Efek Alang-Alang (Imperata cylindrica (L.)P.Beauv) Terhadap Penurunan Tekanan Darah.

(1)

ABSTRAK

EFEK ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv)

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

Yemima Mustika Sari, 1110220

Pembimbing: dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes.

Hipertensi disebut “silent killer” karena sering tidak menunjukkan gejala atau

tanda khas sebagai peringatan dini tetapi dapat menyebabkan kematian mendadak.

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan

tuberkulosis. Alang-alang yang mengandung kalium, flavonoid,

graminone B,

dan

cylindrene

yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk

hipertensi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek alang-alang terhadap

tekanan darah.

Penelitian ini bersifat eksperimental quasi. Data yang diukur adalah tekanan

darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum infusa akar alang-alang pada

15 orang percobaan. Analisis data menggunakan uji ”t” berpasangan, dengan

α =

0,05.

Hasil penelitian rerata tekanan darah sistol setelah minum infusa akar

alang-(95,33 ± 5,381) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p< 0.01) daripada sebelum

minum infusa akar alang-alang sebesar (107,07 ± 5,800) mmHg. Rerata tekanan

darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (64,27 ±

3,693) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p<0.01) daripada sebelum minum

infusa akar alang-alang sebesar (70,00 ± 3,854) mmHg.

Simpulan penelitian adalah akar alang-alang berefek menurunkan tekanan

darah.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF COGONGRASS (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv)

IN LOWERING BLOOD PRESSURE

Yemima Mustika Sari, 1110220

Tutor

: dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes.

Hypertension is called the silent killer because without symptoms or signs as

an early warning, it often cause sudden death. Hypertension is the third leading

cause of death after stroke and tuberculosis. Cogongrass has long been used to

treat various diseases, one of which is hypertension. Cogongrass contains

potassium, flavonoid, graminone B, and cylindrene that can affect blood

pressure

.

The purpose of this study was to determine the effect of cogongrass in lowering

blood pressure.

This method was quasi experimental. The data were systolic and diastolic

blood pressure, before and after drinking cogongrass roots infusion from 15

subjects. Data was analyzed with paired "t" test, with

α = 0.05.

The results of the study showed the mean systolic blood pressure after drinking

cogongrass roots infusion was (95,33 ± 5,381) mmHg, significantly lower

(p<0.01) than before drinking cogongrass roots infusion (107,07 ± 5,800) mmHg.

Mean diastolic blood pressure after drinking cogongrass roots infusion was

(64,27 ± 3,693) mmHg, significantly lower (p<0.01) than before drinking

cogongrass roots infusion (70,00 ± 3,854) mmHg.

Conclusion of this study was cogongrass has effect to lower blood pressure.

Key words : Cogongrass (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv), blood pressure


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL DALAM

...

i

LEMBAR PERSETUJUAN

...

ii

SURAT PERNYATAAN

...

iii

ABSTRAK

...

iv

ABSTRACT

...

v

KATA PENGANTAR

...

vi

DAFTAR ISI

... viii

DAFTAR TABEL

...

xi

DAFTAR GAMBAR

...

xii

DAFTAR LAMPIRAN

... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...

1

1.2 Identifikasi Masalah...

2

1.3 Tujuan Penelitian ...

2

1.4 Manfaat Penelitian ...

2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ...

2

1.5.1 Kerangka Pemikiran ...

2

1.5.2 Hipotesis Penelitian...

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Darah...

4

2.1.1 Pengukuran Tekanan Darah...

4

2.1.1.1 Metode Auskultasi ...

5

2.1.1.2 Metode Palpasi ...

6

2.1.1.3 Metode Gabungan...

6

2.2 Fisiologi Tekanan Darah ...

7


(4)

2.2.1.1

Cardiac Output

...

8

2.2.1.2

Total Peripheral Resistance

...

11

2.2.2 Kontrol Jangka Panjang dan Jangka Pendek ...

13

2.2.3 Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron...

14

2.2.3.1 Pengaktifan Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron...

14

2.2.3.2 Fungsi Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron...

16

2.3 Hipertensi ...

17

2.3.1 Keluhan dan Gejala ...

21

2.3.2 Faktor Risiko Hipertensi...

21

2.3.3 Penyulit Hipertensi...

22

2.3.4 Pengobatan Hipertensi...

23

2.4 Alang-alang (

Imperata cylindrica

(L.) P. Beauv)...

25

2.4.1 Taksonomi Alang-alang ...

26

2.4.2 Deskripsi Tanaman...

27

2.4.3 Habitat dan Budidaya ...

28

2.4.4 Farmakologis...

28

2.4.5 Kandungan Kimia ...

29

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ...

