Analisis SWOT Pembangunan Gedung Kantor

ANALISIS SWOT PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR SNVT PJSA BBWS
PEMALI JUANA
(Oleh : M. Afif Salim, ST, MT, Bayu Edhi Catur Sadewo)

Disusun Oleh :
Bayu Edhi Catur Sadewo
Naftalia Paramita Putri

15.4110.4966
15.4110.5065

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SEMARANG - 2017
Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Nilai waktu semakin menjadi elemen kritis dalam proses pelaksanaan
sebuah proyek. Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada parameter
penting penyelenggaraan proyek yang sering dikenal sebagai sasaran proyek.
Salah satu ukuran keberhasilan proyek konstruksi ditentukan oleh penyelesaian
proyek sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam dokumen
kontrak dan sesuai pula dengan rencana dan spesifikasinya. Namun demikian,
proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang bersifat kompleks dan dinamis,
sehingga terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya
keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. (Shanty Wijayanthi, 2005 : 2
).
Di dalam perusahaan jasa kontruksi terdapat faktor internal dan faktor
eksternal yang mempunyai pengaruh dalam pembangunan gedung kantor baru.
Faktor internal adalah semua faktor sumber daya yang berada didalam tubuh
perusahaan seperti faktor kinerja karyawan, kenyamanan ruang kerja, halaman
kantor untuk fasilitas parkir, dan kenyamanan karyawan sendiri dalam bekerja.
Selain itu faktor eksternal yang berada di luar perusahaan dan umumnya berada
di luar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya, yang meliputi berbagai
faktor seperti faktor dukungan pimpinan tertinggi, kesan tamu yang datang ke

gedung, kemudahan tamu – tamu parkir, UU K3, Isu Lingkungan kerja buruk,
peraturan pembebasan lahan, peraturan baru, kebijakan baru, penambahan ruang
kerja atau gedung baru, efisiensi kerja.
Faktor-faktor tersebut yang dipertimbangkan kontraktor non besar dalam
kompetisi dan persaiangan untuk mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui analisis manfaat
pembangunan

gedung

baru

tersebut

adalah

analisis

SWOT


Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

2

(Strengths,Weaknesses, Opportunities, Threats).

Analisis

SWOT

adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi,
berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Sthrengths) dan
peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan Ancaman (Threats). Jadi, analisis SWOT membandingkan
antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan
faktor internal Kekuatan (Sthrengths) dan Kelemahan. (Weaknesses) yang
dihadapi.
Untuk memperoleh data dapat menggunakan kuesioner dan wawancara.

Serta pencarian sumber atau literatur yang mendukung penelitian baik literatur
dari instansi proyek ataupun dari buku-buku, majalah dan lain-lain. Pengamatan
difokuskan pada karyawan yang akan berpindah ke gedung baru tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu
metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada manfaat
pembangunan gedung kantor SNVT PJSA tersebut?
2. Apakah kantor tersebut cukup kuat dalam merespon peluang dan mengatasi
ancaman pada pembangunan gedung kantor tersebut?

1.3. Batasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar penelitian terarah dan tidak terlalu meluas
maka dalam penelitian ini perlu pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya membahas permasalahan di lingkup kantor.


Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

3

2. Jumlah responden yang diteliti sebatas karyawan yang dahulu menempati
gedung lama dan akan pindah ke gedung baru.

1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor - faktor internal dan eksternal yang berpengaruh
pada manfaat pembangunan gedung kantor SNVT PJSA tersebut?
2. Untuk mengetahui apakah kantor tersebut cukup kuat dalam merespon
peluang dan mengatasi ancaman pada pembangunan gedung kantor tersebut?

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

4

BAB II
LANDASAN TEORI


2.1. Definisi SWOT
SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini sebagai suatu
model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit
dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih
komprehensif. Maksud dari analisis SWOT yaitu:


Strenght
Atribut dari orang atau perusahaan yang sangat membantu untuk mencapai
tujuan



Weaknesses
Atribut dari orang atau perusahaan yang berbahaya untuk mencapai tujuan




Opportunities
Kondisi eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan



Threats
kondisi Eksternal yang dapat merusak tujuan
SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana

akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu atau memutuskan sebuah
strategi,sebagai contoh, program kerja strategi. Analisis ini digunakan untuk:
1. Memasuki sebuah industri baru
2. Memutuskan meluncurkan produk baru
3. Menganalisis posisi perusahaan pada peta persaingan usaha dalam kurun
waktu tertentu
4. Melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan
5. Membuat keputusan ketika memecahkan masalah yang akan terjadi berkaitan
dengan ancaman dan peluang yang muncul.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor


5

2.2. Peranan SWOT Sebagai Bagian Analisis Manajemen Resiko dan
Hubungannya dengan Manajemen Pengambilan Keputusan
Peranan SWOT sebagai alat dalam menganalisis kondisi suatu perusahaan
selama ini dianggap sebagai suatu model yang dapat diterima secara umum dan
lebih familiar. Sebenarnya jika kita ingin mempergunakan berbagai model lain itu
juga memungkinkan, seperti BCG (Boston Consulting Group), manajemen
performance (kinerja manajemen), balance scorecard dan berbagai alat analisis
lainnya.
Beberapa organisasi profit dan non profit telah mempergunakan SWOT
ini sebagai salah satu alat analisis mereka, seperti IPB dalam membuat rencana
strategis untuk tahun 2008 sampai 2013. Sehingga dengan mempergunakan
SWOT sebagai dasar analisis perusahaan dalam mengambil keputusan, maka
diharapkan SWOT juga memungkinkan untuk dipergunakan sebagai salah satu
model yang representatif dalam menganalisis manajemen resiko suatu
perusahaan. Termasuk tentunya akan mampu memberi masukan dalam
mendukung proses pengambilan keputusan.


2.3. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan
Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan
suatu pandangan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan
penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat di jadikan sebagai bandingan
pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.
Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk
yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau
yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur
hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa
konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

6

2.3 Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif SWOT
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya Opportunities and
Threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang

terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment)
dan lingkungan bisnis makro (macro environment), ekonomi, politik, hukum,
tekonologi, kependudukan, dan sosial budaya.
b) Faktor Internal
Faktor

internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengths

and

Weaknesses (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang
terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya
pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor Internal ini
mencakup meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran,
keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan,
sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).

2.4 Contoh KasusAnalisis Swot dalam Prespektif Manajemen Pengambilan
Keputusan

Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan kondisi
dalam suatu lingkungan. Contohnya adalah:
“Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka
harus tahu tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi
itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT,
1. Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi. Kekuatan bisa
diartikan sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasi tersebut.
Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang
banyak, dll.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

7

2. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi. Kelemahan bisa
diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi tersebut.
Misalnya, kondisi anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.
3. Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi. Dalam hal ini bisa
diartikan sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun
jika tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana
ada bila diminta.
4. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi. Ancaman bisa
diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama
perjalanan kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak
aktif.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa
yang terjadi di lingkungan internal dan external organisasi, maka dapat mulai
membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan
mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.”

Gambar 2.1 Matriks SWOT

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

8

Gambar 2.2 Diagram SWOT

Keterangan :
1. KUADRAN I (Strategi Agresif/Ofensif) :Mempunyai posisi yang paling
menguntungkan sehingga dengan kekuatan yang dimiliki dimungkinkan untuk
memanfaatkan peluang yang ada.
2. KUADRAN II (Strategi Konvensional/Rasionalisasi) : Disini tersedia
peluang yang dapat dipakai untuk mengembangkan usaha, tetapi disisi
internal perusahaan menghadapi masalah karena adanya kelemahan internal.
Manajemen

dituntut

untuk

senantiasa

melakukan

perbaikan

dan

menyempurnakan masalah internal .agar dapat memberikan dukungan bagi
perusahaan jangka panjang.
3. KUADRAN III (Strategi Defensif) : Ini adalah situasi yang sangat tidak
menguntungkan bagi perusahaan, dimana perusahaan menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

9

4. KUADRAN IV (Strategi Diversifikasi) :Meskipun menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi
yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

10

BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konseptual SWOT atau TOWS
Konsep

adalah

abstraksi

atau

gambaran

yang dibangun dengan

menggeneralisasi suatu pengertian. Kerangka Teori atau Kerangka Pikir atau
Landasan Teori adalah kesimpulan dari Tinjauan Puskata yang berisi tentang
beberapa konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian
yang akan dilaksanakan. Berdasarkan Kerangka Teori diatas disusunlah Kerangka
Konsep yaitu suatu bagan yang menggambarkan hubungan antar konsep yang
akan diteliti. Ada lima langkah untuk melakukan analisis situasi perusahaan,
antara lain:
1. Mengevaluasi seberapa baik strategi yang saat ini sedang bekerja. Ini
dilakukan dengan melihat kinerja strategi perusahaan dan menentukan
apakah berbagai strategi logis konsisten.
2. Melakukan analisis SWOT. Kekuatan perusahaan adalah hal yang penting
karena mereka dapat berfungsi sebagai pondasi utama untuk strategi.
Kelemahan perusahaan adalah penting karena mereka dapat mewakili
kerentanan perusahaan yang perlu untuk dikoreksi. Peluang dari luar dan
ancaman ikut bermain karena strategi yang baik bertujuan yang menangkap
peluang yang menarik dan bertahan terhadap ancaman yang berguna bagi
kesejahteraan perusahaan.
3. Mengevaluasi posisi biaya perusahaan dibandingkan terhadap pesaing
(menggunakan konsep analisis biaya strategis dan biaya kerja jika perlu).
Strategi harus selalu bertujuan menjaga biaya cukup sejalan dengan saingan
untuk memelihara kemampuan perusahaan secara menyeluruh
4. Mengakses posisi kompetitif perusahaan dan kekuatan kompetitif. Langkah
ini melihat bagaimana sebuah perusahaan saingan cocok pada faktor penentu

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

11

utama keberhasilan kompetitif. Peringkat kekuatan kompetitif menunjukkan
di mana letak sebuah perusahaan yang kuat dan lemah; sebagai aturan,
strategi bersaing sebuah perusahaan harus dibangun di atas kekuatan
kompetitif dan merupakan upaya untuk menopang daerah kompetitif yang
rentan. Sebuah perusahaan memiliki potensi terbaik untuk serangan di daerah
di mana perusahaan tersebut itu kuat dan saingan lemah.
5. Menentukan beberapa isu strategis dan masalah perusahaan yang perlu
dibahas. Tujuan dari langkah analitis untuk mengembangkan agenda strategi
yang sempurna dengan menggunakan hasil dari kedua analisis situasi
perusahaan dan industri dan analisis kompetitif. Langkah ini membantu
manajemen menarik kesimpulan tentang kekuatan dan kelemahan strategi
dan menentukan beberapa isu pembuat strategi yang perlu dipertimbangkan.

Input

Process

Output

Gambar 3.1 Gambaran Kerangka Konseptual SWOT

Dari Gambar 3.1 diatas dapat dikrtahui bahwa gambaran konseptual
SWOT meliputi input,process,dan output dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Input merupakan strategi perusahaan saat ini, beserta faktor internal
(strength, weakness)

faktor eksternal

(opportunity, threat) yang

mempengaruhinya.
2. Process merupakan beberapa langkah analisis SWOT
3. Output merupakan strategi baru dan solusi dari hasil analisis SWOT yang
dilakukan untuk mengembangkan potensial perusahaan lebih maju

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

12

3.2 Kerangka Operasional SWOT atau TOWS
Operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk menetapkan
apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur variabel. Jadi, kerangka
operasional atau Kerangka Kerja adalah kerangka yang menyatakan tentang
urutan langkah dalam melaksanakan penelitian. Dalam analisis SWOT kerangka
operasional merupakan urutan langkah menemukan sebuah strategi yang sesuai
antara capabilities dan environment suatu organisasi atau perusahaan. Berikut ini
merupakan gambaran Kerangka Operasional SWOT, yaitu:

