112311800 Analisis Pendapatan Nasional Bruto
Analisis Pendapatan Nasional Untuk
Perekonomian Tertutup Sederhana Dan
Pertumbuhan Ekonomi
sugiartha26 ♦ July 5, 2012 ♦ Leave a Comment
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara, yaitu:
- Nilai seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu
periode tertentu.
- Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara selama satu
periode tertentu.
- Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu Negara
selama satu periode tertentu.
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah Produk
Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi . Jumlah inilah yang diterima
faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan
Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu
a. Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e. Pendapatan sewa
Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan
pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal .
Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari
keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik .
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-
sumber pembiayaannya;
Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya
terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)
pemerintah;
Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah
terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah
terhadap aliran devisa masuk bersih.
Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
· data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
· Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen
Keuangan.
Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk
lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap
bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan
B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka
seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh
B.P.S. perlu diperbaiki.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflsi dan pengangguran
Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca
pembayaran.
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang
berlangsung terus menerus.
Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur
baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang
perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah.
Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
Ekonomi Sederhana (Tertutup)
Dengan asumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen
permintaan agregat (aggregate demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi
C)ditambah dengan investasi (dengan notasi I).Y = C + I (1)Seperti telah disebut diatas output, Y
sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwaoutput yang diproduksi oleh ekonomi
sama dengan aggregate demand dimana aggregate demandini terdiri dari konsumsi dan investasi.
Output ini juga sama dengan income yang diterima olehseorang pelaku ekonomi (misalnya
pengusaha) dan digunakan sebagian untuk konsumsi dansisanya akan digunakan untuk belanja
barang modal guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai
investasi untuk memproduksi barang dan jasaselanjutnya.
Dengan demikian income (output) dari sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya
diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi income atau konsumen maka income yangdidapat akan
digunakan sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal inikarena
konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga
formula
(1) diatas dapat ditulis sebagai berikut :Y = C + S
(2) Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapat C + I = Y = C + S
(3) Persamaan sebela kiri adalah komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan
adalah aloksi atau penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang
dijualdan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi
dansisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:I = S
(4) Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan.
Darisisi aggregate, konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap
uangnyayang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai
tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan
berupa kreditusaha atau investasi (I).
Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh konsumen tidak berartiakan langung dialoksikan
kepada kegiatan produktif (productive investment), karenaketerbatasan yang dimiliki oleh
konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.2.
Konsumsi dan InvestasiApabila tabungan berjumlah cukup besar, maka akan digunakan untuk
kegiatan menghasilkankembali barang dan jasa yang diperlukan konsumen. Dengan kata lain,
tabungan akan digunakanmelakukan investasi. Bila digambarkan dengan rumus, maka akan
didapat rumus berikut ini :Y = C + SY = C + I sehingga I = SFaktor ± faktor yang mempengaruhi
besar investasi anatara lain:
1. Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi,
dansebaliknya.
2. Jumlah permintaan. Semakin besar jumlah permintaan konsumen terhadap barang dan
jasa,keinginan untuk melakukan investasi juga semakin besar.
3. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga akan meningkatkan keinginan untuk
berinvestasi, karena teknologi yang maju akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan
jumlah keuntungan.
Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di IndonesiaSalah satu titik
awal kelahiran ilmu ekonomi makro adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang
tidak dapat diatasi oleh teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu
inflasi, pengangguran dan neraca pemba-yaran. Munculnya ekonomimakro dimulai dengan
terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929.
Depresimerupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi
terhentiakibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi pengangguran yang
tinggi pula.Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum
yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga
hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat
dikatakaninflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena
itu,tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur
baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara.
Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4
persen per tahun. Tingkatinflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi
yang rendah. Selanjuttingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi
yang tinggi. Namundemikian ada negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius
atau sangat tinggi,misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi
yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).
SUMBER : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/analisis-pendapatan-nasional-untukperekonomian-tertutup-sederhana-dan-pertumbuhan-ekonomi/,
http://www.endz4shared.co.cc/2010/05/pengertian-pendapatan-nasional.htm dan
http://keketonly.blogspot.com/2010/05/tugas-teori-organisasi-umum-2-bab-10-14.html
Kata Pengantar
Puji Syukur kepada Tuhan YME yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, dengan penuh semangat dan harapan kami membuat makalah
ini agar terlihat menarik dan pembaca dapat mengerti apa yang kami sampaikan dalam
makalah ini.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, para pembaca dapat mengerti arti dari
analisis pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup sederhana dan pertumbuhan
ekonomi.
Karena makalah kami masih jauh dari sempurna, maka mohon dimaafkan apabila
terdapat kata- kata ataupun penyampaian yang kami sampaikan belum sempurna, kami
telah memberikan yang terbaik yang kami miliki dalam pembuatan makalah ini.
Terima Kasih.
Bab I
Pendahuluan
1. Latar belakang
Produsen dan Konsumen secara langsung akan melakukan kegiatan jual dan beli
di pasar untuk memenuhi kebutuhannya masing- masing. Dalam kegiatan tersebut,
mereka melakukan transaksi yang akan membuat mereka terikat dalam sebuah kontrak
perdagangan atau jual beli. Untuk membuat transaksi tersebut efektif, maka sistem
perekonomian, memerlukan lembaga- lembaga perbankan dan lembaga-lembaga
keuangan lainnya, seperti: pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin, Pegadaian
atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah-daerah perdesaan. Lembaga
perbankan memiliki peranan yang penting untuk mengumpulkan dana dari masyarakat,
yang nantinya akan di gunakan untuk memberikan fasilitas pengkreditan atau jasa
perbankan lainnya.
2. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Pengertian dari pendapatan nasional
Pengertian dari sistem ekonomi tertutup sederhana
Pengertian dari pertumbuhan ekonomi
Cara mengatasi inflasi
3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang Perekonomian Tertutup Sederhana
dan Pertumbuhan Ekonomi.
2. Menggambarkan dan menjelaskan arti konsumsi,tabungan dan investasi.
3. Mahasiswa dapat menghitung angka pengganda
4. Dapat menghitung dan menjelaskan Pendapatan Nasional dengan Analisis Variabel
Investasi.
5. Memahami hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran.
Bab II
Pembahasan
1. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah Jumlah barang dan jasa yang telah diproduksi oleh
suatu Negara dalam jangka waktu tertentu.
2. Pengertian Perekonomian Tertutup Sederhana ( Perekonomian 2
Sektor)
1.
2.
3.
4.
Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak mengenal hubungan
dagang dengan luar negeri atau dapat disebut juga dengan Ekspor- Impor
Sedangkan perekonomian sederhana adalah tidak melibatkan pemerintah dalam
kegiatan perekonomian. Sehingga pengertian dari perekonomian tertutup sederhana
adalah perekonomian yang melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga ekonomi
dan perusahaan (swasta)
Dalam perekonomian, sector perusahaan(swasta) merupakan satu – satunya
produsen dalam hal barang, jasa dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan
factor produksi yang dimiliki oleh sector rumah tangga.
Faktor produksi tersebut antara lain:
Tanah
Tenaga kerja
Modal
Entrepreneurship ( kewirausahaan)
Penghasilan yang diperoleh sektor rumah tangga dari hasil penjualan faktor
produksi diatas adalah uang sewa (pendapatan dari sewa tanah), bunga ( pendapatan dari
kapital), upah (pendapatan dari tenaga kerja) dan profit (pendapatan dari
Entrepreneurship/ kewirausahaan).
3. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses terjadinya kenaikan pendapatan suatu
Negara, dan pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran kenaikan taraf hidup yang
diukur dengan output rill per orang.
4. Model Analisis dengan Variabel Investasi dan Tabungan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Menurut sunariyah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang, sedangkan pengertian Tabungan adalah
suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda
(barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Model Analisis dengan Variabel Investasi Tabungan adalah pengeluaran yang
akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi, atau dengan
kata lain adalah pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen- komponen barang
modal.
Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan di kemudian hari melalui
pengoperasian mesin dan pabrik.
