Laporan Kerja Praktek "Perancangan Rumah Tinggal.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 . Latar Belakang ... 1
1.2 . Tujuan ... 1
1.3 . Manfaat ... 2
1.4 . Batasan Masalah ... 2
1.5 . Ruang Lingkup Kajian ... 2
1.6 . Metode Penulisan ... 2
1.7 . Sistematika Penulisan ... 3
BAB II STUDI LITERATUR ... 4
2.1 Rumah Tinggal ... 4
2.2 Perusahaan ... 5
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ... 9
3.1 Perancangan Rumah Tinggal ... 9
3.2 Pekerjaan Instalasi Rangka Atap Baja Ringan ... 14
3.3 Lain – lain ... 17
BAB IV PERUSAHAAN INSTALATOR ... 18
4.1 Company Profile ... 18
4.2 Manajemen ... 22
4.3 Marketing ... 26
4.4 Prosedur Penanganan Pekerjaan ... 27
BAB V KESIMPULAN ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
(2)
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Layout Rumah Bpk. Charles Gambar 3.2 View 3D R. Tidur Utama
Gambar 3.3 View 3D R. Keluarga & R. Makan Gambar 3.4 View 3D Pantry
Gambar 3.5 Layout Final Rumah Bpk. Erwanto Gambar 3.6 Denah Rumah Bpk. Cendra (alternative 1) Gambar 3.7 Denah Rumah Bpk. Cendra (alternative 2) Gambar 3.8 Denah Rumah Bpk. Cendra (alternative 3) Gambar 3.9 View 3D Tampak Depan Rumah Bpk. Chendra
Gambar 3.10 View 3D Tampak Depan Perumahan Gempol Asri (alternative 1) Gambar 3.11 View 3D Tampak Depan Perumahan Gempol Asri (alternative 2) Gambar 3.12 Gambar Rangka Atap
Gambar 3.13 Gambar Rangka Atap
Gambar 3.14 Gambar Rangka Atap Yamaha Banjar
Gambar 3.15 Gambar Rencana Rangka Atap Bumi Tirta Cicadas Gambar 3.16 Gambar Tampak Rangka Atap Bumi Tirta Cicadas Gambar 3.17 Brosur untuk Staff Marketing
Gambar 4.1 Rumah Tinggal Perumahan Alamanda Gambar 4.2 Rumah Tinggal Antapani
Gambar 4.3 Gedung BPLK Jl. Sederhana Gambar 4.4 Perumahan Casa de Esta Gambar 4.5 Rumah Tinggal Dago Pakar
Gambar 4.6 Rumah Tinggal Graha Nirwana (Mr. Matt) Gambar 4.7 Rumah Tinggal Graha Nirwana (Mr. Bambang) Gambar 4.8 Bagan Struktur Organisasi
(3)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan dalam industri bangunan semakin ketat, mengingat semakin berkembangnya teknologi, ilmu pengetahuan dan industri bangunan itu sendiri. Sementara itu, mahasiswa desain interior yang sedang manimba ilmu saat ini nantinya akan bekerja dan bersaing dengan profesi-profesi serupa, bahkan termasuk arsitek dalam persaingan yang smakin ketat tersebut.
Kenyataannya, pengetahuan yang didapat mahasiswa dalam menimba ilmu di perguruan tinggi hanya memenuhi sekitar 20 % dari seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh professional yang nantinya menjadi saingan mahasiswa tersebut juga setelah lulus dari perguruan tinggi. Tidak mengherankan jika seorang penulis mengatakan bahwa bekerja setelah lulus sekolah itu seperti belajar dari awal lagi.
Itulah mengapa dilaksanakan mata kuliah Kerja Praktek, dimana mahasiswa dapat memperoleh wawasan dan pengalaman untuk melengkapi pelajaran yang diterima selama bersekolah untuk menjadi desainer professional.