31

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ...

31

3.1.2 Subjek Penelitian...

31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...

32

3.3 Uji Pendahuluan ...

32

3.4 Metode Penelitian ...

33

3.4.1 Desain Penelitian...

33

3.4.2 Variabel Penelitian ...

33

3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel...

33

3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel ...

33

3.4.2.3 Besar Sample Penelitian...

33


(5)

3.6 Analisis Data ...

35

3.7 Aspek Etik Penelitian...

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ...

37

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ...

38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ...

40

5.2 Saran ...

40

DAFTAR PUSTAKA

...

41

LAMPIRAN

...

44


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII ...

20

4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sesudah dan Sebelum


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1 Kerangka Pemikiran Efek Alang-alang Terhadap Tekanan Darah ...

3

2.1 Tensimeter Terpasang pada Lengan Atas ...

5

2.2 Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah...

14

2.3 Bagan Patofisiologi Penyulit Hipertensi ...

23

2.4 Tanaman Alang-alang ...

26

2.5 Daun Alang-alang Bagian Pangkal ...

27

2.6 Bunga Alang-alang ...

28


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah

Minum Infusa Akar Alang-alang ...

44

Lampiran 2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah

Minum Infusa Akar Alang-alang ...

45

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum

dan Sesudah Perlakuan Menggunakan Uji “t” Berpasangan ...

46

Lampiran 4 Hasil Uji Pendahuluan...

47

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian...

48

Lampiran 6 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian...

49

Lampiran 7 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian

(

Informed Consent

)...

50


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai di masyarakat.

Menurut data WHO dalam World Health Statistics 2012, 1 dari 3 orang dewasa di

seluruh dunia menderita hipertensi (Chaib, 2009). Di Indonesia, menurut Hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2013 menunjukan

prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 25,8% (Kementrian Kesehatan RI,

2013).

Hipertensi disebut "silent killer" karena tanpa gejala atau tanda khas sebagai

peringatan dini tetapi seringkali menyebabkan kematian mendadak. Kebanyakan

orang merasa sehat dan energik walaupun menderita hipertensi. Menurut hasil

Riskesdas Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum

terdeteksi, 7,2% penduduk yang sudah diketahui menderita hipertensi dan hanya

0,4% kasus yang minum obat hipertensi (Kementrian Kesehatan RI, 2012).

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan

tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di

Indonesia (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Ada beragam jenis obat hipertensi dengan efektivitas dan keuntungan

masing-masing. Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap,

dan target tekanan darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu, padahal

obat antihipertensi memiliki efek samping. Efek samping umumnya bisa dihindari

dengan menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi. Sebagian

besar pasien memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target

tekanan darah, tetapi terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan

menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum bertambah

(Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, K, & Setiati, 2009), karena itu banyak orang beralih

ke herbal. Obat herbal dinilai lebih aman dikonsumsi. Salah satunya adalah

alang-alang. Alang-alang yang mengandung kalium, flavonoid, graminone B, dan


(10)

cylindrene yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk

hipertensi. Alang-alang mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah alang-alang menurunkan tekanan darah.

1.3 Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui apakah alang-alang menurunkan tekanan darah.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Akademis

Memperluas pengetahuan tentang tanaman obat khususnya alang-alang

(Imperata cylindrica (L.) P. Beauv) terhadap tekanan darah.

Manfaat Praktis

Masyarakat dapat menggunakan akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P.

Beauv) sebagai terapi adjuvan untuk menurunkan tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Akar alang-alang mengandung flavonoid, kalium, cylindrene, dan graminone B

(LIPI, 2009). Flavonoid mempunyai efek menghambat Angiotensin Converting

Enzym. Penghambatan produksi angiotensin menyebabkan penurunan sekresi

aldosteron sehingga terjadi natriuresis, volume cairan intravaskuler menurun dan

tekanan darah turun (Cohn, Kowey, Whelton, & Prisant, 2000). Kalium adalah

anti renin, yaitu enzim yang berperan dalam produksi angiotensin. Kalium juga

merupakan penghambat aldosteron. Kalium dapat menurunkan potensial membran


(11)

sehingga menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah. Relaksasi otot polos

menyebabkan diameter pembuluh darah melebar sehingga tekanan darah turun

(Blood Pressure Association, 2009). Cylindrene memiliki aktivitas inhibisi

terhadap kontraksi otot polos pembuluh darah (Matsunaga, Shibuya, & Ohi,

1994). Graminone B merupakan vasodilator agent (European Molecular Biology

Laboratory, 2013).

