Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Orang Tua Dengan Anak Balita Penderita TBC Paru Di RSU Cianjur Periode Januari - September 2004.
ABSTRAK
GAMHARAN PENGET AHUAN SIKAP DAN PERJLAKU ORANG TUA
DENGAN ANAK BALIT A PENDERIT A TBC PARU
DJ RSU CJANJUR PERIODE JANUARI
-
SEPTEMBER 2004
Tanti Rachmawati
9310127
Pembimbing:
Surya '1',dr, MPH & DTMH
Penyakit Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Antara Januari - September 2004, di RSU Cianjur terdapat 2.267
kasus bam penyakit TBC pam rawat jalan dan rawat inap. Kelompok umur
penderita TBC terbanyak adalah 1 - 4 tahun (balita), yaitu 527 kasus (23,25%).
Tingginya angka kejadian TBC pada balita tersebut diduga berhubungan dengan
rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku orangtua balita penderita TBC paru.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan,
sikap dan perilaku orangtua dengan anak balita penderita TBC pam yang berobat
di RSU Cianjur periode Januari - September 2004.
Metode penelitian yang digunakan adatah deskriptif, rancangan cross
sectional, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 48
pertanyaan. Teknik sampling adalah simple random sampling, dengan subyek
penelitian orang tua dari balita penderita TBC pam yang tercatat pemah menjalani
pemeriksaan maupun pengobatan di Poliklinik anak RSU Cianjur selama bulan
Januari - September 2004, jumlah responden 228 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 228 responden, 55,70%
responden mendapatkan nilai kurang pada kategori pengetahuan, 66,67%
responden mendapatkan nilai kurang pada kategori sikap, dan 66.23% respond en
mendapatkan nilai kurang pada kategori perilaku.
Disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua dari balita
penderita TBC pam di RSU Cianjur secara umum masih kurang memuaskan.
Saran penulis untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan penyuluhan
mengenai penyakit, merangkul tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam
mcmbcrikan pcnyuluhan, mcningkatkan program imunisasi BCG, mcningkatkan
peran PMO, meningkatkan peran Puskesmas dalam penataksanaan TBC, dan
kerjasama lintas program dengan baghin Gizi untuk memberikan penyuluhan
mengenai makanan yang baik bagi balita pendaita TBC.
IV
ABSTRACT
Tanti
Rachmawati
93/0/27
Tutor:
Surya 1; dr, MPH &
DTMH
Until now, tuberculosis still poses a significant social health risk. There
are 2,267 new in and out tuberculosis cases at R.')'UCianjur between January and
September 2004. Among these patients, the largest age group affected are patients
between / to 4 years of age, at 527 new cases (23.25%). These high incident are
presumed to be related to the poor knowledge, attittude and behaviour of patient
parents.
The aim of this research is to determine the influence between patient
knowledge, attittude and hehaviour (?lpatient parents toward the incidents (?l
infants with tuberculosis, seeking medication at RSU Cianjur between January
and September 2004.
This research uses a cross-sectional descriptive method, using a
standardized 4~ questions questionaire as research instrument. Using minimal
sample technique, with parents of infant tuberculosis patient that seeks
medication at R.\'U Cianjur hetween January and September 2004 as study
subjects, a minimum of 228 samples are then abo-tained.
The result of this study shm!)s that from 22~ respondents, 55.70% have
poor knowledge, 66.67% have poor attitude, and 66.23% have poor behaviour
toward tuberculosis in i'1lant.
It is concluded that the knowledge, attittude, and behaviour of infant
tuberculosis patient parents at RSU Cianjur in general are still inadequate.
The proposed solution is to increase the society knowledge, attittude and
behaviour toward tuberculosis using community discussion, building some
workship with public figure/religion figure, increasing BCG imunization program,
increasing PMO roles, increasing Puskesmas roles in tuberculosis management,
and cross-program co-operation with nutrition department to provide community
discussion on nutritional diets for i'1/ants 'with tuberculosis.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PERSETUJUAN
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
SURAT PERNY ATAAN
ii
SURAT PERNY ATAAN
iii
ABSTRAK
iv
A BSTRA ('T
v
PRAKA TA
vi
DAFT AR ISI
viii
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPlRAN
xiii
BAR I PENDAHlJI ,lJAN
I
1.1.
Latar Bclakang .
1.2.
Identifikasi Masalah
2
1.3.
Pertanyaan Penelitian
3
1.4.
Maksud dan Tujuan Penelitian
3
1.5.
Kegunaan Penelitian
4
1.6.
Kerangka Konscp
5
1.7.
Metodologi Penelitian
5
1.8.
Lokasi dan Waktu Penelitian
5
......
I
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1.
Ti njauan Mengcnai Penyak it Tuherk ulosis
2.2.
Tinjauan Mengenai Perilaku Kesehatan
BAB III BAHAN DAN METODA PENELITIAN
7
23
29
3.1.
Rancangan Penelitian
29
3.2.
Metode Penelitian
29
3.3.
Instrumen Penelitian
29
3.4.
Populasi dan Sampel
29
3.5.
Pengumpulan Data
31
VIII
IX
3.6.
Teknik Analisis Data
3.7.
Dcfinisi ()pcrasional
3.8.
Pcnyajian Data
31
...
34
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
38
4.1.
Gambaran Umum RSU Cianjur
38
4.2.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
39
BAB V KESIMPULANDAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
...
66
...
'" ...
66
...
67
DAFTAR PUSTAKA
69
LAMPIRAN
70
KUESIONER
70
RIWAYAT HIDUP PENULIS
78
DAFTAR.
TABEL
Tabel1. 1. Keadaan morbiditas rawat inap dan rawatjalan surveilans terpadu
Rumah Sakit Umum Unit Swadana Oaerah Cianjur periode Januari hingga
September 2004 untuk kasus bam penyakit TBC pam
2
Tabel 4.1. Distribusi jenis kelamin responden
39
Tabel 4.2. Oistribusi jenis kelamin balita yang menderita TBC
40
TabeI4.3. Distribusi usia responden
40
Tabel 4.4. Oistribusi usia balita yang menderita TBC
41
Tabel 4.5. Oistribusi pekerjaan responden
41
Tabel 4.6. Oistribusi pendidikan responden
42
Tabel 4.7. Distribusi penghasilan perkapita perbulan keluarga responden
43
Tabel 4.8. Oistribusi jumlah anak responden
44
Tabel 4.9. Oistribusi kepatuhan berobat
44
Tabel 4.10. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda pernah
mendengar tentang penyakit Tuberkulosis/TBC?"
