Pengembangan Aplikasi Pencarian Film (Rekonifi) Dengan Metode Vector Space Model (VSM) Berbasis Android
Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2834-2842 http://j-ptiik.ub.ac.id
Pengembangan Aplikasi Pencarian Film (Rekonifi) Dengan Metode Vector
Space Model (VSM) Berbasis Android
1 2 3 Imron Hari Budisetyo , Adam Hendra Brata , Ratih Kartika DewiProgram Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1
2
Abstrak
Pada akhir tahun 2016 industri film Indonesia kembali membaik. Jumlah penonton film di Indonesia meningkat hingga 69,3 juta orang, berbeda dengan enam tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada jumlah film Indonesia yang beredar di bioskop yaitu sebesar 99 pada tahun 2013. Tetapi, penambahan jumlah film akan membuat penonton bingung untuk memilih film yang ingin ditonton. Penulis melakukan survei terhadap 30 responden terkait kebiasaan penonton untuk mencari data film pada situs pencarian, namun 19 responden menyatakan data kurang akurat. Dalam pencarian keyword yang digunakan oleh 12 responden adalah deskripsi film sehingga cara ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan judul film. 22 responden menyatakan dibutuhkan sebuah sistem dengan pencarian berdasarkan deskripsi film agar judul yang didapatkan sesuai dengan konten. Dengan latar belakang tersebut dibuatlah sebuah aplikasi pencarian film dengan metode Vector Space Model (VSM) untuk mempermudah penonton dalam mencari rekomendasi film yang diinginkan berdasarkan sinopsis cerita yang mereka ketahui. Implementasi dilakukan dengan Unity sebagai engine. Pengujian akurasi dilakukan dengan hasil 100%. Pengujian dilakukan dengan memasukkan sinopsis sebagai keyword dan hasil yang didapatkan berupa judul film dari sinopsis tersebut. Perhitungan manual dilakukan pada salah satu judul film dan menghasilkan nilai 0.956 yang berarti VSM dapat menemukan kemiripan data
keyword dengan deskripsi film.
Kata kunci : Film, Unity, VSM
Abstract
At the end of 2016, indonesian film industry has improved again. The number of film audiences in
Indonesia increased to 69.3 million people, differently six years ago. Increase occurred in the number
of movies in theaters too. Its 99 movies in 2013. However, increasing the number of films will make the
audience confused to choose the movie what they want. The authors conducted a survey with 30
respondents related habit of viewers to search of movie data on search sites, but 19 respondents said
the data is inaccurate. In searching by 12 respondents, the keyword used is description of the movie, so
this way is the right way to get a movie title. With this background, the author build a movie search
application with Vector Space Model (VSM) method to make easier for viewers search the movie
recommendations based on the synopsis of stories. Implementation with Unity as engine. Accuracy
testing is done with 100% result. It is by entering the synopsis as keyword and the results obtained in
the form of a movie title like synopsis input. Manual calculations performed on one of movie titles and
have result value of 0.956. Its means VSM can find similarity of keyword data with the description of
the movie.Keywords : Movie, Unity, VSM
dalam kehidupan, tingkah laku manusia, dan 1.
PENDAHULUAN teknologi di dalamnya (Trianto, 2013). Pada
akhir tahun 2016 terdapat kabar Film merupakan sebuah hasil karya para menggembirakan, bahwa penonton film sineas yang berfikir secara kreatif dalam
Indonesia kembali meningkat berbeda dengan memadukan gagasan utama, nilai suatu enam tahun sebelumnya yang kian merosot. kehidupan, pandangan hidup, norma-norma
Total penonton film Indonesia pada pertengahan
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
2834 tahun 2016 mencapai 16 juta orang. Sedangkan penonton film luar negeri jauh lebih banyak, yaitu 53,3 juta penonton pada tahun 2016 (Afrisia, 2016). Hal ini membuktikan bahwa penonton film baik film Indonesia maupun film luar negeri di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan jumlah penonton diimbangi dengan penambahan jumlah film. Pada tahun 2013 terdapat 99 film yang beredar di Indonesia. Peningkatan jumlah film tersebut terlihat sejak tahun 2010 yang hanya terdapat 82 film beredar (Ramadani, 2014).
