Aerobic Exercise Combined With Techniques Programe can be Increased Groundstroke Skill of Tennis Athlete

ISSN 0216-4493

urna
·ra.,-a
Journal)

No.2

Him. 1-131

Yogyakarta,
. Juli 2012

Jurnal Olahraga Prestasi
(Performance Sport Journal)

CITIUS - ALTIUS - FORTIUS
Volume 8, Nomor 2, Juli 2012

Terbit dua kali setahun, bulan Januari dan Juli, berisi ringkasan hasH penelitian, gagasan,
konseptual, kajian teori, aplikasi teoridi bidang Ilmu Kepelatihan Olahraga.

Ketua Redaksi:
Drs. Djoko Pekik Irianto, M.Kes.

Redaksi Ahll::
Dr. Safyan Hanif, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta)
Prof. Dr. Lッエョ。ケゥセ、ォオs
M.Pd. (Universitas. Negeri Yogyakarta)
Prof. Dr: M. Furchon Hidayatullah (Universitas Sebelas Maret)
Dr. dr.. 8M. Wara Kushartanti (Universitas N·egeri Yogyakarta)
Prof. Dr: Hariadi Said, MS (Universitas Negeri Gorontalo)
Redaksi Pelaksana:
Drs. Rumpls AgusSudarko,M.S
セイd
Siswantoyo, M.Kes
Drs. Fauzi, M·..Si
Awan Har.iono,M.Ot.

DeviTlrtawlrya, M. Or:
Admi·nist.rasi· Online:
FaidlUah KurnJawantS.•.Pd

Lッョ ウ\ヲセゥwァョ。 d

M.Or:

Alamat Penyuntih.g dan tata Usaba': Jurusan. Pendidikan Kepelatihan Nウ。エャオォセf
Keola'hraga:an U'niversi-tas: Negeri Yog,yakalta, JI. Kol:Ombo· Nt).. 1,. Yogyakarta. 55:281. Zク。fiョッーNセャ・t
(0274)-513092. Alamat Zャゥ。ュセ・
ュッ」N ィ。ケ` ョオッォーセエ ッェ
..
NomQr Rekeni'ng BNITaplus':LQPYセᄋVTQRPioセXRᄋ
8.•M. Endan.g Rinl Sukamti.

Ilmu

JURNAL OLAH:RAGA PRESTASI d:iterbitkan·oleh JutusanPendld.ika'n .KepelatihclO Fa.kultas IlrrilJ
Keol:ahra:gaan Universita.sNegeri Yogyaka·rta.• ウ。エャオォ。fョセォ・dZセQャゥ「ュN・p
Ilmu Keolahragaan
Universitas Neg.eri YQgyakarta. Penanggun.g Jawab: Ketua ]urusan. Pendidikan Kepelati.han
Fakultas Ilm.u Keolahragaan L.Jniversitils NegeriYogyakarta
Penyunting meneri'ma sumbangan tulisan yang belum pernah dimuat dan d.iterbitkan 。ゥ、・ュ セH。、

cetak lain. Naskah diketik dengan spasirangkap pada .kertas kuarto, panjang 10-20 halaman
sebanyak 1(satu)eksemplar (Iebih lanjutbaca petunjuk bagi Penulis pada sampul dalam belakang).
Naskah yang masuk dievaluasi oleh Penyunting ahli, Penyunting dapatmel·akukan perubahan pada
tulisan yang dimuat untuk keseragaman format, tanpa mengubah maksud dan isinya.

·
1

... i .

セ '.'.'

l .セ



a

...


..

.

"

.

.

.



..






.

セオ

.
Nセ
.

. ...

セN

.

".'"

--




|Nセ

U


.............................
.

.

e:-(IJ

,JURUSAN PENOI'DIKAN KEPELATIH..AN
.FAKULT·. : IL.M.U·: .EOLA.HR.,AGAAN
UN1VERSITAS· N·EGERIY·OGYAK.ARTA

Jurnal Olahraga Prestasi

ISSN


0216 -4493

(Performance Sport Joumal)
Volume 8 t Nomor 2 Juli 2012
J

CUIUS .. A:LTIUS • FORTIUS

DAFTAR lSI
Agus Supriyanto, M.Si
Penggunaan Metode Hypotherapi Untuk Meningkatkan Kosensentrasi Saat Start
Dalam Renang...

1-16

Danardono
Perbedaan Pengaruh Program Latihan Perbedaan Dan Plyometric Terhadap
Peningkatan Kime Atlet Karate Dalam Bermain Kata Ditinjau Dari Kekuatan Otot
Tungkai (Studi ョ・ャゥイーウォセ
pada Atlet Karate di Unit k・ァゥ。エセョ

1'v1ahasiswa Karate
INKAI Universitas Negeri Yogyakarta)

.

17-35

Tri Tunggal Setiawan
Stroke Rate (SR) And Stroke Length (SL) Freestyle Swimmer Indonesian Student
Participants Popnas 2009
LセN

36-48

Agung Nugroho, A.M.
Sta'ndarisasi Status Kondisi Fisik Atlet Cabor Perorangan Koni Daerah Istimewa
Yogyakarta

.
49-63


Subagio Irianto
Implementasi Lesson Study Pada Mata Kuliah Keterampilan Lanjutan Sepakbola untuk
Meningkatkan Kualitas PBM dan Pengembangan Karakter Disiplin, Kepedulian, dan
Fair play

.
64-78·

Ahmad Nasrulloh
Aerobic Exercise Combined With Techniques Programe Can Be Increased
Groundstroke Skill of Tennis Athlet.........

79-90

Danang Wicaksono
Sumbangan IImu Penunjang Olahraga Terhadap Pembinaan Olahraga Prestasi... ... ....

91-101


Letkol Drs. Banar Budiono, M.Si
Dedikasi dan Loyalitas Pengabdian Pelatih Yang Berkarakter Untuk Indonesia

.

102..107

Lismadiana
Peranan Olahraga Terhadap Kapasitas Kardiorespirasi...

108-122

Nawan Primasoni, M.Or


Sepakbola, Kompetisi, Dan Anak Usia Dini.

ii

.. 123-131


AEROBIC EXERCISE COMBINED WITH
TECHNIQUES PROGRAME CAN BE
INCREASED GROUNDSTROKE SKILL
OF TENNIS ATHLET

groundstroke techniques, tennis

PENDAHULUAN

Oleh:
Ahmad Nasrulloh

Performance atlit Indonesia pada

saat

Fakultas IImu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta

bertanding

masih

nlenunjukkan

keterampilan bermain tenis yang kurang
sempurna. Fenomena ini dapat dilihat

ABSTRACT
Professional tennis athletes should be
ab'le to master all the basic techniques of
playing tennis and having physical fitness.
Therefore, it is necessary to get an
exercise that can give meaning to the
skills and physical fitness. One of the
proper exercises is with aerobic exercise
combined with the technique.
Aerobic exercise program combined
with techniques is: (1) a number of players
consisting of six to seven people with
backward sequential formation techniques
performing
forehand
and
backhand
groundstrokes served by the trainers, (2)
coaches pass eight balls toward the
forehand, backhand, forehand, backhand
in sequence, (3) after the player completes
an 'eight stroke strike then runs around the
tennis court and while collecting the pall
that has been hit (4) the next player ·gets
baGk to its previous position and ready for
the:Dext shot, (5) perform with three times
frequency of exercise a week, (6) perform
with the exercise intensity between 750/0 XUセォ
of maximum heart rate, (7) perform
for 25 minutes per meeting, (8) the time
interval is 24-48 hours, and (9) the
periodization
on
stages
of
early
preparation.
Aerobic exercise combination with a
technique given by a ュ・。ウオイョエセ
regularly and programmed can help
improving physical fitness and skills of
forehand and backhand groundstrokes for
tennis athletes. Backhand skills may be
changed naturally better than forehand
techniques, so that it is given the same
portion of exercise that will increase
differently.

pada kejuaraan tenis open yang sering
diselenggarakan di luar negeri. Hal ini
, エ・イェセ、ゥ

karena keterampilan bermain tenis
atlit

Indonesia

masih

di

bawah

kemampuan atlit dari negara lain. Oleh
karena itu para atlit tenis Indonesia masih
memerlukan

pembinaan

ャ。エゥィ セョ

yang

tepat, teratur, terukur dan terprogram agar
dapat meningkatkan prestasinya.
Suatu proses pembinaan atlit yang
tepat

hendaknya

prinsip-prinslp
Sukadiyanto

disesuaikan
latihan.

(2002:

dengan
1V1enurut

14)· prinsip-prinsip

latihan tersebut meliputi: (1) individual, (2)
'adaptasi, (3) beban berlebih (overload),
(4) beban bersifat progresif,(5) spesifikasi
(kekhususan),

(6)

bervariasi,

(7)

pemanasan dan pendinginan (warm':'up
dan cooling down), (8) periodisasi, (9)
berkebalikan

(reversible),

(10)

beban

moderat (tidak berlebih), dan (11) latihan
harus sistematik. Pembinaan atlit tenis
harus

sesuai

dengan

prinsip-prinsip

latihan tersebut agar dapat memperoleh
prestasi yang baik. Pada kenyataannya
saat ini prinsip-prinsip latihan tersebut
belum

sepenuhnya

diterapkan

dalam

proses pembinaan atlit tenis. Oleh karena

Keyword: aerobic exercise,
79

itu sangat diperlukan usaha yang cukup

bermain tenis penguasaan teknik saja

keras untuk menerapkan prinsip-prinsip

tidak cukup, akan tetapi harus diimbangi

tersebut agar prestasi atlit dapat

dengan dosis talihan yang tepat dan

merdngkat.

dilakukan secara

Dalam

permainan

intensif untuk dapat

tenis

mengembangkan latihan teknik tersebut,

memerlukan beberapa aspek teknik yang

dengan demikian prestasi atlit akan dapat

harus

meningkat dengan baik.

dikuasai

atlit,

seperti:

pukulan

groundstroke yang meliputi forehand dan

Dalam

proses

pembiriaan

atHt

backhand, service, volley, lob, dan smash.

berbakat

Menurut Hohm dan Klavora yang dikutip

latihan teknik ataupun latihan aerobik saja,

oleh Sukadiyanto (2004: 37) menyebutkan

akan tetapi memerluka.n variasi latihan

bahwa groundstrokes merupakan jenis

yang tepat agar komposisi laiihan dapat

pukulan

seimbangan. Pada kenyataannya latihan

yang

mempunyai

persentase

tidak

cukup

ー・セ「ゥョ。

hanya

dengan

cukup tinggi untuk mendapatkan angka

dalam proses

dalam pertandingan tenis, bahkan 47 %

yang dilakukan selama ini belum banyak

teknik groundstrokes dilakukan selailla

rhemperhatikan

permainan.Dari pendapat tersebut jelas

iatihan aerobik dengan latihan teknik.

bahwa teknik pukulan groundstroke dapat

Latihan aerobik dikombinasikan dengan

memberikan sumbangan terbesar dalam

latihan

menjadi

sebuah

setiap.

alternatif untuk berlatih tenis.

Latihan

permainan

tenis

dibandingkan

dengan t.eknik pukulan yang lain. Oleh

keseimbangan

teknik

dapat

antara

aerobik ini dilakukan dengan tujuan untuk

latihan

dapat melatih daya tahan kardiorespirasi.

secara intensif, efektif dan efis.en untuk

Sedangkan latihan teknik dalam hal ini セ

melatih

latihan teknik dasar pukulan groundstroke

karena

itu,

sangat

teknik

diperlukan

atlit berbakat

pukulan

grounstroke,

sehingga dapat bermain tenis dengan

diharapkan

baik.

keterampilan
Untuk dapat menjadi petenis yang

handal

dan

seorang

atlit

profesional
harus

dapat

dan

hendaknya

PEMBAHASAN

menguasai

teknik

Tanis
Menurut Arma (1981: 502) tenis

dalam

merupakan salah satu bentuk olahraga

mencetak angka pada saat bertanding.

mempergunakan bola keeil dan setiap

Selain itu bagi petenis profesional harus

pemainnya memakai raket sebagai alat

mempunyai

pemukul. Permainan ini dilakukan di atas

sumbangan

karena

forehand

ini

memiliki

grounstroke

pukulan

meningkatkan

backhand dalam permainan tenis.

beberapa aspek teknik tersebut terutama
teknik

dapat

terbesar

variasi-variasi

dalam

melakukan teknik bermain tenis. Dalam

lapangan
80

berbentuk

empat

persegi

panjang yang terbuat dari semen, tanah

prinsipnya bola hanya boleh dipukul satu

dengan campuran pasir halus (gravel),

kali untuk melewati net sehingga masuk

bahkan dapat dimainkan di atas rumput.

ke daerah lawan dengan sempurna. Dleh

Lapangan tenis ini terbagi menjadi dua

karena itu diperlukan penguasaan teknik-

dengan sebuah net sebagai pembatasnya.

teknik

Prinsip dasar dalam bermain tenis adalah

pukulan

memukul bola sebelum atau sesudah

menghasilkan pukulan yang efektif, akurat

memantul di lantai melewati atas net dan

dan dapat menyulitkan lawan.

masuk ke dalam lapangan perrnainan

Teknik Bermain Tenis

yang

lawan (Sukadiyanto, 2002: 29). Jadi dapat

benar
bola

dalam

melakukan

sehingga

dapat

Menurut Sukadiyanto (2002: 29-

dikatakan bahwa permainan tenis adalah

30)

olahraga yang dilakukan di atas lapangan

memukul bola, ada beberapa teknik dasar

berbentuk empat persegi panjang dengan

yaitu: (a) groundstroke terdiri dari forehand

meggunakan

dan backhand, (b) volley juga terdiri dari

bola

kecil

untuk dipukul

ュ・ャ キ。セゥᄋ

dengan raket hingga

untuk

mempersulit

lawan

forehand dan backhand, (c) セ・イカゥウL

net dan

masuk ke daerah lapangan lawan.

dalam

(d) lob

dan smash. SedangkaD menurut 'Strand
dapat

(1993: 88) tennis skills typically taught in a

dilakukan oleh siapa saja, baik laki-Iaki

physical education unit include serves,

maupun

groundstroke,

Permainan

tenis

perempuan

ini

dan

bahkan

lobs,

drop

shots,

and

campuran. Apabila dalam permaina.n ini

overhead smashes. Artinya ada beberapa

dimainkan·oleh satu orang melawan satu

bentuk. keterampilan ten.is daJarn latihan

orang

fisik yaitu meliputi servis, groundstroke,

dalam

dinamakan
bermain

partai

tunggal.

dimainkan

Jika

secara

lob, drop shot, dan smash.

berpasangan maka disebut partai ganda.

Dari

pendapat

di

atas

dapat

Apabila partai ganda tersebut dimainkan

disimpulkan bahwa dalam bermain tenis

oleh laki-Iaki dan perempuan yang saling

untuk mandapatkan hasil pukulan yang

berpasangan maka disebut partai ganda

efektif,

campuran. Jadi dapat disimpulkan bahwa

menguasai beberapa teknik keterampilan

dalam olahraga permainan tenis terdapat

dasar dalam memukul bola yaitu: (a)

tiga partai yang dapat dipertandingkan

serves, (b) volley terdiri dari forehand dan

yaitu partai tunggal, partai ganda dan

backhand, (c) drop shots, (d) lob, (e)

partai ganda campuran.

smash o verhaed, dan (f) teknik paling

akurat dan

menyulitkan

harus

mendasar yang harus dikuasai pemain

Salama proses bermain dalam

terdiri

dari

tenis

memukul bola dengan baik dan benar

forehand dan backhand. Berikut ini adalah

agar dapat mengalahkan lawan. Pada

81

adalah

groundstroke

olah.raga tenis ini, pemain harus mampu

uraian

mengenai

keterampilan

dasar

mengembalikan

rnemukul bola dalam permainan tenis:
Nセ」

pukulan

dan

tidak

memiliki kesempatan untuk pukulan

Serve

berikutnya. Pukulan volley ini sering

Ada tiga macam serve dalam tenis

dilakukan oleh pemain tenis untuk

yaitu (1) flat atau cannonball, (2) slice,

menyerang. Pukulan ini akan sangat

dan (3) American twist (Arma, 1981:

menguntungkan

518).

53)

dekat dengan net karena pemukul

bahwa ada tiga jenis

dapat memainkan dan mengarahkan

serve yaitu slice serves, flat serves,

bola dengan mudah, sehingga akan

dan American

menyulitkan

Menurut Lardner (1996:

menyatakan

twice.

Slice

serves

terjadi apabila bila dipukul dari arah

apabila

dilakukan

lawan

dalam

mengembalikan bola.

kanan ke kiri, sehingga bola akan

c.

Drop Shots

berjalan membelok ke arah kanan

Drop

shot

merupakan

pukulan

lawan. Flat serves terjadi jika bola

yang lembut tetapi memiliki tingkat

dipukul dengan muka rake! yang tegak

efektivitas yang ,sarna dengan jenis

lurus dengan bola, sehingga akan

pukulan yang lain. Drop shot ini akan

menghasilkan pukulan yang keras dan

dapat mengecoh lawan pada saat

cepat. Pukulan flat ini akan dapat

lawan mengharapkan pengembalian

menyulitkan

tepat

yang kuat dan jauh. Menurut Brown

untuk dilakukan paqa serve pertama.

(1996: 1\17) hasil pukulan drop. shot ini

American twice m.erupakan serve yang

bola

paling

forecourt (bagian depan lapangan) dan

Nセ

sulit

lawan,

sehingga

dilakukan,

sehingga



·11

ョセォ。ᄋ

mell:lncur lembut ke daerah.

memerlukan latiahan secara intensif.

terpantul

Pukulan serve ini dilakukan saat bola

mencapainya. Oleh karena itu jenis

, berada di atas kepala sedikit ke kiri,

pukulan drop shot ini perlu dimiliki oleh

sehingga akan menghasilkan pukulan

pemain tenis karena dapat digunakan

bola yang membelok ke arah kiri lawan

sebagai

dan bola akan memantul tinggi.

lawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

b. Volley

dua

kali

senjata

sebelum

untuk

lawan

mengecoh

drop shot merupakan pukulan yang

pukulan

lembut ke daerah forecourt dan bola

se'belum bola mantul ke lapangan

dapat terpantul dua kali sebelum lawan

(Magethi, 1990: 34). Menurut Brown

menjangkaunya,

(1.996: 69) ada dua kondisi yang

mengecoh

nlenyebabkan dilakukannya pukulan

dalam mengembalikan bola.

Volley

merupakan

volley yaitu, pertama ketika pemain

harus

maju

ke

depan

net

untuk
82

dan

sehingga

a.kan

menyulitkan

lawan

d. Lob

saat memukul bola ini harus pada
Lob merupakan pukulan lamban,

tetapi

pukulan

diremehkan
tunggal
1990:

tidak

baik dalam

maupun

WYIセ

(1981:

ini

posisi yang tepat, karena apabila tidak

pernah

tepat akan menghasilkan pukulan yang

permainan

ganda

dapat merugikan diri sendirL

(Magethi,

Sasaran paling tepat dari pukulan

Sedangkan menurut Arma
525)

overhead

ini

adalah

pada

lob

pada

daerah garis belakang karena pukulan

perlahan

dan

bola yang dihasilkan akan flat dan

melambung ke atas melewati lawari

dapat menyulitkan lawan,· akan tetapi

dan

jika bola yang di pukul smash ini jatuh

umumnya

pukulan

smash

agak

akan

belakang.

jatuh
Pukulan

menyulitkan
lawan

berada

berusaha

lob

lawan

menyerang,
イ。ェ・ァョセュ

melewati

garis

ini

dapat

pada

apabila

posisi

memungkinkan bola memantul tinggi

di dekat net untuk

sehingga
keras

lawan

untuk

daerah

sehingga

harus

forecourt,

bola

maka

masih

dapat

dikembalikan lawan. Dapat dikatakan

tl1undur

bahwa

pukulan

smash

(overhead)

bola. Dari beberapa uraian di

merupakan pukulan yang kuat, keras,

atas dapat disimpulkan bahwa pukulan

cepat, akurat, menyerang dan agresif

lob merupakan pukulan yang lamban

untuk menghasilkan pukulan bola flat

melambung di atas melewati lawan

yang

ィセイ・。、

dan sebaiknya jatuh di

lawan

pada

daerah

garis

belaka'flg, sehingga dapat menyulitkan

base

line (garis, belakang), sehingga dapat
menyulitkan

jatuh

lawan untuk mengembalikannya.

dalam '

f.

Keterampilan Groundstroke
Groundstroke

mengembalikan bola.

e. Smash (Overhead)

adalah

pukulan

setelah bola memantul ke lapangan
(Brown, 1996: 31). A groundstroke in

Smash (overhead) adalah pukulan.
agresif,

tennis is a forehand or backhand shot

menyerang dan biasanya dilakukan

that is executed after the ball bounces

dari daerah forecourt setelah lawan

once on the court. It is usually hit from

mencoba melakukan lob pada bola

the back of the tennis court, around the

melambung di atas kepala (Brown,

baseline

1996: 97). Apabila dalam melakukan

groundstroke,

smash

overhead ini

berada

pada

disimpulkan

posisi

yang

maka

dapat

groundstroke

pukulan yang

keras,

memukul bola bawah setelah mantul di

sehingga dapat

lapangan baik dari sebelah kanan

yang

kuat

'menghasilkan

dan

bersifat

tepat,

cepat dan akurat,

mematahkan pergerakan lawan. Pada
83

(http://en.wikipedia.org/wiki/
2009).

Jadi

bahwa
adalah

dapat
pukulan

teknik

dasar

rnaupun dari sebelah kiri pemain agar

arah

rnele\tvati net dan masuk daerah lawan.

(menggunakan

J\dapun teknik dalam melakukan

bola

bagian

yang

akan

dipukul

otot-otat

lengan

depan).

Dari

pendapat

pukulan groundstroke dibagi menjadi

tersebut dapat disimpulkan bahwa

dua jenis yaitu forehand groundstroke

pukulan

dan backhand groundstroke. Menurut

merupakan

Arma (1981: 513) menyatakan bahwa

dilakukan dengan menggunakan

pukulan dalam tenis yaitu forehand

raket

drive dan backhand drive.

lapangan agar masuk ke daerah

1) Forehand Groundstroke

lawan dengan cara posisi telapak

Forehand

merupakan

groundsuoke

pukulan

groundstroke

forehand

pukulan

setelah

bola

yang

mantul

di

tangan menghadap ke arah bola

yang

yangakan dipukul, (Gambar 1).

dilakukan dengan tangan kanan
dari

sebelah

kanan

badan,

terkecuali bi,la pemain itu kidal
(Arma, 1981: 513). Menurut Miley
(1998: 6'8) the forehand shot is one
of the most important strokes in

Gambar 1.
Teknik Pukulan Forehand (Lardner, 1994:
38)

tennis. The forehand in tennis is a
shot made by swinging the racquet

across one's, body in the direction

Menurut Magethi (1990: 42)

of where the player wants to place

ada beberapa pegangan grip yang

the shot. For a right-handed player,

dikenal untuk pukulan forehand

the forehand is a stroke that begins

yaitu

on the right side of his body,
continues

across

his

body

merupakan cara memegang raket
pada lehernya dengan tangan kiri

,ends on the left side of his body

kemudian seperti berjabat tangan

(http://en.wikipedia.org/wiki/

dan posisi telapak tangan kanan di

forehand, 2009).

beJakang pegangan serta jari-jari

Menurut Sudiro (2008: 18)

adalah

forehand

lapangan
telapak

bola

dilakukan

memantul

dengan
tangan

ditempelkan melingkari pegangan

grondstrokes

pukulan yang

setelah

dan

western

continental. Eastern forehand grip

as

contact is made witl] ,Jhe ball, and

bahwa

eastern,

cara

dari
POSISI

menghadap

raket.

Western

adalah

suatu

raket

dengan

memegang

ke

kemudian
84

forehand

cara

grip

memegang

tangan

pada
meletakkan

kiri

lehernya
telapak

tangan kanan di bawah pegangan

Dinamakan

raket

karena

dan

bungkuskan

jari-jari

mengelilingi

pegangan

raket.

Continental

forehand

grip

backhand

teknik

pada

saat

memukul

bola posisi punggung telapak

yaitu

tangan

pada

bola, sehingga posisi lengan

kiri

pemukul yang memegang raket

kanan

menyilang di depan perut atau

memegang raket seperti huruf V

menempel perut (Sudiro, 2008:

antaraibu jari dengan telunjuk" dan

19). Jadi dapat disimpulkan

lipatkan jari-jari tangan mengelilingi

bahwa

pegangan raket.

backhand .adalah merupakan

2) Backhand

teknik memukul bola dengan

cara

memegang

lehernya

raket

dangan

kemudian

tangan

tangan

Backhand

merupakan

menghadap ke

arah

pukulan groundstroke

raket agar melewati net dan

pukulan yang dilakukan dengan

masuk

tangan

kanan

dari

dilakukan setelahbola mantul

sebelah

kiri

(Anna,

di lapangan dengan cara posisi

tetapi
badan

daerah

1981: 514). The backhand is a

pungung

tennis shot'in which one swings

menghadap

the racquet around one's body

(Gambar 2).

in

the

direction

where

lawan

telapak
ke

arah

yang

tangan
bola.

one

wants the 'ball to go, usually
performed from tIle baseline or
as

an

approach

shot.

(http://en.wikipedia.org/wiki/
groundstroke, 2009).

For
player,

this

a

イゥァィセ。ョ、・

means

that

Gambar2.
Teknik Pukulan
Backhand (Lardner,

a

backhand begins on the left

1994: 48)

side of the body, conti/Jues
across the body as contact is

Ada

made with the ball, and ends

cara

memegang raket pada pukulan

on the right side of the body,

backhand

with the racket over the left

yaitu

eastern

backhand grip dan two handed

shoulder

backhand grip (Magethi, 1990:

(http://en.wikipedia.org/wiki/
groundstroke,

dua

47-49). Eastern backhand grip

2009).

dimulai
85

dengan

eastern

forehand

grip

kemudian

waktunya. Dari pendapat di atas dapat

gerakkan tangan seperempat

dikatakan bahwa latihan merupakan suatu

putaran

proses

pada

pegangan
terletak

bagian

dengan

miring

atas

pada

terprogram,

Jan

ibu

yang

bagian

memilki

sistematis,

terencana,

terukur dan teratur,

suatu

tujuan

yaitu

serta
untuk

belakang pegangan, genggam

meningkatkan kemampuan, keterampilan,

raket dengan kuat dan taruh

dan penampilan f.isik dalam berolahraga.

tangan kiri pada Ieher raket
sampai .mulai

mengayun

Agar latihan yang dilakukan dapat
mencapai tujuan dan sasarannya maka

ke'

depan. Two handed backhand

latihan

grip' yaitu cara memegang raket

dengan dosis yang tepat. Dosis latinan

menggunakan

tangan

terdiri dari intensitas, f.rekuensi, durasi,

dengan tangan utama dekat

dan model latihan (Siswantoyo, 2008:

dengan ujung pegangan raket

127). Menurut Sadoso (1992: 23) latihan

atau yang paling dekat dengan

olahraga harus meliputi empa,t macam,

tubuh.

yaitu: (1) intensitas latihan, (2) lamanya

dua

yang

dilakukan

latihan, (3) frekuensi

Latihan Aerobik

sesuai

latihan, dan (4)

macam aktivitas latihan.
Pada dasarnya ada dua sistem

Training is usually defined as
systematic

harus

process

of

repetitive,

energi

yatlg

diperlukan

dalam

setiap

yaitu

sistem

sistem

energi

ュ。ョオウゥセ

;orogressive exercises, having the ultimate

aktivitas

goal of improving athletic performance

energi

(Sompa, 1999: 1). Artinya bahwa latihan

anaerobik.

biasanya

.merupakan sebuah sistem dalam tubuh

didefinisikan

sebagai

su'atu

gerak
aerobik

dan

Sistem.

aerobik

energi

proses sistematis yang dilakukan secara

manusia

berulang-ulang, progresif, dan mempunyai

energi dalam beraktivitas dengan bantuan

. tujuan untuk meningkatkan pe.flc:l.lJ1pilan

oksigen yang diperoleh melalui sistem

fisiko

Menurut

bahwa

latihan

Sukadiyanto
adalah

(2002:

suatu

untuk

pernafasan.

7)

proses

suatu

memenuhi

Sistem

sistem

kebutuhan

energi

yang berisikan materi teori dan prektek,

beraktivitas

dengan

menggunakan

bantuan

oksigen,

metode

dan

aturan

anaerobik

dalam

penyempurnaan kemampuan berolahraga

kebutuhan

adalah

pemenuhan

manusia
tidak

saat

memerlukan

akan

tetapi

pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah,

menggunakan energi yang tel.ah tersimpan

memakai

pada otot yang diperoleh dari proses

pnnslp

pendidikan

yang

terencana dan teratur, sehingga tujuan
latihan

dapat

tercapai

tepat

metabolisme dalam tubuh.

pada

86

Menurut Sukadiyanto (2002: 26)
sistem

energi

anaerob

harus

memitiki

groundstroke

dapat

keterampilan

yang

baik

pukulan

agar

dapat

dikelompokan menjadi dua sistem yaitu

bermain tenis dengan sempurna. Oleh

anaerob alaktik dan anaerob laktik. Sistem

karena

anaerob alaktik adalah sistem ATP-PC

program

dan sistem anaerob laktik adalah sistem

kejenuhan

glokilisis (asam laktat). Sistem ini dalam

groundstroke secara terus menerus. Salah

pemenuhan kebutuhan energinya tidak

satu variasi !atihan tersebut adalah latihan

memerlukan

aerobik kombinasi dengan teknik.

bantuan oksigen.

Dengan

itu

diperlukan
latihan

sebuah

variasi

tidak

terjadi

melakukan

latihan

agar

apabila

kata lain dapat disimpulkan bahwa ATP

1\1enurut Sukadiyanto (2002: 51)

merupakan sumber energi pertama yang

cara melakukan latihan aerobik kombinasi

dipakai dalam setiap bentuk aktivitas kerja

dengan teknik adalah (1) sejumlah petenis

otot.

(misal enam orang) dengan formasi urut
ke

Menurut Sukadiyanto (2002: 27)

belakang,

melakukan

teknik

ada beberapa ciri sistem energi anaerob

groundstroke yang diumpan oJeh pelatih,

alaktik ya-itu (1) intf?nsitas kerja maksimal,

(2) pelatih mengumpan empat bola ke

(2) lamakerja kira-kira sampai 10 detik,

arah

(3)

backhand secara beurutan

irama

mendadak),

kerja
dan

eksplosif
(4)

aktivitas

(cepat

petenis selesai

kerja

backhand,

セョ。・イッ「Nャ ォエゥ

forehand,
(3) setelah

7

melakukan empat kali

. pukulan 'kemudian

menghasilkan adhenosin diphospat (ADP)
+ energi. Sedangkan .sistem

forehand,

berlari

mengeHlingi

'Iapangan tenis dan sambil mengumpulkan

memiliki ciri-ciri, yaitu: (1) intensitas kerka

bola yang telah dipukul, (4) selanjutnya

maksimal, (2) lama kerja antara 10-120

petenis segera kembali antri di belakang

detik, (3) irama kerja" eksplosif, dan (4)

kawannya

aktivitas menghasilkan a8am laktat dan

berikutnya, dan (5) lakukan selama 20

energi.

menit

untuk

atau

melakukan

pukulan

disesuaikan

dengan

periodisasi.
Dari

Program Latihan Aerobik Kombinasi

di

atas

dapat

dilakukan sebuah program latihan aerobik

dengan Teknik
Variasi

uraian

program

latihan

kombinasi

yang

teknik

yaitu

(1)

sejumlah

efektif untuk meningkatkan kemampuan

petenis yang terdiri dari enam sampai

keterampilan

tujuh

dapat

dilakukan

pada

orang

dengan

formasi

urut

ke

olahraga permainan tenis, karena dalam

belakang melakukan teknik groundstroke

olahraga permainan tenis membutuhkan

forehand dan backhand yang diumpan

keterampilan

oleh

yang

baik

untuk

dapat

pelatih,

(2)

pelatih

mengumpan

delapan bola ke arah forehand, backhand,

berprestasi. Setiap pemain tenis juga
87

forehand, backhand secara beurutan, (3)
petenis

setelah

selesai

lapangan

melakukan

delapan kali pukulan kemudian beriari
nlengeHlingi

ョ。ァ セー ャ

tenis dan sambil

tenis

dikombinasikan

dengan

teknik

pukulan

groundstroke forehand dan

mengumpulkan bola yang telah dipukul,

backhand

(4) selanjutnya petenis segera kembali ke

kali pukulan.

sebanyak

6-8

posisi semula dan siap untuk melakukan
pukulan berikutnya, (5) lakukan dengan

PEMBAHASAN

frekuensi latihan tiga kali dalam satu

Seorang

atlet

tenis

profesiona!

minggu, (6) lakukan dengan intensitas

hendaknya nlampu menguasai seluruh

latihan antara 75 0/0. - 85 % denyut jantung

teknik dasar bermain tenis. Selain itu

maksimal, (7) lakukan selama 25 menit

faktor

setiap pertemuan, (8) waktu intervalnya

mempengaruhi performa atau penampilan

adalah 24-48 jam, dan (9) periodisasinya

saat bertanding. Oleh karena itu sangat

ーセゥ、。

diperlukan sebuah latihan

tahap persiapan awaL
Adapun program .Iatihan tersebut

kebugaran

memberikan

fisik

juga

ケセョァ

dapat

dapat

makna

terhadap

dapat d"isajikan pada Tabel 1 sebagai

keterampilan dan juga kebugaran fisiko

berikut:

Salah satu latihan yang tepat adalah

Tabel1.
Program Latihan Aerobik Kombinasi
dengan Teknik
.,.,=-""""......

イNZセ

dengan latihan aerobik kombinasi dengan
teknik. Latihan aerobik kombinasi dengan
teknik ini sebaiknya dilakukan dengan

........

Lama

8 minggu

intensitas 75%

latihan

maksimal

Frekuensi

3 kali per minggu

Intensitas

75

\'Vaktu

25 menit

%

-

85

%

denyut jantung

kombinasi ..dengan

groundsuoke

DJM

- 85%

pukulan

forehand dan backhand

sebanyak delapan kali pukulan secara
terus-menerus selama 25 menit pada

(durasi)

setiap sesi latihan.

Volume

2-3 menit

Repetisi

10 kali

Recovery

30 detik

\J\Jaktu

24-48 jam

Secara ilmiah apabila seseirang
sering melakukan latihan aerobik secara
terukur, teratur dan terprogram maka akan
dapat

interval

meningkatkan

kemampuan

kardiorespirasi (V02 max). Peningkatan

Periodisasi

Tahap persiapan awal

kemampuan kardiorespirasi (V02 max)

Type

Latihan Aerobik Kombinasi

terjadi karena dalam latihan aerobik yang

(model)

dengan Teknik

dilakukan sangat berhubungan dengan

berupa

lari

mengelilingi

penggunaan
88

oksigen

yang

melibatkan

fungsi

kardiorespirasi.

kemampuan

Meningkatnya

kardiorespirasi

latihan dengan memukul bola forehand

juga

dan backhand secara kontinyu, meningkat

beban atau takaran

dan berkelanjutan sesuai program latihan,

latihan dilakukan sesuai dengan dosis

sehingga keterampilan backlJand dapat

latihan yang tepat. Apabila seseorang

mengalami perubahan lebih baik. Pada

memiliki kemampuan kardiorespirasi yang

dasarnya gerakan teknik backhand tidak

baik maka kebugaran fisiknya juga akan

sulit

tinier. Sehingga latihan aerobik ini sangat

memutar bahu dan lengan melintang di

perlu bagi petenis agar dapat mampu

depan bahu sucfah pada posisi sempurna,

meningkarkan kebugaran fisiknya.

sehingga

disebabkan oleh

Kombinasi

groundstroke
yang
dapat

teknik

forehand

teknik

pukulan

dan

disebabkan

karena

lebih

respon

juga

dengan

merupakan

lebih

alamiah

akan tetapi

faktor

sangat

berpengaruh

keberhasilan

pukulan

groundstroke ini.

Keterampilan groundstroke forehand dan

backhand dapat menjadi

yang

forehand,

terhadap

hanya

backhand

pukulan

keterlatihan

keterampilan.

karena

teknik

daripada

backhand

dilakukan secara otomatis akan
meningkatkan

dilakukan

baik

terhadap

KESIMPULAN

latihan aerobik kombinasi dengan teknik

Latihan aerobik kombinasi dengan

yang telah dilakukan oelh atlet. Latihan

teknik yang

secara terukur, teratur dan terprogram

teratur dan terprogram dapat membantu

yang telah disesuaikan dengan dosis dan

meningkatkan. ·kebugaran fisik atlet tenis..

prinsip dasar latihan merupakan kunci

Selain

utama keberhasilan suatu program latihan.

keterampilan groundstroke forehand dan

Keterampilan

groundstroke

backhand

itu

backhand

diberikan

juga

pada

secara terukur,

dapat

atlet

meningkatan

tenis.

groundstroke

Pada

akan meningkat lebih baik karena proses

keterampilan

latihan yang dilakukan berbeda dengan

keterampilan backhand dapat mengalami

latihan biasa sebelum melakukan latihan

perubahan lebih baik. Hal ini disebabkan

ini.

karena gerakan teknik backhand lebih

Pada

saat

latihan

biasanya

terutama

keterampilan groundstroke backhand ini

alami

cenderung dikesampingkan oleh para atlet

sehingga dengan diberikan dosis latihan

tenis karena biasanya atlet lebih menyukai

yang sarna akan mengalarni peningkatan

latihan forehand.

yang

Maka dari itu' dapat

menyebabkan latihan backhand

kurang

dibandingkan

berbeda.

dikombinasikan

efektif sesuai prinsip dasar latihan.

teknik

Latihan

forehand,

aerobik

dengan

yang
teknik

groundstroke forehand dan backhand ini

Saat melakukan latihan aerobik

dapat dilakukan oleh atlet tenis terutama

kombinasi teknik atlet harus melakukan

. yang masih junior karena dapat digunakan

89

Universitas
Yogyakarta.

sebagai salah satu bentuk variasi latihan
agar

mengurangi

kejenuhan

atau

Yogyakarta,

Sukadiyanto.
2004.
Keterampilan
groundstrokes petenis pemula,
studi eksperirnen pada siswa SO di
Kabupaten
Sleman,
Oaerah
Istimewa Yogyakarta. Disertasi,
tidak
diterbitkan,
Universitas
Negeri Jakarta, Jakarta.

kebcsanan 'pada saat latihan.

DAFTAR PUSTAKA
Arma Abdoellah. 1981. Olahraga untuk
perguruan tinggi. IKIP Yogyakarta.

Bompa, T.O. 1999. Periodization of
strenght the new wave in strenght
training. Canada: Copywell.

_ _ _ _ _. 2002. Teori dan metodologi
melatih fisikpetenis. Yogyakarta:
Fakultas IImu Keolahragaan UNY.

Brown Jim. 1989. Tennis step to success.
Champaign: Leisure Press.

Wikipedia. 2009. Forehand-Backhand.
_http://en.v/ikipedia.org/wiki/
groundstroke.

Lardner Rex. 1994. Teknik dasar tenis
stategi
teknik
yang
akurat.
Semarang: Dahara Prize.
Leedy, P.O. 1980. Practical research. New
York: Macnlillan Publishing Co.
Inc.
Magethi Bey. 1990. Tenis para bintang.
Bandung: Pionir Jaya.
Miley Dave. 1998. ITF advences coach
manual. Reohapton, London: ITF.
Muhammad Zainuddin. 1988. Metodologi
penelitian. Surabaya: UNESA.

".-

Sadoso
Sumosardjuno.
1992.
Pengetahuan praktis kesehatan
da/am olahraga. Jakarta: PT
Gramedia. Pustaka Utama.
Sisvvantoyo. 2008. Sport medicine dan
permasalahannya.
Proceding.
(Seminar Olahraga Nasional Ke II).
Halaman.127-137.
Strand, B.N & Wilson Rolayne. 1993.
Assesing sport ski/so Campain:
Human Kinetics Publishers.
Sud·iro.

Negeri

2008.
Pembelajaran
teknik
groundstroke melalui metode mini
tenis bagi petenis pemulas. Tesis
magister,
tidak
diterbitkan,

90