Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja.
ISBN : 978-602-73732-0-4
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
COVER ............................................................................................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................................................................... ii
SAMBUTAN REKTOR .................................................................................................................................................................................................. iii
SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................................................................................................................... iv
REVIEWER ..................................................................................................................................................................................................................... v
PANITIA .......................................................................................................................................................................................................................... vii
JADWAL ACARA ........................................................................................................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................................................................... xxvii
KEYNOTE SPEAKER.................................................................................................................................................................................................... xlix
BIDANG KONVERSI ENERGI
NO
JUDUL
KODE
1
Genset dengan bahan bakar co-gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara
KE 01
2
Unjuk Kerja Pengering Surya Tipe Rak Pada Pengeringan Kerupuk Kulit Mentah
KE 02
3
Analisis Unjuk Kerja Sistem Turbin Gas Mikro Bioenergi Proto X-3 Berbahan Bakar LPG
KE 04
4
Optimasi periode data berdasarkan time constant pada pengujian unjuk kerja termal kolektor
surya pelat datar
KE 06
5
Pengembangan Model Matematika Kinetika Reaksi Torefaksi Sampah
KE 07
6
PENGGUNAAN GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN INJEKSI
KE 10
7
STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN GAS-SOLID DAN PEMBAKARAN PADA TANGENTIALLY
FIRED PULVERIZED-COAL BURNER DENGAN VARIASI SUDUT TILTING
KE 11
8
Pemanfaatan Panas Buang Kondenser pada Pengering Beku Vakum
KE 12
9
Sistem Pendingin Adsorpsi dengan Single Bed Adsorber
KE 13
10
Penerapan Evaporative Cooling Untuk Peningkatan Kinerja Mesin Pengkondisian Udara Tipe
Terpisah (AC Split)
KE 14
11
Penggunaan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air pada
Residential Air Conditioning Hibrida
KE 15
12
Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius
KE 17
13
PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR
KE 22
14
Karakteristik Pembentukan Cincin Vorteks pada Jet Sintetik akibat Perubahan Frekwensi Eksitasi
pada Aktuator Ber-cavity Kerucut
KE 23
15
KAJI TEORITIK KONSUMSI GAS LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER
TIPE KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE)
KE 24
16
STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP STRATIFIED DOWNDRAFT GASIFIER
KE 25
17
Prototipe Sistem Pengering Cengkeh Dengan Energi Surya
KE 26
18
Drag Reduction in Flow Separation Using Plasma Actuator in Cylinder Models
KE 28
19
PENGARUH VARIASI NORMALITAS AKTIVATOR PADA AKTIVASI NaOH-FISIK ADSORBEN FLY ASH
BATUBARA TERHADAP PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH
KE 29
xxvii
20
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN AWAL TIPE STRAIGHT PADA MINYAK KELAPA TERHADAP
SUDUT SEMPROT NOSEL
KE 30
21
Analisis Beban Thermal Rancangan Mesin Es Puter Dengan Kompresor ½ PK Untuk Skala Industri
Rumah Tangga
KE 32
22
Rancang Bangun Kondenser pada Pengering Beku Vakum
KE 34
23
ANALISIS PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR DENGAN PELAT KOLEKTOR BENTUK-V
KE 35
24
Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja
KE 37
25
Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric Reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap
Gejala Kavitasi
KE 38
26
Karakterisasi Pembentukan Deposit pada Ruang Bakar Mesin Diesel Dengan Metode Tetesan Pada
Pelat Panas
KE 40
27
Pengujian Performa Sistem Pendingin Absorpsi dengan Energi Panas Matahari di Universitas
Indonesia Depok
KE 41
28
Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas Campuran Air dan Minyak Nabati untuk aplikasi
sebagai refigeran sekunder
KE 42
29
PENGGUNAAN SOLAR COLLECTOR SEBAGAI PEMANAS AWAL DAN PIPA KONDENSAT SEBAGAI HEAT
RECORVERY PADA BASIN SOLAR STILL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI
KE 43
30
Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar
KE 44
31
Karakteristik Api Premiks Biogas pada Counterflow Burner
KE 45
32
Theoretical Study of Forced Convective Heat Transfer in a Hexagonally Configured Seven-VerticalRod Bundle in Zirconia-Water Nanofluid
KE 47
33
KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT
MEmproduksi GARAM Dan AIR TAWAR
KE 48
34
ANALISIS KARATERISTIK PEMBAKARAN BRIKET ARANG LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT dengan
VARIASI BAHAN PEREKAT (BINDER) KANJI dan TAR MENGGUNAKAN METODE THERMOGRAVIMETRI
ANALYSIS (TGA)
KE 50
35
PENINGKATAN HASIL EKSTRAKSI MINYAK NILAM DENGAN METODE HYDRO-STEAM MICROWAVE
DISTILLATION
KE 51
36
PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN SUDUT TURBULATOR TERHADAP LAJU PERPINDAHAN PANAS
PADA ALAT PENUKAR KALOR ALIRAN BERLAWANAN (COUNTER FLOW HEAT EXCHANGER)
KE 52
37
Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik
KE 53
38
EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE
KE 54
39
Penentuan Sub-sub Pola Aliran StratifiedAir-Udara pada Pipa Horisontal MenggunakanPengukuran
Tekanan
KE 56
40
Distribusi Temperatur Pada Microwave menggunakan Metode CFD
KE 57
41
PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR TERHADAP PROSES PENDINGINAN PADA MINI CHILLER
KE 58
MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK
xxviii
42
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
PENGONTROLAN KUALITAS ANODE SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC) MELALUI PENGONTROLAN
POROSITAS
KE 59
43
Pengaruh Kandungan Air pada Proses Pembriketan Binderless Batubara Peringkat Rendah
Indonesia
KE 61
44
Perancangan Perangkat Eksperimen Kondensasi Kontak Langsung dengan Keberadaan Non
Condensable Gas
KE 62
45
Model Laju Kinetik Dekomposisi Biomasa Untuk Pembentukan Tar Pada Proses Pirolisis
KE 65
46
Analisis CFD Penempatan Air Conditioning Unit pada KRD Ekonomi Bandung Raya
KE 66
47
Pengaruh temperatur permukaan sel surya terhadap daya pada kondisi pemodelan dan nyata
KE 67
48
Pengaruh Pemilihan Jenis Material Terhadap Nilai Koefisien Perpindahan Panas pada Perancangan
Heat Exchanger Shell-Tube dengan Solidworks
KE 73
49
PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP
KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN
KE 74
50
Pembakaran Rice Husk dan Coconut Shell Dalam Fluidized Bed Combustor
KE 75
51
Studi Eksperimental Penyimpanan Energi Termal pada Tangki Pemanas Air Tenaga Surya yang
Berisi PCM
KE 76
BIDANG MANUFAKTUR
NO
JUDUL
KODE
1
Optimalisasi Parameter Proses Cetak Injeksi Plastik dengan Metode Simulasi untuk Menurunkan
Cacat Defleksi
MAN
01
2
Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional
MAN
02
3
Optimasi Karakteristik Statik Spindel Mesin Perkakas Buatan Dalam Negeri
MAN
04
4
Pengaruh ketebalan terhadap akurasi persamaan Rosenthal untuk model analitik proses
pengelasan
MAN
09
5
Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
Permukaan Proses Gerinda Silinderis Dengan Center Pada Baja AISI 4140
MAN
10
6
Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
Permukaan Proses Gerinda Silinderis Baja Aisi 4140 Menggunakan Media Pendingin (Coolant
Campuran Minyak Sawit dan Calcium Hypochlorite)
MAN
11
7
PENINGKATAN KEAKURASIAN GERAKAN PADA PROTOYPE MESIN CNC MILLING Mini 3-AXIS
MAN
12
8
Nilai kekasaran permukaan paduan magnesium AZ31 yang dibubut menggunakan pahat potong
berputar
MAN
13
9
Pengaruh Variasi Kecepatan Gerak Benda Kerja terhadap Umur pada Proses Pembuatan Cetakan
Paving AISI 1045 Home Industry Menggunakan Metode Flame Hardening
MAN
14
10
Kekasaran permukaan baja karbon sedang akibat proses sand-blasting dengan variasi tekanan dan
sudut penyemprotan
MAN
15
xxix
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
11
Pemrograman CNC 5-Axis untuk Pembuatan Runner Turbin Propeler berbasis Feature
MAN
16
12
Desain, Manufaktur, dan Inspeksi Produk Berbasis Fitur
MAN
17
13
Simulasi Proses Active Hydro-Mechanical Drawing dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga
pada Material Aluminium AlMg
MAN
20
14
APLIKASI METODOLOGI DESAIN HATAMURA UNTUK PROSES DESAIN JIG DAN FIXTURE
MAN
21
15
PEMBUATAN MODUL PENGUJIAN KETELITIAN GEOMETRIK MESIN CNC MILLING VERTIKAL DENGAN
METODE DOUBLE BALL BAR
MAN
23
16
Sustainable Product Development for Motorcycle Sidestand using Pugh’s Concept Selection
Method
MAN
24
17
Pemodelan Penyalaan Pada Proses Bubut Kering Magnesium AZ31 Menggunakan Jaringan Syaraf
Tiruan
MAN
25
18
Pengaruh Plunge Depth dan Preheat Terhadap Sifat Mekanik Sambungan Friction Stir Welding
Polyamide
MAN
26
BIDANG MEKANIKA TERAPAN
NO
JUDUL
KODE
1
Analisis Penurunan Efisiensi Motor Listrik Akibat Cacat Pada Bantalan
MT
01
2
Unjuk Kerja Alat Pembuat Ice Slurry dengan Air Laut
MT
02
3
Pengaruh Variasi Diameter Orifice Terhadap Karakteristik Dinamis Hydraulic Motor Regenerative
Shock Absorber (HMRSA) dengan Satu Silinder Hidraulik
MT
03
4
Pengaruh jumlah lilitan pipa sebagai pemanasan awal pada kompor pembakar jenazah
MT
04
5
SIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU
KABUPATEN KOTABARU
MT
05
6
Studi Karakteristik Penjalaran Gelombang Tegangan (Stress Wave) Berupa Emisi Akustik (Acoustic
Emission, AE) Pada Struktur Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger)
MT
06
7
Pengaruh Pelumas Refrijeran pada Kinerja Alat Penukar Kalor Microchannel Sistem Tata Udara
MT
07
8
Nonlinear Behaviour of Toroidal Shells of In-Plane and Out-of-Plane Oval Cross Sections under
Internal Pressure
MT
08
9
PERANCANGAN JARINGAN PIPA TRANSMISI MATA AIR UMBULAN
MT
09
10