Analisis keuangan pemerintah mencangkup 4 aspek, yaitu sebagai berikut:
Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan defisit/surplus, anggaran dan sumbersumber pembiayaan.
Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya
terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(PMTDB) pemerintah.
Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan
pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar.
Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan
pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Sumber- sumber data yang diperkirakan untuk Investasi dan Tabungan Nasional:
Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan
Departemen Keuangan.
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Pengertian Konsumsi dalam IE adalah menghabiskan nilai guna suatu
barang/ jasa dalam suatu periode tertentu
Konsumsi dibagi menjadi 2, yaitu konsumsi jangka panjang dan jangka
pendek.
1. Konsumsi jangka panjang adalah besarnya jumlah konsumsi yang dilakukan masyarakat
sehubungan dengan tingkat pendapatannya.
2. Konsumsi jangka pendek adalah besarnya jumlah konsumsi sehubungan dengan tingkat
pendapatan dan jumlah subsidi.
Pengertian Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan
yang simpan dan akan digunakan untuk kebutuhan yang akan datang.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Tabungan dapat ditentukan juga oleh tingkat pendapatan,yang secara tidak
langsung ditentukan oleh tingkat konsumsi.
Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat konsumsi dan tabungan, antara
lain, sebagai berikut:
Kekayaan, warisan, atau tabungan masa lalu.
Tingkat suku bunga
Sifat berhemat
Gaya hidup
Kondisi perekonomian
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan yang digunakan
untuk konsumsi antara lain:
Besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga, setelah dikurangi pajak dan
potongan lainnya.
Jumlah anggota keluarga.
Kondisi lingkungan( faktor geografis dan social.
Pemikiran masa depan, yaitu pemikiran tentang naik atau turunnya harga barang dan
jasa.
Faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan yang digunakan untuk
menabung, antara lain:
Besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga setelah dikurangi pengeluaran
konsumsi.
Tingkat bunga/ tingkat kenaikan bunga untuk menabung dan investasi.
Keinginan untuk selalu berjaga- jaga terhadap kebutuhan yang tidak terduga dimasa yang
akan datang.
Fungsi Konsumsi dan fungsi tabungan dapat ditulis dalam notasi fungsi, yang
memiliki bentuk umum sebagai berikut.
Keterangan :
C = Konsumsi
S = Saving (tabungan)
Y = Pendapatan
Dalam bentuk persamaan linear akan terbentuk..
Keterangan :
a
= Konsumsi otonomi, yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol
b
= Hasrat mengonsumsi marginal
(1-b) = Hasrat menabung marginal
Pengertian Investasi adalah penanaman modal pada suatu perusahaan,yang
merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang, jasa dan perlengkapan
produksi, sehingga menambah kemampuan memproduksi barang/ jasa yang ada dalam
perekonomian.
Jenis- jenis Investasi:
1. Investasi jangka panjang adalah investasi yang memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
2. Investasi jangka pendek adalah investasi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan atau
memanfaatkan keuntungan secara langsung dari dana yang telah dikeluarkan.
5. Angka Pengganda
Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses
pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang “Money Multiplier is the
number of deposit (loan) dollars that the banking system can create from $1 of excess
reserves; equal to 1 required reserve ratio” (Schiller, 1996:279 – 280).
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel
tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut
mempunyai angka yang tinggi, maka dengan perubahan yang terjadi pada variabel
tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga,
dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat
yang disebut dengan koefisien multiplier.
Rumus untuk mencari angka pengganda :
Dimana
Keterangan : c = marginal propensity konsumsi
t = marginal propensity pajak
r = marginal propensity transfer
m = marginal propensity import
dimana marginal propensity itu sendiri mempunyai arti perubahan konsumsi yang terjadi
akibat perubahan pendapatan nasional.
6.
Pengaruh Inflasi dan
Pengangguran di Indonesia
Pertumbuhan
Ekonomi
Terhadap
Inflasi adalah peristiwa dimana naiknya tingkat harga yang terus menerus, tetapi
kenaikan itu hanya bersifat sementara. Oleh sebab itu tingkat inflasi juga dapat digunakan
untuk menggambarkan baik atau buruknya tingkat ekonomi yang dialami oleh suatu
negara.
Jenis- jenis inflasi, yang dilihat berdasarkan faktor- faktor penyebab terjadinya
inflasi, yaitu sebagai berikut:
1. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation).
Inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat
besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Inflasi tarikan
permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan pesat (full employment
and full capacity).
2. Inflasi Desakan Biaya (Cost-Push Inflation).
Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat
dibandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan
mengurangi supply barang dan jasa.
3. Inflasi karena Pengaruh Impor (Imported Inflation).
Inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang di negara-negara asal barang itu,
sehingga terjadi kenaikan harga umum di dalam negeri.
Pada teori A.W. Phillips, mengamati tentang hubungan antara tingkat inflasi dan
tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara
inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran
akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Pada dasarnya masalah utama pada tenaga kerja di Indonesia adalah terdapat pada
tingkat upah yang rendah, sehingga membuat banyaknya pengangguran. Penyebabnya
adalah pertambahan tenaga kerja yang baru lebih besar dari pertambahan lapangan kerja.
Setiap perekonomian di Negara- Negara pasti mengahadapi masalah penganguran, yang
disebut pengangguran alamiah atau natural rate of unemployment.
Hubungan antara inflasi dan pengangguran terdapat pada teori permintaan ,
dimana, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tinggi nya harga( inflasi)
maka akan memenuhi permintaan produsen sehingga meningkatnya kapasitas produksi
dengan menambah tenaga kerja. Dengan meningkatnya permintaan tenaga kerja maka
akan menaik kan harga- harga sehingga terjadi inflasi, maka pengangguran pun akan
berkurang.
Jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi)
maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas
produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input
yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka
dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang .
Dibawah ini merupakan kurva Philips yang digunakan untuk mengetahui tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2005.
7. Contoh Kasus
Diperkirakan pada April mendatang, harga bahan bakar minyak (BBM) akan
mengalami kenaikan. Dampak yang akan terjadi bagi Jawa Barat adalah lonjakan inflasi
sebanyak 3% menjadi 6% pada akhir tahun 2012.
Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf menjelaskan, kenaikan inflasi akan seperti
pada tahun 2008 lalu yang mengalami kenaikan BBM sampai 33,3%. Saat itu, dalam 2-3
bulan kemudian terjadi lonjakan angka kemiskinan, kenaikan harga barang, dan dampak
sosial.
"Tetapi setelah itu posisi kembali stabil. Memang ada dampak sosialnya. Tetapi
sesudahnya normal kembali. Sekarang pun kita harapkan bisa stabil seperti itu, tetapi
tidak terlalu lama. Ada lonjakan harga, inflasi, angka kemiskinan bertambah, itu pasti.
Tetapi kita akan interpensi memantau atau operasi pasar," ungkap Dede kepada wartawan
usai memimpin rapat koordinasi tentang antisipasi kenaikan bahan bakar minyak di
Ruang Papandayan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (9/3/2012).
Untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM, lanjut Dede, Pemprov Jabar
memiliki kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk bersama Polda Jabar dan stakeholder
terkait. Pokja tersebut memiliki kewenangan melakukan pemantauan, sosialisasi,
kerjasama dengan instansi terkait, dan menggelar operasi pasar.
"Antisipasinya, kita sudah ada pokja mengenai dampak kenaikan BBM. Nanti
akan diperkuat melalui SK Gubernur. Saya coba dorong diketuai Asisten Perekonomian.
Hanya nanti kita akan melibatkan pihak kepolisian, Pertamina, Hiswana Migas, dan lainlain," tegasnya
Pendapat kelompok kami tentang kasus diatas:
Kenaikan harga bbm di taksirkan akan memberi efek-efek seperti inflasi yang
akan naik, dari 3% menjadi 6%, ternyata dengan naiknya harga bbm tetap saja selalu
banyak masyarakat yang membutuhkannya karena bahan bakar minyak merupakan salah
satu kebutuhan utama yang di perlukan oleh masyarakat. Tetapi para masyarakat dari
berbagai lapisan sosial tetap mengharapkan pemerintah tidak menaikan harga bbm pada
april 2012, dan kemungkinan besar atas terjadinya kenaikan harga bbm nanti angka
kemiskinan di indonesia akan melonjak pula, itu di karenakan ketidakmampuan
masyarakat dalam membeli segala kebutuhan pangan, sandang, dsb.
