10. W. DISAIN KULIAH PANCASILA
(2)
CAPAIAN YANG DIHARAPKAN
CAPAIAN YANG DIHARAPKAN
1. PESERTA DAPAT MERANCANG DISAIN
PEMBELAJARAN MK PANCASILA YANG
EFEKTIF MENGEMBANGKAN
KOMPETENSI MAHASISWA
2. PESERTA DAPAT MENSINGKRONKAN
DISAIN MK PANCASILA DENGAN
PENILAIAN DAN RPS
(3)
PENGERTIAN DISAIN PEMBELAJARAN
PENGERTIAN DISAIN PEMBELAJARAN
Disain Pembelajaran adalah
pengembangan pembelajaran secara
sistematis dengan menggunakan teori
belajar dan pembelajaran untuk
menjamin kualitas pembelajaran.
(4)
1. Menganalisis terhadap peserta
didik, kurikulum, KKNI, SNI
2. Menentukan Capaian
pembelajaran
3. Mengembangkan aktivitas
pembelajaran;
a.
Strategi pembelajaran &
langkah-langkahnya
b. Penentuan bahan dan sumber
belajar
c. Media pembelajaran
4 Penilaian (evaluasi) untuk mengukur
tingkat keberhasilan pembelajaran
LANGKAH PENGEMBANGAN
DISAIN PEMBELAJARAN:
RPS
EVALUASI
(5)
KARAKTERISTIK
.
PENDIDIKAN PANCASILA ADALAH
PENDIDIKAN NILAI YANG MENUNTUT
PERUBAHAN AFEKTIF
SUMBER BELAJAR SANGAT
KOMPLEKS
KULIAH
PANCASILA
(6)
TUNTUTAN TERHADAP
TUNTUTAN TERHADAP
PERKULIAHAN
PERKULIAHAN
1.
1.
Proses belajar hendaknya berpusat pada mhs.
Proses belajar hendaknya berpusat pada mhs.
2.Mendorong keterlibatan intelektual – emosional
peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis,
berbuat, dan pembentukan sikap
3.
3.
MEMANFAATKAN BERBAGAI SUMBER BELAJAR
MEMANFAATKAN BERBAGAI SUMBER BELAJAR
Learning resources by design
Learning resources by design
/utilization
4.
4.
Dapat diterapkan dalam kehidupan nyata
Dapat diterapkan dalam kehidupan nyata
(kontekstual)
(kontekstual)
5.Penggunaan berbagai metode, alat dan media
pembelajaran
(7)
STRATEGI
PEMBELAJARAN
REKOMENDASI
KEMENDIBUD
DISCOVERY
LEARNING
PROJECT
BASED LEARNING
PROBLEMS
BESED
LEARNING
SAINTIFIK
(8)
1.
1.
MENGAMATI
MENGAMATI
2.
2.
MENGAJUKAN PERTANYAAN
MENGAJUKAN PERTANYAAN
3.
3.
MENGUMPULKAN DATA
MENGUMPULKAN DATA
4.
4.
MENGANALISIS/
MENGANALISIS/
MENYIMPULKAN
MENYIMPULKAN
5.
5.
MELAPORKAN/KOMUNIKASIKAN
MELAPORKAN/KOMUNIKASIKAN
LANGKAH STRATEGI
LANGKAH STRATEGI
PEMBELAJARAN SAINTIFIK
(9)
PROBLEMS BASED LEARNING
PROBLEMS BASED LEARNING
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar.
PROJECT BASED LEARNING
PROJECT BASED LEARNING
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar
.
DISCOVERY LEARNING
DISCOVERY LEARNING
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui.
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru
(10)
Strategi yang sering
digunakan
SIMULASI
BIBIOLEARNING
TANYA
JAWAB
STRATEGI
BEDAH
NILAI
(11)
CONTOH ANALISIS SBN
POSITIF PAK
DE
POSITIF TANTE
NEGATIF PAK DE
NEGATIF TANTE
PAK DE
N
E
G
A
T
IF
POSITIF
(12)
LANGKAH
PELAKSANAAN SBN
•
.