Analisis Tegangan Pada Beberapa Jenis Steam Jet Ejector
MT
10
11
Optimasi Pembuatan Biodiesel dengan Multi-Feedstock (CPO dan Jatropha) Berbantuan Ultrasonik
pada 28 kHz
MT
11
12
DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC
MT
13
13
Wind and Earthquake Loads On The Analysis of a Vertical Pressure Vessel For Oil Separator
MT
14
14
Pengembangan Impact Energy Absorber Dengan Pengaturan Jarak Crash Initiator
MT
15
xxx
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
15
Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal
MT
17
16
PERANCANGAN RODA PENGGERAK ROBOT PENDOBRAK PINTU
MT
19
17
Pengaruh Jumlah dan Sudut Sudu Pengarah Omni-Directional Terhadap Daya yang Dihasilkan
Turbin Angin Savonius
MT
20
18
UJI KINERJA MODIFIKASI KOMPOR ( TUNGKU ) TANAH LIAT BERBAHAN BAKAR BRIKET LIMBAH
KULIT JAMBU METE
MT
21
19
Penghitungan Numerik Kekuatan Buckling Struktur Kolom Taper
MT
22
20
Analisis Suara pada Rotordinamik akibat Unbalance, Misalignment, dan Looseness
MT
23
21
Analisis Gaya Pada Hanger Shaft “Suspensi Anting-Anting” Untuk Bogie Kereta Monorel Jenis
Straddle
MT
24
22
Rancang Bangun Smart Greenhouse Untuk Pembudidayaan Tanaman Dengan Menerapkan Solar
Cell Sebagai Tenaga Listrik
MT
26
23
Rancang Bangun Prototipe Quadrotor Tanpa Awak
MT
27
24
DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR
ELEKTRODE
MT
28
25
Perancangan Pengering Bambu Resonator Gamelan dengan Memanfaatkan Limbah Termal
Peleburan Bahan Gamelan
MT
29
26
Smart Chassis System Berbasis Proporsi Kontrol Traksi dan Pengereman
MT
31
27
Rancang Bangun Alat Pres Parutan Kelapa Tipe Ulir Daya Penggerak Motor Listrik
MT
32
28
Pembuatan dan Pengujian Prime Mover Termoakustik Tipe Gelombang Tegak
MT
33
29
STUDI AWAL UNJUK KERJA PENDINGIN UDARA (AIR COOLER) BERBASIS TERMOELEKTRIK PADA
AIR DUCT SEPEDA MOTOR TIPE SKUTIK
MT
34
30
Desain Mekanisme Alternatif Penerus Daya dari Poros Turbin Propeler ke Poros Generator dengan
Menggunakan TRIZ
MT
35
31
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH
MT
37
32
Alat Bantu Analisis Kerusakan Anti-friction Bearing Pada Unit Alat Berat
MT
40
33
Kaji Eksperimental prilaku degradasi kokas dari batubara muda
MT
43
34
PEMODELAN DAN SIMULASI DINAMIKA HANDLING MOBIL LISTRIK UNS GENERASI II
MT
45
35
Analisa Pemodelan dan Simulasi Gerak Aktuator Punch pada Mesin Pres untuk proses Deep
Drawing
MT
48
36
Kaji Banding Prediksi Kerusakan Pada Bantalan Gelinding Melalui Sinyal Getaran Dan Sinyal Suara
MT
49
xxxi
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
37
Analisa Efek Whirling pada Poros karena Pengaruh Letak Beban dan Massa terhadap Putaran Kritis
MT
50
38
Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum
MT
51
39
Analisa Pengaruh Jarak Choke Bean Terhadap Laju Erosi Aliran Dua Fasa Steam-Solid di Dalam
Elbow pada Pipa Vertikal Injektor Uap Menggunakan CFD
MT
52
40
Kaji Eksperimental Penerapan Peredam Dinamik TLCD dan TMD
Struktur Geser Dua Derajat Kebebasan
MT
55
41
Variasi bahan dan warna atap bangunan untuk Menurunkan Temperatur Ruangan akibat
Pemanasan Global
MT
57
42
Perancangan Evaporator Vakum Penurun Kadar Air Dalam Madu Kapasitas 50 Liter
MT
58
43
Analisis getaran untuk memprediksi batas kecepatan flutter dengan model seksional menggunakan
metode ARMA
MT
59
44
Perancangan Sistem Kendali NCTF Berbasis Arduino Mega untuk Sistem Putar Eksentris Satu Massa
Horisontal
MT
60
45
Analisis Metode Elemen Hingga pada Sendi Panggul Buatan Saat Digunakan untuk Menjalankan
Ibadah Salat
MT
62
46
Pengembangan cengkam elektrostatik fleksibel dengan elektroda berstruktur pilar-pilar skala mikro
MT
63
47
Analisis Distribusi Temperatur pada Mesin Produksi “Bata Umpak ”
MT
64
48
Rancang Bangun Peralatan Fisioterapi Dua Derajat Kebebasan Berbiaya Rendah
MT
65
49
PENERAPAN ANALISIS MODE DAN EFEK KEGAGALAN BERBASIS KEHANDALAN PADA PEMBUATAN
KENDARAAN HEMAT ENERGI TIM CIKAL ITB
MT
66
50
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS
EDDY
MT
67
51
Pengaruh Alur Berbentuk Segi Empat Pada Permukaan Silinder Dengan Variasi Diameter Silinder
MT
68
52
Analisis Tegangan pada Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Gerakan Gait Cycle
MT
70
53
Kinematic Design of Tree Degrees of Freedom Planar Parallel Mechanism with Consideration of
Workingspace, Singularity and Dexterity
MT
71
54
ANALISIS TEGANGAN PLATFORM MOBIL LISTRIK CROSS OVER
MT
73
55
Pengujian Fungsi Purwarupa Pintu Geser Kompak Busway dengan Mekanisme Puli dan Sabuk
MT
74
56
Kaji Awal Pengembangan Metode Visi Komputer Berbasis Deteksi Tepi untuk Pengukuran Sebidang
Defleksi Struktur
MT
75
57
INVESTIGASI REM ANTI-LOCK BRAKE SYSTEM (ABS) DENGAN PENAMBAHAN KOMPONEN
PENGGETAR SOLENOID
MT
76
58
Sustainable Product Development for Irrigation Water Pump using Biogas Fuel
MT
77
xxxii
pada Model
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
59
Studi Parameter Sistem Peredam Getaran Dinamik Tipe Dual-Beam
MT
80
60
Pembuatan Model Solid Tangan Palsu (Prosthetic Hand) Manusia Metode 3D Scanner dengan
menggunakan Perangkat Lunak Autodesk 3D Max Design dan NetFabb
MT
81
61
Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka dan Kontrol Aktif Suction Terhadap Koefisien
Tekanan Pada Model Kendaraan
MT
83
62
PENINGKATAN KEANDALAN PADA DRIVE STATION ALAT ANGKUT REL KONVEYOR DENGAN
METODE FAILURE MODE, EFFECT and CRITICALITY ANALIYSIS (FMECA)
MT
84
63
Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos
MT
89
BIDANG TEKNIK INDUSTRI
NO
JUDUL
KODE
1
Pembuatan Aplikasi Basis Data Untuk Desain Snap-Fit Optimum
TI
04
2
PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN INDEKS KOMPLEKSITAS PROSES PERAKITAN MANUAL
TI
05
3
Studi Kelayakan Pembangkitan Daya Kogenerasi Mesin Gas Bandara Udara
TI
06
4
“Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Menggunakan Metode Performance Prism”
TI
07
5
ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA BANGUNAN DALAM PEMBANGUNAN RUMAH TIPE “X” DI
PERUMAHAN ALAM SUTERA TANGERANG
TI
08
6
Optimasi Desain Tata Letak Fixture dengan Menggunakan Algoritma Genetika
TI
12
7
Analisis Parameter Spatio-Temporal pada Basis Data Gerak Berjalan Orang Indonesia
TI
13
8
Penerapan Metode Design for Manufacture and Assembly pada Handle Transformer Hand Bike
TI
14
9
Analisis Dfma pada Produk Plastik Kasus Projector
TI
15
10
RANCANGAN KLASTER INDUSTRI MARITIM TERINTEGRASI SEBAGAI BAGIAN DARI KONSEP
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
TI
16
11
Analisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri
Perkapalan
TI
17
12
Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off
TI
18
13
PENGEMBANGAN MODEL PROSES PRODUKSI BATA RINGAN (Autoclaved Aerated Concreated /
AAC) DALAM MENDUKUNG KUALITAS PRODUKSI
TI
19
14
Pemodelan Sistem Kendali Irigasi Drip Untuk Budidaya Tanaman Kedelai Berbasis Analisis
Evapotranspirasi Penman Monteith
TI
20
15
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik
Mandiri untuk Rumah Tinggal
TI
21
BIDANG PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
xxxiii
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
NO
JUDUL
KODE
1
Integrasi Soft Skill dalam Matakuliah “Tugas Akhir”
PTM
01
2
Pengaruh Penerapan Blended Learning Pada Praktikum Mekatrionika Terhadap Pencapaian Hasil
Pembelajaran Praktikan
PTM
0
3
IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN APLIKASI BERBICARA PADA PERENCANAAN KOMPONEN
MESIN DAN PENGARUHNYA PADA PERKULIAHAN
PTM
03
4
Perancangan dan Evaluasi Kinematika Pada Mainan Mekanikal Edukatif
PTM
04
5
Masalah dalam Pembelajaran Gambar Teknik dan Gambar Mesin serta Usulan Solusinya
PTM
05
6
PERGURUAN TINGGI TEKNIK KUNCI MENGATASI KEKURANGAN INSINYUR MENGHADAPI MEA
2015
PTM
06
7
Rancang Bangun Peralatan Praktikum “Pengujian Defleksi pada Beam dan Shaft” untuk Mata
Kuliah Mekanika Kekuatan Material
PTM
07
BIDANG MATERIAL
NO
JUDUL
KODE
1
Pengujian Kinerja PCM Beeswax Sebagai Thermal Storage pada Aplikasi Pemanas Air Domestik
Material
02
2
Studi Experimental Pengaruh Variasi Temperatur Pencampuran Terhadap Sifat Mekanik
Campuran Polypropylen, Polyetylen Dan Fiber Glass Menggunakan Mesin Mixer Buatan Sendiri
Material
03
3
Model Matematik : Pengaruh Suhu Dan Waktu Tahan Pada Proses Annealing Terhadap Kekerasan
Baja karbon
Material
04
4
MODIFIKASI GATING SYSTEM UNTUK MENGATASI CACAT SHRINKAGE PADA BAGIAN GROOVE
PADA PRODUK PUMP CASING F-60 DENGAN MATERIAL AISI 304
Material
06
5
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT VINYL ESTER BERPENGUAT SERAT E-GLASS TIPE MULTIAXIAL
DENGAN METODE VARTM UNTUK APLIKASI PADA LAMBUNG KAPAL CEPAT
Material
08
6
Characterization of Bioceramic Powder from Clamshell (Anadara Antiquata) Prepared By
Mechanical and Heat Treatments for Medical Application
Material
09
7
KOROSI INFRASTRUKTUR BETON BERTULANG DI KABUPATEN ACEH BARAT PASCA TSUNAMI 2004
Material
10
8
Aplikasi Low Pressured Sitering Untuk Pengolahan Limbah Kemasan Aluminium Foil Menjadi
Papan
Material
11
9
Pengaruh Variasi Laju Solidifikasi terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanis dan Akustik Perunggu
Material
13
10
Penggunaan ISE Dalam Penentuan Koefisien Pengerasan Regang Baja Untuk Prediksi Properties
Material Berdasarkan Hardness Value
Material
14
xxxiv
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
11
The Effect of Various Post Curing Time and Polymer Composition on Tensile Strength and
Microhardness between Epoxy Resin and Hardener
Material
15
12
Perbandingan Perlakuan Acrylic Acid dan Acrylic Acid Terhadap Keausan Komposit Polypropelene
Berpenguat Serat Sisal
Material
16
13
Studi Eksperimen Sifat Mekanis Hibrid Komposit Epoxy dengan Penguat Serat Karbon dan Serat
Basalt pada Beban Tarik
Material
17
14
PENGARUH PENAMBAHAN MODIFIER Sr TERHADAP MORFOLOGI FASA INTERMETALIK PADUAN
ALUMINIUM SILIKON EUTEKTIK ( Al-11%Si )
Material
18
15
ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR PENYANGGA KONVEYOR YANG DIPENGARUHI OLEH KOROSI
DENGAN BANTUAN SOFTWARE SOLIDWORKS
Material
19
16
Usaha Peningkatan Ketangguhan Baja Tulangan Beton Komersial dengan Proses Pemanasan
Kontinu pada Temperatur Eutectoid
Material
20
17
Studi Eksperimen Pembuatan Komposit Metal Matrik Aluminium Penguat SiC Wisker dan A2O3
Partikel sebagai Material Alaternatif
Material
21
18
Kekuatan Bending dan Impak Komposit Clay/Fly ash Untuk Aplikasi Fire Brick
Material
23
19
Pengujian Kandungan Unsur Logam Serat Ijuk dengan X-Ray Fluorescence Testing
Material
