Tolak UN Pengganti, Unpad Siap Merevisi Jika Ada Pembuktian.

Pikiran
o Senin

o Selasa 0 Rabu 0 Kamis . Jumat o Sabtu 0 Minggu
4

123
17

18

OJan

5

6

20

21


o Mar

OApr

19
OPeb

Rakyat

7
22
OMei

8
23

9

10
24


8Jun

11
25

OJul

26

~27

0 Ags OSep

13

28

OOkt


14

29

15

ONov

30

16

'ODes

UN Pengganti.,
Unpad Siap Merevisi
Jika AdaPembuktian
Tolal,i.

ItANDUNG, (PR).Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung bersikukuh men~

dahulukan opsi menolak siswa
lulusan Ujian Nasional (UN)
pengganti di beberapa SMA/SMK di Indonesia. Meskipun
demikian, Unpad membuka peluang merevisi kebijakannyajika terbukti siswa hanya menjadi
korban dalam kasus yang menyebabkan diselenggarakannya
UN pengganti tersebut.
"Kami konsisten dengan kebijakan itu sampai ada pembuktian bahwa kekeliruan sepenuhnya tidak dilakukan siswa dan
mereka hanya korban belaka,"
kata Ganjar saat ditemui seusai
penandatanganan nota kesepahaman antara Unpad dan Universitas Pelita Harapan (UPH)
Jakarta, Kamis (11/6),di kampus
..MIn.Dipati Ukur Bandung.
Menurut Ganjar, konsistensi
semacam ini diperlukan untuk
menyokong niat berbagai pihak
di dalam menyelenggarakan UN
yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan.
Wacana
yang hangat dibiCMakanbeberapa bulan terakhir untuk mengintegrasikan UN sekaligus sebagai
saringan masuk PTN, memperkuat kebenaran dibutuhkannya

konsistensi menolak produk UN
yang tidak bersih.
Ganjar berpendapat, jika setiap pelanggaran dan kecurangan selalu ditoleransi, tidak akan
ada kemajuan berarti yang akan
dicapai dalam usaha memper-

---

Kliping

baiki kualitas pendidikan Indonesia, khususnya pelaksanaan
UN. ''Pemerintah mestinya lebih
tegas menyikapi setiap pelanggaran dan kecurangan. Penolakan ini merupakan bagian dari
pembelajaran," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dua
PTN lain di Bandung, Institut
Teknologi Bandung (ITB) dan
Universitas Pendidikan Indone-

"

'Kami konsisten dengan kebijakan itu
sampai ada pembuktian bahwa kekeliruan
sepenuhnya tidak dilakukan siswa dan
mereka hanya menjadi korban belaka."

"
sia (UPI), tidak keberatan menerima siswa lulusan UN susulan
asalkan mereka 10108seleksi masuk yang diselenggarakan masing-masing kampus.
Ganjar menyayangkan kasus
yang menimpa siswa di beberapa SMA/SMK di Indonesia tersebut. Pada prinsipnya, dia berpandangan, para siswa merupakan pribadi muda yang dewasa.
Oleh karena itu, keputusan
akhir, termasuk keputusan melanggar aturan UN,jika memang
dilakukan, tetap menjadi tang-

Humas

Unpad
--

2009


gungjawab mereka.

Kecewa
Penolakan dari Unpad mendapat beragam reaksi. Pemimpin SMA Pasundan 2 Cimahi
dan SMAN 6 Cimahi, dua sekolah penyelenggara UN ulang,
mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut. Buntutnya, persoalan sampai ke Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat yang
berupaya melakukan koordinasi
dengan Unpad.
Dihubungi terpisah, Kadisdik
Wachyudin Zarkasyi mengaku,
pihaknya belurn menemui Rek- .
tor Unpad. pasalnya, dia memilib untuk memperoleh kejelasan
secara resmi tentang alasan pelaksanaan UN dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
lebih dahulu.
"Saya ingin mengetahui dari
BSNP alasan dilakukannya UN
pengganti apakah benar karena
kecurangan atau yang lain. Tadi
pagi saya sudah meminta secara

1isankepada BSNP tentang penjelasan tersebut," katanya.
Apabila penjelasan tersebut
telah diperoleh DisdikJabar, pihaknya akan langsung berkoordirui,;id~ngan Unpad. Akan tetapi, Wachyudin menyadari bahwa keputusan akhir merupakan
kewenangan Unpad sepenuhnya. "Jadi, kami memang tidak
bisa mengintervensi pengambilan keputusan. Kami hanya akan
memaparkan kondisi yang terjadi di lapangan," ujarnya. (A16S/A-167)***

31