Setelah melaksanakan Kerja Praktek, mahasiswa tersebut wajib menuliskan laporannya tentang Kerja Praktek yang dilaksankan. Hal ini dilakukan selain agar dapat memenuhi syarat kelulusan dan mendapatkan penilaian, juga diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang Kerja Praktek yang dilaksanakan kepada pembaca laporan ini.
1.2. Tujuan
Tujuan Kerja Praktek ini adalah agar mahasiswa yang melaksanakannya mendapatkan wawasan lebih dan pengalaman yang tidak didapat selama bersekolah di perguruan tinggi dan diharapkan mahasiswa tersebut mampu untuk menjadi desainer professional setelah lulus nanti.
Sedangkan tujuan penulisan laporan Kerja Praktek adalah untuk memberikan gambaran bagi pembaca laporan ini tentang pelaksanaan Kerja Praktek dan menjelaskan bagaimana perusahaan dalam industri bangunan berjalan serta memperjelas manfaat dilaksanakannya Kerja Praktek.
(4)
2 1.3. Manfaat
Manfaat diadakannya Kerja Praktek ini bagi penulis adalah bahwa penulis mendapatkan banyak pengalaman bekerja, menambah wawasan dan hal baru yang sebelumnya tidak penulis dapatkan dalam kuliah di perguruan tinggi.
Selain itu, diharapkan laporan yang penulis buat ini dapat membantu pembacanya untuk menambah wawasan dan pengertian tentang Kerja Praktek.
1.4. Batasan Masalah
Sehubungan dengan terbatasnya waktu pelaksanaan Kerja Praktek yang hanya 200 jam kerja dan terbatasnya kemampuan penulis, baik dalam proses penulisan laporan ini, maupun dalam penyajian laporan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam laporan ini, antara lain :
a. pembahasan tentang company dimana penulis melaksanakan kerja praktek; b. pembahasan tentang project handling sebuah company;
c. pembahasan tentang project yang saya kerjakan dalam company tersebut.
1.5. Ruang Lingkup Kajian
Dalam laporan ini penulis akan membahas tentang ; a. bagaimana company dibentuk;
b. apa saja divisi yang ada dalam perusahaan kontraktor; c. siapa saja yang terlibat di dalamnya;
d. bagaimana cara kerja company tersebut, mulai dari cara mendapatkan proyek sampai menangani proyek;
e. proyek apa saja yang penulis kerjakan selama melaksanakan Kerja Praktek;
f. serta bagaimana pandangan penulis terhadap company dimana penulis melaksanakan Kerja Praktek.
1.6. Metode Penulisan
Dalam proses melaksanakan Kerja Praktek dan mengumpulkan data untuk penulisan laporan, penulis melakukan beberapa metode, antara lain melalui wawancara, memperoleh company profile, mempelajari beberapa literature, serta
(5)
3
mempelajari semua informasi yang penulis dapatkan selama melaksanakan kerja praktek.
1.7. Sistematika Penulisan
Laporan ini penulis susun sebagai berikut : KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Tujuan
1.3.Manfaat
1.4.Batasan Masalah 1.5.Ruang Lingkup Kajian 1.6.Metode Penulisan 1.7.Sistematika Penulisan BAB II STUDI LITERATUR
2.1Rumah Tinggal 2.2Perusahaan
2.2.1 Bentuk Perusahaan 2.2.2 Marketing
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Perancangan Rumah Tinggal
3.2 Pekerjaan Instalasi Rangka Atap Baja Ringan 3.3 Lain - Lain
BAB IV PERUSAHAAN INSTALATOR 4.1 Company Profile
4.2 Manajemen 4.3 Marketing
4.4 Prosedur Penanganan Pekerjaan BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(6)
(7)
29
BAB V
KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan industri bangunan, persaingan dalam dunia industri bangunan menjadi semakin ketat, terutama desainer interior. Sebagai calon desainer, seorang mahasiswa desain interior harus memiliki pengalaman dan wawasan untuk menjadi desainer professional. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan kerja praktek.
Selain menambah wawasan dan pengalaman, kerja praktek juga bermanfaat untuk memberi kesempatan pada calon desainer untuk mengenal dunia kerja, serta dapat melengkapi pelajaran yang tidak diperoleh di perguruan tinggi.
Secara umum, hal yang perlu diketahui oleh calon desainer adalah bagaimana membentuk sebuah perusahaan, mendapatkan project dan bagaimana cara menangani project tersebut bilamana suatu saat calon desainer tersebut akan membentuk perusahaan sendiri.
Penulis diberi waktu selama 200 jam kerja untuk melaksanakan kerja praktek. Selama bekerja praktek, penulis ditugaskan untuk mendesain beberapa rumah tinggal bergaya minimalis dengan ciri umum antara lain polos, warna natural, bermaterial kayu dan logam. Selain itu, penulis juga membahas tentang perusahaan dimana penulis bekerja praktek.
Adapun bentuk – bentuk perusahaan yang telah penulis analisa dari studi literature antara lain production-oriented, selling- oriented, marketing- oriented, market-driven dan costumer-driven. Bentuk perusahaan dimana penulis bekerja praktek adalah Costumer-driven Company, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada konsumen melalui produk – produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing individu.
Perusahaan tempat penulis bekerja praktek merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi bidang sipil dan arsitektur, sebagai instalator rangka atap baja ringan. Dalam melaksanakan aktivitasnya, pengorganisasian perusahaan dilaksanakan secara departemental yang masing – masing melaksanakan layanan jasa tertentu.
(8)
30
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa arsitektur umumnya terdapat divisi – divisi, antara lain divisi marketing, administrasi, desain dan lapangan.
Salah satu cara perusahaan mendapatkan project adalah melalui marketing. Marketing yang dilakukan secara langsung adalah dengan mencari konsumen yang dilakukan oleh staff marketing dengan cara menawarkan produknya kepada pelaksana di project – project lain yang sedang berjalan, atau langsung kepada perusahaan konsultan lainnya. Sedangkan marketing yang dilakukan secara tidak langsung adalah melalui mulut ke mulut, dimana perusahaan mendapatkan project baru dari konsumen lama.
Setelah melalui proses marketing, umunya perusahaan mendapat denah ringbalk dan gambar kerja rencana atap untuk dihitung luas atap dan kebutuhan material untuk rangka atapnya. Kemudian dilakukan kontrak dengan klien sampai project tersebut selesai.
(9)
29
BAB V
KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan industri bangunan, persaingan dalam dunia industri bangunan menjadi semakin ketat, terutama desainer interior. Sebagai calon desainer, seorang mahasiswa desain interior harus memiliki pengalaman dan wawasan untuk menjadi desainer professional. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan kerja praktek.
Selain menambah wawasan dan pengalaman, kerja praktek juga bermanfaat untuk memberi kesempatan pada calon desainer untuk mengenal dunia kerja, serta dapat melengkapi pelajaran yang tidak diperoleh di perguruan tinggi.
Secara umum, hal yang perlu diketahui oleh calon desainer adalah bagaimana membentuk sebuah perusahaan, mendapatkan project dan bagaimana cara menangani project tersebut bilamana suatu saat calon desainer tersebut akan membentuk perusahaan sendiri.
Penulis diberi waktu selama 200 jam kerja untuk melaksanakan kerja praktek. Selama bekerja praktek, penulis ditugaskan untuk mendesain beberapa rumah tinggal bergaya minimalis dengan ciri umum antara lain polos, warna natural, bermaterial kayu dan logam. Selain itu, penulis juga membahas tentang perusahaan dimana penulis bekerja praktek.
Adapun bentuk – bentuk perusahaan yang telah penulis analisa dari studi literature antara lain production-oriented, selling- oriented, marketing- oriented, market-driven dan costumer-driven. Bentuk perusahaan dimana penulis bekerja praktek adalah Costumer-driven Company, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada konsumen melalui produk – produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing individu.