27
20
Pemetaan Potensi Limbah Aluminium untuk Bahan Baku Jendela Kapal
Material
29
21
Tingkat Kekasaran Permukaan Stainless Steel 316L Akibat Tekanan Steelballpeening
Material
30
22
Studi Performan Balistik pada Komposit Besi Cor Kelabu Berpenguat Kawat Baja
Material
31
23
Analisis Kegagalan Clamp U pada Sepeda Motor 200 cc
Material
32
24
Penyerapan Air pada Epoxy dan Polyester Tak Jenuh dan Pengaruhnya pada Kekuatan Tarik
Material
34
25
PENGARUH JENIS SERAT TERHADAP KUALITAS HASIL PEMESINAN BAHAN KOMPOSIT
Material
35
26
KARAKTERISTIK LAJU KEAUSAN KOMPOSIT AlSiTiB/SiC DAN AlSiMgTiB/SiC
Material
36
27
Modifikasi Kekerasan Baja Tahan Karat AISI 316L Dengan Menggunakan Proses Steel Ball Peening
Material
37
28
Karakteristik Kekuatan Bending dan Impact akibat Variasi Unidirectional Pre-Loading pada serat
penguat komposit Polyester
Material
38
29
Analisa Kekuatan Maksimal bata plastik hasil pengepresan jeis Polyethelene Terephthalate
Material
39
30
Sifat Tarik dan Lentur Komposit rHDPE/Serat Cantula dengan Variasi Panjang Serat
Material
40
31
Analisis struktur mikro dan kekerasan paduan Al scrapmenggunakan metode pengecoran
evaporative
Material
44
xxxv
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
32
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SIFAT MAKANIK KOMPOSIT SERAT PURUN TIKUS (ELEOCHARIS
DULCIS) BERMATRIK POLYESTER DENGAN PERLAKUAN NaOH
Material
45
33
Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Bending Komposit Poliester Berpenguat Serat Daun
Gewang
Material
46
34
Analisis Struktur Mikro dan Fraktografi Hasil Pengelasan GMAW Metode Temper Bead Welding
dengan Variasi Masukan Panas pada Baja Karbon Sedang
Material
47
35
KAJIAN Penggunaan metoda taguchi pada proses pembentukan komposit tehadap Sifat mekanik
bahan
Material
48
36
Panel Akustik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Batu Apung Dengan Pengikat Poliester
Material
49
xxxvi
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang
untuk Pengering Bunga Kamboja
Ketut Astawa1), Nengah Suarnadwipa2), Widya Putra3)
1.2,3
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana-Indonesia. 80361
awatsa@yahoo.com
Abstrak
Penggunaan energi matahari untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian saat ini masih banyak
dilakukan secara konvensional yaitu dengan memanfaatkan radiasi matahari secara langsung,
dimana bahan atau obyek yang dikeringkan diletakan di lantai/tanah dan kemudian ditaruh di bawah
terik matahari. Kelemahan dari cara ini adalah bahan yang dikeringkan memerlukan tempat yang
luas, pengeringan yang tidak merata, waktu pengeringan yang lama sehingga kurang efisien. Untuk
itu diperlukan sebuah alat untuk proses pengeringan tersebut, alat ini disebut kolektor surya. Dari
jenis kolektor surya ada dua jenis yaitu kolektor surya pelat datar dan kolektor surya pelat
bergelombang.
Pada penelitian ini digunakan kolektor surya pelat bergelombang yang bertujuan untuk
menambah luasan permukaan penerima radiasi matahari, dengan demikian udara yang keluar dari
kolektor ini temperaturnya diharapkan akan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
kolektor surya pelat datar. Penelitian ini menggunakan aliran alami dengan ketinggian cerobong
pembuangan udara dan uap air setinggi 50 cm serta jumlah rak sebanyak 10 tingkat dengan
Pengujian dilakukan satu kali dan selanjutnya dilakukan perhitungan serta analisa.
Dari hasil pengujian dan perhitungan terlihat bahwa performansi yang dihasilkan kolektor surya
dengan pelat bergelombang adalah menghasilkan energi berguna sebesar 0,0153 kJ/dt dan efisiensi
rata-rata 0,64%.
Kata kunci : kolektor surya pelat bergelombang, cerobong, energi berguna, efisiensi
Abstract
Nowdays, the use of solar energy for drying agricultural products is still widely used
conventionally by utilizing solar radiation directly wherein drying material were placing on the
floor or ground under the sun radiation directly. The disadvantages of this conventional methods is
the drying material would require wide space, has unequally drying, and require quite long drying
time, so that this conventional methods would became inefficient. Considering those situation, it
necessary to provide a drying process equipment that called solar collector. There are two types of
solar collector i.e flat plate solar collector and corrugated plate solar collector.
In this study is used the corrugate plate solar collector aiming to increase receiving area of solar
radiation, so that it expected the exiting air temperature from the corrugated plate would higher than
using flat plate solar collector. In this research is used a natural air flow system for an exhaust
stack of air and water vapor which has 50 cm of height, this drying system as well as uses 10 levels
of shelves , in which the assessment would taking place only once and then the data resulted would
be calculated and analysed .
As a result, it can be showed that the corrugated plate solar collector is able to generate 0.0153
kJ/s of useful energy and average efficiency of 0.64%.
Keywords : corrugated plate solar collector, chimney, useful energy, efficiency
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Pendahuluan
Ketersediaan energi panas matahari yang
berlimpah dan sifatnya yang ramah
lingkungan,
sangat
mendukung
akan
pemanfaatannya diberbagai sektor, seperti
pembangkitan listrik, pemanas air, dan
pengeringan hasil pertanian. Kolektor surya
merupakan alat yang berfungsi untuk
mengumpulkan
energi
surya
dan
mengubahnya menjadi energi panas (kalor)
yang berguna. Dalam penelitian ini kolektor
surya digunakan sebagai alat pengering.
Pengeringan adalah suatu
proses untuk
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian
air suatu bahan dengan atau tanpa adanya
bantuan energi panas. Sehingga terjadi
pemindahan panas dan massa uap air secara
simultan.
Pada penelitian ini kolektor surya akan
digunakan sebagai penegring bunga kamboja.
Bali merupakan tempat yang banyak
ditumbuhi oleh bunga kamboja, tidak
mengherankan dikarenakan masyarakat Bali
sangat tergantung dengan bunga yang biasa
digunakan untuk sarana persembahyangan.
Disamping
itu bunga kamboja kering
sekarang banyak digunakan sebagai bahan
campuran pembuatan kosmetik, lulur, dupa,
dan lain-lain. Untuk mendapatkan kualitas
bunga kamboja kering yang bagus maka
penjemuran harus dilakukan dibawah panas
matahari yang cukup terik. Bila dilakukan
dengan panas yang tidak memadai maka
pengeringan akan membutuhkan waktu yang
sangat lama dan bunga tidak akan kering
dengan merata. Disamping
itu bunga
kamboja kering sekarang banyak digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan kosmetik,
lulur, dupa, dan lain-lain. Untuk mendapatkan
kualitas bunga kamboja kering yang bagus
maka penjemuran harus dilakukan dibawah
panas matahari yang cukup terik. Bila
dilakukan dengan panas yang tidak memadai
maka pengeringan akan membutuhkan waktu
yang sangat lama dan bunga tidak akan kering
dengan merata.
Adapun beberapa tipe dari kolektor surya
untuk pengeringan dengan udara sebagai
fluida pengering antara lain kolektor surya
pelat
datar,
kolektor
surya
pelat
bergelombang, dan kolektor surya pelat
bersirip. Beberapa jenis pengering surya pada
umumnya menggunakan kolektor pelat datar
sebagai pelat absorber. Dari penelitian yang
terdahulu (Hollands, 1965) yang melakukan
penelitian dengan menggunakan pelat
bergelombang sebagai pelat penyerap pada
kolektor surya, diperoleh kesimpulan bahwa
tingkat absorbsivitas pelat penyerap terhadap
radiasi matahari meningkat. Radiasi yang
mengenai pelat penyerap yang berbentuk
gelombang, sebagian akan dipantulkan ke
penutup transparant dan sebagian lagi akan
dipantulkan
ke
bagian
gelombang
disebelahnya. Dengan menggunakan pelat
gelombang, pemantulan berulang akan lebih
banyak terjadi daripada hanya menggunakan
pelat datar sebagai pelat penyerap, yang hanya
mengandalkan pemantulan berulang yang
terjadi antara penutup transparant dan pelat
penyerap. Penelitian I Dewa Gede Aditya
Kresnawan
(2013)
tentang
analisis
performansi
kolektor
surya
pelat
bergelombang dengan aliran fluida mengikuti
kontur pelat dan variasi jumlah saluran udara
didapat kesimpulan bahwa bidang penyerapan
dengan pelat bergelombang menjadi lebih
luas.
Maka dalam penelitian ini akan
menggunakan empat kolektor surya pada
masing-masing sisi ruang pengering dengan
tujuan menambah luas bidang penyerapan
serta menyerap sinar matahari dari berbagai
posisi arah penyinaran.
Dasar Teori
Perpindahan panas (heat transfer) adalah
proses berpindahnya energi kalor atau panas
(heat) karena adanya perbedaan temperatur.
Dimana, energi kalor akan berpindah dari
temperatur media yang lebih tinggi ke
temperatur media yang lebih rendah. Proses
perpindahan panas akan terus berlangsung
sampai ada kesetimbangan temperatur yang
terjadi pada kedua media tersebut. Proses
perpindahan panas dapat terjadi secara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan panas secara konduksi adalah
perpindahan panas yang terjadi pada suatu
media padat, atau pada media fluida yang
diam. Konduksi terjadi akibat adanya
perbedaan temperatur antara permukaan yang
satu dengan permukaan yang lain pada media
tersebut.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Laju konduksi dikenal dengan Hukum
Fourier tentang Konduksi ( Fourier Low of
Heat
Conduction),
yang
persamaan
matematikanya sebagai berikut:
qkond = -kA
dT
dx
(1)
dimana :
qkond = laju perpindahan panas konduksi (W)
K
= konduktivitas termal bahan (W/m.K)
A
= luas penampang tegak lurus terhadap
arah aliran panas (m2)
dT
dx
= gradien temperatur pada penampang
dimana :
ݍௗ = laju pertukaran panas radiasi (W)
ߝ
= emisivitas (Ͳ ߝ ͳ)
ߪ
= konstanta proporsionalitas dan disebut
konstanta Stefan-boltzmann yang nilainya
5,67 x 10-8 (W/m2K4)
ܣ
= luas bidang permukaan (m2)
ܶ௦
= temperatur benda (K)
Bila energi radiasi menimpa permukaan
suatu media, maka sebagian energi radiasi
tersebut akan di pantulkan (refleksi), sebagian
akan diserap (absorpsi), dan sebagian lagi
akan diteruskan (transmisi), seperti ditunjukan
pada gambar 1 dibawah ini:
tersebut (K/m)
(-)
= perjanjian Fourier
Perpindahan panas konveksi adalah
perpindahan panas yang terjadi dari suatu
permukaan media padat atau fluida yang diam
menuju fluida yang mengalir atau bergerak
atau sebaliknya akibat adanya perbedaan
temperatur.
