ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU ANALYZE ASSESSMENT COMPONENT ON LESSON PLAN AS THE BASIC OF CURRICULUM TRAINING DEVELOPMENT ON TECHNICAL SUBSTANTIVE TRAINING FOR TEACHER
Nurul Kamilati
Balai Diklat Keagamaan Semarang Jl. Untung Suropati Kav 69-70 Bambankerep, Ngaliyan Semarang email: nurul_kamilati@yahoo.com
Naskah Diterima: 8 Januari 2018; Direvisi: 10 April 2018; Disetujui: 29 April 2018
Abstract
The research aims to develop assessment curriculum on Technical Substantive Training of Curriculum 2013 for islamic secondary schools science teachers in Central-Java Province and Special-Region Yogyakarta using the qualitative method. The research shows that: a) the assessment component in lesson plan before the development from the lowest to the highest scores are indicator, key/criteria, scoring formula, instrumen, and assessment technique, b) the teacher weakness causes are the low mastery on some basic assessment materials (the assessment concept of the Curriculum 2013, analysis of the curriculum, mastery of operational working words, the skill to make criteria); c) the development of training curriculum on assessment concept, curriculum analysis, and lesson plan materials. The strategy is adding column of question indicators, technique, and assessment forms on the curriculum analyzes worksheet, assignment of higher order thinking skills indicators, and peer assessment.
Keywords: Assessment; Curriculum development; Lesson plan; Technical substantive training for teacher
Abstrak
Tujuan penelitian adalah mengembangkan kurikulum diklat materi penilaian pembelajaran Diklat Teknis Substantif Kurikulum 2013 bagi guru IPA madrasah tsanawiyah di Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, metode kualitatif. Hasil penelitian adalah a) pencermatan komponen penilaian pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru sebelum pengembangan dari nilai terendah ke tertinggi: indikator soal, kunci/kriteria, rumus penskoran, instrumen penilaian, dan teknik penilaian;
b) penyebab kelemahan guru adalah penguasaan materi yang masih rendah pada materi yang mendasari penilaian pembelajaran (konsep penilaian Kurikulum 2013, analisis kurikulum, penguasaan kata kerja operasional, dan keterampilan menyusun kriteria pada jenis penilaian nontes); dan c) pengembangan kurikulum diklat adalah pada mata diklat Penilaian Kurikulum 2013; Analisis Kurikulum, dan Praktik Penyusunan RPP. Strategi penyampaian dengan menambahkan kolom indikator soal, teknik, dan bentuk penilaian pada lembar kerja analisis kurikulum, penugasan sebagian indikator HOTS, dan koreksi produk sesama peserta.
Kata kunci: Diklat teknis substantif guru; Penilaian; Rencana pelaksanaan pembelajaran; Pengembangan kurikulum
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X This is a open access article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
Nurul Kamilati
PENDAHULUAN
menilai siswa berdasarkan kompetensi yang akan dicapai dan mendapatkan hasil penilaian
Guru adalah pendidik profesional dengan
sesuai dengan tujuannya.
tugas utama mendidik, mengajar, mem- Implementasi Kurikulum 2013 di-
bimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan laksanakan secara bertahap pada setiap jenjang mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia pendidikan dasar dan menengah sejak tahun dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
1 2013. Evaluasi terhadap guru Sekolah dan pendidikan menengah. Salah satu Menengah Pertama (SMP) ditemukan masih kewajiban guru adalah “dalam melaksanakan
dalam meng- tugas keprofesionalan, guru berkewajiban implementasikan Kurikulum 2013. Hal yang merencanakan pembelajaran, melaksanakan
mengalami
kesulitan
sama juga dimungkinkan terjadi pada guru proses pembelajaran yang bermutu, serta me-
2 MadrasahTsanawiyah (MTs). nilai dan mengevaluasi hasil pembel ajaran.”
dan evaluasi Berdasarkan ini, tugas guru adalah merencana-
Hasil
monitoring
pelaksanaan Kurikulum 2013 tingkat SMP kan, melaksanakan, dan mengevaluasi pem- pada 2014 menunjukkan salah satu kesulitan belajaran. Setiap guru hendaknya dapat
mengimplementasikan melaksanakan penilaian yang sesuai dengan
pendidik
dalam
Kurikulum 2013 adalah dalam melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
penilaian. Sekitar 60% responden pendidik Sistem pembelajaran terdiri atas
menyatakan, mereka belum dapat merancang, masukan, proses, dan keluaran. Siswa melaksanakan, mengolah, melaporkan, dan mengalami proses pembelajaran oleh guru.
memanfaatkan hasil penilaian dengan baik. Untuk mengetahui keberhasilan proses dan
Salah satu kesulitan utama adalah mereka ketercapaian tujuan dilakukan penilaian
kurang percaya diri dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil penilaian digunakan untuk
karena belum pengambilan berbagai keputusan. Ketidak- memahami penyusunan instrumen dan rubrik mampuan guru melaksanakan penilaian dengan
penilaian
keterampilan
penilaian keterampilan. Selain itu, mereka juga baik akan berakibat buruk. Hasil penilaian
belum percaya diri mengembangkan butir-butir yang diperoleh dari teknik penilaian yang
soal pengetahuan. Butir-butir soal untuk tidak sesuai, tidak dapat menggambarkan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, kompetensi siswa. Teknik penilaian untuk dan metakognitif yang dikombinasikan dengan setiap
aspek penilaian
berbeda-beda
keterampilan berpikir tingkat rendah hingga menyesuaikan dengan kompetensi yang
tinggi.
dinilai. Lebih lanjut, guru dapat memilih Guru yang melaksanakan penilaian
teknik penilaian yang paling sesuai dengan dengan baik, hakikatnya berupaya melaksana-
karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau
4 kan perintah Allah Swt. Terjemahan QS. Al- tujuan pembelajaran yang akan dinilai.
Dengan demikian, setiap guru dituntut mampu Israa’, 35: “Dan sempurnakanlah takaran
apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan menentukan teknik yang sesuai dengan
neraca yang benar. Itulah yang lebih utama indikator atau tujuan pembelajaran. Dengan
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” 6 teknik penilaian yang sesuai maka guru dapat
Berdasarkan ayat ini, setiap guru hendaknya melaksanakan penilaian dengan benar agar
Republik Indonesia.
Peraturan
hasilnya dapat dijadikan alat pengambil
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal
keputusan yang tepat.
1 dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Hasil penilaian yang baik dimulai dari
Guru dan Dosen Pasal 1 . Jakarta: Sekretariat Negara. 2 Republik Indonesia. 2005. Undang-undang
perencanaan penilaian yang baik pula. Dalam
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal
implementasi Kurikulum 2013, kegiatan pe-
20 . Jakarta: Sekretariat Negara.
nilaian dimulai dari menganalisis Kompetensi
3 Republik Indonesia. 2016 b. Peraturan Menteri
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
Pendidikan. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, h. 7.
Republik Indonesia. Panduan Penilaian 4 Republik Indonesia. 2017 c. Panduan Penilaian
h. 1. Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian
Sekolah Menengah Pertama.
Al- Qur’an dan Terjemahan. Pendidikan dan Kebudayaan, h. 61.
6 Tim. 1989.
Semarang: CV Thoha Putera.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X |2
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap; terjadi di masyarakat. Widyaiswara hendaknya menyusun indikator; menetapkan teknik
dapat menyesuaikan diri dengan melaksanakan penilaian yang sesuai; menyusun instrumen
pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan penilaian; menetapkan kriteria untuk instrumen
dan mengembangkan kurikulum diklat. non tes dan kunci untuk instrumen tes; dan
Hasil pencermatan digunakan sebagai menetapkan
bahan untuk mengembangkan Kurikulum Kurikulum 2013 untuk aspek pengetahuan
penskorannya.
Tuntutan
Diklat Materi Penilaian pada Diklat Kurikulum merupakan kombinasi keterampilan berpikir
2013. Secara ideal, desain program diklat dapat tingkat rendah hingga tinggi. 7 uru hendaknya dikembangkan secara sistematik berdasarkan
memiliki kompetensi penilaian mengelola model desain pelatihan yang dikenal sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
ADDIE (analysis, design, development, ordered thinking skills 10 /HOTS). Dengan HOTS implementation, evaluation ). Kelima tahapan
dapat mendorong siswa berpikir secara luas di atas merupakan siklus yang dapat berulang dan mendalam tentang konten mata pelajaran.
dan masing-masing tahap dapat berulang Shepard (2000), reformasi dalam penilaian
kembali ke tahap sebelumnya. Dengan berfokus pada HOTS dan pemahaman
demikian kurikulum diklat bersifat terbuka
mendalam. 11 untuk dikembangkan.
Perencanaan penilaian tertuang dalam Berdasarkan uraian di atas, penulis RPP. Kenyataan, masih banyak ditemukan
tertarik untuk menganalisis informasi tentang guru yang mengalami kesulitan tentang
hasil pencermatan komponen penilaian pada penilaian. Salah satu indikasinya adalah
RPP guru IPA MTs sesuai penilaian banyaknya
pembelajaran Kurikulum 2013; kelemahan kelompok guru untuk mengadakan diklat
guru IPA MTs dalam menyusun komponen tentang penilaian pembelajaran. Kemampuan
penilaian pada RPP; dan penyebab kelemahan guru yang masih kurang dalam komponen
guru IPA MTs dalam menyusun komponen penilaian
penilaian pada RPP; dan mengembangkan pengembangan
kurikulum materi penilaian pembelajaran pada diselenggarakan oleh lembaga kediklatan.
kompetensi
yang
Diklat Kurikulum 2013 bagi guru IPA Salah satu kompetensi yang dikembangkan
madrasah tsanawiyah.
bagi guru adalah kompetensi teknis. Penelitian ini bermanfaat bagi peserta “Pengembangan kompetensi teknis dapat
diklat, peneliti, widyaiswara, dan pengambil dilaksanakan melalui pendidikan dan atau
kebijakan diklat. Peserta diklat dapat pelatihan.” 9 menggunakan
pengembangan kurikulum Perkembangan ilmu pengetahuan dan
materi penilaian untuk meningkatkan teknologi yang pesat, memungkinkan terjadi
kompetensi pedagogik guru dalam bidang perubahan tuntutan kompetensi dan kebutuhan
Peneliti dapat melakukan diklat peserta yang berpengaruh pada
penilaian.
pencermatan terhadap komponen penilaian penyelenggaraan
pada RPP guru mata pelajaran IPA MTs dan Perubahan
pembelajaran
diklat.
sebagai acuan pembelajaran diklat merupakan keniscayaan
Kurikulum Diklat. sebagai bentuk adaptasi atas perubahan yang
pengembangan
Widyaiswara dapat menggunakan hasil penelitian ini dalam pembelajaran materi
penilaian pembelajaran. Pimpinan lembaga
Republik Indonesia. Panduan Penilaian Sekolah
kediklatan sebagai pengambil kebijakan
Menengah Pertama , h. 2. 8 L.A. Shepard, L.A. 2000. The Role of
diharapkan memperoleh masukan berharga
Classroom Assessment in Teaching and Learning. CSE
dalam memperkaya kurikulum diklat yang
Technical Report 517, Center for the Study of Evaluation National Center for Research on Evaluation, Standards, and Student Testing, Graduate School of
10 S. Kurt. 5 Mei 2018. Citing Internet Sources Education and Information Studies, University of
URL https://educationaltechnology.net/the-addie-model- California, h. 36.
instructional-design/
11 N. Aldoobie. 2015. ADDIE Model. American Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
9 Republik Indonesia.
d. Peraturan
International Journal of Contemporary Research, 5 (6): PNS . Jakarta: Pasal 210 ayat 2:
h. 68-71.
3| EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
dan kegiatan materi penilaian pembelajaran.
berbasis pada analisis kebutuhan peserta diklat
pengolahan
informasi,
memanfatkan informasi.