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Efek Alang-alang Terhadap

Tekanan Darah

1.5.2

Hipotesis Penelitian


(12)

Universit as Krist en M aranat ha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Alang-alang menurunkan tekanan darah.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan cara

pengolahan lainnya dan dosis yang berbeda sehingga diketahui bentuk

olahan dan dosis yang paling optimal untuk menurunkan tekanan darah.


(13)

RIWAYAT HIDUP

- Nama

: Yemima Mustika Sari

- Nomor Pokok Mahasiswa : 1110220

- Tempat dan tanggal lahir

: Temanggung, 20 Februari 1993

- Alamat

: Jl. Letnan Suwaji No.47 Parakan, Temanggung

- Riwayat Pendidikan

:

Lulus tahun 2005, SD Remaja, Parakan

Lulus tahun 2008, SMP Remaja, Parakan

Lulus tahun 2011, SMA Kolese Loyola, Semarang

2011 – sekarang, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha, Bandung


(14)

EFEK ALANG-ALANG (

Imperata cylindrica

(L.) P. Beauv)

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

THE EFFECT OF COGONGRASS (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv)

IN LOWERING BLOOD PRESSURE

Ellya Rosa Delima

1

, Yemima Mustika Sari

2

1

Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

2

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Hipertensi disebut “silent killer” karena sering tidak menunjukkan gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini tetapi dapat menyebabkan kematian mendadak. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis. Alang-alang yang mengandung kalium, flavonoid, graminone B, dan cylindrene yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk hipertensi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek alang-alang terhadap tekanan darah. Penelitian ini bersifat eksperimental quasi. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum infusa akar alang-alang pada 15 orang percobaan. Analisis data menggunakan uji ”t” berpasangan, dengan α = 0,05.

Hasil penelitian rerata tekanan darah sistol setelah minum infusa akar alang- (95,33 ± 5,381) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p< 0.01) daripada sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (107,07 ± 5,800) mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (64,27 ± 3,693) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p<0.01) daripada sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (70,00 ± 3,854) mmHg.

Simpulan penelitian adalah akar alang-alang berefek menurunkan tekanan darah. Kata kunci: Alang-alang (Imperata cylindrica(L.) P.Beauv), tekanan darah

ABSTRACT

Hypertension is called the silent killer because without symptoms or signs as an early warning, it often cause sudden death. Hypertension is the third leading cause of death after stroke and tuberculosis. Cogongrass has long been used to treat various diseases, one of which is hypertension. Cogongrass contains potassium, flavonoid, graminone B, and cylindrene that can affect blood pressure.

The purpose of this study was to determine the effect of cogongrass in lowering blood pressure.

This method was quasi experimental. The data were systolic and diastolic blood pressure, before and after drinking cogongrass roots infusion from 15 subjects. Data was analyzed with paired "t" test, with α = 0.05.

The results of the study showed the mean systolic blood pressure after drinking cogongrass roots infusion was (95,33 ± 5,381) mmHg, significantly lower (p<0.01) than before drinking


(15)

cogongrass roots infusion (107,07 ± 5,800) mmHg. Mean diastolic blood pressure after drinking cogongrass roots infusion was (64,27 ± 3,693) mmHg, significantly lower (p<0.01) than before drinking cogongrass roots infusion (70,00 ± 3,854) mmHg.

Conclusion of this study was cogongrass has effect to lower blood pressure.

Key words: Cogongrass (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv), blood pressure

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai di masyarakat. Menurut data WHO dalam World Health Statistics 2012, 1 dari 3 orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi1. Di

Indonesia, menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2013 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 25,8%2.

Hipertensi disebut "silent killer" karena tanpa gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini tetapi seringkali menyebabkan kematian mendadak. Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun menderita hipertensi. Menurut hasil Riskesdas Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi, 7,2% penduduk yang sudah diketahui menderita hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi3.

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia4.

Ada beragam jenis obat hipertensi dengan efektivitas dan keuntungan masing-masing. Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan target tekanan darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu, padahal obat antihipertensi memiliki efek samping. Efek samping umumnya bisa dihindari dengan menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi. Sebagian besar pasien memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah, tetapi

terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum bertambah5, karena itu

banyak orang beralih ke herbal. Obat herbal dinilai lebih aman dikonsumsi. Salah satunya adalah alang-alang. Alang-alang yang mengandung kalium, flavonoid, graminone B, dan cylindrene yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk hipertensi. Alang-alang mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau.

