Analisis efektivitas, efisiensi dan potensi pajak daerah : studi kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN POTENSI PAJAK DAERAH
(Studi Kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta)

Frederikus Tauvan Arvian
082114054
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan efektivitas dan
efisiensi Pajak Daerah tahun 2006-2010 serta mengetahui potensi jenis Pajak
Daerah Kota Yogyakarta. Latar belakangnya adalah penerimaan Pajak Daerah
dapat menunjang kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta sehingga diperlukan
perkembangan efektivitas penerimaan Pajak Daerah serta perkembangan efisiensi

pemungutan Pajak Daerah untuk mengukur kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta.
Realisasi penerimaan Pajak Daerah selalu melebihi target anggaran sehingga
mengindikasikan kemungkinan Kota Yogyakarta mempunyai potensi yang dapat
lebih digali lagi.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data adalah
dokumentasi. Teknik analisis data dalam permasalahan pertama dan kedua
menggunakan persamaan trend Metode Kuadrat Terkecil, sedangkan
permasalahan ketiga menggunakan rasio proporsi dan rasio tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perkembangan signifikan
pada tingkat efektivitas dan tingkat efisiensi Pajak Daerah. Hasil potensi
menunjukkan Pajak Hotel tergolong potensi Prima, Pajak Hiburan dan Pajak
Reklame tergolong potensi Berkembang, Pajak Penerangan Jalan dan Pajak
Restoran tergolong potensi Potensial serta Pajak Parkir tergolong potensi
Terbelakang.

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
ANALYSIS OF EFFECTIVENESS, EFFICIENCY AND POTENTIAL TAX
DISTRICT
(Case Studies in City Government of Yogyakarta)

Frederikus Tauvan Arvian
082114054
Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this research to determine the effectiveness and efficiency
of the development of regional tax for the year 2006-2010 and to asses the
potential regional tax Yogyakarta City. The background of this study is that
regional tax revenue can support the welfare of the people of Yogyakarta City. It
is therefore its effectiveness and efficiency can be used to measure the
performance of the Government of Yogyakarta City. The fact that realization of

Regional Tax revenues always exceeds budget targets may indicate the potential
of this kind of revenue.
This type of research is a case study. The data collection technique is
documentation. The data analysis technique for the first and second research
questions is trend using Least Squares Method, whereas for the third research
questions are proportion ratio and additional ratio.
The results showed there was no significant improvement in the
effectiveness and efficiency of the regional tax. The results showed that Hotel Tax
is potential “Prime”, whereas for Entertainment Tax and Advertisement Tax are
classified potential “Developing”. For Street Lighting Tax and Restaurant Tax are
considered “Potential”, while Parking Tax is classified potential “Retarded”

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN POTENSI PAJAK DAERAH
Studi Kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Frederikus Tauvan Arvian
NIM : 082114054

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN POTENSI PAJAK DAERAH
Studi Kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Frederikus Tauvan Arvian
NIM : 082114054

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Setiap usaha dan kemauan yang keras akan selalu menghasilkan hasil yang
memuaskan meskipun membutuhkan waktu yang lama karena apabila kita tidak
pernah terjatuh, kita tidak akan pernah belajar untuk bangkit dari keterpurukan.
By Tauvan


Jika kamu berdoa, jangan meminta kehidupan yang mudah, tetapi mintalah
kepada Tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang kuat.

By Mario Teguh

Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesusku dan Bunda Maria..
Keluargaku tercinta..
Teman-temanku tersayang..

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN POTENSI PAJAK DAERAH,
Studi Kasus di Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah
Kota Yogyakarta adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.
Yogyakarta, 7 Januari 2013
Yang membuat pernyataan,