Terkait dengan kemampuan guru dalam Penilaian pembelajaran merupakan salah penilaian pembelajaran, telah dilakukan
satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum penelitian tentang perlunya penilaian formatif
berbasis kompetensi sehingga harus dikuasai pembelajaran (penilaian pada setiap materi)
dengan baik oleh guru sesuai kurikulum yang yang memenuhi standar. 12 Perbaikan penilaian berlaku. Kemampuan tersebut adalah me-
yang ditawarkan adalah melalui teacher mahami tujuan kurikulum; kemampuan men- development, yaitu pembentukan kelompok
jabarkan tujuan kurikulum menjadi tujuan sekolah yang berdekatan. 13 Artikel Penulis ber- yang lebih spesifik; dan kemampuan untuk
beda dengan penelitian tersebut dalam menterjemahkan tujuan khusus kepada pengembangan hasil penelitian yang berfokus 17 kegiatan pembelajaran. Guru berkewajiban
pada perbaikan kurikulum. (1) stating clearly the instructional objectives Telah dilakukan penelitian yang berfokus
of each course they teach; (2) directing their pada pengujian pengaruh evaluasi pada aspek
instruction toward the fulfillment of those kognitif dan aspek sikap tertentu (kecemasan,
designing their efikasi diri, motivasi intrinsik, penyebab
objectives; and
examinations to be consistent with these kesuksesan, penyebab kegagalan, dan kerja- 18 objectives. Agar penilaian berhasil, guru
sama antar siswa). 14 Penulis mencermati semua hendaknya menyelaraskan penilaian dengan aspek penilaian meliputi pengetahuan,
kegiatan dan tujuan pembelajaran. keterampilan sesuai kompetensi dasarnya dan aspek sikap sesuai dengan kompetensi intinya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sikap tersebut adalah jujur, disiplin, tanggung- Setiap guru wajib menyusun RPP. RPP jawab, santun, peduli, toleransi, dan percaya
adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap diri.
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP berguna untuk mengarahkan kegiatan pem-
Penilaian
belajaran siswa agar mencapai Kompetensi Penilaian adalah proses pengumpulan 19 Dasar (KD).
dan pengolahan informasi untuk mengukur Komponen RPP sebagai berikut, (1) pencapaian hasil belajar siswa. 15 Penilaian Identitas Sekolah; (2) Identitas Mata Pelajaran;
adalah proses penggambaran, memperoleh, dan (3) Kelas/Semester; (4) Materi Pokok; (5) memberikan informasi yang berguna sebagai
Alokasi Waktu; (6) Tujuan Pembelajaran; (7) alternatif pengambilan keputusan. 16 Dengan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
demikian, penilaian merupakan kegiatan untuk Kompetensi; (8) Materi Pembelajaran; (9) mengetahui keadaan sesuatu yang diukur atau
Metode Pembelajaran; (10) Media pem- diamati dengan prosedur tertentu untuk peng-
belajaran; (11) Sumber Belajar; dan (12) ambilan keputusan. Dalam penilaian terdapat
Langkah-langkah Pembelajaran; dan (13) unsur 20 proses pengumpulan informasi, Penilaian Hasil Pembelajaran. Penilaian
pembelajaran merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam RPP. “Mekanisme
12 P. Black & Wiliam, D. 1998. Inside the Black
penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan
Box: Raising Standards through Classroom Assessment. Phi Delta Kappa, October: 1-13: h. 1-2.
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raising Standards through Classroom Assessment. h.
13 P. Black & Wiliam, D. Inside the Black Box:
Rajawali Pers, h. 75-76.
& I.J. Lehman. 1984. 14 T. Crooks. 1988. The Impact of Classroom
18 W.A.
Mehrens
Measurement and Evaluation in Education and Evaluation Practices on Students. Review of Educational
ed. ke-3. Michigan: Holt, Rinehart and Research, 58 (4): h. 470.
Psychology.
Winston, Inc., h. 19.
15 Republik Indonesia. Peraturan Menteri 19 Republik Indonesia. 2016a. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 1.
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan 16 L.E.
h. 5.
Menengah . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Psychological Testing. New York: Harper and Row, h.
Kebudayaan, h. 6.
20 Ibid.,
h. 6-7.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X |4
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
pada saat penyusunan RPP berdasarkan madrasah dengan penilaian yang intensif, dan silabus.” 21 penyempurnaan yang dilakukan terhadap
komponen tertentu dari kurikulum berdasarkan
Pengembangan Kurikulum Diklat
hasil penilaian tersebut. 25
Kurikulum merupakan suatu cara untuk Kurikulum diklat teknis sesuai dengan mempersiapkan anak agar berpartisipasi
tuntutan jabatan. Kurikulum Diklat Teknis sebagai anggota yang produktif dalam
Substantif menekankan pada penguasaan masyarakatnya. Setiap kurikulum paling tidak
kompetensi persyaratan standar kompetensi memiliki komponen tertentu, yaitu pernyataan
jabatan. Dalam diklat teknis substantif tidak tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan
hanya berupaya memberikan pemahaman suatu organisasi bahan dan isi pelajaran, bentuk dan
konsep kepada peserta diklat, melainkan juga kegiatan belajar dan mengajar, dan evaluasi
memberikan kesempatan kepada peserta diklat hasil belajar. 22 Kurikulum sebagai a plan for
untuk mempraktikkan keterampilan tertentu providing sets of learning opportunities for
yang bermanfaat di tempat tugas. Kurikulum
Diklat Teknis di lingkungan Kementerian merupakan bahan-bahan yang disiapkan dalam
persons 23 to be educated. Kurikulum
Agama disusun oleh Badan Litbang dan
kegiatan kegiatan pembelajaran untuk mem-
Diklat.
bentuk siswa yang kompeten. Kurikulum dapat
Diklat Teknis Substantif Guru
sebagai kumpulan materi, pengalaman belajar, tujuan, perencanaan pembelajaran, dan sistem
Diklat (pendidikan dan pelatihan) evaluasi. Sebagai perencanaan, kurikulum
lembaga diklat belum bermanfaat jika belum diimplementasi-
diselenggarakan
oleh
dilaksanakan oleh kan dalam pembelajaran. Pengembangan 27 widyaiswara. Widyaiswara adalah pejabat
pemerintah
dan
kurikulum berdasarkan tiga hal, yaitu yang mempunyai ruang lingkup tugas, masyarakat,
tanggungjawab, wewenang, dan hak untuk pengetahuan. Kurikulum yang telah ada sangat
melakukan kegiatan mendidik, mengajar, terbuka untuk berubah menyesuaikan dengan
melatih PNS (yang selanjutnya disingkat perkembangan yang berlangsung.
dikjartih PNS), Evaluasi dan Pengembangan. The training is highly organized based
Diklat yang dimaksud adalah kegiatan dikjartih on an education system and a curriculum
yang merupakan proses belajar mengajar which introduces different concepts at different
dalam diklat baik secara klasikal dan atau non times, exploiting previously learned concepts 28 klasikal.
to ease the learning of new abstractions.” 24 Peningkatan kompetensi bagi setiap Materi diklat disesuaikan dengan sistem
aparatur sipil negara merupakan keniscayaan. pendidikan yang berlaku, penguasaan konsep
Melalui diklat diharapkan terbentuk PNS yang sebelumnya sangat penting untuk memudahkan
profesional. Syarat PNS yang profesional, penguasaan konsep yang baru. Pengembangan
yaitu adanya kesesuaian antara kemampuan kurikulum dapat berupa penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan kurikulum di sekolah/
H. Soetopo & W. Soemanto. 1982. Pembinaan
dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Penerbit Bina Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
21 Republik Indonesia.
Peraturan
Menteri
Aksara, h. 45.
tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 9 , h. 7. 26 Republik Indonesia. 2017b. Surat Keputusan 22 S. Nasution. 2006. Asas-asas Kurikulum. ed.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama ke-2. cet. ke-7. Jakarta: Bumi Aksara, h. 7.
Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2017 tentang 23 J.G. Saylor, W.M. Alexander, A.J. Lewis. 1981. Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Curriculum Planning for Better Teaching and Learning. Teknis Pendidikan dan Keagamaan Pusdiklat Tenaga ed. ke-4. Nebraska: Holt, Rinehart and Winston, h. 9.
Teknis Pendidikan dan Keagamaan . Jakarta: Badan Litbang 24 Y. Bengio, J. Louradour, R. Collobert, & J.
dan Diklat..
Weston. 2009. Curriculum Learning. In Proceedings of 27 Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri the 26 th International Conference on Machine Learning .
Aparatur Negara dan Montreal, Canada: Queen Mary, University of London.
Negara
Pendayagunaan
Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2014 tentang Citing
Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya https://qmro.qmul.ac.uk/xmlui/handle/123456789/15972
Pasal 1 Ayat 2. Jakarta: Kemenneg PAN & RB. ., h. 2.
28 Ibid. Pasal 1 Ayat 4.
5| EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
aparatur dengan kebutuhan tugas. 29 Dengan researcher hangs around where the eventshe demikian, praktik dalam diklat memiliki porsi 33 or she is interested in naturally occur .
yang lebih besar daripada teori. Kebutuhan Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja peserta diklat adalah mengimplementasikan
BDK Semarang meliputi Provinsi Jawa konsep dalam penyelesaian tugas sehari-hari.
Tengah dan D.I Yogyakarta. Waktu penelitian Diklat sebagai proses pembelajaran dalam
adalah Februari 2017 sampai Oktober 2018. organisasi yang mengarah pada perubahan
Penetapan peserta berdasarkan analisis sikap dan perilaku pegawai memenuhi harapan
kebutuhan diklat di setiap kabupaten/kota. kualifikasi kerja dan tuntutan perkembangan
Kurikulum diklat yang dikembangkan adalah organisasi baik internal maupun eksternal. 30 Kurikulum Diklat Penilaian Pembelajaran/
Diklat adalah suatu proses untuk meningkatkan Penilaian Autentik. Pengumpulan data melalui pengetahuan, sikap, dan keterampilan pegawai
dokumen, kuesioner, dalam suatu organisasi untuk menciptakan
pencermatan
pengamatan, dan wawancara. Analisis data sumber daya manusia yang profesional sesuai
dilakukan secara kualitatif, temuannya tidak dengan tuntutan organisasi.
diperoleh melalui prosedur statistik atau Guru dituntut memiliki kompetensi 34 bentuk hitungan lainnya. Data angka yang
teknis yang handal dalam melaksanakan tugas. diperoleh divisualisasi dalam diagram untuk Tujuan pelaksanaan pelatihan teknis adalah
memudahkan perbandingan antar komponen. untuk mencapai persyaratan standar kom-
“The word qualitative implies an emphasis on petensi jabatan dan pengembangan karier. 31 processes and meanings that are not
Diklat adalah salah satu bentuk pengembangan 35 rigorously examined.” Analisis kualitatif kompetensi di lingkungan Kementerian
dilakukan terhadap dokumen RPP Guru IPA Agama. Diklat adalah penyelenggaraan pem-
MTs yang diberikan skala 1-4 (dari derajat belajaran dan pelatihan dalam rangka
tidak memenuhi ke sangat memenuhi). Salah mengembangkan kompetensi pegawai sesuai
satu instrumen kualitatif yang dapat digunakan persyaratan jabatan masing-masing, dilaksana- 36 adalah lembar pengamatan. Analisis meliputi
kan paling sedikit 40 jam pelajaran dengan penyusunan indikator soal pada masing-masing durasi setiap jam pelajaran adalah 45 menit. 32 aspek, penetapan
teknik, penyusunan instrumen, penetapan kunci/kriteria, dan
METODE PENELITIAN
penskorannya. Kriteria analisis penilaian Pendekatan penelitian ini adalah
ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri kualitatif dengan metode deskriptif. Dilakukan
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun pengamatan terhadap fakta-fakta hasil pen-
2016 dan Panduan Penilaian SMP Tahun cermatan RPP guru IPA tanpa diberikan
perlakuan apa pun. Data diperoleh secara natural dari kegiatan di madrasah dan di luar
HASIL
madrasah. In education, qualitative research is
Hasil Pencermatan Komponen Penilaian
frequently called naturalistic because the
RPP Guru IPA MTs sesuai Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013
29 W.A. Nurhajati & B.S. Bachri. Pengembangan
Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Berbasis R.C. Bogdan & S.K. Biklen. 1982. Qualitative Kompetensi
Research. Washington: Allyn and Bacon, Inc., h. 3. Pegawai Negeri Sipil (PNS), h. 163.
dalam Membangun
Profesionalisme
34 A. Strauss & J. Corbin. 2009. Dasar-dasar 30 Rosidah. 6 April 2017. Citing Internet Sources.
Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik URL
Teoritisasi Data. cet. ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, http://staffnew.uny.ac.id/upload/131844875/penel
h. 4.
itian/manajemen+diklat.pdf. 35 N.K. Denzin, N.K. & Y.S. Lincoln, Y.S. 1994. 31 Republik
Handbook of Qualitative Research. California: SAGE Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Indonesia. 2017 d. Peraturan
Publication, Inc., h. 4.
PNS Pasal 214 Ayat 2 . Jakarta: Sekretariat Negara. 36 J.W. Creswell. 2010. Research Design: 32 Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. (Terj. Agama Nomor 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Achmad Fawaid). Judul Asli: Research Design: Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada Kementerian
and Mixed Methods Agama Pasal 1. Jakarta: Kementerian Agama.
