Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
APA ITU DIFTERI ? adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
Difteri diphtheriae. ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah
Difteri menyebabkan ribuan kematian , dan masih mewabah di daerah- daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot - otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal . Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini.
ETIOLOGI Spesies
Basil difteria mempunyai sifat : Corynebacterium adalah bakteriofag
1. Membentuk lisogenik membawa pseudomembran yang gennya yang mengode sukar diangkat, mudah untuk produksi berdarah, dan berwarna endotoksin yang putih keabu – abuan. memberikan
2. Mengeluarkan kemungkinan penghasil eksotoksin yang sangat ganas dan dapat
- – difteria terhadap
PATOFISIOLOGI Corynebacterium diphtheriae masuk ke saluran pernapasan.
Menempel pada lapisan superficial lesi kulit atau mukosa pernapasan.
Membentuk pseudomembran dan melepaskan eksotoksin polipepida dan menginduksi reaksi radang lokal Kelenjar getah bening membengkak dan mengandung toksin. Terjadi nekrosis jaringan lokal Infeksi saluran pernapasan
PENYEBARAN
Udara seperti air ludah, bauk atau bersin membawa serta
kuman difteri.Eksudat dari lesi kulit yang terinfeksi.
Benda, makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Kontak langsung dengan penderita.
PENCEGAHAN DIFTERI
Isolasi penderita Pencegahan terhadap kontak
Imunisasi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Schick Test Laboratorium : Darah dan Urin
MANIFESTASI KLINIS UMUM
Membentuk tonsil pada lokasi yang terkena difteri
Radang lokal Demam kurang dari 38,9˚C
MANIFESTASI KLINIS
Difteri Hidung Pilek ringan tanpa atau disertai gejala sisemik
Sekret hidung Tampak membran putih pada daerah septum nasi.
Defteri Tonsil Faring Nyeri tenggorokan.
Demam 38,5˚C Nadi cepat, tampak lemas Oedem ringan jaringan lunak leher Difteri Laring Stridor yang progresif Suara parau dan batuk kering Demam tinggi, lemah, sianosis, pembengkakan kelenjar leher.
Difteri Kulit
Dermatosis yang
mendasari
Luka goresan, luka bakar
atau impetigo yang telah
terkonaminasi sekunder.
Nyeri, sakit, eritema,
dan eksudat khas
Difteri Vulvovaginal,Konjungtiva, & Telinga Ulserasi
Pembentukan membran dan perdarahan submukosa. PENATALAKSANAAN Pemberian Anti Difteri serum (ADS) Pemberian Antibiotik Kortikosteroid Terapi Oksigen Penanganan pada Fase Konvalesens Penanganan Kontak Erat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi Jalan napas
ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan
makanan Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan INTERVENSI No Diagnosa keperawatan Tujuan
Intervensi
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi Jalan napas
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan bersihan jalan nafas efektif, dengan kriteria hasil :
1. Frekuensi pernafasan normal (20- 24x/menit)
2. Suara nafas tambahan tidak ada
3. Batuk tidak ada
1. Observasi suau nafas, frekuensi, dan kedalaman nafas
2. Isirahakan klien 3. berikan pasien posisi fowler atau semi fowler
4. Ajarkan cara batuk efektif
5. Kolaborasi dengan tim medis tent ang pemberian O₂
No Diagnosa Tujuan Intervensi keperawatan
2 ketidakseimbangan nutrisi : Setelah diberikan asuhan keperawatan
1. Berikan kalori sesuai kurang dari kebutuhan tubuh selama 2X24 jam, diharapkan kebutuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan nutrisi klien terpenuhi, dengan kriteria
2. Monitor berat badan klien penurunan asupan makanan hasil : sesuai secara rutin
1. Asupan kalori sepenuhnya adekuat
3. Monitor tugor kulit &
2. Serum albumin tidak menyimpang Membran mukosa dari rentang normal
4. Monitor kalori dan intake
3. Tugor kulit elastic nutrisi
4. BB ideal sesuai TB 5. monitor nilai albumin
5. Nafsu makan meningkat
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi
4 Hipertermi berhubungan dengan penyakit Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan suhu badan Klein ada dalam rentang normal, dengan kriteria hasil :
- – tanda vital lainnya
1. Peningkatan suhu kulit dalam rentang normal
2. Badan klien sudah tidak hangat lagi
3. Warna kulit klien normal, yaitu tidak kemerahan
1. Pantau suhu dan tanda
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Dorong konsumsi cairan
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian oba antipiretik secara oral atau IV
No Diagnosa Tujuan Intervensi keperawatan
3 Defisien pengetahuan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama
1. Kaji penkes yang akan diberikan berhubungan dengan 1x60 menit, Diharapkan klien dan keluarga pada klien dan keluarga. kurang sumber dapat memahami dengan penyakitnya,
2. Sediakan sumber informasi yang pengetahuan dengan kriteria hasil : tepat dengan kondisi klien
1. Klien dan keluarga menyatakan paham
3. Jelaskan klien dan keluarga tentang tentang penyakit yang dideritanya, kondisi gejala, pengobatan, proses prognosis dan program pengobatan penyakit, cara pencegahan,
2. Klien dan keluarga mampu melakukan tentang penyakit yang dialami prosedur yang dijelaskan dengan benar Klein
3. Klien dan keluarga mampu menjelaskan
4. Intruksikan Klein Dan keluarga kembali apa yang telah dijelaskan oleh mengenai tanda dan gejala yang perawat atau tim kesehatan lainnya terjadi untuk dilaporkan pada perawat IMPLEMENTASI No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan implementasi
1 17-09-2018 Bersihan jalan nafas tidak efektif
1. Mengobservasi suatu nafas, frekuensi, dan 08:00 WIB berhubungan dengan obstruksi Jalan kedalaman nafas napas
2. Mengistirahatkan klien
3. Memberikan pasien posisi fowler atau semi fowler
4. Mengajarkan cara batuk efektif pada klien
5. Kolaborasi dengan tim medis tentang pemberian O₂ 2 18-09-2018 Bersihan jalan nafas tidak efektif
1. Mengobservasi suatu nafas, frekuensi, dan 08:00 WIB berhubungan dengan obstruksi Jalan kedalaman nafas napas
2. Mengistirahatkan klien
3. Memberikan pasien posisi fowler atau semi fowler
No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan Implementasi
1 17-09-2018 ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
1. Memberikan kalori sesuai kebutuhan nutrisi 09:00 WIB kebutuhan tubuh berhubungan dengan
2. Memonitor berat badan klien sesuai secara penurunan asupan makanan rutin
3. Memonitor tugor kulit & Membran mukosa
4. Memonitor kalori dan intake nutrisi
5. Memonitor nilai albumin
6. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien 2 18-09-2018 ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
1. Memberikan kalori sesuai kebutuhan nutrisi 09:00 WIB kebutuhan tubuh berhubungan dengan
2. Memonitor berat badan klien sesuai secara penurunan asupan makanan rutin
3. Memonitor tugor kulit & Membran mukosa
4. Memonitor kalori dan intake nutrisi
5. Memonitor nilai albumin
No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan implementasi
1 17-09-2018 Hipertermi berhubungan dengan
1. Memantau suhu dan tanda
- – tanda vital 10:00 penyakit
lainnya
2. Memonitor warna kulit dan suhu
3. Mendorong konsumsi cairan
4. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian oba antipiretik secara oral atau
IV 2 18-09-2018 Hipertermi berhubungan dengan
1. Memantau suhu dan tanda
- – tanda vital 10:00 penyakit
lainnya
2. Memonitor warna kulit dan suhu
3. Mendorong konsumsi cairan
No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan Implementasi
1 17-09-2018 Defisien pengetahuan berhubungan
1. Mengkaji penkes yang akan diberikan pada 11:00 WIB dengan kurang sumber pengetahuan klien dan keluarga.
2. Menyediakan sumber informasi yang tepat dengan kondisi klien
3. Menjelaskan klien dan keluarga tentang gejala, pengobatan, proses penyakit, cara pencegahan, tentang penyakit yang dialami Klein
4. Mengintruksikan klein dan keluarga mengenai tanda dan gejala yang terjadi untuk dilaporkan pada perawat EVALUASI No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan Evaluasi
1 17-09-2018 Bersihan jalan nafas tidak efektif S = Klien dan keluarga mengatakan sesak napas 08:40 berhubungan dengan obstruksi Jalan pasien mulai berkurang napas
O = TTV
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80x/mnt
- R : 26x/mnt A = Masalah teratasi sebagian P = Intervensi dilanjutkan 2 18-09-2018 Bersihan jalan nafas tidak efektif S = Klien dan keluarga mengatakan sesak napas
S : 38,0⁰C
08:40 berhubungan dengan obstruksi Jalan pasien sudah hilang napas O = TTV
TD : 120/80 mmHg -
- N : 80x/mnt
- R : 22x/mnt -
S : 38,0⁰C
No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan Evaluasi
1 17-09-2018 ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari S = Klien dan keluarga mengatakan pasien 09:40 kebutuhan tubuh berhubungan dengan memiliki keinginan untuk makan penurunan asupan makanan O = Pasien menghabsikan makanan sebanyak ½ porsi A = masalah sudah teratasi sebagian P = Intervensi dilanjutkan 2 18-09-2018 ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari S = Klien dan keluarga mengatakan napsu
09:40 kebutuhan tubuh berhubungan dengan makan pasien sudah kembali normal penurunan asupan makanan O = pasien menghabiskan makanan sebanyak 1 porsi A = masalah sudah teratasi P = intervensi dihentikan
No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan Evaluasi
1 17-09-2018 Hipertermi berhubungan dengan S = Klien dan keluarga mengatakan demam 10:30 penyakit sudah mulai berkurang O = TTV
TD : 120/80 - N : 80x/mnt - S : 37,8⁰C
- R : 22x/mnt -
A = masalah sudah teratasi sebagian P = intervensi dilanjutkan 2 18-09-2018 Hipertermi berhubungan dengan S = Klien dan keluarga mengatakan pasien
10:30 penyakit sudah tidak demam O = TTV
TD : 120/80 mmHg - N : 80x/mnt - S : 37,5⁰C
- R : 22x/mnt -
A = masaalah sudah teratasi
No Tanggal/Jam Diagnosa keperawatan Evaluasi
1 17-09-2018 Defisien pengetahuan berhubungan S = Klien dan keluarga mengatakan sekarang 11 : 40 dengan kurang sumber pengetahuan mengerti tentang penyakit yang dialami anaknya O = keluarga pasien sudah mulai mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan A = masalah sudah teratasi P =intervensi dihentikan