Dengan meningkatnya jumlah film yang beredar, tentunya akan membuat calon penonton merasa kesulitan dalam menentukan film mana yang akan ditonton. Untuk mengatasi masalah tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, misalnya mecari di situs web penyedia layanan film, membaca deskripsi film, menanyakan kepada teman, dan lain sebagainya. Berdasarkan survei yang penulis lakukan, pencarian berdasarkan deskripsi dipilih oleh 22 dari 30 orang responden. Mereka memilih dengan alasan fitur pencarian film berdasarkan deskripsi film dapat mempermudah pencarian judul film yang diinginkan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut penulis menyimpulkan bahwa diperlukan sebuah aplikasi yang memiliki fitur pencarian serta rekomendasi dimana fitur tersebut menggunakan deskripsi sebagai alternatif lain agar mempermudah dalam menemukan judul film yang diinginkan oleh pencari. Penggunaan metode VSM dipilih dalam pembuatan fitur pencarian karena dengan teks mining akan mudah dalam mencari teks yang memiliki kemiripan. Dalam pembuatan aplikasi ini tentunya dibuat dalam perangkat mobile karena potensi pembuatan aplikasi di perangkat mobile akan jauh lebih unggul di masa yang akan datang serta menurut data diatas, android merupakan aplikasi yang paling banyak dibuat oleh para
record database
dalamnya terdapat suatu informasi penting dan berguna dari sumber data dengan cara identifikasi dan eksplorasi pola unik. Sumber data berasal dari kumpulan dokumen. Pada
mining mengambil kata atau kalimat yang di
teks dari sumber data yang berupa dokumen dengan tujuan mencari beberapa kata yang dapat mewakili dokumen tersebut untuk dilakukan analisa hubungan dengan dokumen lain. Text
2.1. Text Mining Text Mining dapat diartikan menggali data
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
sebagai end user akan dapat berpartisipasi dalam pembuatan aplikasi.
Software Development Life Cycle (SDLC) prototyping karena dengan SDLC ini pengguna
Proses pembuatan aplikasi menggunakan
aplikasi ini akan dibuat karena unity memiliki fitur cross platform dan mudah dalam implementasi UI.
developer. Dengan menggunakan engine unity
ke platform lain. Selain itu fungsi drag and drop layer user interface (UI) akan mempermudah dalam desain UI (casimps1, 2014).
Text Mining memiliki arti menggali data teks dari sumber data yang berupa dokumen.
platform atau dapat membuat duplikat aplikasi
pembuatan aplikasi non-game akan terasa fungsinya karena unity adalah engine yang cross
game. Penggunaan unity sebagai engine untuk
satunya adalah Unity. Unity sendiri adalah sebuah game engine dimana fungsi utamanya adalah untuk membuat game. Selain untuk membuat game, Unity juga dapat digunakan sebagai engine dalam pembuatan aplikasi non-
smartphone terdapat beberapa engine, salah
Dalam pembuatan aplikasi android pada
melakukan pengumpulan data menggunakan Facebook menerangkan bahwa, Indonesia merupakan negara pengguna android terbesar di Asia Tenggara dengan total pengguna sebanyak 41 juta pengguna pada bulan Oktober tahun 2015. Jika diubah dalam persentasi mencapai 94% pengguna menggunakan android dan 6% atau 6 juta menggunakan iOS (Rachman, 2015).
biro marketing bernama Wawai Marketing yang
Sistem operasi Android buatan Google menguasai lebih dari separuh mangsa pasar di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Menurut
dari text mining. Fungsi dari VSM adalah untuk melakukan proses temu kembali informasi. Proses temu kembali informasi akan menghasilkan hasil pencarian yang berupa dokumen dengan data yang mirip dengan dokumen yang dimasukkan (Baskoro, 2015).
Vector Space Model (VSM) adalah bagian
Tujuan dari text mining adalah mencari beberapa kata yang dapat mewakili dokumen tersebut untuk dilakukan analisa hubungan dengan dokumen lain (Baskoro,2015).
yang terbentuk di text mining tidak ditemukan pola yang menarik, akan tetapi akan ditemukan pola data kata per kata yang tidak teratur dari dokumen tersebut (Baskoro, 2015). Dalam Text Mining terdiri dari beberapa tahap, yaitu Text Processing, TF-IDF, dan
Vector Space Model (VSM)
mengacu pada pembuatan sebuah prototye yang digunakan untuk memahami kebutuhan pengguna pada tahap awal pengembangan. Prototype yang dibuat memiliki fungsi yang menggambarkan perangkat lunak akan tetapi bisa jadi untuk logika atau algoritma belum ada, atau hanya sebatas user interface.
mudah dan cepat oleh game enginer / pembuat
game . (Kurnia, 2015).