45
Tabcl 4.11. Distribusi jawaban rcsponden atas pertanyaan "Apakah TBC itu'!" .. 45
Tabel 4.12. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda tahu
.
.
.
geJaIa-geJa 1a penya kIt ' I' BC ')"
. ........................................................................ 46
Tabel 4.13. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apa gejala utama
penyakit' I'13e'!"
46
Tabel 4.14. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah penyakit TBC
dapat menular'!"
47
Tabel 4.15. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Bagaimanakah
penularan penyakit "'BC?"
47
TabeI4.16. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah penyakit TBC
dapat dicegah?"
48
TabeI4.17. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Bagaimana
pencegahan penyakit TBC?"
48
Tabel 4.18. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah penyakit TBC
49
dapat disembuhkan'?"
Tabel 4.19. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda pernah
mendengar tentang PM0'1"
49
Tabel 4.20. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Siapakah orang yang
paling tepat menjadi PMO anak Anda yang menderita TBC'?"
50
Tabel 4.21. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apa tugas utama
seorang PM0'1"
50
Tabel 4.22. Oistribusi pengetahuan responden
51
Tabel 4.23. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda setuju
lIntlik mcmbawa anak Anda yang mcndcrita TRC lIntlik berobat hingga
dinyatakan sembuh oleh dokter?"
52
Tabel 4.24. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda bersedia
ditunjuk sebagai PMO bagi anak Anda yang menderita TBC?"
53
,
x
Xl
Tabel 4.25. Oistribusi jawaban responden atas ~~rtanyaan "Apakah Anda bersedia
menjalani program penyaringan THC?"
53
Tabcl 4.26. Distribusi jawaban rcsponden atas pcrtanyaan "Apakah Anda setuju
anak dibcri imunisasi BCG?"
54
Tabel 4.27. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda setuju
akan adanya pcngawas minum obat (PMO) bagi pcndcrita THC?"
54
Tabel 4.28. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda, apakah
pelayanan RSU Cianjur terhadap pendcrita THC sudah memuaskan?"
55
Tabcl 4.29. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Kendala utama apa
yang Anda rasakan dalam hal memberikan pengobatan bagi anak Anda yang
menderita TBC?"
55
Tabel 4.30. Distribusi sikap responden
56
Tabel 4.31. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda tahu
bahwa anak Anda menderita penyakit THC?"
57
Tabel 4.32. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah anak Anda
pemah menjalani pengobatan untuk penyakit THC nya?"
57
Tabel 4.33. Distribusi jawaban rcspondcn atas pertanyaan "(Bagi yang pemah
menjalani pengobatan untuk THC) Kemana saja anak Anda pemah dibawa
berobat selain ke RSU Cianjur?"
58
Tabcl 4.34. Distribllsi jawaban rcspondcn atas pcrtanyaan "Apakah sampai
sekarang anak Anda masih minum obat TBC?"
58
Tabe14.35. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Sudah berapa lama
anak Anda menjalani pengobatan untllk penyakit TBC?"
59
Tabcl 4.36. Oistribusi jawaban rcsponden atas pertanyaan "(Hagi yang masih
minum ohat) Apakah Anda ingin mcneruskan pengobatan bagi anak Anda?"
59
Tabcl4.37. Oistribusi jawaban rcspondcn atas pcrtanyaan "(Bagi yang sudah tidak
minllm obat) Apakah anak Anda dihentikan pengobatannya atas saran
dokter?" ..
...
..,......... .........
60
Tabel 4.38. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "(Bagi yang putus
berobat) Apa alasan anak Anda berhenti berobat?"
60
Tabcl 4.39. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "(Bagi yang putus
berobat) Apakah Anda ingin mengulang lagi pengobatan bagi anak Anda?"
61
Tabel 4.40. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Siapa yang menjadi
pengawas minum obat anak Anda?"
61
Tabel 4.41. Oistribusi perilaku responden
62
Tabel 4.42. Distribusi jawaban rcsponden atas pertanyaan "Pemahkah Anda
mendapatkan penyuluhan tentang penyakit TBC?"
62
Tabel 4.43. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda masih
membutuhkan penyuluhan tentang penyakit TBC?"
62
Tabel 4.46. Uistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
penyuluhan sebaiknya dilakukan berapa kali?"
63
Tabel 4.47. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut'Anda,
scbaiknya siapa yang scbaiknya mcmbcrikan penyuluhan?"
63
XII
Tabel 4.48. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
sebaiknya penyuluhan dilakukan dimana?"
Tabel 4.49. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
sebaiknya penyuluhan dilakukan pada waktu kapan?"
Tabel 4.50. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
pcnyuluhan scbaiknya dilakukan dalam bcntuk apa?"
Tabel 4.51. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Kesulitan apa yang
Anda dapatkan dalam mengikuti penyuluhan?"
64
64
65
65
DAFTAR LAMPI RAN
HALAMAN
Lampiran 1. Kuesioner
69
Lampiran 2. Tabellnduk
77
XIII
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh
baktcri tahan asam (BTA) yang dikcnal
dcngan nama Mycobacterium
tuherculosis. Bakteri ini biasanya masuk kc dalam tubuh penderita melalui udara
pernapasan (droplet infection per inbalasi), kemudian ke paru-paru. Oari paruparu, bakteri ini dapat menyebar baik melalui peredaran darah (hematogen)
maupun aliran kelenjar getah bening (limfogcn) ke berbagai organ tubuh.
Penyakit Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia
(Global Emergency pada tahun 1993). Saat ini di seluruh dunia terdapat sekitar 9
jllla kaslis infcksi TlIbcrklilosis lIan sckilar 3 jula penderila meninggal dunia setiap
tahunnya. 2,5 juta penderita terdapat di Asia. Oari hasil survey yang dilakukan
WHO didapatkan pula bahwa kematian akibat Tuberkulosis
lebih besar
dibandingkan dengan angka kematian ibu hami!. Oi Indonesia, setiap tahunnya
dilcmukan sekilar 500.000 pcnderita baru BTA (+), dan 500.000 penderita baru
BTA (-). Setiap tahunnya diperkirakan 175.000 orang meninggal karena penyakit
Tuberkulosis (WHO, 1(93).
