SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH CABANG BLIMBING DAERAH SUKOHARJO Sejarah Dan Perkembangan Muhammadiyah Cabang Blimbing Daerah Sukoharjo.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH CABANG
BLIMBING DAERAH SUKOHARJO

SKRIPSI

Diajukan kepada Program Studi Ushuluddin Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud)

Oleh:
NININ KARLINA
H000 070 0011

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i

bagian ini mempelopori urusan gotong
royong.
Bagian

Pendidikan
(sekolahan), pengajian anak-anak dan
remaja pada malam sabtu, kemudian
dirubah masuk pagi. pelajarannya
disamping pelajaran agama juga
diberikan pelajaran umum setingkat
Sekolah Desa lama belajar tiga tahun.
Bagian Aisyiyah, ibu-ibu mengadakan
pengajian-pengajian khusus ibu-ibu
dan
remaja
putri,
serta
menyelenggarakan
pendidikan
madrasah pada sore hari. juga
menyelenggarakan beberapa Bustanul
Athfal Aisyiyah. Bagian Hizbul
Wathan, bagian pendidikan kepanduan,
Kepanduan merupakan pendidikan

diluar sekolah dan diluar keluarga.
Muhammadiyah
Cabang
Blimbing merupakan Cabang terbesar
di Kabupaten Sukoharjo dengan
berbagai kegiatan dakwah dan Amal
Usahanya. Muhammadiyah Cabang
Blimbing merupakan fenomena ormas
yang mampu membangun basis dari
tingkat bawah sampai tingkat elit
Pimpinan Cabang.

ABSTRAK
Blimbing merupakan nama
sebuah kampung di desa Wonorejo
tetapi
dijadikan
nama
Cabang
Muhammadiyah di lingkup Kecamatan

Polokarto. Berdasarkan fakta di atas
ditegaskan bahwa permasalahan yang
akan diteliti adalah tentang sejarah dan
perkembangan
Muhammadiyah
Cabang Blimbing Daerah Sukoharjo.
Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui sejarah dan peranan
Muhammadiyah Cabang Blimbing
terhadap Masyarakat islam. Penelitian
ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca yaitu dapat memperluas
khazanah ilmu dalam karya ilmiah
terutama dalam bentuk sejarah.
Sedangkan metode dalam penelitian ini
menggunakan metode wawancara dan
metode dokumentasi.
Penelitian ini
menemukan
beberapa pengetahuan sejarah yang

sangat berguna bagi generasi islam,
yang,
Muhammadiyah
Cabang
Blimbing mempunyai beberapa Bidang
Dakwah antara lain: bagian Tabligh,
pada mulanya selain menggerakkan
pengajian-pengajian.. Bagian PKU,

Kata
Kunci:
Sejarah,
Muhammadiyah, Blimbing

iii

1

perkembangan


SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN

Muhammadiyah

di

Cabang Blimbing Daerah Sukoharjo.

MUHAMMADIYAH CABANG
Dari

BLIMBING DAERAH

yang

dikemukakan di atas maka kita dapat

SUKOHARJO


membuat perumusan masalah dalam

A. Pendahuluan
Di dalam struktur organisasi
Pimpinan

masalah

Daerah

Muhammadiyah

penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana
Sejarah

berdirinya

Muhammadiyah

Sukoharjo terdapat dua belas Pimpinan


Cabang Blimbing? 2. Bagaimana peran

Cabang Muhammadiyah, salah satunya

Muhammadiyah

adalah

terhadap dakwah Islam.

Pimpinan

Cabang

Cabang

Blimbing

Muhammadiyah Blimbing Kecamatan


Adapun tujuan penelitian yang

Polokarto. Dalam penelitian ini penulis

diharapkan dari penelitian ini adalah: a.

akan

Mengetahui

membahas

tentang

sejarah

sejarah

berdirinya


Blimbing,

Muhammadiyah Cabang Blimbing, b.

Dilihat dari nama cabangnya juga

Mengetahui gerakan Muhammadiyah

menarik,

Cabang Blimbing terhadap dakwah

Muhammadiyah

Cabang

mengapa?

Blimbing


merupakan nama sebuah kampung di

Islam,

c.

Mengetahui

desa Wonorejo tetapi dijadikan nama

Muhammadiyah

Cabang Muhammadiyah di lingkup

terhadap perkembangan Islam.

