Mengenang 1 Oktober di Yogyakarta.

TAHUNLXXI NO 5
KAMISPON,1 OKTOBER2015
{ 17 BESAR1e48)

OPNI

''KEDAULATANRAKYAT''
HALAMAN12

Mengenang
l0ktober
diYogyakar
AK semua orangtahu keberadaan Monumen Pahlawan Pancasila yang terle..
tak di Kentungan Yoryakarta. Penanda
sejarah ini berdiri pada sebidang tanah yang
Ta,hggal1 Oktober 1965 pukul 15.00 atas
menjadi bagran dalam kompleks Batalyon 403 . perinthh Sudiyono, Sekretaris I Komite PKI
(dahulu Batalyon L). Para penggu4ajalan yang
Daerqh Yogyakarta, Wiryomartono menyammelintas dari arah Tbrminal Condongcaturmepaikait insbmksi kepada Mayor Mulyono untuk
nuju Jalan Kaliurang atau sebaliknya dengan membentuk Dewan Revolusi dan menggeser
mudah dapat melihat cungkup bangunan mokedudukan Ifulonel I(atamso. Melalui RRI Yognumen ini. Posisinya yang menjorok ke luar 'yakarta, pembentukan Dewan Revolusi dimenyebabkan jalan menjadi berkelok seperti

umurskan. Kolonel Katamso dan Letkol Sugiyonokemudian diculikpasukanYon L di bawah
hurufS;
',. gafrgUtrrtt monumen berbenhrk joglo mepimiinan Peltu Sumardi. Mereka dibunuh dan
.naung lubang bekas parit tempat ditemukanjenailrthnya ilikuburkan di parit belakang asranya jenazah l(olonel Katamso dan Letkcil Sugi- maYon L IGnhurgan.
yono, dua orang TNI AD yang kemudian diangKronologi tewasnya Kolonel Katamso dan
kat sebagaiPahlawan Revolusi. Di sebelahse- Letkel Sugtyono digambarkan dengan begitu
latan terdapat patung lambang Garuda Panca- drarriatis pada reliefyang terdapat di pagar sesila. Di halaman depanjoglo, di sebelahutara,
keliling joglo. Dimulai adegan penculikan, pejuga terdapat dua patung. Patung sebelah timukulan menggunakan kunci martil 8, hingga
penemuan dan pemakaman kedua jenazah.
mur menggambarkan sosokKolonel Katamso
saat menjabat sebagai Komandan Korem 072
Thagedi ini memiliki makna mendalam, sammerangkap I(omandan Kodim 734 Yoryakarta.
pai-sampai dibangrur sebuah monumen untuk
Patung sebelahbarat menggambarkan sosok mengenangnya.Sayang seiring berbagai interLetkol Sugiyonoyang menjabat sebagailGpala
pretasi baru mengenai Peristiwa 1965 pasca
Stafl(orem 072.
tumbangnya Orde Baru, membuat keberadaan
IGdua pahlawan ini menLjadikorban Peristi- . monumen ini jusfuu dilupakan.
wa 1 Oktober 1965yang dipimpin Mayor MulMemaknaiKembali
yono Suryowardoyo,perwira Seksi V Korem

072, anakbuah Kolonel Katamso.Mayor MulMenjadi semakin menarik karena meskiyono dibina oleh Wiryomarbono dari Biro Chupun relatif tenang dari ingar-bingar PKI, nasus PKlYoryakarta dan sejak tahun 1963menmun Gerakan 30 Septegrber1965ternyata berjadi anggota PKI ilegal. Peristiwa 1 Oktober buntut di Yoryakarta. Sultan HB D( sebelum1965diYoryakarta ini merupakan susulan dari
nya pernah mendirikan Laskar Rakyat MaGerakan 30 September 1965 yang meletus di
taram yang berhasil membentengi pengaruh
Jakarta. Saat berita masih begitu simpang siur, komunis diYoryakarta, sehinggatidak membegejolak di daerah ternyata tak terelakkan lagi.
sar seperti di Surakarta. Sejak Peristiwa MaI

HendraKumiararan

diun 1948, pergol:ikan komunis diYogyakarta
tidak sampai meledak seperti di daerah lain.
Beberapa aksi hanya muncql di daerah Gunungkidul yang sejak 1920-ansempat menjadi
basisPKI.
Sikap Sultan HB D( yang antikomunis
membuat orang-orumgkomunis cenderungmenahan diri. Terbukti, Sultan HB D( memiliki
kharisma yang begitu kuat di mata masyarakat. Meskipun demikian, bercermin dari Peristiwa 1 Okbober1965yang menewaskanKolonel
Katamso dan Letkol Sugiyono membuat masyarakat tetap perlu waspada terhadap segala
kemungkinan. Mengenang tragedi ini dapat
meqjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan kondisi masyarakat kita sekarang.
Setelah 50 tahun berlalu, komunis boleh dibilang telah lenyap, namun masyarakat harus
siap menghadapi ancamanlain. Era globalisasi

saat ini denganmudah membawa berbagai pengaruh dari luar yang dapat mengancam jati
diri bangsa. Masyarakat harus mampu meningkatkan rasa persatuan dan mengu.tamakan perdamaian agarjauh dari konflik. Sangat
penting dan mendesakunhrk menghidupi kembali Pancasila dalam keseharian di tengah-tengahmasyarakat.
Pancasila merupakan dasar negard dan
ideologibangsayang telah menjadi kontrakbersama. IGsadaran ini perlu ditumbulkan demi
terbenhrknya masyarakat Pancasilais.Kesakhian Pancabilabukanlah abstraksi, lebih dari itu
upaya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila
menjadi agendabesar bagi bangsaini. D - s.
I Hen &a Kurniawan MPd.,
DosenPendi.dikanSejarah
(JniuersitasSanata Dhormn Yognkarta.