Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Energi Alternatif Biogas T1 362010047 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan

sistem

keenergian

di

Indonesia

selama

ini

menunjukkan bahwa sumber daya energi fosil masih menjadi penopang
utama sumber energi dalam memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri.
Energi fosil yang menjadi andalan adalah minyak bumi, gas bumi, dan

batubara. Selama puluhan tahun, minyak bumi mendominasi penyediaan
dan pemanfaatan energi final di dalam negeri berupa bahan bakar minyak
(BBM) dan listrik. BBM dan listrik merupakan bentuk energi final yang
sangat penting peranannya dalam aktivitas di sektor industri, sektor
transportasi, maupun sektor rumah tangga.
Pada dasarnya pemanfaatan sumber energi sudah dilakukan sejak
lama dengan berbagai metode yang terus mengalami perkembangan.
Sumber energi yang dimanfaatkan ini ada berbagai macam mulai dari energi
listrik, bahan bakar minyak, gas alam, briket, batu bara hingga jenis sumber
energi baru seperti nuklir, energi panas bumi, energi air dan energi matahari.
Menipisnya

cadangan

minyak

bumi

di


dalam

negeri

dan

meningkatnya konsumsi BBM di dalam negeri telah mengantarkan
Indonesia menjadi negara net oil importir sejak tahun 2004. Kondisi
demikian menyebabkan Indonesia tidak dapat lagi menggantungkan
penyediaan energi bersumber dari minyak bumi karena harga minyak
mentah dunia naik-turun dan cenderung selalu naik, sehingga dapat
menguras devisa negara dan mengancam ketahanan energi nasional.
Menipisnya cadangan minyak bumi di dalam negeri dan tersedianya potensi
energi alternatif yang beragam di dalam negeri menjadi beberapa
pertimbangan yang melatarbelakangi perlunya pengembangan energi
alternatif di dalam negeri. Namun saat ini, porsi energi alternatif yang
dikembangkan masih bertumpu pada energi fosil, yaitu meningkatkan
penyediaan dan pemanfaatan gas bumi dan batubara sebagaimana yang

1


diisyaratkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional. Sementara itu, pengembangan energi alternatif
terbarukan dan bersifat ramah lingkungan masih mendapatkan porsi yang
relatif kecil meskipun porsinya telah mengalami peningkatan.1

Penggunaan kayu bakar dan batu bara mulai berkurang kemudian
saat ditemukan sumber energi baru seperti bahan bakar fosil. Sumber bahan
bakar fosil inilah kemudian yang digunakan hingga sekarang. Selain
digunakan untuk transporttasi, sumber bahan bakar fosil juga digunakan
sebagai penggerak generator sebagai pembangkit listrik untuk daerahdaerah.
Bentuk bahan bakar fosil yang paling tinggi penggunanya adalah
bensin dan minyak tanah. Bensin untuk saat ini merupakan kebutuhan bahan
bakar dengan angka konsumsi tertinggi. Hal ini dapat terlihat pada satu
dekade ini.
Energi tidak dapat dilepaskan dari isu lingkungan. Isu lingkungan
yang sedang mengemuka di tataran global saat ini adalah pemanasan global
dan perubahan iklim. Pengembangan energi alternatif terbarukan dan ramah
lingkungan merupakan hal yang sangat relevan dengan isu energi dan isu
lingkungan dewasa ini. Hal ini dikarenakan sektor energi sangat terkait

dengan lingkungan dimana sektor energi dapat memberikan dampak
terhadap lingkungan, mulai

dari produksi energi sampai dengan

pemanfaatan energi semuanya memberikan kontribusi terhadap perubahan
lingkungan.
Berdasarkan laporan FAO pada tahun 2010, salah satu penghasil
emisi gas rumah kaca berasal dari sektor peternakan, yaitu sebesar 18%.
Gas yang dihasilkan terdiri dari karbondioksida, metana, ditrogen oksida,
amonia. Gas-gas tersebut dihasilkan dari kotoran ternak, yang bisa
menghasilkan sebagai sumber energi terbarukan namun karena belum dapat

1

Albertus Hendri Setyawan. Makalah disusun dalam rangka tugas akhir mata kuliah
Ketahanan Energi dalam Pembangunan, di Magister Studi Pembangunan Institut
Teknologi Bandung (ITB), tahun 2010.

2


diolah energi tersebut terbuang.2
Indonesia memiliki potensi peternakan yang sangat besar yang
tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Ternak yang diusahakan
beraneka ragam, antara lain sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda,
kambing, domba, babi, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur,
itik, dan sebagainya. Data statistik menunjukkan bahwa perkembangan
populasi berbagai jenis ternak di Indonesia memiliki trend yang
meningkat.
Tabel 1.1
Jumlah Populasi Ternak Di Indonesia
Tahun 2000/2014

Biogas dapat dipertimbangkan sebagai energi alternatif terbarukan
yang dapat dikembangkan di Indonesia karena di samping potensi sumber
daya ternak yang besar, sebagian besar masyarakat Indonesia masih
mengandalkan sektor pertanian dan peternakan sebagai penggerak
perekonomian rumah tangga peternak di Indonesia terbilang cukup besar.
Dengan demikian, apabila biogas dapat dikembangkan dengan
sukses, maka akan banyak masyarakat peternak yang mendapatkan manfaat

2

Wahyuni, Sri. 2013.Energi Alternatif Pengganti BBM Gas dan Listrik. Jakarta: AgroMedia

3

dari biogas ini. Di samping itu, pemanfaatan biogas akan mengurangi dan
menghemat pemanfaatan energi fosil yang ketersediaannya di Indonesia
semakin terbatas apabila jumlah rumah tangga peternak di Indonesia yang
cukup besar telah mengalihkan sebagian pemenuhan kebutuhan energinya
dari energi fosil ke biogas. Jika diversifikasi energi tersebut terjadi, maka
akan memberikan keuntungan bagi pemerintah berupa penurunan subsidi
BBM

sehingga

anggaran

pemerintah


dapat

dialokasikan

untuk

mengembangkan energi terbaru lainnya.

Pemanfaatan limbah peternakan, khususnya kotoran ternak menjadi
biogas mendukung konsep zero waste (tidak menghasilkan sisa) dan
cenderung minim resiko dalam penggunaan sehingga sistem pertanian yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat dicapai.
Kelebihan dan kekurangan Biogas
Kelebihan dari biogas :


Pengganti bahan bakar fosil, sehingga menurunkan gas rumah kaca
di atmosfer dan emisi lainnya




Mengurangi gas metana yang mengakibatkan pemanasan global



Pengurangi pencemaran dari kotoran atau limbah ternak



Daya bakarnya lebih besar dari kayubakar karena berwarna biru



Tidak mungkin meledak karena daya tekan gas rendah

Kekurangan biogas :


Gas yang dihasilkan berbau seperti bahan bakunya




Belum bisa dimasukkan tabung, sehingga pemakai harus berdekatan
dengan sumber



Diperlukan waktu lama untuk pengolahannya



Sulit mendektesi kebocoran karena CH4 tidak berbau

4

Tabel 1.2
Kapasitas reaktor dan jumlah ternak yang dibutuhkan

Kapasitas


Produksi

Kotoran

Air yang

Jumlah

(m3)

gas perhari

hewan per

dibutuhkan

ternak

(m3)


hari (m3)

perhari

(ekor)

(perbandingan
1:1)
4

0.8 - 1.6

20 – 40

20 - 40

2-4

6

1.6 - 2.4

40 – 60

40 – 60

5–6

8

2.4 – 3.2

60 – 80

60 – 80

7–8

10

3.2 – 4.2

80 – 100

80 – 100

9 – 10

12

4.2 – 4.8

100 - 120

100 - 120

11 - 12

Sumber : Yayasan TrukaJaya Salatiga
Pada pembangunan reaktor biogas skala rumah tangga, sehingga
ukuran reaktor yang ditawarkan adalah bangunan dengan ukuran 4 m3, 6
m3 , 8 m3,10 m3,12 m3 . Ukuran ini untuk memenuhuhi kebutuhan energi
bagi rumah tangga.