Cabang

peranan

Blimbing

Berdasarkan

Dari hasil dari penelitian ini

latar belakang diatas, maka penulis

dapat menghasilkan manfaat antara lain

tertarik

sebagai berikut: Manfaat teoritis. a.

Kecamatan

Polokarto.

untuk

meneliti

sejarah

Sebagai

masukan

dan

informasi,

2

sehingga dapat bermanfaat dikalangan

blimbing sejauh pengamatan penulis

akademisi, b. Hasil penelitian ini

menemukan beberapa literatur tentang

diharapkan dapat memberi informasi

perbandingan Muhammadiyah dengan

tambahan

organisasi

atau

pembanding

bagi

penelitian lain dengan masalah sejenis
Manfaat

praktis,

a.

Hasil

lain tetapi tulisan tentang

sejarah

dan

Muhammadiyah

perkembangan
Cabang

Blimbing

penelitian ini dapat digunakan sebagai

belum ada yang meneliti, Berikut

informasi bagi pihak-pihak tertentu

adalah daftar penelitian yang sudah

seperti pemerintahan sebagai bahan

pernah ada:

pembuat

kebijakan

menciptakan

dalam

kerukunan

rangka

Pertama,

Penelitian

tentang

umat

Muhammadiyah di tengah masyarakat

beragama, b. Hasil penelitian ini dapat

Nahdatul Ulama di kecamatan Kalibaru

digunakan sebagai informasi bagi umat

kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

islam

memahami

ditulis

oleh

gerakan

Sunan

Kalijaga,

untuk

lebih

keanekaragaman

pola

Mukhlas Hanif (UIN
2002).

Studi

ini

organisasi keagamaan diindonesia pada

mengkaji tentang Muhammadiyah di

umumnya

tengah masyarakat Nahadtul Ulama di

Kajian pustaka adalah kajian

kecamatan

Kalibaru

kabupaten

hasil penelitian yang relevan dengan

Banyuwangi Jawa Timur pada tahun

permasalahan yang diteliti. Penelitian

1962 sesuai dengan Muhammadiyah

sebelumnya

masuk ke kecamatan itu, dalam tulisan

permasalahan

yang

relevan
sejarah

dengan
dan

perkembangan muhammadiyah cabang

itu diketahui bahwa
kearah

positif

interaksi sosial
antara

warga

3

Muhammadiyah dan NU di kecamatan

ini mengkaji tentang kegiatan dakwah

Kalibaru akan semakin terbuka dan

yang dilakukan oleh perkumpulan para

luas jika warga Muhammadiyah mau

wanita-wanita Nahdatul Ulama, dalam

toleran terhadap tradisi-tradisi yang

hal ini adalah Muslimat NU. Berangkat

ada.

dari
Akan

tetapi,

berbagai

kegiatan

yang

hubungan

dilaksanakan oleh organisasi ini sering

harmonis

tersebut

akan

berubah

kali muncul berbagai pengaruh atau

menjadi

konflik

jika

warga

dampak sebagai suatu akibat dari

Muhammadiyah dan warga NU sama-

sebuah kegiatan salah satunya adalah

sama berpegang teguh pada visi dan

pengaruh atau dampak dari segi positif,

misi dari masing-masing organisasi

begitu

tersebut. Di sinilah langkah awal dari

program Muslimat NU pasti akan

sebuah

menimbulkan

dakwah,

kebersamaan

yaitu

adanya

tidak

juga

dengan

pelaksanaan

pengaruh

ataupun

hanya

dampak positif, baik bagi pengurus

kepentingan

Muslimat NU sendiri maupun warga

kelompoknya atau individunya tetapi

masyarakat di wilayah desa jeruk

kebersamaan untuk semua golongan.

Agung khususnya dan desa-desa sekitar

mementingkan

Kedua,

Penelitian

tentang

pada umumnya.

pelaksanaan dakwah oleh Muslimat
NU

ranting

kecamatan

desa

Jeruk

Srumbung

Agung

kabupaten

Dengan

demikian

menurut

penulis, skripsi yang berjudul sejarah
dan

perkembangan

Muhammadiyah

Magelang ditulis oleh Sri Nurhayati

Cabang Blimbing sangat menarik untuk

(UIN Sunan Kalijaga, 2002). Tulisan

diteliti,

karena

untuk

mengetahui

4

bagaimana perkembangan organisasi

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

Muhammadiyah

Blimbing

antara fenomena yang diselidiki (M.

dikenal

sebagai

Nazir, 1998: 63). Pendekatan yang

dalam

lingkup

digunakan adalah pendekatan historis

yang

selama

Cabang

Cabang
ini

terbesar

Muhammadiyah Daerah Sukoharjo.

yakni studi tentang peristiwa dimasa

B. Metode Penelitian

lampau.

