Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Transfer Pemain Sepak Bola Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

  Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2670-2678 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Transfer Pemain Sepak Bola

Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

1 2 3 Habib Putra Kusuma Negara , Edy Santoso , Heru Nurwasito

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: habibfutra@gmail.com, edy144@ub.ac.id, heru@ub.ac.id

  

Abstrak

  Saat ini sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari dan sudah menjadi bisnis terutama dalam pembelian pemain khususnya pada benua Eropa (Baihaqi, 2014). Pembelian pemain merupakan proses yang sangat penting dikarenakan untuk memperbaiki prestasi pada musim depan atau mengganti pemain yang pindah ke klub lain . Namun proses untuk menentukan pemain yang tepat memerlukan waktu yang lama sehingga jika keputusan kurang tepat, sebuah club akan mengalami kerugian yang cukup besar yaitu dari biaya pembelian dan gaji pemain. Melalui cara manual, pemandu bakat harus memantau pemain selama berminggu-minggu hingga bertahun-tahun sehingga proses tersebut memerlukan waktu yang lama dengan biaya yang tidak sedikit. Untuk mengatasi masalah tersebut sistem pendukung keputusan untuk transfer pemain telah dikembangkan dengan menggunakan metode Analytical Hirarcy Process (AHP). Dari hasil uji diperoleh akurasi sebesar 80% dari 6 pengujian yang telah dilakukan. Hasil uji tersebut menunjukan efektifitas AHP dalam mendukung keputusan untuk transfer pemain sepak bola.

  Kata Kunci: sepak bola, sistem pendukung keputusan, AHP, transfer pemain

Abstract

  

In recent years, football has turned out to be the one of the most favorite sport in world-wide and turn

into a business of football transfer in continental Europe (Baihaqi, 2014). Football transfer is a critical

process due to To increase the performance in the next season or replace player which is move to

another club. However, by using manual method, it becomes time-consuming since a scout has to look

the player weekly or yearly. Morever if the decision is bad, then a club may encounter losses which is

from the transfer cost and player salaries. In order to solve this issues, decision support system for

football transfer has been developed by employing Analytical Hirarcy Process (AHP). From the

obtained result, the accuracy by using this system is 80% of six data testing. Therefore, AHP is an

effective method in order to support the decision for football transfer.

  Keyword: football, Decision Support System, AHP, transfer player

  memerlukan waktu yang lama dalam memantau 1.

   PENDAHULUAN pemain belum lagi jika pemain tersebut menolak

  untuk bergabung hal ini akan merugikan pihak Pada perkembangan jaman sekarang sepak klub baik dari finansial dan juga waktu. Pada bola merupakan ladang bisnis yang umumnya pembelian pemain sangat penting meguntungkan, hal ini karena banyak orang karena harga untuk membeli dan memberi gaji yang sangat menyukai olahraga ini, dalam dunia pemain lebih tinggi dari pada membeli staff sepak bola pembelian pemain merupakan hal bahkan juga pelatih (Darmawan, 2013). Pihak yang sangat penting untuk menghadapi musim

  club bahkan menjual kembali pemain tersebut

  depan, tentunya setiap club ingin membeli pada setengah musim jika pemain tersebut tidak pemain yang tepat untuk membawa tim mereka sesuai dengan keinginan club (Hariprasetyo, lebih baik dari musim sebelumnya.

  2013), bahkan dalam penjualan tersebut merugi Permasalahan yang sering terjadi dalam hingga 10 juta euro (Hermantos, 2016). pembelian pemain adalah pembelian pemain yang tidak tepat dan juga proses scouting yang

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

2670

  Faktor-faktor seorang pemain sepak bola tidak dapat berkontribusi besar atau tidak sesuai dengan keinginan club karena tidak sesuai dengan formasi pelatih baru atau bisa saja pemain tersebut dibeli karena bermain bagus dalam pertandingan besar misalnya saja pertandingan piala dunia (Anonymous, 2017), hal ini dikarenakan pelatih biasanya tidak selalu sesuai pendapat dengan pemandu bakat club misalnya saja pelatih manchester united sebelumnya yaitu david moyes dan van gaal tidak membeli paul pogba karena lebih baik membeli pemain banyak dari pada membeli satu pemain yang sangat mahal (Anonymous, 2016) dan pada akhirnya setelah pergantian pelatih baru paul pogba dibeli dengan harga yang sangat mahal.