Frederikus Tauvan Arvian

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ferderikus Tauvan Arvian

NIM

: 082114054

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN POTENSI PAJAK DAERAH,
Studi Kasus di Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah
Kota Yogyakarta.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikiaan saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
kepada

saya

maupun

memberikan

royalti

kepada

mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta,7 Januari 2013

Federikus Tauvan Arvian

vi

saya

selama

tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
a. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang tanpa lelah selalu
menyertaiku serta selalu membimbing langkah-langkahku.
b. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. Ir. Paulus Wiryono
Priyotamtama, S.J. yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
c. Drs. Yohanes Pembabtis Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
d. Seluruh Dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di
Universitas Sanata Dharma.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

e. Seluruh Karyawan Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan
Kota Yogyakarta yang telah telah menyediakan data yang dibutuhkan
dalam penelitian.
f. Keluarga tersayang, Eyang Sri Murwarni selaku nenek, Daniel Benny
Sugiyanto selaku ayah, Yuliana Wening Sri Handayani selaku ibu,
Florentina Tera Oktaviani selaku adik, Om Edward dan Mbak Entik yang
telah memberikan bantuan baik secara material, moral dan spiritual serta
dukungan yang tidak pernah henti.
g. Teman-teman Kontrakan “613” (Bayu Sule, Tirta Kamcu, Erik Otong dan
Indra Indruw) yang telah memberikan dukungan dan semangat serta canda
tawanya yang menghibur saat kesusahan.
h. Teman-teman seperjuangan MPT dan skripsi, yaitu Jono, Ridwan, Tika,
Keling, Pina, Jesica, Permadita, Kristin, Lia, Sisca, Prana, Dini dan Puput
yang saling berbagi dan membantu selama skripsi.
i. Fredy, Agri, Brian, Resa, Arsen, Andre, Arta dan Pinguin Group yang
telah menemani saat situasi apapun serta menghibur dengan canda tawa
kalian di saat susah di masa kuliah dan pengerjaan skripsi.
j. Teman-teman Keluarga Besar Akuntansi 2008 yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

k. Teman-teman di Desa Ngaran I Borobudur (Pemuda Guyup) yang telah
menemani dan selalu memberi dukungan serta semangat selama
penyusunan skripsi.
Akhir kata, segala upaya dan kemampuan telah saya curahkan dalam
penulisan skripsi ini agar dapat menjadi suatu karya yang bermanfaat kepada
masyarakat luas. penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki karya penelitian ini.
Yogyakarta, 25 November 2012

Frederikus Tauvan Arvian

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... .iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xii
ABSTRAK .................................................................................................... xv
ABSTRACT ................................................................................................... xvi
BAB I

PENDAHULUAN ................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 4
E. Sistematika Penulisan ....................................................... 5

BAB II

LANDASAN TEORI ............................................................. 6
A. Pengertian Pajak ............................................................... 6
B. Pengertian Pajak Daerah .................................................. 11
C. Definisi Potensi.................................................................. 14
D. Definisi Efektivitas Pajak Daerah ....................................... 15
E. Definisi Efisiensi Pajak Daerah .......................................... 16
F. Pertumbuhan Pajak Daerah ............................................... 16
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

G. Biaya Pemungutan Pajak Daerah........................................ 17
H. Tolak Ukur Penilaian Suatu Pajak Daerah ........................ 19
BAB III

METODA PENELITIAN ...................................................... 21
A. Jenis Penelitian ................................................................. 21
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................ 21
C. Data yang Diperlukan ...................................................... 21
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 22
E. Teknik Analisis Data ........................................................ 23

BAB IV

GAMBARAN UMUM ........................................................... 29
A. Sejarah Kota Yogyakarta .................................................. 29
B. Geografi ............................................................................ 34
C. Pemerintahan .................................................................... 35
D. Kependudukan .................................................................. 36
E. Perekonomian ................................................................... 37
F. Keuangan .......................................................................... 39

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................. 45
A. Deskripsi Data .................................................................. 45
B. Analisis Data ..................................................................... 47
C. Pembahasan ...................................................................... 86

BAB VI

PENUTUP .............................................................................. 97
A. Kesimpulan ....................................................................... 97
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 100
C. Saran ................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 103
LAMPIRAN ................................................................................................ 105

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Tingkat Efektivitas ..................................................................... 21

Tabel 3.2

Tingkat Efisiensi ......................................................................... 21

Tabel 3.3

Rumus untuk Klasifikasi Potensi Jenis Pajak Daerah ................... 25

Tabel 5.1

Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran
2006 – 2010 Kota Yogyakarta ..................................................... 46