Dengan

demikian

sejarah

Sebuah penelitian harus dapat

merupakan peristiwa faktual di masa

dipertanggung jawabkan kebenarannya.

lampau, bukan kisah fiktif apalagi

Dalam peneliti ini digunakan penelitian

rekayasa. Definisi menurut Baverlay

yang

Southgate

didefinisikan

menemukan,

sebagai

mengembangkan

usaha
dan

merupakan

pemahaman

paling sederhana, pengertian sejarah

menguji kebenaran suatu pengetahuan.

menurut

Usaha yang dilakukan menggunakan

pemahaman objektf terhadap fakta-

metode-metode ilmiah.

fakta historis (Baverlay, 1996)

Adapun

hal-hal

yang

perlu

Baverlay

Sedangkan

menghendaki

menurut

Nazir,

dijelaskan yang berkaitan dengan objek

pendekatan yang digunakan adalah

yang diteliti menggunakan metode

pendekatan historis komparatif yakni,

sebagai

penelitian yang membandingkan faktor

berikut:

Penelitian

ini

teramasuk jenis penelitian lapangan



(field Research) yang menggunakan

masa lampau (M.Nazir, 1988: 61)

studi

diskriptif

yaitu

membuat

faktor sejenis pada suatu periode

Pendekatan ini digunakan untuk

deskripsi, gambaran atau lukisan secara

menggambarkan

kenyataan

sistematis, faktual dan aktual mengenai

kenyataan

yang

sejarah



berkaitan

5

dengan

Muhammadiyah

Cabang

terpimpin,

dimana

penulis

hanya

Blimbing, sehingga dapat dipelajari

berpedoman

faktor lingkungan yang menopang dan

pertanyaan yang global saja dan secara

mempengaruhinya.

garis besarnya. Metode ini digunakan

Subjek

penelitian

yang

pada

pertanyaan-

untuk memperoleh data tentang: a.

digunakan dalam penelitian ini adalah

Sejarah berdiri dan

pengurus

Muhammadiyah

Muhammadiyah Cabang Blimbing. b.

Blimbing.

Objek

Cabang

penelitian

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah
sejarah

dan

perkembangan

Muhammadiyah Cabang Blimbing

Peranan

perkembangan

Muhammadiyah

Cabang

Blimbing terhadap dakwah Islam
Dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel

Metode pengumpulan data yang

yang berupa catatan, transkip, prasati,

digunakan dalam penelitian ini adalah

notulen rapat. Metode ini digunakan

metode wawancara (interview) dan

untuk mencari dan memperoleh data

metode

tentang monografi daerah penelitian,

adalah

dokumentasi.

data

daftar keanggotaan, dan kepemimpinan

dengan cara Tanya jawab dan bertatap

Muhammadiyah Cabang Blimbing, dan

muka langsung secara sepihak yang

data-data lain yang berkaitan dengan

dilakukan

dan

penelitian. Dokumentasi ini digunakan

berlandaskan pada tujuan penelitian

untuk melengkapi data yang telah

(Sutrisno Hadi, 1987: 193). Sedangkan

diperoleh

teknik

(Suharsimi Arikunto, 1998: 236)

gunakan

metode

Wawancara

pengumpulan

dengan

wawancara
ialah

sistematis

yang

wawancara

penulis
bebas

dari

hasil

wawancara

6

Analisis data adalah mencari

C. Hasil

Penelitian

dan menata secara sistematis catatan

Pembahasan

hasil dari dokumentasi dan wawancara

Berdirinya

untuk

dijadikan

peningkatan
tentang

sebagai

pemahaman

kasus

menyajikannya

yang

Cabang

bentuk

Muhammadiyah Blimbing tanggal 16

peneliti

november 1953 atau 9 rabi’ul awal

diteliti

sebagai

dan

dan

1373

H,

untuk

pertama

kalinya

penelitian

dipimpin oleh Bp KH. Ahmad Zaini.

kepada orang lain (Noeng Muhadjir,

Cabang Blimbing pada awal berdirinya

1998: 104)

masuk

Kemudian data-data yang telah
dikumpulkan

dalam

penelitian

ini

Surakarta,

Daerah
hal

Muhammadiyah

Muhammadiyah
ini

dikarenakan

Daerah

Sukoharjo

dianalisis dengan metode deskriptif

belum ada. Muhammadiyah Daerah

komparatif.