BAHAN DAN CARA

Bahan penelitian yang digunakan meliputi akar alang-alang sebanyak 100 gram yang direbus dengan 600 ml air pada suhu 90°C selama 15 menit. Subjek penelitian terdiri dari 15 orang berjenis kelamin perempuan, berumur antara 18-25 tahun yang tidak menderita hipertensi, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi tekanan darah. Mereka bersedia secara sukarela menjadi subjek penelitian dari awal hingga akhir dan telah menandatangani inform consent. Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu subjek penelitian istirahat terlebih dahulu selama 5 menit. Setelah itu tekanan darah diukur, kemudian subjek penelitian meminum infusa akar alang-alang. Setelah 5 menit, tekanan darah diukur. Setelah minum infusa akar alang-alang pengukuran tekanan darah dilakukan setiap 5 menit sekali sampai didapatkan tekanan darah yang tetap.


(16)

Analisis Data

Data hasil tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) yang diukur sebelum dan sesudah subjek penelitian minum infusa akar alang-alang, kemudian diolah menggunakan statistik. Analisis data menggunakan T-test berpasangan dengan

α=0,05. Tingkat kepercayaan yang

digunakan 95% yang berarti nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 dianggap bermakna.

Etika Penelitian

Penelitian ini telah dikaji oleh Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel. Semua riset yang melibatkan manusia sebagai subjek harus berdasarkan empat prinsip dasar Etika Penelitian (EP), yaitu menghormati orang (Respect for person), manfaat (beneficence), tidak membahayakan subjek penelitian (non-maleficent), dan keadilan (justice)

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, pada 15 orang perempuan sebagai subjek penelitian. Tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) diukur sebelum dan sesudah subjek penelitian minum infusa akar alang-alang. Analisis data dengan T-test berpasangan menunjukkan hasil yang sangat signifikan (p<0,01). Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Meminum Infusa Akar Alang-alang

Dari Tabel 4.1 didapatkan bahwa dengan meminum infusa akar alang-alang, tekanan darah sistolik dapat turun dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01), yang ditunjukan dengan hasil penelitian yaitu rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (95,33 ± 5,381) mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (107,07 ± 5,800) mmHg. Tekanan darah diastolik juga dapat turun dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) dengan meminum infusa akar alang-alang yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (64,27 ± 3,693) mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (70,00 ± 3,854) mmHg.

Akar alang-alang mengandung flavonoid, kalium, cylindrene, dan graminone B (LIPI, 2009). Flavonoid mempunyai efek menghambat Angiotensin Converting Enzym. Penghambatan produksi angiotensin menyebabkan penurunan sekresi aldosteron sehingga terjadi natriuresis, volume cairan intravaskuler menurun dan tekanan darah turun (Cohn, Kowey, Whelton, & Prisant, 2000). Kalium adalah anti renin, yaitu enzim yang berperan dalam produksi angiotensin. Kalium juga merupakan penghambat aldosteron. Kalium dapat menurunkan potensial membran sehingga


(17)

menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah. Relaksasi otot polos menyebabkan diameter pembuluh darah melebar sehingga tekanan darah turun (Blood Pressure Association, 2009). Cylindrene memiliki aktivitas inhibisi terhadap kontraksi otot polos pembuluh darah (Matsunaga, Shibuya, & Ohi, 1994). Graminone Bmerupakan vasodilator agent (European Molecular Biology Laboratory, 2013).

Penelitian mengenai penggunaan alang-alang terhadap tekanan darah pernah dilakukan oleh Edwin Aryanto pada tahun 2010, dengan menggunakan rebusan akar alang-alang. Diperoleh rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 107,77 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 117,15 mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 71,38 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 76,92 mmHg6.

Penelitian lain oleh Erwin Alvih Taufik Hidayat pada tahun 2011 menggunakan sediaan kapsul serbuk akar alang-alang, diperoleh rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 107,34 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 115,95 mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 68,54 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 76,34 mmHg7.

SIMPULAN

Alang-alang menurunkan tekanan darah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Chaib, Fadela. New data highlight increases in hypertension, diabetes incidence. who.int. [Online] May 16, 2009. [Cited: January 15, 2014.]

http://www.who.int/mediacentre/news/rel eases/2012/world_health_statistics_201205 16/en/.

2. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. litbang.depkes.go.id. [Online] Desember 1, 2013. [Cited: Januari 14, 2014.]

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/dow nload/rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.PD F.

3. Kementrian Kesehatan RI. Masalah Hipertensi di Indonesia. depkes.go.id. [Online] Mei 7, 2012. [Cited: Januari 6, 2014.]

http://www.depkes.go.id/article/view/1909 /masalah-hipertensi-di-indonesia.html. 4. Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. depkes.go.id. [Online] Februari 15, 2010. [Cited: January 6, 2014.] http://www.depkes.go.id/article/print/810/ hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html.

5. Sudoyo, Aru W., et al., [ed.].Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th. Jakarta : InternaPublishing, 2009. pp. 1083, 1777-1778. Vol. II.

6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2009). Sehat Dengan Herba. Dipetik Januari 6, 2014, dari lipi.go.id: http://www.informatika.lipi.go.id/dikti.her bal/sehatdenganherba/index.php/compone nt/tanaman/view?cid[0]=6

7. Cohn, J. N., Kowey, P. R., Whelton, P. K., & Prisant, L. M. (2000, September 11). New Guidelines for Potassium Replacement. ARCH INTERN MED Vol 160, 2429-2436.

8. Blood Pressure Association. bloodpressureuk.org. ACE Inhibitors. [Online] May 2009. [Cited: January 22, 2014.]


(18)

http://www.bloodpressureuk.org/BloodPre ssureandyou/Medicines/Medicinetypes/AC EInhibitors.

9. Matsunaga, K., Shibuya, M., & Ohi, Y. (1994, Desember). Graminone B, a Novel Lignan with Vasodilative Activity from Imperata cylindrica. Journal of Natural Products, 1734–1736.

10. Aryanto, Edwin. (2010). Efek Rebusan Akar Alang-Alang (Imperata Cylindrica (L.) Beauv.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

11. Hidayat, Erwin Alvih Taufik. (2011). Terhadap Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. (2014, April 8). Understand Your Risk for High

Blood Pressure. Dipetik September 8, 2014, dari www.heart.org:

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Understand

YourRiskforHighBloodPressure/Understand-Your-Risk-for-High-Blood-Pressure_UCM_002052_Article.jsp

Aryanto, Edwin. (2010). Efek Rebusan Akar Alang-Alang (Imperata Cylindrica

(L.) Beauv.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

Atwater, M. (2006, Juni 8). Cogongrass. Dipetik Agustus 14, 2014, dari

www.forestryimages.org:

http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=2132088

Bickley, L. S., & Szilagyi, P. G. (2008). Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat

Kesehatan Bates (Edisi 5 ed.). (E. Wahyuningsih, Penerj.) Jakarta: EGC.

Blood Pressure Association. (2009, Mei). ACE Inhibitors. Dipetik Januari 22,

2014, dari bloodpressureuk.org:

http://www.bloodpressureuk.org/BloodPressureandyou/Medicines/Medicinetyp

es/ACEInhibitors

Chaib, F. (2009, Mei 16). New data highlight increases in hypertension, diabetes

incidence. Dipetik Januari 15, 2014, dari who.int:

http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2012/world_health_statistics_2

0120516/en/

Cohn, J. N., Kowey, P. R., Whelton, P. K., & Prisant, L. M. (2000, September

11). New Guidelines for Potassium Replacement. ARCH INTERN MED Vol

160 , 2429-2436.

Djatmiko, W. A. (2007, November 22). Alang-alang. Dipetik Agustus 14, 2014,

dari id.wikipedia.org:

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Impera_cylind_071122-1347_stgd.jpg

European Molecular Biology Laboratory. (2013, Februari 8). The database and

ontology of Chemical Entities of Biological Interest. Dipetik Januari 9, 2014,

dari ebi.ac.uk: http://www.ebi.ac.uk/chebi/searchId.do?chebiId=CHEBI:65979

Evans, C. (2013, November 24). Cogongrass. Dipetik Agustus 14, 2014, dari

www.forestryimages.org:

http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=2131097

Ganong, W. F. (2002). Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.


(20)

Gunawan, L. (2001). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Percetakan

Kanisius.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11.

(Irawati, D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, & I. Nuryanto, Penerj.) Jakarta:

EGC.

Haryanto, S. (2009). Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Yogyakarta: Palmall.

Hidayat, Erwin Alvih Taufik. (2011). Terhadap Tekanan Darah Pada Laki-Laki

Dewasa.

Hutapea, J. R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Jakarta:

Departemen Kesehatan RI Balitbangkes.

Jamu Borobudur. (2014, Februari 7). Manfaat Alang – alang Si Tanaman Liar

bagi Kesehatan Tubuh. Dipetik Agustus 14, 2014, dari

www.jamuborobudur.com:

http://www.jamuborobudur.com/manfaat-alang-alang-si-tanaman-liar-bagi-kesehatan-tubuh/

Kementerian Kesehatan RI. (2010, Februari 15). Hipertensi Penyebab Kematian

Nomor Tiga. Dipetik Januari 6, 2014, dari depkes.go.id:

http://www.depkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html

Kementrian Kesehatan RI. (2012, Mei 7). Masalah Hipertensi di Indonesia.

Dipetik Januari 6, 2014, dari depkes.go.id:

http://www.depkes.go.id/article/view/1909/masalah-hipertensi-di-indonesia.html

Kementrian Kesehatan RI. (2013, Desember 1). Riset Kesehatan Dasar. Dipetik

Januari 14, 2014, dari litbang.depkes.go.id:

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_Riskesdas20

13.PDF

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2009). Sehat Dengan Herba.

Dipetik Januari 6, 2014, dari lipi.go.id:

http://www.informatika.lipi.go.id/dikti.herbal/sehatdenganherba/index.php/com

ponent/tanaman/view?cid[0]=6

Masud, I. (1989). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC.

Matsunaga, K., Shibuya, M., & Ohi, Y. (1994, Desember). Graminone B, a Novel

Lignan with Vasodilative Activity from Imperata cylindrica. Journal of


(21)

McPhee, S., & Ganong, W. (2008, Agustus 1). Pathophysiology of Disease: An

Introduction to Clinical Medicine.

Dipetik November 2, 2014, dari

www.accessmedicine.com.

Sherwood, L. (2007). Human Physiology: From Cells to Systems (6 ed.). United

States: Thomson Brooks/Cole.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, M. S., & Setiati, S. (Penyunt.). (2009).

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (edisi 5, Vol. II). Jakarta: InternaPublishing.

United States Department of Agriculture (USDA). (2010). Plants Database.

Dipetik Agustus 14, 2014, dari plants.usda.gov:

http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=IMCY


(1)

Analisis Data

Data hasil tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) yang diukur sebelum dan sesudah subjek penelitian minum infusa akar alang-alang, kemudian diolah menggunakan statistik. Analisis data menggunakan T-test berpasangan dengan α=0,05. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% yang berarti nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 dianggap bermakna.

Etika Penelitian

Penelitian ini telah dikaji oleh Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel. Semua riset yang melibatkan manusia sebagai subjek harus berdasarkan empat prinsip dasar Etika Penelitian (EP), yaitu menghormati orang (Respect for person), manfaat (beneficence), tidak membahayakan subjek penelitian (non-maleficent), dan keadilan (justice)

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, pada 15 orang perempuan sebagai subjek penelitian. Tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) diukur sebelum dan sesudah subjek penelitian minum infusa akar alang-alang. Analisis data dengan T-test berpasangan menunjukkan hasil yang sangat signifikan (p<0,01). Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Meminum Infusa Akar Alang-alang

Dari Tabel 4.1 didapatkan bahwa dengan meminum infusa akar alang-alang, tekanan darah sistolik dapat turun dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01), yang ditunjukan dengan hasil penelitian yaitu rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (95,33 ± 5,381) mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (107,07 ± 5,800) mmHg. Tekanan darah diastolik juga dapat turun dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) dengan meminum infusa akar alang-alang yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (64,27 ± 3,693) mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (70,00 ± 3,854) mmHg.

Akar alang-alang mengandung flavonoid, kalium, cylindrene, dan graminone B (LIPI, 2009). Flavonoid mempunyai efek menghambat Angiotensin Converting Enzym. Penghambatan produksi angiotensin menyebabkan penurunan sekresi aldosteron sehingga terjadi natriuresis, volume cairan intravaskuler menurun dan tekanan darah turun (Cohn, Kowey, Whelton, & Prisant, 2000). Kalium adalah anti renin, yaitu enzim yang berperan dalam produksi angiotensin. Kalium juga merupakan penghambat aldosteron. Kalium dapat menurunkan potensial membran sehingga


(2)

menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah. Relaksasi otot polos menyebabkan diameter pembuluh darah melebar sehingga tekanan darah turun (Blood Pressure Association, 2009). Cylindrene memiliki aktivitas inhibisi terhadap kontraksi otot polos pembuluh darah (Matsunaga, Shibuya, & Ohi, 1994). Graminone Bmerupakan vasodilator agent (European Molecular Biology Laboratory, 2013).

Penelitian mengenai penggunaan alang-alang terhadap tekanan darah pernah dilakukan oleh Edwin Aryanto pada tahun 2010, dengan menggunakan rebusan akar alang-alang. Diperoleh rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 107,77 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 117,15 mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 71,38 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 76,92 mmHg6.