Qualitative,
Quantitative,
Approaches. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 267-270.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X |6
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
Rata-rata hasil pencermatan terhadap penilaian, instrumen penilaian, rumus lima komponen penilaian pada RPP guru IPA
penskoran, kunci/kriteria, dan indikator soal MTs adalah 2,824. Rata-rata komponen dari
seperti terdapat pada Gambar 1. urutan tertinggi adalah komponen teknik
Gambar 1. Rata-rata hasil pencermatan RPP guru IPA MTs
Rangkuman Hasil Kuesioner Peserta Diklat
pembuatan soal HOTS; pembuatan kriteria
IPA MTs tentang Komponen Penilaian
pada instrumen penilaian non tes; dan konversi
pada RPP
skor menjadi predikat dan lambang. 3)
Kuesioner diberikan kepada tiga puluh Materi Penilaian yang Diharapkan pada
Diklat Kurikulum 2013 lima guru IPA MTs diperoleh hasil berikut.
Materi penilaian yang diharapkan ada
1) Proses Penyusunan Komponen Penilaian Diklat Kurikulum 2013 adalah Konsep Pe- dalam RPP
nilaian Pembelajaran dalam Kurikulum 2013; Semua guru membuat RPP sebagai
Penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi kelengkapan
Aspek Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Delapan guru menyusun RPP secara mandiri
administrasi
pembelajaran.
(diberikan waktu yang lebih banyak untuk dengan menggunakan aturan sesuai regulasi
indikator soal aspek sikap); Praktik RPP. Mereka adalah guru yang pernah
Penyusunan Instrumen; Penetapan Kriteria mengikuti diklat, workshop, atau mengikuti
Ketuntasan Minimal; dan Pengolahan Nilai. sosialisasi RPP. Dua puluh tiga guru membuat
Pertanyaan yang sama juga diberikan RPP dalam kelompok guru (bersama teman
kepada guru non IPA MTs dan diperoleh hasil satu madrasah, MGMP). Lima belas guru
yang sama. Rata-rata guru juga mengalami hanya mengganti identitas, dan sisanya delapan kesulitan dalam menyusun indikator yaitu guru melakukan modifikasi sesuai kebutuhan
menetapkan KKO yang tepat, menyusun dan kondisi madrasah. Terdapat empat guru
indikator HOTS, mendorong kreativitas, mengadaptasi dari RPP yang ada di Internet
menyusun kriteria pada penilaian non tes, dan dengan mengganti komponen identitas. mengkonversi skor menjadi nilai, predikat, dan
2) Kesulitan dalam Menyusun Komponen lambang. Pencermatan terhadap RPP guru non
Penilaian IPA MTs juga ditemukan hasil yang relatif
Kesulitan peserta dalam komponen pe-
demikian, identifikasi nilaian meliputi penentuan kata kerja
sama.
Dengan
kelemahan guru IPA dapat digunakan dalam operasional (KKO) untuk menyusun indikator; sebagai acuan pengembangan kurikulum penyusunan indikator pada aspek sikap;
materi penilaian pembelajaran. penyusunan indikator pada aspek keterampil-
an; penyusunan instrumen penilaian sikap; 7| EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran
Selanjutnya,
widyaiswara meminta
Diklat Mata Diklat Penilaian
peserta
penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan yang telah
menjelaskan
Pengamatan terhadap proses pem- dilakukan selama ini. Peserta menjawab
belajaran dilakukan pada mata diklat pertanyaan tentang teknik penilaian yang Pengembangan Penilaian Pembelajaran selama digunakan dan bagaimana mereka melakukan. enam jam pelajaran Diklat Teknis Fungsional Namun, ternyata mereka masih kesulitan Tenaga Kependidikan Peningkatan Kom- dalam menyusun instrumen penilaian yang petensi Guru Tingkat Menengah Angkatan I HOTS. Widyaiswara menjelaskan dengan bagi Guru IPA MTs Tahun 2017. mulai dari ciri-ciri penilaian HOTS dan
1) Kegiatan Pendahuluan memberikan contoh instrumennya yang berasal Di awal pembelajaran, widyaiswara
dari indikator yang HOTS pula. memberikan pengantar tentang kesesuaian
Widyaiswara kemudian menjelaskan antara Kompetensi Inti (KI), Kompetensi
teknik penilaian aspek pengetahuan dan aspek Dasar (KD), dan indikator. Kesesuaian ini
keterampilan. Peserta menjawab beberapa berimplikasi pada kegiatan pembelajaran dan
pertanyaan yang diajukan oleh widyaiswara penilaiannya pada RPP. Ilustrasi dilakukan
dengan benar. Namun, ketika ditanyakan dengan menayangkan slide yang memuat KI,
tentang proses konversi penilaian dari skor KD, dan indikator. Peserta menanggapi dengan
menjadi nilai akhir, lambang, dan predikat mengusulkan indikator lain sebagai pelengkap.
terjadi perdebatan di antara peserta. Ternyata Selain itu, peserta juga menanyakan tentang
terdapat perbedaan regulasi yang diajukan cara menyusun indikator sikap. Widyaiswara
acuan. Widyaiswara menyampaikan regulasi menjelaskan indikator dapat ditambahkan
penilaian terbaru berdasarkan Permendikbud dengan memperhatikan kebutuhan dan tingkat
Nomor 23 Tahun 2016 dan Panduan Penilaian kemampuan siswa. Indikator yang dibuat
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk hendaknya minimal sama dengan kompetensi
Sekolah Menengah Pertama Tahun 2017. pada KD-nya. Selanjutnya, widyaiswara
Sesuai dengan tujuan pembelajaran mata menyampaikan komponen RPP dengan
diklat penilaian adalah peserta dapat menyusun penilaian sebagai salah satunya.
komponen penilaian pada RPP. Widyaiswara
2) Kegiatan Inti segera membimbing peserta dengan mem- Widyaiswara menyampaikan konsep
berikan tugas berupa analisis SKL, KI, dan KD dasar penilaian. Salah satu prinsip penilaian
untuk satu materi pokok yang selanjutnya adalah komprehensif (menyeluruh) yaitu pe-
dijabarkan dalam komponen penilaian di RPP. nilaian yang dilakukan terhadap siswa meliputi
Penilaian yang dibuat setiap kelompok aspek
dipresentasikan, didiskusikan, dan diperbaiki pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian
sikap spiritual,
sikap
sosial,
sesuai dengan masukan-masukan. sikap dilakukan terhadap siswa dengan
Kegiatan Penutup
berdasar pada semua siswa adalah baik.
