PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN KEPEMILIKAN MAYORITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATOR
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN KEPEMILIKAN MAYORITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATOR
Ivana Oktarina Sopacua
E-mail: ivanaoktarina@ymail.com
ABSTRACT
whatsoever for any improvement of similar studies in the near future.
The main objective of this study is to examine the impact of Proitability on Corporate Social Respon-
Keywords: profitability, leverage, CSR, majority sibility (CSR) assessment. Secondly, it does need to
ownership
explore the impact of Leverage on CSR assessment. The third one is of course about exploring whether the
JEL Classiication: G34
impact of Leverage on CSR assessment will be more signiicantly impacted when majority ownership as moderating variable is introduced. Last but not least, it is also to examine whether the impact of Proitability
PENDAHULUAN
on CSR assessment will be signiicantly higher when the moderating variable of majority ownership is being
Kepedulian terhadap lingkungan merupakan hal yang involved. The sample on this study is reserved based
sangat penting bagi sebuah perusahaan. Salah satu on purposive sampling in which the inal sample being
bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan used consists of 50 manufacturing corporations in the
adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Tujuan year of 2011 and 2012. All of them are fulilling the
CSR saat ini adalah untuk memaksimum kan laba, di required criteria as the research samples. The analy-
samping itu juga dituntut untuk lebih mengakomodasi sis method of this study is the moderation regression
kebutuhan masyarakat dan stakeholders. analysis based approach. The study came up with
Pemikiran yang melandasi adanya CSR ini several different indings. While the irst inding shows
adalah bahwa perusahaan tidak hanya memiliki tang- that Proitability correlates positively on Corporate
gung jawab kepada para pemegang saham (sharehold- Social Responsibility assessment interestingly, the
ers ), tetapi juga memiliki tanggung jawab kepada second inding shows that Leverage does not relate
pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders ). on Corporate Social Responsibility assessment. As
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam sebuah peru- predicted, the third inding shows that majority owner-
sahaan adalah pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik ship moderates the impact of Leverage on Corporate
atau investor, supplier dan juga competitor (Rika dan Social Responsibility assessment. At the end, the last
Islahuddin, 2008).
inding shows that majority ownership does not moder- Menurut Utama (2007), perkembangan CSR ate the impact of Proitability against the assessment
juga terkait dengan semakin parahnya kerusakan of Corporate Social Responsibility. Some limitations
lingkungan yang terjadi di Indonesia maupun dunia, that are stated on this study can be used as references
mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air,
JAM, Vol. 27, No. 3, Desember 2016: 195-209
sehingga mengakibatkan perubahan iklim. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Undang-Undang No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, mewajibkan perseroan yang bidang usahanya terkait dengan bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Motif untuk strategi CSR menurut Baron (2003) dalam Budiarsi (2005) ada tiga, yaitu: motif pertama, jika perusahaan melaksanakan CSR, maka perusahaan tersebut mempunyai motif untuk meningkatkan keun- tungan. Motif yang kedua, perusahaan melaksanakan CSR untuk mengurangi ancaman atau tekanan dari pemerintah atau aktivis LSM. Motif yang ketiga adalah karena kesadaran moral, tanpa pamrih untuk mendapatkan keuntungan inansial, perusahaan secara sadar merespon kebutuhan akan pentingnya perhatian pada lingkungan.
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai aset- nya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Tingkat leverage perusahaan, dengan demikian menggambarkan risiko keuangan perusahaan. Teori keagenan memprediksi bahwa pe- rusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi (Jensen and Meckling, 1976).
Biasanya penggunaan rasio solvabilitas (leverage ) disesuaikan dengan tujuan perusahaan, yang berarti bahwa perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio leverage yang ada. Akan tetapi variabel pengukuran yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Debt to Assets Ratio (Debt Ratio ). Debt ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir, 2013). Menurut Sari (2012), leverage mencerminkan risiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui resiko tak tertagihnya suatu utang.
Struktur kepemilikan saham mayoritas di- proyeksikan dengan persentase saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas, yang digunakan untuk mengukur kekuatan pemegang saham mayoritas dalam struktur ekuitas perusahaan (Nurhayati et al., 2006). Kepemilikan saham may- oritas merupakan kepemilikan lebih dari 50% saham dalam perusahaan yang dimiliki oleh satu pihak (baik perorangan atau lembaga). Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh insti- tusi (badan). Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer (Machmud dan Djaman, 2008). Semakin besar kepemi- likan institusional maka semakin eisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan dapat diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen.
Penelitian yang berkaitan dengan proitabilitas, leverage , pengungkapan CSR, dan kepemilikan may- oritas menarik untuk diteliti kembali, mengingat pene- litian sebelumnya memberikan hasil yang berbeda- beda. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris pengaruh proitabilitas terhadap pengungkapan CSR dan juga untuk memperluas penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh proitabilitas terhadap CSR (Sembiring, 2003).
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Teori yang mendasari penelitian ini adalah Agency theory dan Stakeholder theory. Teori agensi menga- sumsikan bahwa semua individu bertindak atas ke- pentingan mereka sendiri. Oleh karena itu, terjadinya konlik kepentingan antara pemilik dan agen karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya kea- genan. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedangkan para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang meny- ertai dalam hubungan tersebut.