Sukoharjo baru lahir tahun 1972 yang

digunakan

Metode
untuk

deskriptif

menggambarkan

dipimpin

oleh

Bp

Suyadi

Muhmmadiyah Cabang Blimbing dari

Siswosudarso. Dengan diresmikannya

sejarah berdirinya sampai sekarang,

Muhammadiyah

sedangkan

menyebabkan Cabang Muhammadiyah

digunakan

metode
untuk

komparatif

membandingkan

Blimbing

Daerah

harus

Sukoharjo

masuk

Daerah

perkembangan muhammadiyah cabang

Muhammadiyah Sukoharjo, hal ini

blimbing sebelum dan sesudah berdiri

disebabkan dalam struktur organisasi

terhadap dakwah islam dilingkungan

Muhammadiyah bahwa Cabang berada

sukoharjo pada khususnya

ditingkat

kecamatan

mengikuti kabupaten.

yang

harus

7

Setelah
kegiatan

menjadi

Cabang,

Muhammadiyah

Blimbing

bagian

PKU,

(sekolahan),

bagian

Aisyiyah

Pendidikan
dan

Hizbul

semakin lebih intesif, sehingga terus

Wathan yang ada sejak muhamadiyah

lahir Ranting-Ranting baru seperti:

berdiri sampai saat ini.

Miri, Tirtosari dan Train. Kemudian

Bagian Tabligh, pada mulainya

menyusul Ngrobyong dan Kaliduren.

selain menggerakkan pengajian di Desa

Setelah G 30 S/PKI lahir Ranting-

sendiri (Wonorejo), juga mengadakan

Ranting baru seperti Godog, Kemasan,

pengajian – pengajian diluar Desa

Kenokorejo,

Wonorejo,

Pandak,

Jengglong,

Desa



Desa

tersebut

Lemahbang, Godekan, dan sebagainya

merupakan Desa binaan, Desa binaan

sampai sekarang telah berjumlah 27

pada waktu itu antara lain: kayuapak,

Ranting dan pada hari lahir ini satu

jatisobo, Bekonang, kragilan, palur,

Ranting lagi, Ranting yang ke 28 yaitu

karangwuni, tanjung, dan mranggen.

Ranting kauman

Dengan sejumlah Desa binaan tersebut,

berada di Desa

Wonorejo, jadi Desa Wonorejo sudah

maka

mempunyai 5 Ranting yaitu Ranting

sehingga dihimpunlah para mubaligh

Wonorejo, Ranting Blimbing, Ranting

yang ada kemudian dibentuk beberapa

sayangan,

dan

kelompok. Tiap kelompok diserahi

Suara

membina satu Desa binaan. Tentang

Ranting

Ranting

bancaan

kauman.(Majalah

Kauman, 2009: 14)

perlu

pelaksanaannya

adanya

Muballigh,

diserahkan

kepada

Cabang

masing – masing kelompok. Setelah

Blimbing mempunyai beberapa bidang

berjalan dalam waktu tertentu diadakan

dakwah antara lain

pergeseran dari Desa satu dengan Desa

Muhammadiyah

bagian Tabligh,

8

yang lain, agar ada penyegaran dari

dinamakan

personil mubaligh dalam kelompok

Madrasah diniyah sebelum memiliki

tersebut. Semakin tahun Daerah binaan

gedung

Muhammadiyah

H.Ma’nan

Cabang

Blimbing

Madrasah

ditempatkan

dirumah

dan

sekaligus

dijadikan

pusat

semakin berkembang, hingga sampai

tersebut

ke

Muhammadiyah Blimbing.

Daerah

Jumantono,

Bakdalem,

Matesih, Parakan, Ngadiluwih dan
Ngrawoh.

Diniyah.