Widyaiswara menyampaikan bahwa Penilaian yang sangat baik dan kurang baik
komponen penilaian bersama-sama dengan dilakukan dengan mengamati kejadian ekstrim komponen lain disempurnakan sebagai produk (luar biasa). Jika terdapat kejadian siswa
Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kepen- melakukan hal yang sesuai dengan indikator
didikan Peningkatan Kompetensi Guru Tingkat sikap maka mendapatkan tambahan nilai, jika
Menengah Angkatan I bagi Guru IPA MTs tidak sesuai maka mendapatkan pengurangan
Tahun 2017. Kelengkapan komponen lain nilai. Contoh sikap ekstrim: tidak sholat zuhur sesuai dengan mata diklat, misal: komponen dan mengganggu teman. Ketika pembelajaran,
kegiatan pembelajaran pada mata diklat model- banyak peserta yang mengutarakan kesulitan
model pembelajaran.
dalam penilaian
sikap.
Widyaiswara
menanggapi dengan memberikan ilustrasi
PEMBAHASAN
berupa pengisian kejadian luar biasa ke dalam kolom penilaian teknik
jurnal yang
Analisis Komponen Penilaian pada RPP
ditayangkan.
Guru
sesuai Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013
IPA MTs
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X |8
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
Komponen indikator soal merupakan indikator soal, semua sub komponen komponen prioritas
menunjukkan hasil pencermatan yang rendah penanganan untuk diperbaiki. Hasil kerja guru
yang memerlukan
(skor 1,486-2,314).Rentang ini berada pada dalam menyusun indikator soal paling rendah
kriteria di bawah 3 (di bawah memadai). di antara komponen yang lain. Lebih lanjut
Grafik rata-rata hasil pencermatan terhadap sub berdasarkan data analisis terhadap komponen
komponen indikator soal sebagai berikut.
Gambar 2. Rata-rata hasil pencermatan terhadap sub komponen indikator soal Keterangan:
A : Kesesuaian dengan kompetensi dasarnya B : Memuat kata kerja operasional yang sesuai dengan aspek yang diukur C : Mengukur secara hierarki pencapaian kompetensi KD D : Mencakup level berfikir HOTS pada aspek pengetahuan (menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta) E : Mendorong kreativitas siswa F : Menumbuhkan dan memperkuat karakter siswa
Semua sub komponen indikator soal, belum menunjukkan kemampuan yang baik yaitu A, B, C, D, E, dan F memperoleh skor
ketika menurunkannya menjadi indikator. rendah. Tiga kelompok paling rendah adalah
F level berpikir HOTS, mendorong kreativitas
(menumbuhkan dan memperkuat karakter siswa, dan menumbuhkan dan memperkuat
siswa), diperoleh melalui pencermatan karakter siswa. Ketiga hal di atas terkait
indikator aspek keterampilan. Kegiatan dengan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum
keterampilan diharapkan dapat mendorong 2013 dalam mata diklat Konsep Kurikulum
siswa memiliki sikap-sikap yang diperlukan 2013. Konsep Kurikulum 2013 mensyaratkan
sesuai dengan kegiatan yang dirancang guru, bahwa pembelajaran diarahkan pada tingkat
yaitu jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli berpikir tinggi. Peneliti memperhatikan KD
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya yang masih berada pada level C-3 dijadikan
diri sesuai dengan sikap sosial pada KI. alasan oleh guru untuk tidak membuatkan indikator soal HOTS. Padahal kompetensi pada
Analisis Kelemahan Guru dalam Penilaian
KD merupakan kompetensi minimal yang
dan Penyebabnya
hendaknya dicapai oleh siswa. Untuk KD yang Berdasarkan hasil pencermatan RPP dan telah mencapai level berpikir HOTS, guru kuesioner guru IPA MTs diperoleh bahwa guru
IPA MTs mengalami kesulitan penilaian 9| EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
pembelajaran dalam komponen indikator soal, KKO yang bukan tingkat berpikir kunci/kriteria, dan rumus penskoran.
tinggi tidak dapat dibuatkan soal berpikir tingkat tinggi. Peserta belum
1) Indikator Soal membuat indikator soal HOTS pada
a) Kesesuaian
dengan
kompetensi
KD yang kompetensinya di atas C-3. dasarnya
Indikator soal yang dibuat me- Mendorong kreativitas siswa
e)
Konten indikator soal belum rujuk langsung pada indikator pen-
mendorong kreativitas siswa karena capaian kompetensi (IPK) nya. IPK
belum tampak stimulusnya. Penyusun- adalah indikator yang dibuat oleh guru an indikator soal yang dibuat masih berdasarkan KD-nya. Indikator soal
sama dengan indikator pencapaian dapat sesuai dengan IPK, tanpa di-
kompetensinya.
lakukan perubahan. Namun, agar dapat
dan memperkuat mengkondisikan siswa berpikir HOTS
f)
Menumbuhkan karakter siswa
dan kreatif disarankan indikator soal Indikator sikap dan indikator dapat memenuhi rumus ABCD atau keterampilan belum sinkron saling ABC saja. Indikator soal yang ideal mendukung penumbuhan dan penguat- sesuai dengan rumus ABCD, yaitu A
an karakter siswa.
(audience),
B (behaviour),
(condition), dan D (degree). Indikator
2) Kunci/Kriteria
soal yang sama dengan IPK berarti Masih terdapat kunci jawaban untuk tes hanya memuat A dan B, tanpa C dan D.
uraian yang belum dirinci per batasan konten.
b) Memuat kata kerja operasional (KKO) Kunci masih secara global untuk satu nomor yang sesuai dengan aspek yang diukur/
tersebut. Kriteria untuk non tes belum diamati
dirumuskan secara detail, masih bersifat Peserta masih menggunakan
umum, sehingga belum operasional. KKO pada aspek sikap yang tidak
3) Rumus Penskoran
dapat diamati dengan pengamatan, Peserta masih berdebat tentang konversi
melainkan penilaian diri dan atau skor ke nilai, lambang, dan predikat. Peng-
penilaian antar teman seperti mengakui, gunaan istilah skor dan nilai yang belum menerima, meyakini, mempercayai, dan konsisten. Masih adanya skor yang dikonversi
lain-lain kata kerja yang tidak dapat ke nilai pada aspek sikap. Masih ditemukan
diamati dengan teknik pengamatan. kesalahan mengkonversi skor ke nilai. Rentang
Selain itu, juga masih ditemukan nilai yang kurang tepat untuk dikonversi
penggunaan KKO aspek pengetahuan
menjadi lambang dan predikat.
yang tidak operasional seperti me- Analisis terhadap faktor penyebab
mahami, menerangkan, mengenal, terhadap kelemahan guru dalam penilaian di-
mengetahui, dan menentukan. lakukan dengan menganalisis penyebab ter-
c) Mengukur secara hierarki pencapaian jadinya kelemahan guru dalam komponen
kompetensi KD penilaian RPP. Faktor penyebab yang di- Indikator belum dibuat secara maksudkan adalah materi yang diperlukan
berurutan sesuai dengan tingkat penguatan pemahaman agar dapat menguasai
kompetensi. Misal indikator pada aspek
sub komponen yang lemah tersebut.
keterampilan hanya 1 (satu) langsung merujuk pada kompetensi dasarnya. n.
Pengembangan Kurikulum Diklat Penilaian
d) Mencakup level berfikir HOTS pada
Pembelajaran
aspek pengetahuan (menganalisis, Pengembangan diawali dengan pra mengevaluasi, dan mencipta)
pengembangan yang terdiri atas pencermatan Indikator soal masih berada pada
RPP, identifikasi kelemahan guru dalam taraf berpikir rendah (bukan HOTS)
penilaian, pengamatan proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan penggunaan
diklat mata diklat penilaian pembelajaran, KKO-nya. Masih beranggapan bahwa
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 10
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
analisis faktor penyebab, dan analisis diklat kelompok inti dan diklat Kurikulum kebutuhan.
2013 mata diklat Penilaian Autentik pada
A. Tahap pengembangan
Kurikulum 2013.
pengembangan pada tahap pra pengembangan dibuat
Berdasarkan temuan dan pembahasan
a) Desain/rancangan
kurikulum
desain/rancangan pengembangan kurikulum (1) Mata Diklat Inti pada Diklat Penilaian pada diklat penilaian pembelajaran pada mata
Pembelajaran (Tabel 2)
Tabel 1. Reduksi data kelemahan guru IPA, penyebab, dan analisis kebutuhan
No. Sub komponen yang
Analisis kebutuhan lemah
Penyebab
1. Kesesuaian dengan
praktik menyusun kompetensi dasarnya
Penguasaan analisis SKL, KI, dan Mengintensifkan
KD sesuai Kurikulum 2013 masih indikator soal sesuai IPK-nya pada perlu ditingkatkan
setiap aspek sesuai Kurikulum 2013 2. Memuat kata kerja
Penguasaan KKO ketiga aspek Mengintensifkan praktik penyusunan operasional yang
indikator dengan KKO yang sesuai pada sesuai dengan aspek
masih perlu ditingkatkan
setiap aspek sesuai Kurikulum 2013 yang diukur 3. Mengukur secara
penguasaan hierarki hierarki pencapaian
Penguasaan urutan KKO ketiga Mematangkan
konsep materi yang dijadikan sebagai kompetensi KD
aspek perlu ditingkatkan.
Penguasaan substansi materi masih dasar penyusunan indikator perlu ditingkatkan
konsep penilaian berfikir HOTS pada
4. Mencakup level
Penguasaan
konsep
penilaian Mematangkan
pembelajaran sesuai Kurikulum pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, aspek pengetahuan
khususnya peningkatan HOTS (menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) 5. Mendorong kreativitas
2013 masih perlu ditingkatkan
konsep pembelajaran siswa
Penguasaan konsep pembelajaran Mematangkan
sesuai Kurikulum 2013 masih perlu sesuai Kurikulum 2013, khususnya ditingkatkan
mendorong kreativitas 6. Menumbuhkan dan
konsep pembelajaran memperkuat karakter
Penguasaan konsep pembelajaran Mematangkan
sesuai Kurikulum 2013 masih perlu sesuai Kurikulum 2013, khususnya siswa
ditingkatkan
penguatan karakter
7. Kunci/kriteria
kriteria Penyediaan waktu yang cukup untuk dirumuskan dengan
Penguasaan
membuat
penilaian perlu ditingkatkan untuk praktik jenis penilaian non tes benar
jenis non tes
8. Kebenaran konversi Pemahaman konsep skor, nilai, Mematangkan konsep KKM skor ke nilai, lambang,
konsep skor, nilai, dan predikat
perlu Mematangkan
ditingkatkan
sesuai
Panduan predikat dan lambang sesuai Panduan
Penilaian Kurikulum 2013
Penilaian Kurikulum 2013
Tabel 2. Kurikulum mata diklat kelompok inti pada diklat teknis substantif penilaian pembelajaran pra pengembangan
Mata diklat kelompok Jumlah Jp No.
Pokok bahasan (silabus)
inti Teori Praktik 1. Konsep penilaian
4 kurikulum 2013
a. Pengertian penilaian autentik
b. Sistem penilaian kurikulum 2013
2. Analisis penilaian sikap
a. Sikap
dan keterpaduan KD-KD b. Keterpaduan KD-KD c. Memetakan sikap Keterpaduan KD-KD
3. Penilaian sikap dan a. Membuat lembar observasi guru (rubrik) disertai penskoran dan 2 4 instrumen
penilaian
b. Membuat penilaian diri (self evaluation) disertai penskoran dan penilaian c. Membuat penilaian antar teman (peer evaluation) disertai penskoran dan penilaian d. Membuat jurnal (anecdotal record)
4. Penilaian pengetahuan
2 5 dan instrumen
Membuat instrumen penilaian pengetahuan, penskoran dan
penilaian
11 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
Jumlah Jp No.
Mata diklat kelompok
Pokok bahasan (silabus)
inti Teori Praktik 5. Penilaian ketrampilan
a. Membuat instrumen penilaian praktik, penskoran dan penilaian 2 5 dan instrumen
b. Membuat instrumen penilaian proyek, penskoran dan penilaian c. Membuat instrumen penilaian portofolio, penskoran dan
penilaian
6. Pengolahan dan
2 5 pelaporan hasil penilaian
a. Pengolahan nilai sikap
b. Pengolahan nilai pengetahuan c. Pengolahan nilai ketrampilan d. Pelaporan nilai sikap e. Pelaporan nilai pengetahuan
f. Pelaporan nilai ketrampilan g. Penyusunan laporan hasil belajar
7. Pelaporan hasil penilaian
2 4 elektronik
a. Mengenal microsoft excel
b. Penggunaan menu mean, modus, max, if, vlookup, dan hlookup, vba.
