Analisis Kelayakan Penggunaan Teknologi Digital Foto Di Malibu 62 Studio (Studi Kasus Malibu 62 Studio Cabang Bandung).

(1)

vii

ABSTRAK

Dalam dunia fotografi, teknologi digital merupakan teknologi yang relatif baru digunakan. Banyak studio foto yang berhasil menggunakan teknologi digital dalam pemotretan maupun cuci cetak, sehingga banyak konsumen yang beralih ke studio foto yang menggunakan teknik foto digital. Tetapi, terdapat studio foto yang

belum menggunakan teknologi digital, salah satunya ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung. ‘Malibu 62 Studio’ adalah sebuah perusahaan franchiseyang bergerak di bidang fotografi. Melihat adanya fenomena digital yang sedang menjamur di

masyarakat, ‘Malibu 62 Studio’ ingin menerapkan teknologi digital.

Studi kelayakan ini dilakukan untuk membahas kelayakan penambahan investasi teknologi digital. Aspek-aspek yang akan dianalisis adalah aspek pasar, teknis, finansial, legalitas dan dampak sosial. Untuk itu, dilakukan pengumpulan data dengan cara melihat data masa lalu pihak kompetitor, mengumpulkan data teknis yang berkaitan dengan teknologi digital, dan menyebarkan kuesioner untuk melihat seberapa besar manfaat dari teknologi digital. Pertanyaan-pertanyaan kuesioner diperoleh dari para ahli fotografi dan di sebarkan lewat studio foto pesaing.

Berdasarkan analisis pasar, rencana penggunaan teknologi digital di

‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung dinyatakan layak. Berdasarkan peramalan, permintaan konsumen terhadap teknologi digital terus meningkat di masa mendatang, sehingga terdapatnya pasar potensial yang dapat diraih. Pasar yang ada terus bertumbuh sehingga membuat pasar layak untuk dimasuki. Pasar yang akan diambil sebesar 20% dari pasar yang ada.

Berdasarkan analisis teknis rencana penggunaan teknologi digital di

‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung dinyatakan layak karena seluruh faktor

produksi digital foto sudah terpenuhi sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.

Rencana penggunaan teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang

Bandung juga dinyatakan layak berdasarkan aspek financial karena memiliki

Internal Rate of Return(39,50%) > MARR(10%). Penggunaan teknologi digital ini juga layak berdasarkan perhitungan NPV (Net Present Value) dan menguntungkan berdasarkan PI (Profitability Index) karena memiliki nilai NPV > 0 dan PI > 1. Sedangkan berdasarkan perhitungan BEP (Break Even Point) dan payback period, kelayakan penggunaan teknologi digital foto ini akan mencapai titik impas pada penjualan Rp. 847.931.843,8 dan mencapaipayback periodke-2.

Rencana penggunaan teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang

Bandung dinyatakan layak berdasarkan aspek legalitas dan dampak sosial karena tidak memiliki kendala dalam hal legalitas dan memberikan dampak yang positif.

Kesimpulan yang diperoleh dari analisis aspek pemasaran, teknis, finansial, serta legalitas dan dampak sosial, bahwa penerapan teknologi digital di

‘Malibu 62 Studio’ Bandung layak dan siap dilaksanakan. Di masa yang akan datang, jika permintaan pasar akan foto berukuran besar akan meningkat; pihak

‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung disarankan untuk dapat membeli mesin cetak

berukuran besar. Hal ini juga akan membuka kesempatan untuk penelitian kelayakan investasi mesin cetak berukuran besar tersebut.


(2)

viii

DAFTAR ISI

COVER ... .i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii BAB 1 PENDAHULUAN ...

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2. Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3. Pembatasan Masalah ... 1-2 1.4. Perumusan Masalah ... 1-3 1.5. Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6. Sistematika Penulisan ... 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...

2.1. Metodologi Penelitian ... 2-1 2.1.1. Jenis-Jenis Penelitian ... 2-2 2.1.2. Data... 2-3 2.1.2.1. Data Kualitatif ... 2-3 2.1.2.2. Data Kuantitatif ... 2-5 2.1.3. Skala untuk Instrument ... 2-6 2.1.4. Populasi dan Sampel... 2-6 2.1.4.1. Ukuran Sampel ... 2-7 2.1.4.2. Teknik Pengambilan Sampel ... 2-7 2.1.4.2.1. Probability Sampling ... 2-7 2.1.4.2.2. Nonprobability sampling ... 2-9


(3)

ix

2.1.5. Metode Pengumpulan Data ... 2-10 2.2. Studi Kelayakan Bisnis... 2-11 2.2.1. Aspek Pasar ... 2-12 2.2.1.1. Pengertian Pasar ... 2-12 2.2.1.2. Bentuk Pasar ... 2-12 2.2.1.3. Mengukur Dan Meramalkan Permintaan ... 2-14 2.2.2. Aspek Pemasaran ... 2-16 2.2.2.1. Segmentasi-Target-Posisi di Pasar ... 2-17 2.2.2.2. Manajemen Pemasaran ... 2-20 2.2.2. Aspek Teknis ... 2-23 2.2.3. Aspek Sumber Daya Manusia ... 2-23 2.2.4. Aspek Finansial ... 2-24 2.2.4.1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya... 2-24 2.2.4.2. Laporan Keuangan ... 2-25 2.2.4.3. Perhitungan Depresiasi ... 2-25 2.2.4.4.Cash Flow(Aliran Kas) ... 2-26 2.2.4.5. Penilaian Dan Pemilihan Investasi ... 2-27 2.2.4.6.Sensitivity Analysis(Analisis Kepekaan) ... 2-30 2.2.5. Aspek Sosial ... 2-30 2.2.6. Aspek Legal ... 2-31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...

3.1. Model Konseptual ... 3-1 3.2. Diagram Alir Metodologi Penelitian ... 3-2 3.2.1. Pengidentifikasian Masalah ... 3-5 3.2.2. Pembatasan Masalah ... 3-5 3.2.3. Perumusan Masalah ... 3-5 3.2.4. Tujuan Penelitian ... 3-6 3.2.5. Melakukan Studi Kepustakaan ... 3-6 3.2.6. Pengumpulan Data Pasar dan Analisis Pasar...

