Makalah laporan kuliah lapangan satu

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Skala waktu geologi adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai untuk menjelaskan
waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi. Skala waktu
geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan
hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang
ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh
International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United
States Geological Survey. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut
peristiwa yang terjadi pada tiap periode.
1.2 Perumusan Masalah
Setelah menetapkan latar belakang pemilihan judul diatas, maka selanjutnya dapat
diidentifikasikan masalah penelitian. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut
1.

Konsep-Konsep tentang Waktu Geologi.


2.

Pendekatan Waktu Geologi.

3.

Penanggalan Relatif.

4.

Skala Waktu Geologi.

1. 3Tujuan dan Manfaat
·

Mahasiswa mampu memahami dasar pembagian dan dasar penamaan skala waktu geologi
Mahasiswa mampu mengetahui skala waktu geologi dan peristiwa umum yang terjadi
didalamnya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1.

Agar mengetahui tentang Waktu Geologi.

2.

Memahami tentang waktu geologi

1.4. Batasan Masalah
JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 1

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
Tulisan ini hanya membahas dasar penamaan skala waktu geologi

BAB II
PEMBAHASAN


1.1 Tiori skala waktu geologi
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjangsejarah geologi .
Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan
tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan
standar kode warna dari United States Geological Survey.
Pada awal era pembentukan bumi terdapat empat era yaitu era prakambrium,
kemudian era paleozoikum yang terdiri dari zaman kambrium, zaman silur, zaman devon,
zaman karbon dan zaman prem. Lalu berlanjut ke era mesozoikum yang terdiri dari zaman
trias, zaman jura dan zaman kapur. Kemudian era berikutnya yaitu era kenozoikum atau era
neozoikum ya g terdiri dari zaman tersier dan zaman kwarter. Pada masa sekarang ini bumi
berada pada masa holosen muda. Diperkirakan manusia muncul 2 juta tahun yang lalu.
Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang terdapat diatas
permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang berada diatas bukit
mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk mempelajari bumi maka
dimensi “waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian mempelajari sejarah bumi juga
menjadi hal yang sangat penting pula.
Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur Bumi.
Pertama,adalah Skala Waktu Relatif, yaitu skala waktu yang ditentukan berdasarkan atas

urutan perlapisan batuan-batuan serta evolusi kehidupan organisme dimasa yang lalu; Kedua
adalah Skala Waktu Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skala waktu geologi yang ditentukan
berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam bebatuan.
Skala relatif terbentuk atas dasar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perkembangan ilmu
geologi itu sendiri, sedangkan skala radiometri (absolut) berkembang belakangan dan berasal
dari ilmu pengetahuan fisika yang diterapkan untuk menjawab permasalahan permasalahan
yang timbul dalam bidang geologi.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 2

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
Umur geologi merupakan skala umur yang menunjukkan jaman-jaman yang telah
berlangsung sejak bumi terbentuk hingga kehidupan saat ini. Masing-masing dari jaman pada
skala waktu geologi tersebut memiliki fosil penciri yang disebut fosil index. Ciri-ciri dari
fosil index tersebut ialah:



Memiliki rentang hidup yang singkat



Penyebarannya luas



Tidak memiliki periode hidup yang khusus. Jadi, dapat hidup dalam iklim dan cuaca

apapun dalam satu jaman.
1.2 Isi dasar pembagian skala waktu geologi
Giovani Arduino (1970) mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi 4 (empat),
yaitu :
1.

Primer (tertua)

2.


Sekunder (menengah)

3.

Tersier (termuda)

4.

Quarter (lebih muda dari tersier)
Pada perkembangan selanjutnya istilah "primer" dan "sekunder" tidak dipergunakan

lagi hingga sekarang.
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari ada dan
belum adanya kehidupan yang nyata, yaitu :
1. Kurun Kriptozoikum: belum dijumpai adanya suatu kehidupan yang nyata;
2. Kurun Fanerozoikum: sudah ada kehidupan yang nyata.
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan
kehidupan yang sudah menjadi nyata dibagi menjadi 5 (lima), yaitu :
1. Masa Azoikum (a = tidak; zoon = kehidupan), masa dimana pada dasarnya semua sedimen

dijumpai bebatuan yang sama sekali tidak mengandung fosil.
2. Masa Proterozoikum (proto = masa lampau), masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan
hanya mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama
tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Masa Azoikum dan masa
JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 3