  Pada faktor permasalahan diatas juga terjadi pada liverpool pada tahun 2012 terjadi transfer pemain stewart downing pada awalnya liverpool menolak tawaran untuk membeli pemain sepak bola tersebut dari aston villa karena harganya sangat mahal, kemudian liverpool membeli pemain tersebut hanya karena melihat video tersebut menendang bola sejauh 25 meter ke dalam tong sampah dengan 5 bola masuk secara beruntun kemudian liverpool menambah 2 juta pounds dari kesepakatan awal 18 juta pounds menjadi 20 juta pounds hanya karena melihat video tersebut, namun setelah pemain sepak bola tersebut transfer ternyata video tersebut rekayasa bahkan dari catatan hasil pertandingan stewart downing tidak terlalu besar kontribusi kepada tim (Anonymous, 2012). Pada kasus ini merupakan kesalahan dari pihak club terkait dengan proses transfer pemain tersebut seharusnya pemandu bakat melihat dalam beberapa pertandingan untuk melanjutkan proses negosiasi.

  • – kasus yang memiliki berbagai tingkat (hierarchy) analisis. Metode ini merupakan suatu cara praktis untuk menangani secara kuantitatif bermacam hubungan fungsional dalam suatu jaringan yang komplek serta memasukkan pertimbangan
  • – pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relative diantara alternative yang ada. (Saaty, 1993)

  Pada permasalahan tersebut diperlukan solusi untuk menentukan daftar pemain yang akan dibeli dengan jumlah pemandu bakat terbatas dan tidak membutuhkan waktu yang lama, yaitu dengan menggunakan sistem pendukung keputusan menentukan transfer pemain sepak bola menggunakan metode AHP. Pada sistem ini pihak klub jika ingin membeli pemain dengan melihat hasil dari pertandingan yang telah dilakukan kemudian dalam sistem tersebut diolah dan dirangking berdasarkan urutan terbesar setelah melakukan pengolahan data kemudian pihak klub mengirimkan scouting atau pemandu bakat untuk melihat kualitas saat bermain pertandingan dan cara ini untuk mempersempit dalam pencarian pemain sepak bola yaitu melakukan survei kepada pemain sepak bola setelah melakukan proses pada sistem bahkan bisa menghemat biaya pengeluaran club karena dalam proses pencarian pemandu bakat dapat melihat perkembangan pemain sepak bola setelah melihat hasil pertandingan tersebut dalam beberapa pertandingan saja pemandu bakat akan menentukan mana pemain yang layak untuk bergabung atau tidak itu tergantung pada track record serta perkembangan pemain sepak bola saat pertandingan yang dilihat langsung dalam pertandingannya.

  2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

  2.1. Sistem Pendukung Keputusan

  Sistem Pendukung Keputusan adalah keputusan para pembuat keputusan untuk fungsi yang sangat krusial dalam berbagai industri. Biasanya, sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan untuk mengumpulkan informasi dan memahami dan membangun dasar untuk pengambilan keputusan (KongKing, H., 2014).

  2.2 Metode AHP

  Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu teknik pengambilan keputusan yang dikembangkan untuk kasus

  Kelebihan AHP dibandingkan dengan yang lainnya adalah :

  1. Struktur yang berhierarki, sebagai konsekuensi dari kriteriayang dipilih sampai pada subkriteria yang paling dalam.

  2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsitensi berbagai kriteriadan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.