Kenapa kami mengatakan masyarakat tidak mampu untuk membeli segala
kebutuhan yang di perlukan terutama untuk masyarakat lapisan bawah.itu di karenakan
lonjaknya harga bbm, secara otomatis apabila harga bbm naik maka biaya produksi dari
segala jenis perusahaan yang memproduksi suatu barang akan menaikan harganya juga.
Dan dari sisi lain terdapat keuntungan dari melonjaknya permintaan masyarakat terhadap
bbm, misalkan dengan tingginya permintaan yang tinggi secara otomatis masyarakat akan
berbondong-bondong untuk membeli bbm dan pastinya akan terjadi suatu antrian yang
panjang, untuk menghindari antrian yang panjang pasti para pengelola penjual bbm
seperti pertamina,shell,total, dsb akan membuka lahan baru untuk mejual bbm tersebut
dan itu berarti lapangan kerja baru tercipta dan dapat mengurangi pengangguran di
indonesia.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Dengan mengetahui analisis pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup
sederhana dan pertumbuhan ekonomi, kita dapat mengetahui bahwa pertumbuhan
ekonomi suatu Negara di dapat dari beberapa faktor yang saling berhubungan, dan
dengan mengetahui hal- hal tersebut, kira nya kita ikut campur tangan dalam memajukan
Negara kita masing- masing untuk lebih berkembang dan lebih maju, karena yang
menentukan perekonomian suatu Negara itu baik atau tidak adalah dari orang- orang
yang ada di Negara itu sendiri, kepedulian kita, mempengaruhi Negara kita.
Daftar Pustaka
http://www.endz4shared.co.cc/2010/05/pengertian-pendapatan nasional.html
http://keketonly.blogspot.com/2010/05/tugas-teori-organisasi-umum-2-bab-10-14.html
http://adji14.wordpress.com/
http://shinabi.blogspot.com/2011/02/model-analisis-dengan-menggunakan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/perhitungan-pendapatan-nasional-3/
http://www.marketplus.co.id/2012/01/31/ekonomi-indonesia-mewaspadai-gerbang-yangterbuka/
http://ennynurrosniati.blogspot.com/2012/03/analisis-pendapatan-nasional-untuk.html
Definisi
PDB(Produk
Domestik
Bruto)
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam
wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk
nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di
negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa
memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri
atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB Nominal (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Berlaku) merujuk kepada nilai PDB tanpa
memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga
Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
(Dari
Wikipedia
bahasa
Indonesia,
ensiklopedia
bebas)
Analisa Mekanisme
pendekatan,yaitu
1.
2.
3.
1.Pendekatan Produksi
(kinerja)
Ekonomi
Pendekatan
Pendekatan
Pendekatan
Nasional
berdasar
PDB
melalui
3
:
Produksi
Pengeluaran/Pembelanjaan
Pendapatan
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari
semua sektor produksi. Lalu, besarnya nilai produksi diperoleh dari mana ?
Besarnya
nilai
produksi
(angka-angka
PDB)
diperoleh
dari
:
nilai tambah (value added) dari berbagai jenis barang & jasa ! yaitu sesuai dengan ISIC
(International
Standard
Industrial
Classification)
sektor industri dapat diklasifikasikan menjadi 11 sektor industri, yg biasanya terbagi mjd 3
kelompok
besar
:
1.Sektor
Primer
2.Sektor
Sekunder
3.Sektor
Tersier
Besarnya
‘value
added’
tiap
sektor,
yi
:
VAs
=
OPs
IPs
Sedangkan nilai PDB-nya diperoleh dengan : PDB = VAsp + VAss + VAst
2.Pendekatan
Pengeluaran/Pembelanjaan
Perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari unit/komponen2
ekonomi,
yaitu:
Konsumsi
Rumah
Tangga
(RT)=C
Perusahaan,
berupa
investasi/pembentukan
modal
bruto
=I
Pengeluaran
Pemerintah
(konsumsi/belanja
pemerintah)
=G
Expor
–
Impor
=(
X
–
M
)
Dalam Keseimbangan Perekonomian Nasional, sering di formulasikan dalam persamaan sbb:
PDB
=
C
+
I
+
G
+
(
X
–
M)
3.Pendekatan
Pendapatan
diperoleh dengan cara menghitung jumlah balas jasa bruto (blm dipotong pajak) / hasil dari
faktor
produksi
yang
digunakan
PDB
=
sewa
+
upah
+
bunga
+
laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga
kerja,
bunga
untuk
pemilik
modal,
dan
laba
untuk
pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka
yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit
dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
Pendahuluan
Alat ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara adalah adanya peningkatan pendapatan
Negara tersebut. Alat ukur yang digunakan saat ini untuk menghitung jumlah kuantitatif
pendapatan suatu Negara adalah Produk Nasional Bruto / Gross National Poduct (GDP). GDP
sendiri lebih ditujukan untuk mengukur angka kemakmuran material masyarakat. Karena
menurut Adam Smith, kemakmuran suatu bangsa bukanlah diukur dari banyaknya logam
mulia/jumlah kekayaan yang dimiliki suatu Negara, tapi jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dari Negara tersebut.
-
Dalam penghitungan pendapatan nasional, terdapat beberapa istilah :
Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Netto/Net National Product (NNP)
Pendapatan Nasional/National Income (NI)
Sebelum membahas pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup sederhana dan
pertumbuhan ekonomi, akan didefinisikan terlebih dahulu tentang pendapatan nasional,
perekonomian tertutup sederhana Pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi.
-
Pendapatan nasional
nasional adalah keseluruhan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam
jangka waktu tertentu, biasanya dalam setahun.
-
Perekonomian tertutup sederhana
Perekonomian tertutup sederhana merupakan perekonomian yang tidak adanya hubungan dengan
Negara lain dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan pajak,
pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi. Dalam
perekonomian tertutup sederhana ini pengeluaran masyarakat seluruhnya pada tiap satuan waktu,
biasanya dalam setahun, dan akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran untuk investasi.
-
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional. Definisi
pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan
output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan
output riil per orang.
Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Dalam perekonomian tertutup sederhana. sektor yang terlibat adalah rumah tangga (pihak
konsumen) dan perusahaan atau pihak swasta (sebagai produsen) tanpa campur tangan
pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang
berbentuk pengeluaran konsumsi dan tidak berhubungan dengan perekonomian internasional
baik ekspor maupun impor.
Terdapat dua model analisis perekonomian tertutup sederhana yaitu sebagai berikut :
1.
Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Pada model ini, muncul dua aktifitas ekonomi yang baru yaitu, tabungan dan investasi. Tabungan
rumah tangga dianggap kebocoran dalam arus melingakar, karena dapat mengurangi kemampuan
dari pendapatan secara riil apabila digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun
Tabungan tersebut tidaklah dianggap kebocoran apabila digunakan sebagai investasi. Tabungan
yang semula mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan sebagai investasi dapat disebut
injeksi, karena Investasi dapat menambah pendapatan nasional.
Sewa,
bunga,upah dan profit
Tanah, kapital,tenaga kerja dan enterpreneurship
Barang dan Jasa
Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa
Jika digambarkan kembali dalam arus melingkar seperti gambar diatas maka tidak jauh berbeda, karena
masih saling terkait satu sama lain.
Bagi rumah tangga, dalam berkonsumsi pihak ini tidak sepenuhnya menggunakan penghasilan
yang didapat untuk membeli barang dan jasa. Namun sebagian dari pendapatan tersebut biasanya
dipergunakan untuk investasi dan tabungan.
1.1. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam ekonomi makro, tabungan adalah pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk
kegiatan konsumsi.
