PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SWASTA PAB 10 MEDAN ESTATE T.A. 2013/2014.

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SWASTA
PAB 10 MEDAN ESTATE T.A. 2013/ 2014

Oleh :
Novi Indah Sari
NIM 409111055
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i


iii

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SWASTA
PAB 10 MEDAN ESTATE T.A. 2013/ 2014
NOVI INDAH SARI (409111055)
ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar
siswa pada pokok bahasan SPLDV di kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan
Estate T.A. 2014/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
Swasta PAB 10 Medan Estate yaitu sebanyak 3 kelas. Pengambilan sampel
penelitian ini adalah sampel bertujuan, yaitu siswa kelas VIII sebanyak 1 kelas
berjumlah 14 orang siswa. Kelas ini diajarkan dengan menggunakan pendekatan
kontekstual.
Data penelitian ini menggunakan instrumen tes yang terlebih dahulu
divalidasikan. Hasil persyaratan analisis data diperoleh masing-masing variabel
penelitian berdistribusi normal dan analisis data dilakukan dengan regresi dan
korelasi, dimana untuk pengujian signifikasi koefisien digunakan uji t dengan

persamaan regresi liner sederhana Ŷ= 35,9 +13,6X. Diperoleh thitung sebesar 7,270
sedangkan ttabel sebesar 1,782 pada taraf signifikan =0,05 dan df=12, karena
thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, yakni ada pengaruh yang signifikan
antara pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa pada pokok
bahasan sistem persamaan linear dua variabel dikelas VIII SMP Swasta PAB 10
Medan Estate Tahun Ajaran 2013/ 2014, yaitu sebesar 81,5%.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah
dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan Estate T.A. 2013/2014”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan
matematika di Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu sudah sewajarnya apabila penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan. M.Pd,
Bapak Drs. Togi, M.Pd, Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd, selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran mulai ari perencanaan penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasi juga disampaikan kepada
Bapak Dr. W. Rajagukguk, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik.
Ucapan terimakasih juga disampaikan penulis kepada Bapak Rektor
UNIMED, Prod. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, beserta seluruh Pembantu Rektor selaku
pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA,
beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED. Bapak Drs.
Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si
selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu
dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak
membantu penulis dan telah memberikan banyak ilmu pengetahuan selama
perkuliahan.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Ali
Nafiah dan Ibunda Ernawati yang terus memberikan motivasi dan doa demi
keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada Kak Safitri
Handayani, Bang Retno Utoyo, Kak Siti Maysarah, Bang Dedi Irawan, dan Adik


v

Ardiansyah Putra yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sabarto, SH, selaku Kepala SMP
Swasta PAB 10 Medan Estate dan Bapak Pangondian, S.Pd, selaku guru bidang
studi matematika SMP Swasta PAB 10 Medan Estate yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabt-sahabatku (Elvi
Zahara , Zakia Balqis, Dini Seftiani, Ona Putri Oktavera, Rika Zanidar, Imam
Prayogo, Suhadi Habibi, Aisyah Fitri, Oki Oktaviani, Nurhasanah, Abkar) dan
seluruh anak Reguler B 09 yang telah memberikan semangat dan motivasi, serta
membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahas. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan,


Januari 2014

Penulis,

Novi Indah Sari

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat penelitian
1.7 Defenisi Operasional

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
5

5
6
6
6
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka teoritis
2.2 Pendekatan Kontekstual
2.3 Komponen Pendekatan kontekstual
2.4 Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Pendekatan
Kontekstual
2.5 Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
2.6 Kerangka Konseptual
2.7 Hipotesis Penelitian

22
23
27
27


BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data

29
29
29
30
30
32
34

8
13

16

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan

40
44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

45
45

DAFTAR PUSTAKA


46

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hasil belajar dan berbagai faktor yang berpengaruh menurut
Jhon M. Keller
Gambar 2.2 Bagan keterkaitan antarkomponen pembelajaran kontekstual
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Gambar 4.1 Histogram dari masing-masing variabel
Gambar 4.2 Kurva linier hubungan antara variabel X dan Y

12
15
31
41
42

ix


DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaaan pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran
konvensional
Tabel 3.1 Rancangan penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes
Tabel 3.3 Teknik penskoran tes hasil belajar
Tabel 3.4 Uji regresi linear
Tabel 4.1 Nilai statistik pendekatan kontekstual dan hasil belajar siswa
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov test
Tabel 4.3 Koefisien persamaan regresi
Tabel 4.4 ANOVA
Tabel 4.5 Koefisien determinasi