Eisenhardt (dikutip oleh Ujiyantho dan Pramuka, 2008) menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia guna menjelaskan tentang teori agensi yaitu:
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN............................... (Ivana Oktarina Sopacua)
(1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri dengan modal sendiri. Tingkat leverage perusahaan, (self interest ), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas
dengan demikian menggambarkan risiko keuangan mengenai persepsi masa mendatang (bounded ratio-
perusahaan.
nality ), dan (3) manusia selalu menghindari risiko Teori keagenan memprediksi bahwa perusa- (risk averse ). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia
haan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan tersebut manajer sebagai manusia kemungkinan besar
mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya akan bertindak berdasarkan sifat opportunistic , yaitu
keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu mengutamakan kepentingan pribadinya.
lebih tinggi (Jensen dan Meckling, 1976). Tambahan Teori stakeholders adalah teori yang meng-
informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan gambarkan kepada pihak mana saja perusahaan
pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mer- bertanggungjawab. Perusahaan tidak hanya sekedar
eka sebagai kreditur (Schipper, 1981 dalam Marwata, bertanggungjawab terhadap para pemilik (share-
2001 dan Meek et al. , 1995 dalam Fitriany, 2001). holders ) sebagaimana terjadi selama ini, akan tetapi
Dalam upaya memberikan nilai tambah bagi bergeser menjadi lebih luas yaitu pada ranah sosial
sosial dan lingkungan, perusahaan merangkul para kemasyarakatan (stakeholders ) yang disebut tanggung
pemangku kepentingan melalui kegiatan tanggung jawab sosial (social responsibility ).
jawab sosial atau praktik CSR. Kegiatan operasional Menurut Rawi dan Muchlish (2010), stake-
perusahaan umum nya memberikan dampak terhadap holders merupakan orang atau kelompok orang yang
masyarakat sekitar, misalnya pencemaran laut, polusi dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh berbagai
udara, kecemburuan sosial dan sebagainya. Hal ini keputusan, kebijakan, maupun operasi perusahaan.
yang melatar belakangi munculnya konsep CSR. CSR Kaitannya dengan CSR adalah segala informasi yang
akan lebih berdampak positif bagi masyarakat dan diberikan perusahaan mengenai kinerja perusahaan
sangat tergantung pada orientasi dan kapasitas lembaga kepada stakeholders tidak hanya didasarkan pada
serta organisasi lain, terutama pemerintah. kinerja keuangan saja.
Elkington (1998) menge mas CSR kedalam tiga Proitabilitas merupakan kemampuan peru-
fokus: 3P, singkatan dari proit, planet dan people. sahaan untuk menghasilkan laba dalam upaya me-
Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntun- ningkatkan nilai pemegang saham. Menurut Heinze
gan ekonomi belaka ( proit) melainkan pula memiliki (1976); Gray et al. (1995) dalam Mardiyah (2008),
kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet ) proitabilitas merupakan faktor yang membuat mana-
dan kesejahteraan masyarakat (people ). Sinergi tiga jemen menjadi bebas dan leksibel untuk mengung-
elemen ini merupakan kunci konsep pembangunan kapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang
berkelanjutan. Menurut Kotler dan Lee (2005), be- saham. Sehingga semakin tinggi tingkat proitabilitas
berapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan perusahaan maka semakin besar pengungkapan infor-
melalui pelaksanaan CSR ini yaitu memperkuat brand masi sosial. Tujuan didirikannya sebuah perusahaan
positioning , meningkatkan penjualan, citra perusahaan, adalah memperoleh laba ( proit), maka wajar apabila
dan harga saham, mengembangkan kerja sama dengan proitabilitas menjadi perhatian utama para analis dan
pemangku kepentingan, mereduksi risiko bisnis peru- investor. Tingkat proitabilitas yang konsisten akan
sahaan dan biaya.
mampu bertahan dalam bisnisnya dengan memperoleh Struktur kepemilikan saham mayoritas di- return yang memadai dibanding dengan risikonya
proyeksikan dengan persentase saham biasa yang (Toto, 2008).
dimiliki oleh pemegang saham mayoritas, yang Leverage merupakan alat untuk mengukur
digunakan untuk mengukur kekuatan pemegang seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur
saham mayoritas dalam struktur ekuitas perusahaan dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang
(Nurhayati et al., 2006). Kepemilikan institusional mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sangat
adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai aset-
(badan). Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi nya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat
akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya
oleh pihak investor institusional sehingga dapat meng-
JAM, Vol. 27, No. 3, Desember 2016: 195-209
halangi perilaku opportunistic manajer (Machmud dan Sabarudin (2004), menemukan hubungan negatif, yang Djaman, 2008).
tidak signiikan antara leverage dengan pengungkapan informasi dalam laporan tahunan. Hipotesis yang dia-
Pengaruh Proitabilitas terhadap Pengungkapan
jukan sebagai berikut:
Corporate Social Responsibility
H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap pengung- Penelitian Nurkhin (2009), menyatakan
kapan Corporate Social Responsibility. bahwa kemampuan manajemen dengan tanggung jawabnya dalam menghasilkan laba harus diiringi
Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan
dengan kemampuan dalam melaksanakan tanggung
Corporate Social Responsibility Dengan Variabel
jawab sosialnya. Melalui social disclosure , perusahaan
Moderator Kepemilikan Mayoritas
mengkomunikasikan kepada publik bahwa tidak hanya Struktur kepemilikan saham mayoritas di- mencari laba semata, akan tetapi juga peduli kepada
proyeksikan dengan persentase saham biasa yang lingkungan dan sosialnya. Dalam hal ini semakin tinggi
dimiliki oleh pemegang saham mayoritas, yang di- proitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi social
gunakan untuk mengukur kekuatan pemegang saham disclosure perusahaan.
mayoritas dalam struktur ekuitas perusahaan (Nurhaya- Penelitian yang dilakukan Hossain (2006),
ti et al. , 2006). Kepemilikan institusional adalah untuk menguji proitabilitas terhadap pengungkapan
kepemilikan saham perusahaan oleh institusi (badan). CSR menyatakan bahwa proitabilitas berpengaruh
Investor institusional umumnya merupakan pemegang positif terhadap pengungkapan CSR. Penelitian serupa
saham yang cukup besar karena memiliki pendanaan juga dilakukan oleh Sudana dan Arlindania (2011)
yang besar. Tingkat kepemilikan institusional yang dan menyatakan hasil yang sama. Akan tetapi, Patten
tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang (1991); Hackston and Milne (1996); Sembiring (2003),
lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga menyatakan bahwa proit tidak signiikan berpengaruh
dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer terhadap pengungkapan CSR. Hipotesis yang diajukan (Arif, 2006 dalam Machmud dan Djaman, 2008).
sebagai berikut: Dalam penelitian Rustiarni (2011), menemukan H1 : Proitabilitas berpengaruh positif terhadap pen-
adanya hubungan negatif antara kepemilikan saham gungkapan Corporate Social Responsibility.
instiusional dengan pengungkapan CSR, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh
Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Cor-
institusi maka akan mengurangi tingkat pengungkapan
porate Social Responsibility
CSR yang dilakukan perusahaan. Berbeda dengan Leverage merupakan alat untuk mengukur
penelitian yang dilakukan oleh Soliman (2012), yang seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur
menemukan adanya hubungan yang positif antara dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang
kepemilikan saham institusional dengan pengungkapan mempunyai tingkat leverage tinggi, berarti sangat
CSR, yang berarti bahwa semakin besar kepemilikan bergantung pada pinjaman luar untuk membiayai aset-
institusional, maka semakin kuat kendali yang dilaku- nya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat
kan pihak eksternal terhadap perusahaan. Hipotesis leverage lebih rendah, lebih banyak membiayai asetnya
yang diajukan sebagai berikut: dengan modal sendiri. Tingkat leverage perusahaan,
H3 : Kepemilikan mayoritas memoderasi pengaruh dengan demikian menggambarkan risiko keuangan
leverage terhadap pengungkapan Corporate perusahaan.
Social Responsibility.
Penelitian yang dilakukan Belkaoui dan Karpik (1989), menunjukkan hasil bahwa variabel leverage
Pengaruh Proitabilitas Terhadap Pengungkapan
berpengaruh negatif signiikan terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility Dengan Variabel
CSR. Sembiring (2003) dalam penelitiannya menun-
Moderator Kepemilikan Mayoritas
jukkan hasil yang berbeda yaitu variabel leverage Struktur kepemilikan saham mayoritas di- berpengaruh positif signiikan terhadap pengungka-
proyeksikan dengan persentase saham biasa yang pan CSR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
dimiliki oleh pemegang saham mayoritas, yang di-
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN............................... (Ivana Oktarina Sopacua)
gunakan untuk mengukur kekuatan pemegang saham gumpulan data yang digunakan adalah teknik doku- mayoritas dalam struktur ekuitas perusahaan (Nurhaya-
mentasi. Adapun dokumen dalam penelitian ini berupa ti et al ., 2006). Kepemilikan institusional adalah
laporan tahunan perusahaan manufaktur yang dijadikan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi (badan).
sampel, yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Investor institusional umumnya merupakan pemegang
BEI periode 2011-2012. Data diperoleh dari Laporan saham yang cukup besar karena memiliki pendanaan
Tahunan yang dipublikasikan di BEI pada tahun 2011 yang besar. Tingkat kepemilikan institusional yang
dan tahun 2012.
tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang Variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga
adalah proitabilitas dan leverage sebagai variabel dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer
independen, pengungkapan CSR sebagai variabel de- (Arif, 2006 dalam Machmud dan Djaman, 2008).
penden, dan kepemilikan mayoritas sebagai variabel Dalam penelitian Rustiarni (2011), menemukan
moderator. Proitabilitas diartikan sebagai kemampuan adanya hubungan negatif antara kepemilikan saham
perusahaan untuk menghasilkan laba atau proit dalam instiusional dengan pengungkapan CSR, yang berarti
upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Terdapat bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh
beberapa ukuran untuk menentukan profitabilitas institusi maka akan mengurangi tingkat pengungkapan
perusahaan, yaitu: return of equity, return on assets, CSR yang dilakukan perusahaan. Berbeda dengan
earnings per share, net proit dan operating ratio. penelitian yang dilakukan oleh Soliman (2012), yang
Proitabilitas dalam penelitian ini akan diukur dengan menemukan adanya hubungan yang positif antara
menggunakan Return On Investment merujuk pada kepemilikan saham institusional dengan pengungkapan
Lindrawati (2008). ROI merupakan alat pengukur CSR, yang berarti bahwa semakin besar kepemilikan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keun- institusional semakin kuat kendali yang dilakukan
tungan dengan seluruh aktiva yang tersedia di dalam pihak eksternal terhadap perusahaan. Hipotesis yang
perusahaan dengan melihat sampai seberapa besar diajukan sebagai berikut:
tingkat laba yang dihasilkan atas sejumlah investasi H4 : Kepemilikan mayoritas memoderasi pengaruh
yang telah ditanamkan.
proitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Leverage menunjukkan seberapa besar aset pe- Social Responsibility.
rusahaan didanai oleh utang. Variabel ini diukur dengan Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini
membagi total utang dengan total aset. Penggunaan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar
debt akan mengurangi konlik antara shareholders dan di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2012 dengan
agent (Jensen dan Meckling, 1976). Pengungkapan jumlah sampel yang diambil adalah 50 sampel. Peneli-
Corporate Social Responsibility (CSR) diukur den- tian ini menggunakan perusahaan manufaktur dengan
gan menggunakan index pengungkapan sosial yang alasan bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur lebih
merupakan variabel dummy. Indikator pengungkapan banyak mempunyai pengaruh atau dampak terhadap
corporate social responsibility yang dipakai dalam lingkungan di sekitarnya sebagai akibat dari aktivitas
penelitian ini mengacu pada penelitian Sembiring yang dilakukan perusahaan. Pemilihan sampel dilaku-
(2005). Adapun indikator pengungkapan tanggung kan dengan menggunakan metode purposive sampling
jawab sosial dalam penelitian ini menggunakan item dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang repre-
pengungkapan sebanyak 78 item pengungkapan sosial sentatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
untuk perusahaan manufaktur yang terbagi atas tujuh Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipote-
tema. Ke-78 item tersebut didapat dari penelitian sis yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang
Sembiring (2005).
selanjutnya diuji berdasarkan data yang dikumpulkan. Kepemilikan Mayoritas mayoritas merupakan Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri
kepemilikan lebih dari 50% saham dalam perusahaan laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel. Jenis
yang dimiliki oleh satu pihak (baik perorangan atau data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
lembaga). Struktur kepemilikan saham mayoritas sekunder yang meliputi proitabilitas, leverage, CSR,
diproyeksikan dengan persentase saham biasa yang dan kepemilikan mayoritas. Metode atau teknik pen-
dimiliki oleh pemegang saham mayoritas, yang
JAM, Vol. 27, No. 3, Desember 2016: 195-209
digunakan untuk mengukur kekuatan pemegang 1,03 dengan nilai rata-ratanya sebesar 0,48 dan deviasi saham mayoritas dalam struktur ekuitas perusahaan
standar sebesar 0,20. Variabel kepemilikan mayoritas (Nurhayati et al., 2006).
memiliki nilai terendah sebesar 0,32 dan nilai tertinggi Secara teoritis penggunaan model regresi akan
sebesar 0,98 dengan nilai rata-ratanya sebesar 0,60 dan menghasilkan nilai parameter yang valid, jika model
deviasi standar sebesar 19,64. Variabel pengungkapan tersebut dapat memenuhi persyaratan asumsi klasik.
tanggung jawab sosial memiliki nilai terendah sebesar Asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah variabel
0,28 dan nilai tertinggi sebesar 0,50 dengan nilai rata- pengganggu atau residual memiliki distribusi normal,
ratanya sebesar 0,39 dan deviasi standar sebesar 0,54. tidak terdapat autokorelasi, tidak terjadi heterokedas-
Pengujian normalitas data pada penelitian ini tisitas, dan tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian
dipergunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Hasil hipotesis mengenai proitabilitas, leverage, pengung-
perhitungan uji normalitas data secara ringkas dapat kapan CSR dan kepemilikan mayoritas, menggunakan
dilihat dalam Tabel 1 berikut ini: analisis Regresi Moderasian. Model persamaan regresi
Berdasar Tabel 1, diketahui Kolmogorov- secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Smirnov Z semuanya p>0,05, disimpulkan tidak ada
PCSR = β o +β 1 Proit + β 2 Lev + β 3 KP +
perbedaan frekuensi observasi (hasil) dengan frekuensi
harapan normal, berarti semua data pada penelitian ini Keterangan:
4 β (Lev*KP) + β 5 (Proit*KP) ± e
berdistribusi normal. Dengan demikian semua data PCSR = Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
pada penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. βo
= Konstanta Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk β 1 ,β 2 ,β 3 ,β 4 ,β 5 , = Koeisien regresi
mengetahui ada tidaknya hubungan tumpang tindih Proit = Proitabilitas
antar variabel bebas. Uji ini diperlukan, karena peneli- Lev = Leverage
tian ini menggunakan analisis regresi moderasian. Uji KP = Kepemilikan Mayoritas
multikolinearitas dilakukan dengan melihat Tolerance
e = error dan VIF. Apabila diperoleh tolerance mendekati 1, dan VIF tidak lebih dari 10, maka disimpulkan tidak terjadi
HASIL PENELITIAN
multikolinearitas.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi atau Analisis statistik deskriptif digunakan untuk men-
mengetahui ada tidaknya masalah heteroskedastisitas getahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
akan digunakan uji Glejser. Uji heteroskedastisitas maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan
dengan uji Glejser bertujuan untuk menguji apakah nilai standar deviasi. Variabel proitabilitas memiliki
dalam model regresi tersebut terjadi ketidaksamaan nilai terendah sebesar -6,92 dan nilai tertinggi sebesar
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan 41,65 dengan nilai rata-ratanya sebesar 9,37 dan de-
yang lain. Model regresi yang baik maka tidak terjadi viasi standar sebesar 10,90. Variabel leverage memiliki
heteroskedastisitas.
nilai terendah sebesar 0,08 dan nilai tertinggi sebesar
Tabel 1 Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LEV.KP CSR N
PROF.KP
100 100 Normal Parameters a,b
930.5825 6.68065 Most Extreme
Std. Deviation
-.061 -.066 Kolmogorov-Smirnov Z
.652 1.002 Asymp. Sig. (2-tailed)
.789 .268 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN............................... (Ivana Oktarina Sopacua)
Tabel 2 Pengujian Heteroskedastisitas
Coefficients a
Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
.190 PROF.KP
-.290 .772 LEV.KP
-.781 .437 a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasar analisis dengan uji Glejser tersebut, regresi moderasian. Berdasar nilai signiikansi dari terbukti bahwa semua variabel memiliki nilai p>0,05,
tabel di atas diketahui antara variabel Proitabilitas (X 1 ) yang berarti tidak terjadi masalah heteroskedastistitas.
dengan Pengungkapan CSR (Y) memiliki nilai signii- Berdasar tabel Durbin Watson, dengan menggunakan
kansi 0,0005 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang taraf kepercayaan 95% (5% signiicant points of d L and
signiikan. Variabel Leverage (X 2 ) dengan Pengungka-
d U ) diperoleh nilai d L = 1,57 dan d U = 1,78. Berdasar pan CSR (Y) memiliki nilai signiikansi 0,034 < 0,05 hasil regresi, diperoleh DW sebesar 1,602 yang terletak
yang berarti terdapat korelasi yang signiikan. Variabel pada daerah B, yaitu daerah keragu-raguan. Dikare-
Kepemilikan Mayoritas (X 3 ) dengan Pengungkapan nakan data pada penelitian ini bukan data time series ,
CSR (Y) memiliki nilai signiikansi 0,0025 < 0,05 maka DW yang berada pada daerah keragu-raguan ini
yang berarti terdapat korelasi yang signiikan. Variabel dapat diabaikan.
moderator Leverage *KP (X 4 ) dengan Pengungkapan Hipotesis yang akan diuji pada bagian ini
CSR (Y) memiliki nilai signiikansi 0,364 > 0,05 yang adalah: (1) Proitabilitas berpengaruh positif terhadap
berarti terdapat korelasi yang tidak signiikan. Varia- pengungkapan CSR; (2) Leverage berpengaruh nega-
bel moderator Proit*KP (X 5 ) dengan Pengungkapan tif terhadap pengungkapan CSR; (3) Kepemilikan
CSR (Y) memiliki nilai signiikansi 0,000 < 0,05 yang mayoritas memoderasi pengaruh leverage terhadap
berarti terdapat korelasi yang signiikan. pengungkapan CSR; dan (4) Kepemilikan mayoritas
Hasil analisis regresi moderasian (multiple regression ) memoderasi pengaruh proitabilitas terhadap pengung-
sebelum variabel moderator (Leverage *KP) dimasuk- kapan CSR. Hipotesis tersebut diuji dengan analisis
kan, secara ringkas disajikan pada Tabel 3 berikut ini. regresi moderasian, sebelum dianalisis dengan analisis
Tabel 3 Analisis Regresi Moderasian (Multiple Regression) Dependent Variable : Pcsr
Independent Variable : Proitabilitas, Leverage, Dan Kepemilikan Mayoritas
Variables Entered/Removed b
Variables
Model
Variables Entered
Removed
Method
1 KP, PROFIT, LEV a .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: CSR
JAM, Vol. 27, No. 3, Desember 2016: 195-209
Model Summary b
Durbin-W Model
Adjusted
Std. Error of
R Square
R Square
the Estimate
a. Predictors: (Constant), KP, PROFIT, LEV b. Dependent Variable: CSR
ANOVA b
df Mean Square
F Sig.
a. Predictors: (Constant), KP, PROFIT, LEV b. Dependent Variable: CSR
Coefficients a
Part Tolerance VIF 1 (Constant)
B Std. Error
.220 .776 1.288 a. Dependent Variable: CSR
Collinearity Diagnostics a
Variance Proportions Model
.67 .76 a. Dependent Variable: CSR
Residuals Statistics a
Std. Deviation N Predicted Value
6.07063 100 Std. Predicted Value
1.000 100 Std. Residual
.985 100 a. Dependent Variable: CSR
Berdasar hasil estimasi persamaan regresi fungsi tersebut adalah 0,174, yang berarti bahwa secara pada analisis regresi sebelum variabel moderator
statistik variabel independen proitabilitas, leverage, (Leverage *KP) dimasukkan, diperoleh koefisien
dan kepemilikan mayoritas memberikan kontribusi korelasi (R) sebesar 0,417 dan koeisien determi-
terhadap pengungkapan CSR sebesar 17,4%.
Pengujian signiikansi pengaruh variabel in- koeisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa
nasi moderasian (R 2 ) sebesar 0,174. Besarnya angka
dependen terhadap variabel dependen pengungkapan tingkat ketepatan (goodness of fit ) dari hubungan
CSR, diperlukan diuji dengan menggunakan uji Fisher
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN............................... (Ivana Oktarina Sopacua)
(Uji F statistik ). Berdasar hasil perhitungan diketahui
sebagai berikut:
F regresi = 6,754; dengan p-value= 0,000 (p<0,05) yang berarti signiikan. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh
PCSR = 31,899 + 0,002 Proit + (-0,009) Leverage yang signiikan proitabilitas, leverage, dan kepemi-
+ 0,085 KP ± 6,165
likan mayoritas terhadap pengungkapan CSR. Berdasar rangkuman tabel tersebut dihasilkan perhi-
Berikut ini disajikan hasil analisis regresi mod- tungan konstanta dan koeisien beta masing-masing
erasian (multiple regression ) ketika variabel moderator variabel sehingga dapat dibuat persamaan regresi
(Leverage *KP) dimasukkan.
Tabel 4 Analisis Regresi Moderasian (Multiple Regression) Dependent Variable: PCSR
Independent Variable : Proitabilitas, Leverage, dan Kepemilikan Mayoritas (KP), serta (Leverage x KP)
Variables Entered/Removed b
Variables
Model
Variables Entered
Removed
Method
1 LEV.KP, PROFIT, KP,
LEV a .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: CSR
Model Summary b
Durbin-W Model
Adjusted
Std. Error of
R Square
R Square
the Estimate
atson
1.603 a. Predictors: (Constant), LEV.KP, PROFIT, KP, LEV
b. Dependent Variable: CSR
ANOVA b
Sum of
Model
F Sig. 1 Regression
Squares
df Mean Square
.000 a Residual
a. Predictors: (Constant), LEV.KP, PROFIT, KP, LEV b. Dependent Variable: CSR
Coefficients a
Unstandardized
Standardized
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF 1 (Constant)
B Std. Error
.146 6.834 LEV.KP
.120 8.299 a. Dependent Variable: CSR
JAM, Vol. 27, No. 3, Desember 2016: 195-209
Collinearity Diagnostics a
Variance Proportions Model
KP LEV.KP
.95 .87 a. Dependent Variable: CSR
Residuals Statistics a
Std. Deviation N Predicted Value
5.80485 100 Std. Predicted Value
1.000 100 Std. Residual
.980 100 a. Dependent Variable: CSR
Berdasar hasil estimasi persamaan regresi pada berarti signiikan. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh analisis regresi dengan variabel moderator (Leve-
yang signiikan proitabilitas, leverage, kepemilikan rage *KP) dimasukkan, diperoleh koeisien korelasi (R)
mayoritas, dan leverage*KP terhadap pengungkapan sebesar 0,495 dan koeisisen determinasi moderasian
CSR.
(R 2 ) sebesar 0,245. Besarnya angka koeisien deter- Berdasar rangkuman tabel tersebut dihasilkan minasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketepatan
perhitungan konstanta dan koeisien beta masing-ma- ( goodness of it) dari hubungan fungsi tersebut adalah
sing variabel sehingga dapat dibuat persamaan regresi 0,245, yang berarti bahwa secara statistik variabel
sebagai berikut:
independen profitabilitas, leverage, kepemilikan mayoritas, dan leverage*KP memberikan kontribusi
PCSR = 19,873 + 0,002 Proit + 0,283 Leverage terhadap pengungkapan CSR sebesar 24,5%.
+0,298 KP + (-0,005) Leverage*KP ± 5,926 Pengujian signiikansi pengaruh variabel in- dependen terhadap variabel dependen pengungkapan
Berikut ini disajikan hasil analisis regresi mode- CSR, diperlukan diuji dengan menggunakan uji Fisher
rasian (multiple regression ) sesudah variabel moderator (Uji F statistik ). Berdasar hasil perhitungan diketahui
(Leverage *KP) dan variabel moderator (Proit*KP)
F regresi = 7,707; dengan p-value= 0,000 (p<0,05) yang
dimasukkan.
Tabel 5 Analisis Regresi Moderasian (Multiple Regression) Dependent Variable: PCSR
Independent Variable : Proitabilitas, Leverage, dan Kepemilikan Mayoritas (KP),
serta (Proit x KP) dan (Leverage x KP)
Variables Entered/Removed b
Variables
Model
Variables Entered
Removed
Method
Enter a. All requested variables entered.
1 PROF.KP, LEV.KP, KP, LEV, PROFIT a .
b. Dependent Variable: CSR
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN............................... (Ivana Oktarina Sopacua)
Model Summary b
Durbin-W Model
Adjusted
Std. Error of
R Square
R Square
the Estimate
atson
1.602 a. Predictors: (Constant), PROF.KP, LEV.KP, KP, LEV, PROFIT b. Dependent Variable: CSR
ANOVA b
Sum of
Model
F Sig. 1 Regression
Squares
df Mean Square
.000 a Residual
a. Predictors: (Constant), PROF.KP, LEV.KP, KP, LEV, PROFIT b. Dependent Variable: CSR
Coefficients a
Unstandardized
Standardized
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF 1 (Constant)
B Std. Error
.123 8.110 LEV.KP
.120 8.301 PROF.KP
.064 15.719 a. Dependent Variable: CSR
Collinearity Diagnostics a
Condition
Variance Proportions
Model Dimension Eigenvalue
LEV.KP PROF.KP
.79 .09 a. Dependent Variable: CSR
Residuals Statistics a
N Predicted Value
Std. Deviation
100 Std. Predicted Value
100 Std. Residual
100 a. Dependent Variable: CSR
Berdasar hasil estimasi persamaan regresi sebesar 0,245. Besarnya angka koeisien determinasi pada analisis regresi dengan variabel moderator
tersebut menunjukkan bahwa tingkat ketepatan (good- (Leverage *KP) dan variabel moderator (Proit*KP)
ness of it) dari hubungan fungsi tersebut adalah 0,245, dimasukkan, diperoleh koeisien korelasi (R) sebesar
yang berarti bahwa secara statistik variabel indepen- 0,495 dan koeisisen determinasi moderasian (R 2 ) den proitabilitas, leverage, kepemilikan mayoritas,
JAM, Vol. 27, No. 3, Desember 2016: 195-209
leverage *KP, dan proit*KP memberikan kontribusi variabel leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR sebesar 24,5%.
terhadap pengungkapan CSR. Akan tetapi, penelitian Pengujian signiikansi pengaruh variabel in-
ini menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian dependen terhadap variabel dependen pengungkapan
yang dilakukan oleh Sabarudin (2004). Adapun hasil CSR, perlu diuji dengan menggunakan uji Fisher
penelitian Sabarudin (2004), menemukan hubungan (Uji F statistik ). Berdasar hasil perhitungan diketahui
negatif, yang tidak signiikan antara leverage dengan
F regresi = 6,103; dengan p-value= 0,000 (p<0,05) yang pengungkapan informasi dalam laporan tahunan. berarti signiikan. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang signiikan proitabilitas, leverage, kepemilikan
Kepemilikan Mayoritas (KP) Memoderasi penga-
mayoritas, leverage*KP, dan proit*KP terhadap pen-
ruh Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate
gungkapan CSR. Berdasar rangkuman tabel tersebut
Social Responsibility
dihasilkan perhitungan konstanta dan koeisien beta Penelitian ini membuktikan bahwa kepemilikan masing-masing variabel sehingga dapat dibuat persa-
mayoritas memoderasi pengaruh leverage terhadap maan regresi sebagai berikut:
pengungkapan CSR. Hasil ini dibuktikan dengan nilai koeisien beta (b 4 ) pada persamaan regresi tahap kedua
PEMBAHASAN
sebesar -0,005 dan t hitung = -2,983 dengan p-value= 0,004 (p<0,05). Terjadi peningkatan yang signiikan
Pengaruh Proitabilitas Terhadap Pengungkapan
koefisien determinan (R²) antara sebelum dengan
Corporate Social Responsibility
sesudah variabel Leverage*KP dimasukkan dalam Penelitian ini membuktikan bahwa proitabilitas
analisis regresi moderasian. Dengan demikian dapat berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corpo-
disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif yang signii- rate Social Responsibility. Hal ini dibuktikan dengan
kan (p<0,05) leverage*KP (Kepemilikan Mayoritas) koefisien beta ( b 1 ) pada persamaan regresi tahap
terhadap pengungkapan CSR. Hal ini menunjukkan pertama sebesar 0,002 dengan t hitung = 3,268 dengan
bahwa kepemilikan mayoritas memoderasi pengaruh p-value = 0,002. Serta didukung persamaan regresi
leverage terhadap pengungkapan CSR.
tahap kedua, dengan koeisien beta (b 1 ) 0,002 dengan
p= 0,000. Terbukti bahwa p<0,05 dan arahnya koeisien
Kepemilikan Mayoritas (KP) Memoderasi penga-
betanya positif; dengan demikian dapat dinyatakan
ruh Proitabilitas Terhadap Pengungkapan Corpo-
bahwa ada pengaruh positif yang signiikan. Hasil
rate Social Responsibility
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Penelitian ini membuktikan bahwa kepemilikan Hossain (2006) untuk menguji proitabilitas terhadap
mayoritas tidak memoderasi pengaruh proitabilitas pengungkapan CSR yang menyatakan bahwa proit-
terhadap pengungkapan CSR. Hasil ini dibuktikan abilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
dengan nilai koeisien beta (b 5 ) pada persamaan regresi CSR. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sudana dan
tahap ketiga sebesar 2,71E-06 dan t hitung = 0,084 dengan Arlindania (2011) dan menyatakan hasil yang sama.
p-value = 0,933 (p>0,05). Tidak terjadi peningkatan koeisien determinan (R²) antara sebelum dengan sesu-
Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan Cor-
dah variabel Leverage *KP dan Proit*KP dimasukkan
porate Social Responsibility
dalam analisis regresi moderasian. Dengan demikian, Berdasarkan analisis data dan pengujian hi-
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif yang potesis, terbukti bahwa leverage berpengaruh negatif
tidak signiikan p-value=0,933 (p>0,05) Proit*KP yang tidak signiikan terhadap pengungkapan CSR.
(Kepemilikan Mayoritas) terhadap pengungkapan
CSR. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan mayor- persamaan regresi tahap pertama sebesar -0,009; t hitung =
Hal ini dibuktikan dengan koeisien beta (b 2 ) pada
itas tidak memoderasi pengaruh proitabilitas terhadap -0,214 dengan p-value= 0,831 (p>0,05). Penelitian ini
pengungkapan CSR. Dengan dimasukannya variabel menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian
Proit*KP mengakibatkan variabel proitabilitas dan Belkaoui dan Karpik (1989). Penelitian yang dilakukan
variabel Proit*KP menjadi tidak signiikan, yang Belkaoui dan Karpik (1989), menunjukkan hasil bahwa
berarti bahwa dengan adanya kepemilikan mayoritas
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN............................... (Ivana Oktarina Sopacua)
mengakibatkan hubungan dan hasil antara variabel oleh stakeholders atau aktivitas perusahaan. Dengan proitabilitas dan variabel pengungkapan CSR menjadi
dimasukannya variabel Profit*KP mengakibatkan tidak baik. Asumsi tidak terjadi multikolinearitas tidak
variabel proitabilitas dan variabel Proit*KP menjadi terpenuhi. Pada model setelah Proit*KP dimasukkan,
tidak signiikan, yang berarti bahwa dengan adanya asumsi tidak terjadi multikolinearitas tidak terpenuhi,
kepemilikan mayoritas mengakibatkan hubungan dan karena terdapat nilai VIF lebih dari 10 yaitu variabel
hasil antara variabel proitabilitas dan variabel pen- Proitabilitas dan Proit*KP.
gungkapan CSR menjadi tidak baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Simpulan
Meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, tetapi
Berdasar hasil analisis dan pengujian mengenai penga- masih terdapat keterbatasan dalam penelitian ini yaitu ruh proitabilitas dan leverage terhadap pengungkapan
sampel terbatas pada perusahaan yang hanya mengelu- csr dengan kepemilikan mayoritas sebagai variabel
arkan annual report , sehingga hanya memperoleh sam- moderator pada perusahaan manufaktur yang terdaf-
pel yang kecil (50 perusahaan). Berdasar keterbatasan tar di bursa efek indonesia, maka diperoleh simpulan
yang melekat pada penelitian ini, saran bagi peneliti sebagai berikut 1) Variabel proitabilitas berpengaruh
selanjutnya adalah 1) Agar pengukuran pengungkapan positif terhadap pengungkapan CSR. Hal ini berarti
CSR lebih baik dan dapat untuk menjelaskan semua bahwa semakin besar proitabilitas perusahaan, maka
industri yang ada, maka untuk penelitian selanjutnya pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan akan
sampel yang digunakan tidak hanya pada industri semakin besar; 2) Variabel leverage berpengaruh
manufaktur saja, melainkan industri lain yang terdaf- negatif tidak signiikan terhadap pengungkapan CSR.
tar di BEI seperti, industri jasa dan industri penghasil Hal ini berarti bahwa semakin tinggi leverage peru-
bahan baku dan 2) Penelitian selanjutnya diharapkan sahaan, maka pengungkapan CSR yang dilakukan
dapat menambahkan atau menggunakan variabel lain perusahaan semakin rendah; 3) Variabel kepemilikan
seperti, keperilakuan, market value, kebijakan dividen, mayoritas memoderasi pengaruh leverage terhadap
dan lain-lain, ataupun meneliti ulang variabel yang pengungkapan CSR. Hal ini berarti bahwa semakin
baru diteliti.
besar kepemilikan mayoritas, akan sangat berpengaruh dan berdampak pada keputusan manajemen yang akan diambil. Berkaitan dengan teori stakeholders yang menyatakan bahwa stakeholders merupakan pihak
DAFTAR PUSTAKA
yang berkepentingan terhadap perusahaan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Salah satu
Anggita, Sari Rizkia. 2012. Pengaruh Karakteristik Pe- keputusannya adalah pengungkapan informasi CSR
rusahaan Terhadap Corporate Social Responsi- sebagai transparansi kepada stakeholders. Hal ini
bility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur dikarenakan kepemilikan mayoritas yang besar akan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Tesis. menyebabkan tekanan terhadap manajemen untuk
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan secara lebih luas; dan 4) Variabel kepemilikan mayori-
Belkaoui, A. dan P. G. Karpik. 1989. “Determinants tas tidak memoderasi pengaruh proitabilitas terhadap
of the Corporate Decision to Disclose Social pengungkapan CSR. Hal ini berarti bahwa semakin
Information. Accounting”. Auditing and Ac- besar kepemilikan mayoritas, pengungkapan CSR yang
countability Journal , 2(1): 36-51. dilakukan oleh perusahaan tidak selalu luas. Hasil ini tidak mendukung teori stakeholders , yang menyatakan
Budiasri, S., 2005. “Corporate Sustainability: Melalui bahwa stakeholders merupakan pihak yang berkepent-
Pendekatan Corporate Social Responsibility”. ingan terhadap perusahaan yang dapat dipengaruhi
Majalah Ekonomi , 14(2): 115-132.
JAM, Vol. 27, No. 3, Desember 2016: 195-209
Bursa Efek Indonesia (BEI). 2011. Indonesian Capital Bangladesh”. Faculty of Commerce Papers, Market Directory (ICMD) . Jakarta: ECFIN.
University of Wollongong. Bursa Efek Indonesia (BEI). 2012. Indonesian Capital
Jensen, Michael C. and Meckling, William H. 1976. Market Directory (ICMD) . Jakarta: ECFIN.
“Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”.
Elkington, John. 1998. Cannibals With Forks: The
Economics , 3(4): Triple Bottom Line in 21st Century
Journal of Financial
305-360.
Business . Gabriola Island, BC: New Society Publishers.
Jensen, G.R; Solberg dan T.S. Zorn. 1992. “Simulta- neous Determinant of Insider
ownership, Fitriany. 2001. “Signiikansi Perbedaan Tingkat Ke-
debt and devident policies”. Journal of inancial lengkapan Pengungkapan Wajib dan
analysis , 8(2): 119-135. Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa
and quantitative
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: karta”. Simposium Nasional Akuntansi IV.
Efek Ja-
PT Raja Graindo Persada. Bandung. 30-31 Agustus.
Kotler, Philip and Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility . Amerika: John Wiley & Son, Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate dengan
Inc.
Program SPSS . Edisi Ke 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Lindrawati, Felicia dan Budianto, 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Ghozali, I. dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi.
Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipo-
Sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD negoro.
Research and Analytics”. Majalah Ekonomi, 18(1): 66-83.
Global Reporting Initiative (GRI). 2006. Machmud dan Djakman. 2008. “Pengaruh Struktur Gray, R., R. Kouhy, dan S. Lavers. 1995. “Corporate
Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Social and Environmental Reporting. A Re-
Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada view of the Literature and a Longitudinal Study
Laporan Tahunan Perusahaan: Study Empiris of UK Disclosure”. Accounting, Auditing, and
pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Accountability Journal . 8(2): 147-177.
Efek Indonesia 2006”. Simposium Nasional Akuntansi 11.
Hackston, D. and Milne, M. 1996. “Some determinants of social and environmental
Mahdiyah, Fathimatul. 2008. “Analisis Karakteristik in New Zealand companies”. Accounting,
disclosures
Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Auditing & Accountability Journal , 9(1): 77-
Jawab Sosial dalam Laporan Tahunan Pe- 108.
rusahaan serta Pengaruhnya pada Reaksi Investor”. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Heinze, D. C. 1976. “Financial correlates of a social
Diponegoro.
involvement measure”. Akron Business and Economic Review , 7 (1): 48-51.
Mardiyah, A.A., 2002. “Pengaruh Informasi Asimetri dan Disclosure terhadap Cost of Equity Capi- Hossain, M., K. Islam dan J. Andrew. 2006. “Corpo-
tal”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia , 5(2): rate Social and Environmental
Disclosure
229-256.
in Developing Countries; Evidence from
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN............................... (Ivana Oktarina Sopacua)
Marwata. 2001. “Hubungan Antara Karakteristik Sembiring. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di
Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi 4.
Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi 8.
Nurhayati, Ratna, Allistair Brown, dan Greg Tower, 2006. “Natural Environment
Soliman, M. M., El Din, M., and Sakr, A. 2012. of Indonesian Listed Company”. Paper Submis-
Disclosures
“Ownership structure and corporate social sion at AFAANZ Conference, Welington,
responsibility (CSR): an empirical study of the New Zealand, Juli 2006.
listed companies in egypt 2012”. The interna- tional journal of social science , 5(2): 112-122.
Nurkhin, Ahmad. 2009. “Corporate Governance dan Profitabilitas, Pengaruhnya terhadap Pen-
Sudana, I Made dan Putu Ayu Arlindania. 2011. “Cor- gungkapan CSR Sosial Perusahaan”. Jurnal
porate Governance dan Pengungkapan Cor- Dinamika Akuntansi , 2(1): 46-55.
porate Social Responsibility pada Perusahaan Go-Public di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh Cor- Manajemen Teori dan Terapan , 4(1); 46-55. porate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan
Ujiyantho, Arif Muh. dan B.A. Pramuka. 2008. “Me- Manajemen Sebagai Variabel Moderating
kanisme Corporate Governance, Manajemen (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Laba dan Kinerja Keuangan”. Simposium Di BEI)”. Simposium Nasional Akuntansi XI,
Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli. Pontianak, 2008. Utama, Jaka Sulaksana. 2007. CSR: Sebuah Keharu- Patten, D.M. 1991. “Exposure, Legitimacy, and Social
san, Investasi Sosial . Pusat Penyuluhan Sosial Disclosure”. Journal of Accounting and Public
(PUSPENSOS), Jakarta.
Policy , 10(2): 297-308.
www.idx.co.id
Prihadi, Toto. 2008. 7 Deteksi Cepat Kondisi Keuangan Analisis Rasio Keuangan, Studi
Kasus
www.globalreporting.co.id
Perusahaan Indonesia. Jakarta: PPM. Rawi dan Muchlish, Munawar. 2010. “Kepemilikan
Manajemen, Kepemilikan Institusi, Leverage dan Corporate Social Responsibility”. Simpo- sium Nasional Akuntanasi XII. Purwokerto.
Rustiarini, Ni Wayan. 2011. Pengaruh Corporate Gov- ernace Pada Hubungan Corporate Social Re- sponsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010.
Sembiring, R. 2003. “Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Peru- sahaan”, Simposium Akuntansi Nasional 6, Oktober: 249-259.