Tabel 5.2

Target Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran
2006-2010 Kota Yogyakarta ....................................................... 46

Tabel 5.3

Biaya Pemungutan Pajak Daerah Tahun Anggaran
2006-2010 Kota Yogyakarta ....................................................... 47

Tabel 5.4

Hasil Perhitungan Tingkat Efektivitas Pajak Daerah
Kota Yogyakarta Tahun 2006-2010 ............................................. 48

Tabel 5.5

Uji Normalitas Efektivitas Pajak Hotel ......................................... 49

Tabel 5.6

Uji Autokorelasi Efektivitas Pajak Hotel ...................................... 49

Tabel 5.7

Uji Heterokedastisitas Efektivitas Pajak Hotel .............................. 50

Tabel 5.8

Persamaan Trend Efektivitas Pajak Hotel ..................................... 50

Tabel 5.9

Uji Normalitas Efektivitas Pajak Restoran.................................... 51

Tabel 5.10 Uji Autokorelasi Efektivitas Pajak Restoran ................................. 51
Tabel 5.11 Uji Heterokedastisitas Efektivitas Pajak Restoran......................... 52
Tabel 5.12 Persamaan Trend Efektivitas Pajak Restoran ................................ 52
Tabel 5.13 Uji Normalitas Efektivitas Pajak Hiburan ..................................... 53
Tabel 5.14 Uji Autokorelasi Efektivitas Pajak Hiburan ................................. 54
Tabel 5.15 Uji Heterokedastisitas Efektivitas Pajak Hiburan ........................ 54
Tabel 5.16 Persamaan Trend Efektivitas Pajak Hiburan ................................. 55
Tabel 5.17 Uji Normalitas Efektivitas Pajak Reklame .................................... 55
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.18 Uji Autokorelasi Efektivitas Pajak Reklame ................................. 56
Tabel 5.19 Uji Heterokedastisitas Efektivitas Pajak Reklame ........................ 57
Tabel 5.20 Persamaan Trend Efektivitas Pajak Reklame ................................ 57
Tabel 5.21 Uji Normalitas Efektivitas Pajak Penerangan Jalan....................... 58
Tabel 5.22 Uji Autokorelasi Efektivitas Pajak Penerangan Jalan .................... 58
Tabel 5.23 Uji Heterokedastisitas Efektivitas Pajak Penerangan Jalan ........... 59
Tabel 5.24 Persamaan Trend Efektivitas Pajak Penerangan Jalan ................... 59
Tabel 5.25 Uji Normalitas Efektivitas Pajak Parkir ........................................ 60
Tabel 5.26 Uji Autokorelasi Efektivitas Pajak Parkir ..................................... 61
Tabel 5.27 Uji Heterokedastisitas Efektivitas Pajak Parkir ............................. 61
Tabel 5.28 Persamaan Trend Efektivitas Pajak Parkir .................................... 62
Tabel 5.29 Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Pajak Daerah
Kota Yogyakarta Tahun 2006-2010.............................................. 63
Tabel 5.30 Uji Normalitas Efisiensi Pajak Hotel ............................................ 64
Tabel 5.31 Uji Autokorelasi Efisiensi Pajak Hotel ......................................... 64
Tabel 5.32 Uji Heterokedastisitas Efisiensi Pajak Hotel ................................. 65
Tabel 5.33 Persamaan Trend Efisiensi Pajak Hotel ........................................ 65
Tabel 5.34 Uji Normalitas Efisiensi Pajak Restoran ....................................... 66
Tabel 5.35 Uji Autokorelasi Efisiensi Pajak Restoran .................................... 66
Tabel 5.36 Uji Heterokedastisitas Efisiensi Pajak Restoran ............................ 67
Tabel 5.37 Persamaan Trend Efisiensi Pajak Restoran ................................... 67
Tabel 5.38 Uji Normalitas Efisiensi Pajak Hiburan ........................................ 68
Tabel 5.39 Uji Autokorelasi Efisiensi Pajak Hiburan ..................................... 69
Tabel 5.40 Uji Heterokedastisitas Efisiensi Pajak Hiburan ............................. 69
Tabel 5.41 Persamaan Trend Efisiensi Pajak Hiburan .................................... 70
Tabel 5.42 Uji Normalitas Efisiensi Pajak Reklame ....................................... 71
Tabel 5.43 Uji Autokorelasi Efisiensi Pajak Reklame .................................... 71
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.44 Uji Heterokedastisitas Efisiensi Reklame ..................................... 72
Tabel 5.45 Persamaan Trend Efisiensi Pajak Reklame ................................... 72
Tabel 5.46 Uji Normalitas Efisiensi Pajak Penerangan Jalan .......................... 73
Tabel 5.47 Uji Autokorelasi Efisiensi Pajak Penerangan Jalan ....................... 73
Tabel 5.48 Uji Heterokedastisitas Efisiensi Pajak Penerangan Jalan............... 74
Tabel 5.49 Persamaan Trend Efisiensi Pajak Penerangan Jalan ...................... 75
Tabel 5.50 Uji Normalitas Efisiensi Pajak Parkir ........................................... 75
Tabel 5.51 Uji Autokorelasi Efisiensi Pajak Parkir ........................................ 76
Tabel 5.52 Uji Heterokedastisitas Efisiensi Pajak Parkir ................................ 77
Tabel 5.53 Persamaan Trend Efisiensi Pajak Parkir ....................................... 77
Tabel 5.54 Proporsi Realisasi Penerimaan Masing-Masing Jenis
Pajak Daerah Terhadap Pajak Daerah tahun 2006-2010 ............... 79
Tabel 5.55 Rasio Proporsi Masing-Masing Jenis Pajak Daerah
Terhadap Pajak Daerah Tahun 2006-2010 .................................... 80
Tabel 5.56 Pertumbuhan Penerimaan Masing-Masing Jenis
Pajak Daerah Terhadap Pajak Daerah tahun 2006-2010 ............... 82
Tabel 5.57 Rasio Tambahan Penerimaan Masing-Masing Jenis
Pajak Daerah Terhadap Pajak Daerah tahun 2006-2010 ............... 83
Tabel 5.58 Perbandingan Rasio Proporsi dan Rasio Tambahan
Masing-Masing Jenis Pajak Daerah .............................................. 85
Tabel 5.59 Hasil untuk Klasifikasi Potensi Jenis Pajak Daerah ...................... 86