18
30
33
33
37
40
41
42
43
43

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Salah satu masalah pembelajaran di pendidikan dasar dan menengah

adalah masih adanya pola pembelajaran yang sangat teoritis dan kurang
bervariasi. Kegiatan pembelajaran di kelas sering textbook oriented dan kurang
dikaitkan dengan likungan dan situasi dimana siswa berada. Seringkali kegiatan
kelas melalui metode ceramah dan diikuti dengan latihan mengerjakan soal-soal
atau pemberian tugas rumah. Hal ini dapat membuat siswa sering merasa bosan
dan motivasi belajarnya juga menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
ada kegiatan pelatihan atau penyelenggaraan bagi guru-guru agar lebih mendalami
berbagai metode dan teknik yang nantinya dapat mereka terapkan di kelas masingmasing. Melalui pelatihan yang bersifat “learning by doing”, yaitu antara lain
lebih banyak berupa kegiatan praktek diharapkan guru akan lebih kreatif, dan
mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna. Pola
pembelajaran dengan teknik yang baervariasi diharapkan dapat membuat
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, dibutuhkan proses
pembelajaran yang salah satunya adalah pembelajaran matematika. Matematika
diajarkan pada dasarnya untuk membantu melatih pola pikir siswa agar dapat
memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat. Di samping itu juga
agar kepribadian siswa terbentuk serta terampil menggunakan metematika dalam
kehidupan

sehari-hari.

Hal

ini

sesuai

dengan

pendapat

Mayasari

(http://www.depdiknas.go.id) bahwa pembelajaran matematika di sekolah
dimaksudkan untuk melatih penalaran dan logika berpikir para siswa, sehingga
siswa memiliki pola pikir yang sistematis, rasional, logis, kritis, kreatif dan
inovatif dalam menerapkan matematika di kehidupan sehari-hari.
Dalam dunia pendidikan, matematika memegang peranan yang cukup
penting. Tanpa bantuan matematika, maka semua ilmu pengetahuan tidak akan
sempurna. Banyak yang telah disumbangkan matematika untuk kemajuan

1

2

peradaban manusia. Erlangga (http://www.erlangga.co.id/artikel/pendidikan.html,
2006) menyatakan :
“Matematika sebagai ilmu dasar, memegang peranan yang cukup penting
dalam banyak bidang ilmu terapan. Setelah sukses diterapkan dalam
bidang astronomi dan mekanika, matematika telah berkembang menjadi
alat analisis yang penting dalam bidang fisika dan juga engineering.
Dengan demikian matematika telah menjadi komponen esensial dalam
kegiatan hidup”.
Menurut Sudradjat (http://pustaka.unpad.ac.id/archives, 2007) juga
dikemukakan bahwa penggunaan matematika dalam bidang industri berkembang
pesat, dan matematikawan telah memberikan konstribusi pada keunggulan teknis
dan penghematan biaya melalui pemodelan, analisis, dan komputasi yang cerdik.
Soeriatmaja (http://www.agmi.or.id, 2006) mengungkapkan :“Matematika itu
penting. Tanpa matematika, dunia akan hancur. Matematika bisa digunakan untuk
kemakmuran negeri ini dan bisa membantu Indonesia keluar dari kondisi krisis,
termasuk dalam persoalan linkungan”.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cockroft (dalam Abdurrahman,
2002:253) mengatakan bahwa:
Matematika perlu diajarkan pada siswa karena: (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi
dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berfikir logis,
ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Namun pembelajaran matematika bagi kebanyakan pelajar tidaklah
mudah. Banyak kendala yang dihadapi seperti dalam hal ketelitian, visualisasi,
kecepatan dan ketepatan dalam menghitung. Hambatan-hambatan ini menciptakan
sugesti buruk terhadap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan juga
menimbulkan rasa malas untuk mempelajarinya. Reaksi berantai ini terus
berlanjut dan semakin memperkuat anggapan bahwa ‘Matematika adalah
pelajaran yang sulit dan menakutkan’.
Berdasarkan observasi awal (wawancara) yang dilakukan peneliti kepada
salah satu guru matematika di SMP SWASTA PAB 10 MEDAN ESTATE