Identify

To Cultivate Data

Draw Conclusions

Translate in To Action

Gambar 3.2 Gambaran Kerangka Operasional SWOT

Dari Gambar 3.2 diatas dapat diketahui bahwa gambaran kerangka
operasional SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

13

1. Operasional sebuah analisis SWOT diawali dengan mengidentifikasi faktor
internal yaitu, Strength dan Weakness serta, faktor eksternal yaitu, Opportunity
dan Threats suatu organisasi atau perusahaan
2. Melakukan pembobotan dan ranking dari beberapa variabel yang mempengaruhi,
kemudian merubahnya kedalam bentuk matrik sehingga bisa menentukan posisi
suatu organisasi atau perusahaan tersebut berada di kuadran mana
3. Membuat kesimpulan dan pemilihan strategi yang tepat yang sesuai dengan
capabilities dan environment. Agar suatu organisasi atau perusahaan tersebut
mampu bersaing dengan kompetitior yang lainnya.
4. Merealisasikan strategi tersebut dalam suatu tindakan

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

14

BAB IV
LANGKAH PENGUKURAN ANALISIS SWOT ATAU TOWS

4.1. Langkah Pengukuran SWOT atau TOWS
Dalam melakukan analisis SWOT perlu adanya manajer melakukan
beberapa tahapan dari penganalisaan itu sendiri. Dengan demikian akan
membantu untuk merumuskan analisis dengan mudah dan teratur. Tahapan ini
dimulai dari penentuan variabel yang mendukung dan diperlukan oleh organisasi
atau perusaahaan tersebut hingga menentukan strategi apa yang dapat
digunakannya sesuai dengan posisinya dalam kuadran SWOT atau TOWS
sehingga didapatkan solusi yang tepat. Adapun tahapan pengukurah analisis
SWOT atau TOWS yaitu:
1. Mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan organisasi atau
perusahaan.
Pada langkah awal ini manajer menidentifikasi variabel yang berhubungan
dengan

keberlangsungan organisasi atau perusahaan, baik variabel yang

mendukung, mengancam maupun yang dibutuhkannya.
Variabel adalah sebuah karakteristik, angka, atau kuantitas yang bertambah
atau berkurang dari waktu ke waktu atau mengambil yang berbeda nilai dalam
situasi yang berbeda.
2. Mengklasifikasikan variabel internal atau eksternal.
Dari variabel yang telah ditentukan pada langkah pertama, maka dilangkah ini
variabel akan diklasifikasikan atau dikelompokkan sesuai dengan varibel ini
berasal. Apakah variabel tersebut datangnya dari dalam organisasi atau
persahaan, yang disebut variabel internal. Atau variabel tersebut berasal dari
luar organisasi atau perusahaan tersebut, yang disebut variabel eksternal.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

15

3. Menentukan bobot tiap variabel
Bobot adalah persentase pentingnya suatu variabel atau indikator dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Total bobot masing-masing analisa adalah
100 atau 1. Bobot dapat ditentukan oleh Top Manager atau kelompok manajer
yang berdiskusi dalam penentuan bobotnya.
4. Menentukan skala atau rating tiap variabel.
Skala adalah penilaian yang diberikan untuk kondisi atau keadaan yang sudah
berjalan dalam organisasi atau perusahaan.
5. Menentukan nilai atau score dari setiap aspek SWOT atau TOWS.
Nilai adalah perkalian antara bobot dengan skala yang akan menjadi ukuran
untuk menentukan posisi perusahaan secara umum.
6. Menghitung strength posture dan competitive posture.
Langkah ini merupakan tahap perhitungan komulatif dari varibel tiap faktor
yang telah didapatkan nilai atau score dari hasil perkalian bobot dengan skala
tadi. Perhitungan strength posture dan competitive posture bertujuan untuk
menetukan posisi titik ordinat organisasi atau perusahaan dalam grafik SWOT
atau TOWS.
Strenght posture adalah perhitungan komulatif nilai atau score dari variabel
faktor internal yang telah didapatkan dengan rumus:
Strength posture: S + (-W)
Sedangkan competitive posture adalah perhitungan komulatif nilai atau score
dari variabel faktor ekstenal yang telah didapatkan pula dengan rumus:
Competitive posture: O + (-T)
7. Menggambarkan ordinat pada kuadran SWOT atau TOWS untuk mengetahui
posisi organisasi atau perusahaan.
Langkah

selanjutnya

dalam

analisis

SWOT

atau

TOWS

adalah

menggambarkan posisi dari organisasi atau perusahaan tersebut kedalam

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

16

kuadran SWOT atau TOWS. Terdapat dua penggambaran dalam tahap ini.
Yang pertama yaitu penggambaran daerah posisi terluas dengan menempakan
titik ordinat tiap aspek SWOT atau TOWS sesuai dengan nilai atau score
masing aspek. Jadi, ada titik ordinat strength, ordinat weakness, ordinat
opportunity dan ordinat threat yang kemudian ditarik garis putus-putus. Dan
berguna untuk mengetahui aspek mana yang perlu dipertahankan serta
diminimalisir

dari

organisasi

atau

perusahaan

tersebut.

Sedangkan

penggambaran yang kedua adalah penempatan ordinat perhitungan komulatif
nilai variabel tiap faktor internal maupun faktor eksternal yang sebelumnya
telah kita hitung yaitu hasil dari strength posture dan competitive posture.
Penggambaran ini berguna untuk mengetahui posisi organisasi atau
perusahaan dalam kuadran serta dalam daerah terluas dari aspek SWOT atau
TOWS.
8. Menentukan strategi dan solusi untuk organisasi atau perusahaan.
Setelah diketahui posisi organisasi atau perusahaan dalam kuadran SWOT
atau TOWS maka dpat diketahui strategi yang harus digunakan oleh
perusahaan tersebut. Apakan strategi OS, strategi ST, strategi WT ataupun
WO yang cocok untuk keadaan organisasi atau perusahaan tersebut. Setelah
mengetahui menggunakan strategi apa maka dapat pula ditentukan solusi
penggunaan metoda manajemen yang akan digunakan dalam menjalankan
organisasi atau perusahaan tersebut.

4.2. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Analisis SWOT atau TOWS
Dalam proses analisa SWOT atau TOWS yang harus diperhatikan tidak
hanya tahapan analisanya saja, namun responden yang terdiri dari sumber daya
manusia atau anggota organisasi atau perusahaan itu sendiri perlu untuk
diperhatikan agar analisis SWOT atau TOWS yang dilakukan dapat memberikan
hasil yang terbaik, sehingga manajerial pun mengetahui secara tepat keadaan

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

17

organisasi atau perusahaannya. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada setiap responden analisis ini, antara lain:
1. Objektif
Artinya anggota organisasi atau perusahaan tersebut harus bisa memandang
secara netral dan tidak ada rasa mengagungkan organisasinya sendiri. Jangan
menutupi kekurangan yang yang ada dan disertai pemberian nilai secara
subjektif, yaitu sesuai dengan pandangan dan seleranya pribadi.
2. Realistis
Realistis adalah suatu sikap atau tindakan yang bersifat nyata serta
sewajarnya. Sehingga orang yang bersifat realistis adalah orang yang apa
adanya tidak mengkhayal.
3. Rendah hati
Rendah hati adalah sikap seseorang yang tidak sombang akan apa yang ia
miliki, selalu terbuka dalam menerima nasihat, kritik maupun saran dari
siapapun, dimanapun, dan kapanpun tanpa merasa bahwa dirinya lebih baik
dari mereka.
4. Jujur
Jujur adalah keselarasan antara apa yang disampaikan dengan kenyataan yang
ada. Jadi, anggota organisasi atau perusahaan harus menyadari dan
memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan organisasi atau perusahaan
tanpa berbohong.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

18

BAB V
METODA ANALISIS SWOT

5.1 Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns, (1992) menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (kekuatan dan kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak
isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor
internal dan eksternal.