Penelitian lain oleh Erwin Alvih Taufik Hidayat pada tahun 2011 menggunakan sediaan kapsul serbuk akar alang-alang, diperoleh rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 107,34 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 115,95 mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 68,54 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 76,34 mmHg7.

SIMPULAN

Alang-alang menurunkan tekanan darah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Chaib, Fadela. New data highlight increases in hypertension, diabetes incidence. who.int. [Online] May 16, 2009. [Cited: January 15, 2014.]

http://www.who.int/mediacentre/news/rel eases/2012/world_health_statistics_201205 16/en/.

2. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. litbang.depkes.go.id. [Online] Desember 1, 2013. [Cited: Januari 14, 2014.]

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/dow nload/rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.PD F.

3. Kementrian Kesehatan RI. Masalah Hipertensi di Indonesia. depkes.go.id. [Online] Mei 7, 2012. [Cited: Januari 6, 2014.]

http://www.depkes.go.id/article/view/1909 /masalah-hipertensi-di-indonesia.html. 4. Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. depkes.go.id. [Online] Februari 15, 2010. [Cited: January 6, 2014.] http://www.depkes.go.id/article/print/810/ hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html.

5. Sudoyo, Aru W., et al., [ed.].Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th. Jakarta : InternaPublishing, 2009. pp. 1083, 1777-1778. Vol. II.

6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2009). Sehat Dengan Herba. Dipetik Januari 6, 2014, dari lipi.go.id: http://www.informatika.lipi.go.id/dikti.her bal/sehatdenganherba/index.php/compone nt/tanaman/view?cid[0]=6

7. Cohn, J. N., Kowey, P. R., Whelton, P. K., & Prisant, L. M. (2000, September 11). New Guidelines for Potassium Replacement. ARCH INTERN MED Vol 160, 2429-2436.

8. Blood Pressure Association. bloodpressureuk.org. ACE Inhibitors. [Online] May 2009. [Cited: January 22, 2014.]


(3)

http://www.bloodpressureuk.org/BloodPre ssureandyou/Medicines/Medicinetypes/AC EInhibitors.

9. Matsunaga, K., Shibuya, M., & Ohi, Y. (1994, Desember). Graminone B, a Novel Lignan with Vasodilative Activity from Imperata cylindrica. Journal of Natural Products, 1734–1736.

10. Aryanto, Edwin. (2010). Efek Rebusan Akar Alang-Alang (Imperata Cylindrica (L.) Beauv.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

11. Hidayat, Erwin Alvih Taufik. (2011). Terhadap Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. (2014, April 8). Understand Your Risk for High

Blood Pressure. Dipetik September 8, 2014, dari www.heart.org:

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Understand

YourRiskforHighBloodPressure/Understand-Your-Risk-for-High-Blood-Pressure_UCM_002052_Article.jsp

Aryanto, Edwin. (2010). Efek Rebusan Akar Alang-Alang (Imperata Cylindrica

(L.) Beauv.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

Atwater, M. (2006, Juni 8). Cogongrass. Dipetik Agustus 14, 2014, dari

www.forestryimages.org:

http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=2132088

Bickley, L. S., & Szilagyi, P. G. (2008). Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat

Kesehatan Bates (Edisi 5 ed.). (E. Wahyuningsih, Penerj.) Jakarta: EGC.

Blood Pressure Association. (2009, Mei). ACE Inhibitors. Dipetik Januari 22,

2014, dari bloodpressureuk.org:

http://www.bloodpressureuk.org/BloodPressureandyou/Medicines/Medicinetyp

es/ACEInhibitors

Chaib, F. (2009, Mei 16). New data highlight increases in hypertension, diabetes

incidence. Dipetik Januari 15, 2014, dari who.int:

http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2012/world_health_statistics_2

0120516/en/

Cohn, J. N., Kowey, P. R., Whelton, P. K., & Prisant, L. M. (2000, September

11). New Guidelines for Potassium Replacement. ARCH INTERN MED Vol

160 , 2429-2436.

Djatmiko, W. A. (2007, November 22). Alang-alang. Dipetik Agustus 14, 2014,

dari id.wikipedia.org:

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Impera_cylind_071122-1347_stgd.jpg

European Molecular Biology Laboratory. (2013, Februari 8). The database and

ontology of Chemical Entities of Biological Interest. Dipetik Januari 9, 2014,

dari ebi.ac.uk: http://www.ebi.ac.uk/chebi/searchId.do?chebiId=CHEBI:65979

Evans, C. (2013, November 24). Cogongrass. Dipetik Agustus 14, 2014, dari

www.forestryimages.org:

http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=2131097

Ganong, W. F. (2002). Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

Gunawan, L. (2001). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Percetakan

Kanisius.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11.

