IMPLIKASI ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN UU NO. 41 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DAN UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN.

IMPLIKASI ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP
KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR
41 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN
PANGAN BERKELANJUTAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18
TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
Viry Alifiyadi
110110110429

ABSTRAK
Pemerintah mengelurakan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan untuk mengatasi
permasalahan alih fungsi lahan pertanian yang dapat berimbas pada ketahanan
pangan. Peraturan perundang-undangan pada dasarnya melarang alih fungsi lahan
pertanian kecuali untuk kepentingan umum. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui dan menganalisis kesesuaian alih fungsi lahan pertanian pangan
berkelanjutan dengan ketentuan alih fungsi lahan pertanian pangan dalam
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan serta akibat alih fungsi lahan pertanian pangan terhadap
ketahanan pangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis
yaitu melalui pendekatan yuridis normatif yang didasarkan pada asas dan kaidah

hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan, serta
teori hukum yang berhubungan dengan fakta-fakta yuridis yang relevan dengan
masalah hukum yang dianalisis secara yuridis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alih fungsi lahan pertanian di
beberapa daerah dilakukan tidak untuk kepentingan umum sebagaimana
disyaratkan oleh Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Hal ini tentunya dapat ditanggulangi
dengan mendorong pemerintah daerah untuk segera membentuk peraturan daerah
mengenai perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan melalui pemberian
insentif dan peningkatan kesejahteraan petani. Alih fungsi lahan pertanian yang
terjadi tersebut juga berakibat pada terganggunya ketahanan pangan. Hal tersebut
yang mendorong pemerintah melakukan impor pangan hingga saat ini. Pemerintah
dalam menjaga ketahanan pangan dapat memaksimalkan potensi lahan pertanian
selain sawah dan juga penganekaragaman pangan. Dalam hal kemanan pangan,
pemerintah seharusnya menerapkan regulasi mengenai penyerapan pangan lokal.

iv

THE IMPLICATION OF AGRICULTURAL LAND CONVERSION TO FOOD
SECURITY BASED ON LAW NUMBER 41 OF 2009 CONCERNING

PROTECTION OF SUSTAINABLE AGRICULTURAL LAND AND LAW
NUMBER 18 OF 2012 COCERNING FOOD

Viry Alifiyadi
110110110429

ABSTRACT

Government has made Law Of Republic of Indonesia Number 41 of 2009
concerning Protection of Sustainable Agricultural Land and in terms of fixing the
problems of agricultural land conversion in which could impact food security.
Agricultural land conversion is basicly not allowed by the law, except for public
needs. The objective of this research is to figure out and analyze the process of
agricultural land conversion regarding Law Of Republic of Indonesia Number 41
of 2009 concerning Protection of Sustainable Agricultural Land and the impact
of agricultutal land conversion to food security.
The method used in this research is descriptive analytic that use
normative juridical approach based on principles and rules of the related law,
and theory of law that have correlation to juridical facts which relevant with law
problem that will be analyzed juridic qualitatively.

The results of this research show that agricultural land conversion in
some region is not meant by public needs as the Law Number 41 of 2009
concerning Protection of Sustainable Agricultural Land has instructed. It
certainly can be overcome by encouraging local governments to immediately
create local regulations concerning the protection of sustainable food
agricultural land through the provision of incentives and improving farmer
walfare. Agricultural land conversion that happens also disrupt food security.
This has prompted the government to import food until this time. In maintaining
food security, government can more explore non-paddy fields and diversify foods.
In case of food safety, government should implement the regulation that
promoting local food.

v