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN POTENSI PAJAK DAERAH
(Studi Kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta)

Frederikus Tauvan Arvian
082114054
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan efektivitas dan
efisiensi Pajak Daerah tahun 2006-2010 serta mengetahui potensi jenis Pajak
Daerah Kota Yogyakarta. Latar belakangnya adalah penerimaan Pajak Daerah
dapat menunjang kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta sehingga diperlukan
perkembangan efektivitas penerimaan Pajak Daerah serta perkembangan efisiensi
pemungutan Pajak Daerah untuk mengukur kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta.
Realisasi penerimaan Pajak Daerah selalu melebihi target anggaran sehingga
mengindikasikan kemungkinan Kota Yogyakarta mempunyai potensi yang dapat
lebih digali lagi.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data adalah
dokumentasi. Teknik analisis data dalam permasalahan pertama dan kedua
menggunakan persamaan trend Metode Kuadrat Terkecil, sedangkan
permasalahan ketiga menggunakan rasio proporsi dan rasio tambahan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perkembangan signifikan
pada tingkat efektivitas dan tingkat efisiensi Pajak Daerah. Hasil potensi
menunjukkan Pajak Hotel tergolong potensi Prima, Pajak Hiburan dan Pajak
Reklame tergolong potensi Berkembang, Pajak Penerangan Jalan dan Pajak
Restoran tergolong potensi Potensial serta Pajak Parkir tergolong potensi
Terbelakang.

