T MMB 1202086 Chapter5
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan berbagai uji
statistik dan telah teoritis, serta merujuk kepada banyaknya penelitian terdahulu,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran bias perilaku dalam keputusan investasi saham mahasiswa di
kota Bandung, pada bias perilaku mental accounting berada pada kriteria
kuat, dan 8 bias perilaku lainnya yaitu overconfidence, representativeness,
herding, anchoring, regret aversion, cognitive dissonance, gambler’s
fallacy dan hindsight berada pada kriteria sedang. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa para mahasiswa mengalami bias perilaku
dalam keputusan investasi saham.
2. Perbedaan bias perilaku secara parsial pervariabel dalam keputusan
investasi saham mahasiswa yang dibedakan berdasarkan gender, terdapat
perbedaan yang cukup signifikan pada bias overconfidence, herding, dan
hindsight. Kelompok mahasiswa laki-laki memiliki sifat overconfidence
lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa perempuan. Kelompok
mahasiswa perempuan memiliki sifat herding dan hindsight lebih tinggi
dibandingkan kelompok mahasiswa laki-laki.
3. Secara simultan terdapat perbedaan bias perilaku antara kelompok
mahasiswa laki-laki dan kelompok mahasiswa perempuan dimana
berdasarkan perhitungan analisis diskriminan kelompok mahasiswa
perempuan memiliki
kelompok
mahasiswa
bias perilaku yang lebih tinggi dibandingkan
laki-laki.
Kelompok
mahasiswa
perempuan
cenderung mengalami bias perilaku dalam keputusan investasinya
dibandingkan kelompok mahasiswa laki-laki, hal ini mungkin disebabkan
berdasarkan karakter ilmiah bagi gender perempuan dimana perempuan
Fury Ratnadewi, 2014
Behavioral finance dalam keputusan investasi saham
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
110
pada tatanan sosial budaya di masyarakat selalu diidentikkan sebagai
mahluk dengan perilaku yang halus, ramah, lebih mengutamakan sisi
emosional
dibandingkan
rasionalitas
pada
proses
berpikir
dan
pengambilan keputusan..
B. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian diatas, maka saran yang dapat diberikan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Saran bagi praktisi
Penelitian ini menemukan bahwa baik mahasiswa laki-laki maupun
mahasiswa perempuan menunjukan perilaku yang mengalami bias
perilaku dalam keputusan investasinya. Oleh karena itu, sebaiknya
investor laki-laki maupun perempuan menyadari dan mengetahui
mengenai bias perilaku yang dapat muncul pada saat berinvestasi di
saham. Bagi investor laki-laki maupun perempuan sebaiknya lebih
memahami
sifat
alamiah
masing-masing
gender
yang
dibentuk
berdasarkan sosial budaya masyarakat yang dapat memicu munculnya
bias perilaku dalam keputusan investasi. Dengan mengetahui dan
memahami bias perilaku, investor dapat
memperbaiki keputusan-
keputusan investasi di pasar saham selanjutnya.
2. Saran untuk akademisi
Behavioral Finance sebagai bidang ilmu yang mencakup ilmu keuangan
dan ilmu psikologi, dalam perspektif penelitian memberikan banyak
kesempatan dan peluang untuk dilakukan penelitian selanjutnya. Penelitian
selanjutnya dapat dilakukan pada kelompok masyarakat dengan sosial
ekonomi yang berbeda, seperti kelompok ibu rumah tangga, kelompok
pekerja lajang, para eksekutif muda atau pada kelompok akademisi tenaga
pendidik atau dosen. Desain penelitian dapat dikembangkan dengan studi
eksperimen, atau penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Fury Ratnadewi, 2014
Behavioral finance dalam keputusan investasi saham
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan berbagai uji
statistik dan telah teoritis, serta merujuk kepada banyaknya penelitian terdahulu,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran bias perilaku dalam keputusan investasi saham mahasiswa di
kota Bandung, pada bias perilaku mental accounting berada pada kriteria
kuat, dan 8 bias perilaku lainnya yaitu overconfidence, representativeness,
herding, anchoring, regret aversion, cognitive dissonance, gambler’s
fallacy dan hindsight berada pada kriteria sedang. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa para mahasiswa mengalami bias perilaku
dalam keputusan investasi saham.
2. Perbedaan bias perilaku secara parsial pervariabel dalam keputusan
investasi saham mahasiswa yang dibedakan berdasarkan gender, terdapat
perbedaan yang cukup signifikan pada bias overconfidence, herding, dan
hindsight. Kelompok mahasiswa laki-laki memiliki sifat overconfidence
lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa perempuan. Kelompok
mahasiswa perempuan memiliki sifat herding dan hindsight lebih tinggi
dibandingkan kelompok mahasiswa laki-laki.
3. Secara simultan terdapat perbedaan bias perilaku antara kelompok
mahasiswa laki-laki dan kelompok mahasiswa perempuan dimana
berdasarkan perhitungan analisis diskriminan kelompok mahasiswa
perempuan memiliki
kelompok
mahasiswa
bias perilaku yang lebih tinggi dibandingkan
laki-laki.
Kelompok
mahasiswa
perempuan
cenderung mengalami bias perilaku dalam keputusan investasinya
dibandingkan kelompok mahasiswa laki-laki, hal ini mungkin disebabkan
berdasarkan karakter ilmiah bagi gender perempuan dimana perempuan
Fury Ratnadewi, 2014
Behavioral finance dalam keputusan investasi saham
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
110
pada tatanan sosial budaya di masyarakat selalu diidentikkan sebagai
mahluk dengan perilaku yang halus, ramah, lebih mengutamakan sisi
emosional
dibandingkan
rasionalitas
pada
proses
berpikir
dan
pengambilan keputusan..
B. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian diatas, maka saran yang dapat diberikan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Saran bagi praktisi
Penelitian ini menemukan bahwa baik mahasiswa laki-laki maupun
mahasiswa perempuan menunjukan perilaku yang mengalami bias
perilaku dalam keputusan investasinya. Oleh karena itu, sebaiknya
investor laki-laki maupun perempuan menyadari dan mengetahui
mengenai bias perilaku yang dapat muncul pada saat berinvestasi di
saham. Bagi investor laki-laki maupun perempuan sebaiknya lebih
memahami
sifat
alamiah
masing-masing
gender
yang
dibentuk
berdasarkan sosial budaya masyarakat yang dapat memicu munculnya
bias perilaku dalam keputusan investasi. Dengan mengetahui dan
memahami bias perilaku, investor dapat
memperbaiki keputusan-
keputusan investasi di pasar saham selanjutnya.
2. Saran untuk akademisi
Behavioral Finance sebagai bidang ilmu yang mencakup ilmu keuangan
dan ilmu psikologi, dalam perspektif penelitian memberikan banyak
kesempatan dan peluang untuk dilakukan penelitian selanjutnya. Penelitian
selanjutnya dapat dilakukan pada kelompok masyarakat dengan sosial
ekonomi yang berbeda, seperti kelompok ibu rumah tangga, kelompok
pekerja lajang, para eksekutif muda atau pada kelompok akademisi tenaga
pendidik atau dosen. Desain penelitian dapat dikembangkan dengan studi
eksperimen, atau penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Fury Ratnadewi, 2014
Behavioral finance dalam keputusan investasi saham
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu