UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A DI Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Karyawisata Pada Anak Kelompok A Di TK Desa Krajan 01, Weru, Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI
METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A DI
TK DESA KRAJAN 01, WERU, SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Disusun Oleh :
LILIS RETNOWATI
NIM. A 5200 9000 3

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK
MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A

DI TK DESA KRAJAN 01, WERU, SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2012/2013
LILIS RETNOWATI
A520090003

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemandirian anak melalui
metode kayawisata. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek
dari penelitian ini adalah anak didik TK Desa Krajan 01, Krajan, Weru,
Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013 kelompok A yang berjumlah 25 anak. Obyek
penelitian ini adalah kemandirian anak. Data kemandirian anak dikumpulkan
dengan teknik observasi. Data dianalisis dengan analisis komparatif yaitu
membandingkan hasil capaian anak dengan indikator yang ditargetkan. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut pada siklus I diperoleh 5 anak yang tuntas dari
25 anak, pada siklus II diperoleh 15 anak yang tuntas dari 25 anak, dan pada
siklus III diperoleh 20 anak yang tuntas dari 25 anak. Nilai rata-rata siklus I;
siklus II; dan siklus III yaitu 1,6; 2,35 dan 3,0 dengan ketuntasan KKM 2,5.
Ketuntasan pada siklus I; siklus II dan siklus III yaitu 20%; 60% dan 80%. Proses
analisis data melalui 4 tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.

Dengan demikian karena terjadi peningkatan maka dapat disimpulkan bahwa
metode karyawisata dapat meningkatkan kemandirian anak pada anak kelompok
A di TK Desa Krajan 01, Weru, Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.
Kata kunci : kemandirian anak, metode karyawisata

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan sub system pendidikan
nasional memiliki peranan penting dan sangat strategis dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Taman

Kanak-kanak sangat

membantu

mempercepat kesempatan anak bangsa memasuki dunia pendidikan, dan
keberhasilan proses pendidikan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk
berhasilnya penyelenggaraan proses pendidikan Taman Kanak-kanak dalam
mewujudkan hasil pendidikan seperti yang diharapkan oleh tujuan pendidikan

Taman Kanak-kanak, maka model pendidikan yang di gunakan harus dapat
menumbuhkembangkan semua perilaku dan kemampuan dasar yang di miliki
anak, termasuk jasmani dan rohaninya. Taman Kanak-kanak memiliki
program pendidikan yang mengarah kepada pengembangan semua perilaku
dan kemampuan dasar yang di miliki anak yang mencakup: pengembangan
Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, Bahasa, Kognitif dan Sosial
Emosional.
Berdasarkan hasil pengamatan di TK Desa Krajan 01 kelompok A di
temukan 5 anak (20 %) anak yang memiliki kemandirian yang baik dan 20
anak (80 %) anak masih belum mandiri / masih sering di bantu dalam
beberapa hal. Hal ini tebukti bahwa 5 anak tersebut sudah tidak di tunggu
oleh orang tuanya dan selalu memanggil orang tuanya saat mengerjakan suatu
kegiatan. Karena hanya 5 anak yang memiliki kemandirian yang baik, untuk
itu penulis merasa belum puas dengan hasil tersebut.

B. Rumusan Masalah
Apakah metode karyawisata dapat meningkatkan kemandirian pada
anak kelompok A di TK Desa Krajan 01, kecamatan Weru, kabupaten
Sukoharjo?


C. Metode Penelitian Yang Digunakan
Masalah kurangnya kemandirian anak merupakan masalah yang harus
dipecahkan. Masalah tersebut akibat dari metode yang digunakan belum
tepat. Masalah kurangnya kemandirian anak dan metode yang kurang tepat
dalam kegiatan pembelajaran akan diatasi dengan menggunakan metode
karyawisata.
Karyawisata dipilih karena berdasarkan karakteristik anak usia dini
yaitu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Dapat juga untuk menarik
perhatian anak agar anak bisa lebih mandiri, agar anak aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran. Dan diharapkan agar hasil belajar anak sesuai dengan
harapan guru yaitu memiliki kemandirian yang baik.
Menurut penulis metode karyawisata sesuai dengan perkembangan
anak karena masa anak usia dini adalah masa bermain. Dengan karyawisata,
anak dapat memiliki kemandirian yang baik. Pembelajaran yang dilakukan
akan lebih menarik bagi anak karena anak belajar mengenal benda yang
konkrit ke yang abstrak secara langsung.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemandirian anak di TK Desa Krajan 01

2. Tujuan khusus
Untuk meningkatkan kemandirian anak melalui metode karyawisata di
TK Desa Krajan 01

METODE PENELITIAN

A. Setting Lokasi
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di TK Desa Krajan 01,
Kecamatan Weru. Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012/2013.

