MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN GLOBAL

MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN GLOBAL 1. DUNIA TANPA BATAS

  Mengapa perusahaan seperti Wal-mart, Federal Express, dan Amerika Online ingin menjalankan strategi global,terlepas dari kegagalan dan kerugian yang dihadapi? Mereka mengakui bahwa bisnis menjadi lapangan global yang menyatu karena hambatan perdagangan telah runtuh, komunikasi menjadi semakin cepat dan murah, serta selera konsumen dalam segal hal. Perusahaan yang berpikir secara global memiliki keunggulan kompetitif. Pasar domestik terbilang matang bagi kebanyakan perusahaan. Satu-satunya potensi pertumbuhan yang signifikan terletak di luar negeri. Bagi perusahaan online, pergi ke pasar global juga merupakan kunci pertumbuhan. Prediksi menyatakan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, dua pertiga pengguna Internet di dunia akan berada diluar AS, Eropa Barat, dan Jepang, yang secara bersama-sama akan memperoleh hampir seluruh pendapatan e-commerce di dunia. Kenyataan perusahaan tanpa batas saat ini juga berarti bahwa para konsumen tidak dapat mengetahui dari negara mana mereka membeli.

  Perusahaan dapat berpartisipasi dalam arena internasional pada berbagai tingkatan, dan proses globalisasi umumnya berjalan melalui empat tahapan yang berbeda sebagai berikut : 1. pada tahapan domestik, potensi pasar terbatas pada negara asal, dengan seluruh fasilitas produksi dan pemasaran terletak di negara asal.

  2. pada tahapan internasional, ekspor meningkat dan perusahaan umunya menggunakan pendekatan multidomestik, mungkin menggunakan sebuah divisi internasional untuk melakukan pemasaran produk di beberapa negara secara terpisah

  3. pada tahapan multinasional, perusahaan memiliki fasilitas pemasaran dan produksi yang terletak di banyak negara, dengan lebih dari sepertiga penjualannya datang dari luar negara asal

  4. tahapan global, dari perkembangan internasional perusahaan melampaui satu negara asal. Pada tahapan ini, kepemilikan, kontrol, dan manajemen puncak cenderung terdiri atas beberapa kebangsaan.

  Seiring dengan peningkatan jumlah perusahaan tanpa negara, kesadaran akan batas-batas nasional juga akan semakin berkurang, yang tercermin dalam frekuensi partisipasi asing pada tingkat manajemen. Manajer yang naik diharapkan mengetahui bahasa kedua atau ketiga, dan hendaknya memiliki pengalaman internasional. Kebutuhan akan manajer global sangat. Perusahaan di seluruh dunia menginginkan kandidat yang paling cerdas dan terbaik untuk manajemen global, dan para manajer muda yang ingin kariernya maju mengakui pentingnya pengalaman global.

  2. LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL

Manajemen internasional (internasional management) adalah manajemen

  atas operasi bisnis yang dilakukan di lebih dari satu negara. Tugas mendasar manajemen bisnis, termasuk pendanaan, produksi, dan distribusi produk serta jasa, tidak berubah secara substansif ketika sebuah perusahaan melaukuan transaksi bisnis yang melintasi batas-batas internasional. Fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian tetap terlepas dari cara perusahaan beroperasi secar domestik atau internasional. Namun demikian, para manajer akan mengalami kesulitan dan resiko yang lebih besar ketika melakukan fungsi-fungsi manajemen ini pada skala internasional.

  3. LINGKUNGAN EKONOMI, HUKUM-POLITIK, DAN SOSIAL- BUDAYA

LINGKUNGAN EKONOMI

  Lingkungan ekonomi merupakan kondisi ekonomi di negara organisasi internasional beroperasi. Bagian dari lingkungan ini meliputi beberapa faktor, seperti perkembangan ekonomi, infrastruktur; pasar sumber daya pertumbuhan ekonomi.

  Perkembangan Ekonomi (Economic Development) ini sangat berbeda-

  beda di berbagai negara dan wilayah di dunia. Sejumlah negara dapat digolongkan sebagai negara negara maju atau negara berkembang. Kriteria yang digunakan secara tradisional untuk menggolongkan negara sebagai negara maju atau berkembang adalah pendapatan per kapita, yaitu pendapatan yang diperoleh dari produksi barang dan jasa suatu negara dibagi dengan jumlah penduduk.

  Infrastruktur(Fasilitas fisik suatu negara yang mendukung kegiatan

  ekonominya) mencakup fasilitas transportasi seperti bandar udara, jalan raya, dll; fasilitas komunikasi, seperti saluran telepon. Infrastruktur yang tidak berkembang menjadi peluang bagi beberapa perusahaan yang bisnisnya meliputi mesin jet, sistem pendingin udara, dll.

  Pasar Sumber Daya Dan Produk. Ketika beroperasi di negara lain,

  manajer perusahaan harus mengevaluasi permintaan pasar akan produk mereka. Jika permintaan pasar tinggi, manajer dapat memilih untuk mengekspor produk ke negara tersebut. Namun demikian, untuk membangun pabrik, pasar sumber daya untuk memasok bahan baku dantenga kerja harus tersedis.

  Kurs Nilai Tukar(Nilai yang menjadi dasar pertukaran mata uang satu

  dengan negara dengan negara lain)perubahan kurs nilai tukar dapat menimbulkan implikasi yang besar terhadap keuntungan operasi internasional yang mempertukaran jutaan dollar ke dalam mata uang lain setiap harinya.

  • Dunia bisnis pasti berkaitan dengan sistem politik yang tidak dikenal, juga memasuki pasar internasional.beberapa perhatian hukum-politik utama yang mempengaruhi bisnis internasional adalah sbb :

  LINGKUNGAN HUKUM – POLITIK

  Risiko Dan Instabilitas Politik .Risiko Politik yang diartikan sebagai

  resiko kehilangan aktiva, daya untuk menghasilkan, atau kontrol manajemen terkait dengan peristiwa atau tindakan yang berbasis politik oleh pemerintah negara tuan rumah. Resiko politik mencakup pengambilalihan properti oleh pemerintah, atau tindak kekerasan yang ditujukan kepada properti atau karyawan perusahaan.masalah bagi perusahaan internasional lainnya yang sering terjadi adalah Instabilisasi Politik seperti kerusuhan, revolusi, kekacauan sipil, dsb. Instabillitas politik meningkatkan ketidakpastian dan mempengaruhi operasi sebuah perusahaan internasional.

  HUKUM DAN REGULASI. Hukum dan aturan pemerintah berbeda

  antara satu negara dengan negara lain, dan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan internasional ketika melakukan kegiatan bisnis.perusahaan internasional ini harus mempelajari aturan dan mematuhinya. Perubahan paling jelas dalam faktor hukum- politik muncul dalm bentuk perdagangan internasional dan sistem aliansi dagang internasional yang berbeda.

LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

  Budaya suatu bangsa meliputi pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai, serta

  model umum perilaku dan cara berpikir yang dianut bersama di antara anggota masyarakat. Budaya tidak berwujud, tersebar luas, dan sulit untuk dipelajari, merupakan hal-hal yang benar benar wajib bagi bisnis dan manajer internasional untuk memahami budaya lokal dan berhubungan secaraefektif dengan budaya lokal setempat.

   Nilai-nilai Sosial

  Ada empat dimensi sistem nilai nasional yang mempengaruhi hubungan kerja organisasi dan karyawan.

  1. Jarak Kekuasaan (Power Distance). Jarak kekuasaan yang tinggi berarti orang menerima ketidaksetaraan kekuasaan di antara institusi, organisasi, dan orang. Jarak kekuasaan yang paling rendah berarti orang mengharapkan kesetaraan dalam kesempurnaan,

  2. Penghindaran Ketidakpastian (Uncertainty avoidance). Berarti anggota dalam suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga mendukung keyakinan yang menjanjikan kepastian dan kecocokan.

3. Individualisme dan kolektivisme (Individualism and collectivism).

  Individualisme mencerminkan nilai terhadap ikatan kerangka sosial yang longgar, di mana masing-masing orang diharapkan untuk mengurus diri mereka sendiri. Kolektivisme berarti preferensi terhadap ikatan kerangka sosial yang sangat ketat, dimana setiap individu memerhatikan satu sama lain dan organisasi melindungi kepentingan anggotanya.

  4. Maskulinisme/Feminisme(Maskulinity/Femininity). Maskulinitas berarti preferensi budaya terhadap pencapaian, kepahlawanan, ketegasan, berpusat pada pekerjaan dan keberhasilan dalam hal materi. Feminisme mencerminkan nilai-nilai hubungan, kerjasama, dan pengambilan keputusan terhadap keputusan dalam kelompok, dan kualitas hidup. Kemudian, Hofsede dan para koleganya mengidentifikasi dimensi kelima yaitu, Orientasi Jangka Panjang (Long Term Orientation) versus

  Orientasi Jangka Pendek(Short Term Orientation). Orientasi jangka

  panjang mencakup perhatian yang lebih besar terhadap masa depan dan sangat menghargai sikap hemat dan kerja keras. Orientasi jangka pendek mencakup perhatian terhadap masa lalu dan masa kini, serta menempatkan nilai yang tinggi terhadap tradisi dan pemenuhan kewajiban sosial.

   Karakteristik Budaya Lainnya

  Karakteristik budaya lainnya yang mempengaruhi organisasi internasional lainnya adalah bahasa, agama, tingkah laku, organisasi sosial, dan pendidikan. Tingkah laku yang disebut sebagai Ethnosentris mengandung arti memiliki kecenderungan untuk menganggap budaya sendiri lebih unggul dan memandang rendah budaya lainnya, dan ini akan berimbas kepada sulitnya sebuah perusahaan asing untuk beroperasi di dalam suatu negara.

4. MEMULAI AKTIVITAS INTERNASIONAL

  Perusahaan kecil menengah memiliki beberapa cara untuk terlibat secara internasional. Semua ini disebut sebagai Strategi Masuk Pasar (Market Entry Stategy) yaitu strategi suatu organisasi untuk memasuki pasar di luar negeri antara lain sbb :

  Outsourcing Global outsourcing berarti melakukan pembagian tenaga kerja secara

  internasional, sehingga proses manufaktur dapat dilakukan di negara yang memiliki sumber tenaga kerja dan pasokan yang paling murah, berasal dari negara manapun.

  Kegiatan Ekspor

  Melalui Kegiatan ekspor (Exporting), perusahaan mempertahankan fasilitas produksinya di negara asal dan mengirimkan produknya untuk dijual ke luar negeri. Ekspor memungkinkan suatu negara untuk memasarkan produknya di negara lain dengan biaya sumber daya yang relatif rendah dan dengan resiko yang terbatas. Namun, ekspor tetap memiliki sejumlah persoalan yang timbul dari jarak fisik, aturan pemerintah, mata uang asing, dan perbedaan budaya, namun tetap relatif tidak terlalu mahal dibandingkan bila perusahaan menggunakan modalnya sendiri untuk membangun pabrik di negara tuan rumah.

  Bentuk kegiatan ekspor yang lazim bagi negara berkembang disebut produk dengan produk lain, dan bukan penjualan untuk mendapatkan mata uang.

  Lisensi dan Waralaba

  Dengan Lisensi(Licencing), sebuah perusahaan pemberi lisensi di suatu negara dapat memastikan sumber daya tertentu tersedia untuk perusahaan di negara lain (Penerima lisensi). Sumber daya ini meliputi teknologi, keahlian manajemen, dan atau hak paten, serta merek dagang. Ini semua memungkinkan penerima lisensi untuk memproduksi dan memasarkan produk yang serupa dengan yang telah diproduksi oleh pemberi lisensi. Perjanjian ini memberikan kesempatan kepada pemberi lisensi untuk berpartisipasi dalam produksi dan penjualan produk di luar negara asalnya dengan biaya yang relatif lebih rendah.

  Waralaba (franchising) merupakan bentuk khusus lisensi yang terjadi jika terwaralaba membeli paket lengkap yang terdiri atas material dan jasa.

  Apabila melalui lisensi sebuah penerima lisensi tetap mempertahankan nama perusahaan dan sistem operasinya sendiri, maka suatu terwaralaba menggunakan nama dan sistem dari pewaralaba.

  Lisensi dan Waralaba menawarkan kepada sebuahperusahaan akses yang

  relatif mudah untuk memasuki pasar internasional dengan biaya yang rendah, namun sekaligus membatasi partisipasinya di dalam, dan pengendalian terhadap perkembangan di pasar – pasar tersebut.

  Investasi Langsung

  Tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dalam perdagangan internasional adalah investasi langsung dalam fasilitas manufaktur di suatu negara asing. Investasi

  langsung (Direct Investing) berarti perusahaan terlibat dalam pengelolaan

  aktiva aktiva produktif, yang membedakannya dari strategi masuk pasar lainnya, yang hanya memungkinkan kontrol manajerial yang terbatas.

  Saat ini, jenis investasi langsung yang paling populer adalah melakukan aliansi strategis dan kemitraan. Dalam sebuah Usaha Patungan (Joint Venture), suatu perusahaan membagi biaya dan resiko bersama dengan mengembangkan produk baru, membangun fasilitas produksi ataumembuat jaringan penjualan dan distribusi.

  Pilihan lainnya adalah memiliki Perusahaan afiliasi luar negri ysng

  dimilki penuh (Wholly owned foreign affiliate), dimana perusahaan memiliki

  kontrol penuh terhadapnya. Bentuk investasi langsung yang paling mahal dan beresiko adalah Greenfield Venture

  5. PERUSAHAAN MULTINASIONAL

  Volume bisnis internasional yang besar dilakukan di dalam dunia yang terlihat tanpa batas oleh bisnis internasional yang berukuran sangat besar dan seringkali disebut sebagai perusahaan global, perusahaan tanpa negara, atau perusahaan transnasional yang besar ini umumnya disebut sebagai

  

Perusahaan Multinasional(multinational corporations-MNC). MNC dapat

  memindahkan kekayaan aktiva dari satu negara ke negara lain dan mempengaruhi perekonomian, politik, serta budaya nasional. Meskipun tidak ada definisi yang tepat, suatu perusahaan multinasional umumnya menerima lebih dari 25 persen dari total penjualannya di luar negara asal induk perusahaan. MNC juga memiliki karakteristik manajemen yang berbeda sebagai berikut :

  1. Sebuah MNC dikelola sebagai sistem bisnis yang terintegrasi di seluruh dunia.

  Hal itu berarti bahwa perusahaan afiliasi luar negri bertindak dalam aliansi dan kerja sama yang erat satu sama lain.

  2. MNC utamanya dikendalikan oleh otoritas manajemen tunggal yang membuat keputusan strategi kunci yang terkait dengan induk perusahaan dan seluruh afiliasi.

  3. Manajer puncak MNC diminta untuk melaksanakan perspektif global.

  6. MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL

  Mengelola di luar negri sangat menantang. Para manajer harus memahami bahwa mereka akan menghadapi tantangan pribadi yang besar. Manajer yang bekerja di luar negri harus sensitif terhadap kerumitan budaya dan memahami keputusan, motivasi, dan kontrol dapat berbeda-beda di budaya yang berbeda.

  Tantangan pribadi bagi manajer Global

  Manajer akan sangat berhasil dalam penugasan luar negri jika mereka bersikap fleksibel secara budaya dan dengan mudah beradaptasi terhadap situasi dan cara mengerjakan segala sesuatu yang berbeda. Manajer dapat berhenti untuk bersikap etnosentris dan menghargai budaya lainnya. Kebanyakan manajer dalam penugasan luar negri menghadapi periode rindu dengan tempat asal, rasa sendirian, dan culture shock karena tiba-tiba berada dalam sebuah budaya dengan perbedaan total dalam bahasa, makanan, nilai, keyakinan, dan cara melakukan pekerjaan. Kejutan Budaya (Culture Shock) mengacu pada rasa frustasi dan kecemasan yang timbul karena terus menerus menghadapi kondisi yang aneh dan tidak dikenal sebelumnyamengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

  Mengelola Lintas Budaya

  Agar dapat efektif dalam tingkat internasional, manajer harus dapat memahami nilai-nilai dan asumsi budaya mereka sendiri, kemudian mereka dapat menginterpretasikan budaya negara dan organisasi di mana mereka bekerja dan mengembangkan sensitivitas yang diperlukan untuk menghindari kesalahan budaya yang fatal.

  Kepemimpinan (leading). Dalam masyarakat yang berorientasi pada

  hubungan yang menempati peringkat tinggi dalam kolektivitas, para pemimpin harus menggunakan pendekatan pribadi yang hangat dengan para karyawannya.

  Pengambilan Keputusan (Decision Making). Di AS, manajer tingkat

  menengah dapat membahas suatu persoalan dan mengajukan rekomendasi kepada atasannya. Di sisi lain, manajer jerman berharap sang atasan memberikan instruksi khusus.

  

Pemberian Motivasi (Motivating). Motivasi harus sesuai dengan insentif di

dalam suatu budaya. Pengendalian (Controlling). Ketika terjadi suatu yang salah, para manajer di

  berkompeten. Dalam budaya asing, manajer juga tidak boleh melakukan kontrol terhadap sesuatu secara tidak tepat.

  Pembelajaran Global Mengelola lintas batas menuntut organisasi untuk belajar lintas batas pula.

  Satu alasan mengapa perusahaan jepang begitu berhasil secara internasional adalah bahwa budaya mereka mendorong pembelajaran dan adaptasi. Secara umum, di Asia, pengajaran dan pembelajaran sangat dihargai dan peran manajer dipandang sebagai salah satu yang berperan melakukan proses pengajaran dan fasilitasi yaitu membantu orang lain di sekitar mereka untuk belajar.

  IV. KESIMPULAN Makalah ini memberi penekanan pada semakin pentingnya perspektif internasional bagi manajemen. Perusahaan yang berhasil semakin meluaskan bisnisnya keluar negri dan sukses dalam persaingan dengan perusahaan perusahaan asing di tempat asal mereka. Bisnis di dalam arena global menghadapi resiko dan kesulitan yang khusus karena kekuatan ekonomi, hukum-politik, dan sosial-budaya yang sangat rumit. Selain itu, lingkungan global berubah dengan sangat cepat. Alternatif utama lainnya untuk melayani pasar luar negri adalah melalui ekspor, lisensi, waralaba, dan investasi langsung berupa usaha patungan atau anak perusahaan yang dimiliki sendiri.

  Banyak pertumbuhan dalam bisnis internasional dilaksanakan oleh usaha besar yang disebut sebagai MNC. Perusahaan besar ini terdapat di dunia yang hampir tanpa batas, sehingga mendorong arus bebas berupa ide, produk, proses manufaktur, dan pemasaran di berbagai negara untuk mencapai efisiensi terbesar. Para manajer dalam MNC, serta yang berada di perusahaan lebih kecil yang melakukan kegiatan usaha secara internasionalmenghadapi banyak tantangan. Para manajer seringkali mengalami keterkejutan budaya ketika dipindahkan keluar negri. Mereka harus belajar menjadi sensitif terhadap kebudayaan, dan menyesuaikan gaya manajemen mereka dengan budaya tersebut. Bagi manajer dan organisasi di dunia yang semakin tanpa