T MMB 1202086 Chapter3

(1)

Fury Ratnadewi, 2014

Behavioral finance dalam keputusan investasi saham

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Bandung sebagai kota tujuan pendidikan di Indonesia, dinilai BEI sebagai pasar yang potensial untuk meningkatkan jumlah investor dari kalangan akademisi. Dari sebelas jumlah galeri investasi yang ada di Jawa Barat, enam diantaranya berada di perguruan tinggi di kota Bandung. Selain itu, komunitas-komunitas mahasiswa yang mempelajari pasar modal dan berinvestasi di pasar modal juga banyak didirikan, dengan anggota tidak hanya terbatas dari mahasiswa bisnis, tetapi juga mahasiswa non bisnis. Objek Penelitian pada penelitian ini adalah faktor psikologi yang muncul dalam keputusan investasi saham mahasiswa di kota Bandung. Faktor psikologi yang diukur adalah bias perilaku yang dialami investor pada saat membeli, menjual, dan menahan saham. bias perilaku yang diteliti terdiri dari: Overconfidence, Representativeness, Herding, Anchoring, Cognitive Dissonance, Regret Aversion, Gambler’s Fallacy, mental Accounting dan Hindsight.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif verifikatif, dimana menurut Wibisono (2008) penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan karakteristik sebuah populasi atau suatu fenomena yang sedang terjadi. Sedangkan pengertian penelitian verifikatif menurut Sugiama (2012:37) adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif dengan melakukan penelitian secara kuantitatif terhadap perilaku investasi mahasiswa di kota Bandung, dan menguji hipotesis guna menggambarkan dan menguji tingkat perbedaan behavioral finance sebagai variabel independen antar gender sebagai variabel moderating dalam keputusan investasi saham sebagai variabel dependen dalam upaya mencari penjelasan


(2)

mengenai perilaku investor yang tidak rasional yang menyebabkan fenomena anomali yang terjadi di pasar modal.

C. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu behavioral finance sebagai variabel bebas, yang menguji bias perilaku investor individual yang terdiri dari 9 indikator yaitu Overconfidence, Representativeness, Herding, Anchoring, Cognitive Dissonance, Regret Aversion, Gambler’s Fallacy, mental Accounting dan Hindsight. konsep keuangan yang akan diteliti adalah keputusan investasi dalam membeli, menjual, atau menahan saham sebagai variabel terikat, dengan gender sebagai variabel moderating.

Untuk menjawab persoalan penelitian yang dirumuskan dalam rumusan masalah dan untuk mempermudah dalam analisis data, akan disusun suatu instrument penelitian dalam bentuk beberapa pertanyaan yang disesuaikan dengan uraian teori dengan menggunakan operasionalisasi variabel.

D. Operasionalisasi Variabel

Table 3.1 menjelaskan operasionalisasi variabel penelitian yang akan diteliti.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Faktor Skala Instrumen

Behavioral Finance

Behavioral Finance

Ilmu yang

mempelajari

bagaimana manusia

secara aktual

berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan (a financial setting) khususnya mempelajari

bagaimana psikologi mempengaruhi

keputusan keuangan,

Overconfidence:

 Perasaan lebih baik dari rata-rata

 Agresivitas dalam membeli dan mejual saham

 Tingkat

pengambilan resiko

Ordinal Kuesioner

Representativeness

 Pengambilan keputusan berdasarkan

kejadian yang

terkemuka atau

Ordinal Kuesioner


(3)

perusahaan, dan pasar keuangan. (Nofsinger

dalam Subash,

2012:2)

menonjol pada

masa lalu

Herding

 Pengambilan keputusan

berdasarkan suara mayoritas

 Kurangnya

keputusan yang

dibuat secara

individual

Ordinal Kuesioner

Anchoring

 Menilai investasi berdasarkan point referensi yang tidak relevan.

Ordinal Kuesioner

Regret Aversion

 Melepaskan

keuntungan dengan cepat

 Menahan kerugian terlalu lama

Ordinal Kuesioner

Cognitive Dissonance

 Pengabayaian terhadap informasi-informasi yang bertentangan

dengan keyakinan

Ordinal Kuesioner

Gambler’s Fallacy  Pengambilan resiko

yang tinggi

Ordinal Kuesioner

Mental Accounting

 Alokasi pendapatan  Diversifikasi

investasi

Ordinal Kuesioner

Hindsight

 Persepsi peristiwa tertentu dapat diprediksi

Ordinal Kuesioner

Gender Perbedaan peran yang

dibentuk oleh

masyarakat serta

perilaku yang

tertanam melalui proses sosialisasi

 Laki-laki  Perempuan


(4)

yang berhubungan dengan jenis kelamin wanita dan Pria (Leksikawan,

2009:33) Keputusan

Investasi saham

Keputusan

menempatkan modal

pada untuk satu atau beberapa aktiva yang dimiliki untuk jangka waktu yang panjang dengan harapan akan memperoleh

keuntungan di masa yang akan datang.