Bp

rumah
kegiatan

Pada tahun 1933 masyara yang
motori

oleh

Bp

H.Muslich,

Bp

pendidikan,

H.Mukmin, dan HM Abdullah dari

Muhammadiyah sejak awal berdirinya

Bekonang membangun sebuah gedung

sangat antusias terhadap pendidikan,

dua lokal dan satu langgar atau

maka Muhammadiyah Blimbing pun

mushola

tidak

Wonorejo bagian timur yang sekarang

Bagian

ketinggalan.

Dimulai

dari

yang

pengajian anak - anak dan remaja (

menjadi

malam sabtu ). Kemudian dirubah

Wonorejo.

masuk

pagi.

di

Desa

Muhammadiyah

pelajarannya

Bagian PKU, bagian ini tidak

disamping pelajaran agama juga diberi

ketinggalan juga untuk mempelopori

pelajaran umum setingkat sekolah Desa

urusan

gotong

royong,

lama belajar 3 tahun, setelah tamat

orang

yang

kesusahan

sekolah Desa kemudian masuk kelas

menghimpun iuran. Selain itu, juga

IV atau sekolah ongkoloro, namun

menggerakkan zakat fitrah, zakat mal,

Muhammadiyah

dan qurban pada hari raya qurban, serta

sekolahnya

Adapun

SD

berlokasi

tidak

sekolah

menamakan
Desa

tetapi

membantu
dengan

melaksanakan salat id dilapangan pada

9

hari raya, juga ikut mempelopori tugas

pada waktu itu beberapa tokoh muda

tugas

kemanusiaan.

Bekonang kadang mengikuti kegiatan

Tidak berlebihan apabila dikatakan

Muhammadiyah Blimbing di Desa

Muhammadiyah

Wonorejo.

lainnya

untuk

sebagai

penggerak

Selama

pemerintahan

jepang hingga perang kemerdekaan

utama hal tersebut diatas.
ibu

kegiatan pandu HW pasif, kemudian

mengadakan

sebagian besar dari pandu HW tersebut

pengajian pengajian khusus untuk ibu

masuk menjadi anggota PETA. Pada

ibu, dan remaja putri, serta mengurusi

waktu itu Muhammadiyah Blimbing

serta

menyelenggarakan

ikut dalam perjuangan kemerdekaan.

pendidikan madrasah pada sore hari.

Mubaligh mubaligh Muhammadiyah

Pada pengembangannya sampai saat ini

senantiasa

Aisyiyah

telah

perjuangan

mengurus

beberapa

Bagian
Aisyiyah

Aisyiyah,

aktif dalam

sekaligus

ibu

mendirikan
taman

dan
kanak

membakar
dan

semangat

menanamkan

kolonialisme.

anti

Generasi

Muhammadiyah banyak yang masuk

kanak.
Bagian
Wathan,

adalah

Pandu
suatu

Hizbul
pendidikan

kelasykaran.
ketinggalan

Aisyiyah
aktif

kepanduan yang menjadi salah satu

membantuperjuangan

bagian

Pada

Kepanduan

dari

Muhammadiyah.

merupakan

masa

juga

tidak
dalam

kemerdekaan.

kemerdekaan

pun

pendidikan

Muhammadiyah Blimbing juga ikut

diluar sekolah dan diluar keluarga. HW

mempelopori dalam mempertahankan

blimbin pada waktu itu dipimpin oleh

kemerdekaan Negara Indonesia dari

Bp Abdullah dari Bekonang. Karena

kolonialisme. Setelah keadaan Negara

10

relative aman, pada tahun 1951 pandu

Yang sampai saat ini masih setia dan

HW

daripusat

aktif menjadi anggota HW sekaligus

Ranting.

menjadi Pembina adalah Bp H Sirat

diaktifkan

sampai

kembali

ke

Ranting

Muhammadiyah Blimbing pun tidak

Mardanus.

ketinggalan

H.

mendapat tugas dari Muhammadiyah

Bunyamin, termasuk Desa Desa binaan

maupun pandu HW baik dari Cabang

yang yang sudah menjadi Ranting

Blimbing

Muhammadiyah

Muhammadiyah wilayah lain ( Majalah

digerakkan

oleh

Muhammadiyah.

Sehingga Bp H. Bunyamin mendapat
julukan pimpinan pandu HW timur
bengawan.