Kita dapat mengetahui hubungan tabungan dengan pendapatan nasional dengan
menggunakan fungsi tabungan. Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan
hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
S = -a + (1-b)Y
keterangan :
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0
b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)
C = tingkat konsumsi
S = tingkat tabungan
Y = tingkat pendapatan nasional.
Contoh kasus :
Keluarga pak Ahmad mempunyai penghasilan Rp. 7.000.000,00 sebulan, dengan pola konsumsi
yang dinyatakan dengan fungsi C = 1.000.000 + 0,80Y. Berdasarkan data tersebut, hitunglah
besarnya tabungan keluarga ibu Tutik.
Pembahasan :
Untuk mengetahui besarnya nilai tabungan (S) maka l a n g k a h pertama yang harus kita
lakukan adalah merubah fungsi konsumsi ke dalam f u n g s i tabungan kemudian memasukan n i
l a i pendapatan (Y) ke dalam fungsi tabungan.
C = 1.500.000 + 0,80Y
maka fungsi tabungannya adalah :
S = -a + (1-MPC)Y
S = - 1.500.000 + (1-0,80)Y
S = - 1.000.000 + 0,20Y
Untuk mencari besarnya tabungan (S) ibu tutik maka kita masukan nila Y kedalam fungsi
tabungan :
S = -1.000.000 + 0,20(8.000.000)
S = -1.500.000 + 1.600.000
S = 100.000
Jadi besarnya Tabungan keluarga ibu Tutik adalah Rp.900.000,00
1.2. Investasi
Investasi yang lazim disebut sebagai penanaman modal merupakan pengeluaran perusahaan
untuk membeli barang-barang dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang/jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pada prakteknya,
pencatatan nilai penanaman modal dilakukan dalam satuan tahun. Yang termasuk investasi
adalah sebagai berikut :
Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk
mendirikan berbagai jenis industri perusahaan.
Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan
bangunan-bangunan lainnya.
Pertabahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang masih
dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Dalam perekonomian tertutp, perhitungan pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel
konsumsi (C) dan investasi(I).
Y=C+I
è (C = a + by)
Y = (a + by) + I
Y = a + by + I
Y – by = a + I
(1 – b)Y = a + I
Y=a+I
1–b
Contoh: Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya
investasi (I) = 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor adalah
sebagai berikut.
Jawab:
Y=a+I
1–b
= 20 + 10
1– 0,75
= 30
0,25
= 120 milyar rupiah
2. Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan
variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi,
maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap
tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional
itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier
adalah adanay perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi
berubah. Namun dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi
tersebut.
Rumus :
Contoh:
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) =
10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 2,
maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut :
Jawab:
∆Y
= K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang = 120 + 8 = 128 milyar rupiah
Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Penganguran
1. Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam GDP (Gross Domestic
Product) atau GNP (Gross Nasional Product) jika terdapat peningkatan maka dapat berarti
menunjukkan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Karena GDP merupakan angka yang
menunnjukan total suatu produksi dalam suatu Negara. Semakin tinggi GDP berarti total
produksi semaki besar. Hanya saja yang biasanya terjadi adalah pembagian pendapatan nasional
yang tidak merata. Oleh karena itu tidaklah menjadi cerminan sebuah Negara apabila GDP nya
rendah maka smua masyarakatnya miskin, dan jika memiliki GDP yang besar maka
masyarakatnya akan kaya raya. Untu itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat
megurangi kesenjangan pemdapatan antar warga Negara.
2.
Inflasi
Menurut A.P. Lehner inflasi adalah keadaan terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand)
terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan (Anton H Gunawan, 1991).
Sementara itu Ackley mendefinisikan inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus-menerus
dari barang dan jasa secara umum. Menurut Boediono (1995) inflasi adalah kecenderungan dari
harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali apabila
kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar
dari barang-barang lain. Inflasi diakibatkan oleh :
a. Demand-pull Inflation.
Inflasi ini bermula dari adanya permintaan total (agregat demand), sedangkan produksi telah
berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hamper mendekati kesempatan kerja penuh.
b. Cost-Push Inflation
Cost plus inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi inflasi yang
dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran
total (aggregate supplay) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
Menurut Keynes terjadinya inflasi disebabkan oleh permintaan agregat sedangkan permintaan
agregat ini tidak hanya karena ekspansi bank sentral, namun dapat pula disebabkan oleh
pengeluaran investasi baik oleh pemerintah, maupun oleh swasta dan pengeluaran konsumsi
pemerintah yang melebihi penerimaan (defisit anggaran belanja Negara) dalam kondisi full
employment.
3.
Masalah Pengangguran
Adanya pengangguran bagi sebuah Negara berarti menunnjukan perekonomian Negara tersebut
tidak dalam kondisi full-employment. Ada faktor produksi yang tidak terpakai yaitu tenaga kerja.
Memang idealnya pada suatu Negara harus berada dalam keadaan full- employment, akan tetapi
untuk mencapai keadaan tersebut sangat sulit. Tingkat penganguran memang selalu terjadi di
Negara manapun. Dan keadaan ini memang selalu menjadi pusat perhatian para pemimpin
bangsa dan para ekonom. Pengangguran tentu tidak baik bila terjadi, karen aakn menimbulkan
kerawanan sosial seperti pencurian, kriminalitas dll
Hubungan dari pertumbuhan ekonomi, inflasi dan juga masalah pengangguran.
hubungan dari ketiga permasalah ini memang saling berkaitan. Karena dalm suatu Negara selalu
mengalami pertumbuhan ekonomi yang berbeda beda. Biasanya pertumbuhan ekonomi selalu
diikuti dengan adanya inflasi dan jga pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi memang dapat dilihat dari adanya peningkatn atau penurunan GNP atau
GDP. Jika GNP menurun maka pendapatan perkapita pun menurun dan akhirnya akanterjadi
inflasi karena daya beli atau daya konsumsi masyarakat menurun. Inflasi menjadi masalh besar
dalam suatu Negara karena terjadinya angka penurunan daya beli masyarakat yang juga akan
berakibat pada produsen yan akan kesulitan untuk berproduksi dan memjual barang barangnya.
Inflasi juga memengaruhi tingkat suku bunga pada perbankan, terutama tingkat suku bunga
pinjaman dan akan makin menyulitkan para pihak swasta yang berkeinginan untuk menekan
biaya produksi di waktu inflasi terjadi. Jika keadaan tersebut tidak membaik pihak swasa tidak
bisa untuk menekan angka biaaya produksi sedangka daya beli masyarakat menurun dan akirnya
terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan mengakibatkan pengangguran dalam suatu
Negara bertambah . Tentu saja keadaan seperti ini kurang baik karena dapat menimbulkan
kerawanan sosial seperti kasus pencurian dan kriminalitas.
Contoh kasus yang sedang terjadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka Peringatan Gerakan Kewirausahaan Nasional 2012
yang digelar di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (8/3/2012). Peringatan gerakan yang digelar setiap tahun ini
bertema "Kewirausahaan untuk Semua".
Pada kesempatan ini, Presiden, antara lain didampingi Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan. Turut hadir pada
peringatan tersebut adalah para pelaku kewirausahaan di tanah air.
Sebelumnya, Selasa (6/3/2012), Syarief mengatakan, ada 4 juta rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai
wirausaha. Pemerintah, sambung Syarief, terus mendorong anak-anak muda untuk menjadi pengusaha pemula.
"Kita dampingi, kita bantu pembiayaannya. Bisa lewat KUR (kredit usaha rakyat), dana bantuan sosial, dan dana
bergulir," kata Syarief.
Sementara itu, Presiden, pada peringatan serupa tahun 2011, mendorong para wirausaha muda untuk kreatif,
berani mengambil risiko, dan melakukan terobosan. "Mari kita kembangkan terus kewirausahaan ini," kata
Presiden.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/03/08/06421239/SBY.Buka.Gerakan.Kewirausahaan.Nasional
Perekonomian Tertutup Sederhana Dan
Pertumbuhan Ekonomi
sugiartha26 ♦ July 5, 2012 ♦ Leave a Comment
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara, yaitu:
- Nilai seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu
periode tertentu.
- Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara selama satu
periode tertentu.
- Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu Negara
selama satu periode tertentu.
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah Produk
Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi . Jumlah inilah yang diterima
faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan
Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu
a. Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e. Pendapatan sewa
Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan
pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal .
Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari
keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik .
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-
sumber pembiayaannya;
Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya
terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)
pemerintah;
Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah
terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah
terhadap aliran devisa masuk bersih.
Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
· data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
· Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen
Keuangan.
Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk
lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap
bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan
B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka
seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh
B.P.S. perlu diperbaiki.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflsi dan pengangguran
Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca
pembayaran.
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang
berlangsung terus menerus.
Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur
baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang
perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah.
Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
Ekonomi Sederhana (Tertutup)
Dengan asumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen
permintaan agregat (aggregate demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi
C)ditambah dengan investasi (dengan notasi I).Y = C + I (1)Seperti telah disebut diatas output, Y
sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwaoutput yang diproduksi oleh ekonomi
sama dengan aggregate demand dimana aggregate demandini terdiri dari konsumsi dan investasi.
Output ini juga sama dengan income yang diterima olehseorang pelaku ekonomi (misalnya
pengusaha) dan digunakan sebagian untuk konsumsi dansisanya akan digunakan untuk belanja
barang modal guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai
investasi untuk memproduksi barang dan jasaselanjutnya.
Dengan demikian income (output) dari sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya
diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi income atau konsumen maka income yangdidapat akan
digunakan sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal inikarena
konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga
formula
(1) diatas dapat ditulis sebagai berikut :Y = C + S
(2) Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapat C + I = Y = C + S
(3) Persamaan sebela kiri adalah komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan
adalah aloksi atau penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang
dijualdan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi
dansisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:I = S
(4) Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan.
Darisisi aggregate, konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap
uangnyayang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai
tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan
berupa kreditusaha atau investasi (I).
Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh konsumen tidak berartiakan langung dialoksikan
kepada kegiatan produktif (productive investment), karenaketerbatasan yang dimiliki oleh
konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.2.
Konsumsi dan InvestasiApabila tabungan berjumlah cukup besar, maka akan digunakan untuk
kegiatan menghasilkankembali barang dan jasa yang diperlukan konsumen. Dengan kata lain,
tabungan akan digunakanmelakukan investasi. Bila digambarkan dengan rumus, maka akan
didapat rumus berikut ini :Y = C + SY = C + I sehingga I = SFaktor ± faktor yang mempengaruhi
besar investasi anatara lain:
1. Tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan mempengaruhi keinginan untuk berinvestasi,
dansebaliknya.
2. Jumlah permintaan. Semakin besar jumlah permintaan konsumen terhadap barang dan
jasa,keinginan untuk melakukan investasi juga semakin besar.
3. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi juga akan meningkatkan keinginan untuk
berinvestasi, karena teknologi yang maju akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan
jumlah keuntungan.
Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di IndonesiaSalah satu titik
awal kelahiran ilmu ekonomi makro adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang
tidak dapat diatasi oleh teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu
inflasi, pengangguran dan neraca pemba-yaran. Munculnya ekonomimakro dimulai dengan
terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929.
Depresimerupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi
terhentiakibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi pengangguran yang
tinggi pula.Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum
yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga
hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat
dikatakaninflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena
itu,tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur
baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara.
Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4
persen per tahun. Tingkatinflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi
yang rendah. Selanjuttingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi
yang tinggi. Namundemikian ada negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius
atau sangat tinggi,misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi
yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).
SUMBER : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/analisis-pendapatan-nasional-untukperekonomian-tertutup-sederhana-dan-pertumbuhan-ekonomi/,
http://www.endz4shared.co.cc/2010/05/pengertian-pendapatan-nasional.htm dan
http://keketonly.blogspot.com/2010/05/tugas-teori-organisasi-umum-2-bab-10-14.html
Kata Pengantar
Puji Syukur kepada Tuhan YME yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, dengan penuh semangat dan harapan kami membuat makalah
ini agar terlihat menarik dan pembaca dapat mengerti apa yang kami sampaikan dalam
makalah ini.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, para pembaca dapat mengerti arti dari
analisis pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup sederhana dan pertumbuhan
ekonomi.
Karena makalah kami masih jauh dari sempurna, maka mohon dimaafkan apabila
terdapat kata- kata ataupun penyampaian yang kami sampaikan belum sempurna, kami
telah memberikan yang terbaik yang kami miliki dalam pembuatan makalah ini.
Terima Kasih.
Bab I
Pendahuluan
1. Latar belakang
Produsen dan Konsumen secara langsung akan melakukan kegiatan jual dan beli
di pasar untuk memenuhi kebutuhannya masing- masing. Dalam kegiatan tersebut,
mereka melakukan transaksi yang akan membuat mereka terikat dalam sebuah kontrak
perdagangan atau jual beli. Untuk membuat transaksi tersebut efektif, maka sistem
perekonomian, memerlukan lembaga- lembaga perbankan dan lembaga-lembaga
keuangan lainnya, seperti: pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin, Pegadaian
atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah-daerah perdesaan. Lembaga
perbankan memiliki peranan yang penting untuk mengumpulkan dana dari masyarakat,
yang nantinya akan di gunakan untuk memberikan fasilitas pengkreditan atau jasa
perbankan lainnya.
2. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Pengertian dari pendapatan nasional
Pengertian dari sistem ekonomi tertutup sederhana
Pengertian dari pertumbuhan ekonomi
Cara mengatasi inflasi
3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang Perekonomian Tertutup Sederhana
dan Pertumbuhan Ekonomi.
2. Menggambarkan dan menjelaskan arti konsumsi,tabungan dan investasi.
3. Mahasiswa dapat menghitung angka pengganda
4. Dapat menghitung dan menjelaskan Pendapatan Nasional dengan Analisis Variabel
Investasi.
5. Memahami hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran.
Bab II
Pembahasan
1. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah Jumlah barang dan jasa yang telah diproduksi oleh
suatu Negara dalam jangka waktu tertentu.
2. Pengertian Perekonomian Tertutup Sederhana ( Perekonomian 2
Sektor)
1.
2.
3.
4.
Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak mengenal hubungan
dagang dengan luar negeri atau dapat disebut juga dengan Ekspor- Impor
Sedangkan perekonomian sederhana adalah tidak melibatkan pemerintah dalam
kegiatan perekonomian. Sehingga pengertian dari perekonomian tertutup sederhana
adalah perekonomian yang melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga ekonomi
dan perusahaan (swasta)
Dalam perekonomian, sector perusahaan(swasta) merupakan satu – satunya
produsen dalam hal barang, jasa dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan
factor produksi yang dimiliki oleh sector rumah tangga.
Faktor produksi tersebut antara lain:
Tanah
Tenaga kerja
Modal
Entrepreneurship ( kewirausahaan)
Penghasilan yang diperoleh sektor rumah tangga dari hasil penjualan faktor
produksi diatas adalah uang sewa (pendapatan dari sewa tanah), bunga ( pendapatan dari
kapital), upah (pendapatan dari tenaga kerja) dan profit (pendapatan dari
Entrepreneurship/ kewirausahaan).
3. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses terjadinya kenaikan pendapatan suatu
Negara, dan pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran kenaikan taraf hidup yang
diukur dengan output rill per orang.
4. Model Analisis dengan Variabel Investasi dan Tabungan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Menurut sunariyah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang, sedangkan pengertian Tabungan adalah
suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda
(barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Model Analisis dengan Variabel Investasi Tabungan adalah pengeluaran yang
akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi, atau dengan
kata lain adalah pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen- komponen barang
modal.
Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan di kemudian hari melalui
pengoperasian mesin dan pabrik.
Analisis keuangan pemerintah mencangkup 4 aspek, yaitu sebagai berikut:
Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan defisit/surplus, anggaran dan sumbersumber pembiayaan.
Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya
terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(PMTDB) pemerintah.
Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan
pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar.
Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan
pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Sumber- sumber data yang diperkirakan untuk Investasi dan Tabungan Nasional:
Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan
Departemen Keuangan.
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Pengertian Konsumsi dalam IE adalah menghabiskan nilai guna suatu
barang/ jasa dalam suatu periode tertentu
Konsumsi dibagi menjadi 2, yaitu konsumsi jangka panjang dan jangka
pendek.
1. Konsumsi jangka panjang adalah besarnya jumlah konsumsi yang dilakukan masyarakat
sehubungan dengan tingkat pendapatannya.
2. Konsumsi jangka pendek adalah besarnya jumlah konsumsi sehubungan dengan tingkat
pendapatan dan jumlah subsidi.
Pengertian Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan
yang simpan dan akan digunakan untuk kebutuhan yang akan datang.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Tabungan dapat ditentukan juga oleh tingkat pendapatan,yang secara tidak
langsung ditentukan oleh tingkat konsumsi.
Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat konsumsi dan tabungan, antara
lain, sebagai berikut:
Kekayaan, warisan, atau tabungan masa lalu.
Tingkat suku bunga
Sifat berhemat
Gaya hidup
Kondisi perekonomian
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan yang digunakan
untuk konsumsi antara lain:
Besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga, setelah dikurangi pajak dan
potongan lainnya.
Jumlah anggota keluarga.
Kondisi lingkungan( faktor geografis dan social.
Pemikiran masa depan, yaitu pemikiran tentang naik atau turunnya harga barang dan
jasa.
Faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan yang digunakan untuk
menabung, antara lain:
Besarnya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga setelah dikurangi pengeluaran
konsumsi.
Tingkat bunga/ tingkat kenaikan bunga untuk menabung dan investasi.
Keinginan untuk selalu berjaga- jaga terhadap kebutuhan yang tidak terduga dimasa yang
akan datang.
Fungsi Konsumsi dan fungsi tabungan dapat ditulis dalam notasi fungsi, yang
memiliki bentuk umum sebagai berikut.
Keterangan :
C = Konsumsi
S = Saving (tabungan)
Y = Pendapatan
Dalam bentuk persamaan linear akan terbentuk..
Keterangan :
a
= Konsumsi otonomi, yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol
b
= Hasrat mengonsumsi marginal
(1-b) = Hasrat menabung marginal
Pengertian Investasi adalah penanaman modal pada suatu perusahaan,yang
merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang, jasa dan perlengkapan
produksi, sehingga menambah kemampuan memproduksi barang/ jasa yang ada dalam
perekonomian.
Jenis- jenis Investasi:
1. Investasi jangka panjang adalah investasi yang memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
2. Investasi jangka pendek adalah investasi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan atau
memanfaatkan keuntungan secara langsung dari dana yang telah dikeluarkan.
5. Angka Pengganda
Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses
pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang “Money Multiplier is the
number of deposit (loan) dollars that the banking system can create from $1 of excess
reserves; equal to 1 required reserve ratio” (Schiller, 1996:279 – 280).
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel
tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut
mempunyai angka yang tinggi, maka dengan perubahan yang terjadi pada variabel
tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga,
dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat
yang disebut dengan koefisien multiplier.
Rumus untuk mencari angka pengganda :
Dimana
Keterangan : c = marginal propensity konsumsi
t = marginal propensity pajak
r = marginal propensity transfer
m = marginal propensity import
dimana marginal propensity itu sendiri mempunyai arti perubahan konsumsi yang terjadi
akibat perubahan pendapatan nasional.
6.
Pengaruh Inflasi dan
Pengangguran di Indonesia
Pertumbuhan
Ekonomi
Terhadap
Inflasi adalah peristiwa dimana naiknya tingkat harga yang terus menerus, tetapi
kenaikan itu hanya bersifat sementara. Oleh sebab itu tingkat inflasi juga dapat digunakan
untuk menggambarkan baik atau buruknya tingkat ekonomi yang dialami oleh suatu
negara.
Jenis- jenis inflasi, yang dilihat berdasarkan faktor- faktor penyebab terjadinya
inflasi, yaitu sebagai berikut:
1. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation).
Inflasi yang disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat
besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Inflasi tarikan
permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan pesat (full employment
and full capacity).
2. Inflasi Desakan Biaya (Cost-Push Inflation).
Inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat
dibandingkan dengan tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan
mengurangi supply barang dan jasa.
3. Inflasi karena Pengaruh Impor (Imported Inflation).
Inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang di negara-negara asal barang itu,
sehingga terjadi kenaikan harga umum di dalam negeri.
Pada teori A.W. Phillips, mengamati tentang hubungan antara tingkat inflasi dan
tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara
inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran
akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Pada dasarnya masalah utama pada tenaga kerja di Indonesia adalah terdapat pada
tingkat upah yang rendah, sehingga membuat banyaknya pengangguran. Penyebabnya
adalah pertambahan tenaga kerja yang baru lebih besar dari pertambahan lapangan kerja.
Setiap perekonomian di Negara- Negara pasti mengahadapi masalah penganguran, yang
disebut pengangguran alamiah atau natural rate of unemployment.
Hubungan antara inflasi dan pengangguran terdapat pada teori permintaan ,
dimana, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tinggi nya harga( inflasi)
maka akan memenuhi permintaan produsen sehingga meningkatnya kapasitas produksi
dengan menambah tenaga kerja. Dengan meningkatnya permintaan tenaga kerja maka
akan menaik kan harga- harga sehingga terjadi inflasi, maka pengangguran pun akan
berkurang.
Jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi)
maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas
produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input
yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka
dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang .
Dibawah ini merupakan kurva Philips yang digunakan untuk mengetahui tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2005.
7. Contoh Kasus
Diperkirakan pada April mendatang, harga bahan bakar minyak (BBM) akan
mengalami kenaikan. Dampak yang akan terjadi bagi Jawa Barat adalah lonjakan inflasi
sebanyak 3% menjadi 6% pada akhir tahun 2012.
Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf menjelaskan, kenaikan inflasi akan seperti
pada tahun 2008 lalu yang mengalami kenaikan BBM sampai 33,3%. Saat itu, dalam 2-3
bulan kemudian terjadi lonjakan angka kemiskinan, kenaikan harga barang, dan dampak
sosial.
"Tetapi setelah itu posisi kembali stabil. Memang ada dampak sosialnya. Tetapi
sesudahnya normal kembali. Sekarang pun kita harapkan bisa stabil seperti itu, tetapi
tidak terlalu lama. Ada lonjakan harga, inflasi, angka kemiskinan bertambah, itu pasti.
Tetapi kita akan interpensi memantau atau operasi pasar," ungkap Dede kepada wartawan
usai memimpin rapat koordinasi tentang antisipasi kenaikan bahan bakar minyak di
Ruang Papandayan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (9/3/2012).
Untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM, lanjut Dede, Pemprov Jabar
memiliki kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk bersama Polda Jabar dan stakeholder
terkait. Pokja tersebut memiliki kewenangan melakukan pemantauan, sosialisasi,
kerjasama dengan instansi terkait, dan menggelar operasi pasar.
"Antisipasinya, kita sudah ada pokja mengenai dampak kenaikan BBM. Nanti
akan diperkuat melalui SK Gubernur. Saya coba dorong diketuai Asisten Perekonomian.
Hanya nanti kita akan melibatkan pihak kepolisian, Pertamina, Hiswana Migas, dan lainlain," tegasnya
Pendapat kelompok kami tentang kasus diatas:
Kenaikan harga bbm di taksirkan akan memberi efek-efek seperti inflasi yang
akan naik, dari 3% menjadi 6%, ternyata dengan naiknya harga bbm tetap saja selalu
banyak masyarakat yang membutuhkannya karena bahan bakar minyak merupakan salah
satu kebutuhan utama yang di perlukan oleh masyarakat. Tetapi para masyarakat dari
berbagai lapisan sosial tetap mengharapkan pemerintah tidak menaikan harga bbm pada
april 2012, dan kemungkinan besar atas terjadinya kenaikan harga bbm nanti angka
kemiskinan di indonesia akan melonjak pula, itu di karenakan ketidakmampuan
masyarakat dalam membeli segala kebutuhan pangan, sandang, dsb.
Kenapa kami mengatakan masyarakat tidak mampu untuk membeli segala
kebutuhan yang di perlukan terutama untuk masyarakat lapisan bawah.itu di karenakan
lonjaknya harga bbm, secara otomatis apabila harga bbm naik maka biaya produksi dari
segala jenis perusahaan yang memproduksi suatu barang akan menaikan harganya juga.
Dan dari sisi lain terdapat keuntungan dari melonjaknya permintaan masyarakat terhadap
bbm, misalkan dengan tingginya permintaan yang tinggi secara otomatis masyarakat akan
berbondong-bondong untuk membeli bbm dan pastinya akan terjadi suatu antrian yang
panjang, untuk menghindari antrian yang panjang pasti para pengelola penjual bbm
seperti pertamina,shell,total, dsb akan membuka lahan baru untuk mejual bbm tersebut
dan itu berarti lapangan kerja baru tercipta dan dapat mengurangi pengangguran di
indonesia.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Dengan mengetahui analisis pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup
sederhana dan pertumbuhan ekonomi, kita dapat mengetahui bahwa pertumbuhan
ekonomi suatu Negara di dapat dari beberapa faktor yang saling berhubungan, dan
dengan mengetahui hal- hal tersebut, kira nya kita ikut campur tangan dalam memajukan
Negara kita masing- masing untuk lebih berkembang dan lebih maju, karena yang
menentukan perekonomian suatu Negara itu baik atau tidak adalah dari orang- orang
yang ada di Negara itu sendiri, kepedulian kita, mempengaruhi Negara kita.
Daftar Pustaka
http://www.endz4shared.co.cc/2010/05/pengertian-pendapatan nasional.html
http://keketonly.blogspot.com/2010/05/tugas-teori-organisasi-umum-2-bab-10-14.html
http://adji14.wordpress.com/
http://shinabi.blogspot.com/2011/02/model-analisis-dengan-menggunakan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/perhitungan-pendapatan-nasional-3/
http://www.marketplus.co.id/2012/01/31/ekonomi-indonesia-mewaspadai-gerbang-yangterbuka/
http://ennynurrosniati.blogspot.com/2012/03/analisis-pendapatan-nasional-untuk.html
Definisi
PDB(Produk
Domestik
Bruto)
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam
wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk
nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di
negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa
memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri
atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB Nominal (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Berlaku) merujuk kepada nilai PDB tanpa
memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga
Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
(Dari
Wikipedia
bahasa
Indonesia,
ensiklopedia
bebas)
Analisa Mekanisme
pendekatan,yaitu
1.
2.
3.
1.Pendekatan Produksi
(kinerja)
Ekonomi
Pendekatan
Pendekatan
Pendekatan
Nasional
berdasar
PDB
melalui
3
:
Produksi
Pengeluaran/Pembelanjaan
Pendapatan
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari
semua sektor produksi. Lalu, besarnya nilai produksi diperoleh dari mana ?
Besarnya
nilai
produksi
(angka-angka
PDB)
diperoleh
dari
:
nilai tambah (value added) dari berbagai jenis barang & jasa ! yaitu sesuai dengan ISIC
(International
Standard
Industrial
Classification)
sektor industri dapat diklasifikasikan menjadi 11 sektor industri, yg biasanya terbagi mjd 3
kelompok
besar
:
1.Sektor
Primer
2.Sektor
Sekunder
3.Sektor
Tersier
Besarnya
‘value
added’
tiap
sektor,
yi
:
VAs
=
OPs
IPs
Sedangkan nilai PDB-nya diperoleh dengan : PDB = VAsp + VAss + VAst
2.Pendekatan
Pengeluaran/Pembelanjaan
Perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari unit/komponen2
ekonomi,
yaitu:
Konsumsi
Rumah
Tangga
(RT)=C
Perusahaan,
berupa
investasi/pembentukan
modal
bruto
=I
Pengeluaran
Pemerintah
(konsumsi/belanja
pemerintah)
=G
Expor
–
Impor
=(
X
–
M
)
Dalam Keseimbangan Perekonomian Nasional, sering di formulasikan dalam persamaan sbb:
PDB
=
C
+
I
+
G
+
(
X
–
M)
3.Pendekatan
Pendapatan
diperoleh dengan cara menghitung jumlah balas jasa bruto (blm dipotong pajak) / hasil dari
faktor
produksi
yang
digunakan
PDB
=
sewa
+
upah
+
bunga
+
laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga
kerja,
bunga
untuk
pemilik
modal,
dan
laba
untuk
pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka
yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit
dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
Pendahuluan
Alat ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara adalah adanya peningkatan pendapatan
Negara tersebut. Alat ukur yang digunakan saat ini untuk menghitung jumlah kuantitatif
pendapatan suatu Negara adalah Produk Nasional Bruto / Gross National Poduct (GDP). GDP
sendiri lebih ditujukan untuk mengukur angka kemakmuran material masyarakat. Karena
menurut Adam Smith, kemakmuran suatu bangsa bukanlah diukur dari banyaknya logam
mulia/jumlah kekayaan yang dimiliki suatu Negara, tapi jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dari Negara tersebut.
-
Dalam penghitungan pendapatan nasional, terdapat beberapa istilah :
Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Netto/Net National Product (NNP)
Pendapatan Nasional/National Income (NI)
Sebelum membahas pendapatan nasional untuk perekonomian tertutup sederhana dan
pertumbuhan ekonomi, akan didefinisikan terlebih dahulu tentang pendapatan nasional,
perekonomian tertutup sederhana Pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi.
-
Pendapatan nasional
nasional adalah keseluruhan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam
jangka waktu tertentu, biasanya dalam setahun.
-
Perekonomian tertutup sederhana
Perekonomian tertutup sederhana merupakan perekonomian yang tidak adanya hubungan dengan
Negara lain dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa pungutan pajak,
pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran konsumsi. Dalam
perekonomian tertutup sederhana ini pengeluaran masyarakat seluruhnya pada tiap satuan waktu,
biasanya dalam setahun, dan akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran untuk investasi.
-
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional. Definisi
pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan
output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan
output riil per orang.
Analisis Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Dalam perekonomian tertutup sederhana. sektor yang terlibat adalah rumah tangga (pihak
konsumen) dan perusahaan atau pihak swasta (sebagai produsen) tanpa campur tangan
pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang
berbentuk pengeluaran konsumsi dan tidak berhubungan dengan perekonomian internasional
baik ekspor maupun impor.
Terdapat dua model analisis perekonomian tertutup sederhana yaitu sebagai berikut :
1.
Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Pada model ini, muncul dua aktifitas ekonomi yang baru yaitu, tabungan dan investasi. Tabungan
rumah tangga dianggap kebocoran dalam arus melingakar, karena dapat mengurangi kemampuan
dari pendapatan secara riil apabila digunakan untuk kegiatan lain seperti konsumsi. Namun
Tabungan tersebut tidaklah dianggap kebocoran apabila digunakan sebagai investasi. Tabungan
yang semula mengurangi pendapatan nasional, apabila digunakan sebagai investasi dapat disebut
injeksi, karena Investasi dapat menambah pendapatan nasional.
Sewa,
bunga,upah dan profit
Tanah, kapital,tenaga kerja dan enterpreneurship
Barang dan Jasa
Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa
Jika digambarkan kembali dalam arus melingkar seperti gambar diatas maka tidak jauh berbeda, karena
masih saling terkait satu sama lain.
Bagi rumah tangga, dalam berkonsumsi pihak ini tidak sepenuhnya menggunakan penghasilan
yang didapat untuk membeli barang dan jasa. Namun sebagian dari pendapatan tersebut biasanya
dipergunakan untuk investasi dan tabungan.
1.1. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam ekonomi makro, tabungan adalah pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk
kegiatan konsumsi.
Kita dapat mengetahui hubungan tabungan dengan pendapatan nasional dengan
menggunakan fungsi tabungan. Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan
hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
S = -a + (1-b)Y
keterangan :
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0
b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)
C = tingkat konsumsi
S = tingkat tabungan
Y = tingkat pendapatan nasional.
Contoh kasus :
Keluarga pak Ahmad mempunyai penghasilan Rp. 7.000.000,00 sebulan, dengan pola konsumsi
yang dinyatakan dengan fungsi C = 1.000.000 + 0,80Y. Berdasarkan data tersebut, hitunglah
besarnya tabungan keluarga ibu Tutik.
Pembahasan :
Untuk mengetahui besarnya nilai tabungan (S) maka l a n g k a h pertama yang harus kita
lakukan adalah merubah fungsi konsumsi ke dalam f u n g s i tabungan kemudian memasukan n i
l a i pendapatan (Y) ke dalam fungsi tabungan.
C = 1.500.000 + 0,80Y
maka fungsi tabungannya adalah :
S = -a + (1-MPC)Y
S = - 1.500.000 + (1-0,80)Y
S = - 1.000.000 + 0,20Y
Untuk mencari besarnya tabungan (S) ibu tutik maka kita masukan nila Y kedalam fungsi
tabungan :
S = -1.000.000 + 0,20(8.000.000)
S = -1.500.000 + 1.600.000
S = 100.000
Jadi besarnya Tabungan keluarga ibu Tutik adalah Rp.900.000,00
1.2. Investasi
Investasi yang lazim disebut sebagai penanaman modal merupakan pengeluaran perusahaan
untuk membeli barang-barang dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang/jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pada prakteknya,
pencatatan nilai penanaman modal dilakukan dalam satuan tahun. Yang termasuk investasi
adalah sebagai berikut :
Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk
mendirikan berbagai jenis industri perusahaan.
Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan
bangunan-bangunan lainnya.
Pertabahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang masih
dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Dalam perekonomian tertutp, perhitungan pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel
konsumsi (C) dan investasi(I).
Y=C+I
è (C = a + by)
Y = (a + by) + I
Y = a + by + I
Y – by = a + I
(1 – b)Y = a + I
Y=a+I
1–b
Contoh: Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya
investasi (I) = 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor adalah
sebagai berikut.
Jawab:
Y=a+I
1–b
= 20 + 10
1– 0,75
= 30
0,25
= 120 milyar rupiah
2. Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan
variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi,
maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap
tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional
itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier
adalah adanay perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi
berubah. Namun dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi
tersebut.
Rumus :
Contoh:
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) =
10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 2,
maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut :
Jawab:
∆Y
= K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang = 120 + 8 = 128 milyar rupiah
Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Penganguran
1. Masalah pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari adanya peningkatan dalam GDP (Gross Domestic
Product) atau GNP (Gross Nasional Product) jika terdapat peningkatan maka dapat berarti
menunjukkan adanya peningkatan pendapatan perkapita. Karena GDP merupakan angka yang
menunnjukan total suatu produksi dalam suatu Negara. Semakin tinggi GDP berarti total
produksi semaki besar. Hanya saja yang biasanya terjadi adalah pembagian pendapatan nasional
yang tidak merata. Oleh karena itu tidaklah menjadi cerminan sebuah Negara apabila GDP nya
rendah maka smua masyarakatnya miskin, dan jika memiliki GDP yang besar maka
masyarakatnya akan kaya raya. Untu itu pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang dapat
megurangi kesenjangan pemdapatan antar warga Negara.
2.
Inflasi
Menurut A.P. Lehner inflasi adalah keadaan terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand)
terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan (Anton H Gunawan, 1991).
Sementara itu Ackley mendefinisikan inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus-menerus
dari barang dan jasa secara umum. Menurut Boediono (1995) inflasi adalah kecenderungan dari
harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali apabila
kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar
dari barang-barang lain. Inflasi diakibatkan oleh :
a. Demand-pull Inflation.
Inflasi ini bermula dari adanya permintaan total (agregat demand), sedangkan produksi telah
berada pada keadaan kesempatan kerja penuh atau hamper mendekati kesempatan kerja penuh.
b. Cost-Push Inflation
Cost plus inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi inflasi yang
dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran
total (aggregate supplay) sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
Menurut Keynes terjadinya inflasi disebabkan oleh permintaan agregat sedangkan permintaan
agregat ini tidak hanya karena ekspansi bank sentral, namun dapat pula disebabkan oleh
pengeluaran investasi baik oleh pemerintah, maupun oleh swasta dan pengeluaran konsumsi
pemerintah yang melebihi penerimaan (defisit anggaran belanja Negara) dalam kondisi full
employment.
3.
Masalah Pengangguran
Adanya pengangguran bagi sebuah Negara berarti menunnjukan perekonomian Negara tersebut
tidak dalam kondisi full-employment. Ada faktor produksi yang tidak terpakai yaitu tenaga kerja.
Memang idealnya pada suatu Negara harus berada dalam keadaan full- employment, akan tetapi
untuk mencapai keadaan tersebut sangat sulit. Tingkat penganguran memang selalu terjadi di
Negara manapun. Dan keadaan ini memang selalu menjadi pusat perhatian para pemimpin
bangsa dan para ekonom. Pengangguran tentu tidak baik bila terjadi, karen aakn menimbulkan
kerawanan sosial seperti pencurian, kriminalitas dll
Hubungan dari pertumbuhan ekonomi, inflasi dan juga masalah pengangguran.
hubungan dari ketiga permasalah ini memang saling berkaitan. Karena dalm suatu Negara selalu
mengalami pertumbuhan ekonomi yang berbeda beda. Biasanya pertumbuhan ekonomi selalu
diikuti dengan adanya inflasi dan jga pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi memang dapat dilihat dari adanya peningkatn atau penurunan GNP atau
GDP. Jika GNP menurun maka pendapatan perkapita pun menurun dan akhirnya akanterjadi
inflasi karena daya beli atau daya konsumsi masyarakat menurun. Inflasi menjadi masalh besar
dalam suatu Negara karena terjadinya angka penurunan daya beli masyarakat yang juga akan
berakibat pada produsen yan akan kesulitan untuk berproduksi dan memjual barang barangnya.
Inflasi juga memengaruhi tingkat suku bunga pada perbankan, terutama tingkat suku bunga
pinjaman dan akan makin menyulitkan para pihak swasta yang berkeinginan untuk menekan
biaya produksi di waktu inflasi terjadi. Jika keadaan tersebut tidak membaik pihak swasa tidak
bisa untuk menekan angka biaaya produksi sedangka daya beli masyarakat menurun dan akirnya
terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan mengakibatkan pengangguran dalam suatu
Negara bertambah . Tentu saja keadaan seperti ini kurang baik karena dapat menimbulkan
kerawanan sosial seperti kasus pencurian dan kriminalitas.
Contoh kasus yang sedang terjadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka Peringatan Gerakan Kewirausahaan Nasional 2012
yang digelar di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (8/3/2012). Peringatan gerakan yang digelar setiap tahun ini
bertema "Kewirausahaan untuk Semua".
Pada kesempatan ini, Presiden, antara lain didampingi Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan. Turut hadir pada
peringatan tersebut adalah para pelaku kewirausahaan di tanah air.
Sebelumnya, Selasa (6/3/2012), Syarief mengatakan, ada 4 juta rakyat Indonesia yang berprofesi sebagai
wirausaha. Pemerintah, sambung Syarief, terus mendorong anak-anak muda untuk menjadi pengusaha pemula.
"Kita dampingi, kita bantu pembiayaannya. Bisa lewat KUR (kredit usaha rakyat), dana bantuan sosial, dan dana
bergulir," kata Syarief.
Sementara itu, Presiden, pada peringatan serupa tahun 2011, mendorong para wirausaha muda untuk kreatif,
berani mengambil risiko, dan melakukan terobosan. "Mari kita kembangkan terus kewirausahaan ini," kata
Presiden.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/03/08/06421239/SBY.Buka.Gerakan.Kewirausahaan.Nasional