1.2 Rumusan Perancangan
Dengan memperhatikan banyaknya masyarakat yang memilih sumber
energi dari gas LPG dan kayu bakar yang tidak menyadari resiko yang
akan di timbulkan, maka peneliti merumuskan perancangan sebagai
berikut:
Membuat video kampanye mengajak masyarakat yang peternak
menggunakan dan mengembangkan biogas untuk memenuhi kebutuhan
energi mereka
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan perancangan diatas peneliti memiliki tujuan
penelitian sebagai berikut:

5



Mempengaruhi masyarakat agar mau berpindah dari gas LPG,
kayu bakar, dan minyak tanah ke Biogas yang aman, nyaman,
dan murah lewat vidio kampanye.



Agar masyarakat bisa memanfaatkan limbah ternaknya tidak
hanya untuk pupuk saja tetapi bisa dimanfaatkan sebagai energi

1.4 Pembatasan Perancangan
Tugas akhir ini berfokus pada upaya merancang video campaign yang
berisi tentang isu sosial yang sedang dialami masyarakat tentang resiko
penggunaan gas LPG dan sulitnya mendapatkannya dan semakin
menipisnya kayu bakar serta mahalnya dan langkanya minyak tanah
dipasaran. Video campaign ini memiliki beberapa tujuan penting, seperti
berikut:
1.4.1

Berisi informasi tentang kelangkaan gas LPG dipasaran dan
harganyapun terus melonjak selain itu penggunaan kayu
bakar dan juga minyak tanah dibandingkan menggunakan
biogas.

1.4.2

Segmentasi :

1. Segmen Geografi
Primer : Desa Rogomulyo Kab.Semarang
2. Segmen Demografi
Umur : 30 tahun – 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Kelas Sosial : Semua lapisan masyarakat.
1.5 Manfaat Perancangan
Manfaat yang diharapkan mampu didapat dari penelitian dan
pengerjaan Video campaign ini diantaranya sebagai berikut :
1.5.1

Manfaat Teoritis
Memberikan tambahan informasi dalam kajian ilmu komunikasi
mengenai proses penyampaian pesan melalui media video campaign

6

bagi pengguna gas LPG, minyak tanah, kayu bakar bagi peternak
dan peternak bisa mengolah limbah ternak mereka agar tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan.
1.5.2

Manfaat Praktis.
Memberikan informasi kepada masyarakat lewat video campaign
biogas yang aman, ramah lingkungan, dan biaya kedepannya lebih
murah agar masyarakat dan khususnya peternak mau beralih
menggunakan biogas.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Energi Alternatif Biogas

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Energi Alternatif Biogas T1 362010047 BAB II

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Energi Alternatif Biogas T1 362010047 BAB IV

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Energi Alternatif Biogas T1 362010047 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Polisi Tidur Termodifikasi sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif T1 612008005 BAB I

0 0 3

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB I

0 1 6

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Durian Sumber Kesejahteraan di Desa Kaligonoecamatan Kalgesingabupaten Purworejo T1 BAB V

0 0 3

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Durian Sumber Kesejahteraan di Desa Kaligonoecamatan Kalgesingabupaten Purworejo T1 BAB IV

0 1 19

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Durian Sumber Kesejahteraan di Desa Kaligonoecamatan Kalgesingabupaten Purworejo T1 BAB III

0 0 4

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Campaign Durian Sumber Kesejahteraan di Desa Kaligonoecamatan Kalgesingabupaten Purworejo T1 BAB I

0 0 8