B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. Penelitian dilaksanakan pada
hari jum’at dan sabtu. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Desember
2012 dengan tema tanaman, Siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 dan 5
Januari 2013 dengan tema rekreasi dan Siklus III dilaksanakan pada tanggal
11 dan 12 Januari 2013 dengan tema rekreasi.

C. Jenis Penelitian
Penelitian yang di lakukan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). PTK adalah penelitian yang di lakukan oleh guru di dalam kelasnya

sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (IGAK
Wardhani dan Kuswaya Wihardit, 2008: 1.4).

D. Sampel Penelitian
Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah anak kelompok A di
TK Desa Krajan 01 yang berjumlah 25 anak.

E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah kemandirian anak dan metode
karyawisata.

F. Alat Dan Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana
peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai
digunakan dalam penelitian yang behubungan dengan kondisi interaksi
belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok (Wijaya Kusumah
dan Dedi Dwitagama, 2011: 66 ).
2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan
petanyaan secara lisan kepada subyek yang di teliti. Wawancara memiliki
sifat luwes, pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subyek,
sehingga segala sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan baik
(Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2011: 77).
3. Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah catatan peristiwa yang terjadi tiba-tiba. Misalnya
anak terjatuh, anak menangis, anak sakit di sekolah dsb.
4. Dokumentasi
Dokumentasi

adalah

sesuatu

yang

dapat

di


abadikan

atau

didokumentasikan baik melalui foto.

G. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada siklus I baru 20% atau hanya 5 anak yang sudah
tuntas dan masih 80% atau 20 anak yang belum tuntas dengan nilai rata-rata
1,6. Hasil penelitian pada siklus II meningkat menjadi 60% atau 15 anak yang
sudah tuntas dan 40% atau 10 anak yang belum tuntas dengan nilai rata-rata
2,35. Hasil penelitian pada siklus III meningkat lagi menjadi 80% atau 20
anak yang sudah tuntas dan tinggal 20% atau 5 anak yang belum tuntas

dengan nilai rata-rata 3,0.
Penelitian ini mengacu pada butir amatan sebagai berikut yaitu:
1) Anak mau sekolah sendiri tanpa ditunggui oleh pengantarnya
2) Pada waktu kegiatan pembelajaran anak tidak mencari pengantarnya
3) Anak mampu membereskan dan mengembalikan mainan/barang-barang
yang telah digunakan ke tempat semula
4) Anak mampu tidak berebut waktu menunggu giliran
5) Anak mampu antri dengan rapi
6) Anak mampu berkomunikasi dengan teman sebaya
7) Anak mampu berkomunikasi dengan orang dewasa
8) Anak berani bertanya kepada orang lain
9) Anak mau dan mampu menjawab pertanyaan dari orang lain.

B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
sumber daya manusia dalam hal ini pendidik sudah memenuhi standar
sebagai pendidik di Taman Kanak-Kanak yaitu tiga pendidik sudah memiliki
gelar Sarjana dan satu pendidik sedang menempuh pendidikan yang saat ini
melakukan penelitian. Lokasi sekolah sudah sesuai dengan permendiknas
nomor 58 tahun 2009 yaitu jauh dari keramaian.

Sebelum melakukan penelitian peneliti ketahui melalui observasi
bahwa pembelajaran di TK Desa Krajan 01 kurang menarik atau monoton dan