Setelah

Muhammadiyah

Beliau

ini

selalu

maupun

siap

Daerah

Suara Kauman, 2009: 15)
Model dakwah jamaah yang
digaung-gaungkan

oleh

Blimbing menjadi Cabang pandu HW

Muhammadiyah

nya lebih maju lagi. Pada saat itu

adalah memberikan pengetahuan dan

pimpinan

pemahaman

pandu

HW

adalah

Bp

Cabang

agama

Blimbing

Islam

yang

H.Muhtadi, dan Bp Nawawi sebagai

sebenar-benarnya

wakilnya.

ibadah, akhlak, dan muamalah, serta

Sedangkan

sekretaris

meliputi

akidah,

dipercayakan kepada Bp.H.Marbadi,

mengamalkannya

yang dibantu oleh Bp.Muh Said.

sehari-hari.

Bendaharanya

H.Sirat

pengatahuan dan pemahaman tentang

Mardanus yang dibantu oleh Bp Muh.

permasalahan hidup secara benar dan

Asy’ari. untuk anggota pengurusnya

kemapuan teknis untuk mengatasinya

terdiri dari Bp Asrori, Bp.Muh.Kusen,

sendiri, atau secara bersama-sama,

Bp Mursidi, dan Bp Harun al Rosyid.

kesediaan untuk bekerja bersama dan

adalah

Bp

dalam

Serta

kehidupan

menyampaikan

11

bantu membantu dalam suatu jamaah

sebagai

untuk menyelesaikan dan mengatasi

Muhammadiyah

permasalahan hidup para anggota baik

Mulai dari pengajian rutin setiap

individu

minggu sekali yang dikoordinir oleh

maupun

meningkatkan

kolektif

kemampuan

dan

berikut:

1.

Dakwah

Cabang

Blimbing

anggota

Ranting

Muhammadiyah

dimasing-

atau warga Muhammadiyah untuk

masing

tempat

pengajian

melakukan dakwah dalam kelompok

triwulan yang dikoordinir oleh Cabang

sosialnya.

Blimbing

Kegiatan

dakwah

sampai

berjalan

dengan

begitu

Muhammadiyah mampu memberikan

menggairahkan.

pengaruh

membuat kecamatan Polokarto menjadi

positif

terhadap

Fenomena

tersebut

perkembangan keagamaan di Cabang

basis

Blimbing.

sekarang ada saingan baru yaitu MTA,

D. Kesimpulan dan Saran

tetapi dakwah Muhammadiyah tidak

Muhammadiyah

Cabang

Muhammadiyah,

walaupun

surut. Fakta ini menegaskan bahwa

Blimbing merupakan Cabang terbesar

dakwah

di

membasis di masyarakat Polokarto

Kabupaten

Sukoharjo

dengan

Muhammadiyah

sudah

berbagai kegiatan dakwah dan Amal

secara

Usahanya.

Sukoharjo pada umumnya. 2. Dengan

Muhammadiyah

Cabang

khusus

dan

masyarakat

Blimbing merupakan fenomena ormas

didukung

yang mampu membangun basis dari

Muhammadiyah

berusaha

tingkat bawah sampai tingkat elit

pelaku

kehidupan

Pimpinan Cabang. Adapun kesimpulan

keagamaan di kecamatan Polokarto.

menyeluruh

Terlebih,

dari

pembahasan

ini

amal

dalam

kebanyakan

usahanya,
menjadi
sosio-

elit

12

Muhammadiyah
dalam

berperan

langsung

yang

berupa

kegiatan

menggunakan

pendekatan

dan

perjuangan dengan politik praktis, baik

penyebaran pengaruh pada masyarakat.

membuat

Kendati demikian, para elit yang terjun

bergabung dengan partai Islam yang

langsung ke masyrakat berusaha untuk

lain. Sebab ketika berada dalam lajur

memaksimalkan

SDM

politik praktis, Muhammadiyah dan

Muhammadiyah

di

warga
kecamatan

gerakan

partai

Islam

sendiri

maupun

lainnya

lebih

Polokarto, sehingga ada upaya untuk

menghasilkan konflik daripada sebuah

memanfaatkan secara efektif warga

konsensus yang konkrit bagi umat

sekitar.