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
proterozoikum terkadang sulit dibedakan, sehingga kadang-kadang dijadikan satu masa, yaitu
masa Arkeozoikum.
3. Masa Paleozoikum (paleo = tua/kuno), masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut
sudah terdapat jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang, semua jenis kehidupan tersebut kini
sudah tidak terdapat lagi / punah.
4. Masa Mesozoikum (mesos = masa tengah), masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan
tersebut sudah terdapat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang erat hubungan kekeluargaannya
dengan yang ada sekarang, meskipun sejumlah besar dari jenis tersebut kini telah punah.
Masa ini mempunyai bentuk-bentuk reptilia raksasa sebagai penciri utama.

5. Masa Kenozoikum (kainos = baru), masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut
sudah terdapat sisa-sisa kehidupan yang menunjukkan suatu permulaan pembentukan
tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sekarang, dijumpai binatang menyusui dan binatang
lunak yang kini masih hidup.
Dasar pembagian skala waktu geologi berdasarkan zaman :
Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu),
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana
batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul
pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini
mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan
penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda
dan Artropoda (Trilobit).
Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu),
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang
belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali
seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili
Laut) dan Bryozona. Koral dan Alga berkebang membentuk karang, dimana trilobit dan
Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan
Brakiopoda mulai menyebar.
Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu),


JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 4

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat
mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan
Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul
pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.
Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu),
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan
tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan.
Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan
beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk
pertama kalinya.
Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu),
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga

raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab,
tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman
ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea,
Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu),
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia
meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif.
Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan
micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu),
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.
Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman
ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai
berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang
hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan
Konifer menyebar.
Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu),
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya.
Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus
merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati


JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 5

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer
menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.
Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu),
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia
berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga
mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India
terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu),
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata
dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut
sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.
Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi
tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier –
Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan
perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang),
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai
sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti
oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit
terjadi 5 kali Zaman es (Zaman glasial). Pada Zaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika
utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan
Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4 Zaman es ini terdapat Zaman Intra Glasial,
dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut
Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai
peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen
sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 6

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

1.3 GAMBAR-GAMBAR SKALA WAKTU GEOLOGI

Giovani Arduino (1970) mengusulkan pembagian skala waktu geologi menjadi 4 (empat),
yaitu :
1. Primer (tertua)
2. Sekunder (menengah)
3. Tersier (termuda)
4.Quarter (lebih muda dari tersier)
Pada perkembangan selanjutnya istilah "primer" dan "sekunder" tidak dipergunakan lagi
hingga sekarang.
Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi kurun, bertitik tolak dari ada dan belum

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 7

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
adanya kehidupan yang nyata, yaitu :
1. Kurun Kriptozoikum:
belum dijumpai adanya suatu kehidupan yang nyata;
2. Kurun Fanerozoikum:
sudah ada kehidupan yang nyata.

Dasar pembagian skala waktu geologi menjadi masa didasarkan atas adanya perkembangan
kehidupan yang sudah menjadi nyata dibagi menjadi 5 (lima), yaitu :
1. Masa Azoikum (a = tidak; zoon = kehidupan),
masa dimana pada dasarnya semua sedimen dijumpai bebatuan yang sama sekali tidak
mengandung fosil.
2. Masa Proterozoikum (proto = masa lampau),
masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan hanya mengandung sisa-sisa bentuk
kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yang
menghasilkan gamping. Masa Azoikum dan masa proterozoikum terkadang sulit dibedakan,
sehingga kadang-kadang dijadikan satu masa, yaitu masa Arkeozoikum.
3. Masa Paleozoikum (paleo = tua/kuno),
masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat jenis tumbuhtumbuhan dan binatang, semua jenis kehidupan tersebut kini sudah tidak terdapat lagi /
punah.
4. Masa Mesozoikum (mesos = masa tengah),
masa dimana pada lapisan-lapisan bebatuan tersebut sudah terdapat tumbuh-tumbuhan
dan binatang yang erat hubungan kekeluargaannya dengan yang ada sekarang, meskipun
sejumlah besar dari jenis tersebut kini telah punah. Masa ini mempunyai bentuk-bentuk
reptilia raksasa sebagai penciri utama.
5. Masa Kenozoikum (kainos = baru),
masa dimana pada lapisan-lapisan batuan tersebut sudah terdapat sisa-sisa kehidupan
yang menunjukkan suatu permulaan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang
sekarang, dijumpai binatang menyusui dan binatang lunak yang kini masih hidup.
Setiap masa dibagi-bagi menjadi zaman, pembagian menjadi zaman terutama didasarkan atas