tidak menarik untuk anak-anak, sehingga anak terlihat jenuh dan kurang
mandiri karena semua kebutuhan anak-anak selalu disiapkan oleh pendidik
atau pengantarnya. Untuk itu peneliti mencoba memperbarui pembelajaran di
TK Desa Krajan 01 dengan menggunakan metode baru yang masih jarang
digunakan di sekolah tersebut. Metode yang peneliti gunakan adalah metode
karyawisata, metode ini peneliti gunakan dengan tujuan dapat meningkatkan
kemandirian anak.
Dengan metode yang monoton anak menjadi jenuh dan kurang tertarik
dengan kegiatan pembelajaran. Dengan metode karyawisata anak-anak lebih
tertarik dalam mengikuti kegiatan sehingga mereka lupa dengan pengantarnya
dan lebih dapat mandiri di sekolah. Pembelajaran di luar kelas lebih efektif
dan efisien, karena anak-anak dapat melihat bahkan mengalaminya secara
langsung. Dengan metode karyawisata pembelajaran menjadi lebih bermakna
daripada hanya melalui gambar saja. Anak-anak akan lebih tertarik jika
mereka dibawa ke alam sekitar yang merupakan lingkungan nyata bagi anak,
karena anak belajar dari yang konkrit ke abstrak.
Setelah melakukan penelitian dapat diketahui bahwa kemandirian

anak dapat meningkat. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian pada tiap
siklus yang menunjukkan peningkatan yang baik.

SIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di TK Desa Krajan 01 yaitu
untuk meningkatkan kemandirian anak melalui metode karyawisata. Dari
penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa perkembangan anak dalam
hal kemandirian menunjukkan kemajuan yang baik pada tiap siklus. Pada siklus I
anak yang sudah memiliki kemandirian yang baik / sudah tuntas baru 5 anak
(20%) dengan rata-rata kelas 1,6. Pada siklus anak yang memiliki kemandirian
yang baik / sudah tuntas meningkat menjadi 15 anak (60%) dengan rata-rata kelas
2,35. Pada siklus III anak yang memiliki kemandirian yang baik /sudah tuntas
meningkat menjadi 20 anak (80%) dengan rata-rata kelas 3,0. Berdasarkan
analisis hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa “ metode karyawisata
dapat lebih meningkatkaan kemandirian anak dibanding penggunaan metode
konvensional pada anak didik TK Desa Krajan 01 “.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di TK Desa Krajan 01
dapat dikatakan bahwa penelitian ini berhasil karena sudah 20 anak yang memiliki
kemandirian yang baik / sudah tuntas (80%) dengan rata-rata kelas 3,0. Hasil ini
sudah melebihi dari indikator pencapaian yang diperkirakan sebelum penelitian
yaitu 75% anak yang tuntas deng nilai minimal 2,5.
Metode karyawisata dapat membuat anak-anak lebih tertarik dalam
mengikuti kegiatan sehingga mereka lupa dengan pengantarnya dan lebih dapat
mandiri di sekolah. Pembelajaran di luar kelas lebih efektif dan efisien, karena
anak-anak dapat melihat bahkan mengalaminya secara langsung. Dengan metode
karyawisata pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi anak daripada hanya

melalui gambar saja. Anak-anak akan lebih tertarik jika mereka dibawa ke alam
sekitar yang merupakan lingkungan nyata bagi anak sehingga anak-anak dapat
belajar dari benda yang nyata / konkrit, karena anak belajar dari yang konkrit ke
abstrak. Untuk itu pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata lebih
berkesan bagi anak.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dhieni, Nurbiana dkk. 2007. Metode Pangembangan Bahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Gunarti, Winda, Lilis Suryani, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku Dan
Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hasan, Maimunah. 2010. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: DIVA
Press.
Hidayatul, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Kusumah, Wijaya. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Montolalu, dkk. 2007. Bermain Dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Nurani Sujiono, Yuliani dan Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks.
Sujiono, Bambang, dkk. 2007. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
http:// www. annehaira. com/ artikel -pendidikan/ pengertian-pendidikan.htm
_________PERMENDIKNAS_58_2009 tentang PAUD.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK USIA DINI DI TK B DARMA BANGSA BANDAR LAMPUNG

3 34 50

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERLOMBAAN DI KELOMPOK B TK PERWANIDA KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 4 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DEMANGAN

1 3 9

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN EGRANG BATHOK KELAPA PADA ANAK KELOMPOK B TK KARTIKA IV-15

1 4 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI, UKURAN DAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK BANGUN PUTRA TLOGO,TUNTANG SKRIPSI

0 4 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK USIA DINI KELOMPOK B PADA TK PEMBINA CAWAS

3 2 92

1 PENERAPAN PERILAKU DISIPLIN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KRISTEN IMMANUEL PONTIANAK

1 1 11