Laju perpindahan panas konveksi adalah
merupakan
hukum
Newton
tentang
pendinginan (Newton's Law of Cooling) yaitu:
qkonv = h. As .(Ts - T¥ )
(2)
dimana :
qkonv = Laju perpindahan panas konveksi (W)
= Koefisien perpindahan panas konveksi
h
( W/m2.K)
As = Luas permukaan perpindahan panas
(m2)
Ts
= Temperatur permukaan (K)
T∞
= Temperatur fluida (K)
Energi dari medan radiasi ditransportasikan
oleh
pancaran
atau
gelombang
elektromagnetik (photon), dan asalnya dari
energi dalam material yang memancar.
Transportasi energi pada peristiwa radiasi
tidak harus membutuhkan media, justru
radiasi akan lebih efektif dalam ruang hampa.
Besarnya radiasi yang dipancarkan oleh
permukaan suatu benda riil (nyata), ݍௗǡ
(W), adalah :
ݍௗǡ ൌ ߝǤ ߪǤ ܶ ସ Ǥ ܣ
(3)
Gambar 1. Bagan pengaruh radiasi datang
Sumber : (Holman J.P., 1997 halaman 343)
Kolektor Pelat Datar Standar
Pada kolektor surya yang digunakan
sebagai pemanas udara, radiasi matahari tidak
akan sepenuhnya diserap oleh pelat penyerap.
Sebagian
radiasi
akan
dipantulkan
(direfleksikan) menuju bagian dalam penutup
transparan. Pantulan sinar yang menuju
penutup transparan akan dipantulkan kembali
dan sebagian lainnya terbuang ke lingkungan.
Proses penyerapan radiasi ini diperlihatkan
pada Gambar 2.
Gambar 2. Penyerapan radiasi matahari oleh kolektor
Sumber: (Aditya Kresnawan, I Dewa Gede, 2013)
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Energi yang berguna digunakan untuk
menghitung seberapa besar panas yang
berguna yang dihasilkan oleh kolektor surya.
Sedangkan efisiensi
digunakan untuk
menghitung performansi atau unjuk kerja dari
kolektor surya tersebut.
Untuk perhitungan energi yang diserap
atau energi berguna pada kolektor digunakan
persamaan:
ܳ௨ ൌ ݉ሶǤ ܥ Ǥ ሺܶ െ ܶ ሻ
(4)
dimana:
ܳ௨ = panas yang berguna (W)
݉ሶ = laju aliran massa fluida (kg/s)
ܬ
ܥ = kapasitas panas jenis fluida ሺ ൗ݇݃Ǥ ιܥሻ)
Universitas Udayana didapat kadar air bunga
kamboja yang masih basah sekitar 88,8%,
serta kadar air bunga kamboja yang sudah
kering sekitar 19,7%. Dengan massa 160 gr
untuk setiap rak yang terdapat pada ruang
pengering.
ܶ = temperatur fluida keluar (ι)ܥ
ܶ = temperatur fluida masuk (ι)ܥ
Efisiensi kolektor adalah perbandingan
panas yang diserap oleh fluida atau energi
berguna dengan intensitas matahari yang
mengenai kolektor. Performansi kolektor
dapat dinyatakan dengan efisiensi thermal.
Efisiensi kolektor surya dihitung
menggunakan persamaan:
Gambar 3. Bahan Uji : Bunga Kamboja
ă ൌ
ொೠ
Ǥூ
ൌ
ሶǤ Ǥሺ் ି் ሻ
ூ
1
2
3
4
(5)
dimana:
ŋ = efisiensi kolektor
ܳ௨ = panas berguna (W)
݉ሶ = laju aliran massa fluida (kg/s)
ܬ
ܥ = kapasitas panas jenis fluida ( ൗ݇݃Ǥ ι) ܥ
ܶ = temperatur fluida keluar (ι)ܥ
ܶ = temperatur fluida masuk (ι)ܥ
ܣ = luas bidang penyerapan kolektor (݉ଶ )
= ்ܫradiasi surya yang jatuh pada bidang
kolektor (ܹ Τ݉ଶ )
Metode Penelitian
Penelitian ini akan menguji sebuah alat
pengering
dengan
kolektor
pelat
bergelombang dengan menggunakan metode
eksperimental. Setelah persiapan selesai maka
dilakukan pengujian pada kolektor surya
dengan cara pengamatan dan pencatatan dan
data-data yang ditunjukan oleh alat ukur.
Bunga kamboja yang akan digunakan
sebagai bahan penelitian dari jenis bunga
kamboja kuning (bunga kamboja cendana).
Dari
penelitian
yang
dilakukan
di
Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian
6
5
Gambar 4. Ilustrasi alat pengering surya
Keterangan gambar:
1. Cerobong : memberikan tarikan untuk
keluarnya udara
2. Rak pengering : tempat meletakkan
bahan yang akan dikeringkan
3. Plastik bening : untuk penutup ruang
pengering dan atap
4. Kolektor surya : untuk menangkap dan
mengumpulkan panas matahari
5. Saluran udara masuk : sebagai saluran
masuknya udara secara alami
6. Pelat Bergelombang : sebagai area
penyerapan panas matahari
Pada Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa
radiasi matahari yang mengenai penutup
transparan
akan
menembus
penutup
transparan dan mengenai pelat bergelombang
yang sudah di cat hitam. Di dalam kolektor,
radiasi matahari akan dipantulkan scara
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
berulang karena adanya bentuk bergelombang
dari pelat menyerap. Udara yang masuk
melalui saluran masuk kolektor akan menerpa
pelat penyerap yang sudah panas dan
memindahkan panas dari pelat keluar menuju
ruang pengering melalui saluran keluar
kolektor.. Udara panas tersebut akan mengalir
mengenai bahan uji yang telah disusun di atas
rak pengering. Akibat dialirkan udara panas
maka bahan uji akan mengalami penurunan
kadar air dan membuat bahan uji mengalami
proses pengeringan. Selanjutnya udara panas
tersebut akan dikeluarkan melalui cerobong
yang terdapat diatas ruang pengering.
Variable bebas adalah variable yang
mempengaruhi munculnya suatu gejala.
Dalam penelitian ini variable bebas yang
dihitung adalah waktu pengeringan (t).
Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel teikatnya adalah : Energi yang
diserap kolektor ( ܳ௨ ), Efisiensi pengeringan
(ηp ), Energi berguna untuk penguapan (ܳ )
Diagram alir penelitian
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengujian kemudian dilakukan
perhitungan dengan menggunakan persamaanpersamaan di atas diperoleh hasil yang dibuat
dalam grafik hasil pengujian.
1. Perbandingan Energi Masuk Tiap
Kolektor
Gambar 6. Perbandingan energi masuk tiap
kolektor
Pada gambar 6. dapat dilihat pebandingan
enegi masuk tiap kolektor, dimana
perbandingannya tidak terlalu besar sehingga
pada gambar terlihat seperti garis lurus ini
dikarenakan temperatur masuk yang diterima
tiap kolektor peredaannya tidak terlalu besar.
2. Perbandingan Energi Berguna Tiap
Kolektor
Gambar 7. Perbandingan energi berguna tiap
kolektor
Gambar 5. Langkah pengujian dan
pengambilan data
Pada gambar 7, terjadi perbedaan yang
besar pada energi beguna setiap kolektor,
dimana pada kolektor 1,2, dan 4 dapat
mencapai energi puncak sebesar 0,04 kJ/s
pada jam yang berbeda ini dikarenakan
penyerapan sinar matahari oleh tiap kolektor
tidak seragam tergantung pada pergerakan
matahari pada waktu pengujian.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
3. Kadar Air Bunga
Efisiensi Pengeringan
Kamboja
dan
Gambar 8. Grafik Kadar Air Bunga Kamboja
dan Efisiensi Pengeringan
Kandungan kadar air adalah parameter
utama proses pengeringan dan menjadi target
utama dalam proses ini. Kandungan kadar air
bunga kamboja jenis cendana kuning adalah
sebesar 88,8% sebelum mendapat perlakuan
proses pengeringan. Dapat dilihat pada
gambar 4.15, terjadi penurunan kadar air pada
bunga kamboja, dimana kadar air yang
dicapai besarnya adalah 74% . Penurunan
kadar air bunga kamboja terjadi sepanjang
waktu pengujian. Ini dapat menujukkan
bahwa, udara panas yang menyerap
kandungan air pada bunga kamboja telah
bersirkulasi.
Pada proses pengeringan, pada awal
dimulainya proses pengeringan tidak terjadi
perpindahan massa sehingga efisiensi
pengeringannya nol. Efisiensi pengeringan
terbesar terjadi pada pukul 09.00 wita yaitu
sebesar 1,3% karena kandungan air pada
bunga kamboja masih banyak. Selanjutnya
efisiensi menurun untuk waktu berikutnya
sampai akhir proses pengeringan.
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan data dan
analisa data dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari
perbandingan
pengeringan
menggunakan alat dengan cara alami,
didapatkan bahwa dengan menggunakan
alat akan dapat mempercepat proses
pengeringan. Massa akhir dari bahan yang
diuji menggunakan alat sebesar 0,69 kg
dan 1,25 kg dengan cara penjemuran
alami.
2. Selama pengujian yang sudah dilakukan,
penurunan kadar air yang dapat dicapai
sebesar 14,8% .
3. Efisiensi
pengeringan
pada
ruang
pengering terjadi paling besar pada pukul
09.00 yaitu sebesar 1,3% dan selanjutnya
menurun untuk waktu berikutnya.
Ucapan Terimakasih
Penelitian ini didanai dengan dana PNBP
oleh DIKTI Melalui LPPM dan Fakultas
Teknik Universitas Udayana Dengan Surat
Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian
Nomor : 2020/UN14.1.31/PN.00.00.00/2015 ,
Tanggal : 25 Mei 2015
Daftar Pustaka
[1] Aditya Kresnawan, I Dewa Gede, (2013)
,” Analisis Performansi Kolektor Surya
Pelat
Bergelombang Dengan Aliran
Fluida Mengikuti Kontur Pelat dan
Variasi Jumlah Saluran Udara “,
Skripsi Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Udayana,
Bali.
[2] Holman, J. P., alih bahasa oleh Ir. E. Jasjfi
M.Sc, (1985), Perpindahan Kalor,
Erlangga, Jakarta
[3] J.A Duffie,., and Beckman, W. A., (2006),
Solar
Engineering
of
Thermal
Processes, 3rd ed, John Wiley and Sons,
Inc, New York
[4] Jansen, Ted. J., alih bahasa oleh Prof.