Selain penggunaan Unity sebagai game
engine, Unity juga dapat digunakan sebagai engine
dalam pembuatan aplikasi non-game. Dalam kasus tertentu penggunaan unity sebagai
engine pembuatan aplikasi mobile non-game
akan terasa mudah karena unity memiliki fitur
cross platform yang mempermudah developer
dalam membuat duplikat aplikasi ke platform lain. Unity dapat dengan mudah menangani berbagai resolusi serta aspek rasio pada mobile
apps (casimps1, 2014).
2.3 Software Prototyping Software prototying
Prototype adalah cara dimana pengguna
Unity adalah suatu aplikasi pembuat game /
dapat mengevaluasi perangkat lunak yang dibuat pengembang dan mencobanya sebelum dipasarkan. Prototype ini berguna bagi pengembang untuk mengetahui kebutuhan yang diinginkan pengguna secara spesifik yang mungkin belum dipikirkan pengembang sebelumnya. Dalam Software prototyping terdapat beberapa tipe, seperti rapid prototyping,
Evolutionary prototyping, Incremental prototyping, dan Extreme prototyping
(tutorialpoint, 2017).
3. METODOLOGI
Alur dari penelitiaan ini dapat dijabarkan menjadi studi literatur, pengumpulan data, analisis kebutuhan dari pengguna, peracangan sistem sesuai kebutuhan pengguna, pembuatan
prototype dan diujikan ke pengguna, evaluasi
pengguna (jika kebutuhan pengguna belum tercapai pada fase prototype, maka akan dilakukan analisis kebutuhan kembali, jika kebutuhan telah sesuai maka proses akan berlanjut ke fase berikutnya), implementasi, pengujian dan analisis, serta pengambilan kesimpulan dan saran.
3.1 Analisis Kebutuhan
Aplikasi pencarian film (Rekonifi) adalah sebuah aplikasi yang menyediakan layanan
search engine untuk mencari judul film dengan platform
android atau mobile apps. Fitur unik yang ditawarkan dalam aplikasi Rekonifi adalah fitur pencarian menggunakan keyword yang pengguna ketahui untuk mencari film yang diinginkan. Fitur pencarian ini menggunakan metode vector space model (VSM), dengan metode ini pengguna dapat menuliskan keyword berupa deskripsi film yang ingin dicari kemudian sistem akan mengenali kombinasi teks tersebut dan memberikan rekomendasi film yang berhubungan dengan keyword. Dalam sistem ini terdapat fitur rekomendasi film berdasarkan film yang pernah dibuka dan dilihat oleh pengguna, sehingga akan memberikan sebuah rekomendasi
game engine yang dapat digunakan dengan
Dimana d merupakan dokumen vektor ke i dari nilai matriks V. q merupakan kata kunci/query.
TF dapat dihitung dengan persamaan (1)
N df idf / log
otherwise tf if tf tf d t d t w d t
, 10 log
1 , , ,
(1) Dimana d t tf
w ,
merupakan bobot TF (tf
weight) dan d t tf
,
merupakan jumlah kemunculan term/kata t dalam dokumen b.
IDF dapat dihitung dengan persamaan (2) t
10 (2)
CosSim q d i i i (4)
Diamana t
idf merupakan bobot inverse Document Frequence , N merupakan banyak
dokumen yang ada, serta t
df
adalah banyak dokumen yang mengandung term/ kata t. Nilai akhir didapatkan dengan perkalian TF-
IDF dengan persamaan (3) t tf d t
idf w w d t
,
,
(3) Nilai VSM dapat dihitung dengan persamaan Cosine Similiarity pada persamaan
(4)
| || | . ) , ( q d q d
2.2 Unity
Dalam perancangan algoritme dibuat sebuah algoritme yang berkaitan dengan implementasi. Pada bab ini akan dibahas salah satu algoritme dalam proses text mining yaitu algoritme text processing. Algoritme text
3.2.1. Perancangan Algoritme
Pada tahap identifikasi aktor dihasilkan sebuah aktor yang berinteraksi dengan sistem, aktor tersebut adalah pengguna. Keterangan mengenai aktor pengguna dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Identifikasi Aktor
Nama Aktor Deskripsi Aktor Pengguna Adalah aktor yang memiliki peran untuk mengoperasikan sistem atau aplikasi
Rekonifi secara langsung di perangkat android. Aktor ini ditujukan untuk masyarakat umum yang kesulitan mencari judul film serta memiliki perangkat android.
Table 2 Perancangan algoritme method steaming() Nama Algoritme: steaming Deklarasi :
dan steaming. Pada perancangan algoritme ini yang akan dibahas adalah method steaming dapat dilihat pada Tabel 2.
processing terbagi menjadi tiga tahap yaitu tokenization, filtering
film yang tepat sesuai dengan yang pengguna inginkan.
- document berisi string yang merupakan deskripsi
interface (UI).
Setelah pembangunan diagram tersebut, selanjutnya merupakan perancangan algoritme atau perancangan komponen dan perancangan user
Dalam tahap perancangan dibuat beberapa perancangan agar dapat digunakan untuk acuan dalam implementasi seperti perancangan diagram. Perancangan diagram yang dibangun adalah sequence diagram, class diagram, serta entity relationship diagram.
Gambar 1 Use Case Diagram Rekonifi
berfungsi menunjukkan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh aktor berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah di deskripsikan. Kebutuhan fungsional yang didapatkan sebanyak lima kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah di deskripsikan maka dibuat use case diagram pada Gambar 2.
Use case diagram merupakan diagram yang
Deskripsi : Masukan : document Proses :
1. Mulai 2.
For (a=0,a<suffix, a++) 2.1. memberi nilai document dengan menghapus suffix yang telah diinisialisasikan.
3. end for
4. For (a=0,a<prefix, a++) 4.1. memberi nilai document dengan menghapus prefix yang telah diinisialisasikan. 5. end for
6. Return nilai document 7. selesai
3.2.2. Perancangan Antarmuka
Pada perancangan antarmuka ditunjukkan bagaimana rancangan antar muka aplikasi yang ditampilkan untuk mempermudah interaksi antara pengguna dan sistem. Pada proses perancangan antarmuka terdapat dua tahap yang dilakukan untuk pengujian atau evaluasi pengguna. Tahap pertama dalam perancangan antarmuka diambil dari identifikasi kebutuhan tahap pertama. Sedangkan untuk tahap kedua diambil dari hasil evaluasi pengguna yang telah dilakukan dan menjadikan perancangan antarmuka ini sebagai prototype 2. pada jurnal ini hanya ditampilkan hasil akhir dari perancangan antarmuka, baik prototyype 1 maupun prototype 2.
3.2. Perancangan
Antarmuka pada halaman home menjelaskan bahwa pada halaman home terdapat dua kategori utama yaitu untuk film animasi dan film movies serta terdapat sebuah kolom untuk pencarian. Pada Gambar 3 ditunjukkan perancangan antarmuka halaman home.
Gambar 4 Perancangan Antarmuka Halaman Detail Film Prototype 2
3.3. Implementasi Gambar 2 Perancangan Antarmuka Halaman Home
Tahap implementasi yang dilakukan terdiri
Prototype 2
dari penjelasan tentang spesifikasi sistem, batasan implementasi, implementasi basis data, Rancangan antarmuka halaman hasil implementasi fungsi utama, dan implementasi pencarian ditunjukkan pada Gambar 4. Pada antarmuka. antarmuka halaman hasil pencarian ditampilkan beberapa film yang memiliki deskripsi hampir
3.3.1. Implementasi Algoritme
sama dengan keyword atau memiliki kadar Pada implementasi algoritme, pembahasan kemiripan mendekati keyword. terkait dengan implementasi method steaming() yang ada pada tahap perancangan algoritme.
Pada Tabel 3 merupakan implementasi dari method steaming().
Tabel 3 Kode Program Steaming
No Kode Program 1 static string steaming(string document)
2 { 3 for (int a=0; a<suffix.Length; a++)
4 document = Regex.Replace(document, suffix[a], "");
5 for (int a=0; a<prefix.Length; a++)
Gambar 3 Perancangan antarmuka halaman hasil
6 document = pencarian Prototype 1 Regex.Replace(document, prefix[a], "");
Perancangan antarmuka halaman detail film
7 return document;
ditunjukkan pada Gambar 5. Pada halaman detail
8 }
pencarian terdapat deskripsi atau sinopsis film, keterangan nama studio, genre, dan rating.