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
ANALYSIS OF EFFECTIVENESS, EFFICIENCY AND POTENTIAL TAX
DISTRICT
(Case Studies in City Government of Yogyakarta)

Frederikus Tauvan Arvian
082114054
Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this research to determine the effectiveness and efficiency
of the development of regional tax for the year 2006-2010 and to asses the
potential regional tax Yogyakarta City. The background of this study is that
regional tax revenue can support the welfare of the people of Yogyakarta City. It
is therefore its effectiveness and efficiency can be used to measure the
performance of the Government of Yogyakarta City. The fact that realization of
Regional Tax revenues always exceeds budget targets may indicate the potential
of this kind of revenue.
This type of research is a case study. The data collection technique is
documentation. The data analysis technique for the first and second research
questions is trend using Least Squares Method, whereas for the third research
questions are proportion ratio and additional ratio.
The results showed there was no significant improvement in the
effectiveness and efficiency of the regional tax. The results showed that Hotel Tax
is potential “Prime”, whereas for Entertainment Tax and Advertisement Tax are
classified potential “Developing”. For Street Lighting Tax and Restaurant Tax are
considered “Potential”, while Parking Tax is classified potential “Retarded”

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini, pembangunan merupakan faktor penting
dalam perkembangan suatu negara untuk mewujudkan masyarakat yang adil
dan makmur, termasuk juga Negara Indonesia. Suatu negara akan
memaksimalkan pendapatan negara untuk mengembangkan pembangunan
nasional guna mencapai tujuan negara, sehingga suatu negara akan membuat
berbagai

kebijakan-kebijakan

strategis

guna

mencapai

tujuan

dari

pembangunan tersebut. Dana yang dibutuhkanpun tidaklah sedikit, sehingga
pemerintah mengharapkan semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi untuk
keberhasilan program tersebut. Akan tetapi, apabila program tersebut hanya
dilakukan oleh pemerintah pusat maka program tersebut akan dinilai sangat
lambat. Dikarenakan alasan tersebut, pemerintah Indonesia mengeluarkan
kebijakan yang berupa UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,
menyebutkan bahwa melalui otonomi daerah, pembangunan ekonomi daerah
diharapkan terwujud melalui pengelolaan sumber-sumber daerah. Otonomi
daerah merupakan kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai aturan perundang-undangan. Hal ini
mendorong

Pemerintah

Daerah

unt uk

hidup

mandiri

tanpa

terlalu

mengandalkan dana dari Pemerintah Pusat. Dengan hal ini, kemandirian
merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan Pemerintah Daerah
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

karena kemandirian Pemerintah Daerah merupakan proses untuk mencapai
keberhasilan program pembangunan nasional. Menurut Blakely, pembangunan
ekonomi daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan seluruh
komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan
membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan kerja
baru dan merangsang kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut. Hal tersebut
sering disebut desentralisasi.
Pajak daerah, sebagai salah satu komponen PAD, merupakan pajak
yang dikenakan oleh pemerintah daerah kepada penduduk yang mendiami
wilayah yurisdiksinya, tanpa langsung memperoleh kontraprestasi yang
diberikan oleh pemerintah daerah yang memungut pajak daerah yang
dibayarkannya. Agar pemerintah daerah memiliki kemampuan optimal untuk
memungut

pajak

daerah

yang

a da

di

daerahnya,

perlu

kiranya

mempertimbangkan pajak-pajak daerah yang memang sesuai untuk dijadikan
sumber pendapatan agar tercipta efektivitas dan efisiensi dalam pemungutan
pajak daerah. Menurut Drucker, efektivitas dan efisiensi dari Pendapatan Asli
Daerah

(PAD)

sangat

diperlukan

ol e h

Pemerintah

Daerah

dalam

meningkatkan penerimaaan daerah. “Efektivitas berarti menjalankan pekerjaan
yang benar (to do the right thing) dan efisiensi adalah menjalankan pekerjaan
dengan benar (to do the thing right). Pajak Daerah merupakan salah satu
komponen penting dalam PAD, oleh karena itu efektivitas dan efisiensi dari
Pajak Daerah juga diperlukan agar dapat meningkatkan penerimaan di sektor
PAD. Penerimaan pajak yang efektif dapat menunjang penerimaan daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

sehingga dapat dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat sedangkan
pemungutan pajak yang efisien dapat mengurangi pemborosan biaya sehingga
penerimaan pajak dapat dioptimalkan tanpa mengeluarkan biaya yang banyak
dalam pemungutannya. Penerimaan pajak yang efektif dan pemungutan pajak
yang efisien tidak hanya dilihat dari satu periode saja melainkan beberapa
periode (time series) sehingga dapat dilihat perkembangan tingkat efektivitas
dan tingkat efisiensi, hal ini membantu Pemerintah Daerah untuk mengambil
keputusan terkait penerimaan Pajak Daerah dan pemungutan Pajak Daerah.
Dalam

memaksimalkan

pendapatan

di

sektor

Pajak

Daerah,

Pemerintah Daerah diharapkan agar dapat lebih menggali potensi-potensi
sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut. Di
Kota Yogyakarta, Pajak Daerah terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Parkir. Diperoleh
dari sektor beberapa jenis Pajak Daerah inilah pendapatan terbesar Pemerintah
Kota Yogyakarta sehingga dapat membiayai fasilitas umum masyarakat. Akan
tetapi, tidak semua jenis Pajak Daerah tersebut dimanfaatkan secara optimal
sehingga penerimaan tidak bisa secara maksimal meskipun pada realisasi
penerimaan dapat melebihi target penerimaan.
Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah dari Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang mempunyai banyak potensi yang dapat
dikembangkan sebagai pemasukan Pajak Daerah, seperti pemanfaatan
pariwisata, perhotelan, reklame maupun dari sektor hiburan. Hal ini terbukti
dengan realisasi penerimaan yang selalu melebihi target penerimaan pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Akan tetapi, melihat sektor-sektor tersebut secara nyata, pendapatan yang
diperoleh masih bisa lebih dimaksimalkan melihat keadaan Kota Yogyakarta
yang mulai dipadati penduduk yang mempunyai sumber daya manusia tinggi
serta area Kota Yogyakarta yang sudah hampir menyamai kota metropolitan.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan, kebijakan dan strategi yang tepat
untuk dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah di sektor Pajak Daerah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang
dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perkembangan yang signifikan tingkat efektivitas penerimaan
masing-masing jenis Pajak Daerah Kota Yogyakarta tahun 2006-2010?
2. Apakah ada perkembangan yang signifikan tingkat efisiensi pemungutan
masing-masing jenis Pajak Daerah Kota Yogyakarta tahun 2006-2010?
3. Bagaimanakah potensi masing-masing jenis pajak yang dihitung dengan
matriks potensi Pajak Daerah Kota Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dipaparkan
di atas, tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan efektivitas penerimaan masing-masing
jenis Pajak Daerah di Kota Yogyakarta tahun 2006-2010.
2. Untuk mengetahui perkembangan efisiensi pemungutan masing-masing
jenis Pajak Daerah Kota Yogyakarta 2006-2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

3. Untuk mengetahui kondisi masing-masing jenis pajak yang dihitung
dengan matriks potensi potensi penerimaan Pajak Daerah yang dimiliki
Kota Yogyakarta tahun 2006-2010.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah Kota Yogyakarta
Penelitian ini akan membuka wawasan tentang efektivitas, efisiensi
dan potensi Pajak Daerah yang ada di Kota Yogyakarta sehingga bisa
membantu Pemerintah Daerah dalam mengambil keputusan dalam
kebijakan sumber keuangan daerah.
2. Bagi Peneliti Lainnya
Bagi peneliti lainnya yang tertarik pada penelitian yang sama ini
dapat menjadi referensi dan data tambahan mengenai efektivitas, efisiensi
dan potensi Pajak Daerah di Kota Yogyakarta.
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Terdiri dari gambaran teori yang melandasi penelitian ini, yaitu pengertian
pajak, pajak daerah, efektivitas, efisiensi dan potensi pajak daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

Bab III : Metoda Penelitian
Terdiri dari subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum
Menjelaskan mengenai gambaran umum Kota Yogyakarta.
Bab V : Analisis Data Dan Pembahasan
Pembahasan secara rinci tentang analisis data serta pembahasan hasil yang
diperoleh secara teoritik baik secara kuantitatif dan statistik.
Bab VI : Penutup
Berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian
berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat balas jasa
secara langsung. Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum guna
menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai
kesejahteraan umum. Jadi, Pajak merupakan hak prerogatif pemerintah,
iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak)
untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa
balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung berdasarkan undangundang.
Ada bermacam-macam batasan atau definisi tentang pajak menurut
para ahli diantaranya adalah :
1. Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada
Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayararnya menurut peraturan-peraturan umum (undangundang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung
dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas-tugas negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

2. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH., pajak adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjukan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
3. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No 6 Tahun 1983 sebagaimana
telah disempurnakan terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak
mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
2. Jenis Pajak
Dalam Hukum Pajak terdapat berbagai perbedaan tentang jenisjenis pajak dimana pembedaan dan pembagian tersebut mempunyai fungsi
yang berlainan.
a. Pajak Menurut Golongannya.
Menurut Golongannya Pajak dibagai menjadi dua, yaitu Pajak
Langsung dan Pajak Tidak Langsung.
1) Pajak Langsung :
Dalam pengertian ekonomis, Pajak Langsung adalah pajak
yang bebannya harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak yang
bersangkutan, tidak boleh dilimpahkan kepada orang lain. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

pengertian Administratif, Pajak Langsung adalah pajak yang
dipungut secara berkala.
2) Pajak Tidak Langsung :
Pajak Tidak Langsung adalah pajak-pajak yang bebannya
dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga atau konsumen. Dalam
pengertian Administratif; Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang
dipungut setiap terjadi peristiwa atau perbuatan yang menyebabkan
terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang, pembuatan
akte. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Meterai dan
Bea Balik Nama.
b. Pajak Menurut Sifatnya :
Menurut sifatnya, Pajak dibagi menjadi dua yaitu Pajak
Subyektif dan Pajak Obyektif.
1) Pajak Subyektif ( bersifat Perorangan ) :
Pajak

Subyektif

adalah

pajak

yang

memperhatikan

pertama-tama keadaan pribadi Wajib Pajak untuk menetapkan
pajaknya harus ditemukan alasan-alasan yang obyektif yang
berhubungan erat dengan keadaan materialnya, yaitu yang disebut
gaya pikul.
2) Pajak Obyektif (bersifat Kebendaan)
Pajak Obyektif pertama-tama melihat kepada obyeknya
baik itu berupa benda, dapat pula berupa keadaan, perbuatan atau
peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

kemudian barulah dicari subyeknya (orang atau badan hukum)
yang bersangkutan langsung dengan tidak mempersoalkan apakah
subyek pajak ini berdomisili di Indonesia atau tidak.
c. Di tinjau dari segi Lembaga Pemungut Pajak dapat di bagi menjadi dua
jenis yaitu:
1) Pajak Pusat
Sering disebut juga Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut
oleh Pemerintah Pusat yang terdiri dari:
a) Pajak Penghasilan
b) Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah
c) Bea Materai
2) Pajak Daerah
Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, berikut jenis-jenis Pajak Daerah:
a) Jenis Pajak Provinsi terdiri dari :
i. Pajak Kendaraan Bermotor;
ii. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
iii. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
iv. Pajak Air Permukaan; dan
v. Pajak Rokok.
b) Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas:
i. Pajak Hotel;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

ii. Pajak Restoran;
iii. Pajak Hiburan;
iv. Pajak Reklame;
v. Pajak Penerangan Jalan;
vi. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
vii. Pajak Parkir;
viii. Pajak Air Tanah;
ix. Pajak Sarang Burung Walet;
x. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
xi. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
B. Pajak Daerah
1. Pengertian Pajak Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah (UU 34/2000), Pasal 1 angka 6, dapat
dijelaskan sebagai berikut “Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak
adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada
Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dipaksakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan
unt uk

membiayai

penyelenggaraan

pemerintahan

Daerah

dan

pembangunan Daerah”. Pajak Daerah harus ditetapkan dengan Peraturan
Daerah setelah mendapatkan persetujuan DPRD dan tidak boleh
bertentangan

dengan

pajak

Pemerintah

Pusat

serta

tidak

boleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

bertentangan dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Dengan demikian,
sebelum diundangkan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah, Pemerintah
Daerah

harus

memberitahukan

kepada

Pemerintah

Pusat

untuk

mendapatkan persetujuan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
pemungutan pajak ganda pada Obyek Pajak yang sama. Oleh karena itu
penetapan pajak Pemerintah Pusat maupun Pajak Daerah diatur dalam
peraturan perundang-undangan. Dari definisi dan penjelasan tentang Pajak
Daerah sebagaimana tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Pajak
Daerah adalah :
a. Pajak Daerah adalah pajak yang diserahkan pengelolaannya oleh
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.
b. Penyerahan Pajak Daerah berdasarkan kepada Undang-Undang.
c. Pajak Daerah tidak boleh bertentangan dengan Pajak Pemerintah
Pusat.
d. Pajak