Secara global pada dekade ini penyakit Tuberkulosis merupakan penyebab
kematian nomor 3 di Indonesia setelah penyakit kardiovaskuler dan ISPA,
sedangkan dari goIongan penyakit Infeksi merupakan penyebab kematian nomor 2
setelah ISPA. Antara tahun 1979 sampai dengan tahun 1982 telah dilakukan
survey prevalensi di 15 propinsi dengan hasil 0,2%
- 0,4%
(DepKes RI, Ditjen
I'I'M & I'Ll', 19t)6).
Penyakit Tuberkulosis kembali muneul ke pennukaan dan menjadi
pcrhatian dunia sciring dengan meningkalnya penyebaran infeksi HIV/AIDS,
yang menyebabkan pula penurunan daya tahan tubuh manusia terhadap bakteri
penyebab Tuberculosis (Mycobacterium tuherculosis) (Djoko H. Soetikno,1999).
Kelompok masyarakat yang sangat, rentan terhadap penyakit TBC adalah
anak
balita (usia 1 - 5 tahun). Selain karena daya tahan tubuh mereka yang masih
2
rendah, paparan TBC terhadap mereka pun tinggi, terutama dari orang-orang
dewasa pendcrita TBC yang ada di sckitar mcreka. Dalam hal pengobatan
terhadap penderita TBC berusia I - 5 tahun ini, peranan orang tua sangatlah
penting. Faktor pengetahuan, Sikap dan Perilaku orang tua dari balita penderita
TBC adalah merupakan faktor-faktor yang penting yang mempengaruhi angka
kejadian dan kelangsungan pengobatan bagi balita penderita TBC, dan secara
tidak langsung juga mempengaruhi angka kejadian penyakit Tuberkulosis di suatu
daerah (Hendrawan, 1996).
1..2. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan data keadaan morbiditas rawat inap dan rawat jalan surveilans
terpadu periode Januari hingga September
2004 yang didapatkan
dari Rumah
Sakit Umum Unit Swadana Dacrah Cianjur terdapat laporan pengobatan penyakit
TB Paru dari berbagai kelompok usia, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabcl 1. 1. Keadaan morbiditas rawat inap dan rawat jalan surveilans terpadu
Rumah Sakit Umum Unit Swadana Dacrah Cianjur periodc Januari
hingga September 2004 untuk kasus baru penyakit TBC paru
Bulan-tahun
0-1
1-4
Januari-2004
Februari-2004
Maret-2004
ADril 2004
Mei-2004
Juni-2004
Juli-2004
11
7
8
12
5
7
6
93
49
56
63
45
59
54
AQustus-2004
SeDtember 2004
7
17
39
69
Jumlah
80
-------
Persentase
(%) 3.53%
527
23.25%
Golongan umur (tahun)
15 - 24 25 - 44 45 - 65
5 -14
46
32
50
58 18
32
28
36
41
43
27
44
22
24
47
33
54
54
52
33
4.4
42
29
37
45
47
39
55
39
64
~-----
46
48
51
56
32
57
422
389
395
299
18.61%
17.16%
17.42%
13.19%
> 65
29
9
16
28
21
18
44
Jumlah
308
172
227
217
259
229
284
21
49
228
343
235
2267
10.37% 100.00%
Bcrdasarkan tabel 1.1 diatas dapat kita simpulkan bahwa, selama rentang
waktu antara bulan Januari hingga September 2004, Rumah Sakrl Umum Cianjur
tcrtlapat 2.267 kaslis bani pcnyakit THe' p,irll haik rawat jalan maupun rawat inap.
-
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa kelompok umur penderita THC terbanyak
3
adalah yang berusia antara 1 - 4 tahun (anak balita), dengan jumlah 527 kasus
(23,25%).
Tingginya angka kejadian penyakit TBC pada balita tersebut diduga
berhubungan dengan rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku orangtua balita
penderita TBC paru dalam menghadapi penyakit TBC.
Untuk menjawab
pertanyaan
diatas, maka penulis memilih judul
penelitian:
GAMBARAN PENGET AHUAN SIKAP DAN PERILAKU ORANG TUA
DENGAN ANAK BALITA PENDERIT A TBC PARU DI RSU CIANJUR
PERIODE JANUARI - SEPTEMBER2004
1.3. Pertanyaan Penelitian
1. Hagaimanakah gambaran pengetahuan orang tua dengan anak balita
pcndcrita TBC paru yang bcrobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode
Januari - September 2004'1
2. Bagaimanakah gambaran sikap orang tua dengan anak balita penderita
THC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari
-
September 2004?
3. Hagaimanakah gambaran perilaku orang tua dengan anak balita penderita
TBC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari
-
September 2004'1
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1. Maksud penelitian
Maksud
pengetahuan,
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
gambaran
sikap dan perilaku orangtua dengan anak balita penderita TBC paru
yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari
1.4.2. Tujuan penelitian
Tujuan dari pcnelitian ini adalah:
- September
2004.
4
1. Untuk mengetahui
gambaran pengetahuan
orang tua dengan anak balita
penderita TBC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur peri ode
Januari
- Scptcmhcr
2004.
2. Untuk mengctahui gambaran sikap orang tua dcngan anak balita pcndcrita
TBC paru yang bcrobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periodc Januari
-
September 2004.
3. Untuk
mengetahui
gambaran
pcrilaku
orang tua dengan
anak balita
penderita TBC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur peri ode
Januari
- September
2004.
1.5. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian In1 adalah bahwa diharapkan penelitian In1 dapat
dapat:
I. Mcmbcrikan informasi kepada pihak Rumah Sakit Umum Cianjur,
masyarkat, dan mahasiswa kedokteran mengenai gambaran pengetahuan,
sikap dan perilaku orang tua dengan anak balita penderita TBC paru yang
berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari - September 2004.
2. Bagi pcnclitian
hcrikutnya,
pcrtimbungun dun pcrbundingun.
pcnclitian
ini dapat dijadikan
hahan
5
1.6. Kerangka
Konsep
Pengetahuan
Sikap
Perilaku
1.7. Metodologi
Penelitian
Metodologi Penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
.
Rancangan Penclitian : Deskriptif
.
.
Metodc Pcnditian : Cross S'ectional
Teknik Pengumpulan Data: Survey, melalui wawancara langsung terhadap
responden
.
.
Instrumen pokok penelitian: Kuesioner.
Populasi: Orang tua dari balita penderita TBC paru yang tercatat pernah
menjalani
pemeriksaan
maupun pengobatan
di Poliklinik
anak Rumah
Sakit Umum Cianjur selama bulan Januari - September 2004.
.
.
.
Jumlah Populasi: 527 orang.
Teknik Sampling:
simple random sampling
Jumlah Sampel : 228 orang.
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.8.1. Lakasi Pt;nelitian
I. Rumah Sakit Umum Cianjur Unit Swadana Daerah, 11. Rumah Sakit No. I,
Cianjur.
6
2. Kampus Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Kedokteran, Bandung.
1.8.2. Waktu Pem:litian
Penelitian
dan penulisan
April hingga Desember 2004.
laporan penelitian
1m berlangsung
dari Bulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasH penelitian dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan:
o
Tingkat sosialekonomidari 57,89%respondenmasih di bawah standar.
.
Pengetahuan responden mengenai masalah-masalah
yang berkenaan
dengan penyakit TBC pada balita masih kurang, seperti masalah
penularan, pencehagan dan pengobatannya, terbukti 55,70% responden
mendapatkan nilai kurang pada kategori pengetahuan.
·
Dalam kategori sikap, juga didapatkan lebih banyak responden yang masih
belum mempunyai sikap yang cukup dalam menghadapi penyakit TBC
yang diderita balitanya. Terbukti 66,67% responden mendapatkan nilai
kurang pada kategori sikap.
·
Perilaku responden dalam hal-hal yang berkenaan dengan pemeriksaan dan
pengobatan balita yang menderita TBC juga masih kurang, terbukti
66.23% responden mendapatkan nilai kurang pada kategori perilaku.
·
Dari kategori penyuluhan, didapatkan masih banyak responden yang masih
membutuhkan penyuluhan mengenai penyakit TBC dan mau mengikuti
penyuluhan, yang diinginkan dilakukan 1 bulan sekali, dengan petugas
kesehatan sebagai penyuluh, dan tempat penyuluhan yang dipilih sebagian
bcsar adalah Puskcsmas dan Posyandu, dcngan waktu penyuluhan yang
paling banyak dipilih adalah sore hari, dan metode penyuluhan ceramah
dengan tanya jawab.
66
.
67
5.2. Saran
.
Untuk mengatasi masalah sosial ekonomi dan pendapatan, penulis
menyarankan untuk meningkatkan sosial ekonomi/pendapatan melalui
kerjasama lintas sektoral, misalnya dengan dinas pertanian, dinas
peternakan, dll.
.
Untuk mcngatasi masalah masih kurang mcmuaskannya pcrilaku orang tua
dengan balita penderita TBC di Rumah Sakit Umum Cianjur, maka penulis
menyarankan mula-mula perlu ditingkatkannya pengetahuan responden
mengenai penyakit TBC terutama mengenai pengobatan yang harus
dijalani penderita hingga sembuh. Peningkatan pengetahuan tersebut dapat
diperoleh dengan cara memberikan penyuluhan
khususnya dan masyarakat
kepada responden
pada umumnya. Penyuluhan
mengenai
penyakit TBC hendaknya dilakukan oleh petugas kesehatan yang mengerti
betul masalah TBC, dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh masyarakat awam, dengan jadwal waktu dan tempat yang
disesuaikan dcngan kebutuhan masyarakat.
Perlu dipikirkan untuk
merangkul para Tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam memberikan
penyuluhan kepada masyarakat.
·
Meningkatkan program imunisasi khususnya BCG, secara kerjasama lintas
program dengan bagian KIA, sebagai langkah pencegahan penyakit TBC
pada balita serta dilakukan sweeping BCG.
·
Kerjasama lintas program dengan bagian Gizi untuk memberikan
penyuluhan kepada orangtua dengan balita yang menderita TBC mengenai
makanan' yang sesuai kualitas dan kuantitasnya, dengan harga yang
terjangkau, khusus bagi balita pender ita me.
·
Meningkatkan
peran
serta
PMO
dalam
menunjang
keberhasilan
pengobatan TBC.
·
Meningkatkan pelayanan untuk pemeriksaan dan pengobatan penderita
TBC di Puskesmas,
masyarakat.
sebagai ujung -tombak
pelayanan
kesehatan
68
·
Untuk penelitian lebih lanjut perlu diteliti mengenai lingkungan keluarga
yaitu apakah diantara keluarganya ada yang mcnderita TBC paru.
·
Perlu ditingkatkan program sweeping imunisasi BCG.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mukti H., Adji Widjaja., Benyamin Palgunadi Margono., Djati
Sampoerno., Djoko Iman Santoso., Eddy Yapri., dkk. 1993. Tuberkulosa
Pam. Pengantar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya. Airlangga University
Press.
Djoko H Soetikno. 1999. Penanggulangan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS.
Simposium Penanganan Terpadu TB Paro. Bandung. Kantor Wilayah
Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Andre Suhendra. 1999. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengobatan TB
Pam. Simposium Penanganan Terpadu TB Paro. Bandung. SMF/Bagian
Ilmu Penyakit Dalam RS. Imanuel/FKUKM.
Timotius Sukham.
1999. Pcranan Radiologi Sebagai Sarana Diagnostik TB
Pam. Simposium Penanganan Terpadu TB Paro. Bandung. SMFlBagian
Ilmu Penyakit Dalam RS. Imanuel/FKUKM.
Widura. 1999. Peranan Pemeriksaan Sputum Secara Mikroskopis Langsung
dalam Diagnosis Tuberkulosis Pam. Simposium Penanganan Terpadu TB
Paro. Bandung. SMFlBagian Ilmu Penyakit Dalam RS. Imanuel/FKUKM.
Raviglione, Maria. C., O'Brien, Richard. J. 1998. Tuberculosis. Harison's
Principles of Internal Medicine. 14th Edition. New York. McGraw-Hill
Companies.
Asril Bahar. 1994. Tuberkulosis Pam. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta.
Balai Penerbit FKill..
Eko Budiarto.
Alumn i.
1984.
Dasar-dasar Metoda Statistik Kedokteran.
Bandung.
Rumah Sakit Umum Cianjur. 2002. Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum
Cianjur. Bandung. Rumah Sakit Umum Cianjur.
