PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA DI PROVINSI LAMPUNG
Universitas Lampung PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA DI PROVINSI LAMPUNG Indra Zulfikar, Nurmayani, S.H., M.H., Sri Sulastuti,S.H., M.H.
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro, No. 1, Bandar Lampung, 35154
ABSTRAK
Jaminan Kesehatan Semesta Provinsi Lampung adalah jaminan kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat lampung yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti asuransi pribadi (mandiri), Askes, Jamsostek, Asabri, Askeskin/Jamkesmas,atau jaminan kesehatan lainnya. Namun dihimbau bagi masyarakat yang mampu untuk dapat menjamin kesehatannya dengan asuransi kesehatan mandiri. Jamkesta sendiri berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dengan PT.ASKES (persero) Divisi Regional III Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA) Provinsi Lampung Tahun 2012 No.90/0482/III.03.2/PKS/II/2012;No21/KTR/Reg.III/0212. Sedangkan tentang pedoman pelaksanaan diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung No.1.a Tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA). Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta di Provinsi Lampung? Dan apa sajakah faktor dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan di Provinsi Lampung? Untuk membahas permasalahan penelitian ini, maka digunakan pendekatan yuridis empiris. yang berhubungan dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta Di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan RSUD H.Abdoel Moeloek. Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaannya Jamkesta yang telah dijalankan sejak tanggal 1 januari 2012 di Provinsi Lampung diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial. Program Jamkesta ini bertujuan mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan Jamkesta dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah. Selain itu, agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin dan seluruh masyarakat Lampung. Iuran bagi masyarakat miskin dan tidak mampu masyarakat Lampung yang belum mempunyai jaminan kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Semesta bersumber dari Anggaran
Universitas Lampung
Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD), pada hakikatnya pelayanan kesehatan terhadap peserta menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan bersama oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota berkewajiban memberikan kontribusi sehingga menghasilkan pelayanan yang optimal. Faktor penghambat dalam program Pelaksanaan Jamkesta masih minimnya koordinasi antara tim Jamkesta dari Tingkat Kabupaten/Kota sampai Tingkat Ptovinsi.dan dikatakan pula pelaksanaan dari program Jamkesta baru tahap sosialisasi ke masyarakat di Provinsi Lampung. hanya sebagian kabupaten saja yang sudah bisa menikmati program Jamkesta itu. Selain itu, dari segi pelayanan masih perlu dibenahi dalam persediaan obat- obatan yang dibutuhkan serta perawatan yang semaksimal mungkin. Saran, diharapkan dari program Pelaksanaan Jamkesta kedepannya mengenai segala kekurangan dapat segera dibenahi serta tepat sasaran dengan mengacu pada prosedural yang telah ditetapkan sehingga masyarakat pengguna Jamkesta dapat mendapatkan pelayanan yang optimal.
Kata kunci : Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta ABSTRACT
Faculty Of Law Student. Part of Law Adminitrasi state Lampung University. Email Indra_zulfikar88@yahoo.com Guarantee Health of Semesta Province Lampung is health guarantee which is passed to by entire/all society Lampung which not yet owned the health guarantee of like personal insurance ( self-supporting), Askes, Jamsostek, Asabri, Askeskin / other jamkesmas,or health guarantee. Is but urged by for society capable to to can to guarantee its health with the self- supporting health insurance. Jamkesta by self pursuant to Cooperation agreement of between Public Health Service of Province Lampung by PT.ASKES (persero) of Division of Regional
III of About Management Program The Guarantee of Health Semesta (JAMKESTA) Province Lampung the Year 2012 No.90/0482/III.03.2/Pks/Ii/2012;No21/Ktr/Reg.III/0212. While about execution guidance arranged by pursuant to Governor Regulation Lampung the No.1.a Year 2012 about guidance of execution of Guarantee of Health Semesta ( JAMKESTA). Problem of this research is What Will Be Execution of Guarantee of Health Semesta in Provinsi Lampung? And what factor in execution of Health Guarantee in Province Lampung?
Universitas Lampung
To study the this research problems, is hence used by empirical approach yuridis. which deal with execution of Guarantee of Health Semesta In office of Public Health Service of Province Lampung and RSUD H.Abdoel Moeloek. Pursuant to its execution research result is Jamkesta which have been run by commencing from 1 januari 2012 in Province Lampung carried out by pursuant to social insurance concept. Program this Jamkesta aim to realize the service portability so that highest reference service provided by Jamkesta can be accessed by entire/all competitor from various region. Others, so that happened by the crossed subsidy in order to realizing health service which totally for impecunious society and entire/all society Float the. Fee for impecunious society and society unable to Float which not yet had the health guarantee in Program of Guarantee of Health Semesta stem from Budget of Expenditure and Area Expense (APBD), intrinsically health service to competitor become the responsibility and executed with by Government Provinsi, Regency town is obliged to give the contribution so that yield the optimal service. Resistor factor in program of its Execution Jamkesta minim still coordinate between team Jamkesta from Regency Storey;Level Mount the Province.and told also execution from new program Jamkesta of socialization phase to society in Province Lampung. only some of just regency can enjoy the that program Jamkesta. Others, from service facet still require to be corrected in stock medicinizes required and also maximum treatment. Suggestion, expected from program of Execution Jamkesta to the fore its his hit all insuffiency earn is immediately corrected and also zero in on by relate at prosedural which have been specified so that society of consumer Jamkesta can get the optimal service.
Keyword : execution of health semesta guarantee
I. PENDAHULUAN pelayanan kesehatan. Karena itu, setiap
individu, keluarga dan masyarakat indonesia berhak memperoleh
A. LATAR BELAKANG perlindungan terhadap kesehatannya.
Pada UUD 1945 Pasal 28H dan Undang- Negara bertanggung jawab mengatur agar
Undang No 36 tahun 2009 tentang terpenuhinya hak hidup sehat bagi setiap Kesehatan, secara tegas menyatakan penduduknya tidak terkecuali masyarakat bahwa setiap orang berhak mendapatkan miskin dan tidak mampu. Kenyataan yang
Universitas Lampung
terjadi, derajat kesehatan masyarakat miskin masih rendah, hal ini tergambarkan dari angka kematian bayi kelompok masyarakat miskin tiga setengah sampai dengan empat kali lebih tinggi dari kelompok masyarakat tidak miskin. Derajat kesehatan yang rendah berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan yang ada mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan pasal 14 ayat (1), ayat (2) Undang-Undang 36 tahun 2009 tentang kesehatan, didalam ketentuan- ketentuan pasal tersebut dijelaskan bahwa:
Pasal 14 mengatakan ; 1. Pemerintah bertanggungjawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.
2. Tanggungjawab Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikhususkan pada pelayanan publik.
Pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menjalankan otonomi seluas-luasnya yaitu untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam Pasal 13 Ayat (1), Butir (e) Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa penanganan bidang kesehatan merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi. Dengan demikian dalam menangani bidang kesehatan, situasi, kondisi dan potensi daerah perlu diakomodasi dalam rangka melaksanakan pembangunan kesehatan agar lebih efesien. Pasal 22, Ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004, menyebutkan bahwa dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan. pada tahun 2012 pemeritah menerjamaahkan hal tersebut dengan membuat suatu program Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA) dengan mengutamakan mengatasi permasalahan kesehatan yang selama ini lebih banyak timbul disebabkan oleh lingkungan dan pola hidup masyarakat yang tidak tepat. Selain itu juga masyarakat perlu mendapatkan wawasan tentang pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai wabah
Universitas Lampung
penyakit dari mulai lingkungan rumah tangga tempat tinggal, lingkungan pendidikan, pola hidup perkotaan dan pedesaan.Pemerintah Provinsi Lampung menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA) pada tahun 2012. Program ini menjangkau hingga seluruh penduduk Lampung. Jamkesta sendiri berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dengan PT.ASKES (persero) Divisi Regional III Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA) Provinsi Lampung Tahun 2012 No.90/0482/III.03.2/PKS/II/2012;No21/K TR/Reg.III/0212.
Sedangkan tentang pedoman pelaksanaan diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung No.1.a Tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA). Jaminan Kesehatan Semesta Provinsi Lampung adalah jaminan kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat lampung yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti asuransi pribadi (mandiri), Askes, Jamsostek, Asabri, Askeskin/Jamkesmas,atau jaminan kesehatan lainnya. Namun dihimbau bagi masyarakat yang mampu untuk dapat menjamin kesehatannya dengan asuransi kesehatan mandiri. Program Jamkesta itu sendiri pada prinsipnya sama dengan Jamkesmas maupun Jamkesda. Namun ada perbedaan didalam pelaksanaannya, yakni : cakupan wilayah pelayanan Jamkesta lebih terbatas dari pada Jamkesmas. Pelayanan Jamkesta hanya sebatas tingkat Provinsi. Sedangkan, Jamkesmas itu sendiri pelayanannya bisa sampai di luar Provinsi( jakarta).
1 A.
Permasalahan
Permasalahan yang sekarang akan dikemukakan dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA) di Provinsi Lampung mengenai bagaimanakah Pelaksanaan Jaminan Kesehatan di Provinsi Lampung dan Faktor apa sajakah dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta di Provinsi Lampung.
II. METODE PENELITIAN a. Pendekatan Masalah
Penelitian ini berupaya mengungkapkan permasalahan mengenai aspek-aspek yuridis empiris tentang pelaksanaan 1 KOMPAS.”Pandangan Umum Pelayanan Jamkesta” 12
Universitas Lampung Jamkesta di Provinsi Lampung.
Peraturan Gubernur Lampung Pendekatan yuridis empiris No.1.a Tahun 2012 tentang dilakukan dengan cara pengamatan, pedoman pelaksanaan Jaminan wawancara dan mengumpulkan
Kesehatan Semesta (JAMKESTA) informasi terhadap pihak-pihak b.
Bahan Hukum Sekunder yang dianggap mengetahui masalah c.
Bahan Hukum Tersier yang berhubungan dengan pelaksanaan Jamkesta di Provinsi Lampung.
C. Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengelolaan Data b. Sumber dan Jenis Data
1. Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data lapangan dan data Dalam rangka pengumpulan data yang kepustakaan. Sedangkan jenis data dalam akurat dalam penelitian ini ditempuh penelitian ini menggunakan dua jenis data, prosedur sebagai berikut: yaitu data primer dan data sekunder.
a.
Studi Kepustakaan (Library 1.
Research) Data primer, a.
Bahan HukumPrimer b.
Studi Lapangan (Field Research) Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat (Soerjono Soekanto, 1990:52) antara lain :
2. Pengolahan Data
Setelah semua data yang diperlukan Undang-Undang No 32 Tahun terkumpul, maka pengolahan data 2004 Tentang Pemerintahan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
Daerah berikut: Undang-Undang No 36 Tahun a.
Rekonstruksi Data 2009 Tentang Kesehatan.
(reconstrusion) ..
Peraturan Daerah Provinsi b.
Penelaah Data (editing).. Lampung Nomor 19 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja c.
Sistematika data (systematizing. Dinas Daerah Provinsi Lampung
Universitas Lampung III. PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta Di Provinsi Lampung Masalah kesehatan Provinsi Lampung sampai saat ini masih cukup tinggi dilihat dari kasus kematian Perinatal se-Provinsi Lampung tahun 2011 sebanyak 776, kasus kematian Neonatal sebanyak 97, kasus kematian bayi sebanyak 106, kasus kematian balita sebanyak 65 dan kasus kematian ibu tahun 2011 sebanyak 152.
semesta merupakan upaya untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lampung yang belum memiliki jaminan kesehatan yang merupakan transisi sampai dengan diserahkannya kepada Badan Penyelenggara Jaminan sosial sesuai dengan Undang-Undang Sistim Jaminan Sosial Nasional. Program Jaminan Kesehatan Semesta memberikan perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu serta masyarakat Lampung yang belum mempunyai jaminan kesehatan dapat terpenuhi. Iuran bagi masyarakat miskin dan tidak mampu masyarakat Lampung yang belum mempunyai jaminan kesehatan dalam 2 Buku Saku Jaminan Kesehatan Kesehatan Dinas
Program Jaminan Kesehatan Semesta bersumber dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD), pada hakikatnya pelayanan kesehatan terhadap peserta menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan bersama oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota berkewajiban memberikan kontribusi sehingga menghasilkan pelayanan yang optimal. Program ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan pihak PT.Askes berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/PER/IV/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat. Program ini terus diupayakan untuk ditingkatkan melalui perubahan- perubahan setiap tahun. Program Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta) diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara menyeluruh di Provinsi Lampung dengan tujuan untuk
2 Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
3
: 1) mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan Jamkesta dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah; 2) agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang 3 Peraturan Gubernur Lampung tentang Pedoman
Universitas Lampung
menyeluruh bagi masyarakat miskin dan obatan dan pelayanan kesehatan yang seluruh masyarakat Lampung. dibutuhkan.
Melalui Jamkesta diharapkan dapat Penyelenggaraan Program Jamkesta mendapatkan konstribusi meningkatkan dibedakan dalam dua kelompok umur harapan hidup di Provinsi Lampung, berdasarkan tingkat pelayanannya yaitu: menurunkan angka kematian ibu
1) Jamkesta untuk pelayanan dasar di melahirkan, menurunkan angka kematian puskesmas termasuk jaringannya; bayi dan balita disamping itu dapat 2) Jamkesta untuk pelayanan kesehatan terlayaninya kasus-kasus kesehatan peserta pada umumnya.Meskipun program lanjutan di rumah sakit. Jamkesta diperuntukan bagi masyarakat miskin, ekonomi menengah dan
A.1 Proses Mekanisme Rujukan Jamkesta masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan lainnya. Namun pada
1. Khusus Pasien dengan kelainan jiwa kenyataannya di lapangan banyak dapat langsung dirujuk ke Rumah Sakit mengalami kendala. Ini berkaitan dengan Jiwa Kurungan Nyawa Provinsi banyak masyarakat miskin, ekonomi Lampung dengan syarat : menengah serta masyarakat yang belum a.
Membawa KK, KTP memiliki jaminan kesehatan lainnya yang b. rujukan dari
Membawa enggan mengansuransikan diri pribadi puskesmas dan atau RS sehingga untuk memperoleh pelayanan kabupaten/Kota jaminan kesehatan di Rumah Sakit
2. Pasien yang dapat dirujuk ke RS menimbulkan banyak kendala dari segi Tingkat Lanjut/Provinsi (RSUD persyaratan dalam mendapatkan jaminan Abdoel Moeloek), hanya setelah kesehatan tersebut. Selain itu, dari segi ditangani oleh tenaga kesehatan pelayanan bagi peserta Jamkesta kurang spesialistik yang ada di RSUD sekali mendapatkan perhatian dari pihak Kabupaten/Kota masing-masing pemerintah maupun pihak rumah sakit kecuali jika tidak ada peralatan dalam bentuk persediaan obat-obatan yang penunjang. dalam hal ini selalu saja membebani 3.
Bagi Kabupaten/Kota yang tidak masyarakat untuk mendapatkan obat- memiliki Rumah Sakit (RS) harus bekerja sama dengan RS
Universitas Lampung
Kabupaten/Kota terdekat, bila RS THT,
Bedah, tersebut tidak mampu memberikan Kebidanan (Stent) pelayanan dapat melihat c.
Kemoterapi mekanisme rujukan pada point b.
d.
Kasus Jantung Kongenital, 4. untuk pemulangan beserta bila ada kasus-kasus
Transport jenazah pasien Jamkesta ke tertentu (in case) dapat
Kabupaten/Kota masuk ke dalam dilayani bila mendapatkan pembiayaan Jamkesta Provinsi rekomendasi dari Kepala Lampung.
Dinas Kesehatan Provinsi 5. program Jamkesta dan PT.Askes
Untuk RSUDAM juga memberikan pelayanan:
A.2 Prosedur Pelayanan Jamkesta
a. a Pemeriksaan Diagnostik CT
Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Scan
Pertama b. a)
Alat Medis Habis Pakai Pelayanan Rawat Jalan Tingkat
(AMHP) yang dapat Pertama (RJTP) diberikan di diklaim terpisah adalah Puskesmas dan beserta hanya: jejaringnya.
b) Mata (IOL) Peserta wajib menunjukan fotocopi KTP.
Utologi (J Stent) b Pelayanan Rawat Inap Tingkat
Neurologi (VP Shunt) Pertama
Gigi (Mimi Plate) a.
Pelayanan Rawat Inap Tingkat (Implant
Orthopedi Pertama ( RITP) diberikan di Spine dan Non Spine)
Puskesmas dan beserta Prothesa Kusta jejaringnya.
Mata (Alat Vitrektomi) b.
Peserta wajib menunjukan Thalassemia(Pompa fotocopi KTP.
Kelasi) c.
Peserta wajib menunjukan Hemodialisa (Kateter kartu Jamkesda Double Lumen)
Kabupaten/kota Rekontruksi Kosmetik d.
Peserta wajib menunjukan (Implant) surat rujukan
Universitas Lampung e.
B. Faktor-faktor penghambat dalam Peserta wajib menunjukan surat pernyataan tidak pelaksanaan Pelayanan Jamkesta di memiliki Asuransi Kesehatan Provinsi Lampung apapun c
Hasil wawancara dengan bapak Gunawan Peserta Rawat Inap Lanjutan a
Riadi,S.H. selaku Kepala Biro Hukum Pelayanan diberikan di Rumah
Sakit Pemerintah Provinsi Lampung mengatakan b bahwa faktor penghambat dalam
Peserta wajib menunjukan KTP c pelaksanaan Jamkesta adalah masih
Peserta wajib menunjukan kartu Jamkesda Kabupaten/ kurangnya koordinasi antara tim Kota koordinasi Jamkesta dari Tingkat d
Kabupaten/Kota sampai Tingkat Provinsi Peserta wajib menunjukan surat rujukan yang belum berjalan secara efektif dan e efisien. Dapat dikatakan pula pelaksanaan
Peserta wajib menunjukan surat pernyataan tidak memiliki dari Program Jamkesta ini baru tahap Asuransi Kesehatan apapun Sosialisasi ke Masyarakat di Provinsi Lampung pada umumnya. A.3 Kepesertaan dalam Program Jamkesta
a. Kurangnya koordinasi dalam Peserta Jamkesta adalah seluruh pelaksanaan masyarakat lampung yang memiliki KK
Hasil wawancara dengan bapak Aries atau KTP, tidak termasuk: Aviantoro selaku Kepala Seksi Bidang a. Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan di
Peserta program Askes Sosial PT Askes (persero) Dinas Kesehatan Provinsi Lampung b. mengatakan bahwa faktor penghambat
Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) PT.JAMSOSTEK dalam Pelaksanaan Jamkesta adalah c. minimnya kesadaran masyarakat mampu
Peserta Asabri d. dan ekonomi menengah dalam
Peserta Jamkesmas e. mengansuransikan diri dalam bentuk
Peserta Asuransi pribadi f. asuransi sosial sehingga pemerintah
Ibu melahirkan kewalahan dalam hal pembagian pembiayaan bagi unit-unit yang melaksanakan program Jamkesta.
Universitas Lampung
Meskipun program Pelaksanaan Jamkesta bersumber dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) akan terasa sulit mengkoordinasi manajemen pelayanan dan adminitrasi keuangan dalam penyelengaraan Jamkesta tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat Provinsi.
b. Terbatasnya Pelayanan Hasil wawancara dengan Ibu Haliya Sifa selaku Koordinator Pelayanan Jamkesta di RSUD H.Abdoel Moeloek mengatakan bahwasanya Program Jamkesta itu ada sedikit kesamaan dengan Jamkesmas namun dalam perbedaan dilihat dari pelaksanaannya. Cakupan wilayah dalam pelayanan Jamkesta sedikit terbatas dibandingkan dengan pelayanan Jamkesmas yang bisa sampai diluar provinsi lampung.
c. Kesulitan dalam pengurusan adminitrasi Hasil wawancara dengan keluarga pasien yaitu Bapak Febri Haryanto usia 32 tahun yang beralamatkan Bukoposo RT 004 RW 007 Kec Way Serdang Kab. Mesuji Tulang Bawang Lampung Utara mengatakan dalam mendapatkan rujukan untuk pelayanan Jamkesta sedikit mengalami kendala dalam pengurusan adminitrasi seperti pengurusan surat-surat yang dibutuhkan sedangkan di Rumah
Sakit dalam pelayanannya masih perlu dibenahi kembali dalam kebutuhan obat dan perawatan dalam menangani pasien yang memiliki pelayanan Jamkesta. Dalam mendapatkan obat hanya sedikit sekali apotek yang ada di Rumah Sakit yang menyediakan rujukan dari jamkesta sehingga untuk memperoleh obat yang dibutuhkan harus mencari diluar lingkungan Rumah Sakit.
IV. KESIMPULAN 1.
Pelaksanaan program Jamkesta Pelaksanaan Program Jamkesta yang telah dijalankan sejak tanggal 1 januari 2012 diharapkan berjalan secara efektif dan efisien sesuai harapan dari semua pihak.
Selain itu pula diharapkan adanya percepatan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan digunakannya standar pelayanan secara tepat, penggunaan standar alat, obat dan bahan habis pakai, standar kebutuhan tenaga kesehatan serta lainnya.Jamkesta dalam hal ini merupakan suatu sub bagian program jaminan pelayanan kesehatan yang sudah ada. Program Jamkesta itu sendiri hanya mengcover bagaimana upaya pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan agar
Universitas Lampung
masyarakat mampu maupun ekonomi birokrasi-birokrasi yang berkesan menengah bisa mendapatkan pelayanan adanya proses panjang dan berbelit- jaminan kesehatan. Dengan cara belit. masyarakat mengansuransikan diri dengan berdasarkan konsep asuransi sosial.
2. Penghambat dalam DAFTAR PUSTAKA Faktor pelaksanaan Program Jamkesta
Buku a.
Dalam mendapatkan informasi data Imawan, 2005. Pelayanan Publik di tentang pelaksanaan pelayanan
Indonesia . Pustaka Pelajar.
Jamkesta di RSUD Abdoel Moeloek Yogyakarta. tersendat dari segi biaya riset yang teramat mahal serta terkesan menutup-
LAN, 1998. Reformasi Karakter Manusia nutupi dalam perolehan data tentang
dalam Pembangunan . Yogyakarta.
pelayanan di RSUD Abdoel Moeloek.
UGM b. Untuk wilayah Kabupaten mesuji
Lenvinne, 1990. Responsiveness, sudah bisa dikatakan menikmati
Responsibility, Accountability . Free
pelaksanaan dari Program Jamkesta Print Mobile Collections Report walaupun dalam mendapatkan Document pelayanannya di Rumah Sakit belum sesuai apa yang menjadikan pedoman
Joni Kurniawan Saputra, 2012. Pelayanan pelayanan Jamkesta di Rumah Sakit
Jaminan Kesehatan Daerah di
itu sendiri. Pelaksanaan Program
Rumah Sakit Umum Daerah
Jamkesta dinilai belum berjalan secara
Dr.Abdul Moeloek Bandar
efektif dan efisien. Pada dasarnya
Lampung. Skripsi
program Jamkesta baru sebatas tahap Salim & Woodward, 1992. Analisis sosialisasi. Masih minimnya
Pelayanan Publik . Pustaka Pelajar:
koordinasi antara Tingkat Yogyakarta
Kabupaten/Kota sampai Tingkat Provinsi sehingga masyarakat yang
Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu ingin mendapatkan pelayanan jaminan
Pengantar . PT. Rajawali. Jakarta
kesehatan harus berhadapan dengan
Universitas Lampung
Pengertian Rumah Sakit
Lampung Post, 4 september 2012.sekilas
Umum Pelayanan Jamkesta
Kompas,12 februari 2012,Pandangan
Media Massa
diakses tanggal 22 mei 2012.
Jaminan Kesehatan Provinsi lampung 2012.
diakses tanggal 11 mei 2012.
Internet
Suryono, 2008. Kebijakan Publik. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Wijianto,(2007).
Peraturan Gubernur Lampung No.1.a Tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 903/Menkes/PER/IV/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Nomor 19 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Lampung
Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Peraturan Daerah Provinsi Lampung
Peraturan Perundang-undangan
Buku Saku Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta), Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2012
Buku Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2009.
Delivering Quality. Service: Balancing Customer Perception and Expextation . Jurnal of Marketing Vol. 49.
Pendidikan kewarganegaraan. Piranti Darma Kalokatama:Jakarta Zeithaml, Parasuraman & Berry, 1990.
info tentang Jamkesta