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 8

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
kumpulan kehidupan yang terkhususkan. Misalnya didasarkan atas nama wilayah tipe tempat
dimana untuk zaman tersebut tersingkap seperti Devon,

Gambar 1.2 skala waktu geoli

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 9

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 10

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

Gambar 1.3 skala waktu geologi
 Rentang waktu
Rentang waktu kedua dan ketiga masing-masing merupakan subbagian dari garis waktu
sebelumnya yang ditandai dengan atau tanda bintang (asterisk). Holosen, (kala terakhir)
terlalu kecil untuk dapat terlihat jelas pada garis waktu ini.

Skala waktu geologi
Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang terdapat
diatas permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang berada diatas
bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk mempelajari bumi
maka dimensi “waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian mempelajari sejarah bumi
JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 11

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
juga menjadi hal yang sangat penting pula. Ketika kita berbicara tentang catatan sejarah
manusia, maka biasanya ukuran waktunya dihitung dalam tahun, atau abad atau bahkan
puluhan abad, akan tetapi apabila kita berbicara tentang sejarah bumi, maka ukuran waktu
dihitung dalam jutaan tahun atau milyaran tahun.
Waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Catatan
waktu biasanya disimpan dalam suatu penanggalan (kalender) yang pengukurannya
didasarkan atas peredaran bumi di alam semesta. Sekali bumi berputar pada sumbunya (satu
kali rotasi) dikenal dengan satu hari, dan setiap sekali bumi mengelilingi Matahari dikenal
dengan satu tahun.Sama halnya dengan perhitungan waktu dalam kehidupan manusia, maka
dalam mempelajari sejarah bumi juga dipakai suatu jenis penanggalan, yang dikenal dengan
nama “Skala Waktu Geologi”. Skala Waktu Geologi berbeda dengan penanggalan yang kita
kenal seharihari. Skala waktu geologi dapat diumpamakan sebagai sebuah buku yang
tersusun dari halamanhalaman, dimana setiap halaman dari buku tersebut diwakili oleh
batuan. Beberapa halaman dari buku tersebut kadang kala hilang dan halaman buku tersebut
tidak diberi nomor, namun demikian kita masih dapat membaca buku tersebut karena ilmu
geologi menyediakan alat kepada kita untuk membantu membaca buku tersebut.
Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur Bumi.
Pertama,adalah Skala Waktu Relatif, yaitu skala waktu yang ditentukan berdasarkan atas
urutan perlapisan batuan-batuan serta evolusi kehidupan organisme dimasa yang lalu; Kedua
adalah Skala Waktu Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skala waktu geologi yang ditentukan
berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam bebatuan.
Skala relatif terbentuk atas dasar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perkembangan ilmu
geologi itu sendiri, sedangkan skala radiometri (absolut) berkembang belakangan dan berasal
dari ilmu pengetahuan fisika yang diterapkan untuk menjawab permasalahan permasalahan
yang timbul dalam bidang geologi

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 12

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

Gambar 1.4. skala waktu geologi
Tabel dibawah adalah Skala Waktu Geologi yang merupakan hasil spesifikasi dari
“International Commission on Stratigraphy” pada tahun 2009. Adapun warna yang tertera
dalam tabel Skala Waktu Geologi merupakan hasil spesifikasi dari “Committee for the
Geologic Map of the World” tahun 2009.