69
GAMHARAN PENGET AHUAN SIKAP DAN PERJLAKU ORANG TUA
DENGAN ANAK BALIT A PENDERIT A TBC PARU
DJ RSU CJANJUR PERIODE JANUARI
-
SEPTEMBER 2004
Tanti Rachmawati
9310127
Pembimbing:
Surya '1',dr, MPH & DTMH
Penyakit Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Antara Januari - September 2004, di RSU Cianjur terdapat 2.267
kasus bam penyakit TBC pam rawat jalan dan rawat inap. Kelompok umur
penderita TBC terbanyak adalah 1 - 4 tahun (balita), yaitu 527 kasus (23,25%).
Tingginya angka kejadian TBC pada balita tersebut diduga berhubungan dengan
rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku orangtua balita penderita TBC paru.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan,
sikap dan perilaku orangtua dengan anak balita penderita TBC pam yang berobat
di RSU Cianjur periode Januari - September 2004.
Metode penelitian yang digunakan adatah deskriptif, rancangan cross
sectional, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 48
pertanyaan. Teknik sampling adalah simple random sampling, dengan subyek
penelitian orang tua dari balita penderita TBC pam yang tercatat pemah menjalani
pemeriksaan maupun pengobatan di Poliklinik anak RSU Cianjur selama bulan
Januari - September 2004, jumlah responden 228 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 228 responden, 55,70%
responden mendapatkan nilai kurang pada kategori pengetahuan, 66,67%
responden mendapatkan nilai kurang pada kategori sikap, dan 66.23% respond en
mendapatkan nilai kurang pada kategori perilaku.
Disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua dari balita
penderita TBC pam di RSU Cianjur secara umum masih kurang memuaskan.
Saran penulis untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan penyuluhan
mengenai penyakit, merangkul tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam
mcmbcrikan pcnyuluhan, mcningkatkan program imunisasi BCG, mcningkatkan
peran PMO, meningkatkan peran Puskesmas dalam penataksanaan TBC, dan
kerjasama lintas program dengan baghin Gizi untuk memberikan penyuluhan
mengenai makanan yang baik bagi balita pendaita TBC.
IV
ABSTRACT
Tanti
Rachmawati
93/0/27
Tutor:
Surya 1; dr, MPH &
DTMH
Until now, tuberculosis still poses a significant social health risk. There
are 2,267 new in and out tuberculosis cases at R.')'UCianjur between January and
September 2004. Among these patients, the largest age group affected are patients
between / to 4 years of age, at 527 new cases (23.25%). These high incident are
presumed to be related to the poor knowledge, attittude and behaviour of patient
parents.
The aim of this research is to determine the influence between patient
knowledge, attittude and hehaviour (?lpatient parents toward the incidents (?l
infants with tuberculosis, seeking medication at RSU Cianjur between January
and September 2004.
This research uses a cross-sectional descriptive method, using a
standardized 4~ questions questionaire as research instrument. Using minimal
sample technique, with parents of infant tuberculosis patient that seeks
medication at R.\'U Cianjur hetween January and September 2004 as study
subjects, a minimum of 228 samples are then abo-tained.
The result of this study shm!)s that from 22~ respondents, 55.70% have
poor knowledge, 66.67% have poor attitude, and 66.23% have poor behaviour
toward tuberculosis in i'1lant.
It is concluded that the knowledge, attittude, and behaviour of infant
tuberculosis patient parents at RSU Cianjur in general are still inadequate.
The proposed solution is to increase the society knowledge, attittude and
behaviour toward tuberculosis using community discussion, building some
workship with public figure/religion figure, increasing BCG imunization program,
increasing PMO roles, increasing Puskesmas roles in tuberculosis management,
and cross-program co-operation with nutrition department to provide community
discussion on nutritional diets for i'1/ants 'with tuberculosis.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PERSETUJUAN
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
SURAT PERNY ATAAN
ii
SURAT PERNY ATAAN
iii
ABSTRAK
iv
A BSTRA ('T
v
PRAKA TA
vi
DAFT AR ISI
viii
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPlRAN
xiii
BAR I PENDAHlJI ,lJAN
I
1.1.
Latar Bclakang .
1.2.
Identifikasi Masalah
2
1.3.
Pertanyaan Penelitian
3
1.4.
Maksud dan Tujuan Penelitian
3
1.5.
Kegunaan Penelitian
4
1.6.
Kerangka Konscp
5
1.7.
Metodologi Penelitian
5
1.8.
Lokasi dan Waktu Penelitian
5
......
I
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1.
Ti njauan Mengcnai Penyak it Tuherk ulosis
2.2.
Tinjauan Mengenai Perilaku Kesehatan
BAB III BAHAN DAN METODA PENELITIAN
7
23
29
3.1.
Rancangan Penelitian
29
3.2.
Metode Penelitian
29
3.3.
Instrumen Penelitian
29
3.4.
Populasi dan Sampel
29
3.5.
Pengumpulan Data
31
VIII
IX
3.6.
Teknik Analisis Data
3.7.
Dcfinisi ()pcrasional
3.8.
Pcnyajian Data
31
...
34
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
38
4.1.
Gambaran Umum RSU Cianjur
38
4.2.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
39
BAB V KESIMPULANDAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
...
66
...
'" ...
66
...
67
DAFTAR PUSTAKA
69
LAMPIRAN
70
KUESIONER
70
RIWAYAT HIDUP PENULIS
78
DAFTAR.
TABEL
Tabel1. 1. Keadaan morbiditas rawat inap dan rawatjalan surveilans terpadu
Rumah Sakit Umum Unit Swadana Oaerah Cianjur periode Januari hingga
September 2004 untuk kasus bam penyakit TBC pam
2
Tabel 4.1. Distribusi jenis kelamin responden
39
Tabel 4.2. Oistribusi jenis kelamin balita yang menderita TBC
40
TabeI4.3. Distribusi usia responden
40
Tabel 4.4. Oistribusi usia balita yang menderita TBC
41
Tabel 4.5. Oistribusi pekerjaan responden
41
Tabel 4.6. Oistribusi pendidikan responden
42
Tabel 4.7. Distribusi penghasilan perkapita perbulan keluarga responden
43
Tabel 4.8. Oistribusi jumlah anak responden
44
Tabel 4.9. Oistribusi kepatuhan berobat
44
Tabel 4.10. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda pernah
mendengar tentang penyakit Tuberkulosis/TBC?"