3

diperoleh keterangan bahwa hasil belajar matematika siswa di sekolah tersebut
masih rendah serta proses belajar-mengajar yang berlangsung hanya satu arah
yaitu hanya guru yang berperan aktif memberikan informasi sedangkan siswa
hanya menerima dan pasif, hal tersebut juga dapat membawa suasana yang tidak
menarik perhatian, membuat siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran
sehingga berpengaruh terhadap pencapaian kemampuan dan hasil belajar tidak
optimal. Seperti yang diungkapkan oleh Marpaung (dalam Kurniawati, 2008: 3)
bahwa:
Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dapat disebabkan oleh
faktor kemampuan guru dalam menerapkan metode atau strategi
pembelajaran yang kurang tepat, misalnya proses pembelajaran yang
berpusat pada guru sementara siswa lebih cenderung pasif.
Nilai rata-rata dalam mata pelajaran matematika siswa kelas VIII di SMP
SWASTA PAB 10 MEDAN ESTATE yakni hanya mencapai 55. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 65. Kriteria
Ketuntasan Minimal merupakan target kompetensi yang harus dicapai siswa dan
acuan yang menentukan kompeten atau tidaknya siswa.
Agar pembelajaran tidak berpusat pada guru dan siswa juga lebih aktif
dalam

proses

pembelajaran

maka

guru

perlu

memilih

suatu

metode

pembelajaranyang mendorong keterlibatan siswa secara aktif dan juga dapat
menumbuhkan respon positif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran tercapai dengan optimal. Oleh karena itu kretifitas seorang guru
dalam mengajar matematika menjadi faktor yang sangat berpengaruh agar
matematikam menjadimata pelajaran yang menyenangkan dan menarik di dalam
kelas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat tetapi bisa dipelajari dan harus silatih. Hal
yang harus dilakukan oleh seorang guru antara lain dengan menerapkan metode
yang sesuai dan berusaha menambah pengetahuan tentang materi matematika itu
sendiri.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dicarikan formula
pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman
konsep siswa serta prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Para

4

guru terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai metode pembelajaran
yang bervariasi agar siswa tertarik dan lebih aktif dalam belajar matematika.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengaktifkan siswa, salah satunya dengan menggunakan pendekatan kontekstual
(CTL), seperti yang dikemukakan oleh Nurhadi,dkk (2004 : 13) mengatakan
bahwa :
Pembelajaran Kontekstual (Contextual teaching and Learning) adalah
konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinyadengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari – hari,
sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks
yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkonstruksi
sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya
sebagai anggota masyarakat.
Hal senada juga diungkapkan oleh

University of Washington, 2001

(dalam Trianto, 2009: 105) pembelajaran kontekstual adalah
Pengajaran yang memungkinkan siswa-siswa TK sampai dengan
SMA untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan
dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan
dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalahmasalah dunia nyata. Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa
menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dan mengacu
pada masalah-masalah dunia nyata berhubungan dengan peran dan
tangung jawab mereka sebagai anggota keluarga, warga negara , siswa
dan tenaga kerja. Pendekatan CTL memiliki ada tujuh komponen
utama CTL yaitu: (1) kontruktivisme (contructivism), (2) menemukan
(inquiry), (3) bertanya (questioning), (4) masyarakat belajar (learning
community), (5) pemodelan (modeling), (6) refleksi (reflection) dan (7)
penilaian yang sebenarnya (authentic assessment).
Salah satu materi pelajaran dalam matematika adalah sistem persamaan
linear dua variabel, materi tersebut merupakan salah satu materi dalam pelajaran
matematika yang dianggap sulit oleh siswa karena kurangnya pemahaman siswa
tentang konsep persamaan linear dua variabel. Dalam wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah satu guru bidang studi matematika di SMP SWASTA PAB
10 Medan Estate, Pangondian, S. Pd mengatakan bahwa: “Materi tersebut
memang pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa di SMP SWASTA PAB 10

5

Medan Estate karena kurang pahamnya siswa tentang konsep dasar persamaan
linear dua variabel. Rata-rata yang diperoleh dalam mengerjakan soal adalah 55”.
Oleh karena itu, peneliti memilih untuk diteliti yaitu materi sistem
persamaan linear dua variabel. Dengan demikian peneliti ingin mencari tahu
bagaimana pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa
pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh
pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa sehingga peneliti
mengambil judul “Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan Estate Tahun Ajaran
2013/2014”.
1.2

Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, dapat diidentifikasikan masalah

sebagai berikut:
1. Metode mengajar guru yang tidak variatif, sehingga siswa merasakan
situasi belajar yang menjemukan.
2. Belum ada pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) pada proses belajarmengajar.
3. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
4. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV).
5. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar.