Tabel 5.1. Matriks SWOT

Dari Tabel 5.1 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks SWOT yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih
cepat.
2. Sel B: Mobilization

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

19

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi
untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah
ancaman itu menjadi sebuah peluang.
3. Sel C: Divestment atau Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena
kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang
diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
4. Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan
karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi
organisasi.

Strategi

yang

harus

diambil

adalah

Damage

Control

(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan.

5.2 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce and Robinson
(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung
skor
a. Masing-masing poin faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian
terhadap sebuah poin faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

20

penilaian terhadap poin faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor
sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah
dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah
dan 10 berarti skor yang paling tinggi.

b. Masing-masing poin faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan.
Artinya,

penilaian

terhadap

satu

poin

faktor

adalah

dengan

membandingkan tingkat kepentingannya dengan poin faktor lainnya.
Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat
(rentang nilainya sama dengan banyaknya poin faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah poin faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu Y.
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.

Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks kuadran
SWOT:

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

21

Tabel 5.2 Contoh Tabel Perhitungan Analisis SWOT

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

22

Gambar 5.1 Matriks Kuadran SWOT
Dari Gambar 5.1 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran
SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
2. Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3. Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang
ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
4. Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

23

mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini
dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
5.3 Strategi SWOT
Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari gambar 5.1
dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya
masing-masing, yakni sebagai berikut:

Tabel 5.3 SWOT Strategic Issues

Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari matriks tiga
dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya masingmasing, yakni sebagai berikut:
1. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan sekaligus
memanfaatkan peluang yang ada.
2. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi
kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan peluang
yang ada.
3. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu menonjolkan kekuatan guna
mengatasi ancaman yang mungkin timbul.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

24

4. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta
meminimalkan dampak dari ancaman yang ada.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

25

BAB VI
HASIL ANALISIS

6.1 Penentuan Faktor Internal dan Eksternal
Dari Analisis SWOT yang dilakukan untuk rencana pembangunan Gedung Kantor
SNVT PJSA Di Wilayah Kantor Induk BBWS Pemali Juana dapat dilihat aeperti di
bawah ini :
1. Kekuatan (Strenghts)


Letak lokasi berdekatan dengan gedung kantor bagian lain.



Memiliki aksesbilitas keluar masuk kendaraan yang baik.



Memiliki fasilitas tempat parkir kendaraan yang baik dan rapi.



Memiliki fasilitas ruang kerja lebih banyak dan rapi.



Kenyamanan bekerja lebih baik.

2. Kelemahan (Weakness)


Ruang atau space antar bangunan gedung kantor satu dengan gedung kantor
bagian lain semakin sempit karena penambahan satu bangunan gedung kantor
baru.



Lalu lintas keluar masuk kendaraan semakin ramai sehingga rawan terjadi
kecelakaan kecil (Mobil kesenggol sedikit, motor kesenggol, dll).



Tempat parkir yang luas membuat karyawan parkir tidak rapi, seenaknya
meletakkan kendaraan sehingga membuat parkir menjadi kesan penuh.



Banyaknya ruang kerja yang kosong dapat membuat tempat santai atau
nongkrong pegawai sehingga waktu bekerja lebih sedikit daripada waktu
menganggur/ santai..



Kenyamanan bekerja dapat membuat mengantuk para pegawai yang bekerja
karena terlena dengan suasana ruangan yang sejuk.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

26

3. Peluang (Opportunities)


Dukungan/ Izin Pimpinan tertinggi untuk membangun gedung kantor baru.



Semakin mudah akses kendaraan keluar masuk gedung tersebut akan
membuat tamu – tamu yang datang semakin senang dan tidak kerepotan jika
ada pertemuan.



Tempat parkir yang luas memudahkan tamu – tamu luar dan rekan kerja untuk
memarkirkan kendaraannya.



UU K3 dapat diterapkan dengan baik.



Isu lingkungan kerja yang buruk sudah tidak ada.

4. Ancaman (Threats)


Peraturan Pembebasan Lahan.



Ada peraturan baru yang akan dilakukan perluasan gedung atau penambahan
gedung baru lagi di wilayah kantor induk tersebut sehingga lalu lintas akses
jalan semakin sempit.