Wiranto
Arismunandar,
(1995),
Teknologi Rekayasa Surya, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
COVER ............................................................................................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................................................................... ii
SAMBUTAN REKTOR .................................................................................................................................................................................................. iii
SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................................................................................................................... iv
REVIEWER ..................................................................................................................................................................................................................... v
PANITIA .......................................................................................................................................................................................................................... vii
JADWAL ACARA ........................................................................................................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................................................................... xxvii
KEYNOTE SPEAKER.................................................................................................................................................................................................... xlix
BIDANG KONVERSI ENERGI
NO
JUDUL
KODE
1
Genset dengan bahan bakar co-gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara
KE 01
2
Unjuk Kerja Pengering Surya Tipe Rak Pada Pengeringan Kerupuk Kulit Mentah
KE 02
3
Analisis Unjuk Kerja Sistem Turbin Gas Mikro Bioenergi Proto X-3 Berbahan Bakar LPG
KE 04
4
Optimasi periode data berdasarkan time constant pada pengujian unjuk kerja termal kolektor
surya pelat datar
KE 06
5
Pengembangan Model Matematika Kinetika Reaksi Torefaksi Sampah
KE 07
6
PENGGUNAAN GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN INJEKSI
KE 10
7
STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN GAS-SOLID DAN PEMBAKARAN PADA TANGENTIALLY
FIRED PULVERIZED-COAL BURNER DENGAN VARIASI SUDUT TILTING
KE 11
8
Pemanfaatan Panas Buang Kondenser pada Pengering Beku Vakum
KE 12
9
Sistem Pendingin Adsorpsi dengan Single Bed Adsorber
KE 13
10
Penerapan Evaporative Cooling Untuk Peningkatan Kinerja Mesin Pengkondisian Udara Tipe
Terpisah (AC Split)
KE 14
11
Penggunaan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air pada
Residential Air Conditioning Hibrida
KE 15
12
Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius
KE 17
13
PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR
KE 22
14
Karakteristik Pembentukan Cincin Vorteks pada Jet Sintetik akibat Perubahan Frekwensi Eksitasi
pada Aktuator Ber-cavity Kerucut
KE 23
15
KAJI TEORITIK KONSUMSI GAS LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER
TIPE KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE)
KE 24
16
STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP STRATIFIED DOWNDRAFT GASIFIER
KE 25
17
Prototipe Sistem Pengering Cengkeh Dengan Energi Surya
KE 26
18
Drag Reduction in Flow Separation Using Plasma Actuator in Cylinder Models
KE 28
19
PENGARUH VARIASI NORMALITAS AKTIVATOR PADA AKTIVASI NaOH-FISIK ADSORBEN FLY ASH
BATUBARA TERHADAP PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH
KE 29
xxvii
20
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN AWAL TIPE STRAIGHT PADA MINYAK KELAPA TERHADAP
SUDUT SEMPROT NOSEL
KE 30
21
Analisis Beban Thermal Rancangan Mesin Es Puter Dengan Kompresor ½ PK Untuk Skala Industri
Rumah Tangga
KE 32
22
Rancang Bangun Kondenser pada Pengering Beku Vakum
KE 34
23
ANALISIS PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR DENGAN PELAT KOLEKTOR BENTUK-V
KE 35
24
Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja
KE 37
25
Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric Reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap
Gejala Kavitasi
KE 38
26
Karakterisasi Pembentukan Deposit pada Ruang Bakar Mesin Diesel Dengan Metode Tetesan Pada
Pelat Panas
KE 40
27
Pengujian Performa Sistem Pendingin Absorpsi dengan Energi Panas Matahari di Universitas
Indonesia Depok
KE 41
28
Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas Campuran Air dan Minyak Nabati untuk aplikasi
sebagai refigeran sekunder
KE 42
29
PENGGUNAAN SOLAR COLLECTOR SEBAGAI PEMANAS AWAL DAN PIPA KONDENSAT SEBAGAI HEAT
RECORVERY PADA BASIN SOLAR STILL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI
KE 43
30
Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar
KE 44
31
Karakteristik Api Premiks Biogas pada Counterflow Burner
KE 45
32
Theoretical Study of Forced Convective Heat Transfer in a Hexagonally Configured Seven-VerticalRod Bundle in Zirconia-Water Nanofluid
KE 47
33
KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT
MEmproduksi GARAM Dan AIR TAWAR
KE 48
34
ANALISIS KARATERISTIK PEMBAKARAN BRIKET ARANG LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT dengan
VARIASI BAHAN PEREKAT (BINDER) KANJI dan TAR MENGGUNAKAN METODE THERMOGRAVIMETRI
ANALYSIS (TGA)
KE 50
35
PENINGKATAN HASIL EKSTRAKSI MINYAK NILAM DENGAN METODE HYDRO-STEAM MICROWAVE
DISTILLATION
KE 51
36
PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN SUDUT TURBULATOR TERHADAP LAJU PERPINDAHAN PANAS
PADA ALAT PENUKAR KALOR ALIRAN BERLAWANAN (COUNTER FLOW HEAT EXCHANGER)
KE 52
37
Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik
KE 53
38
EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE
KE 54
39
Penentuan Sub-sub Pola Aliran StratifiedAir-Udara pada Pipa Horisontal MenggunakanPengukuran
Tekanan
KE 56
40
Distribusi Temperatur Pada Microwave menggunakan Metode CFD
KE 57
41
PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR TERHADAP PROSES PENDINGINAN PADA MINI CHILLER
KE 58
MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK
xxviii
42
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
PENGONTROLAN KUALITAS ANODE SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC) MELALUI PENGONTROLAN
POROSITAS
KE 59
43
Pengaruh Kandungan Air pada Proses Pembriketan Binderless Batubara Peringkat Rendah
Indonesia
KE 61
44
Perancangan Perangkat Eksperimen Kondensasi Kontak Langsung dengan Keberadaan Non
Condensable Gas
KE 62
45
Model Laju Kinetik Dekomposisi Biomasa Untuk Pembentukan Tar Pada Proses Pirolisis
KE 65
46
Analisis CFD Penempatan Air Conditioning Unit pada KRD Ekonomi Bandung Raya
KE 66
47
Pengaruh temperatur permukaan sel surya terhadap daya pada kondisi pemodelan dan nyata
KE 67
48
Pengaruh Pemilihan Jenis Material Terhadap Nilai Koefisien Perpindahan Panas pada Perancangan
Heat Exchanger Shell-Tube dengan Solidworks
KE 73
49
PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP
KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN
KE 74
50
Pembakaran Rice Husk dan Coconut Shell Dalam Fluidized Bed Combustor
KE 75
51
Studi Eksperimental Penyimpanan Energi Termal pada Tangki Pemanas Air Tenaga Surya yang
Berisi PCM
KE 76
BIDANG MANUFAKTUR
NO
JUDUL
KODE
1
Optimalisasi Parameter Proses Cetak Injeksi Plastik dengan Metode Simulasi untuk Menurunkan
Cacat Defleksi
MAN
01
2
Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional
MAN
02
3
Optimasi Karakteristik Statik Spindel Mesin Perkakas Buatan Dalam Negeri
MAN
04
4
Pengaruh ketebalan terhadap akurasi persamaan Rosenthal untuk model analitik proses
pengelasan
MAN
09
5
Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
Permukaan Proses Gerinda Silinderis Dengan Center Pada Baja AISI 4140
MAN
10
6
Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
Permukaan Proses Gerinda Silinderis Baja Aisi 4140 Menggunakan Media Pendingin (Coolant
Campuran Minyak Sawit dan Calcium Hypochlorite)
MAN
11
7
PENINGKATAN KEAKURASIAN GERAKAN PADA PROTOYPE MESIN CNC MILLING Mini 3-AXIS
MAN
12
8
Nilai kekasaran permukaan paduan magnesium AZ31 yang dibubut menggunakan pahat potong
berputar
MAN
13
9
Pengaruh Variasi Kecepatan Gerak Benda Kerja terhadap Umur pada Proses Pembuatan Cetakan
Paving AISI 1045 Home Industry Menggunakan Metode Flame Hardening
MAN
14
10
Kekasaran permukaan baja karbon sedang akibat proses sand-blasting dengan variasi tekanan dan
sudut penyemprotan
MAN
15
xxix
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
11
Pemrograman CNC 5-Axis untuk Pembuatan Runner Turbin Propeler berbasis Feature
MAN
16
12
Desain, Manufaktur, dan Inspeksi Produk Berbasis Fitur
MAN
17
13
Simulasi Proses Active Hydro-Mechanical Drawing dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga
pada Material Aluminium AlMg
MAN
20
14
APLIKASI METODOLOGI DESAIN HATAMURA UNTUK PROSES DESAIN JIG DAN FIXTURE
MAN
21
15
PEMBUATAN MODUL PENGUJIAN KETELITIAN GEOMETRIK MESIN CNC MILLING VERTIKAL DENGAN
METODE DOUBLE BALL BAR
MAN
23
16
Sustainable Product Development for Motorcycle Sidestand using Pugh’s Concept Selection
Method
MAN
24
17
Pemodelan Penyalaan Pada Proses Bubut Kering Magnesium AZ31 Menggunakan Jaringan Syaraf
Tiruan
MAN
25
18
Pengaruh Plunge Depth dan Preheat Terhadap Sifat Mekanik Sambungan Friction Stir Welding
Polyamide
MAN
26
BIDANG MEKANIKA TERAPAN
NO
JUDUL
KODE
1
Analisis Penurunan Efisiensi Motor Listrik Akibat Cacat Pada Bantalan
MT
01
2
Unjuk Kerja Alat Pembuat Ice Slurry dengan Air Laut
MT
02
3
Pengaruh Variasi Diameter Orifice Terhadap Karakteristik Dinamis Hydraulic Motor Regenerative
Shock Absorber (HMRSA) dengan Satu Silinder Hidraulik
MT
03
4
Pengaruh jumlah lilitan pipa sebagai pemanasan awal pada kompor pembakar jenazah
MT
04
5
SIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU
KABUPATEN KOTABARU
MT
05
6
Studi Karakteristik Penjalaran Gelombang Tegangan (Stress Wave) Berupa Emisi Akustik (Acoustic
Emission, AE) Pada Struktur Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger)
MT
06
7
Pengaruh Pelumas Refrijeran pada Kinerja Alat Penukar Kalor Microchannel Sistem Tata Udara
MT
07
8
Nonlinear Behaviour of Toroidal Shells of In-Plane and Out-of-Plane Oval Cross Sections under
Internal Pressure
MT
08
9
PERANCANGAN JARINGAN PIPA TRANSMISI MATA AIR UMBULAN
MT
09
10
Analisis Tegangan Pada Beberapa Jenis Steam Jet Ejector