Perusahaan tempat penulis bekerja praktek merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi bidang sipil dan arsitektur, sebagai instalator rangka atap baja ringan. Dalam melaksanakan aktivitasnya, pengorganisasian perusahaan dilaksanakan secara departemental yang masing – masing melaksanakan layanan jasa tertentu.
(10)
30
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa arsitektur umumnya terdapat divisi – divisi, antara lain divisi marketing, administrasi, desain dan lapangan.
Salah satu cara perusahaan mendapatkan project adalah melalui marketing. Marketing yang dilakukan secara langsung adalah dengan mencari konsumen yang dilakukan oleh staff marketing dengan cara menawarkan produknya kepada pelaksana di project – project lain yang sedang berjalan, atau langsung kepada perusahaan konsultan lainnya. Sedangkan marketing yang dilakukan secara tidak langsung adalah melalui mulut ke mulut, dimana perusahaan mendapatkan project baru dari konsumen lama.
Setelah melalui proses marketing, umunya perusahaan mendapat denah ringbalk dan gambar kerja rencana atap untuk dihitung luas atap dan kebutuhan material untuk rangka atapnya. Kemudian dilakukan kontrak dengan klien sampai project tersebut selesai.
(11)
vi
DAFTAR PUSTAKA
Arco Editorial S.A.; Minimalism; 2003; Italy : LOFT Publications.
Crisp, Barbara; Human Space; 1998; Massachusetts : Rockport Publishers, Inc. Kartajaya, Hermawan; MarkPlus on Strategy; 2005; Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Paco Asensio & Authors; The House; 2004; Barcelona, Spanyol : Egedsa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa; Kamus Besar Bahasa Indonesia; 1990; Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka.
(1)
(2)
29
BAB V
KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan industri bangunan, persaingan dalam dunia industri bangunan menjadi semakin ketat, terutama desainer interior. Sebagai calon desainer, seorang mahasiswa desain interior harus memiliki pengalaman dan wawasan untuk menjadi desainer professional. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan kerja praktek.
Selain menambah wawasan dan pengalaman, kerja praktek juga bermanfaat untuk memberi kesempatan pada calon desainer untuk mengenal dunia kerja, serta dapat melengkapi pelajaran yang tidak diperoleh di perguruan tinggi.
Secara umum, hal yang perlu diketahui oleh calon desainer adalah bagaimana membentuk sebuah perusahaan, mendapatkan project dan bagaimana cara menangani project tersebut bilamana suatu saat calon desainer tersebut akan membentuk perusahaan sendiri.
Penulis diberi waktu selama 200 jam kerja untuk melaksanakan kerja praktek. Selama bekerja praktek, penulis ditugaskan untuk mendesain beberapa rumah tinggal bergaya minimalis dengan ciri umum antara lain polos, warna natural, bermaterial kayu dan logam. Selain itu, penulis juga membahas tentang perusahaan dimana penulis bekerja praktek.
Adapun bentuk – bentuk perusahaan yang telah penulis analisa dari studi literature antara lain production-oriented, selling- oriented, marketing- oriented,
market-driven dan costumer-driven. Bentuk perusahaan dimana penulis bekerja
praktek adalah Costumer-driven Company, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada konsumen melalui produk – produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing individu.
Perusahaan tempat penulis bekerja praktek merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi bidang sipil dan arsitektur, sebagai instalator rangka atap baja ringan. Dalam melaksanakan aktivitasnya, pengorganisasian perusahaan dilaksanakan secara departemental yang masing – masing melaksanakan layanan jasa tertentu.
(3)
30
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa arsitektur umumnya terdapat divisi – divisi, antara lain divisi marketing, administrasi, desain dan lapangan.