5. EVALUSI
a. Gunakan observasi untuk
evaluasi Proses
b.Siapkan evaluasi sumatif
4. Kerja kelompok atau
individual
a.Siapkan kelompok
membahas kasus melalui
johari window
b.Bahas dalam panel kelas
3. ANALISIS
a. setelah semua punya pilihan
b. Mulai dari yang keliru
c. Usahakan dialektik
d.Kembangkan empati
e.Pelihara suasana
2. GIRING KETERLIBATAN MHS
A.MENULISKAN JAWABAN
B.TUNJUK TANGAN
C.PENGELOMPOKAN
D.MINTA TANGGAPAN
1.MENYAJIKANP PROBLEM
A. DOSEN
B. MEMINTA MHS
C. SOSIODRAMA
(13)
METODE TANYA JAWAB
PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH
BANGSAINDONESIA ( Strategi Tanya
jawab
1. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar
Negara dan pandangan hidup bangsa ?
.
2. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila Filsafat bgs,
jiwa bangsa, identitas nasional, dan perjanjian lulur
bangsa?
2. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila Filsafat bgs,
jiwa bangsa, identitas nasional, dan perjanjian lulur
bangsa?
5. Apakah urgensinya Pancasila bagi bangsa Indonesia
dalam tinjauan perspektif sejarah dan masa depan ?
.
4. Bagaimanakah tantangan mempertahankan Pancasila
sebagai dasar negara
4. Bagaimanakah tantangan mempertahankan Pancasila
sebagai dasar negara
3.
Bagaimakah pengusulan sampai pengesahan
(14)
Contoh MEMILIH RUMAH KOS
• Seorang mahasiswa bimbingan Anda tengah bingung memilih tempat kos. Semula ia tinggal bersama Pak De-nya, namun karena anak Pak De itu banyak, lagi pula harus naik angkot, maka orang tuanya mengizinkannya untuk kost di rumah Tantenya.
Maklum, rumah Tantenya cukup besar dan ada 3 kamar yang kosong. Jaraknya dekat, tak sampai 200 m dari sekolah, cukup jalan kaki, dan tak perlu biaya transportasi. Sehingga biaya transportasi itu dapat digunakannya untuk tambahan uang jajannya.
• Namun setelah dua minggu tinggal di sana, ia merasakan bahwa Tantenya serta anak-anaknya sering memperlakukannya dengan tidak menyenangkan. Ia sering diminta bantuan memasak, menyapu, mencuci, menggosok serta mengerjakan pekerjaan lainnya, layaknya seorang pembantu. Ia dilarang keluar rumah, tidak dibolehkan berbicara dengan tetangga, dan tidak diperkenan mengikuti atau mengadakan belajar kelompok di rumah itu.
• Segala pekerjaan yang dilakukannya, sering kali dinilai salah. Kalau ia menyapu rumah atau mencuci piring, misalnya, dibilang tidak bersih, dan bahkan disuruh cuci ulang kembali. Kalau telat mematikan lampu, Tante itu langsung memarahinya.
• Di rumah Pak De dulu, ia juga mengerjakan hal yang sama, mencuci, menyapu, menggosok dan membantu apa saja pekerjaan untuk meringankan keluarga itu. Hanya, apapun yang ia lakukan, tidak pernah dianggap salah. Kalau ia melakukan kesalahan serupa, telat atau lupa mematikan lampu, Pak De ggitu lebih bijaksana seolah paham akan kesibukan atau kelelahannya. Namun kalau ia tinggal di rumah Pak De ini, ia harus belajar di atas tempat tidurnya, karena tidak ada meja belajar. Iapun harus berangkat satu jam lebih awal dari jam sekolah, dan satu jam pula terlambat sampai di rumah.
• Bila mahasiswa itu minta Anda, Apakah yang yang akan Anda sarankan kepadanya? Apakah sebaiknya ia kembali ke rumah Pak De atau tetap di rumah Tantenya ? Orang tuanya hanya mengizinkan pada dua tempat kost itu.saja
(1)
PROBLEMS BASED LEARNING
PROBLEMS BASED LEARNING
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar.
PROJECT BASED LEARNING
PROJECT BASED LEARNING
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar
.
DISCOVERY LEARNING
DISCOVERY LEARNING
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui.
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru
(2)
Strategi yang sering
digunakan
SIMULASI
BIBIOLEARNING
TANYA
JAWAB
STRATEGI
BEDAH
NILAI
(3)
CONTOH ANALISIS SBN
POSITIF PAK
DE
POSITIF TANTE
NEGATIF PAK DE
NEGATIF TANTE
PAK DE
N
E
G
A
T
IF
POSITIF
(4)
LANGKAH
PELAKSANAAN SBN
•
.
5. EVALUSI
a. Gunakan observasi untuk
evaluasi Proses
b.Siapkan evaluasi sumatif
4. Kerja kelompok atau
individual
a.Siapkan kelompok
membahas kasus melalui
johari window
b.Bahas dalam panel kelas
3. ANALISIS
a. setelah semua punya pilihan
b. Mulai dari yang keliru
c. Usahakan dialektik
d.Kembangkan empati
e.Pelihara suasana
2. GIRING KETERLIBATAN MHS
A.MENULISKAN JAWABAN
B.TUNJUK TANGAN
C.PENGELOMPOKAN
D.MINTA TANGGAPAN
1.MENYAJIKANP PROBLEM
A. DOSEN
B. MEMINTA MHS
C. SOSIODRAMA
(5)
METODE TANYA JAWAB
PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH
BANGSAINDONESIA ( Strategi Tanya
jawab
1. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar
Negara dan pandangan hidup bangsa ?
.
2. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila Filsafat bgs,
jiwa bangsa, identitas nasional, dan perjanjian lulur
bangsa?
2. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila Filsafat bgs,
jiwa bangsa, identitas nasional, dan perjanjian lulur
bangsa?
5. Apakah urgensinya Pancasila bagi bangsa Indonesia
dalam tinjauan perspektif sejarah dan masa depan ?
.
4. Bagaimanakah tantangan mempertahankan Pancasila
sebagai dasar negara
4. Bagaimanakah tantangan mempertahankan Pancasila
sebagai dasar negara
3.
Bagaimakah pengusulan sampai pengesahan
(6)
Contoh MEMILIH RUMAH KOS
• Seorang mahasiswa bimbingan Anda tengah bingung memilih tempat kos. Semula ia tinggal bersama Pak De-nya, namun karena anak Pak De itu banyak, lagi pula harus naik angkot, maka orang tuanya mengizinkannya untuk kost di rumah Tantenya.
Maklum, rumah Tantenya cukup besar dan ada 3 kamar yang kosong. Jaraknya dekat, tak sampai 200 m dari sekolah, cukup jalan kaki, dan tak perlu biaya transportasi. Sehingga biaya transportasi itu dapat digunakannya untuk tambahan uang jajannya.
• Namun setelah dua minggu tinggal di sana, ia merasakan bahwa Tantenya serta anak-anaknya sering memperlakukannya dengan tidak menyenangkan. Ia sering diminta bantuan memasak, menyapu, mencuci, menggosok serta mengerjakan pekerjaan lainnya, layaknya seorang pembantu. Ia dilarang keluar rumah, tidak dibolehkan berbicara dengan tetangga, dan tidak diperkenan mengikuti atau mengadakan belajar kelompok di rumah itu.
• Segala pekerjaan yang dilakukannya, sering kali dinilai salah. Kalau ia menyapu rumah atau mencuci piring, misalnya, dibilang tidak bersih, dan bahkan disuruh cuci ulang kembali. Kalau telat mematikan lampu, Tante itu langsung memarahinya.
• Di rumah Pak De dulu, ia juga mengerjakan hal yang sama, mencuci, menyapu, menggosok dan membantu apa saja pekerjaan untuk meringankan keluarga itu. Hanya, apapun yang ia lakukan, tidak pernah dianggap salah. Kalau ia melakukan kesalahan serupa, telat atau lupa mematikan lampu, Pak De ggitu lebih bijaksana seolah paham akan kesibukan atau kelelahannya. Namun kalau ia tinggal di rumah Pak De ini, ia harus belajar di atas tempat tidurnya, karena tidak ada meja belajar. Iapun harus berangkat satu jam lebih awal dari jam sekolah, dan satu jam pula terlambat sampai di rumah.
• Bila mahasiswa itu minta Anda, Apakah yang yang akan Anda sarankan kepadanya? Apakah sebaiknya ia kembali ke rumah Pak De atau tetap di rumah Tantenya ? Orang tuanya hanya mengizinkan pada dua tempat kost itu.saja