Islam. Terlebih dalam pembangunan

Dengan

pendekatan

yang

berupa sosio-keagamaan inilah telah

pengaruh

terhadap

masyarakat

lahir

terhadap

kecamatan

Polokarto

Kabupaten

Muhammadiyah. Memang ketika awal

Sukoharjo

berdirinya

mamaksimalkan

pula

simbolisasi

hanya

berkutat

dalam

cenderung

belum

pendekatan

yang

kegiatan yang telah menjadi konsensus

komprehensif, sebab sampai sekarang

umat Islam dimanapun dalam kegiatan

baru menggunakan pendekatan yang

dakwahnya, yaitu pengajian. 3. Dalam

cenderung statis yang berkutat dalam

langkah pendekatan yang dilakukan

pendekatan

Muhammadiyah ketika mengacu pada

kolektif maupun personal.

dakwah,

baik

secara

lebih

Berdasarkan tulisan tersebut di

lebih

atas, penting di sini dikemukakan

diterima masyarakat dengan berada di

beberapa saran sebagai berikut: 1.

jalur sosio religi kultural dari pada

Muhammadiyah

perjalanan
mempunyai

sejarahnya,
prospek

yang

Cabang

Blimbing

13

harus

mampu

inovasi

melakukan

dalam

strategi

inovasi-

berdakwah

sehingga relevan dengan masyarakat
dan masa kekinian. Karena kalau
dakwah Muhammadiyah monoton dan
cenderung

stagnan

maka

secara

perlahan-lahan Muhammadiyah akan
ditinggalkan
fenomena

jama’ahnya,
tersebut

dan

sudah

mulai

muncul. 2. Kaitannya dengan Amal
Usaha

Muhammadiyah

memberikan
saatnya

catatan

bahwa

Muhammadiyah

Blimbing

melakukan

oknum-oknum
pemahaman

peneliti
sudah
Cabang

pembersihan

pengelola
keagamannya.

dengan
Supaya

Amal Usaha Muhammadiyah sebagai
instrumen

dakwah

mampu

mewujudkan cita-cita Muhammadiyah,
yaitu menegakkan dan menjunjung
tinggi

agama

islam

sehingga

terwujudnya masyarakat islam yang
sebenar-benarnya.

14

DAFTAR PUSTAKA.

PP

Ali, Abdul Mukti. 1985. Interpretasi
Amalan
Muhammadiyah.
Jakarta: Harapan Melati.
Azwar,

Saifudin. 2010. Metode
Penelitian.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Madjid,

Nurcholish. 1999, Islam
Kemodernan
dan
Keindonesiaan.
Bandung:
Mizan.

Mulkhan,
Abdul
Munir.1990.
Pemikiran KH Ahmad Dahlan
dan Muhammadiyah dalam
Perspektif Perubahan Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nasery, Akmal dan A.M Saefudin.
1994.
Pembaharuan
Pemikiran Islam Di Indonesia.
Bandung: Mizan
Nasution Harun, 1992, Pembaharuan
dalam Islam. Yogyakarta: PT
Bulan Bintang.
Nawawi, Hadari. 1991. Metodologi
Penelitian bidang Sosial.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Nazir,

Muhammad. 1985. Metode
Penelitian. Jakarta: Galia
Indonesia

Muhammadiyah,
1999,
Kemuhammadiyahan 1 untuk
SLTP
Muhammadiyah..
Yogyakarta: Pustaka Suara
Muhammadiyah.

____________,
1996,
Kemuhammadiyahan 2 untuk
SLTP
Muhammadiyah.
Yogyakarta: Pustaka Suara
Muhammadiyah.
Quthb,

Muhammad.1995, Perlukah
Menulis Ulang Sejarah Islam.
Jakarta: Gema Insani Press

Santon, Robert. 2007. Teori Robert
Santon. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Shobahiya, Mahasri, dkk. 2006. Studi
Kemuhammadiyahan: Kajian
Historis,
Ideologi
dan
Organisasi. Surakarta: LPID
UMS.
Sujarwanto,
dkk.
1990,
Muhammadiyah
dan
Tantangan Masa Depan.
Yogyakarta: PT Tiara Wacana
Yogya.
Tim

Pembina
Al-Islam
dan
Kemuhammadiyahan UMM.
1990.
Muhammadiyah:
Sejarah, Pemikiran dan Amal
Usaha. Malang: PT. Tiara
Wacana Yogya.