Ada kebijakan baru yang memudahkan orang – orang untuk membeli
kendaraan baru.



Ada peraturan dari pusat untuk penambahan bagian atau bidang baru dalam
satu bagian kantor yang membutuhkan ruang khusus.



Ada peraturan efisiensi pengeluaran operasional kantor sehingga kenyamanan
dan kesejukan ruangan berkurang.

6.2 Hasil Analisis Data
(Perhitungan terlampir)

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

27

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan hasil yaitu posisi dari tema yang
dibahas ada di kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan bahwa kekuatan
yang ada dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah

strategi agresif, artinya perusahaan harus

memnafaatkan segala faktor – faktor kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang
– peluang dari eksternal yang ada sehingga pembangun gedung yang telah
dilaksanakan tersebut dapat bermanfaat dengan baik. Olah karenanya, sebaiknya
dilakukan hal – hal sebagai berikut:
1. Lokasi berdekatan dengan gedung kantor bagian / bidang lain memudahkan
koordinasi, dengan izin Pimpinan Pusat yang mengatur kebijakan untuk dapat
mengalokasikan anggaran pembangunan kantor, diharapkan para pegawai
dapat memanfaatkan fungsi gedung baru yang dibangun tersebut.
2. Dengan akses yang baik menuju gedung PJSA tersebut, dapat membuat tamu
- tamu dari luar / rekanan semakin nyaman untuk bertamu sehingga perlu
dipelihara dengan baik dan tetap ditata supaya teratur.
3. Dengan fasilitas baru tempat parkir dapat membuat tamu - tamu dari luar/
rekanan leluasa untuk memarkirkan kendaraan nya karena gedung dan
halaman sudah tertata dengan baik dan rapi, diharapkan dapat memanfaatkan
fasilitas tersebut dengan baik dan tidak dirusak atau disalahgunakan.
4. Dengan fasilitas ruang kerja yang banyak dan tertata rapi membuat kerja lebih
enak dan tidak berdesak - desakan, kesehatan dan keselamatan kerja dapat
tercipta sehingga UU K3 dapat dijalankan dengan baik, diharapkan para
egawai memelihara dan memanfaatkan dengan baik ruang kerja yang telah
dibangun tersebut.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

28

5. Gedung yang baru dibangun tersebut nantinya akan membuat kenyamanan
kerja menjadi lebih baik sehingga isu - isu lingkungan kerja yang dahulu
buruk, tidak baik sudah hilang dan tidak ada lagi, oleh karena itu para pegawai
harus bekerja dengan baik dan dapat memanfaatkan kenyamanan ruang kerja
baru.

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

29

DAFTAR PUSTAKA

ARTHUR A. THOMPSON, JR. and A.J. STRICKLAND III. (1992) Cases in
strategic management. 4th ed.New York: Richard d. Irwin, inc.
ARTHUR A. THOMPSON, JR. and A.J. STRICKLAND III.(1993)Strategic
management: concept and cases. 7th ed. New York: Richard d. Irwin, inc.
BABETTE E. BENSON. Strategi and competition analysis. Craig s. fle 15 her
GREGORY G. DESS, G. T. LUMPKIN, and MARILYN L. TAYLOR (2005)
Strategic management. 2nd ed. New York: McGraw-Hill.
JOHN A, PEARCE II and RICHARD B. ROBINSON JR. (1998) Strategic
Management,3rd
ed.USA
:
Richard
D.
Irwin,
Illions.
KEVIN P. KEARNS (Fall 1992)“From Comparative Advantage to Damage Control:
Clarifying Strategic Issues Using SWOT Analysis,” Nonprofit Management and
Leadership, Vol. 3, No. 1. New York: Henry HoltUniversity
Will Edwards. (2012)Inspiration personal development. TOWS Analysis: Defining
Successful
Partnerships.
Weblog
[Online]
5th
January.
Available
from:http://www.whitedovebooks.co.uk/blog/2012/01/tows-analysis-definingsuccessful-partnerships/.[Accessed 26/09/12]

Analisis SW OT Pembangunan Gedung Ka ntor

30

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63