3.2.6.1. Pengumpulan Data Pasar... 3-6 3.2.6.2. Kuesioner ... 3-7


(4)

x

3.2.7. Analisis Aspek Teknis ... 3-8 3.2.8. Analisis Aspek Finansial ... 3-8 3.2.8.1. Pengumpulan Data ... 3-9 3.2.8.2. Pengolahan Data Finansial ... 3-9 3.2.9. Analisis Aspek Legalitas dan Dampak Sosial ... 3-9 3.2.10. Kesimpulan dan Saran ... 3-10 BAB 4 PENGUMPULAN DATA ...

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 4-1 4.2. Jenis Data yang Diperlukan ... 4-2 4.3. Kuesioner ... 4-3 4.3.1. Penyebaran Kuesioner ... 4-3 4.4. Sumber dan Cara Pengumpulan Data ... 4-4 4.5. Hasil Pengumpulan Data... 4-5 4.5.1. Data Pemasaran... 4-5 4.5.1. Data Pemasaran... 4-6 4.5.3. Aspek Finansial... 4-9 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ...

5.1. Pengolahan Data dan Analisis Pasar... 5-1 5.1.1. Pengolahan Data Pasar ... 5-1 5.1.2. Analisis Aspek Pasar ... 5-9 5.1.2.1. Analisis Konsumen ... 5-9 5.1.2.1.1.Segmentasi Pasar ... 5-9 5.1.2.1.2. Menetapkan Sasaran Pasar (Targetting) ... 5-11 5.1.2.1.3. Menentukan Posisi Pasar (Positioning) ... 5-11 5.1.2.2. Analisis Kompetitor ... 5-12 5.1.2.3. Strategi Pemasaran ... 5-13 5.1.2.4. Analisis Kelayakan Pasar... 5-16 5.2. Analisis Aspek Teknis ... 5-17 5.2.1. Spesifikasi Bangunan... 5-17 5.2.2. Jadwal Pelaksanaan Proyek ... 5-18 5.2.3. Penenentuan Sumber Daya yang Diperlukan... 5-20


(5)

xi

5.2.4. Kelayakan Analisis Teknik ... 5-21 5.3. Analisis Finansial... 5-22 5.3.1. Pengolahan Data Finansial... 5-22 5.3.2. Analisis Aspek Finansial ... 5-22 5.3.3. Kelayakan Analisis Finansial... 5-23 5.4. Analisis Legalitas dan Dampak Sosial... 5-23 5.4.1. Aspek Legal Perusahaan ... 5-23 5.4.2. Aspek Dampak Sosial... 5-29 5.4.3. Kelayakan analisis Legalitas dan Dampak sosial ... 5-33 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ...

6.1. Kesimpulan ... 6-1 6.2. Saran ... 6-2 DAFTAR PUSTAKA ... xiv LAMPIRAN ... KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... DATA PENULIS ... xv


(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Data Permintaan Foto (Paket 3x Foto) IV - 5

4.2 Data Permintaan Cetak Foto Ukuran 4 R IV - 5

4.3 Rincian Investsi yang Dibutuhkan IV - 9

4.4 Rincian Biaya Pra-Operasional IV - 10

4.5 Rincian Investasi Tetap IV - 10

4.6 Upah tenaga Kerja Langsung IV - 11

4.7 Biaya Bahan Langsung IV -11

4.8 Biaya Administrasi per Bulan IV - 12

4.9 Upah tenaga kerja tidak langsung IV - 12

4.10 Biaya listrik, telepon, dan perawatan IV - 12

4.11 Biaya Perbaikan Gedung IV - 13

5.1 Data Permintaan Foto (Paket 3x Foto) V - 1

5.2 Data Permintaan Cetak Foto Ukuran 4 R V - 2

5.3 Hasil Peramalan Foto (Paket 3x Foto) V - 3

5.4 Hasil Peramalan Cetak Ukuran 4 R V - 5

5.5 Pangsa Pasar Untuk Foto V - 7

5.6 Pangsa Pasar Untuk Cetak V - 8

5.7 Jumlah responden berdasarkan pekerjaan V - 10

5.8 Harapan konsumen foto V - 13

5.9 Harga Foto berdasarkan hasil kuesioner V - 14

5.10 Harga Cetak berdasarkan hasil kuesioner V - 14

5.11 Jadwal Pelaksanaan Proyek V - 17

5.12 Estimasi permintaan foto V - 21

5.13 Estimasi permintaan cetak V - 22

5.14 Investasi tetap V - 23

5.15 Investasi tambahan V - 24

5.16 Biaya pemasaran V - 24

5.17 Biaya administrasi 3 tahun kedepan V - 24

5.18 Depresiasi investasi tetap V - 25

5.19 Depresiasi investasi teknologi digital V -26

5.20 Venture initiation cost V - 26

5.21 Working Capital V - 26

5.22 Project Cost Summary V - 27

5.23 Net Present Value V - 27

5.24 Internal Rate of Return V - 28

5.25 Payback Period V - 29

5.26 Analisis Sensitivitas V - 30


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Model Konseptual III - 1

3.2 Diagram Alir Metodologi Penelitian III - 2

5.1 Grafik Permintaan Masa Lalu Member Para Kompetitor V - 2

5.2

Grafik Permintaan Masa Lalu Non Member Para

Kompetitor V - 2

5.3 Lay Out Malibu 62 Studio Sebelum Penambahan Fasilitas V - 16

5.2 Lay Out Malibu 62 Studio Sesudah Penambahan Fasilitas V - 17


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner

Jumlah penduduk Kotamadya Bandung Hasil Kuesiner

Peraturan Pemerintah No.148 Tahun 2000 2 Perhitungan Depresiasi dengan metode Straight Line

Perhitungan Bahan Langsung Proyeksi Rugi Laba

Proyeksi Anggaran Kas Proyeksi Neraca

Proyeksi Sumber dan Penggunaan Dana Modal Kerja Proyeksi Arus Kas Bersih


(9)

LAMPIRAN

1

Kuesioner

Jumlah Penduduk Kotamadya Bandung

Hasil Kuesioner


(10)

KUESIONER

Berhubungan dengan penyusunan Tugas Akhir yang saya tulis, berjudul :

“Analisa Kelayakan Penggunaan Teknologi Digital Foto di Malibu 62 Studio (Studi

Kasus Malibu 62 Studio cabang Bandung)”

Saya menyusun beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang berkaitan dengan Tugas Akhir saya. Untuk itu, saya mengharapkan partisipasi Anda dalam mengisi kuesioner ini. Terima kasih atas partisipasinya.GBU 

Petra Bangun

(Teknik Industri Maranatha)

Sekarang ini, pemotretan foto studio dengan menggunakan teknik digital sudah sangat berkembang. Teknik digital merupakan suatu teknik pemotretan yang dilakukan dengan menggunakan kamera digital, yang kemudian diolah dengan teknologi komputer untuk diedit sesuai dengan keinginan konsumen, kemudian dicetak.

Karena hasil pemotretan dapat diedit dengan menggunakan computer, konsumen dapat memperoleh hasil foto sesuai dengan pilihan dan keinginan mereka. Dapat dikatakan bahwa jenis pemotretan ini sangat fleksibel dalam penggunaanya.

Berikut pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan “fenomena” kamera digital :

Jawablah pertanyaan ini setelah Anda membaca keterangan di atas: 1. Jenis kelamin : Pria / Wanita

2. Umur Anda saat ini ? _____ 3. Pekerjaan Anda saat ini ?

Karyawan Wiraswasta

Mahasiswa Lainnya…

4. Anda mengunjungi studio foto untuk pemotretan (bersama) ?

Sendiri Teman

Keluarga Lainnya…

5. Diantara teknik pemotretan foto studio yang ada dibawah ini, manakah yang lebih Anda sukai?

Teknik pemotretan dengan menggunakan film. Teknik pemotretan dengan menggunakan digital


(11)

kamera.

Tidak mempermasalahkan teknik pemotretannya, yang penting hasilnya bagus.

6. Apakah Anda bersedia menggunakan proses digital bila anda akan melakukan pemotretan foto studio?

Ya Tidak

7. Apakah Anda bersedia mencoba lebih dari satu kali menggunakan teknik pemotretan foto studio yang diproses secara digital ?

Ya Tidak

8. Apakah menurut Anda bahwa teknologi digital foto merupakan trend masa sekarang ini:

Ya Tidak

9. Apakah Anda lebih menyukai hasil foto anda dapat di simpan dalam bentuk :

Klise CD

10. Berapa kali jumlah pemotretan yang Anda lakukan (jumlah pose / gaya anda yang difoto) setiap kali anda mengunjungi foto studio? _______

11. Berapa kali Anda dalam setahun mengunjungi studio foto untuk melakukan pemotretan dengan teknologi digital foto ? ______

12. Berapakah harga termahal yang Anda harapkan bila anda ingin melakukan satu paket pemotretan di studio foto dan mendapatkan foto berukuran 4 R dengan menggunakan proses digital :

Rp.20.000 Rp.27.500

Rp.22.500 Rp.30.000

Rp.25.000

13. Berapakah harga yang Anda harapkan dalam mencetak foto secara teknologi digital untuk selembar dalam ukuran 4 R :

Rp.1.500 Rp.2.250

Rp.1.750 Rp.2.500


(12)

14. Apakah keunggulan manfaat yang Anda peroleh dari foto digital: a. Tidak menggunakan klise.

b. Dapat dicetak secara cepat. c. Dapat diedit sesuai keinginan.


(13)

(14)

(15)

Pekerjaan Jumlah Persentasi

Persentasi Kumulatif Mahasiswa /

Pelajar 29 64,44 64,44

Karayawan 5 11,11 75,56

Wiraswasta 5 11,11 86,67

Lainnya… 5 11,11 97,78 Ibu Rumah

Tangga 1 2,22 100

Total 45 100

Harga Foto (3 Pose

Pilihan) Jumlah

Rp. 30.000 31

Rp. 20.000 7

Rp. 25.000 3

Rp. 27.500 2

Rp. 22.500 2

Total 45

Harga Cetak Foto (4R) Jumlah

Rp. 1.500 38

Rp. 2.000 4

Rp. 1.750 2

Rp. 2.500 1

Rp. 2.250 0

Total 45

Jumlah

Sangat Ragu - Tidak Sangat

Keterangan Setuju Setuju Ragu Setuju Tidak Setuju

Saya menganggap hasil foto digital lebih baik dari foto dengan klise 41 2 2 0 0 Saya memilih foto digital karena kemudahan dalam mengedit 34 11 0 0 0 Harga pemotretan digital lebih murah daripada klise 30 14 1 0 0

Hasil foto digital lebih aman disimpan 25 17 3 0 0

Cetak digital lebih cepat daripada klise 32 10 3 0 0

Hasil foto digital dapat dipilih sebelum dicetak 29 15 1 0 0 Saya menganggap foto digital lebih memenuhi trend (gaya) masa kini 35 9 0 0 1 Trend teknologi mutakhir saat ini adalah teknologi digital 31 8 3 3 0


(16)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148 TAHUN 2000

TENTANG

FASILITAS PAJAK PENGHASILAN UNTUK PENANAMAN MODAL DI BIDANG-BIDANG USAHA TERTENTU DAN ATAU

DI DAERAH-DAERAH TERTENTU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 31 A Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan atau di Daerah-daerah Tertentu;

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3985);

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG FASILITAS PAJAK PENGHASILAN UNTUK PENANAMAN MODAL DI BIDANG-BIDANG USAHA TERTENTU DAN ATAU DI DAERAH-DAERAH TERTENTU.

Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan :

a. Bidang-bidang usaha tertentu adalah bidang-bidang usaha di sektor-sektor kegiatan ekonomi yang mendapat prioritas tinggi dalam skala nasional khususnya dalam rangka peningkatan ekspor.

b. Daerah-daerah tertentu adalah daerah terpencil yaitu daerah yang secara ekonomis mempunyai potensi yang layak dikembangkan tetapi keadaan prasarana ekonomi pada umumnya kurang memadai dan sulit dijangkau oleh transportasi umum, termasuk daerah


(17)

perairan laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 50 (lima puluh) meter yang dasar lautnya memiliki cadangan mineral termasuk gas bumi.

Pasal 2

Bidang-bidang usaha tertentu dan daerah-daerah tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Pasal 3

(1) Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan penanaman modal baru atau perluasan di bidang-bidang usaha tertentu dan atau di daerah-daerah tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat diberikan fasilitas Pajak Penghasilan berdasarkan Keputusan Presiden.

(2) Fasilitas Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah :

a. Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah penanaman modal yang dilakukan;

b. Penyusutan dan amortisasi yang dipercepat, sebagai berikut :

Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Penyusutan dan Amortisasi Berdasarkan Metode Menjadi Garis Lurus Saldo Menurun I. Bukan Bangunan atau

Harta Tak Berwujud : Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV 2 tahun 4 tahun 8 tahun 10 tahun 50% 25% 12,5% 10% 100% 50% 25% 20%

II. Bangunan : Permanen Tidak Permanen 10 tahun 5 tahun 10% 20%

-c. Kompensasi kerugian yang lebih lama tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun; dan d. Pengenaan Pajak Penghasilan atas dividen yang dibayarkan kepada Subjek Pajak luar

negeri sebesar 10% (sepuluh persen), atau tarif yang lebih rendah menurut Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku.

Pasal 4

Wajib Pajak yang telah memperoleh fasilitas perpajakan atas kegiatan usaha di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun


(18)

2000 tentang Perlakuan Perpajakan di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 147 Tahun 2000, maka atas kegiatan usaha tersebut tidak lagi diberikan fasilitas perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 5

Wajib Pajak yang telah memperoleh fasilitas perpajakan sebelum atau pada tanggal 31 Desember 2000, yang jangka waktunya terbatas, dapat menikmati fasilitas tersebut sampai dengan jangka waktu tersebut selesai.

Pasal 6

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Pasal 7 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku :

a. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1994 tentang Fasilitas Perpajakan atas Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan atau di Daerah-daerah Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3570);

b. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1996 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Wajib Pajak Badan untuk Usaha Industri Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3645);

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 8

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2001.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 2000

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd


(19)

DJOHAN EFFENDI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 265

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan I,

Lambock V. Nahattands

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 1999

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 1994 TENTANG

PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan dunia usaha khususnya industri realestat dan sesuai dengan


(20)

prinsip keadilan yang dianut undang-undang perpajakan, maka dipandang perlu untuk mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1996, dengan Peraturan Pemerintah;

Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1996, diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 4 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 4 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut :

"Pasal 4

(1) Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 ayat (1) adalah 5 % (lima per seratus) dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan.

(2) Nilai pengalihan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah nilai yang tertinggi antara nilai berdasarkan Akta Pengalihan Hak dengan Nilai Jual Objek Pajak tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994, kecuali :

a. dalam hal pengalihan hak kepada pemerintah adalah nilai berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan;


(21)

b. dalam hal pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang (Staatsblad Tahun 1908 Nomor 189 dengan segala perubahannya) adalah nilai menurut risalah lelang tersebut.

(3) Nilai Jual Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Nilai Jual Objek Pajak menurut Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan tahun yang bersangkutan, atau dalam hal Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dimaksud belum terbit, adalah Nilai Jual Objek Pajak menurut Surat Pemberitahuan Pajak Terutang tahun pajak sebelumnya.

(4) Apabila tanah dan/atau bangunan tersebut belum terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, maka Nilai Jual Objek Pajak yang dipakai adalah Nilai Jual Objek Pajak menurut surat keterangan yang diterbitkan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang wilayah wewenangnya meliputi tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan."

2. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga menjadi berbunyi sebagai berikut:

"Pasal 6

Dikecualikan dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas, bagi Wajib Pajak badan termasuk koperasi yang usaha pokoknya melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pengenaan Pajak Penghasilannya berdasarkan ketentuan umum Pasal 16 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994."

3. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga menjadi berbunyi sebagai berikut :

"Pasal 8

(1) Bagi Wajib Pajak orang pribadi, yayasan atau organisasi yang sejenis, yang usaha pokoknya melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, pembayaran Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) bersifat final.

(2) Bagi Wajib Pajak orang pribadi yang jumlah penghasilannya melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), apabila melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang jumlah brutonya kurang dari Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah), penghasilan yang diperoleh dari


(22)

pengalihan tersebut merupakan objek Pajak Penghasilan, dan Pajak Penghasilan terutang yang bersifat final sebesar 5% (lima per seratus) dari jumlah bruto nilai pengalihan, wajib dibayar sendiri oleh Wajib Pajak dengan Surat Setoran Pajak Final sebelum akhir tahun pajak yang bersangkutan, kecuali penghasilan yang diperoleh dari pengalihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) huruf c."

4. Ketentuan Pasal 11 A seluruhnya dicabut. Pasal II

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2000.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik

Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 September 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 30 September 1999

MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

ttd


(23)

LAMPIRAN

3


(24)

(25)

LAMPIRAN

2

Perhitungan Depresiasi dengan metode Straight Line

Perhitungan Bahan Langsung

Proyeksi Rugi Laba

Proyeksi Anggaran Kas

Proyeksi Neraca

Proyeksi Sumber dan Penggunaan Dana Modal Kerja

Proyeksi Arus Kas Bersih


(26)

Depresiasi Investasi Tetap (yang sudah ada)

No Jenis Barang

Harga / unit (Rp)

Total Harga

(Rp) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 1 unit Bangunan 80,000,000 80,000,000 8000000 8000000 8000000 800000 800000

2 1 set Meja & Kursi kasir (administrasi) 2,000,000 2,000,000 250000 250000 250000 250000 250000

3 1 set Kursi Konsumen 1,500,000 1,500,000 187500 187500 187500 187500 187500

4 1 unit Telepon 500,000 500,000 62500 62500 62500 62500 62500

5 1 unit Kamera Manual Canon 2,000,000 2,000,000 250000 250000 250000 250000 250000 6 1 unit Lighting (1000 watt) 3,000,000 3,000,000 375000 375000 375000 375000 375000

7 10 unit Latar Pemotretan 200,000 2,000,000 250000 250000 250000 250000 250000

8 1 Lemari Kostum 1,200,000 1,200,000 150000 187500 187500 187500 187500

9 100 Kostum + Hanger 70,000 5,000,000 625000 875000 875000 875000 875000

10 1 Set Kaca untuk Ruang Ganti 100,000 100,000 12500 12500 12500 12500 12500

11 1 Kipas Angin 300,000 300,000 37500 37500 37500 37500 37500

12 2 unit AC LG ( SAC 206) 0.5 PK 2,500,000 5,000,000 625000 312500 312500 312500 312500

13 1 paket alat make up 800,000 800,000 100000 100000 100000 100000 100000

14 1 set kursi konsumen ruang foto 1,500,000 1,500,000 187500 187500 187500 187500 187500 15 Papan nama perusahaan ukuran 1 x 2.5 m 1,500,000 1,500,000 187500 187500 187500 187500 187500

16 1 buah dispenser 1,300,000 1,300,000 162500 187500 187500 187500 187500

17 2 buah jam dinding 35,000 70,000 17500 17500 17500 17500 17500

18 8 unit lampu neon 40 watt 45,000 360,000 90000 90000 90000 90000 90000

19 2 buah tempat sampah 10,000 20,000 5000 5000 5000 5000 5000

20 1 set alat kebersihan 150,000 150,000 37500 37500 37500 37500 37500


(27)

Harga Harga

Umur

Teknis Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Jenis Investasi Awal (Rp)

Akhir

(Rp) (Tahun) 1 2 3 4 5

Kamera Canon EOS 350 D Rp 11.000.000 0 8 1375000 1375000 1375000 1375000 1375000 PCMIA card reader Win Hp Rp 700.000 0 8 87500 87500 87500 87500 87500 Personal Computer Set Rp 7.000.000 0 8 875000 875000 875000 875000 875000

Printer Set Rp 4.500.000 0 8 562500 562500 562500 562500 562500

Scanner Set Rp 1.300.000 0 8 162500 162500 162500 162500 162500


(28)

Kebutuhan Bahan Mentah

Kebutuhan Kertas Foto, Cd Blank, Tinta Cetak 1 Lembar A4 bisa untuk 2 ukuran 4 R

1 rim kertas A4 harganya Rp. 250.000 Harga 1 lbr Rp. 1000

Harga Tinta Cetak untuk Cetak 1 lembar A4 (2 ukuran 4R) Rp. 500

Harga 1 Kotak CD Blank 100 Keping Rp. 50.000, harga per keping Rp. 1000 Bahan langsung yang dibeli diasumsikan habis tiap bulan

Kebutuhan Bahan Langsung Tahun 1

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total Harga

Kertas

Foto 234 368 511 532 553 576 597 618 642 660 682 704 6677 3,338,500

CD Blank 125 196 272 283 294 306 317 328 339 350 361 373 3544 1,772,000

Tinta Cetak 117,000 110,400 153,300 159,600 165,900 172,800 179,100 185,400 192,600 198,000 204,600 211,200 2,049,900 2,049,900

Total Biaya Bahan Mentah per tahun 7,160,400

Kebutuhan Bahan Langsung Tahun 2

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total Harga

Kertas

Foto 725 746 768 789 810 833 854 875 896 917 940 961 10114 5,057,000

CD Blank 384 395 406 417 428 440 451 462 473 484 496 507 5343 2,671,500

Tinta Cetak 362,500 373,000 384,000 394,500 405,000 416,500 427,000 437,500 448,000 458,500 470,000 480,500 5,057,000 5,057,000

Total Biaya Bahan Mentah per tahun 12,785,500


(29)

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total Harga Kertas

Foto 967 1003 1024 1046 1068 1089 1112 1132 1153 1174 1197 1218 13183 6,591,500

CD Blank 508 529 540 551 563 574 586 596 607 618 630 641 6943 2,671,500

Tinta Cetak 483,500 501,500 512,000 523,000 534,000 544,500 556,000 566,000 576,500 587,000 598,500 609,000 6,591,500 6,591,500


(30)

Proyeksi Rugi Laba

Periode 1 2 3 4 5

1. Penjualan 110,394,000.00 166,968,000.00 220,387,500.00 220,387,500.00 220,387,500.00

2. HPP

- Bahan Langsung 7,160,400 12,785,500 15,854,500 15,854,500 15,854,500

- Biaya Produksi

Tenaga Kerja Lgs 29,400,000.00 32,340,000.00 38,080,000.00 41,888,000.00 46,076,800.00

Overhead (Listrik, Telepon, Perawatan) 10,800,000.00 11,880,000.00 13,068,000.00 14,374,800.00 15,812,280.00

Penyusutan 3,917,500 3,917,500 3,917,500 3,917,500 3,917,500

44,117,500.00 48,137,500.00 55,065,500.00 60,180,300.00 65,806,580.00

HPP 51,277,900.00 60,923,000.00 70,920,000.00 76,034,800.00 81,661,080.00

3. Laba Kotor 59,116,100.00 106,045,000.00 149,467,500.00 144,352,700.00 138,726,420.00

4. Biaya lain-lain

Tenaga Kerja Tdk Lgs 25,800,000.00 28,380,000.00 31,218,000.00 34,339,800.00 37,773,780.00

Biaya administrasi 11,900,000.00 13,090,000.00 14,399,000.00 15,838,900.00 17,422,790.00

Biaya Frenchise 5,519,700.00 8,348,400.00 11,019,375.00 11,019,375.00 11,019,375.00

Biaya Pemasaran 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000

15,396,400.00 55,726,600.00 92,331,125.00 82,654,625.00 72,010,475.00 5. Pajak Penghasilan (5% ditahun 1 dan 10% ditahun


(31)

6. Laba Bersih 14,583,830.00 50,153,940.00 83,098,012.50 74,389,162.50 64,809,427.50

Proyeksi Anggaran Kas

Periode 1 2 3 4 5

Hasil Penjualan 110,394,000.00 166,968,000.00 220,387,500.00 220,387,500.00 220,387,500.00 Arus Kas Masuk 110,394,000.00 166,968,000.00 220,387,500.00 220,387,500.00 220,387,500.00 Pembelian Bahan Langsung 7,160,400 12,785,500 15,854,500 15,854,500 15,854,500 Biaya Tenaga Kerja 55,200,000.00 60,720,000.00 69,298,000.00 76,227,800.00 83,850,580.00

Pajak (10%) 812,570.0 5,572,660.0 9,233,112.5 8,265,462.5 7,201,047.5

Arus Kas Keluar 63,172,970.00 79,078,160.00 94,385,612.50 100,347,762.50 106,906,127.50 Arus Kas Operasional 47,221,030.00 87,889,840.00 126,001,887.50 120,039,737.50 113,481,372.50

Pinjaman 0 0 0 0 0

Angsuran Pinjaman 0 0 0

Saldo Kas Awal 0 47,221,030 87,889,840 126,001,888 120,039,738

Saldo Kas Akhir 47,221,030 87,889,840 126,001,888 120,039,738 113,481,373


(32)

Proyeksi Neraca

Periode 1 2 3 4 5

Aktiva

1. Aktiva Lancar

Kas 47,221,030 87,889,840 126,001,888 120,039,738 113,481,373

Raw Material 0 0 0 0 0

47,221,030 87,889,840 126,001,888 120,039,738 113,481,373

2. Biaya Pelatihan Tenaga Kerja 1,000,000 0 0 0 0

3. Aktiva

Peralatan & Perlengkapan Digital 25,000,000 23,625,000 22,250,000 20,875,000 19,500,000

Biaya promosi 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000

26,500,000 24,125,000 22,750,000 21,375,000 20,000,000 Total Aktiva 73,721,030 112,014,840 148,751,888 141,414,738 133,481,373 Pasiva

1. Modal

Modal sendiri 59,137,200 61,860,900 65,653,875 67,025,575 68,671,945

Laba Ditahan 14,583,830.00 50,153,940.00 83,098,012.50 74,389,162.50 64,809,427.50 73,721,030.00 112,014,840.00 148,751,887.50 141,414,737.50 133,481,372.50 Total Pasiva 73,721,030.00 112,014,840.00 148,751,887.50 141,414,737.50 133,481,372.50


(33)

Proyeksi Sumber dan Penggunaan Dana Modal Kerja

Periode 1 2 3 4 5

Sumber Dana :

Laba Bersih 14,583,830.00 50,153,940.00 83,098,012.50 74,389,162.50 64,809,427.50 Penyusutan 3,917,500.00 3,917,500.00 3,917,500.00 3,917,500.00 3,917,500.00 18,501,330.00 54,071,440.00 87,015,512.50 78,306,662.50 68,726,927.50 Penggunaan Dana :

Dividen 0 0 0 0 0

Penurunan utang 0 0 0 0

Peningkatan Modal Kerja 0 0 0 0 0


(34)

Proyeksi Arus Kas Bersih

Perode 1 2 3 4 5

Laba setelah pajak 0 14,583,830.00 50,153,940.00 83,098,012.50 74,389,162.50 64,809,427.50

Penyusutan 0 3,917,500.00 3,917,500.00 3,917,500.00 3,917,500.00 3,917,500.00

Arus Kas Operasi 0 18,501,330.00 54,071,440.00 87,015,512.50 78,306,662.50 68,726,927.50

Perubahan Modal Kerja 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Investasi Modal 25,000,000.00

Terminal Value a. Aktiva Tetap b. Modal kerja


(35)

1 - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini, kemajuan teknologi fotografi telah berkembang dengan cukup pesat, sehingga mau tidak mau harus diikuti perkembangannya. Salah satu penerapan teknologi yang cukup baru adalah teknologi ‘Digital Foto’. Dengan adanya teknologi ini, pihak perusahaan mampu memberikan pelayanan dengan jenis produk yang lebih baik dan beragam, contohnya seperti: foto dapat diedit dulu sebelum dicetak, foto dapat dicetak secara instant, dan lain-lain.

Sekarang ini, banyak studio-studio foto yang berhasil menggunakan teknologi digital dalam pemotretan maupun cuci cetak, sehingga dapat dilihat dari banyaknya konsumen yang lebih memilih untuk beralih ke studio foto yang menggunakan teknik foto digital. Hal ini ditunjang dengan adanya proses yang jauh lebih cepat dan hasil yang berkualitas. Tetapi, masih dijumpai studio-studio foto yang memakai teknologi foto dengan film. Salah satunya adalah ‘Malibu 62

Studio’ cabang Bandung.

‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa berupa pemotretan studio (foto studio) dan cuci cetak. Selain itu, studio ini juga menyediakan alat maupun bahan yang berhubungan dengan bidang fotografi. ‘Malibu 62 Studio’ didirikan sejak tahun 2002 dan berlokasi di jalan Lombok, Bandung.

Order yang paling sering diterima oleh perusahaan pada saat ini ialah pemotretan studio. Perusahaan juga menerima order pemotretan acara-acara khusus seperti acara wisuda, pemotretan studio untuk lomba model, dan lain-lain. Jasa lain yang ditawarkan oleh perusahaan adalah pemotretan model untuk majalahAneka Yess.

Dengan adanya teknologi digital yang dimiliki oleh beberapa pesaing,


(36)

Bab 1 Pendahuluan I- 2

melakukan pemotretan studio maupun cuci cetak, banyak pelanggan ‘Malibu 62 Studio’ yang beralih ke beberapa pesaing, dikarenakan di ‘Malibu 62 Studio’ Bandung tidak menyediakan pemotretan studio maupun cuci cetak dengan teknologi digital. Dengan banyaknya permintaan dari pelanggan yang berkaitan dengan penerapan teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’, maka pihak pimpinan

‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung berkeinginan untuk melakukan suatu terobosan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan sehingga dapat tetap bertahan dalam pesaingan yang semakin ketat di masa mendatang.

Pihak ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung ingin menerapkan teknologi digital foto. Untuk itu, dibutuhkan investasi tambahan yang cukup besar sehinggga perlu dilakukan suatu studi atau analisis untuk mengkaji kelayakan teknologi tersebut untuk diterapkan dan mengkaji keuntungan yang dapat dihasilkan bagi pihak perusahaan atau malah nantinya akan menimbulkan kerugian yang mungkin saja dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi penggunaan teknologi

tersebut, maka dilakukan suatu studi kelayakan dengan meninjau aspek pemasaran, teknis, dan financial; yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak.

1.2. Identifikasi Masalah

Penerapan teknologi digital pada ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung tentunya akan menimbulkan permasalahan pada saat penerapan teknologi lama ke teknologi digital. Masalah utama yang timbul yaitu ada-tidaknya prospek keuntungan yang akan didapat jika pihak ‘Malibu 62 Studio’ menerapkan teknologi digital ini. Untuk mengetahui layak-tidaknya penggunaan teknologi digital foto, maka dilakukan suatu studi kelayakan.


(37)

Bab 1 Pendahuluan I- 3 1.3. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup: 1. Order foto studio yang menggunakan teknologi digital (paket 3 x foto

untuk foto personal atau 2 orang) dan analisa yang cetak digital dengan ukuran 4 R.

2. Keadaan perekonomian di masa mendatang dianggap stabil; jika terdapat perubahan harga, maka perubahan tersebut dianggap berubah secara proposional.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Aspek pasar, apakah jumlah pasar yang akan dituju menjanjikan keuntungan bagi pihak‘Malibu 62 Studio’?

2. Aspek teknis, apakah penerapan teknologi digital dapat direalisasikan

dengan segala fasilitas yang ada di ‘Malibu 62 Studio’?

3. Aspek legal dan dampak sosial, apakah penerapan teknologi digital mempunyai masalah dalam legalitas dan dampak sosial?

4. Aspek finansial, apakah penerapan teknologi digital ini dapat

mendatangkan keuntungan bagi pihak ‘Malibu 62 Studio’?

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang ada ialah untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek investasi penggunaan teknologi digital foto di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung, yang ditinjau dari aspek pemasaran, aspek teknis, dan aspek finansial.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah disebutkan diatas, penulis memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek pemasaran.


(38)

Bab 1 Pendahuluan I- 4

2. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek teknis.

3. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek legal dan dampak sosial.

4. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek finansial.

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi ke dalam enam bab. Setelah Bab I yang berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penulisan, penulis membagi bab-bab selanjutnya, yang terdiri dari:

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori dasar yang digunakan dan tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu analisa kelayakan penggunaan teknologi digital foto.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi uraian urutan langkah-langkah pemecahan masalah, sistematika

pembahasan, dan metode-metode yang digunakan dalam usaha menyelesaikan masalah yang ada.

BAB IV : PENGUMPULAN DATA

Berisi data-data yang diperoleh langsung di lapangan maupun yang didapatkan dari kuesioner.

BAB V : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi pengolahan data-data yang telah didapatkan dalam penelitian, dan juga analisis serta perbandingan dengan teori yang ada.

BAB VI : PENUTUP

Berisi kesimpulan berupa rangkuman hasil analisa dan saran-saran mengenai penerapan hasil penelitian ini di perusahaan.


(39)

Bab VI Kesimpulan Dan Saran VI-1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial, serta aspek legalitas dan dampak sosial, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Aspek Pasar

Rencana penambahan investasi teknologi digital layak berdasarkan analisis aspek pasar yaitu memiliki permintaan foto maupun cetak foto selama 3 tahun mengalami peningkatan, sehingga terdapatnya pasar potensial besar yang dapat diraih. Pasar yang ada terus bertumbuh sehingga membuat pasar layak untuk dimasuki.

2. Aspek Teknis

- Rencana penambahan investasi berupa teknologi digital di ’Malibu 62

Studio’ Bandung dinyatakan layak karena seluruh alat dan perlengkapan

untuk investasi teknologi digital sudah terpenuhi.

- Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan yaitu Kamera Canon EOS 350 D, mesin cetak yang dibutuhkan adalah Printer Set Canon 6000 D, Mesin Scan UMAX 6850, dan Komputer dengan program Adobe CS.

3. Aspek Legalitas dan Dampak Sosial

Rencana penambahan invetasi teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung tidak mempunyai masalah dalam aspek legalitas, dan karena

memberikan hal-hal positif kepada lingkungan. Dengan demikian,

penambahan investasi teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung dinyatakan layak dalam aspek legalitas dan dampak sosial.

4. Aspek Finansial

Dari hasil perhitungan finansial didapatkan: a. NPV > 0


(40)

Bab VI Kesimpulan Dan Saran VI-2

c. PI > 1

d. Perhitungan BEP dan payback period, diperoleh keuntungan

Rp.847.931.843,8,- dan mencapai payback period ke-2.

Berdasarkan syarat-syarat finansial dari studi kelayakan, investasi teknologi

digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung dinyatakan layak berdasarkan aspek finansial.

6.2. Saran

1. Di masa yang akan datang, diprediksi bahwa permintaan pasar akan foto berukuran besar akan meningkat; untuk itu disarankan kepada pihak ‘Malibu

62 Studio’ cabang Bandung untuk membeli mesin cetak berukuran besar. 2. Untuk selanjutnya, akan terbuka kesempatan untuk meneliti dan menelaah


(41)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

1. Blank, Leland;“Statistical Procedures For Engineering, Management, and

Science”, International Student Edition, MacGraw Hill, 1982.

2. Niswonger-Warren-Reeve-Fess;”Prinsip-Prinsip Akuntasi”, Erlangga.Edisi ke-19, Jilid 1,1999.

3. Djarwanto, P.s.; “Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan”, BPFE, Yogyakarta, 1993.

4. Dwi Prastowo, Rifka; “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi ke-2, YKPN, Yogyakarta, 2002.

5. Kotler, Philip;“Manajemen Pemasaran”, PT. Prenaallindo, Jakarta, 1997. 6. Pujawan, I Nyoman;” Ekonomi Teknik”, Prima Printing, Surabaya, 2003.

7. Santoso; Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Jilid ke-2,

Bandung, 2002.

8. Sugiono, Dr.; ”Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan ke 4, CV . Alfabeta, Bandung, 2002.

9. H. Hadari Nawawi, Prof. DR. ; ”Metode Penelitian Bidang Sosial”, Gadjah Mada University Press,2003

10. Umar, Husein;“Studi Kelayakan Bisnis”, Edisi ke 2, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.


(1)

Bab 1 Pendahuluan I- 2

melakukan pemotretan studio maupun cuci cetak, banyak pelanggan ‘Malibu 62 Studio’ yang beralih ke beberapa pesaing, dikarenakan di ‘Malibu 62 Studio’ Bandung tidak menyediakan pemotretan studio maupun cuci cetak dengan teknologi digital. Dengan banyaknya permintaan dari pelanggan yang berkaitan dengan penerapan teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’, maka pihak pimpinan ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung berkeinginan untuk melakukan suatu terobosan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan sehingga dapat tetap bertahan dalam pesaingan yang semakin ketat di masa mendatang.

Pihak ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung ingin menerapkan teknologi digital foto. Untuk itu, dibutuhkan investasi tambahan yang cukup besar sehinggga perlu dilakukan suatu studi atau analisis untuk mengkaji kelayakan teknologi tersebut untuk diterapkan dan mengkaji keuntungan yang dapat dihasilkan bagi pihak perusahaan atau malah nantinya akan menimbulkan kerugian yang mungkin saja dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi penggunaan teknologi tersebut, maka dilakukan suatu studi kelayakan dengan meninjau aspek pemasaran, teknis, dan financial; yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak.