(Irawati, D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, & I. Nuryanto, Penerj.) Jakarta:

EGC.

Haryanto, S. (2009). Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Yogyakarta: Palmall.

Hidayat, Erwin Alvih Taufik. (2011). Terhadap Tekanan Darah Pada Laki-Laki

Dewasa.

Hutapea, J. R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Jakarta:

Departemen Kesehatan RI Balitbangkes.

Jamu Borobudur. (2014, Februari 7). Manfaat Alang – alang Si Tanaman Liar

bagi Kesehatan Tubuh. Dipetik Agustus 14, 2014, dari

www.jamuborobudur.com:

http://www.jamuborobudur.com/manfaat-alang-alang-si-tanaman-liar-bagi-kesehatan-tubuh/

Kementerian Kesehatan RI. (2010, Februari 15). Hipertensi Penyebab Kematian

Nomor Tiga. Dipetik Januari 6, 2014, dari depkes.go.id:

http://www.depkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html

Kementrian Kesehatan RI. (2012, Mei 7). Masalah Hipertensi di Indonesia.

Dipetik Januari 6, 2014, dari depkes.go.id:

http://www.depkes.go.id/article/view/1909/masalah-hipertensi-di-indonesia.html

Kementrian Kesehatan RI. (2013, Desember 1). Riset Kesehatan Dasar. Dipetik

Januari 14, 2014, dari litbang.depkes.go.id:

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_Riskesdas20

13.PDF

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2009). Sehat Dengan Herba.

Dipetik Januari 6, 2014, dari lipi.go.id:

http://www.informatika.lipi.go.id/dikti.herbal/sehatdenganherba/index.php/com

ponent/tanaman/view?cid[0]=6

Masud, I. (1989). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC.

Matsunaga, K., Shibuya, M., & Ohi, Y. (1994, Desember). Graminone B, a Novel

Lignan with Vasodilative Activity from Imperata cylindrica. Journal of


(6)

Universitas Kristen Maranatha

McPhee, S., & Ganong, W. (2008, Agustus 1). Pathophysiology of Disease: An

Introduction to Clinical Medicine.

Dipetik November 2, 2014, dari

www.accessmedicine.com.

Sherwood, L. (2007). Human Physiology: From Cells to Systems (6 ed.). United

States: Thomson Brooks/Cole.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, M. S., & Setiati, S. (Penyunt.). (2009).

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (edisi 5, Vol. II). Jakarta: InternaPublishing.

United States Department of Agriculture (USDA). (2010). Plants Database.

Dipetik Agustus 14, 2014, dari plants.usda.gov:

http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=IMCY


Dokumen yang terkait

Ekstraksi dan Analisis Kimia Ekstrak Akar Rimpang Alang-Alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) (Extraction and chemical analysis of rhizome extract of alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv)).

0 7 4

Potensi Alelopati Akar Rimpang Alang-Alang(Imperata cylindrica (L.) Beauv) terhadap Mimosa pudica(Allelopathic potential of rhizome of alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) on Mimosa pudica).

0 0 3

PENGARUH EKSTRAK ALANG-ALANG (Imperata cylindrica(L.) Beauv) TERHADAP LARVA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura Fabricius) (The effect of alang-alang extract (Imperata cylindrica (L.) Beauv) on armyworm (Spodoptera litura Fabricius)).

0 1 4

SELEKSI ISOLAT BEBERAPA TRICHODERMA DAN PEMBUATAN KOMPOS DARI DAUN ALANG-ALANG(IMPERATA CYLINDRICA L.BEAUV).

0 0 12

RESPON MULSA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L.)TERHADAP HASIL KACANG HIJAU(Vigna radiata L. Wilczek).

0 0 8

Efek Kapsul Serbuk Akar Alang-Alang (Imperata cylindrica Beauv.) Terhadap Tekanan Darah Pada Laki-Laki Dewasa.

0 0 27

Pengaruh alelopati larutan akar alang-alang (Imperata Cylindrica L.) terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum Frutescens L.).

1 15 127

Potensi Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) dalam Produksi Etanol Menggunakan Bakteri Zymomonas mobilis

0 7 5

PENGARUH EKSTRAK ALANG-ALANG ( Imperata cylindrica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GULMA Ageratum conyzoides L. - Raden Intan Repository

0 0 113

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BIOETANOL DARI LIMBAH PADAT ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L) Beauv.) TERHADAP LAMA

0 0 79