45
Tabcl 4.11. Distribusi jawaban rcsponden atas pertanyaan "Apakah TBC itu'!" .. 45
Tabel 4.12. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda tahu
.
.
.
geJaIa-geJa 1a penya kIt ' I' BC ')"
. ........................................................................ 46
Tabel 4.13. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apa gejala utama
penyakit' I'13e'!"
46
Tabel 4.14. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah penyakit TBC
dapat menular'!"
47
Tabel 4.15. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Bagaimanakah
penularan penyakit "'BC?"
47
TabeI4.16. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah penyakit TBC
dapat dicegah?"
48
TabeI4.17. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Bagaimana
pencegahan penyakit TBC?"
48
Tabel 4.18. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah penyakit TBC
49
dapat disembuhkan'?"
Tabel 4.19. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda pernah
mendengar tentang PM0'1"
49
Tabel 4.20. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Siapakah orang yang
paling tepat menjadi PMO anak Anda yang menderita TBC'?"
50
Tabel 4.21. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apa tugas utama
seorang PM0'1"
50
Tabel 4.22. Oistribusi pengetahuan responden
51
Tabel 4.23. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda setuju
lIntlik mcmbawa anak Anda yang mcndcrita TRC lIntlik berobat hingga
dinyatakan sembuh oleh dokter?"
52
Tabel 4.24. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda bersedia
ditunjuk sebagai PMO bagi anak Anda yang menderita TBC?"
53
,
x
Xl
Tabel 4.25. Oistribusi jawaban responden atas ~~rtanyaan "Apakah Anda bersedia
menjalani program penyaringan THC?"
53
Tabcl 4.26. Distribusi jawaban rcsponden atas pcrtanyaan "Apakah Anda setuju
anak dibcri imunisasi BCG?"
54
Tabel 4.27. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda setuju
akan adanya pcngawas minum obat (PMO) bagi pcndcrita THC?"
54
Tabel 4.28. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda, apakah
pelayanan RSU Cianjur terhadap pendcrita THC sudah memuaskan?"
55
Tabcl 4.29. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Kendala utama apa
yang Anda rasakan dalam hal memberikan pengobatan bagi anak Anda yang
menderita TBC?"
55
Tabel 4.30. Distribusi sikap responden
56
Tabel 4.31. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda tahu
bahwa anak Anda menderita penyakit THC?"
57
Tabel 4.32. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah anak Anda
pemah menjalani pengobatan untuk penyakit THC nya?"
57
Tabel 4.33. Distribusi jawaban rcspondcn atas pertanyaan "(Bagi yang pemah
menjalani pengobatan untuk THC) Kemana saja anak Anda pemah dibawa
berobat selain ke RSU Cianjur?"
58
Tabcl 4.34. Distribllsi jawaban rcspondcn atas pcrtanyaan "Apakah sampai
sekarang anak Anda masih minum obat TBC?"
58
Tabe14.35. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Sudah berapa lama
anak Anda menjalani pengobatan untllk penyakit TBC?"
59
Tabcl 4.36. Oistribusi jawaban rcsponden atas pertanyaan "(Hagi yang masih
minum ohat) Apakah Anda ingin mcneruskan pengobatan bagi anak Anda?"
59
Tabcl4.37. Oistribusi jawaban rcspondcn atas pcrtanyaan "(Bagi yang sudah tidak
minllm obat) Apakah anak Anda dihentikan pengobatannya atas saran
dokter?" ..
...
..,......... .........
60
Tabel 4.38. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "(Bagi yang putus
berobat) Apa alasan anak Anda berhenti berobat?"
60
Tabcl 4.39. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "(Bagi yang putus
berobat) Apakah Anda ingin mengulang lagi pengobatan bagi anak Anda?"
61
Tabel 4.40. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Siapa yang menjadi
pengawas minum obat anak Anda?"
61
Tabel 4.41. Oistribusi perilaku responden
62
Tabel 4.42. Distribusi jawaban rcsponden atas pertanyaan "Pemahkah Anda
mendapatkan penyuluhan tentang penyakit TBC?"
62
Tabel 4.43. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah Anda masih
membutuhkan penyuluhan tentang penyakit TBC?"
62
Tabel 4.46. Uistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
penyuluhan sebaiknya dilakukan berapa kali?"
63
Tabel 4.47. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut'Anda,
scbaiknya siapa yang scbaiknya mcmbcrikan penyuluhan?"
63
XII
Tabel 4.48. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
sebaiknya penyuluhan dilakukan dimana?"
Tabel 4.49. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
sebaiknya penyuluhan dilakukan pada waktu kapan?"
Tabel 4.50. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Menurut Anda,
pcnyuluhan scbaiknya dilakukan dalam bcntuk apa?"
Tabel 4.51. Oistribusi jawaban responden atas pertanyaan "Kesulitan apa yang
Anda dapatkan dalam mengikuti penyuluhan?"
64
64
65
65
DAFTAR LAMPI RAN
HALAMAN
Lampiran 1. Kuesioner
69
Lampiran 2. Tabellnduk
77
XIII
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh
baktcri tahan asam (BTA) yang dikcnal
dcngan nama Mycobacterium
tuherculosis. Bakteri ini biasanya masuk kc dalam tubuh penderita melalui udara
pernapasan (droplet infection per inbalasi), kemudian ke paru-paru. Oari paruparu, bakteri ini dapat menyebar baik melalui peredaran darah (hematogen)
maupun aliran kelenjar getah bening (limfogcn) ke berbagai organ tubuh.
Penyakit Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia
(Global Emergency pada tahun 1993). Saat ini di seluruh dunia terdapat sekitar 9
jllla kaslis infcksi TlIbcrklilosis lIan sckilar 3 jula penderila meninggal dunia setiap
tahunnya. 2,5 juta penderita terdapat di Asia. Oari hasil survey yang dilakukan
WHO didapatkan pula bahwa kematian akibat Tuberkulosis
lebih besar
dibandingkan dengan angka kematian ibu hami!. Oi Indonesia, setiap tahunnya
dilcmukan sekilar 500.000 pcnderita baru BTA (+), dan 500.000 penderita baru
BTA (-). Setiap tahunnya diperkirakan 175.000 orang meninggal karena penyakit
Tuberkulosis (WHO, 1(93).
Secara global pada dekade ini penyakit Tuberkulosis merupakan penyebab
kematian nomor 3 di Indonesia setelah penyakit kardiovaskuler dan ISPA,
sedangkan dari goIongan penyakit Infeksi merupakan penyebab kematian nomor 2
setelah ISPA. Antara tahun 1979 sampai dengan tahun 1982 telah dilakukan
survey prevalensi di 15 propinsi dengan hasil 0,2%
- 0,4%
(DepKes RI, Ditjen
I'I'M & I'Ll', 19t)6).
Penyakit Tuberkulosis kembali muneul ke pennukaan dan menjadi
pcrhatian dunia sciring dengan meningkalnya penyebaran infeksi HIV/AIDS,
yang menyebabkan pula penurunan daya tahan tubuh manusia terhadap bakteri
penyebab Tuberculosis (Mycobacterium tuherculosis) (Djoko H. Soetikno,1999).
Kelompok masyarakat yang sangat, rentan terhadap penyakit TBC adalah
anak
balita (usia 1 - 5 tahun). Selain karena daya tahan tubuh mereka yang masih
2
rendah, paparan TBC terhadap mereka pun tinggi, terutama dari orang-orang
dewasa pendcrita TBC yang ada di sckitar mcreka. Dalam hal pengobatan
terhadap penderita TBC berusia I - 5 tahun ini, peranan orang tua sangatlah
penting. Faktor pengetahuan, Sikap dan Perilaku orang tua dari balita penderita
TBC adalah merupakan faktor-faktor yang penting yang mempengaruhi angka
kejadian dan kelangsungan pengobatan bagi balita penderita TBC, dan secara
tidak langsung juga mempengaruhi angka kejadian penyakit Tuberkulosis di suatu
daerah (Hendrawan, 1996).
1..2. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan data keadaan morbiditas rawat inap dan rawat jalan surveilans
terpadu periode Januari hingga September
2004 yang didapatkan
dari Rumah
Sakit Umum Unit Swadana Dacrah Cianjur terdapat laporan pengobatan penyakit
TB Paru dari berbagai kelompok usia, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabcl 1. 1. Keadaan morbiditas rawat inap dan rawat jalan surveilans terpadu
Rumah Sakit Umum Unit Swadana Dacrah Cianjur periodc Januari
hingga September 2004 untuk kasus baru penyakit TBC paru
Bulan-tahun
0-1
1-4
Januari-2004
Februari-2004
Maret-2004
ADril 2004
Mei-2004
Juni-2004
Juli-2004
11
7
8
12
5
7
6
93
49
56
63
45
59
54
AQustus-2004
SeDtember 2004
7
17
39
69
Jumlah
80
-------
Persentase
(%) 3.53%
527
23.25%
Golongan umur (tahun)
15 - 24 25 - 44 45 - 65
5 -14
46
32
50
58 18
32
28
36
41
43
27
44
22
24
47
33
54
54
52
33
4.4
42
29
37
45
47
39
55
39
64
~-----
46
48
51
56
32
57
422
389
395
299
18.61%
17.16%
17.42%
13.19%
> 65
29
9
16
28
21
18
44
Jumlah
308
172
227
217
259
229
284
21
49
228
343
235
2267
10.37% 100.00%
Bcrdasarkan tabel 1.1 diatas dapat kita simpulkan bahwa, selama rentang
waktu antara bulan Januari hingga September 2004, Rumah Sakrl Umum Cianjur
tcrtlapat 2.267 kaslis bani pcnyakit THe' p,irll haik rawat jalan maupun rawat inap.
-
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa kelompok umur penderita THC terbanyak
3
adalah yang berusia antara 1 - 4 tahun (anak balita), dengan jumlah 527 kasus
(23,25%).
Tingginya angka kejadian penyakit TBC pada balita tersebut diduga
berhubungan dengan rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku orangtua balita
penderita TBC paru dalam menghadapi penyakit TBC.
Untuk menjawab
pertanyaan
diatas, maka penulis memilih judul
penelitian:
GAMBARAN PENGET AHUAN SIKAP DAN PERILAKU ORANG TUA
DENGAN ANAK BALITA PENDERIT A TBC PARU DI RSU CIANJUR
PERIODE JANUARI - SEPTEMBER2004
1.3. Pertanyaan Penelitian
1. Hagaimanakah gambaran pengetahuan orang tua dengan anak balita
pcndcrita TBC paru yang bcrobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode
Januari - September 2004'1
2. Bagaimanakah gambaran sikap orang tua dengan anak balita penderita
THC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari
-
September 2004?
3. Hagaimanakah gambaran perilaku orang tua dengan anak balita penderita
TBC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari
-
September 2004'1
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1. Maksud penelitian
Maksud
pengetahuan,
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
gambaran
sikap dan perilaku orangtua dengan anak balita penderita TBC paru
yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari
1.4.2. Tujuan penelitian
Tujuan dari pcnelitian ini adalah:
- September
2004.
4
1. Untuk mengetahui
gambaran pengetahuan
orang tua dengan anak balita
penderita TBC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur peri ode
Januari
- Scptcmhcr
2004.
2. Untuk mengctahui gambaran sikap orang tua dcngan anak balita pcndcrita
TBC paru yang bcrobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periodc Januari
-
September 2004.
3. Untuk
mengetahui
gambaran
pcrilaku
orang tua dengan
anak balita
penderita TBC paru yang berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur peri ode
Januari
- September
2004.
1.5. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian In1 adalah bahwa diharapkan penelitian In1 dapat
dapat:
I. Mcmbcrikan informasi kepada pihak Rumah Sakit Umum Cianjur,
masyarkat, dan mahasiswa kedokteran mengenai gambaran pengetahuan,
sikap dan perilaku orang tua dengan anak balita penderita TBC paru yang
berobat di Rumah Sakit Umum Cianjur periode Januari - September 2004.
2. Bagi pcnclitian
hcrikutnya,
pcrtimbungun dun pcrbundingun.
pcnclitian
ini dapat dijadikan
hahan
5
1.6. Kerangka
Konsep
Pengetahuan
Sikap
Perilaku
1.7. Metodologi
Penelitian
Metodologi Penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
.
Rancangan Penclitian : Deskriptif
.
.
Metodc Pcnditian : Cross S'ectional
Teknik Pengumpulan Data: Survey, melalui wawancara langsung terhadap
responden
.
.
Instrumen pokok penelitian: Kuesioner.
Populasi: Orang tua dari balita penderita TBC paru yang tercatat pernah
menjalani
pemeriksaan
maupun pengobatan
di Poliklinik
anak Rumah
Sakit Umum Cianjur selama bulan Januari - September 2004.
.
.
.
Jumlah Populasi: 527 orang.
Teknik Sampling:
simple random sampling
Jumlah Sampel : 228 orang.
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.8.1. Lakasi Pt;nelitian
I. Rumah Sakit Umum Cianjur Unit Swadana Daerah, 11. Rumah Sakit No. I,
Cianjur.
6
2. Kampus Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Kedokteran, Bandung.
1.8.2. Waktu Pem:litian
Penelitian
dan penulisan
April hingga Desember 2004.
laporan penelitian
1m berlangsung
dari Bulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasH penelitian dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan:
o
Tingkat sosialekonomidari 57,89%respondenmasih di bawah standar.
.
Pengetahuan responden mengenai masalah-masalah
yang berkenaan
dengan penyakit TBC pada balita masih kurang, seperti masalah
penularan, pencehagan dan pengobatannya, terbukti 55,70% responden
mendapatkan nilai kurang pada kategori pengetahuan.
·
Dalam kategori sikap, juga didapatkan lebih banyak responden yang masih
belum mempunyai sikap yang cukup dalam menghadapi penyakit TBC
yang diderita balitanya. Terbukti 66,67% responden mendapatkan nilai
kurang pada kategori sikap.
·
Perilaku responden dalam hal-hal yang berkenaan dengan pemeriksaan dan
pengobatan balita yang menderita TBC juga masih kurang, terbukti
66.23% responden mendapatkan nilai kurang pada kategori perilaku.
·
Dari kategori penyuluhan, didapatkan masih banyak responden yang masih
membutuhkan penyuluhan mengenai penyakit TBC dan mau mengikuti
penyuluhan, yang diinginkan dilakukan 1 bulan sekali, dengan petugas
kesehatan sebagai penyuluh, dan tempat penyuluhan yang dipilih sebagian
bcsar adalah Puskcsmas dan Posyandu, dcngan waktu penyuluhan yang
paling banyak dipilih adalah sore hari, dan metode penyuluhan ceramah
dengan tanya jawab.
66
.
67
5.2. Saran
.
Untuk mengatasi masalah sosial ekonomi dan pendapatan, penulis
menyarankan untuk meningkatkan sosial ekonomi/pendapatan melalui
kerjasama lintas sektoral, misalnya dengan dinas pertanian, dinas
peternakan, dll.
.
Untuk mcngatasi masalah masih kurang mcmuaskannya pcrilaku orang tua
dengan balita penderita TBC di Rumah Sakit Umum Cianjur, maka penulis
menyarankan mula-mula perlu ditingkatkannya pengetahuan responden
mengenai penyakit TBC terutama mengenai pengobatan yang harus
dijalani penderita hingga sembuh. Peningkatan pengetahuan tersebut dapat
diperoleh dengan cara memberikan penyuluhan
khususnya dan masyarakat
kepada responden
pada umumnya. Penyuluhan
mengenai
penyakit TBC hendaknya dilakukan oleh petugas kesehatan yang mengerti
betul masalah TBC, dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh masyarakat awam, dengan jadwal waktu dan tempat yang
disesuaikan dcngan kebutuhan masyarakat.
Perlu dipikirkan untuk
merangkul para Tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam memberikan
penyuluhan kepada masyarakat.
·
Meningkatkan program imunisasi khususnya BCG, secara kerjasama lintas
program dengan bagian KIA, sebagai langkah pencegahan penyakit TBC
pada balita serta dilakukan sweeping BCG.
·
Kerjasama lintas program dengan bagian Gizi untuk memberikan
penyuluhan kepada orangtua dengan balita yang menderita TBC mengenai
makanan' yang sesuai kualitas dan kuantitasnya, dengan harga yang
terjangkau, khusus bagi balita pender ita me.
·
Meningkatkan
peran
serta
PMO
dalam
menunjang
keberhasilan
pengobatan TBC.
·
Meningkatkan pelayanan untuk pemeriksaan dan pengobatan penderita
TBC di Puskesmas,
masyarakat.
sebagai ujung -tombak
pelayanan
kesehatan
68
·
Untuk penelitian lebih lanjut perlu diteliti mengenai lingkungan keluarga
yaitu apakah diantara keluarganya ada yang mcnderita TBC paru.
·
Perlu ditingkatkan program sweeping imunisasi BCG.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mukti H., Adji Widjaja., Benyamin Palgunadi Margono., Djati
Sampoerno., Djoko Iman Santoso., Eddy Yapri., dkk. 1993. Tuberkulosa
Pam. Pengantar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya. Airlangga University
Press.
Djoko H Soetikno. 1999. Penanggulangan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS.
Simposium Penanganan Terpadu TB Paro. Bandung. Kantor Wilayah
Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Andre Suhendra. 1999. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengobatan TB
Pam. Simposium Penanganan Terpadu TB Paro. Bandung. SMF/Bagian
Ilmu Penyakit Dalam RS. Imanuel/FKUKM.
Timotius Sukham.
1999. Pcranan Radiologi Sebagai Sarana Diagnostik TB
Pam. Simposium Penanganan Terpadu TB Paro. Bandung. SMFlBagian
Ilmu Penyakit Dalam RS. Imanuel/FKUKM.
Widura. 1999. Peranan Pemeriksaan Sputum Secara Mikroskopis Langsung
dalam Diagnosis Tuberkulosis Pam. Simposium Penanganan Terpadu TB
Paro. Bandung. SMFlBagian Ilmu Penyakit Dalam RS. Imanuel/FKUKM.
Raviglione, Maria. C., O'Brien, Richard. J. 1998. Tuberculosis. Harison's
Principles of Internal Medicine. 14th Edition. New York. McGraw-Hill
Companies.
Asril Bahar. 1994. Tuberkulosis Pam. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta.
Balai Penerbit FKill..
Eko Budiarto.
Alumn i.
1984.
Dasar-dasar Metoda Statistik Kedokteran.
Bandung.
Rumah Sakit Umum Cianjur. 2002. Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum
Cianjur. Bandung. Rumah Sakit Umum Cianjur.
69