Jumlah
Kurikulum di atas dikembangkan sesuai kelemahan guru IPA MTs menjadi sebagai dengan usulan
Tabel 3. Kurikulum mata diklat kelompok inti pada diklat teknis substantif penilaian pembelajaran hasil pengembangan
Mata diklat kelompok Jumlah Jp No. inti
Pokok bahasan (silabus)
Teori Praktik 1. Konsep Penilaian
3 1 Kurikulum 2013
a. Konsep Penilaian Pembelajaran
b. Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013 c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) d. Penilaian Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
1 4 dan Keterpaduan KD-KD
2. Analisis Penilaian Sikap
a. Analisis SKL, KI, dan KD
b. Praktik Analisis SKL, KI, dan KD sesuai dengan RPP
3. Penilaian Sikap dan
2 6 Instrumen
a. Teknik dan Bentuk Penilaian Aspek Sikap
b. Penyusunan Indikator Soal Aspek Sikap c. Penyusunan Instrumen Sikap dan Kriterianyanya d. Konversi Penskoran, Penilaian, Predikat, dan Lambang Aspek
Sikap
4. Penilaian Pengetahuan
2 4 dan Instrumen
a. Teknik dan Bentuk Penilaian Aspek Pengetahuan
b. Penyusunan Indikator Soal Aspek Pengetahuan c. Penyusunan Instrumen Pengetahuan dan Kunci Jawabannya d. Konversi Penskoran, Penilaian, Predikat, dan Lambang Aspek
Pengetahuan
5. Penilaian Ketrampilan
2 5 dan Instrumen
a. Teknik dan Bentuk Penilaian Aspek Keterampilan
b. Penyusunan Indikator Soal Aspek Keterampilan c. Penyusunan Instrumen Pengetahuan dan Kriterianya d. Konversi Penskoran, Penilaian, Predikat, dan Lambang Aspek
Keterampilan
6. Pengolahan dan
1 7 Pelaporan Hasil
a. Pengolahan Nilai Sikap
b. Pengolahan Nilai Pengetahuan
Penilaian
c. Pengolahan Nilai Ketrampilan d. Pelaporan Nilai Sikap e. Pelaporan Nilai Pengetahuan
f. Pelaporan Nilai ketrampilan g. Penyusunan Laporan Hasil Belajar
7 Pelaporan Hasil
1 2 Penilaian Elektronik
a. Mengenal Microsoft Excel
b. Penggunaan menu mean, modus, max, IF, Vlookup, dan Hlookup, VBA.
Jumlah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 12
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
Tabel 3 memuat pengembangan tujuh diklat nomor 4 dan 7. Mata diklat nomor 4 diklat inti pada Diklat Teknis Substantif
adalah penilaian pengetahuan dan instrumen. Penilaian Pembelajaran. Pengembangan yang
Asumsi penulis, peserta telah terbiasa dilakukan tidak menambah jam total
menyusun instrumen penilaian pengetahuan. pelaksanaan tatap muka.
Waktu yang ada meskipun telah dikurangi, Pertama, mengusulkan materi tertentu
diarahkan untuk membuat indikator dan yang berhubungan dengan mata diklat Konsep
instrumen HOTS. Mata diklat nomor 7 terjadi Penilaian Kurikulum 2013. Pengembangan
pengurangan jam pelajaran untuk kajian yang dilakukan adalah menambahkan materi
mengenal microsoft excel dan penggunaan KKM dan penilaian pembelajaran dalam RPP.
menu. Waktu 3 jam dialihkan untuk kegiatan Materi KKM sangat penting disampaikan
praktik yang lebih penting pada mata diklat karena penilaian pembelajaran kurikulum 2013
lain. Program microsoft excel telah dikenal revisi beracuan pada patokan/kriteria. Patokan
hampir semua guru sehingga tidak diperlukan ini berupa KKM yang dibuat oleh masing-
tatap muka yang lama.
masing satuan pendidikan. Dengan adanya Keempat, penerapan strategi tertentu KKM ini maka guru dapat menetapkan
tejadi karena adanya penambahan jam praktik. kedudukan setiap peserta dibandingkan dengan
Widyaiswara membuat form yang diperlukan, KKM berupa predikat (sangat baik, baik,
seperti form SKL-KI-KD yang lebih praktis cukup, atau kurang). Selanjutnya, materi
dan meminta peserta lebih mengaktifkan penilaian dalam RPP diberikan pada materi
hubungan kolegial mutual antar peserta. pertama ini dengan tujuan menanamkan sejak
(2) Mata diklat penilaian autentik pada awal kepada peserta bahwa dalam RPP
Kurikulum 2013
terdapat komponen penilaian. Agar penilaian Mata diklat penilaian autentik adalah
berhasil, hendaknya dilakukan persiapan salah satu mata diklat inti pada Diklat penyusunan
dokumen
perencanaan
Kurikulum 2013. Pokok bahasan sebelum pembelajaran.
pengembangan sesuai dengan kurikulum Kedua, memperdalam per mata diklat.
silabus adalah Konsep Penilaian; Penilaian Pada mata diklat kedua, yaitu Analisis
Autentik; Contoh Instrumen Penilaian; dan Penilaian Sikap dan keterpaduan KD-KD,
Penerapan Penilaian autentik. penulis menerapkan strategi menyampaikan Desain pengembangan kurikulum mata terlebih dahulu analisis SKL-KI-KD dengan diklat penilaian autentik pada Kurikulum 2013 tujuan agar secara komprehensif para guru adalah Konsep Penilaian Kurikulum 2013 dapat mencermati kaitan antar aspek (sikap, (HO1TS, C-4); Jenis, Teknik, dan Bentuk pengetahuan, dan keterampilan). Pada struktur Penilaian; Analisis SKL-KI-KD sesuai KD kurikulum
sebelum
pengembangan,
RPP; dan Praktik Penyusunan Komponen pembahasan analisis KI-KD dilakukan per
Penilaian pada RPP (Sikap, Pengetahuan, dan aspek atau terpisah sesuai dengan jadual mata