"Michael" Darso Sang Fenomena.

Pikiran Rakyat
o Senin o
123
17

18

OJan

19
OPeb

.

Selasa

456
20

21


o Mar

OApr

o

Rabu

7
22

8
23

OMei

0

Kamis
9


OJun

10
24

11
25

OJul

"Michael"Darso
SangFenomena

B

~se?r~ngkesatna, pna ltu memasuki ruangan pertunjukan denganmenaiki
seekorkuda putih. Alunan
musik calung pun mengiringi perjalanan


;,
/"

,,

musisi Sun-

da Hendarso atau lebih dikenal Darso menuju ke atas
panggung pergelaran "Darso
the Phenomenon" diAula
Graha Sanusi Hardjadinata
Universitas Padjadjaran, Jln.
Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (29/12) malam.
Antusiasme penonton yang
terpancar dari tepuk tangan
dan riuhan pun langsung menyambut penampilan seniman Sunda yang sudah mulai
dikenal namanya sejak tampil
di salah satu acara RRI pada
tahun 6o-an tersebut. Apalagi, saat dirinya menyanyikan
lagu yang pernah populer pada tabun 7o-an "Maripi", gaya apa adanya yang khas

mengundang kagum sekaligus tawa dari tiga ratusan penonton yang hadir di pertunjukan tersebut.
Bahkan sebelumnya, penonton pun sempat dibuat
geli dengan penampilan dari
Darso palsu yang ditirukan

oleh Yayan Jatnika dan Asep
Darso. Mereka tampil mengecoh penonton sebelum
Darso yang asli naik ke atas
panggung.
Setelah tembang bertempo
cepat, di penampilan berikutnya Darso membawakan
lagu yang bertempo sedikit
lambat melalui "Kembang
Tanjung Panineungan". Meskipun menyanyikan lagu sendu, gaya panggungnya yang
atraktif tetap menghiasi penampilannya malam itu.
Tidak hanya tampil sendiri, penerima penghargaan
"Jabar Music Award" itu pun
mengajak Neneng Yeti Syarifah untuk berduet di lagu ketiga. Selain menyuguhkan
tarian duet yang ekspresif,
mereka berdua pun menyanyikan lagu "Randa Geulis".

Tak kurang dari sembilan
lagu dinyanyikan pada penampilannya malam itu, sebut saja "Maribaya" dan
"Sarboah" serta tembang pop
Sunda lainnya yang pernah
mewarnai industri musik Jawa Barat.
Dalam pergelaran itu,

---

o

Jumat

Sabtu

12

13

26


27

0 Ags

OSep

28
OOkt

Da,:so pun menunjukkan daya
tariknya sebagai seorang penyanyi Sunda yang fenomenal. Hal itu dibuktikan dengan semakin bertambahnya
jumlah penonton yang hadir
dalam pergelaran tersebut.
Bahkan, usia para penonton
pun bervariasi yang terdiri
atas generasi tua dan muda.
Acara pun diisi dengan berbagai narasi dari beberapa tokoh Sunda seperti Uko Hendarto dan Nano S. Mereka
mengungkapkan kesan-kesannya terhadap perjalanan
penyanyi yang turut melestarikan seni calung dengan karya-karyanya yang masuk industri musik tersebut.

Ya, bukan hal yang berle~
bihan. bila kata fenomeiIaI' .
melekat pada pria berusia 6'4
tahun tersebut. Gaya menyanyinya yang apa adanya dan
kadang di luar kebiasaanjustru menjadi kekuatan dan ciri
khas mandiri dari seorang
Darso. Bahkan, gayanya itu
banYak ditiru oleh musisi
Sunda lainnya.
Darso memang tak pernah
berhenti berkarya hingga kini
usianya menuju 65 tahun. Tidak sedikit dari karyanya
yang menjadi populer di masyarakat, digemari mulai dari
- an~ak
hingga orang tua.
Penampilannya semakin'khas
dengan rambut panjang dan
kaca mata hitam.
Hal itu pula yang menjadikan dia disebut sebagai Michael Darso, pelesetan dari
Michael Jackson. Konsistensinya untuk melestarikan

dan memperkenalkan alat
musik calung melalui lagulagu populer perlu mendapatkan apresiasi tinggi.
(Retno HY / Tia Komala-

~ri.L:PR~')**':'--

Kliping

Humas Unpad

2009

.,

.

'1

ANDRI GURNITAj"PR"


MUSfSf Sunda, Darso, membawakan

sejumlah lagu dengan gaya khasnya pada konser tunggal bertajuk "The Phenomenon" di Graha Sanusi Hardjadinata

UnpadJln. Dipati UkurBandung, Selasa (29/12).*