1.3

Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi

untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan
kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan
linear dua variabel (SPLDV).
1.4

Rumusan Masalah

6

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi malasah yang telah diuraikan
diatas maka, rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada pengaruh
pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar matematika siswa SMP
SwastaPAB 10 Medan Estate pada materi sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV)?

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual (CTL) terhadap hasil
belajar matematika siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estate pada materi
sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).

1.6

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

sumbangan pemikiran atau masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas
pendidikan, terutama:
1. Bagi siswa, sebagai pengalaman belajar dalam mengekspresikan agar
termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagu guru, dapat menambah pengetahuan mengenai strategi-strategi
pembelajaran baru dalam berbagai materi pembelajaran matematika.
3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dan pengalaman berharga bagi
peneliti dalam memecahkan permasalahan belajar dan mengajar nantinya
sebagai guru.
4. Bagi pembaca dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian sejenis.

1.7

Defenisi Operasional
Adapun yang menjadi defenisi operasional dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1. Hasil belajar matematika siswa adalah nilai matematika yang diperoleh
siswa melalui tes evaluasi setelah proses belajar mengajar selesai
dilaksanakan.

7

2. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan
model pembelajaran dimana membantu guru SMP Swasta PAB 10 Medan
Estatemengaitkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi
siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estatemembuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pada materi
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Beberapa komponen utama
dari model pembelajaran CTL yang akan diterapkan di SMP Swasta PAB 10
Medan Estate, yaitu:
a. Kontruktivisme (Contructivism)
Kontruktivisme adalah pengetahuan yang dibangun oleh siswa SMP
Swasta PAB 10 Medan Estatesedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
b. Inkuiri (Inquiry)
Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa SMP
Swasta PAB 10 Medan Estatediharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
c. Bertanya (Questioning)
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk
mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berfikir siswa.
Dimana siswa SMP Swasta PAB 10 Medan Estatemenggali informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan
perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Masyarakat belajar merupakan proses komunikasi dua arah, dimana jika
setiap orang mau belajar dari orang lain, maka setiap orang lain bisa
menjadi sumber belajar, dan ini berarti setiap orang akan sangat kaya
dengan pengetahuan dan pengalaman.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1.

Terdapat pengaruh pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar siswa di
kelas VIII SMP Swasta PAB 10 Medan Estate T.A. 2013/2014.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah:
1.

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat digunakan sebagai
alternatif pembelajaran matematika yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.

2.

Kepada guru dan calon guru matematika yang ingin menerapkan pendekatan
kontekstual sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

3.

Hasil dari penelitian ini belum sempurna karena jumlah sampel, buku yang
dipakai, dan waktu penelitian yang masih terbatas, sehingga peneliti hanya
memakai satu pokok bahasan saja. Maka dari itu diharapkan peneliti lain agar
melanjutkan pada materi pokok bahasan yang lain.

45

46

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2002. Pendidikan Bagi anak Kesulitan Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Andriyati, dkk. 2011. Ringtone Matematika: Ringkasan Teori dan Evalusai
SMP/MTS Kelas VII, VIII, IX. Jakarta: PT Grasindo.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Mana jemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
-----------,2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Cunayah, Cucun. 2009. Pelajaran Matematika Bilingual Untuk SMP/MTS Kelas
VIII. Bandung: CV Yrama Widya.
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
2009. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan FMIPA Unimed. Medan: FMIPA UNIMED.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
Usman, H. & Akbar, S. P. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta : PT Bumi Aksara.

ii

RIWAYAT HIDUP

Novi Indah Sari dilahirkan di desa Cinta Rakyat kecamatan Percut Sei
Tuan, 6 September 1991. Ibu bernama Ernawati dan Ayah bernama Ali Nafiah,
merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk SD
Negeri 107403 Cinta Rakyat dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MAN 1 Medan dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan. Lulus ujian meja hijau pada tanggal 28 Januari
2014. .