Salah satu cara perusahaan mendapatkan project adalah melalui marketing. Marketing yang dilakukan secara langsung adalah dengan mencari konsumen yang dilakukan oleh staff marketing dengan cara menawarkan produknya kepada pelaksana di project – project lain yang sedang berjalan, atau langsung kepada perusahaan konsultan lainnya. Sedangkan marketing yang dilakukan secara tidak langsung adalah melalui mulut ke mulut, dimana perusahaan mendapatkan project baru dari konsumen lama.
Setelah melalui proses marketing, umunya perusahaan mendapat denah ringbalk dan gambar kerja rencana atap untuk dihitung luas atap dan kebutuhan material untuk rangka atapnya. Kemudian dilakukan kontrak dengan klien sampai project tersebut selesai.
(4)
29
BAB V
KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan industri bangunan, persaingan dalam dunia industri bangunan menjadi semakin ketat, terutama desainer interior. Sebagai calon desainer, seorang mahasiswa desain interior harus memiliki pengalaman dan wawasan untuk menjadi desainer professional. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan kerja praktek.
Selain menambah wawasan dan pengalaman, kerja praktek juga bermanfaat untuk memberi kesempatan pada calon desainer untuk mengenal dunia kerja, serta dapat melengkapi pelajaran yang tidak diperoleh di perguruan tinggi.
Secara umum, hal yang perlu diketahui oleh calon desainer adalah bagaimana membentuk sebuah perusahaan, mendapatkan project dan bagaimana cara menangani project tersebut bilamana suatu saat calon desainer tersebut akan membentuk perusahaan sendiri.
Penulis diberi waktu selama 200 jam kerja untuk melaksanakan kerja praktek. Selama bekerja praktek, penulis ditugaskan untuk mendesain beberapa rumah tinggal bergaya minimalis dengan ciri umum antara lain polos, warna natural, bermaterial kayu dan logam. Selain itu, penulis juga membahas tentang perusahaan dimana penulis bekerja praktek.
Adapun bentuk – bentuk perusahaan yang telah penulis analisa dari studi literature antara lain production-oriented, selling- oriented, marketing- oriented,
market-driven dan costumer-driven. Bentuk perusahaan dimana penulis bekerja
praktek adalah Costumer-driven Company, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada konsumen melalui produk – produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing individu.
Perusahaan tempat penulis bekerja praktek merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi bidang sipil dan arsitektur, sebagai instalator rangka atap baja ringan. Dalam melaksanakan aktivitasnya, pengorganisasian perusahaan dilaksanakan secara departemental yang masing – masing melaksanakan layanan jasa tertentu.
(5)
30
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa arsitektur umumnya terdapat divisi – divisi, antara lain divisi marketing, administrasi, desain dan lapangan.
Salah satu cara perusahaan mendapatkan project adalah melalui marketing. Marketing yang dilakukan secara langsung adalah dengan mencari konsumen yang dilakukan oleh staff marketing dengan cara menawarkan produknya kepada pelaksana di project – project lain yang sedang berjalan, atau langsung kepada perusahaan konsultan lainnya. Sedangkan marketing yang dilakukan secara tidak langsung adalah melalui mulut ke mulut, dimana perusahaan mendapatkan project baru dari konsumen lama.
Setelah melalui proses marketing, umunya perusahaan mendapat denah ringbalk dan gambar kerja rencana atap untuk dihitung luas atap dan kebutuhan material untuk rangka atapnya. Kemudian dilakukan kontrak dengan klien sampai project tersebut selesai.
(6)
vi
DAFTAR PUSTAKA
Arco Editorial S.A.; Minimalism; 2003; Italy : LOFT Publications.
Crisp, Barbara; Human Space; 1998; Massachusetts : Rockport Publishers, Inc. Kartajaya, Hermawan; MarkPlus on Strategy; 2005; Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Paco Asensio & Authors; The House; 2004; Barcelona, Spanyol : Egedsa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa; Kamus Besar
Bahasa Indonesia; 1990; Jakarta : Departemen Pendidikan dan