1.4 macam-macam fosil skala waktu geologi
1.Skala Waktu Relatif

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 13

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
Sudah sejak lama sebelum para ahli geologi dapat menentukan umur bebatuan
berdasarkan angka seperti saat ini, mereka mengembangkan skala waktu geologi secara
relatif. Skala waktu relatif dikembangkan pertama kalinya di Eropa sejak abad ke 18 hingga
abad ke 19. Berdasarkan skala waktu relatif, sejarah bumi dikelompokkan menjadi Eon
(Masa) yang terbagi menjadi Era (Kurun), Era dibagi-bagi kedalam Period (Zaman), dan
Zaman dibagi bagi menjadi Epoch (Kala). Nama-nama seperti Paleozoikum atau
Kenozoikum tidak hanya sekedar kata yang tidak memiliki arti, akan tetapi bagi para ahli
geologi, kata tersebut mempunyai arti tertentu dan dipakai sebagai kunci dalam membaca
skala waktu geologi.
Sebagai contoh, kata Zoikum merujuk pada kehidupan binatang dan kata “Paleo” yang berarti
purba, maka arti kata Paleozoikum adalah merujuk pada kehidupan binatang-binatang purba,
“Meso” yang mempunyai arti tengah/pertengahan, dan “Keno” yang berarti sekarang.
Sehingga urutan relatif dari ketiga kurun tersebut adalah sebagai berikut: Paleozoikum,
kemudian Mesozoikum, dan kemudian disusul dengan Kenozoikum.
Sebagaimana diketahui bahwa fosil adalah sisa-sisa organisme yang masih dapat dikenali,
seperti tulang, cangkang, atau daun atau bukti lainnya seperti jejak-jejak (track), lubanglubang (burrow) atau kesan daripada kehidupan masa lalu diatas bumi. Para ahli kebumian
yang khusus mempelajari tentang fosil dikenal sebagai Paleontolog, yaitu seseorang yang
mempelajari bentukbentuk kehidupan purba.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 14

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

Fosil dipakai sebagai dasar dari skala waktu geologi. Nama-nama dari semua Eon
(Kurun) dan Era (Masa) diakhiri dengan kata zoikum, hal ini karena kisaran waktu tersebut
sering kali dikenal atas dasar kehidupan binatangnya. Batuan yang terbentuk selama Masa
Proterozoikum kemungkinan mengandung fosil dari organisme yang sederhana, seperti
bacteria dan algae. Batuan yang terbentuk selama Masa Fanerozoikum kemungkinan
mengandung fosil fosil dari binatang yang komplek dan tanaman seperti dinosaurus dan
mamalia.
2. Skala Waktu Absolut (Radiometrik)
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa skala waktu relatif didasarkan atas kehidupan
masa lalu (fosil). Bagaimana kita dapat menempatkan waktu absolut (radiometrik) kedalam
skala waktu relatif dan bagaimana pula para ahli geologi dapat mengetahui bahwa:

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 15

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
1. Bumi itu telah berumur sekitar 4,6 milyar tahun
2. Fosil yang tertua yang diketahui berasal dari batuan yang diendapkan kurang lebih 3,5
milyar tahun lalu.3
3. Fosil yang memiliki cangkang dengan jumlah yang berlimpah diketahui bahwa
pertama kali muncul pada batuan-batuan yang berumur 570 juta tahun yang lalu.
4. Umur gunung es yang terahkir terbentuk adalah 10.000 tahun yang lalu.

Para ahli geologi abad ke19 dan para paleontolog percaya bahwa umur Bumi cukup tua,
dan mereka menentukannya dengan cara penafsiran. Penentuan umur batuan dalam ribuan,
jutaa atau milyaran tahun dapat dimungkinkan setelah diketemukan unsur radioaktif. Saat ini
kita dapat menggunakan mineral yang secara alamiah mengandung unsur radioaktif dan dapat
dipakai untuk menghitung umur secara absolut dalam ukuran tahun dari suatu batuan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa bagian terkecil dari setiap unsur kimia adalah atom. Suatu
atom tersusun dari satu inti atom yang terdiri dari proton dan neutron yang dikelilingi oleh
suatu kabut elektron. Isotop dari suatu unsur atom dibedakan dengan lainnya hanya dari
jumlah neutron pada inti atomnya.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 16