  3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. Pada dasarnya langkah

  • – langkah dalam AHP ini meliputi : 1.

  Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi dengan tepat.

  • – masing dan kemudian mendapatkan nilai bobot prioritas pada masing-masing kriteria.

4. Sebelum menentukan nilai CR yaitu pada

  Sepak bola adalah cabang olahraga yang cara bermainnya menggunkan mengolah bola dengan tujuan memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Keberhasilan dalam sebuah club sepak bola tidak lepas dari campur tangan pelatih yang berjuang membangun club dari musim awal hingga musim akhir bahkan konsistensi kemenangan club juga berpengaruh terhadap pelatih, tentunya menjadi pelatih itu bukanlah hal yang mudah melanjutkan club dengan pemain yang sebelumnya membangun strategi untuk club dan juga menjaga agar keharmonisan antara pemain terjaga bukan hanya itu saja keberhasilan club meraih juara dan juga keberhasilan pelatih mengembangkan bakat pemain juga merupakan tanggung jawab pelatih.

  yaitu kiper atau punpenjaga gawang yang tidak pernah kemasukkan bola selama satu pertandingan

  1. Cleansheet

  Dalam permain sepak bola terdapat penilaian tertentu dalam hasil pertandingan yaitu dimana dalam penilaian tersebut merupakan kemampuan pemain yang biasa disebut naluri pemain, pelatih membeli pemain berdasarkan kemampuan pemain berdasarkan kinerja dilapangan, setiap posisi terdapat kriteria kemampuan yang berbeda ataupun sama sesuai dengan posisi kriteria beberapa kemampuan tersebut diantaranya:

  Striker yaitu merupakan posisi yang biasa bermain sebagai pemain pencetak gol.

  bermain sebagai pemain yang membantu dalam bertahan dan juga bisa membantu dalam menyerang, pada pemain tengah ini merupakan pemain yang biasa mengatur tempo permainan tim 4. Pemain Depan atau bisa disebut juga dengan

  miedfilder yaitu merupakan posisi yang biasa

  3. Pemain Tengah atau bisa disebut dengan

  2. Pemain Belakang atau bisa disebut juga dengan bek yaitu merupakan posisi yang biasa bermain untuk menjaga daerah bertahan tim yang tugasnya adalah sebagai menghentikan serangan lawan dan menjaga daerah dekat dengan gawang

  Penjaga Gawang atau bisa disebut juga dengan kiper yaitu merupakan posisi dalam permainan sepak bola yang tugasnya adalah sebagai pemain terakhir yang menjaga gawang dalam permainan sepak bola biasanya pelatih membawa kiper cadangan walaupun terdapat kiper inti yang bermain dalam pertandingan.

  Pada permainan sepak bola terdapat 4 posisi yang merupakan skema dalam permainan bola yaitu: 1.

  9. Kemudian akan dirangking berdasarkan nilai terkecil hingga nilai terbesar pada masing- masing subkriteria (Saaty, 1993).

  2. Menentukan nilai untuk matrik perbandingan, pada umumnya dengan pendapat pribadi namun pada sistem ini melalui kuisioner dan data pemain melalui web.

  6. Setelah mendapatkan nilai CR maka selanjutnya adalah membandingkan input nilai pada masing-masing sub kriteria 7. Membuat matrik perbandingan sub kriteria untuk mendapatkan nilai bobot prioritas pada tiap sub kriteria 8. Menghitung hasil dari masing-masing bobot prioritas pada kriteria dan subkriteria dengan cara masing-masing subkiriteria dikalikan dengan masing-masing kriteria

  Pada Tabel 1 merupakan nilai dari ketetapan CI yaitu merupakan ketetapan nilai pada masing-masing ukuran matriks (n) dan tidak boleh melebihi dari ketetapan yang telah ditentukan

  10 1,49

  2 3 0,58 4 0,9 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45

  N RI

  ketetapan ci pada metode ahp

  Tabel 1

  RI CI CR  ................................................(2)

  Menghitung nilai konsistensi menggunakan persamaan :

  1) - n)/(n - (EigenMax  CI ...................(1) 5.

  Persamaan 2 menentukan nilai CI terlebih dahulu pada yaitu pada Persamaan 1.

  3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing

2.3. Sepak Bola

  2. Tackling yaitu memotong bola dengan

  AHP(Analytical Hierarchy Process) dan perancangan pengujian,

  13. Subtitute yaitu pemain cadangan yang

  bermain sebagai pengganti pemain inti

  Prospek sepak bola eropa ini sangat menjanjikan baik dari segi gaji pemain dan juga dari fasilitas yang diberikan club eropa, semua ini tidak lepas dari banyak pemain eropa yang memiliki kapabilitas sebagai pemain sepak bola yang sangat baik, hal ini dibuktikan dari juara piala dunia antara club yaitu barcelona dan juga pemenang piala dunia antara negara yaitu jerman. Dari juara tersebut dibuktikan bahwa prospek rata-rata pemain sepak bola terbaik berasal dari eropa, bahkan dari club eropa berani memberikan gaji tertinggi dari para pemain sepak bola, munculnya bintang-bintang dari eropa ini membuat para pengusaha membeli pemain dengan harga yang mahal dan gaji yang tinggi hal ini dikarenakan adanya persaingan yang sangat ketat antara setiap club, jaminan club terkaya dan juga pemain sepak bola terbaik belum tentu memenangkan semua pertandingan dan memenangkan liga. Bukan hanya para pesaing pemilik club yang ikut dalam meramaikan industri sepak bola tetapi juga para sponsor yang ikut dalam memberikan dukungan kepada club. Prospek sepak bola ini sangat unik yaitu karena adanya dukungan dari fans fanatik yang membeli tiket dengan hrga yang yang mahal dan juga membeli gift dan kostum dengan harga yang sangat tinggi(Devi, 2004).

  Bahkan pengusaha asal indonesia juga ikut dalam bisnis sepak bola eropa mengakuisisi 70% saham club intermilan pada tahun 2013 silam. (Anonymous, 2013). Pembelian tersebut dilakukan karena prospek bisnis di industri sepak bola menjanjikan bukan hanya pemasukan tiket tetapi juga dengan transfer pemain sepak bola, terdapat cara tertentu untuk membeli pemain sepak bola secara

  3. PERANCANGAN

  Pada bab perancangan ini akan dibahas mengenai analisis kebutuhan sistem, perancangan Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Transfer Pemain Sepak Bola Menggunakan Metode

  pada sistem pendukung keputusan ini akan dibahas yaitu perancangan data, perancangan sistem, perhitungan manual dan desain antarmuka pengguna.

  12. Starting yaitu pemain inti yang bermain

  3.1. Use Case

  Diagram alir utama sistem pendukung keputusan ini berjalan menggunakan metode ahp ini dapat dilihat pada Gambar 1

  Gambar 1 Use Case Transfer Pemain

  Pada gambar 1 dijelaskan admin dapat melakukan login, kelola data pemain berupa tambah, edit dan hapus, input data matriks berupa edit, input data kriteria berupa edit, melihat hasil perbandingan, melihat hasil spk dan logout sedangkan pada pelatih dapat melakukan lihat hasil perbandingan dan juga melihat hasil spk.

  3.2 CDM

  Perancangan manajemen data pada sistem ini berupa perancangan basis data dengan menggunakan permodelan CDM yang

  penuh dalam pertaningan

  yaitu jumlah bola masuk ke dalam gawang dan melewati batas gawang

  menjatuhkan badan yang telah dikuasai lawan

  Appreance yaitu jumlah bermain dalam

  3. Passing yaitu teknik dalam memberikan

  bola(umpan) kepada rekan tim

  4. Asists yaitu memberikan bola(umpan) yang

  menghasilkan gol

  5. Save yaitu penyelamatan dalam menghalau

  bola 6.

  pertandingan sebagaipemain pengganti ataupun sebagai starting

  11. Goal

  7. Tinggi yaitu pengukuran secara vertikal

  pada objek 8.

  Interception yaitu memotong umpan lawan

  9. Block yaitu menghalau bola dengan badan

  atau dengan kepala 10.

  Crossing yaitu mengoper silang pada

  pemain

2.4 Transfer Sepak Bola

  menggambarkan database yang akan diproses ke proses spk setelah diulang sesuai nilai CI oleh system. yang berlaku setelah itu akan melakukan proses

  AHP kemudian setelah perangkingan selesai

  akan ada proses manual yaitu memilih pemain yang akan diumumkan untuk dibeli.

  4. PENGUJIAN

  Bab ini membahas tentang proses pengujian pada sistem pendukung keputusan menentukan transfer pemaing menggunakan metode AHP yang telah dibuat, proses pengujian yang akan dibuat yaitu pengujian fungsional, pengujian akurasi metode dan pengujian percepatan. Pada

  Gambar 2 CDM Transfer Pemain

  pengujian fungsional digunakan untuk menguji sistem apakah sistem tersebut berjalan dengan

3.3 Flowchart Proses AHP

  baik ataupun tidak kemudian pada pengujian akurasi meupakan pengujian yang dilakukan Pada subsistem manajemen model ini untuk mengetahui berapa besar nilai akurasi berikan tentang flowchart dari sistem pendukung tersebut, pada pengujian percepatan yaitu keputusan menentukan transfer pemain dengan menguji kefektifitas system tersebut dalam menggunakan metode AHP, pada subsistem ini mengolah dat dari pemain sepak bola tersebut. menjelaskan tentang bagaimana alur dalam pembuatan proses sistem tersebut yaitu dimulai

  4.1. Pengujian Akurasi

  dengan proses secara garis besar Pengujian akurasi perangkat lunak dengan cara validasi dengan perhitungan manual kemudian dibandingkan dengan hasil kenyataan, pengujian akurasi ini merupakan pengujian yang harus dilakukan agar dapat diketahui tingkat kebenarannya. Dalam uji akurasi melakukan pembandingan tingkat kesamaan antara hasil perhitungan manual dengan hasil yang kenyataan proses perhitungan akurasi adalah sebagai berikut:

  jumlah data pemain − jumlah data pemain yang tidak sesuai = x 100% jumlah data pemain

  4.1.1 Tujuan Pengujian Akurasi

  Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui berapa tingkat kebenaran dari hasil poses perhitungan manual dengan kenyataannaya.

  4.1.2 Prosedur Pengujian Akurasi Gambar 3 Proses AHP

  Prosedur pengujian akurasi dilakukan dengan cara membuat tabel pengujian yang Pada Gambar 3 merupakan proses dari ahp yaitu dilakukan pada daftar kebutuhan sistem. Pada dimulai dengan data pemain kemudian diproses prosedur ini ada 4 sesuai dengan posisi sepak melakukan perbandingan dengan matrik bola yaitu kiper, pemain belakang, pemain perbandingan setiap kriteria kemudian setelah tengah dan juga pemain depan yang masing- itu diuji konsistensi matrik perbandingan masing memiliki perhitungan akurasi sendiri tersebut jika sesuai maka akan melakukan proses dengan prosedur nama uji, tujuan uji dan hasil selanjutnya dan jika tidak sesuai maka akan transfer kembali ke matrik perbandingan dan tidak bisa

  4.1.3 Hasil Pengujian Tabel Akurasi

  Depay Depay Sesuai

  4.3 Pengujian Percepatan

  Pada pengujian fungsionalitas yang dilakukan pada perbandingan sistem yang diharapkan dengan sistem yang telah di buat dalam status sukses semua artinya bahwa pada pengujian fungsionalitas fitur-fitur pada sistem berjalan semua sehingga kesimpulannya sistem telah dibuat sesuai yang diharapkan

  4.2.2 Hasil Pengujian Tabel Fungsionalitas

  Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui fitur pada sistem tersebut berfungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.

  4.2.1 Tujuan Pengujian Fungsionalitas

  Pengujian fungsionalitas pada sistem ini diharapkan dapat mengetahui validasi fungsionalitas perangkat lunak yang termasuk dalam blackbox testing. Sistem dianggap valid jika hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan, daftar pengujian yang dilakukan adalah halaman admin dan halaman pelatih pada halaman admin diharapkan sistem dapat berfungsi semua dan juga pada halaman pelatih diharapkan fitur yang terdapat pada sistem berfungi dengan baik. Pengujian ini dilakukan karena untuk mengetahui semua fitur berfungsi atau tidak.

  4.2 Pengujian Fungsionalitas

  Pada pengujian akurasi ini merupakan pengujian perbandingan antara hasil sistem dengan hasil yang terjadi, pada pengujian akurasi ini dilakukan pada data rumor transfer kemudian data tersebut diproses oleh sistem dan dibandingkan dengan data yang nyata, pada pengujian akurasi mencapai 80%, pada pengujian akurasi terdapat 1 yang tidak sesuai dengan sistem, tetapi pada kesalahan tersebut setelah dilakukan analisa club juventus memilih kheidera karena pemain tersebut free transfer

  4.1.4 analisa dan hasil pengujian akurasi

  Sehingga hasil tingkat kesesuaian keputusan sistem dengan keputusan pelatih adalah sebesar 80% pada akurasi tersebut di dapat pada jumlah keseuaian di bagi dengan banyakanya data dan pada kesesuaian terseburt terdapat 1 data yang tidak sesuai yaitu pada kriteria tengah

  = 5 − 1 5 100% = 80%

  Berdasarkan keputusan yang dilakukan sistem dari perhitungan nilai terendah bahwa terdapat data yang berbeda dengan keputusan club, sehingga berdasarkan data perbandingan tingkat kesesuain dari sistem pendukung keputusan transfer pemain sepak bola menggunakan metode AHP yaitu sebagai berikut:

  5 Manc heste r Unite d Pemai n Depan

  Pada pengujian akurasi ini membandingkan antara tranfer club dengan keputusan sistem untuk tingkat akurasi pada metode atau tingkat kesesuaian, pengukuran ini bertujuan agar mengetahui kecocokkan sistem dengan club dari data yang diperoleh bulan agustus 2015 atau musim 2014-2015 ini melakukan pengujian dari aktivitas transfer pemain berdasarkan rumor dan juga keputusan club untuk merekrut pemain sepak bola. Untuk pengujian akurasi sistem ini terdapat 12 daftar pemain dari semua posisi dan pada 12 daftar pemain tersebut terdapat 5 yang merupakan keputusan club dalam pembelian pemain dari posisi penjaga gawang hingga pemain depan. Rincian dari hasil keputusan sistem dengan keputusan club untuk 5 pemain dari 12 daftar rumor ditunjukkan pada Tabel 2

  Kheide ra Gotze Tidak Sesuai

  4 Juven tus Pemai n tenga h

  Sesuai

  Herna nes Herna nes

  3 Juven tus Pemai n tenga h

  2 Manc heste r City Pemai n Belak ang Otame ndi Otame ndi Sesuai

  Sesuai

  Petr Cech Petr Cech

  1 Arsen al Penja ga Gawa ng

  Kesesu aian

  Posisi Keputu san Club Keputu san Sistem

  Tabel 2 Pengujian akurasi No Nama Club

  Pengujian percepatan merupakan pengujian untuk menguji ketepatan pada system yang telah dibuat dengan cara membandingkan antara data tentang pemain yang di scout selama 2 tahun lebih dengan pemain yang ditransfer.

  4.3.1 Tujuan Pengujian Percepatan

  Pada awal 2013 ternyata pihak club manchester united telah membeli lagi paul pogba tetapi pelatih pada saat itu yaitu david moyes dan van gaal tidak menyetujui saran club karena mereka berfikir lebih baik membeli pemain banyak yang sangat mahal dari pada membeli satu pemain yang mahal dan saat pergantian pelatih jose mourinho agutus 2016 yang lalu membeli paul pogba dengan harga yang sangat bahkan mencetak rekor transfer satu pemain termahal di dunia jika seandainya paul poga di transfer sebelumnya mungkin harganya tidak mahal (Anonymous, 2016).

  Bab ini menjelaskan tentang hasil dari perancangan,implementasi program dan pengujian yang dapat diambil untuk kesimpulan serta menjawab dari rumusan masalah

  5. PENUTUP

  Pada pengujian yang dilakukan bahwa proses percepatan transfer pemain jika menggunakan sistem pendukung keputusan menentukan transfer pemain sepak bola bisa lebih cepat sesuai dengan hasil proses perhitungan data dan diketahui bahwa pada dany ings telah diawasi oleh scouting sejak tahun 2011 dan pada proses data tersebut bahwa seharusnya dany ings dibeli tahun 2012 begitu juga dengan paul pogba pada tahun 2013 pihak club ingin mengembalikan paul pogba setelah sir alex ferguson pensiun dan ternyata pada pelatih selanjutnya yaitu david moyes dan van gaal tidak menginginkannya padahal pada tahun 2013 tersebut seharusnya paul pogba dibeli dengan harga yang lebih sedikit murah dari pada tahun 2016.

  4.3.4 Hasil Pengujian Percepatan

  Pada Gambar 8 seharusnya paul pogba dibeli oleh Manchester united dari pada ander herera karena nilainya lebih rendah daripada paul pogba.

  Gambar 8 hasil paul pogba 2014

  Pada Gambar 7 seharusnya paul pogba dibeli oleh Manchester united dari pada zaha dan felliani karena nilainya lebih rendah daripada paul pogba.

  Gambar 7 hasil paul pogba 2013

  4.3.3 Pengujian Percepatan Paul Pogba

  Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa tepat sistem tersebut diimplementasikan.

  Pada Gambar 6 merupakan hasil proses sistem pada tahun 2013 dan seharusnya dany ings dibeli pada musim 2013 karena nilainya lebih tinggi daripada markovic, lambert dan ballotelli.

  Gambar 6 hasil dany ings 2013

  Pada Gambar 5 dari keputusan sistem dan keputusan club sesuai karena nilai dany insg lebih rendah daripada iago aspas.

  Gambar 5 hasil dany ings 2012

  Pada Gambar 4 merupakan proses sistem dalam mengolah data dany ings, seharusnya dany ings dibeli pada tahun 2011 dan tidak membeli morgan dan yesil karena nilai perhitungannya lebih rendah dari pada dany ings.

  Gambar 4 hasil dany ings tahun 2011

  Pada tanggal 1 juli 2015 dany ings bergabung dengan liverpool setelah melakukan tes medis, namun pada proses transfer tersebut menurut sportainmen bahwa pihak liverpool m elakukan pengawasan pada pemain tersebut dengan sangat lama yaitu pada tahun 2011 lalu dan bergabung dengan liverpool 4 tahun kemudian (Anonymous, 2012)

  4.3.2 Pengujian Percepatan Dany Ings

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai sistem pendukung keputusan menentukan transfer pemain sepak bola menggunakan metode AHP maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Pada sistem pendukung keputusan menentukan transfer pemain sepak bola ini ternyata bias menjadi alternative dalam memperhitungkan pembelian pemain secara cepat dan tidak membutuhkan waktu hingga 2 tahun lebih lama dan belum tentu juga pemain yang diawasi scouting bergabung dengan club, dengan system ini tentunya mengurangi biaya daalam proses scoutingdan bisa sebagai bahan pertimbangan dengan cepat mengingat saingan pada club lain juga yang sama dalam mengawasi pemain tersebut.

