PENDAHULUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN (Study Empiris Pada Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perbankan saat ini merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar. Banyak
perusahaan di Indonesia lebih cenderung untuk memilih menggunakan pembiayaan
eksternal (debt financing) yaitu menggunakan pinjaman dari bank daripada
pembiayaan internal.
Di era globalisasi seperti ini perbankan memiliki peranaan penting
dalam kehidupan masyarakat. Perbankan merupakan salah satu lembaga
kepercayaan

masyarakat.

Bank

juga

dianggap

sebagai


penggerak

roda

perekonomiaan suatu negara. Fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangat vital,
misalnya dalam penciptaan dan peredaran uang guna menunjang kegiataan usaha,
melakukan pengiriman uang atau transfer, tempat penyimpanan uang, dan kegiatan
lainnya.
Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan
kepercayaan dari masyarakat, sehingga kesehatan bank perlu diperhatikan.
Pemeliharaan kesehatan bank dilakukan dengan menjaga likuiditas, sehingga bank
memenuhi kewajibannya. Ketika semua pihak menarik atau mencairkan sewaktuwaktu kesiapan untuk memenuhi kewajiban setiap saat semakin penting, artinya
mengingat peranan bank sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran.
1

2
Sejalan dengan perkembangan perbankan mulai tumbuh dengan pesat,
banyak berdiri bank-bank baru baik yang konvensional maupun yang syariah yang

terus bersaing untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat bank harus dalam keadaan sehat, karena masyarakat akan
percaya kepada bank yang tingkat kesehataannya tinggi.
Tingkat kesehatan bank dapat dilihat dengan beberapa indikator. Salah satu
indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah analisis terhadap laporan keuangan
bank. Laporan keuangan merupakan salah satu sarana untuk mengetahui tentang
perkembangan sebuah lembaga atau perusahaan.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena
ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan atau bank. Data-data dalam laporan keuangan akan
lebih berarti jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya dan kemudian
dianalisis

lebih

lanjut

untuk

dijadikan


pedoman

bagi

pihak-pihak

yang berkepentingan dengan posisi keuangan perusahaan untuk mengambil
keputusan.
Krisis ekonomi atau moneter yang terjadi pada pertenggahan tahun 1997
yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang
telah menghancurkan perekonomian dunia, termasuk perbankan. Krisis ekonomi
yang terus menerus mengakibatkan krisis kepercayaan, akibatnya banyak
bank mempunyai penyakit yang sama, sehingga banyak bank yang lumpuh karena
dihantam kredit macet.

3
Kondisi perbankan yang banyak menimbulkan masalah membuat Bank
Indonesia harus menangani secara serius, untuk menangani permasalahan tersebut
maka Bank Indonesia harus turun tangan secara langsung. Langkah yang diambil

oleh Bank Indonesia adalah melakukan likuidasi terhadap bank-bank yang dianggap
tidak dapat melaksanakan going concern-nya. Penggunaan analisis rasio keuangan
sebagai alat untuk mengetahui kondisi perbankan merupakan penilaian terhadap
hasil usahanya dalam kurung waktu tertentu dan faktor yang mempengaruhinya.
Kegagalan perbankan bila dibandingkan dengan non perbankan mempunyai
dampak yang sangat berbeda, karena kegagalan dalam usaha perbankan dirasa
mempunyai dampak yang lebih merugikan kepada perekonomian daripada
kegagalan badan usaha non perbankan, karena kekhawatiran akan adanya efek
domino melalui perbankan.
Babak baru dunia perbankan di Indonesia mulai tampak sejak digulirkannya
beberapa paket deregulasi yang membahas masalah manajemen, pengawasan,
permodalan, dan kesehatan perbankan. Istilah dari kesehatan perbankan mulai
populer setelah berbagai isu aktual perbankan seperti merger, konsolidasi,
restrukturisasi, dikaitkan dengan predikat kesehatan. Walaupun semakin populer
tetapi sebagian dari masyarakat pengguna dari jasa perbankan belum tahu dengan
tatacara penilaian kesehatan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia dalam rangka mengawasi perbankan, setiap tahunnya
melakukan penilaian terhadap kesehatan bank di Indonesia dengan tujuan membantu
manjemen bank, apakah bank dikelola dengan prinsip-prinsip kehati-hatian dan


4
sistem perbankan yang sehat sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Penilaian
kesehatan bank terhadap hasil usaha bank dalam kurung waktu tertentu dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Kesehatan bank merupakan kepentingan semua
pihak pengguna jasa bank maupun Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas
bank. Penilaian kesehatan dimaksudkan untuk mendorong agar semua bank
berlomba semaksimal mungkin dalam melakukan perbaikan. Penilaian yang
dilakukan oleh Bank Indonesia dapat dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio
yang

menitik

beratkan

pada

faktor-faktor

yaitu:

permodalan,


kualitas

aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap resiko
pasar atau sering disebut dengan metode CAMELS. Dalam hal ini Bank Indonesia
telah mengatur sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004
tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum

dan urat edaran Bank

Indonesia 6/23/DPNP tanggal 31Mei 2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum maka predikat tingkat kesehatan bank dibagi menjadi empat
peringkat, yaitu “Sehat” dipersamakan dengan peringkat komposit 1 (PK-1) atau
peringkat komposit 2 (PK-2), “Cukup Sehat” dipersamakan dengan peringkat
komposit 3 (PK-3), “Kurang Sehat” dipersamakan dengan peringkat komposit 4
(PK-4), dan “Tidak Sehat” dipersamakan dengan peringkat komposit 5 (PK-5),
(Surat Edaran Bank Indonesia, 2004).
Laporan keuangan merupakan salah satu media informasi yang dapat
memberikan


gambaran

mengenai

kesehatan

perbankan.

Informasi

tentang

kesehatan bank dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara

5
menganalisis laporan keuangan tersebut yang meliputi perhitungan rasio capital
(Permodalan), asset quality (Kualitas Aktiva Produktif), management (Manajemen),
earning ability (Rentabilitas), liquidity (Likuiditas), sensitivity to market risk

(Sensitivitas terhadap resiko pasar) metode ini sering disebut metode CAMELS.

Selain itu

laporan keuangan dalam penyampaiannya perlu adanya ketepatan

waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyampaikan suatu
informasi yang relevan.
Dengan adanya analisis tersebut, maka dapat diketahui keadaan serta
perkembangan finansial bank serta hasil yang dicapai di waktu lampau dan waktu
yang

akan

datang.

Selain

itu,

analisis


tersebut

juga

memungkinkan

manajemen untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan pokok pada trend, jumlah
dan hubungan serta alasan perubahan

tersebut. Hasil analisis akan membantu

menginterpretasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat
memberikan dasar perimbangan mengenai potensi keberhasilan perbankan
di masa yang akan datang, serta dapat membedakan bank yang dalam kondisi sehat
dan bank yang tidak sehat. Bank yang sehat diharapkan mampu tumbuh berkembang
dengan baik sehingga mampu untuk menjaga kepentingan dan kepercayaan
masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi
nasional. Rata-rata rasio keuangan dengan metode CAMELS bank sehat lebih besar
daripada bank yang tidak sehat.


6
Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
tingkat kesehatan bank dengan judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
SEBAGAI DASAR PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN (Study Empiris
Pada Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20072009)”

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana tingkat kesehatan perbankan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dilihat dari analisis laporan keuangannya pada
tahun 2007-2009.”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kesehatan bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dilihat dari
analisis laporan keuangannya.
D. Pembatasan Masalah
Menginggat luasnya ruang lingkup dari obyek penelitian dan terbatasnya
kemampuan dari peneliti, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan
pembatasan penelitian. Hal ini bertujuan agar penelitian lebih jelas permasalahannya,

sehingga hasil dari penelitian ini dapat tercapai sebagaimana mestinya.

7
Dalam penelitian ini peneliti lebih menitik beratkan pada laporan keuangan
bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga periode berturuturut, yaitu dari tahun 2007-2009. Data yang digunakan dibatasi hanya data sekunder
yaitu data berupa data laporan keuangan bank go public yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang diperoleh dari internet.

E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Untuk Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku
kuliah dan kelak dapat menerapkan kombinasi yang tetap antara keadaan teoritis
dan keadaan praktik dalam pekerjaan yang sesuai
2. Untuk Bank
Sebagai sumbangan pemikiran yang dalam memecahkan masalah yang dihadapi
serta memberikan gambaran tentang perkembangan-perkembangan dalam
melaksanakan usahanya terutama dalam hal peningkatan kualitas perbankan.
3. Untuk Peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat menambah wacana pengetahuan, menambah informasi
kepada masyarakat dan dapat dijadikan masukan untuk penelitian selanjutnya.

8
F. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan, maka penelitian ini didusun secara
sistematik yang terdiri dari lima bab sebagai berikut:
BAB I:

PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II:

TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang laporan keuangan, rasio keuangan,
perbankan, penilaian kinerja perusahaan, dan laporan keuangan sebagai
dasar penilain kesehatan perbankan.

BAB III:

METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang obyek penelitian, data dan sumber data, metode
pengumpulan data, serta analisis data.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini mengurakan tentang gambaran umum bank yang menjadi
obyek penelitian dan analisis data yang bersangkutan.
BAB V:

PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan
penelitian, dan saran-saran bagi penelian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk

46 250 98

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN (Study Empiris Pada Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009).

0 1 13

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Empiris pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2007).

0 1 9

ANALISIS KESEHATAN BANK BERDASARKAN MODEL CAMELS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2007.

0 0 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA (Studi Empiris Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMELS (Studi Empiris Pada Perbankan Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008).

0 0 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN PADA PT. BANK RAKYAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KESEHATAN PERBANKAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.

0 0 14

ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 1 15

PENDAHULUAN ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 1 7

Analisis Prediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan Go Public dengan Menggunakan Model Altman Z-Score (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).

0 0 26