MT
10
11
Optimasi Pembuatan Biodiesel dengan Multi-Feedstock (CPO dan Jatropha) Berbantuan Ultrasonik
pada 28 kHz
MT
11
12
DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC
MT
13
13
Wind and Earthquake Loads On The Analysis of a Vertical Pressure Vessel For Oil Separator
MT
14
14
Pengembangan Impact Energy Absorber Dengan Pengaturan Jarak Crash Initiator
MT
15
xxx
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
15
Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal
MT
17
16
PERANCANGAN RODA PENGGERAK ROBOT PENDOBRAK PINTU
MT
19
17
Pengaruh Jumlah dan Sudut Sudu Pengarah Omni-Directional Terhadap Daya yang Dihasilkan
Turbin Angin Savonius
MT
20
18
UJI KINERJA MODIFIKASI KOMPOR ( TUNGKU ) TANAH LIAT BERBAHAN BAKAR BRIKET LIMBAH
KULIT JAMBU METE
MT
21
19
Penghitungan Numerik Kekuatan Buckling Struktur Kolom Taper
MT
22
20
Analisis Suara pada Rotordinamik akibat Unbalance, Misalignment, dan Looseness
MT
23
21
Analisis Gaya Pada Hanger Shaft “Suspensi Anting-Anting” Untuk Bogie Kereta Monorel Jenis
Straddle
MT
24
22
Rancang Bangun Smart Greenhouse Untuk Pembudidayaan Tanaman Dengan Menerapkan Solar
Cell Sebagai Tenaga Listrik
MT
26
23
Rancang Bangun Prototipe Quadrotor Tanpa Awak
MT
27
24
DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR
ELEKTRODE
MT
28
25
Perancangan Pengering Bambu Resonator Gamelan dengan Memanfaatkan Limbah Termal
Peleburan Bahan Gamelan
MT
29
26
Smart Chassis System Berbasis Proporsi Kontrol Traksi dan Pengereman
MT
31
27
Rancang Bangun Alat Pres Parutan Kelapa Tipe Ulir Daya Penggerak Motor Listrik
MT
32
28
Pembuatan dan Pengujian Prime Mover Termoakustik Tipe Gelombang Tegak
MT
33
29
STUDI AWAL UNJUK KERJA PENDINGIN UDARA (AIR COOLER) BERBASIS TERMOELEKTRIK PADA
AIR DUCT SEPEDA MOTOR TIPE SKUTIK
MT
34
30
Desain Mekanisme Alternatif Penerus Daya dari Poros Turbin Propeler ke Poros Generator dengan
Menggunakan TRIZ
MT
35
31
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH
MT
37
32
Alat Bantu Analisis Kerusakan Anti-friction Bearing Pada Unit Alat Berat
MT
40
33
Kaji Eksperimental prilaku degradasi kokas dari batubara muda
MT
43
34
PEMODELAN DAN SIMULASI DINAMIKA HANDLING MOBIL LISTRIK UNS GENERASI II
MT
45
35
Analisa Pemodelan dan Simulasi Gerak Aktuator Punch pada Mesin Pres untuk proses Deep
Drawing
MT
48
36
Kaji Banding Prediksi Kerusakan Pada Bantalan Gelinding Melalui Sinyal Getaran Dan Sinyal Suara
MT
49
xxxi
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
37
Analisa Efek Whirling pada Poros karena Pengaruh Letak Beban dan Massa terhadap Putaran Kritis
MT
50
38
Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum
MT
51
39
Analisa Pengaruh Jarak Choke Bean Terhadap Laju Erosi Aliran Dua Fasa Steam-Solid di Dalam
Elbow pada Pipa Vertikal Injektor Uap Menggunakan CFD
MT
52
40
Kaji Eksperimental Penerapan Peredam Dinamik TLCD dan TMD
Struktur Geser Dua Derajat Kebebasan
MT
55
41
Variasi bahan dan warna atap bangunan untuk Menurunkan Temperatur Ruangan akibat
Pemanasan Global
MT
57
42
Perancangan Evaporator Vakum Penurun Kadar Air Dalam Madu Kapasitas 50 Liter
MT
58
43
Analisis getaran untuk memprediksi batas kecepatan flutter dengan model seksional menggunakan
metode ARMA
MT
59
44
Perancangan Sistem Kendali NCTF Berbasis Arduino Mega untuk Sistem Putar Eksentris Satu Massa
Horisontal
MT
60
45
Analisis Metode Elemen Hingga pada Sendi Panggul Buatan Saat Digunakan untuk Menjalankan
Ibadah Salat
MT
62
46
Pengembangan cengkam elektrostatik fleksibel dengan elektroda berstruktur pilar-pilar skala mikro
MT
63
47
Analisis Distribusi Temperatur pada Mesin Produksi “Bata Umpak ”
MT
64
48
Rancang Bangun Peralatan Fisioterapi Dua Derajat Kebebasan Berbiaya Rendah
MT
65
49
PENERAPAN ANALISIS MODE DAN EFEK KEGAGALAN BERBASIS KEHANDALAN PADA PEMBUATAN
KENDARAAN HEMAT ENERGI TIM CIKAL ITB
MT
66
50
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS
EDDY
MT
67
51
Pengaruh Alur Berbentuk Segi Empat Pada Permukaan Silinder Dengan Variasi Diameter Silinder
MT
68
52
Analisis Tegangan pada Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Gerakan Gait Cycle
MT
70
53
Kinematic Design of Tree Degrees of Freedom Planar Parallel Mechanism with Consideration of
Workingspace, Singularity and Dexterity
MT
71
54
ANALISIS TEGANGAN PLATFORM MOBIL LISTRIK CROSS OVER
MT
73
55
Pengujian Fungsi Purwarupa Pintu Geser Kompak Busway dengan Mekanisme Puli dan Sabuk
MT
74
56
Kaji Awal Pengembangan Metode Visi Komputer Berbasis Deteksi Tepi untuk Pengukuran Sebidang
Defleksi Struktur
MT
75
57
INVESTIGASI REM ANTI-LOCK BRAKE SYSTEM (ABS) DENGAN PENAMBAHAN KOMPONEN
PENGGETAR SOLENOID
MT
76
58
Sustainable Product Development for Irrigation Water Pump using Biogas Fuel
MT
77
xxxii
pada Model
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
59
Studi Parameter Sistem Peredam Getaran Dinamik Tipe Dual-Beam
MT
80
60
Pembuatan Model Solid Tangan Palsu (Prosthetic Hand) Manusia Metode 3D Scanner dengan
menggunakan Perangkat Lunak Autodesk 3D Max Design dan NetFabb
MT
81
61
Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka dan Kontrol Aktif Suction Terhadap Koefisien
Tekanan Pada Model Kendaraan
MT
83
62
PENINGKATAN KEANDALAN PADA DRIVE STATION ALAT ANGKUT REL KONVEYOR DENGAN
METODE FAILURE MODE, EFFECT and CRITICALITY ANALIYSIS (FMECA)
MT
84
63
Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos
MT
89
BIDANG TEKNIK INDUSTRI
NO
JUDUL
KODE
1
Pembuatan Aplikasi Basis Data Untuk Desain Snap-Fit Optimum
TI
04
2
PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN INDEKS KOMPLEKSITAS PROSES PERAKITAN MANUAL
TI
05
3
Studi Kelayakan Pembangkitan Daya Kogenerasi Mesin Gas Bandara Udara
TI
06
4
“Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Menggunakan Metode Performance Prism”
TI
07
5
ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA BANGUNAN DALAM PEMBANGUNAN RUMAH TIPE “X” DI
PERUMAHAN ALAM SUTERA TANGERANG
TI
08
6
Optimasi Desain Tata Letak Fixture dengan Menggunakan Algoritma Genetika
TI
12
7
Analisis Parameter Spatio-Temporal pada Basis Data Gerak Berjalan Orang Indonesia
TI
13
8
Penerapan Metode Design for Manufacture and Assembly pada Handle Transformer Hand Bike
TI
14
9
Analisis Dfma pada Produk Plastik Kasus Projector
TI
15
10
RANCANGAN KLASTER INDUSTRI MARITIM TERINTEGRASI SEBAGAI BAGIAN DARI KONSEP
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
TI
16
11
Analisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri
Perkapalan
TI
17
12
Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off
TI
18
13
PENGEMBANGAN MODEL PROSES PRODUKSI BATA RINGAN (Autoclaved Aerated Concreated /
AAC) DALAM MENDUKUNG KUALITAS PRODUKSI
TI
19
14
Pemodelan Sistem Kendali Irigasi Drip Untuk Budidaya Tanaman Kedelai Berbasis Analisis
Evapotranspirasi Penman Monteith
TI
20
15
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik
Mandiri untuk Rumah Tinggal
TI
21
BIDANG PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
xxxiii
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
NO
JUDUL
KODE
1
Integrasi Soft Skill dalam Matakuliah “Tugas Akhir”
PTM
01
2
Pengaruh Penerapan Blended Learning Pada Praktikum Mekatrionika Terhadap Pencapaian Hasil
Pembelajaran Praktikan
PTM
0
3
IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN APLIKASI BERBICARA PADA PERENCANAAN KOMPONEN
MESIN DAN PENGARUHNYA PADA PERKULIAHAN
PTM
03
4
Perancangan dan Evaluasi Kinematika Pada Mainan Mekanikal Edukatif
PTM
04
5
Masalah dalam Pembelajaran Gambar Teknik dan Gambar Mesin serta Usulan Solusinya
PTM
05
6
PERGURUAN TINGGI TEKNIK KUNCI MENGATASI KEKURANGAN INSINYUR MENGHADAPI MEA
2015
PTM
06
7
Rancang Bangun Peralatan Praktikum “Pengujian Defleksi pada Beam dan Shaft” untuk Mata
Kuliah Mekanika Kekuatan Material
PTM
07
BIDANG MATERIAL
NO
JUDUL
KODE
1
Pengujian Kinerja PCM Beeswax Sebagai Thermal Storage pada Aplikasi Pemanas Air Domestik
Material
02
2
Studi Experimental Pengaruh Variasi Temperatur Pencampuran Terhadap Sifat Mekanik
Campuran Polypropylen, Polyetylen Dan Fiber Glass Menggunakan Mesin Mixer Buatan Sendiri
Material
03
3
Model Matematik : Pengaruh Suhu Dan Waktu Tahan Pada Proses Annealing Terhadap Kekerasan
Baja karbon
Material
04
4
MODIFIKASI GATING SYSTEM UNTUK MENGATASI CACAT SHRINKAGE PADA BAGIAN GROOVE
PADA PRODUK PUMP CASING F-60 DENGAN MATERIAL AISI 304
Material
06
5
ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT VINYL ESTER BERPENGUAT SERAT E-GLASS TIPE MULTIAXIAL
DENGAN METODE VARTM UNTUK APLIKASI PADA LAMBUNG KAPAL CEPAT
Material
08
6
Characterization of Bioceramic Powder from Clamshell (Anadara Antiquata) Prepared By
Mechanical and Heat Treatments for Medical Application
Material
09
7
KOROSI INFRASTRUKTUR BETON BERTULANG DI KABUPATEN ACEH BARAT PASCA TSUNAMI 2004
Material
10
8
Aplikasi Low Pressured Sitering Untuk Pengolahan Limbah Kemasan Aluminium Foil Menjadi
Papan
Material
11
9
Pengaruh Variasi Laju Solidifikasi terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanis dan Akustik Perunggu
Material
13
10
Penggunaan ISE Dalam Penentuan Koefisien Pengerasan Regang Baja Untuk Prediksi Properties
Material Berdasarkan Hardness Value
Material
14
xxxiv
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
11
The Effect of Various Post Curing Time and Polymer Composition on Tensile Strength and
Microhardness between Epoxy Resin and Hardener
Material
15
12
Perbandingan Perlakuan Acrylic Acid dan Acrylic Acid Terhadap Keausan Komposit Polypropelene
Berpenguat Serat Sisal
Material
16
13
Studi Eksperimen Sifat Mekanis Hibrid Komposit Epoxy dengan Penguat Serat Karbon dan Serat
Basalt pada Beban Tarik
Material
17
14
PENGARUH PENAMBAHAN MODIFIER Sr TERHADAP MORFOLOGI FASA INTERMETALIK PADUAN
ALUMINIUM SILIKON EUTEKTIK ( Al-11%Si )
Material
18
15
ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR PENYANGGA KONVEYOR YANG DIPENGARUHI OLEH KOROSI
DENGAN BANTUAN SOFTWARE SOLIDWORKS
Material
19
16
Usaha Peningkatan Ketangguhan Baja Tulangan Beton Komersial dengan Proses Pemanasan
Kontinu pada Temperatur Eutectoid
Material
20
17
Studi Eksperimen Pembuatan Komposit Metal Matrik Aluminium Penguat SiC Wisker dan A2O3
Partikel sebagai Material Alaternatif
Material
21
18
Kekuatan Bending dan Impak Komposit Clay/Fly ash Untuk Aplikasi Fire Brick
Material
23
19
Pengujian Kandungan Unsur Logam Serat Ijuk dengan X-Ray Fluorescence Testing
Material
27
20
Pemetaan Potensi Limbah Aluminium untuk Bahan Baku Jendela Kapal
Material
29
21
Tingkat Kekasaran Permukaan Stainless Steel 316L Akibat Tekanan Steelballpeening
Material
30
22
Studi Performan Balistik pada Komposit Besi Cor Kelabu Berpenguat Kawat Baja
Material
31
23
Analisis Kegagalan Clamp U pada Sepeda Motor 200 cc
Material
32
24
Penyerapan Air pada Epoxy dan Polyester Tak Jenuh dan Pengaruhnya pada Kekuatan Tarik
Material
34
25
PENGARUH JENIS SERAT TERHADAP KUALITAS HASIL PEMESINAN BAHAN KOMPOSIT
Material
35
26
KARAKTERISTIK LAJU KEAUSAN KOMPOSIT AlSiTiB/SiC DAN AlSiMgTiB/SiC
Material
36
27
Modifikasi Kekerasan Baja Tahan Karat AISI 316L Dengan Menggunakan Proses Steel Ball Peening
Material
37
28
Karakteristik Kekuatan Bending dan Impact akibat Variasi Unidirectional Pre-Loading pada serat
penguat komposit Polyester
Material
38
29
Analisa Kekuatan Maksimal bata plastik hasil pengepresan jeis Polyethelene Terephthalate
Material
39
30
Sifat Tarik dan Lentur Komposit rHDPE/Serat Cantula dengan Variasi Panjang Serat
Material
40
31
Analisis struktur mikro dan kekerasan paduan Al scrapmenggunakan metode pengecoran
evaporative
Material
44
xxxv
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
32
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SIFAT MAKANIK KOMPOSIT SERAT PURUN TIKUS (ELEOCHARIS
DULCIS) BERMATRIK POLYESTER DENGAN PERLAKUAN NaOH
Material
45
33
Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Bending Komposit Poliester Berpenguat Serat Daun
Gewang
Material
46
34
Analisis Struktur Mikro dan Fraktografi Hasil Pengelasan GMAW Metode Temper Bead Welding
dengan Variasi Masukan Panas pada Baja Karbon Sedang
Material
47
35
KAJIAN Penggunaan metoda taguchi pada proses pembentukan komposit tehadap Sifat mekanik
bahan
Material
48
36
Panel Akustik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Batu Apung Dengan Pengikat Poliester
Material
49
xxxvi
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang
untuk Pengering Bunga Kamboja
Ketut Astawa1), Nengah Suarnadwipa2), Widya Putra3)
1.2,3
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana-Indonesia. 80361
awatsa@yahoo.com
Abstrak
Penggunaan energi matahari untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian saat ini masih banyak
dilakukan secara konvensional yaitu dengan memanfaatkan radiasi matahari secara langsung,
dimana bahan atau obyek yang dikeringkan diletakan di lantai/tanah dan kemudian ditaruh di bawah
terik matahari. Kelemahan dari cara ini adalah bahan yang dikeringkan memerlukan tempat yang
luas, pengeringan yang tidak merata, waktu pengeringan yang lama sehingga kurang efisien. Untuk
itu diperlukan sebuah alat untuk proses pengeringan tersebut, alat ini disebut kolektor surya. Dari
jenis kolektor surya ada dua jenis yaitu kolektor surya pelat datar dan kolektor surya pelat
bergelombang.
Pada penelitian ini digunakan kolektor surya pelat bergelombang yang bertujuan untuk
menambah luasan permukaan penerima radiasi matahari, dengan demikian udara yang keluar dari
kolektor ini temperaturnya diharapkan akan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
kolektor surya pelat datar. Penelitian ini menggunakan aliran alami dengan ketinggian cerobong
pembuangan udara dan uap air setinggi 50 cm serta jumlah rak sebanyak 10 tingkat dengan
Pengujian dilakukan satu kali dan selanjutnya dilakukan perhitungan serta analisa.
Dari hasil pengujian dan perhitungan terlihat bahwa performansi yang dihasilkan kolektor surya
dengan pelat bergelombang adalah menghasilkan energi berguna sebesar 0,0153 kJ/dt dan efisiensi
rata-rata 0,64%.
Kata kunci : kolektor surya pelat bergelombang, cerobong, energi berguna, efisiensi
Abstract
Nowdays, the use of solar energy for drying agricultural products is still widely used
conventionally by utilizing solar radiation directly wherein drying material were placing on the
floor or ground under the sun radiation directly. The disadvantages of this conventional methods is
the drying material would require wide space, has unequally drying, and require quite long drying
time, so that this conventional methods would became inefficient. Considering those situation, it
necessary to provide a drying process equipment that called solar collector. There are two types of
solar collector i.e flat plate solar collector and corrugated plate solar collector.
In this study is used the corrugate plate solar collector aiming to increase receiving area of solar
radiation, so that it expected the exiting air temperature from the corrugated plate would higher than
using flat plate solar collector. In this research is used a natural air flow system for an exhaust
stack of air and water vapor which has 50 cm of height, this drying system as well as uses 10 levels
of shelves , in which the assessment would taking place only once and then the data resulted would
be calculated and analysed .
As a result, it can be showed that the corrugated plate solar collector is able to generate 0.0153
kJ/s of useful energy and average efficiency of 0.64%.
Keywords : corrugated plate solar collector, chimney, useful energy, efficiency
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Pendahuluan
Ketersediaan energi panas matahari yang
berlimpah dan sifatnya yang ramah
lingkungan,
sangat
mendukung
akan
pemanfaatannya diberbagai sektor, seperti
pembangkitan listrik, pemanas air, dan
pengeringan hasil pertanian. Kolektor surya
merupakan alat yang berfungsi untuk
mengumpulkan
energi
surya
dan
mengubahnya menjadi energi panas (kalor)
yang berguna. Dalam penelitian ini kolektor
surya digunakan sebagai alat pengering.
Pengeringan adalah suatu
proses untuk
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian
air suatu bahan dengan atau tanpa adanya
bantuan energi panas. Sehingga terjadi
pemindahan panas dan massa uap air secara
simultan.
Pada penelitian ini kolektor surya akan
digunakan sebagai penegring bunga kamboja.
Bali merupakan tempat yang banyak
ditumbuhi oleh bunga kamboja, tidak
mengherankan dikarenakan masyarakat Bali
sangat tergantung dengan bunga yang biasa
digunakan untuk sarana persembahyangan.
Disamping
itu bunga kamboja kering
sekarang banyak digunakan sebagai bahan
campuran pembuatan kosmetik, lulur, dupa,
dan lain-lain. Untuk mendapatkan kualitas
bunga kamboja kering yang bagus maka
penjemuran harus dilakukan dibawah panas
matahari yang cukup terik. Bila dilakukan
dengan panas yang tidak memadai maka
pengeringan akan membutuhkan waktu yang
sangat lama dan bunga tidak akan kering
dengan merata. Disamping
itu bunga
kamboja kering sekarang banyak digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan kosmetik,
lulur, dupa, dan lain-lain. Untuk mendapatkan
kualitas bunga kamboja kering yang bagus
maka penjemuran harus dilakukan dibawah
panas matahari yang cukup terik. Bila
dilakukan dengan panas yang tidak memadai
maka pengeringan akan membutuhkan waktu
yang sangat lama dan bunga tidak akan kering
dengan merata.
Adapun beberapa tipe dari kolektor surya
untuk pengeringan dengan udara sebagai
fluida pengering antara lain kolektor surya
pelat
datar,
kolektor
surya
pelat
bergelombang, dan kolektor surya pelat
bersirip. Beberapa jenis pengering surya pada
umumnya menggunakan kolektor pelat datar
sebagai pelat absorber. Dari penelitian yang
terdahulu (Hollands, 1965) yang melakukan
penelitian dengan menggunakan pelat
bergelombang sebagai pelat penyerap pada
kolektor surya, diperoleh kesimpulan bahwa
tingkat absorbsivitas pelat penyerap terhadap
radiasi matahari meningkat. Radiasi yang
mengenai pelat penyerap yang berbentuk
gelombang, sebagian akan dipantulkan ke
penutup transparant dan sebagian lagi akan
dipantulkan
ke
bagian
gelombang
disebelahnya. Dengan menggunakan pelat
gelombang, pemantulan berulang akan lebih
banyak terjadi daripada hanya menggunakan
pelat datar sebagai pelat penyerap, yang hanya
mengandalkan pemantulan berulang yang
terjadi antara penutup transparant dan pelat
penyerap. Penelitian I Dewa Gede Aditya
Kresnawan
(2013)
tentang
analisis
performansi
kolektor
surya
pelat
bergelombang dengan aliran fluida mengikuti
kontur pelat dan variasi jumlah saluran udara
didapat kesimpulan bahwa bidang penyerapan
dengan pelat bergelombang menjadi lebih
luas.
Maka dalam penelitian ini akan
menggunakan empat kolektor surya pada
masing-masing sisi ruang pengering dengan
tujuan menambah luas bidang penyerapan
serta menyerap sinar matahari dari berbagai
posisi arah penyinaran.
Dasar Teori
Perpindahan panas (heat transfer) adalah
proses berpindahnya energi kalor atau panas
(heat) karena adanya perbedaan temperatur.
Dimana, energi kalor akan berpindah dari
temperatur media yang lebih tinggi ke
temperatur media yang lebih rendah. Proses
perpindahan panas akan terus berlangsung
sampai ada kesetimbangan temperatur yang
terjadi pada kedua media tersebut. Proses
perpindahan panas dapat terjadi secara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan panas secara konduksi adalah
perpindahan panas yang terjadi pada suatu
media padat, atau pada media fluida yang
diam. Konduksi terjadi akibat adanya
perbedaan temperatur antara permukaan yang
satu dengan permukaan yang lain pada media
tersebut.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Laju konduksi dikenal dengan Hukum
Fourier tentang Konduksi ( Fourier Low of
Heat
Conduction),
yang
persamaan
matematikanya sebagai berikut:
qkond = -kA
dT
dx
(1)
dimana :
qkond = laju perpindahan panas konduksi (W)
K
= konduktivitas termal bahan (W/m.K)
A
= luas penampang tegak lurus terhadap
arah aliran panas (m2)
dT
dx
= gradien temperatur pada penampang
dimana :
ݍௗ = laju pertukaran panas radiasi (W)
ߝ
= emisivitas (Ͳ ߝ ͳ)
ߪ
= konstanta proporsionalitas dan disebut
konstanta Stefan-boltzmann yang nilainya
5,67 x 10-8 (W/m2K4)
ܣ
= luas bidang permukaan (m2)
ܶ௦
= temperatur benda (K)
Bila energi radiasi menimpa permukaan
suatu media, maka sebagian energi radiasi
tersebut akan di pantulkan (refleksi), sebagian
akan diserap (absorpsi), dan sebagian lagi
akan diteruskan (transmisi), seperti ditunjukan
pada gambar 1 dibawah ini:
tersebut (K/m)
(-)
= perjanjian Fourier
Perpindahan panas konveksi adalah
perpindahan panas yang terjadi dari suatu
permukaan media padat atau fluida yang diam
menuju fluida yang mengalir atau bergerak
atau sebaliknya akibat adanya perbedaan
temperatur.