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

Penentuan umur dengan menggunakan isotop radioaktif adalah pengukuran yang
memiliki kesalahan yang relatif kecil, namun demikian kesalahan yang kelihatannya kecil
tersebut dalam umur geologi memiliki tingkat kisaran kesalahan beberapa tahun hingga
jutaan tahun. Jika pengukuran mempunyai tingkat kesalahan 1 persen, sebagai contoh,
penentuan umur untuk umur 100 juta tahun kemungkinan mempunyai tingkat kesalahan lebih
kurang 1 juta tahun. Teknik isotop dipakai untuk mengukur waktu pembentukan suatu
mineral tertentu yang terdapat dalam batuan. Untuk dapat menetapkan umur absolut terhadap
skala waktu geologi, suatu batuan yang dapat di-dating secara isotopik dan juga dapat
ditetapkan umur relatifnya karena kandungan fosilnya. Banyak contoh, terutama dari
berbagai tempat harus dipelajari terlebih dahulu sebelumditentukan umur absolutnya terhadap
skala waktu geologi.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 17

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

Sperti telah di ulas plengdut.com sebelumnya bahwa fosil meupakan penelitian di mana sagat
berarti bagi paleontologi ada beberapa tujuan dalam mempelajari fosil sebagai salah satu
pekembagan kehidupan yang dulu yang penah ada di bumi ini, diantaranya yaitu:
1. Dari fosil kita dapat mempelajari iklim beserta kondisi dan geografi saat fosil hidup di
masa lalu.
2.

Tujuan berikutnya kita dapat menentukan umur relatif batuan yang terdapat di dalam
di dasarkan di dalam fosilnya

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 18

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
3. Pengamatan dan penelitian fosil juga memiliki tujuan untuk menentukan lingkungan
pengendapan batuan di dasarkan atas sifat dan ekologi kehidupan fosil yang di
kandungdalam batuan tersebut.
4.

Tujuan lainnya yaitu untuk korelasi antar batuan-batuan yang terdapat di dalam atau
biostatigrafi yaitu berdasakan kandungan fosil yang seumur atau sejenis.

Contoh fosil indek yang digunakan sebagai kunci pada skala waktu geologi, dimana
bentukbentuk kehidupan yang hadir selama periode waktu geologi yang terbatas yang dipakai
sebagai pedoman dalam penentuan umur batuan dimana fosil tersebut terawetkan

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 19

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

1.5 KOLOM WAKTU GEOLOGI
Urutan stratigrafi yang disusun berdasarkan fosil indeks dan umur relative dari seluruh
dunia memperlihatkan persamaan. Dari korelasi stratigrafi di dunia disusun suatu Kolom
Waktu Geologi, yang merupakan standar urutan kejadian di bumi.
Apabila ada penemuan baru, fosil misalnya, kolom ini selalu akan disempurnakan. Skala
waktu internasional yang dipergunakan untuk satuan waktu dalam kolom waktu geologi
adalah:


Kurun (eon)



masa (era)



zaman (period)



kala (epoch)

Eon merupakan pembagian interval terbesar dari waktu geologi, yang terdiri dari Hadean,
Archean, Proterozoic dan Phanerozoic. Kurun dibagi menjadi beberapa era dan era dibagi
lagi menjadi beberapa masa. Masa dibagi menjadi 3, dan zaman serta kala menjadi lebih
detail, atau interval yang lebih pendek.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 20

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

A. KURUN (Eon)
Hadean, berasal dari bahasa Yunani yang berarti dibawah bumi, merupakan sejarah bumi
paling awal dimana tidak ada atau belum ditemukan rekaman batuan untuk umur ini. Namun
bagaimanapun ada juga batuan dari kurun ini di planet lain, yang batuan keraknya hanya
mengalami sedikit gangguan sejak terbentuknya.
Archean, dari bahasa Yunani, artinya purba (ancient). Batuan dari umur ini masih ada yang
dijumpai, merupakan batuan tertua yang dikenal di bumi, mengandung bentuk kehidupan
mikro bersifat bakteri.
Proterozoic, yang berarti awal kehidupan, pada batuan di umur ini terdapat tanda-tanda
bagian yang keras dari organisme bersel banyak yang tidak tersimpan dengan baik. Data dari
kurun Archeandan Proterozoic tidak sebaik dari umur yang lebih muda, karena batuannya
telah mengalami deformasi, metamorfosisme dan erosi yang intensif.
Phanerozoic, yang dapat diartikan terlihat kehidupan, batuannya penuh dengan bukti
kehidupan berupa bagian yang keras dan tersimpan dengan baik.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 21