  Faizal,

  Support System (DSS) for Ubiquitous Healthcare Diagnosis System . School of

  Kong-king, H., 2014. A Medical Decision

  A., 2016 (Diakses pada tanggal 3 April 2016)

  Diponegoro, Semarang. Hermantos,

  Finansial Klub Sepak Bola (Studi Kasus Manchester United PLC) . Universitas

  Haryoprasetyo, R., 2013. Analisis Atas Kinerja

  Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

  Surabaya Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek

  Dalam Analytical Hierarchy Process Untuk Memilih Tempat Kerja . UIN Sunan Ampel

  Hafiyusholeh, Moh., Hanif, A.,A., Komariah, Ririn., 2015. Aplikasi Metode Nilai Eigen

  E., 2012. MODEL ANALISIS KELAYAKAN LOKASI MINIMARKET DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS, FAHMA-Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 10, No. 1, januari 2012

  Capital in the Football Player Transfer Market, Erasmus School of Economics. Thesis advisor: Dr. M.J. van den Assem, july 2011

  2. Proses menentukan transfer pemain dengan menggunakan metode AHP yaitu dengan melakukan matrik perbandingan pada tiap kriteria sehingga setiap kriteria memiliki bobot prioritas sendiri kemudian melakukan proses AHP yaitu proses dimana dalam setiap input pemain pada kriteria masing-masing di bandingkan, sistem ini telah dilakukan pengujian fungsional bahwa sistem tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem.

  Semarang. Erik Van D.B., 2011. The Valuation of Human

  Pengaruh Performance, Umur Dan Cost Of Inputs Terhadap Market Value Pemain Sepakbola Professional . Universitas Diponegoro,

  Dharmawan A.A., 2013.

  Devi, A., 2004. AKUNTANSI UNTUK PEMAIN SEPAK BOLA. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia vol. 1, pp. 38-53

  Baihaqi, J., 2014. Akutansi Sumber Daya Manusia: Kajian Kritis Atas Pengakuan Pemain Sepak Bola Sebagai Aset Klub Sepak Bola di Indonesia. El-Muhasaba, Vol. 5, No 1, Januari 2014

  Anonymous. 2016 (Diakses pada tanggal 10 januari 2017)

  Anonymous, 2013 (Diakses pada tanggal 3 April 2016)

  Anonymous, 2012 (Diakses pada tanggal 3 April 2016)

  Anonymous, 2016 (Diakses pada tanggal 10 januari 2017)

  Anonymous, 2017 (Diakses pada tanggal 10 januari 2017)

  3. Sistem pendukung keputusan transfer pemain sepak bola menggunakan metode AHP ini dengan menghasilkan nilai akurasi 80% dari semua proses pengujian yang telah dilalui. Saran yang dapat diberikan penulis adalah dengan adanya sistem ini diharapkan memberikan solusi dalam seleksi transfer pemain dengan bijak, pada pengembangan sistem selanjutnya untuk melakukan

DAFTAR PUSTAKA

  Information Technology, Catholic University of Daegu, Korea. Mochenni

  C., 2017 (Diakses pada tanggal 25 mei 2017). Oktaviani R.P., 2013. KOMUNIKASI

  INTERPERSONAL PELATIH SEPAK BOLADI UNIT KEGIATAN MAHASISWA SEPAK BOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

  Saaty, T., 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta: Pustaka Binama Pressindo

  Yanuar, M., 2015

   (Diakses pada tanggal 3 April 2016)