1.2. Identifikasi Masalah

Penerapan teknologi digital pada ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung tentunya akan menimbulkan permasalahan pada saat penerapan teknologi lama ke teknologi digital. Masalah utama yang timbul yaitu ada-tidaknya prospek keuntungan yang akan didapat jika pihak ‘Malibu 62 Studio’ menerapkan teknologi digital ini. Untuk mengetahui layak-tidaknya penggunaan teknologi digital foto, maka dilakukan suatu studi kelayakan.


(2)

Bab 1 Pendahuluan I- 3

1.3. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup: 1. Order foto studio yang menggunakan teknologi digital (paket 3 x foto

untuk foto personal atau 2 orang) dan analisa yang cetak digital dengan ukuran 4 R.

2. Keadaan perekonomian di masa mendatang dianggap stabil; jika terdapat perubahan harga, maka perubahan tersebut dianggap berubah secara proposional.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Aspek pasar, apakah jumlah pasar yang akan dituju menjanjikan keuntungan bagi pihak‘Malibu 62 Studio’?

2. Aspek teknis, apakah penerapan teknologi digital dapat direalisasikan dengan segala fasilitas yang ada di ‘Malibu 62 Studio’?

3. Aspek legal dan dampak sosial, apakah penerapan teknologi digital mempunyai masalah dalam legalitas dan dampak sosial?

4. Aspek finansial, apakah penerapan teknologi digital ini dapat mendatangkan keuntungan bagi pihak ‘Malibu 62 Studio’?

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang ada ialah untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek investasi penggunaan teknologi digital foto di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung, yang ditinjau dari aspek pemasaran, aspek teknis, dan aspek finansial.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah disebutkan diatas, penulis memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek pemasaran.


(3)

Bab 1 Pendahuluan I- 4

2. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek teknis.

3. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek legal dan dampak sosial.

4. Untuk mengetahui layak-tidaknya realisasi proyek penggunaan teknologi digital foto dari aspek finansial.

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi ke dalam enam bab. Setelah Bab I yang berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penulisan, penulis membagi bab-bab selanjutnya, yang terdiri dari:

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori dasar yang digunakan dan tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu analisa kelayakan penggunaan teknologi digital foto.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi uraian urutan langkah-langkah pemecahan masalah, sistematika pembahasan, dan metode-metode yang digunakan dalam usaha menyelesaikan masalah yang ada.

BAB IV : PENGUMPULAN DATA

Berisi data-data yang diperoleh langsung di lapangan maupun yang didapatkan dari kuesioner.

BAB V : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi pengolahan data-data yang telah didapatkan dalam penelitian, dan juga analisis serta perbandingan dengan teori yang ada.

BAB VI : PENUTUP

Berisi kesimpulan berupa rangkuman hasil analisa dan saran-saran mengenai penerapan hasil penelitian ini di perusahaan.


(4)

Bab VI Kesimpulan Dan Saran VI-1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial, serta aspek legalitas dan dampak sosial, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Aspek Pasar

Rencana penambahan investasi teknologi digital layak berdasarkan analisis aspek pasar yaitu memiliki permintaan foto maupun cetak foto selama 3 tahun mengalami peningkatan, sehingga terdapatnya pasar potensial besar yang dapat diraih. Pasar yang ada terus bertumbuh sehingga membuat pasar layak untuk dimasuki.

2. Aspek Teknis

- Rencana penambahan investasi berupa teknologi digital di ’Malibu 62 Studio’ Bandung dinyatakan layak karena seluruh alat dan perlengkapan untuk investasi teknologi digital sudah terpenuhi.

- Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan yaitu Kamera Canon EOS 350 D, mesin cetak yang dibutuhkan adalah Printer Set Canon 6000 D, Mesin Scan UMAX 6850, dan Komputer dengan program Adobe CS.

3. Aspek Legalitas dan Dampak Sosial

Rencana penambahan invetasi teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung tidak mempunyai masalah dalam aspek legalitas, dan karena memberikan hal-hal positif kepada lingkungan. Dengan demikian, penambahan investasi teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung dinyatakan layak dalam aspek legalitas dan dampak sosial.

4. Aspek Finansial

Dari hasil perhitungan finansial didapatkan: a. NPV > 0


(5)

Bab VI Kesimpulan Dan Saran VI-2

c. PI > 1

d. Perhitungan BEP dan payback period, diperoleh keuntungan Rp.847.931.843,8,- dan mencapai payback period ke-2.

Berdasarkan syarat-syarat finansial dari studi kelayakan, investasi teknologi digital di ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung dinyatakan layak berdasarkan aspek finansial.

6.2. Saran

1. Di masa yang akan datang, diprediksi bahwa permintaan pasar akan foto berukuran besar akan meningkat; untuk itu disarankan kepada pihak ‘Malibu 62 Studio’ cabang Bandung untuk membeli mesin cetak berukuran besar. 2. Untuk selanjutnya, akan terbuka kesempatan untuk meneliti dan menelaah


(6)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

1. Blank, Leland;“Statistical Procedures For Engineering, Management, and

Science”, International Student Edition, MacGraw Hill, 1982.

2. Niswonger-Warren-Reeve-Fess;”Prinsip-Prinsip Akuntasi”, Erlangga.Edisi ke-19, Jilid 1,1999.

3. Djarwanto, P.s.; “Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan”, BPFE, Yogyakarta, 1993.

4. Dwi Prastowo, Rifka; “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi ke-2, YKPN, Yogyakarta, 2002.

5. Kotler, Philip;“Manajemen Pemasaran”, PT. Prenaallindo, Jakarta, 1997. 6. Pujawan, I Nyoman;” Ekonomi Teknik”, Prima Printing, Surabaya, 2003. 7. Santoso; Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Jilid ke-2,

Bandung, 2002.

8. Sugiono, Dr.; ”Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan ke 4, CV . Alfabeta, Bandung, 2002.

9. H. Hadari Nawawi, Prof. DR. ; ”Metode Penelitian Bidang Sosial”, Gadjah Mada University Press,2003

10. Umar, Husein;“Studi Kelayakan Bisnis”, Edisi ke 2, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.