(Sunariyah dalam

Markus, 2013:8)

 Keuntungan yang diharapkan

 Risiko investasi

Ordinal Kuesioner

Variabel dalam operasionalisasi variabel disajikan dalam skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur dengan menggunakan instrumen pengukur berupa kuesioner dengan pilihan jawaban yang memenuhi pengukuran tipe skala likert. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat secara terstruktur dengan pilihan jawaban yang terdiri dari tiga jawaban yaitu Selalu/Ya untuk jawaban positive dengan point 3, Kadang-kadang untuk jawaban netral dengan point 2, dan Tidak/Tidak pernah untuk jawaban negative bernilai 1. Setelah pertanyaan diberi nilai dan dilakukan perhitungan bobot bagi masing-masing variabel, data kemudian dikategorikan dengan menggunakan pedoman pentabulasian data dari Redi Panuju (2000:46) :

“untuk menentukan kategori fungsi, tinggi, sedang dan rendah terlebih

dahulu harus menentukan indeks minimum dan maksimum, dan intervalnya serta jarak interval sebagai berikut:

a. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

b. Nilai indeks maksimum adalah skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden

c. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum

d. Jarak interval adalah interval dibagi dengan jumlah jenjang yang


(5)

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dibagi kedalam dua golongan data, yaitu :

1. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner terstruktur yang disebarkan kepada mahasiswa di kota Bandung yang melakukan investasi saham di pasar modal. Mahasiswa yang dijadikan subjek adalah mahasiswa pada lima universitas yaitu : ITB, Universitas Padjadjaran, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Katolik Parahyangan, dan Universitas Widyatama

2. Data Sekunder yang diperoleh melalui literature research mengenai teori

behavioral finance, melalui berbagai jurnal, tesis, buku-buku, dan juga internet maupun referensi lainnya.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini termasuk kedalam non probability sampling dimana menurut non probability sampling tidak semua individu pada populasi memiliki kesempatan menjadi anggota sampel, hanya individu-individu tertentu dalam populasi yang mendapatkan kesempatan menjadi anggota sampel (Sugiama, 2012:120). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di kota Bandung yang melakukan perdagangan saham, dikarenakan jumlah populasi untuk penelitian ini sulit untuk diketahui jumlah pastinya, maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Convenience sampling, adalah teknik sampling dimana sampel dipilih secara subjektif oleh peneliti dari suatu populasi, yang dipilih berdasarkan tingkat kemudahan dan kerelaan untuk dijadikan sampel penelitian dan pertimbangan kecocokan waktu (Sugiama, 2012: 120-121).

Sebagai acuan untuk mendapatkan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi, berdasarkan Tribunnews.com (2014) pada akhir Desember 2013 jumlah investor pasar modal di wilayah Bandung adalah sejumlah 8400 investor. Jika diasumsikan investor dari kalangan mahasiswa 10 %, maka jumlah investor dari kalangan mahasiswa pada akhir Desember 2013 sebanyak 840 orang yang


(6)

berinvestasi pada instrument investasi yang beragam di pasar modal. Instrumen penelitian disebarkan pada 200 responden yang menjadi anggota pada komunitas pasar modal di masing-masing perguruan tinggi dan juga aktif dalam melakukan perdagangan saham di galeri investasi. Kurun waktu penyebaran dilakukan selama kurang lebih 5 minggu, dimulai pertanggal 19 Mei 2014 sampai dengan 23 Juni 2014.

Pada Institut Teknologi Bandung kuesioner disebarkan pada kegiatan

market review di komunitas Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB (KSEP-ITB) yang diadakan 2 minggu sekali, dan juga pada sekuritas di lingkungan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM-ITB) yaitu Kresna Financial Center selama 1 minggu, total responden diperoleh sebanyak 28 responden. Pada Universitas Padjadjaran kuesioner disebarkan pada komunitas

Financial Market Communities Unpad (FMC-Unpad) di galeri investasi, selama kurun waktu 1 minggu total responden yang diperoleh sebanyak 22 Responden. pada universitas Maranatha kuesioner disebarkan di sekuritas atau galeri investasi Universitas Kristen Maranatha, selama kurun waktu 2 minggu diperoleh responden sebanyak 32 responden. Pada Universitas Katolik Parahyangan, kuesioner disebarkan di komunitas Parahyangan Investment Club Unpar (PICUnpar), selama kurun waktu 1 minggu, total responden yang diperoleh sebanyak 16 responden, dan pada Universitas Widyatama kuesioner disebarkan di galeri investasi pada saat perkuliahan pasar modal selama 1 minggu dan diperoleh responden sebanyak 19 responden.

Total keseluruhan responden yang diperoleh adalah sebanyak 117 responden, tetapi pada prosesnya 3 kuesioner dari responden yang berasal dari 1 mahasiswa ITB dan 2 Mahasiswa Universitas Widyatama tidak dapat digunakan karena ketidaklengkapan dalam pengisian. Maka total responden yang digunakan dalam penelitian adalah 114, dengan 27 responden berasal dari ITB, 22 responden berasal dari Universitas Padjadjaran, 32 responden berasal dari Universitas Kristen Maranatha, 16 responden berasal dari Universitas Katolik Parahyangan, dan 17 Responden berasal dari Universitas Widyatama.


(7)

G. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang paling mudah dan cocok sebagai teknik pengumpulan data. Menurut Taylor et al (2006) kuesioner merupakan pilihan yang bijaksana ketika informasi dibutuhkan dari jumlah data yang besar dan merupakan metode yang sangat kuat untuk menangkap opini dan sikap. Menurut Sugiama (2012:157) Pengembangan kuesioner perlu memenuhi tiga prinsip yaitu :Penyusunan kata, Pengukuran, dan Penampilan umum atau

general “getup”.

Kuesioner dalam penelitian ini disusun melalui beberapa pertanyaan, yang mengukur aspek perilaku investor dan juga didesain untuk menangkap informasi kuantitatif. Studi literature digunakan oleh penulis sebagai metode pengumpulan data teoritis, seperti berbagai teori behavioral finance dan teori statistika, untuk membangun landasan teori guna mendukung analisis dengan melakukan pengkajian dan pemahaman berbagai literatur yang terdiri dari jurnal-jurnal, buku-buku, dan referensi lainnya baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam suatu penelitian yang menggunakan suatu instrument sebagai teknik dalam pengumpulan data, maka uji instrument harus dilakukan. Instrumen yang disusun harus benar-benar menggambarkan tujuan dari penelitian tersebut

(valid) dan juga dapat konsisten bila pertanyaan tersebut dijawab dalam waktu yang berbeda (reliable) (Noor:2011:164).

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut (Azwar, 2012:8). Validitas menunjukan kemampuan instrument penelitian mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur.


(8)

Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi item total dikoreksi

(Corrected Item-total correlation).

( )

√ ( )( )( )

Dimana : rix = Koefisien korelasi item total

Sxi = Simpangan baku skor setiap item pertanyaan

SY = Simpangan baku skor total

Azwar dalam Kusnendi (2007:96) item soal yang memiliki validitas yang memadai memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0.25 atau 0.30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item.

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). (Azwar, 2012:6). Hasil suatu pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Reliabilitas menunjukan keajegan, kemantapan atau kekonsistenan suatu instrument penelitian mengukur apa yang diukur. Statistik uji yang paling umum untuk menguji reliabilitas suatu instrument penelitian yaitu koefisien alpha cronbach (Kusnendi, 2008:94). Suatu instrument diindikasikan memiliki reliabilitas jika koefisien alpha cronbach lebih besar atau sama dengan 0.70.

Dimana : k = jumlah item

Si2 = Jumlah variansi setiap item


(9)

I. Hasil Uji Validitas

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas 38 pertanyaan, dengan 21 pertanyaan dimaksudkan untuk mengukur perilaku responden dalam pengambilan keputusan dan 17 pertanyaan selebihnya digunakan untuk menangkap informasi kuantitatif. 21 pertanyaan tersebut disusun berdasarkan skala likert 3 point dimana setiap pertanyaan dibentuk untuk jawaban Selalu/Ya untuk jawaban positive dengan point 3, Kadang-kadang untuk jawaban netral dengan point 2, dan Tidak/Tidak pernah untuk jawaban negative bernilai 1. Pertanyaan di uji cobakan terhadap 30 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek dalam penelitian. Hasil uji validitas menggunakan koefisien korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total correlation) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 disajikan dalam tabel 3.2.