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

B.MASA (Era)
Kurun Archean dan Proterozoic tidak diketahui sebaik Phanerozoic, yang dibagi menjadi
Paleozoikum (Paleozoic), Mesozoikum (Mesozoic) dan Kenozoikum (Cenozoic). Nama
tersebut mencerminkan tingkat kehidupan.
Paleozoic, pada masa ini berkembang dari invertebrate laut sampai ikan, ampibi dan
reptile. Pada masa akhir ini mamalia mulai berkembang.
Mesozoic, saat jayanya dinosaurus, menjadi vertebrata dominan di darat. Pada akhir masa
ini mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang.
Cenozoic, mamalia dominan di darat dan tumbuh rerumputan yang penting bagi makanan
mamalia.
C . ZAMAN (Period)
Masa Phanerozoic dibagi dalam beberapa zaman dengan interval sekitar 100 tahun.
Penamaan zaman geologi tidak konsisten. Kebanyakan berdasarkan geografi dimana lapisan
batuannya ditemukan pertama kali, seperti Jerman, Inggris, Rusia, dan Amerika. Tetapi ada
beberapa yang berdasarkan karakteristik lapisan di tempat dimana studinya pertama kali
dilakukan.
Zaman tertua dari Paleozoic adalah Kambrium (Cambrian), saat pertama kali muncul
binatang berkult keras dalam sejarah geologi. Sebelumnya, semua binatang bertubuh lunak,
tidak mempunyai bagian tubuh keras, sehingga fosil yang ditinggalkan sangat jarang
dijumpai. Batuan yag terbentuk selama Archean dan Proterozoic sukar dipisah dengan fosil.
Oleh karena itu untuk memudahkan disatukan menjadi Prekambrium (Precambrian).
D.KALA (Epoch)
Kala dari zaman Tersier dijabarkan secara bertahap. Charles Lyell mempelajari lapiasan
sedimen laut di cekungan Perancis dan Italia dan membagi umur lapisan batuan berdasarkan
persentase dari fosil-fosil yang spesiesnya sekarang masih ada.Demikian pula dengan
Paleozoic dan Mesozoic, dibagi dalam beberapa zaman dan kala.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 22

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.
Konsep waktu (yang benar) ditemukan di Edinburgh pada dekade 1770-an oleh
sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh James Hutton. Mereka menantang konsep waktu
konvensional yang telah ada di sepanjang sejarah hidup manusia, yang menyatakan bahwa
unit waktu terukur adalah rentang hidup manusia dan bahwa umur planet Bumi hanya 6000
tahun (yang dihitung oleh Uskup Ussher berdasarkan kronologi alkitab). Hutton dan kawankawan telah mempelajari batuan di sepanjang pesisirSkotlandia dan menyimpulkan bahwa
setiap formasi batuan, betapapun tua, adalah hasil erosi dari batuan lain, yang jauh lebih tua.
Penemuan mereka memperlihatkan bahwa waktu terentang sangat jauhmelebihi manusia
mampu bayangkan.
Waktu Geologi terbagi menjadi 2 EON (Fanerozoikum dan Prakambrium) yang
masing-masing terbagi menjadi beberapa Era yaitu : Kenozoikum, Mesozaikum, dan
Paleozaikum ( Eon Fanerozoikum) serta era Neoproterozaikum, Mesoproterozaikum,

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 23

TEKNIK GEOLOGI T.A
2015/20
16
Paleoproterozaikum, Neoarkean, Mesoarkean, Paleoarkean, dan era Eoarkean (Eon
Prakambrium).
B.Saran.
Pendapat paling dominan sebelum abad ke-18 dimiliki oleh kelompok gereja
berdasarkan kajian tekstual terhadap alkitab, mereka menyatakan umur Bumi tidak lebih tua
dari 6.000 tahun. Penciptaan Bumi dan segala isinya dalam waktu sedemikian singkat
dipercaya melibatkan proses katastropis.

JERRI JUPRIANTO MANALU

Page 24