3.3.2. Implementasi Antarmuka
8
6
6
1
2 steamming()
3
7
2
Method R N E P V(G) Set_TF_IDF()
3 setRngking()
6
18
22
5
6
2
Implementasi antarmuka pada aplikasi Rekonifi dibuat dengan bantuan pengolah gambar Inkscape. Implementasi antarmuka merupakan implementasi dari perancangan antarmuka sebelumnya. Implementasi antarmuka dibuat dari perancangan antar muka
prototype 1 maupun prototype 2.
4. Hasil dan Pembahasan
Gambar 6 merupakan implementasi dari perancangan antarmuka halaman home yang terdapat pada Gambar 3. implementasi dibuat sesuai perancangan prototype 2.
Gambar 5 Implementasi Antarmuka Halaman Home
Gambar 7 merupakan implementasi dari perancangan antarmuka halaman hasil pencarian yang terdapat pada Gambar 4. implementasi dibuat sesuai perancangan prototype 2.
Gambar 6 Implementasi Antarmuka Halaman Hasil Pencarian
Gambar 8 merupakan implementasi dari perancangan antarmuka halaman detail film yang terdapat pada Gambar 5 implementasi dibuat sesuai perancangan prototype 2.
Gambar 7 Implementasi Atarmuka Halaman Detail Film
Dalam proses pengujian, terdapat dua pengujian yaitu pengujian unit dan pengujian validasi. Selain pengujian tersebut terdapat pengujian tambahan yaitu usability testing, dan pengujian akurasi,.
Hasil dari perhitungan V(G) dapat dilihat pada Tabel 4.
4.1. Pengujian Unit
Pengujian unit adalah pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa implementasi telah sesuai dengan yang diinginkan melalui pengujian algoritme atau method yang telah dibangun.Pengujian ini dilakukan dengan menentukan jumlah dari
Cyclomatic Complexity dari flow graph. Nilai Cyclomatic Complexity dapat dihitung dengan
persamaan (5), (6) dan (7).
V(G) = E-N+2 (5) V(G) = P+1 (6) V(G) = R (7)
Dimana V(G) merupakan Cyclomatic
Complexity , E, merupakan Edge, N adalah node, P adalah Predicate node, dan R adalah Region.
Tabel 4 Hasil Pengujian Unit Cyclomatic Complexity
4.2. Pengujian Validasi dilakukan oleh lima orang pengguna yang
masing-masing menjalankan aplikasi. Setelah Pengujian validasi adalah merupakan pengguna menjalankan aplikasi, kemudian bagian dari pengujian black box. Pengujian dilakukan pengujian dengan kuesioner. validasi dilakukan untuk mengetahui bahwa Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan. fungsi-fungsi yang dibangun telah sesuai dengan
Hasil pengujian berupa nilai dari kuesioner kebutuhan fungsional atau belum. Dalam yang telah diberikan. Hasil dari pengujian dapat pengujian validasi dibuat kasus uji yang dilhat pada Tabel 6. Dalam tabel tersebut mengacu pada kebutuhan fungsional. Kasus uji dijelaskan nilai yang dihasilkan oleh masing- dibuat untuk masing-masing kebutuhan masing pengguna berdasarkan data pengujian. fungsionnal. Hasil yang didapatkan dari pengujian validasi akan dianalisis untuk
Tabel 6 Hasil Pengujuan Usability
mendapatkan kesimpulan apakah aplikasi telah
No Nama Nilai SUS Keterangan
memenuhi kebutuhan fungsional yang telah
1 Nazzun Hanif
72.5 B
dideskripsikan atau belum. Hasil Pengujian Validasi dapat dilihat pada Tabel 5.
2 Nanda Cahyo W
55 D
3 Arief Indra R
77.5 B Tabel 5
Tabel Hasil Pengujian Validasi
4 Auliaur Rasyid
67.5 C Nomor Status Hasil yang Diharapkan
5 Arinda Rachman
82.5 A Kasus Uji Validasi
RAF_TEST Aplikasi dapat
Nilai rata-rata yang di dapatkan dari
_VAL_1 menampilkan hasil
keseluruhan pengujian adalah 71. berarti aplikasi
pencarian berupa judul film Valid yang memiliki deskripsi film ini layak untuk digunakan. mendekati dangan keyword yang dimasukkan
4.4. Pengujian Akurasi pengguna. Selain dengan
Pengujian akurasi dilakukan dengan
deskripsi, pencarian juga dapat dilakukan dengan
melakukan sepuluh kali memasukkan keyword
menuliskan judul film atau
yang memiliki isi sesuai dengan sinopsis, tag. kemudia dilihat hasil yang dicapai oleh aplikasi.
RAF_TEST Aplikasi dapat Valid
Jika hasil sesuai dengan judul film yang dicari,
_VAL_2 menampilkan hasil detail
maka akurasi terpenuhi. Hasil pengujian akurasi
film sesuai dengan film dapat dilihat pada Tabel 7. yang dipilih. Dalam detail film terdapat rekomendasi
Tabel 7 Hasil Pengujian Akurasi film serta komentar.
Hasil yang RAF_TEST Aplikasi dapat Valid
Penguji Keywor Hasil yang Didapatka Hasil _VAL_3 menampilkan form an Ke- d diinginkan n komentar bagi pengguna
Ao no Ao no agar dapat menuliskan
1
1 Benar Exocist Exocist komentar dan menyimpan
Nurarihyo Nurarihyo data komentar untuk
2
2 Benar n no Mago n no Mago kemudian ditampilkan pada
Mayo Mayo halaman view comment.
3
3 Benar Chiki! Chiki! RAF_TEST Aplikasi dapat
4
4 Beelzebub Beelzebub Benar _VAL_4 menampilkan rekomendasi
Seto no film bagi pengguna
Seto no Valid
5
5 Hanayom Benar berdasarkan ratting.
Hanayome e RAF_TEST Aplikasi dapat Valid
Ben-To Ben-To
6
6 Benar _VAL_5 menampilkan hasil
(Ben To) (Ben To) pengelompokkan film
The Lord The Lord sesuai dengan judul of the of the pengelompokkan.
Rings: The Rings: The
7
7 Benar Two Two Towers Towers
4.3. Usability Testing (2002) (2002) One Flew One Flew
Usability testing digunakan untuk melihat
8
8 Benar Over the Over the
tingkat kepuasan pengguna. Pengujian
Cuckoo's Cuckoo's Nest (1975) Nest (1975)
9
Hasil dari tahap perancangan menghasilkan perancangan basis data yang di gambarkan dengan entity
2. Pemilihan metode Vector Space Model (VSM) dilakukan untuk mendapatkan sebuah fitur dimana pencarian dilakukan dengan menggunakan deskripsi dari film tersebut. Dengan menggunakan metode
untuk pengujian validasi kebutuhan fungsional serta kebutuhan non fungsional. User acceptance testing digunakan untuk mengetahui persetujuan dari pengguna sebagai end user.
testing untuk pengujian unit dan black box testing
Pengujian dilakukan dengan white box
d.
engine Unity.
c. Implementasi telah dilakukan dengan spesifikasi sistem dan batasan implementasi telah menghasilkan implementasi basis data yang disimpan dalam mySQL dan kemusian di konversikan kedalam JSON, implmentasi class diagram menggunakan bahasa C# dengan engine Unity, pembuatan user interface dilakukan dengan aplikasi inkscape dan kemudian diimplementasikan kedalam
. Perancangan algoritme dibuat sebanyak lima algoritme dari kebutuhan fungsional. Terakhir adalah perancangan user interface yang dibuat sebanyak lima perancangan dari setiap kebutuhan fungsional.
diagram
5. KESIMPULAN
4. Perhitungan manual dilakukan untuk mengetahui dan melakukan validasi tentang metode
9 Goodfellas (1990) Goodfellas (1990)
VSM yang dilakukan.Dalam perhitungan manual didapatkan nilai 0.956 yang menyatakan bahwa keyword 1 sesuai dengan isi dokumen.
b.
3. Pengujian usability digunakan untuk mengetahui fungsionalitas aplikasi ketika berada di tangan pengguna. Hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa rata-rata aplikasi mendapatkan nilai 71 yang berarti layak untuk digunakan.