Laju perpindahan panas konveksi adalah
merupakan
hukum
Newton
tentang
pendinginan (Newton's Law of Cooling) yaitu:
qkonv = h. As .(Ts - T¥ )
(2)
dimana :
qkonv = Laju perpindahan panas konveksi (W)
= Koefisien perpindahan panas konveksi
h
( W/m2.K)
As = Luas permukaan perpindahan panas
(m2)
Ts
= Temperatur permukaan (K)
T∞
= Temperatur fluida (K)
Energi dari medan radiasi ditransportasikan
oleh
pancaran
atau
gelombang
elektromagnetik (photon), dan asalnya dari
energi dalam material yang memancar.
Transportasi energi pada peristiwa radiasi
tidak harus membutuhkan media, justru
radiasi akan lebih efektif dalam ruang hampa.
Besarnya radiasi yang dipancarkan oleh
permukaan suatu benda riil (nyata), ݍௗǡ
(W), adalah :
ݍௗǡ ൌ ߝǤ ߪǤ ܶ ସ Ǥ ܣ
(3)
Gambar 1. Bagan pengaruh radiasi datang
Sumber : (Holman J.P., 1997 halaman 343)
Kolektor Pelat Datar Standar
Pada kolektor surya yang digunakan
sebagai pemanas udara, radiasi matahari tidak
akan sepenuhnya diserap oleh pelat penyerap.
Sebagian
radiasi
akan
dipantulkan
(direfleksikan) menuju bagian dalam penutup
transparan. Pantulan sinar yang menuju
penutup transparan akan dipantulkan kembali
dan sebagian lainnya terbuang ke lingkungan.
Proses penyerapan radiasi ini diperlihatkan
pada Gambar 2.
Gambar 2. Penyerapan radiasi matahari oleh kolektor
Sumber: (Aditya Kresnawan, I Dewa Gede, 2013)
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Energi yang berguna digunakan untuk
menghitung seberapa besar panas yang
berguna yang dihasilkan oleh kolektor surya.
Sedangkan efisiensi
digunakan untuk
menghitung performansi atau unjuk kerja dari
kolektor surya tersebut.
Untuk perhitungan energi yang diserap
atau energi berguna pada kolektor digunakan
persamaan:
ܳ௨ ൌ ݉ሶǤ ܥ Ǥ ሺܶ െ ܶ ሻ
(4)
dimana:
ܳ௨ = panas yang berguna (W)
݉ሶ = laju aliran massa fluida (kg/s)
ܬ
ܥ = kapasitas panas jenis fluida ሺ ൗ݇݃Ǥ ιܥሻ)
Universitas Udayana didapat kadar air bunga
kamboja yang masih basah sekitar 88,8%,
serta kadar air bunga kamboja yang sudah
kering sekitar 19,7%. Dengan massa 160 gr
untuk setiap rak yang terdapat pada ruang
pengering.
ܶ = temperatur fluida keluar (ι)ܥ
ܶ = temperatur fluida masuk (ι)ܥ
Efisiensi kolektor adalah perbandingan
panas yang diserap oleh fluida atau energi
berguna dengan intensitas matahari yang
mengenai kolektor. Performansi kolektor
dapat dinyatakan dengan efisiensi thermal.
Efisiensi kolektor surya dihitung
menggunakan persamaan:
Gambar 3. Bahan Uji : Bunga Kamboja
ă ൌ
ொೠ
Ǥூ
ൌ
ሶǤ Ǥሺ் ି் ሻ
ூ
1
2
3
4
(5)
dimana:
ŋ = efisiensi kolektor
ܳ௨ = panas berguna (W)
݉ሶ = laju aliran massa fluida (kg/s)
ܬ
ܥ = kapasitas panas jenis fluida ( ൗ݇݃Ǥ ι) ܥ
ܶ = temperatur fluida keluar (ι)ܥ
ܶ = temperatur fluida masuk (ι)ܥ
ܣ = luas bidang penyerapan kolektor (݉ଶ )
= ்ܫradiasi surya yang jatuh pada bidang
kolektor (ܹ Τ݉ଶ )
Metode Penelitian
Penelitian ini akan menguji sebuah alat
pengering
dengan
kolektor
pelat
bergelombang dengan menggunakan metode
eksperimental. Setelah persiapan selesai maka
dilakukan pengujian pada kolektor surya
dengan cara pengamatan dan pencatatan dan
data-data yang ditunjukan oleh alat ukur.
Bunga kamboja yang akan digunakan
sebagai bahan penelitian dari jenis bunga
kamboja kuning (bunga kamboja cendana).
Dari
penelitian
yang
dilakukan
di
Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian
6
5
Gambar 4. Ilustrasi alat pengering surya
Keterangan gambar:
1. Cerobong : memberikan tarikan untuk
keluarnya udara
2. Rak pengering : tempat meletakkan
bahan yang akan dikeringkan
3. Plastik bening : untuk penutup ruang
pengering dan atap
4. Kolektor surya : untuk menangkap dan
mengumpulkan panas matahari
5. Saluran udara masuk : sebagai saluran
masuknya udara secara alami
6. Pelat Bergelombang : sebagai area
penyerapan panas matahari
Pada Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa
radiasi matahari yang mengenai penutup
transparan
akan
menembus
penutup
transparan dan mengenai pelat bergelombang
yang sudah di cat hitam. Di dalam kolektor,
radiasi matahari akan dipantulkan scara
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
berulang karena adanya bentuk bergelombang
dari pelat menyerap. Udara yang masuk
melalui saluran masuk kolektor akan menerpa
pelat penyerap yang sudah panas dan
memindahkan panas dari pelat keluar menuju
ruang pengering melalui saluran keluar
kolektor.. Udara panas tersebut akan mengalir
mengenai bahan uji yang telah disusun di atas
rak pengering. Akibat dialirkan udara panas
maka bahan uji akan mengalami penurunan
kadar air dan membuat bahan uji mengalami
proses pengeringan. Selanjutnya udara panas
tersebut akan dikeluarkan melalui cerobong
yang terdapat diatas ruang pengering.
Variable bebas adalah variable yang
mempengaruhi munculnya suatu gejala.
Dalam penelitian ini variable bebas yang
dihitung adalah waktu pengeringan (t).
Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel teikatnya adalah : Energi yang
diserap kolektor ( ܳ௨ ), Efisiensi pengeringan
(ηp ), Energi berguna untuk penguapan (ܳ )
Diagram alir penelitian
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengujian kemudian dilakukan
perhitungan dengan menggunakan persamaanpersamaan di atas diperoleh hasil yang dibuat
dalam grafik hasil pengujian.
1. Perbandingan Energi Masuk Tiap
Kolektor
Gambar 6. Perbandingan energi masuk tiap
kolektor
Pada gambar 6. dapat dilihat pebandingan
enegi masuk tiap kolektor, dimana
perbandingannya tidak terlalu besar sehingga
pada gambar terlihat seperti garis lurus ini
dikarenakan temperatur masuk yang diterima
tiap kolektor peredaannya tidak terlalu besar.
2. Perbandingan Energi Berguna Tiap
Kolektor
Gambar 7. Perbandingan energi berguna tiap
kolektor
Gambar 5. Langkah pengujian dan
pengambilan data
Pada gambar 7, terjadi perbedaan yang
besar pada energi beguna setiap kolektor,
dimana pada kolektor 1,2, dan 4 dapat
mencapai energi puncak sebesar 0,04 kJ/s
pada jam yang berbeda ini dikarenakan
penyerapan sinar matahari oleh tiap kolektor
tidak seragam tergantung pada pergerakan
matahari pada waktu pengujian.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
3. Kadar Air Bunga
Efisiensi Pengeringan
Kamboja
dan
Gambar 8. Grafik Kadar Air Bunga Kamboja
dan Efisiensi Pengeringan
Kandungan kadar air adalah parameter
utama proses pengeringan dan menjadi target
utama dalam proses ini. Kandungan kadar air
bunga kamboja jenis cendana kuning adalah
sebesar 88,8% sebelum mendapat perlakuan
proses pengeringan. Dapat dilihat pada
gambar 4.15, terjadi penurunan kadar air pada
bunga kamboja, dimana kadar air yang
dicapai besarnya adalah 74% . Penurunan
kadar air bunga kamboja terjadi sepanjang
waktu pengujian. Ini dapat menujukkan
bahwa, udara panas yang menyerap
kandungan air pada bunga kamboja telah
bersirkulasi.
Pada proses pengeringan, pada awal
dimulainya proses pengeringan tidak terjadi
perpindahan massa sehingga efisiensi
pengeringannya nol. Efisiensi pengeringan
terbesar terjadi pada pukul 09.00 wita yaitu
sebesar 1,3% karena kandungan air pada
bunga kamboja masih banyak. Selanjutnya
efisiensi menurun untuk waktu berikutnya
sampai akhir proses pengeringan.
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan data dan
analisa data dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari
perbandingan
pengeringan
menggunakan alat dengan cara alami,
didapatkan bahwa dengan menggunakan
alat akan dapat mempercepat proses
pengeringan. Massa akhir dari bahan yang
diuji menggunakan alat sebesar 0,69 kg
dan 1,25 kg dengan cara penjemuran
alami.
2. Selama pengujian yang sudah dilakukan,
penurunan kadar air yang dapat dicapai
sebesar 14,8% .
3. Efisiensi
pengeringan
pada
ruang
pengering terjadi paling besar pada pukul
09.00 yaitu sebesar 1,3% dan selanjutnya
menurun untuk waktu berikutnya.
Ucapan Terimakasih
Penelitian ini didanai dengan dana PNBP
oleh DIKTI Melalui LPPM dan Fakultas
Teknik Universitas Udayana Dengan Surat
Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian
Nomor : 2020/UN14.1.31/PN.00.00.00/2015 ,
Tanggal : 25 Mei 2015
Daftar Pustaka
[1] Aditya Kresnawan, I Dewa Gede, (2013)
,” Analisis Performansi Kolektor Surya
Pelat
Bergelombang Dengan Aliran
Fluida Mengikuti Kontur Pelat dan
Variasi Jumlah Saluran Udara “,
Skripsi Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Udayana,
Bali.
[2] Holman, J. P., alih bahasa oleh Ir. E. Jasjfi
M.Sc, (1985), Perpindahan Kalor,
Erlangga, Jakarta
[3] J.A Duffie,., and Beckman, W. A., (2006),
Solar
Engineering
of
Thermal
Processes, 3rd ed, John Wiley and Sons,
Inc, New York
[4] Jansen, Ted. J., alih bahasa oleh Prof.
Wiranto
Arismunandar,
(1995),
Teknologi Rekayasa Surya, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta