EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL ELABORASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (Siswa Kelas VIII MTs N I Gondangrejo).

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
MODEL ELABORASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN
BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(Siswa Kelas VIII MTs N I Gondangrejo)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat S – 1
Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :
LAELA WURYANI
A 410 050 047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini,
pendidikan banyak menghadapi berbagai rintangan dan hambatan yang cukup
berpengaruh yaitu yang berkenaan dengan strategi atau model pembelajaran
yang diterapkan oleh guru, di mana hal tersebut sangat mempengaruhi minat
dan motivasi para siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa
dari SD hingga SLTA dan bahkan di Perguruan Tinggi. Menurut Cockroft
(dalam Mulyono Abdurrahman, 1999 : 253) matematika perlu diajarkan
kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam semua segi kehidupan; (2)
semua bidang studi memerlukan ketrampilan yang sesuai; (3) merupakan
sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk
menguji informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan
berpikir logis, ketelitian dan kesadaran kerungan; dan (6) memberi kepuasan
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Berdasarkan pada penjelasan di atas maka penanaman konsep
matematika secara tepat dan benar harus dilakukan sejak dini, yaitu sejak anak
masih berada pada bangku sekolah dasar. Di sana mereka dituntut untuk


mendapatkan pengertian, definisi, cara perhitungan maupun pengoperasian
tentang matematika secara benar, karena hal itu nantinya akan menjadi bekal
dalam mempelajari matematika di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Matematika diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami
apa yang terkandung di dalam matematika itu sendiri, tetapi matematika
diajarkan pada dasarnya bertujuan untuk membantu melatih pola pikir siswa
agar dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis, cermat dan tepat. Di
samping itu juga agar siswa terbentuk kepribadiannya serta terampil
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari –hari.
Dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode mengajar yang
sesuai dengan tujuan pendidikan, tingkat kematangan siswa, situasi, fasilitas,
dan pribadi guru serta kemampuan profesionalnya dalam mengajar, agar
terjadi proses interaksi antara guru dan siswa sebagaimana yang dikehendaki.
Sebagai guru yang baik harus dapat menguasai bermacam-macam metode
mengajar, sehingga dapat memilih metode mana yang harus diterapkan pada
kelas tertentu dan pada pokok bahasan tertentu pula.
Di samping pemilihan metode yang tepat dari guru, siswa dituntut pula
untuk menentukan keberhasilannya dalam proses belajar matematika. Sikap
mandiri merupakan salah satu faktor internal yang penting bagi perkembangan

siswa dalam belajar secara efektif yang mengacu pada tujuan yang diharapkan.
Belajar mandiri bukanlah berarti belajar sendiri, melainkan suatu prinsip

belajar yang bertumpu pada kegiatan dan tanggung jawab siswa itu sendiri
untuk berhasil dalam belajar.
Siswa diharapkan mempunyai kemandirian belajar yang tinggi, agar
prestasi belajar matematika pun tinggi. Kemandirian siswa yang dimaksudkan
adalah sikap yang dimiliki siswa untuk tidak bergantung pada orang lain
setiap menghadapi permasalahan matematika. Siswa harus berusaha
menemukan pemecahannya sendiri dengan mencoba menjawab untuk
memberikan jawaban.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang penerapan model
pembelajaran elaborasi ditinjau dari kemandirian belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam
penyampaian materi.

2. Kurang diperhatikannya kemandirian belajar siswa pada saat kegiatan
belajar mungkin menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa.
3. Ada kemungkinan perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mendapat
pengajaran matematika dengan metode pembelajaran elaborasi dengan

siswa

yang

mendapat

pengajaran

matematika

dengan

metode

konvensional.


C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Metode pembelajaran yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode
elaborasi (untuk kelas eksperimen) dan metode konvensional (untuk kelas
kontrol).
2. Kemandirian belajar siswa meliputi keaktifan dan motivasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Prestasi belajar dibatasi pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua
variabel.

D. Rumusan Masalah
Permasalahan secara spesifik dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran terhadap prestasi
belajar?
2. Apakah ada pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika ?
3. Apakah ada interaksi antara metode pembelajaran dan kemandirian belajar
siswa terhadap prestasi belajar?


E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran terhadap
prestasi belajar.
2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi
belajar.
3. Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran dan kemandirian
belajar siswa terhadap prestasi belajar.

F. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya peningkatan
prestasi belajar matematika siswa. Secara khusus penelitian ini untuk
memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran matematika yang
berupa pergeseran dari pembelajaran yang hanya mementingkan hasil ke
pembelajaran yang juga mementingkan prosesnya.
2. Manfaat praktis
a. Memberikan masukan kepada guru/calon guru matematika dalam

menentukan metode belajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif
lain dalam mata pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan
sistem persamaan linear dua variabel.

b. Memberi sumbangan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah lanjutan pertama.
c. Bagi peneliti sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang
penulis peroleh dari bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk
mengembangkan pengetahuan, menambah wawasan, dan pengalaman
dalam tahapan proses pembelajaran diri sebagai calon pendidik.
d. Memberi masukan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar,
mengoptimalkan kemampuan berpikir positif dalam mengembangkan
dirinya di tengah-tengah lingkungan dalam meraih keberhasilan belajar
atau prestasi belajar yang optimal.
e. Bahan pertimbangan, pembanding, masukan/referensi untuk penelitian
lebih lanjut.

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK SE

1 22 182

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Strategi Guided Discovery Dan Strategi Pembelajara

0 1 15

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI STRATEGI GUIDED Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Strategi Guided Discovery Dan Stra

0 2 13

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS DENGAN PEDEKATAN CTL PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 3 19

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) (Eksperimen di kelas VIII SMPN 2 Leksono Wonosobo).

0 0 9

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP N 1 WONOSARI KLATEN.

0 0 8

EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Kelas VIII SMP N I Wonosari Tahun Ajaran 2008/2009).

0 0 9

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP N 1Wonosari).

0 0 10

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI GAYA SISWA KELAS VIII SEMSTER 1 MPN NEGERI 2 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 19