Hasil analisis dan pemodelan kebutuhan didapatkan seorang aktor yang memiliki lima kebutuhan fungsional dan tiga kebutuhan non fungsional, kebutuhan fungsional tersebut digambarkan dan dimodelkan dalam use case diagram, dan use case scenario.
1. Analisis, perancangan, dan implementasi dalam pembangunan apikasi pencarian film (rekonifi) dilakukan dalam beberapa tahapan dan hasil sebagai berikut: a.
Kesimpulan dalam penelitian pengembangan aplikasi pencarian film (rekonifi) dengan metode vector space model (VSM) berbasis android adalah sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menghasilkan nilai untuk keyword1 sebanyak 0.956 dan keyword2 sebanyak 0. hal ini membuktikan bahwa keyword1 sesuai dengan deskripsi film.
yang berisi kalimat acak. Dengan rumus cosim, maka keyword dengan isi sinopsis akan bernilai 1 atau mendekati 1, dan keyword lain akan bernilai dbawah angka 1
keyword2
Nilai akurasi yang didapatkan dari penggunaan metode VSM adalah 100%. Perhitungan manual yang dilakukan dengan skenario terdapat dua keyword, yaitu keyword1 dengan isi sinopsis film itu sendiri serta sebuah
= nilai benar / kasus uji * 100% = 10/10*100% = 100%
Nilai akurasi
Dari hasil Tabel 6. dihitung akurasi dari pencarian dengan metode VSM jika keyword berupa sinopsis dari cerita adalah sebagai berikut:
(1999) Benar
10 The Matrix (1999) The Matrix
10
Benar
VSM pengguna dapat mencari judul film dengan memasukkan keyword berupa teks yang merupakan deskripsi dari film yang dicari.
DAFTAR PUSTAKA
kebutuhan fungsional dan 17 class yang terbentuk yang disusun dalam class
, perancangan arsitektur yang di gambarkan dengan
Afrisia, R.S., 2016. Jumlah Penonton Film
Indonesia Tertinggi Setelah Enam Tahun
, [online] tersedia di: <https://www.cnnindonesia.com/hiburan/2
relationship diagram
sequence diagram sebanyak lima
0160729000615-220-147779/jumlah- <https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc penonton-film-indonesia-tertinggi-setelah- _software_prototyping.htm> [Diakses 16 enam-tahun/> [Diakses 10 Maret 2017] Maret 2017] Baskoro, S.Y., Ridok, A., Furqon, M.T., 2015.
Pencarian Pasal pada Kitab Undang- Undang Hukup pidana (KUHP) Berdasarkan Kasus Menggunakan Metode Cosine Similiarity dan Latent Semantic Indexing (LSI) . Journal of Environmental
Engineering & Sustainable Technology, [e- journal]. Tersedia melalui : <http://download.portalgaruda.org/article.p hp?article=405443&val=7335&title=PEN CARIAN%20PASAL%20PADA%20KIT AB%20UNDANG- UNDANG%20HUKUM%20PIDANA%2 0(KUHP)%20BERDASARKAN%20KAS US%20MENGGUNAKAN%20METODE %20COSINE%20SIMILARITY%20DAN %20LATENT%20SEMANTIC%20INDE
XING%20(LSI)> [Diakses 15 Februari 2017]
Casimp1, 2014. Using Unity for non-game app
development, [online] tersedia di:
<http://www.jarcas.com/studios/?p=208> [Diakses pada 01 Maret 2017]
Kurnia, E., 2015. Rancang bangun game edukasi
sistem periodik unsur
. S1. Universitas Brawijaya. Rachman, A.F., 2015. Android Kuasai Asia
Tenggara, di Indonesia Paling Juara. [online] tersedia di
<https://inet.detik.com/consumer/d- 3054169/android-kuasai-asia-tenggara-di- indonesia-paling-juara> {Diakses pada 10 April 2017]
Ramadani, D., 2014. Jumlah Bioskop dan Film
Bertambah, Jumlah Penonton Turun,
[online] tersedia di: <http://filmindonesia.or.id/article/jumlah- bioskop-dan-film-bertambah-jumlah- penonton-turun#.WLD15VV97IU> [Diakses 25 Februari 2017]
Trianto, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tutorialpoint, 2017. SDLC - Overview, [online] tersedia di:
<https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc _overview.htm> [Diakses 16 Maret 2017]
,2017, SDLC - Software Prototype Model, [online] tersedia di: