Lampiran 2 Pembagian Kelompok Kelas V SD 1 Jepang Kelompok 1
Daftar Nama Siswa Kelas V SD 1 Jepang Kudus
Nomor
Jenis Kelamin Absen
Nama Siswa
1 H Laki-laki
2 M Laki-laki
3 EB Laki-laki
4 EK Laki-laki
5 LCN Perempuan
6 RPA Laki-laki
7 BPR Laki-laki
8 BPU Laki-laki
9 C Perempuan
10 DAP Laki-laki
11 EFS Perempuan
12 F Perempuan
13 HS Laki-laki
14 KMI Laki-laki
15 KS Perempuan
16 MDI Laki-laki
17 MFI Laki-laki
18 MAI Laki-laki
19 MAR Laki-laki
20 NDS Laki-laki
21 NU Perempuan
22 NS Perempuan
23 NE Perempuan
24 OA Perempuan
25 RI Perempuan
Lampiran 2
Pembagian Kelompok Kelas V SD 1 Jepang
Kelompok 1
1. OA
2. BPR
3. KMI
4. EK
5. EB
6. MAR
Kelompok 2
1. NS
2. SMS
3. RK
4. F
5. MDI
6. AAS
7. RPA
Kelompok 3
1. KS
2. LCN
3. RI
4. NDS
5. M
6. H
7. TU
Kelompok 4
1. MFI
2. HS
Lampiran 3
Data Nilai pada Tes Awal Siswa Kelas V SD 1 Jepang
No. Nama Siswa
Nilai Awal
KKM
Keterangan
1 H 75 65 Tuntas
67 65 Tuntas
3 EB 60 65 Tidak Tuntas
58 65 Tidak Tuntas
9 C 66 65 Tuntas
12 F 36 65 Tidak Tuntas
59 65 Tidak Tuntas
45 65 Tidak Tuntas
18 MAI
45 65 Tidak Tuntas
50 65 Tidak Tuntas
56 65 Tidak Tuntas
48 65 Tidak Tuntas
28 SFS
61 65 Tidak Tuntas
Analisis Hasil Nilai Tes Prasiklus
1. Menghitung nilai rata-rata kelas
Jumlah nilai seluruh siswa = 1995 Jumlah siswa
= 32
Nilai rata-rata
= 62,34
2. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal
= = 62,5%
sedangkan persentase siswa tidak tuntas KKM = 100% - 62,5% = 37,5%
Lampi
Silabus Siklus I
Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
ran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
:V/2
Standar Kompetensi : 7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Aloka Sumber Dasar
Kompetensi Nilai
Materi
Kegiatan Belajar
Indikator
Penilaian
Karakter Pokok
si
Belajar
Wakt u
7.1 Religius Pembent Pendahuluan
4 x 35 a. Choiril Mendeskripsi Disiplin ukan
Pertemuan 1
Teknik
Azmiyawati, kan
Guru memberi
Tes
menit
proses Toleran tanah
dkk, BSE, IPA pembentukan
Mengidentifikasi
apersepsi tentang
(tertulis)
(2x
Saling Temas, tanah karena Kreatif proses
si
dan
kegunaan tanah.
jenis-jenis batuan.
perte
Bentuk
hal: 123-128. pelapukan.
pembent Kegiatan inti
jenis-jenis batuan.
Ganda
b. Heri
tahu
tanah
Sulistiyanto Siswa dan guru Menjelaskan jenis- Instrumen
dan Kerja Edy
karena
melakukan tanya
jenis batuan.
Wiyono, BSE,
jawab mengenai
Jujur Ilmu
Mengelompokkan
n batuan
materi pembentukan
Demokr Pengetahuan
jenis-jenis batuan
tanah.
Alam, hal: atis
Elaborasi
Pertemuan II
149-129. Bersaha
Setiap kelompok
Mengidentifikasi
c. S. Rositawaty Komun
melakukan
danAris ikatif
tingkat pelapukan
percobaan sesuai
batuan.
Muharam,
petunjuk yang ada di Menyebutkan
Tanggu BSE, Senang
LKS
Belajar Ilmu ng
jenis-jenis
Setiap kelompok
Pengetahuan jawab
pelapukan batuan.
Alam, hal: Mengha
berdiskusi
Menjelaskan jenis-
119-120. rgai
menjawab
pertanyaan yang ada
jenis
pelapukan
d. Jenis-jenis batuan
hasil kerja kelompok
tanah.
dan ditanggapi
kelompok lain.
Konfirmasi Guru memberikan
penguatan terhadap jawaban peserta didik
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi
Kudus, 10 Mei 2013
Mengetahui, Kepala SD 1 JEPANG
Guru Praktikan
RUH SUYOTO, S.Pd.
WAHYU MUSTIKAWATI
NIP. 196303051 1983041 004
NIM. 200933151
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester
: V/2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
B. Kompetensi Dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
C. Indikator
1. Menyebutkan jenis-jenis batuan.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis batuan.
3. Menjelaskan pengertian jenis-jenis batuan.
4. Mengelompokkan jenis-jenis batuan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati contoh jenis batuan, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis batuan dengan tepat.
F. Sarana Pembelajaran
1. Sumber Belajar
a. Choiril Azmiyawati, dkk, BSE, IPA Saling Temas, hal: 123-128.
b. Heri Sulistiyanto dan Edy Wiyono, BSE, Ilmu Pengetahuan Alam, hal: 149-129.
c. Bermacam-macam jenis batuan.
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, percobaan, diskusi, dan demonstrasi.
H. Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL).
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan berdo’a bersama (nilai religius).
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa (semangat).
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (nilai rasa ingin tahu dan toleransi).
d. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada siswa antara lain: setiap hari kamu pasti melihat tanah dan hampir setiap hari kamu bermain dengan tanah. Ketika tanah tidak ada, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Mengapa kamu membutuhkan tanah? (nilai rasa ingin
(Menemukan / inquiry)
d. Melalui tanya jawab siswa menyebutkan pengertian jenis-jenis batuan (rasa ingin tahu).
(Bertanya)
e. Melalui pengamatan dan tanya jawab siswa mampu mengelompokkan jenis-jenis batuan (rasa ingin tahu).
Elaborasi (Masyarakat Belajar)
a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara heterogen (demokratis).
b. Masing-masing kelompok mencari batuan di sekitar sekolah untuk diidentifikasi (teliti).
c. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS tentang pengelompokkan batuan (semangat, kerjasama).
(Pemodelan)
d. Melalui penugasan dan pengamatan terhadap batuan yang didapat siswa mampu mengelompokkan jenis-jenis batuan (rasa ingin tahu).
Konfirmasi
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok (tanggung jawab, berani).
b. Kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi temannya
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberi pesan moral agar siswa selalu belajar di rumah dengan giat (semangat).
b. Siswa diberi PR berkaitan materi pembentukan tanah (nilai tanggung jawab).
c. Sebelum proses belajar mengajar berakhir guru mengakhirinya dengan bacaan hamdalah bersama-sama (religius).
J. Penilaian
1. Teknik
: Tes (tertulis)
2. Bentuk
: Pilihan Ganda
3. Instrumen
: Terlampir
Kudus, 10 Mei 2013 Peneliti
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
Lampiran 6 TANAH
Menurut Saepuloh (2010: 8) tanah merupakan tubuh alam berupa material batuan tempat sebagian besar jenis tumbuhan dapat hidup dan berkembang, sementara kita sebagai manusia mempergunakannya untuk berbagai usaha pemenuhan berbagai kebutuhan hidup, menikmati dan menggunakan tumbuhan yang tumbuh di atasnya karena keindahannya atau sebagai bahan makanan, demikian pula makhluk lainnya seperti hewan pemakan tumbuhan. Sedangkan menurut Winarso (2005: 12) tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak di permukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni: bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik, kimia, biologi maupun morfologinya.
Tanah menurut Sutedjo (2005: 23) merupakan suatu sistem yang ada dalam suatu keseimbangan dinamis dengan lingkungannya (lingkungan hidup atau lingkungan lainnya). Selanjutnya menurut Buckman (1982: 4) tanah adalah suatu Tanah menurut Sutedjo (2005: 23) merupakan suatu sistem yang ada dalam suatu keseimbangan dinamis dengan lingkungannya (lingkungan hidup atau lingkungan lainnya). Selanjutnya menurut Buckman (1982: 4) tanah adalah suatu
Proses Terbentuknya Tanah
Menurut Saepuloh (2010: 13) pembentukan tanah merupakan proses perubahan bentuk suatu bahan ke dalam bentuk lain yang sifatnya jauh berbeda dengan sifat asalnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses terbentuknya tanah, yaitu:
6. Iklim Iklim merupakan faktor terpenting dalam proses pembentukan tanah, karena unsur-unsur iklim seperti suhu dan curah hujan sangat menentukan sifat pelapukan batuan.
7. Jasad hidup (organisme) Organisme mampu mempercepat penghancuran batuan baik secara fisika maupun kimia. Lumut yang hidup di atas batu, sedikit demi sedikit akan melapukan batu tersebut hingga menjadi tanah.
8. Bahan induk tanah
9. Topografi Topografi/ bentuk dan kemiringan permukaan tanah dapat mempercepat atau memperlambat penumpukan material tanah. Pada daerah yang relatif datar, pembentukan tanah relatif tidak terganggu karena proses pengikisan sangat kecil, bahkan mendapatkan penambahan volume tanah dari hasil pengendapan dari daerah yang lebih tinggi.
10. Rentang waktu Lama atau singkatnya waktu penghancuran bahan induk tanah, sangat
ditentukan oleh tingkat kekerasan batuan yang menjadi bahan induk tanah itu sendiri. Semakin keras batuan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk peluruhannya hingga menjadi tanah. Gambar dibawah ini menunjukkan proses pembentukan tanah.
besi, nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang berbeda.
Menurut Buckman (1982: 327) jenis-jenis batuan yang terdapat dalam kerak bumi digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Batuan Beku Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar. Jenis-jenis batuan beku sebagai berikut.
a.
Gambar 2.2 Batu Obsidian (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Disebut juga batu kaca. Berwarna hitam atau cokelat tua, permukaannya
Tersusun atas butiran yang kasar. Ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna keabu-abuan. Dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Berasal dari magma yang membeku di dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini berlangsung secara perlahan. Jadi batu ini termasuk batuan beku dalam.
c.
Gambar 2.4 Batu Basal (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Disebut juga batu lava. Berwarna hijau keabu-abuan dan terdiri dari butiran yang sangat kecil dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Berasal dari magma yang membeku di baeah lapisan kerak bumi, tercampur dengan gas sehingga berongga-rongga kecil.
d.
Gambar 2.5 Batu Apung (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda dan berongga-rongga.
Berwarna putih keabu-abuan dan butirannya kecil seperti pada batu basal. Dimanfaatkan untuk memuat arca dan bangunan candi. Berasal dari magma yang membeku sangat cepat di bawah kerak bumi
2. Batuan Endapan (Batuan Sedimen) Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Jenis-jenis batuan endapan sebagai berikut.
a.
Gambar 2.7 Batu Konglomerat (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaannya tumpul. Batuan ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku.
b.
c.
Gambar 2.9 Batu Pasir (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Terdiri atas butiran-butiran pasir, berwarna abu-abu, merah, kuning atau putih. Batuan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku yang butirannya kecil-kecil.
d.
Gambar 2.10 Batu Serpih (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Terdiri atas butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, berwarna abu- abu kehijauan, merah atau kuning. Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.
e.
3. Batuan Malihan (Metamorf) Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam bumi. Jika mendapat panas terus menerus,batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. Jenis-jenis batuan malihan sebagai berikut.
a.
Gambar 2.12 Batu Genes (Gneiss) (Sumber Dokumentasi Peneliti)
Berwarna putih keabu-abuan dan keras. Batu genes dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga dan patung. Berasal dari batuan pluto granit yang mengalami metamorfosis karena panas dan tekanan.
b.
Gambar 2.13 Batu Marmer
Berwarna abu-abu tua, mudah terbelah tipis-tipis dan permukaannya kasar. Sebelum ada kertas, batu asbak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis. Berasal dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis.
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester
: V/2
AlokasiWaktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
B. KompetensiDasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
C. Indikator
1. Menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan.
2. Menjelaskan jenis-jenis pelapukan batuan.
3. Mengidentifikasi proses pembentukan tanah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menyebutkan jenis- 1. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menyebutkan jenis-
c. S. Rositawaty dan Aris Muharam, BSE, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, hal: 119-120.
d. Batuan.
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, percobaan, diskusi, dan demonstrasi.
H. Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL).
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan berdo’a bersama (nilai religius).
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa (semangat).
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (nilai rasa ingin tahu dan toleransi).
d. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada peserta didik (nilai rasa ingin tahu dan kreatif). Ketika kamu ingin menanam bunga, apakah yang kamu butuhkan pertama kali? Dan cocok apa tidak dengan jenis tanamannya?
2. Kegiatan Inti (50 menit)
(Bertanya)
e. Melalui pengamatan dan tanya jawab siswa mampu mengamati pelapukan batuan (rasa ingin tahu).
Elaborasi (Masyarakat Belajar)
a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara heterogen (demokratis).
b. Masing-masing kelompok mencari batuan di sekita sekolah untuk diidentifikasi (teliti).
c. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS tentang mengamati pelapukan batuan (semangat, kerjasama). (Pemodelan)
d. Melalui penugasan dan pengamatan terhadap batuan yang didapat siswa mampu mengamati tingkat pelapukan batuan (rasa ingintahu).
Konfirmasi
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok (tanggung jawab, berani).
b. Kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi temannya(demokratis, toleransi).
c. Setiap kelompok yang maju mendapatkan reward (menghargai prestasi).
(Refleksi)
d. Siswa bersama guru melakukan refleksi dengan menarik kesimpulan dari d. Siswa bersama guru melakukan refleksi dengan menarik kesimpulan dari
J. Penilaian
1. Teknik
: Tes (tertulis)
2. Bentuk
: Pilihan Ganda
3. Instrumen
: Terlampir
Kudus, 14 Mei2013 Peneliti
WahyuMustikawati NIM. 2009-33-151
Lampiran 8
Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, diantaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Menurut Sutedjo (2005: 3) jenis-jenis pelapukan batuan dalam pembentukan tanah dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
3. Pelapukan Fisika Pelapikan fisika akan mengalami penghancuran (perubahan fisik) dari bahan atau batu-batuan yang kecil-kecil, jadi sifat kimianya akan tetap (tidak mengalami perubahan-perubahan). Selanjutnya akan berlangsung proses penghancuran/ pembongkaran secara mekanik. Pada pelapukan fisika ini unsur- unsur lingkungan yang berperan adalah panas sinar matahari, iklim dingin atau panas, pengaruh daya garam, pengaruh biologis mekanis, pengaruh tekanan air dan dingin sehingga menjadikan bahan-bahan tadi menjadi lebih halus lagi sebagai bahan pembentuk tanah.
batuan induknya adalah dengan melalui cara: pelarutan, hidratasi, dehidratasi, reduksi, oksidasi, hidrolisa dan karena suasana kemasaman.
KELAS/SEMESTER
: V/I
TOPIK
: Pembentukan Tanah
KELOMPOK :....
NAMA:
SK :7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah
karena pelapukan.
6. Tujuan: Mengelompokkan batuan berdasarkan warna, kekerasan dan
kekasaran permukaannya. Petunjuk umum: Buatlah kelompok belajar bersama temanmu. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anak. Kemudian lakukan kegiatan dibawah ini untuk mengamati kemampuan tanah dalam menyerap air.
KEGIATAN
Alat dan Bahan :
1. Beberapa jenis batuan
Diskusikan bersama kelompokmu!
No War
Kekerasan batuan
Permukaan Gam
na batuan bar batu Sangat Keras Tidak Halus Kasar batu an
keras
keras
an
Lampiran 10 LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
SD
: 1 Jepang
KELAS/SEMESTER
: V/II
TOPIK
: Proses Pembentukan
Tanah karena Pelapukan Batuan KELOMPOK :....
NAMA:
SK :7. Memahami perubahan yang terjadi di
alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber
daya alam.
KD : 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan
6. Tujuan: MengamatiTingkat Pelapukan Batuan dalam Proses
tanah karena pelapukan.
Pembentukan Tanah Petunjuk umum: Buatlah kelompok belajar bersama temanmu. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anak. Kemudian lakukan kegiatan dibawah ini untuk mengamati tingkat pelapukan batuan dalam proses pembentukan tanah.
KEGIATAN
Alat dan Bahan :
1. Batu sebesar kelereng 2. Penjepit batu 3. Lilin
Diskusikan bersama kelompokmu.
Pertanyaan:
1. Batuan manakah yang paling cepat pecah? Bagaimana
kekerasan batuan itu? Kesimpulan:
2. Batuan manakah yang paling lama pecah? Bagaimana kekerasan batuan itu?
~ Selamat Bekerja.... ~
Lampi
Kisi-kisi Soal Uji Validitas Siklus I IPA Kelas V
ran
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar (SD)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Tanah
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengunaan sumber daya
alam.
Kelas/Semester
:V/2
Alokasi Waktu
: 30 menit
Jumlah Soal
: 20 soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
NO Kompetensi Yang
No.soal Diujikan
Siswa dapat mendeskripsikan jenis batuan
Mendeskripsikan
batuan
proses pembentukan tanah karena pelapukan
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
C3 3, 5, 9
Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat dan ciri
C2 4
batuan Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
C3 1, 6, 18
metamorf dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
C3 7 C3 7
C2 8, 10, 17
batuan Siswa dapat mengidentifikasi jenis batuan dan contoh
Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan
C1 11
batuan
Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan batuan
C2 12, 13
Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan dalam
C3 14, 15, 20
kehidupan sehari-hari Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan
C1 19
biologi
Lampiran 12
Soal Validitas IPA Siklus I Kelas V
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester
: V/ II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini yang bukan merupakan gejala-gejala gunung berapi akan meletus adalah….
a. terjadinya gempa halus
b. sumber air menjadi kering
c. suhu udara semakin dingin
d. hewan di lereng gunung turun ke bawah
2. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut.
1) Berwarna cokelat bercampur abu-abumuda.
2) Mempunyai rongga-rongga.
3) Dapat terapung di air. Jenis batuan tersebut adalah….
a. batu kapur
c. batu kali
b. batu apung
d. batu marmer
3. Di antara jenis batuan berikut yang paling lunak yaitu….
IV. Batu breksi, batu basal Kelompok batuan di atas yang termasuk ba tuan endapan, yaitu ….
a. I c. III
b. II d. IV
6. Jenis batuan metamorf yang digunakansebagai bahan lantai atau meja yaitu batu….
a. genes
c. sabak
b. marmer
d. breksi
7. Sebelum ditemukan buku atau kertas,batuan ini dipakai untuk menulis. Batuan ini termasuk batuan malihan.Jenis batuan yang dimaksud yait u….
a. batu sabak
c. batu granit
b. batu basal
d. batu berksi
8. Berdasarkan proses terjadinya, jenis batuan dibedakan menjadi … macam.
a. satu
c. tiga
b. dua
d. empat
9. Jenis batuan yang digunakan sebagai alat pemotong dan mata tombak adalah batuan ….
a. apung
c. basal
b. obsidian
d. andesit
10. Lapisan pada permukaan bumi paling atas yang merupakan tempat hdup makhluk hidup adalah….
13. Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena….
a. perubahan suhu yang drastis
b. getaran permukaan bumi
c. terjangan ombak yang terusmenerus
d. masuknya akar ke sela-selabatuan dalam waktu yang lama
14. Jika terus mengalami pelapukan, batuan akan berubah menjadi ….
a. kerikil
c. tanah
b. pasir
d. debu
15. Berikut ini yang bukan merupakan akibat dari tanah longsor adalah….
a. terputusnya pipa-pipa air
c. sumber air makin banyak
b. robohnya rumah-rumah
d. terjadinya gelombang tsunami
16. Pelapukan yang terjadi akibat perbedaan suhu yang drastis disebut pelapukan….
a. alami
c. fisika
b. kimia
d. biologi
17. Lapisan induk batuan berupa….
a. bongkahan batu
c. batuan dan air
b. bebatuan padat
d. sisa-sisa makhluk hidup
18. Batu kapur yang dibakar akan menjadi….
a. tanah
c. pasir
b. genteng
d. gamping
19. Pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu ….
Lampiran 13
Kunci Jawaban Soal Validitas Siklus I
1. D
2. B
3. B
4. A
5. B
6. B
7. A
8. C
9. B
10. A
11. C
12. A
13. A
14. C
15. D
16. C
17. B
18. D
19. C
20. B
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampi
Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus I
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar (SD)
ran
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Tanah
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengunaan sumber daya
alam.
Kelas/Semester
:V/2
Alokasi Waktu
: 30 menit
Jumlah Soal
: 15 soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
NO Kompetensi Yang
No.soal Diujikan
Siswa dapat mendeskripsikan jenis batuan
Mendeskripsikan
batuan
proses pembentukan tanah karena pelapukan
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
C3 2, 4, 8
Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat dan ciri
C2 3
batuan Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
C3 5
metamorf dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
C3 6 C3 6
C2 7
batuan Siswa dapat mengidentifikasi jenis batuan dan contoh
Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan
C1 10
batuan
Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan batuan
C2 11, 12
Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan dalam
C3 13, 15
kehidupan sehari-hari Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan
C1 14
biologi
Lampiran 17
Soal Akhir Tes Siklus I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester
: V/ II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut.
1) Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda.
2) Mempunyai rongga-rongga.
3) Dapat terapung di air. Jenis batuan tersebut adalah….
a. batu kapur
c. batu kali
b. batu apung
d. batu marmer
2. Di antara jenis batuan berikut yang paling lunak yaitu….
a. batu apung
c. batu karang
b. batu kapur
d. batu hitam
3. Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan ….
a. kandungan mineralnya
c. kegunaannya
5. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu batu….
a. genes
c. sabak
b. marmer
d. breksi
6. Sebelum ditemukan buku atau kertas,batuan ini dipakai untuk menulis. Batuan ini termasuk batuan malihan. Jenis batuan yang dimaksud yait u….
a. batu sabak
c. batu granit
b. batu basal
d. batu berksi
7. Berdasarkan proses terjadinya, jenis batuan dibedakan menjadi … macam.
a. satu
c. tiga
b. dua
d. empat
8. Jenis batuan yang digunakan sebagai alat pemotong dan mata tombak adalah batuan ….
a. apung
c. basal
b. obsidian
d. andesit
9. Batuan yang digunakan untuk membuat barang kerajinan asbak, jambangan bunga, dan patung adalah….
a.marmer
c. genes
b. obsidian
d. apung
10. Rusaknya batuan dari butiran besar menjadi butiran kecil bahkan halus disebut ….
13. Pelapukan yang terjadi akibat perbedaan suhu yang drastis disebut pelapukan….
a. alami
c. fisika
b. kimia
d. biologi
14. Pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu ….
a. pelapukan fisika
c. pelapukan biologi
b. pelapukan mekanik
d. pelapukan biota
15. Pelapukan batuan yang terjadi karena gerakan air, angin, dan letusan gunung berapi dinamakan….
a. pelapukan mekanik
c. pelapukan biologi
b. pelapukan fisika
d. pelapukan ekologi
Lampiran 18
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Siklus I
Pedoman Pensekoran: Jenis Soal
: Pilihan ganda Jumlah soal : 15
Nilai=
jumlah nilai yang diperoleh siswa x 100
jumlah nilai maximum
Lampiran 19
Hasil Akhir Tes Siklus I
No. Nama Siswa
Keterangan 1 H 80 65 Tuntas 2 M
Nilai
KKM
67 65 Tuntas 3 EB 60 65 Tidak Tuntas 4 EK
67 65 Tuntas 5 LCN
53 65 Tidak Tuntas 6 RPA
80 65 Tuntas 7 BPA
67 65 Tuntas 8 BPU
93 65 Tuntas 9 C 73 65 Tuntas
10 DAP 67 65 Tuntas 11 EFS
80 65 Tuntas 12 F 53 65 Tidak Tuntas 13 HS
73 65 Tuntas 14 KMI
60 65 Tidak Tuntas 15 KS
80 65 Tuntas 16 MDI
73 65 Tuntas 17 MFI
60 65 Tidak Tuntas 18 MAI
60 65 Tidak Tuntas 19 MAR
67 65 Tuntas 20 NDS
67 65 Tuntas 21 NU
73 65 Tuntas 22 NS
73 65 Tuntas 23 NE
73 65 Tuntas 24 OA
73 65 Tuntas 25 RI
60 65 Tidak Tuntas 26 RF
73 65 Tuntas 27 SMS
73 65 Tuntas 28 SFS
80 65 Tuntas 29 SKS
73 65 Tuntas 30 TU
53 65 Tidak Tuntas
Analisis Hasil Nilai Siklus I
1. Menghitung rata-rata kelas =
= = 69,5
2. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal =
= 71, 88%
sedangkan persentase siswa tidak tuntas KKM = 100% - 71,88% = 28,12%
Lampiran 20 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD1 JEPANG
Skor Skor Kriteria Absen
No.
No. Aspek
Total
Skor
rata- rata- rata
rata klasi
kal
Keterangan aspek yang diamati:
1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan nyata,
2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi,
3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat,
4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan,
5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok,
6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok,
7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok,
8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain,
10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru,
11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran,
12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi.
Kriteria pensekoran: Kriteria :
Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Tinggi : 48 Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik.
Rendah: 12 Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Penilaian: Skor rata-rata individu =
Kriteria Skala Ketuntasan
Penilaian
1 <Skor rata-rata <1,75 Kurang Baik 1,75 <Skor rata-rata <2,5
Cukup Baik
Lampiran 21 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD 1 JEPANG SIKLUS I PERTEMUAN 1
No.
No. Aspek
Total Skor Skor Kriteria Ab
rata- rata- sen
Skor
rata rata klasi kal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 69,6 Cukup
= Baik 2 1 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 1 24 2 2,18
Keterangan aspek yang diamati:
1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengankehidupan nyata,
2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi,
3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat,
4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan,
5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok,
6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok,
7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok,
8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain,
10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru,
11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran,
12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi.
Kriteria pensekoran: Kriteria :
Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Tinggi : 48 Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik.
Rendah: 12 Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Penilaian: Skor rata-rata individu =
Kriteria Skala Ketuntasan
Penilaian
1 <Skor rata-rata <1,75 Kurang Baik 1,75 <Skor rata-rata <2,5
Cukup Baik
Lampiran 22 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD 1 JEPANG SIKLUS I PERTEMUAN 2
No.
No. Aspek
Total Skor Skor Kriteria Ab
Skor rata- rata- sen
rata rata klasi kal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 83,4 Baik
Keterangan aspek yang diamati:
1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengankehidupan nyata,
2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi,
3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat,
4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan,
5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok,
6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok,
7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok,
8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain,
10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru,
11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran,
12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi
Kriteria pensekoran: Kriteria :
Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Tinggi : 48 Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik
Rendah : 12 Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik. Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Penilaian: Skor rata-rata individu =
Kriteria Skala Ketuntasan
Penilaian
1 <Skor rata-rata <1,75 Kurang Baik 1,75 <Skor rata-rata <2,5
Cukup Baik 2,5 <Skor rata-rata <3,25
Baik
Lampiran 23
Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL
Nama Sekolah
: V/2 Mata Pelajaran
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
pertemuan/Siklus :
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian Aspek yang Diamati
1 2 3 4 Kegiatan Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2. Menyampaikan apersepsi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyajikan masalah kontekstual
Kegiatan Inti
f. Penyampaian materi 1. Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
g. Pembelajaran dengan pendekatan CTL 1. Membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa
2. Membimbing siswa melakukan penemuan 3. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar
4. Memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang akan dilakukan
1. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran 2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
3. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
j. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 2. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang sesuai
Kegiatan Penutup
1. Melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi
yang sudah dipelajari 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 3. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,
kegiatan/ tugas 4. Guru menutup pelajaran
Jumlah Skor
Skor rata-rata
Kriteria
Keterangan penilaian :
Skor 4 : jika pengelolaan pembelajaran sangat baik Skor 3 : jika pengelolaan pembelajaran baik Skor 2 : jika pengelolaan pembelajarana cukup baik Skor 1 : jika pengelolaan pembelajaran kurang baik
Skor penilaian
Skor rata-rata = jumlah butir semua item
Kriteria penilaian :
1 skor rata rata 1,75 : Pembelajaran tidak baik 1,75 skor rata rata 2,5 : Pembelajaran cukup baik 2,5 skor rata rata 3,25 : Pembelajaran baik
Lampiran 24
Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL
Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan/Siklus
:I/1
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian
Aspek yang Diamati
1 2 3 4 Kegiatan Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam v
2. Menyampaikan apersepsi v
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
4. Menyajikan masalah kontekstual v Kegiatan Inti
e. Penyampaian materi
1. Menyampaikan cakupan materi yang akan v dipelajari
f. Pembelajaran dengan pendekatan CTL
1. Membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa v
2. Membimbing siswa melakukan penemuan v
3. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar v
4. Memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang akan v
3. Menghasilkan pesan yang menarik v
h. Pembelajaran yang melibatkan siswa
v pembelajaran
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon v siswa
3. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa v dalam belajar
i. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, v baik dan benar
2. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang sesuai v Kegiatan Penutup
1. Melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait v materi yang sudah dipelajari
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan v kompetensi
3. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan v arahan, kegiatan/ tugas
4. Guru menutup pelajaran v
52 Skor rata-rata
Jumlah Skor
2,08 Kriteria
Cukup baik Keterangan penilaian :
Skor 4 : jika pengelolaan pembelajaran sangat baik Skor 3 : jika pengelolaan pembelajaran baik Skor 2 : jika pengelolaan pembelajarana cukup baik Skor 1 : jika pengelolaan pembelajaran kurang baik
Skor penilaian
Skor rata-rata = jumlah butir semua item
Lampiran 25
Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL
Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan/Siklus
: II/ 1
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia!
Skor Penilaian Aspek yang Diamati
1 2 3 4 Kegiatan Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam v
2. Menyampaikan apersepsi v
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
4. Menyajikan masalah kontekstual v Kegiatan Inti
f. Penyampaian materi
1. Menyampaikan cakupan materi yang akan v
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk v bertanya dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain
8. Memberikan reward pada kelompok yang telah v mempresentasikan hasil kerja kelompok
h. Penggunaan media pembelajaran
1. Menggunakan media secara efektif v
2. Melibatkan siswa dalam penggunaan media v
3. Menghasilkan pesan yang menarik v
i. Pembelajaran yang melibatkan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam v pembelajaran
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon v siswa
3. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme v siswa dalam belajar j. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara v jelas, baik dan benar
2. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang v sesuai Kegiatan Penutup
1. Melakukan refleksi dengan tanya jawab v terkait materi yang sudah dipelajari
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan v kompetensi
v memberikan arahan, kegiatan/ tugas
4. Guru menutup pelajaran v Jumlah Skor
2 , 08 2 , 56
2 = 2,32 (cukup baik)
Kriteria penilaian :
1 skor rata rata 1,75 : Pembelajaran tidak baik 1,75 skor rata rata 2,5 : Pembelajaran cukup baik 2,5 skor rata rata 3,25 : Pembelajaran baik 3,25 skor rata rata
4 : Pembelajaran sangat baik
Kudus, 14 Mei 2013 Observer
Lampiran 26
Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL
Nama Sekolah
: V/2 Mata Pelajaran
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
Pertemuan/Siklus :
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Skor Penilaian
No
Aspek yang Diamati
A Pra Pembelajaran
5. Siswa dengan tenang memberikan salam dan berdoa bersama-sama
6. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru
7. Siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
8. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi
B Kegiatan Pembelajaran
11. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru
12. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan
13. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan
14. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi kelompok
15. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok
6. Siswa membaca doa penutup dengan senang
Jumlah Skor
Skor rata-rata Kriteria
Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 =Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik
Penilaian: Skor rata-rata =
Kriteria Skala Ketuntasan
Penilaian
1 <Skor rata-rata <1,75 Kurang Baik 1,75 <Skor rata-rata <2,5
Cukup Baik 2,5 <Skor rata-rata <3,25
Baik 3,25 <Skor rata-rata <4
Sangat Baik
Kudus, Mei 2013
Observer
Lampiran 27
Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL
Nama Sekolah
: V/2 Mata Pelajaran
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: 10 Mei 2013 Materi
Pertemuan/Siklus : 1/I
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Skor Penilaian
No
Aspek yang Diamati
A Pra Pembelajaran
1. Siswa dengan tenang memberikan salam dan v berdoa bersama-sama
2. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan v oleh guru
3. Siswa mendengarkan dengan seksama saat v dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi v
B Kegiatan Pembelajaran
1. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru v
2. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan v dengan materi yang disampaikan
3. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan v dengan materi yang disampaikan
4. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran v dan diskusi kelompok
5. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi v kelompok
6. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya yang v
3. Siswa membaca doa penutup dengan senang v
Jumlah Skor
37 Skor rata-rata
2,18 Kriteria
Cukup Baik
Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 = Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik
Penilaian: Skor rata-rata =
Kriteria Skala Ketuntasan
Penilaian
1 <Skor rata-rata <1,75 Kurang Baik 1,75 <Skor rata-rata <2,5
Cukup Baik 2,5 <Skor rata-rata <3,25
Baik 3,25 <Skor rata-rata <4
Sangat Baik
Kudus, 10 Mei 2013
Observer
Lampiran 28
Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL
Nama Sekolah
: V/2 Mata Pelajaran
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: 15 Mei 2013 Materi
Pertemuan/Siklus : 2/I
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Skor Penilaian
No
Aspek yang Diamati
A Pra Pembelajaran
1. Siswa dengan tenang memberikan salam dan v berdoa bersama-sama
2. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan v oleh guru
3. Siswa mendengarkan dengan seksama saat v dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi v
B Kegiatan Pembelajaran
1. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru v
2. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan v dengan materi yang disampaikan
3. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan v dengan materi yang disampaikan
4. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran v dan diskusi kelompok
5. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi v kelompok
6. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya yang v
3. Siswa membaca doa penutup dengan senang v
Jumlah Skor
Skor rata-rata
Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 = Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik
Penilaian: Skor rata-rata = Jumlah skor siklus 1
pertemuan 1 pertemuan 2
2 = 2,36 (cukup baik)
Kriteria Skala Ketuntasan
Penilaian
1 <Skor rata-rata <1,75 Kurang Baik 1,75 <Skor rata-rata <2,5
Cukup Baik 2,5 <Skor rata-rata <3,25
Baik 3,25 <Skor rata-rata <4
Sangat Baik
Kudus, 14 Mei 2013 Observer
Lampiran 29 CATATAN LAPANGAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II Materi
No Hari/tanggal
Kegiatan
Lampiran 30 CATATAN LAPANGAN SIKLUS 1 PERTEMUAN 1
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II Materi
: Pembentukan Tanah
Pertemuan
No Hari/tanggal
Kegiatan
1 Selasa Kegiatan pembelajaran untuk pertemuan pertama diawali dengan
10 Mei 2013 berdoa dilanjutkan dengan perkenalan guru (peneliti). Penerapan model CTL sudah dilakukan dengan memasukkan beberapa aspek dalam CTL mulai dari kontruktivisme dan seterusnya. Dalam kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk mengetahui pengertian tanah dan bagaimana pembentukan tanah terjadi. Kegiatan elaborasi dilakukan dengan diskusi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Diskusi membahas mengenai bagaimana tanah terjadi dengan melakukan percobaan mengenal berbagai macam bentuk batuan. Secara keseluruhan pembelajaran dikatakan cukup baik, namun beberapa kendala yang terjadi dalam pembelajaran juga ada misalnya beberapa siswa yang aktif sendiri kadang juga mengganggu siswa lain dan sebagian siswa yang masih malu-malu untuk sekedar menjawab pertanyaan yang
Lampiran 31 CATATAN LAPANGAN SIKLUS 1 PERTEMUAN 2
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II Materi
: Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan Pertemuan
No Hari/tanggal
Kegiatan
1 Jumat Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa dan absensi. Guru
14 Mei 2013 membangkitkan motivasi siswa dengan memberikan yel-yel. Pembelajaran pada pertemuan kedua sudah lebih baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Antusias siswa yang ingin menjawab atau maju ke depan sudah lebih banyak. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik dari memberikan media dalam penyampaian materi seperti berbagai macam bentuk tanah, serta siswa sendiri yang menjadi media dalam pembelajaran materi tanah tersebut. Kegiatan penemuan yang menjadi salah satu ciri dari pembelajaran CTL sudah baik yakni dengan menemukan bagaimana proses pembentukan tanah dapat terjadi. Secara keseluruhan pembelajaran sudah lebih baik dari pertemuan pertama.
Lampiran 32
Dokumentasi Siklus I Pertemuan 1
Tahap Konstruktivisme Tahap Pemodelan
Tahap Inkuiri Tahap Refleksi
Tahap Bertanya Tahap Penilaian Sebenarnya
Dokumentasi Siklus I Pertemuan 2
Konstruktivisme Inkuiri
Bertanya Masyarakat belajar
Lampi
SILABUS SIKLUS II
Nama Sekolah
: SD 1 JEPANG
ran
Mata Pelajaran
: ILMU PENGETAHUAN ALAM
Kelas / Semester
:V/2
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Kompetens Nilai Karakter Materi
Kegiatan Belajar
Indikator
Penilaian
Alokasi Sumber
i Dasar
Pokok
Waktu Belajar
7.2 Religius
Susunan Pendahuluan
Menjelaskan
a. Choiril Mengidenti
Teknik
4 x 35
Disiplin menit (2x Guru memberi
tanah
pertemuan) Azmiya fikasi jenis- Toleransi
susunan tanah
Tes
dan
apersepsi tentang
wati, jenis tanah.
kegunaan tanah.
Bentuk
Kreatif jenis
Kegiatan inti
Rasa Eksplorasi
Siswa dan guru
Mengetahui bahan- Instrumen
melakukan tanya
Kerja keras
Saling Jujur materi
jawab mengenai
bahan pembentuk
Temas, Demokratis
Bersahabat/ jenis-jenis tanah. 133.
Elaborasi
Setiap kelompok
Menjelaskan jenis-
Komunikatif
melakukan
Tanggung
percobaan sesuai
jenis tanah.
b. Tanah
petunjuk yang
Setiap kelompok
contoh jenis-jenis
menjawab pertanyaan yang
Mengamati
ada di LKS kemampuan jenis Masing-masing
kelompok
tanah.
mempresentasika n hasil kerja kelompok dan
ditanggapi kelompok lain.
Konfirmasi Guru
memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik
Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi
Kudus, 21 Mei 2013
Mengetahui, Kepala SD 1 JEPANG
Guru Praktikan
RUH SUYOTO, S.Pd.
WAHYU MUSTIKAWATI
NIP. 196303051 1983041 004
NIM. 200933151
Lampiran 34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : V/2 Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. StandarKompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
B. KompetensiDasar
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian tanah.
2. Menjelaskan susunan tanah.
3. Mengidentifikasi bagian-bagian tanah.
4. Mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mendengarkan penjelasan dari guru, siswadapat
F. Sarana Pembelajaran
1. Sumber Belajar
a. Choiril Azmiyawati, dkk, BSE, IPA Saling Temas, hal: 130-133.
b. Tanah.
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, percobaan, diskusi, dan demonstrasi.
H. Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL).
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan berdo’a bersama (nilai religius).
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa (semangat)
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (nilai rasa ingin tahu dan toleransi).
d. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada peserta didik antara lain: Tanah mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan, antara lain dalam kehidupan sehari-hari.
1) Dirumahmu, benda apa saja yang terbuat dari tanah?
2) Apabila kita membuat rumah, jenis tanah apakah yang dipakai?
(Menemukan / inquiry)
g. Melalui tanyajawab siswa menjelaskan pengertian tanah (rasa ingin tahu)
(Bertanya)
h. Melalui pengamatan dan tanya jawab siswa mampu mengetahui bahan- bahan pembentuk tanah (rasa ingin tahu)
Elaborasi (Masyarakat Belajar)
a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara heterogen (demokratis)
b. Masing-masing kelompok mencari tanah dan air di sekitar sekolah untuk percobaan (teliti)
c. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS tentang mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah (semangat, kerjasama) (Pemodelan)
d. Melalui penugasandan pengamatan terhadap tanah yang didapat siswa mampu mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah (rasa ingin tahu)
Konfirmasi
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok (tanggung jawab, berani)
b. Kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi temannya
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberi pesan moral agar siswa selalu belajar di rumah dengan giat (semangat)
b. Siswa diberi PR berkaitan materi jenis-jenis tanah (nilai tanggung jawab)
c. Sebelum proses belajar mengajar berakhir guru mengakhirinya dengan bacaan hamdalah bersama-sama (religius)
B. Penilaian
1. Teknik
: Tes (tertulis)
2. Bentuk
: Pilihan ganda
3. Instrumen
: Terlampir
Kudus, 21 Mei 2013 Peneliti
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
Lampiran 35
Susunan Tanah
Menurut Saepuloh (2010: 19) susunan tanah berupa lapisan tanah yang terdiri atas :
e. Lapisan organik (horizon O) Yaitu lapisan bahan-bahan organik dari sisa-sisa jasad hewan atau tumbuhan yang telah membusuk. Lapisan ini banyak ditemukan pada permukaan tanah di kawasan hutan.
f. Lapisan tanah atas ( topsoil) Yaitu lapisan tanah yang paling subur dan banyak mengandung bahan organik yang sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus.
g. Lapisan tanah di bawahnya (horizon B/sub soil) Yaitu lapisan tanah dalam mulai dari batas lapisan tanah atas hingga batas batuan bahan induk tanah. Lapisan tanah ini memiliki sifat fisika yang lebih kuat dibandingkan lapisan tanah atas.
h. Lapisan bahan induk tanah
Sedangkan menurut Sutedjo (2005: 45) klasifikasi susunan tanah sangat berkaitan dengan klasifikasi lapangan yang digunakan bagi penelaahan morfologi tanah. Komponennya meliputi:
1. Tipe dan kelas susunan
Tipe dan kelas susunan tanah dibagi menjadi lima tipe yang meliputi:
a. Platy atau lempeng, yang dapat dibedakan menjadi kelas-kelas: Sangat tipis, tebal : kurang dari 1 mm Tipis...., tebal
: 1 mm - 2 mm
Sedang...., tebal : 2 mm - 5 mm Kasar...., tebal
: 5 mm - 10 mm
Sangat tebal....
: lebih dari 10 mm