Sumber: Hasil pengolahan data Juni 2014

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Bias Perilaku Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

OC1 41.53 31.331 .345 .786

OC2 41.58 30.618 .357 .785

OC3 41.25 31.236 .340 .786

OC4 41.34 31.395 .368 .785

OC5 41.58 31.272 .321 .787

REF1 40.89 29.005 .507 .775

REF2 41.10 30.300 .390 .783

HD1 41.00 30.850 .346 .786

HD2 41.47 31.013 .324 .787

ANC1 41.37 30.394 .309 .789

ANC2 41.00 29.664 .376 .785

ANC3 41.39 30.487 .327 .787

RA1 41.09 31.143 .349 .786

RA2 41.36 31.489 .335 .787

RA3 41.30 31.202 .337 .786

CD1 41.48 30.783 .309 .788

CD2 41.33 30.879 .313 .788

GF1 41.47 31.136 .364 .785

MA1 40.89 30.591 .380 .784

HS1 40.86 30.794 .347 .786


(10)

Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa nilai validitas masing-masing item pertanyaan lebih dari 0.30, dengan nilai tertinggi 0.507 pada item pertanyaan ke-6, dengan kata lain nilai ri-itd >0.30. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh

item pertanyaan memiliki validitas internal memadai, semua butir pertanyaan dalam kuesioner valid tanpa harus mereduksi pertanyaan.

J. Hasil Uji Reliabilitas

Tahap pengujian reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas. Reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan kekonsistenan suatu instrument penelitian mengukur apa yang diukur (Kusnendi, 2008:94). Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini seperti yang ditunjukan oleh tabel 3.3, memiliki hasil cronbach alpha 0.794. Dengan nilai cronbach alpha 0.794, maka instrument penelitian dinilai memiliki reliabilitas memadai atau reliabel. nilai cronbach alpha 0.794 lebih besar dari nilai cronbach alpha yang dipersyaratkan yaitu sama dengan atau lebih besar dari 0.70.

Sumber: Hasil pengolahan data Juni 2014

K. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal, jika data tidak berdistribusi normal maka data tidak dapat digunakan untuk pengujian statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik, dimana normalitas dilihat dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

Tabel 3.3 Hasil uji Reliabilitas

Bias Perilaku Cronbach's Alpha N of Items


(11)

lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data seseungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2009:107)

L. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis gambaran bias perilaku dalam keputusan investasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis diskriminan, yang merupakan teknik statistik untuk meneliti perbedaan antara dua kelompok atau lebih subjek yang berhubungan dengan beberapa variabel secara bersamaan. Secara teknis analisis dikriminan ditujukan untuk menghubungkan satu kriteria atau variabel dependen berskala nominal atau kategori, dengan satu atau beberapa variabel independen berskala interval atau rasio (Sugiama, 2012:244).

Untuk uji hipotesis dengan uji statistik menggunakan analisis diskriminan dapat dituliskan fungsi analisis diskriminan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dimana : D = Fungsi Diskriminan

V = Bobot dari masing-masing variabel

X1-9 = Skore responden untuk masing-masing variabel

a = Nilai konstanta

Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis diskriminan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji signifikansi perbedaan (Wilk’s Lambda dan Uji-F)

Pengujian signifikansi perbedaan Wilk’s lambda dan Uji-F, keputusannya

dapat didasarkan pada angka Wilk’s Lambda. Untuk angka yang

mendekati 0 maka data kedua grup tersebut cenderung berbeda, dan jika angka mendekati 1 maka data kedua grup cenderung sama. Angka Wilk’s


(12)

Lambda ini akan setinggi-tingginya 1 dan paling rendah 0. Untuk uji-F keputusan dapat didasarkan pada angka F test. Jika Sig > 0,05, maka tidak ada perbedaan antar grup dan jika Sig < 0,05 maka terdapat perbedaan antar grup.

2. Uji kesamaan Matriks Varians-Kovarians (Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis diskriminan)

Keputusan dalam uji kesamaan matriks varians-kovarian didasarkan pada tabel Test Results, jika Sig > 0,05 kedua kelompok memiliki matriks varians-kovarians yang tidak sama. Jika Sig < 0,05 kedua kelompok memiliki matriks varians-kovarians yang sama. Asumsi akan terpenuhi jika Sig <0,05 dan proses diskriminan dapat diteruskan.

3. Menentukan model fungsi klasifikasi diskriminan

Fungsi diskriminan dapat diperoleh dari tabel Classification Function Coefficients

4. Menentukan ketepatan hasil klasifikasi fungsi diskriminan

Hipotesis statistik dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1) H0 : Bias perilaku secara parsial laki-laki = bias perilaku secara

parsial perempuan

Ha : Bias perilaku secara parsial laki-laki ≠ bias perilaku secara

parsial perempuan

2) H0 : Bias perilaku secara simultan laki-laki = bias perilaku secara

simultan perempuan

Ha : Bias perilaku secara simultan laki-laki ≠ bias perilaku secara


(1)

G. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang paling mudah dan cocok sebagai teknik pengumpulan data. Menurut Taylor et al (2006) kuesioner merupakan pilihan yang bijaksana ketika informasi dibutuhkan dari jumlah data yang besar dan merupakan metode yang sangat kuat untuk menangkap opini dan sikap. Menurut Sugiama (2012:157) Pengembangan kuesioner perlu memenuhi tiga prinsip yaitu :Penyusunan kata, Pengukuran, dan Penampilan umum atau general “getup”.

Kuesioner dalam penelitian ini disusun melalui beberapa pertanyaan, yang mengukur aspek perilaku investor dan juga didesain untuk menangkap informasi kuantitatif. Studi literature digunakan oleh penulis sebagai metode pengumpulan data teoritis, seperti berbagai teori behavioral finance dan teori statistika, untuk membangun landasan teori guna mendukung analisis dengan melakukan pengkajian dan pemahaman berbagai literatur yang terdiri dari jurnal-jurnal, buku-buku, dan referensi lainnya baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam suatu penelitian yang menggunakan suatu instrument sebagai teknik dalam pengumpulan data, maka uji instrument harus dilakukan. Instrumen yang disusun harus benar-benar menggambarkan tujuan dari penelitian tersebut

(valid) dan juga dapat konsisten bila pertanyaan tersebut dijawab dalam waktu yang berbeda (reliable) (Noor:2011:164).

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut (Azwar, 2012:8). Validitas menunjukan kemampuan instrument penelitian mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur.


(2)

Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi item total dikoreksi

(Corrected Item-total correlation).

( )

√ ( )( )( ) Dimana : rix = Koefisien korelasi item total

Sxi = Simpangan baku skor setiap item pertanyaan

SY = Simpangan baku skor total

Azwar dalam Kusnendi (2007:96) item soal yang memiliki validitas yang memadai memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0.25 atau 0.30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item.

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). (Azwar, 2012:6). Hasil suatu pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Reliabilitas menunjukan keajegan, kemantapan atau kekonsistenan suatu instrument penelitian mengukur apa yang diukur. Statistik uji yang paling umum untuk menguji reliabilitas suatu instrument penelitian yaitu koefisien alpha cronbach (Kusnendi, 2008:94). Suatu instrument diindikasikan memiliki reliabilitas jika koefisien alpha cronbach lebih besar atau sama dengan 0.70.

Dimana : k = jumlah item

Si2 = Jumlah variansi setiap item


(3)

I. Hasil Uji Validitas

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas 38 pertanyaan, dengan 21 pertanyaan dimaksudkan untuk mengukur perilaku responden dalam pengambilan keputusan dan 17 pertanyaan selebihnya digunakan untuk menangkap informasi kuantitatif. 21 pertanyaan tersebut disusun berdasarkan skala likert 3 point dimana setiap pertanyaan dibentuk untuk jawaban Selalu/Ya untuk jawaban positive dengan point 3, Kadang-kadang untuk jawaban netral dengan point 2, dan Tidak/Tidak pernah untuk jawaban negative bernilai 1. Pertanyaan di uji cobakan terhadap 30 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek dalam penelitian. Hasil uji validitas menggunakan koefisien korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total correlation) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 20.0 disajikan dalam tabel 3.2.

Sumber: Hasil pengolahan data Juni 2014 Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel Bias Perilaku Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

OC1 41.53 31.331 .345 .786

OC2 41.58 30.618 .357 .785

OC3 41.25 31.236 .340 .786

OC4 41.34 31.395 .368 .785

OC5 41.58 31.272 .321 .787

REF1 40.89 29.005 .507 .775

REF2 41.10 30.300 .390 .783

HD1 41.00 30.850 .346 .786

HD2 41.47 31.013 .324 .787

ANC1 41.37 30.394 .309 .789

ANC2 41.00 29.664 .376 .785

ANC3 41.39 30.487 .327 .787

RA1 41.09 31.143 .349 .786

RA2 41.36 31.489 .335 .787

RA3 41.30 31.202 .337 .786

CD1 41.48 30.783 .309 .788

CD2 41.33 30.879 .313 .788

GF1 41.47 31.136 .364 .785

MA1 40.89 30.591 .380 .784

HS1 40.86 30.794 .347 .786


(4)

Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa nilai validitas masing-masing item pertanyaan lebih dari 0.30, dengan nilai tertinggi 0.507 pada item pertanyaan ke-6, dengan kata lain nilai ri-itd >0.30. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh

item pertanyaan memiliki validitas internal memadai, semua butir pertanyaan dalam kuesioner valid tanpa harus mereduksi pertanyaan.

J. Hasil Uji Reliabilitas

Tahap pengujian reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas. Reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan kekonsistenan suatu instrument penelitian mengukur apa yang diukur (Kusnendi, 2008:94). Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini seperti yang ditunjukan oleh tabel 3.3, memiliki hasil cronbach alpha 0.794. Dengan nilai cronbach alpha 0.794, maka instrument penelitian dinilai memiliki reliabilitas memadai atau reliabel. nilai cronbach alpha 0.794 lebih besar dari nilai cronbach alpha yang dipersyaratkan yaitu sama dengan atau lebih besar dari 0.70.

Sumber: Hasil pengolahan data Juni 2014

K. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal, jika data tidak berdistribusi normal maka data tidak dapat digunakan untuk pengujian statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik, dimana normalitas dilihat dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

Tabel 3.3 Hasil uji Reliabilitas

Bias Perilaku Cronbach's Alpha N of Items


(5)

lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data seseungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2009:107)

L. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis gambaran bias perilaku dalam keputusan investasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis diskriminan, yang merupakan teknik statistik untuk meneliti perbedaan antara dua kelompok atau lebih subjek yang berhubungan dengan beberapa variabel secara bersamaan. Secara teknis analisis dikriminan ditujukan untuk menghubungkan satu kriteria atau variabel dependen berskala nominal atau kategori, dengan satu atau beberapa variabel independen berskala interval atau rasio (Sugiama, 2012:244).

Untuk uji hipotesis dengan uji statistik menggunakan analisis diskriminan dapat dituliskan fungsi analisis diskriminan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dimana : D = Fungsi Diskriminan

V = Bobot dari masing-masing variabel

X1-9 = Skore responden untuk masing-masing variabel

a = Nilai konstanta

Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis diskriminan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji signifikansi perbedaan (Wilk’s Lambda dan Uji-F)

Pengujian signifikansi perbedaan Wilk’s lambda dan Uji-F, keputusannya dapat didasarkan pada angka Wilk’s Lambda. Untuk angka yang mendekati 0 maka data kedua grup tersebut cenderung berbeda, dan jika angka mendekati 1 maka data kedua grup cenderung sama. Angka Wilk’s


(6)

Lambda ini akan setinggi-tingginya 1 dan paling rendah 0. Untuk uji-F keputusan dapat didasarkan pada angka F test. Jika Sig > 0,05, maka tidak ada perbedaan antar grup dan jika Sig < 0,05 maka terdapat perbedaan antar grup.

2. Uji kesamaan Matriks Varians-Kovarians (Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis diskriminan)

Keputusan dalam uji kesamaan matriks varians-kovarian didasarkan pada tabel Test Results, jika Sig > 0,05 kedua kelompok memiliki matriks varians-kovarians yang tidak sama. Jika Sig < 0,05 kedua kelompok memiliki matriks varians-kovarians yang sama. Asumsi akan terpenuhi jika Sig <0,05 dan proses diskriminan dapat diteruskan.

3. Menentukan model fungsi klasifikasi diskriminan

Fungsi diskriminan dapat diperoleh dari tabel Classification Function Coefficients

4. Menentukan ketepatan hasil klasifikasi fungsi diskriminan

Hipotesis statistik dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1) H0 : Bias perilaku secara parsial laki-laki = bias perilaku secara

parsial perempuan

Ha : Bias perilaku secara parsial laki-laki ≠ bias perilaku secara

parsial perempuan

2) H0 : Bias perilaku secara simultan laki-laki = bias perilaku secara

simultan perempuan

Ha : Bias perilaku secara simultan laki-laki ≠ bias perilaku secara