Bahan ajar PAI powerpoint SD SMP SMA kitabun Nikah

Mari kita memulai pelajaran
ini bersama-sama
membaca basmalah

Bismillaahir Rohmaanir
Rohiim”



Bab keenam tentang
PERNIKAHAN

(MUNAKAHAH)

Tujuan Pembelajaran
Usai pembelajaran diharapkan siswa, dapat:
1. Menjelaskan pengertian, hukum, syarat dan rukun
nikah.
2. Menjelaskan hukum-hukum nikah.
3. Menjelaskan susunan wali
4. Menjelaskan pengertian dan susunan mahrom

5. Menyebutkan dan menyimpulkan dalil naqli tentang
pernikahan
6. Menyebutkan manfaat/hikmah pernikahan

MASALAH …

Munakahah
Ta’rif/pengertian:
- Secara lughowi : ikatan, bundelan.
- Secara Istilahi :unakahah
aqad yang
menghalalkan hububgab antara
seorang pria dan wanita sebagai
suami istri untuk membentuk rumah
tangga yang bahagia dan sejahtera
berdasarkan tuntunan Allah SWT. dan
Rasul-Nya.

Ta’rif Nikah berdasarkan UU
No.1 Tahun 1974


Nikah adalah ikatan lahir batin
antara seorang pria dan
seorang wanita sebagai suami
istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia yang
kekal berdasarkan Ketuhanan

Dalil Naqli tentang
Nikah
• Q.S. Ar Ruum ayat 21
• Q.S. an Nisa’ ayat 3
• HR al Jama’ah

Sifat-sifat perempuan yang baik

1. Taat kepada Allah SWT. dan Rasul-Nya.
2. Taat kepada suaminya
3. Memelihara diri ketika suami tidak di

*





rumah
Disamping itu menurut Nabi saw. ada
beberapa ketentuan wanita yang baik
yakni:
Beragama dan menjalankannya
Keturunan dari orang yang mempunyai
banyak keturunan.
Yang masih “bikr” (perawan)

Macam-macam Hukum
Nikah
• Wajib = mampu memberi nafkah, cukup






umur, takut terjerumus ke lembah zina.
Sunah = mampu memberi nafkah, tetepi
masih dapat menjaga diri dari maksiat/
zina
Haram = Nikah dengan niat yang salah,
tidak sesuai dengan tujuan pernikahan
(mis. ingin menyakiti kaum wanita dsb.)
Makruh = Belum mampu memberi
nafkah, tetapi memaksanakn diri
Mubah = Boleh (asal hukum nikah)

Nikah dinyatakan syah jika
memenuhi beberapa rukun dan
syarat, sebagai berikut:
1. Calon suami, syaratnya:
-


Beragama Islam
Jelas seorang laki-laki.
Dengan kemauan sendiri
Bukan muhrim
Tidak sedang melakukan ibadah
haji/umroh

2. Calon istri, syaratnya :
- Beragama Islam atau ahli kitab (Yahudi
-

atau Nashrani)
Jelas seorang perempuan.
Bukan Muhrim
Dimintai persetujuan.
Tidak sedang melakukan ibadah
haji/umroh
Calon istri sedang tidak bersuami.

3. Adanya wali, syaratnya:

- Mukallaf ( Dewasa, Islam dan sehat
-

akalnya)
Adil (tidak fasik) = tidak melakukan
dosa-dosa besar dan dosa kecil terus
menerus.
Pria (tidak syah wali wanita)
Mempunyai hak menjadi wali.

4. Saksi, syaratnya:
- Mukallaf ( Dewasa, Islam dan sehat

-

akalnya)
Adil (tidak fasik) = tidak melakukan
dosa-dosa besar dan dosa kecil terus
menerus.
2 orang pria (tidak syah wali wanita)

Hadir dalam pelaksanaan ijab dan
qobul
Mengerti (maksud) ijab qobul

5. Ijab dan Qobul,
syaratnya:
- Dengan kata nikah atau zawaj.
- Antara ijab dan qobul harus sesuai
- Berturut-turut dalam
mengucapkan ijab qobul

Susunan wali nikah
1. bapaknya,
2. Kakeknya (bapaknya bapak mempelai
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

perempuan.
Saudara laki-laki seibu sebapak dengan dia
Saudara laki-laki seibu sebapak saja dengan
dia .
Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang
sebapak dengan dia.
Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang
sebapak saja dengan dia.
Saudara bapak yang laki-laki (paman dari
pihak bapak)
Anak laki-laki dari pamannya dari pihak bapak
Wali hakim

MAHAR (MASKAWIN)
• Pemberian sesuatu dari suami kepada istri , baik berupa






uang, harta benda atau lainnya. Dalam al Qur-an disebut
dengan Shoduqoh.
Dasar hukumnya QS. An Nisa’ ayat 4
Memberikan mahar kepada istri wajib hukumnya bagi
suami dengan ihlash/tulus.
Nilai mahar tidak ditentukan jumlahnya.
Jika mahar telah ditetapkan dan belum dibayar, menjadi
huang atas suami.

MAHROM=MUHRIM
• Pengertiannya
Orang-orang (perempuan) yang
haram dinikah menurut ajaran Islam.
Penting! Sebelum proses pernikahan
dilaksanakan harus diteliti telebih
dahulu. Haram atau halal perempuan
tersebut dinikahi.


Susunan Mahrom/muhrim

1.
2.
3.
4.

Jumlah muhrim ada 14 orang,
dengan rincian :
Tujuh orang karena keturunan,
Dua orang karena hubungan
persusuan,
Empat orang karena hubungan
semenda (besanan = Jawa),
Satu orang karena perangkapan
nikah.

7 orang yang haram dinikah
karena keturunan
1. Ibu dan seterusnya ke atas

2. Anak perempuan dan seterusnya kbawh
3. Saudara perempuan sekandung (seibu
4.
5.
6.
7.

sebapak, sebapak, atau seibu saja)
Saudara perempuan dari ibu
Saudara perempuan dari bapak
Anak perempuan dari saudara laki-laki
Anak perempuan dari saudara
perampuan

2 orang dinikah karena
hubungan susuan

1. Ibu yang menyusui, dan
2. Saudara perempuan sesusuan
atau anak dari ibu yang
menyusui

4 orang haram dinikah karena
hubungan semenda.
1. Ibu dari istri (mertua)
2. Anak tiri (anak istri dari suami
3.
4.

terdahulu/ lain dan ibunya sudah
serumah)
Ibu tiri ( istri bapak baik sudah cerai
atau belum)
Menantu (istri dari anak laki-laki) baik
sudah cerai atau belum.

Satu orang haram dinikah
karena?

• Seorang haram dinikah karena
perangkapan nikah.
Menikani saudara dari istri secara
besamaan/dimadu

Hikmah/Manfaat Pernikahan
1. Sebagai amal ibadah (niat karena Allah SWT.)
2. Mempererat hubungan silaturahmi dan menambah

persaudaraan
3. Memperoleh keturunan yang baik dan syah dalam
pandangan agama.
4. Untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa
rohmah.
5. Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat (berzina)
6. Mengikuti sunah Rasulullah saw.
7. Untuk menyalurkan libido seksualitas di jalan yang halal
(diridloi Allah SWT.)

Marilah materi pelajaran ini
kita akhiri dengan
Mengucapkan

ALHAMDULILLAAHI
ROBBIL ‘AALAMIIN