Daerah

harus

ditetapkan

dengan

Peraturan

Daerah

berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 pasal
2.
2. Jenis-Jenis Pajak Daerah
Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
berikut jenis-jenis Pajak Daerah:
a. Jenis Pajak Provinsi terdiri dari :
1) Pajak Kendaraan Bermotor;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
4) Pajak Air Permukaan; dan
5) Pajak Rokok.
b. Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas:
1) Pajak Hotel;
2) Pajak Restoran;
3) Pajak Hiburan;
4) Pajak Reklame;
5) Pajak Penerangan Jalan;
6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
7) Pajak Parkir;
8) Pajak Air Tanah;
9) Pajak Sarang Burung Walet;
10) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
11) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, jenis Pajak Daerah yang
dikelola oleh Provinsi Yogyakarta dibagi menjadi:
1. Pajak Kendaraan Bermotor
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Air Permukaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

5. Pajak Rokok
C. Definisi Potensi Pajak Daerah
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, potensi adalah
kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih berkembang. Potensi juga
dapat dikatakan sebagai kemampuan tersembunyi yang belum keluar
karena kurangnya dukungan maupun kemampuan mengolah sehingga
sesuatu yang berpotensi belum bisa keluar secara maksimal. Sebuah
potensi membutuhkan kemampuan dalam mengolah kebijakan, strategi
maupun penggunaan sehingga potensi tersebut dapat secara maksimal
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi khalayak luas, sebagai contoh
pendapatan negara Indonesia. Negara Indonesia mempunyai banyak
potensi untuk menambah pendapatan negara, misal pengoptimalan
penerimaan pajak, penerimaan sektor wisata maupun dari sektor alam.
Penggalian potensi bukanlah perkara mudah karena dibutuhkan kebijakan
serta kemampuan mengelola dan mengolah yang baik, selain itu banyak
hambatan yang terjadi dalam proses penggalian potensi sehingga
dibutuhkan waktu dan proses lama serta kemampuan yang baik.
Potensi Pajak Daerah merupakan potensi yang bersumber dari
penerimaan Pajak Daerah. Pajak Daerah mempunyai beberapa jenis pajak
yang kesemuanya dapat dikembangkan atau digali sehingga dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Penerimaan Pajak Daerah memang
menjadi sektor utama dalam Pendapatan Asli Daerah, khususnya di daerah
Kota Yogyakarta. Di Kota Yogyakarta, penerimaan realisasi Pajak Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

melebihi target penerimaan pajak yang telah ditetapkan, akan tetapi dalam
kenyataannya penerimaan Pajak Daerah Kota Yogyakarta masih bisa lebih
besar dari realisasi penerimaan karena melihat berbagai sektor Kota
Yogyakarta dan kondisi perekonomian Kota Yogyakarta yang hampir
menyamai Kota Metropolitan.
Dalam hal penggalian potensi penerimaan Pajak Daerah,
dibutuhkan kebijakan strategis serta kemampuan mengelola yang baik
karena Pajak Daerah berasal dari rakyat dan digunakan juga untuk rakyat.
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah harus mempunyai pandangan luas
mengenai pemanfaaatan potensi Pajak Daerah serta cara penggaliannya.
Selain itu berbagai hambatan yang menjadi penghalang pemanfaatan Pajak
Daerah juga harus ditemukan solusinya agar potensi Pajak Daerah dapat
diperoles secara maksimal.
D. Efektivitas Pajak Daerah
Menurut Devas (1989), efektivitas yaitu hubungan antara output
dan tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh
tingkat output tertentu, kebijakan dan prosedur dari organisasi, Efektivitas
merupakan suatu ukuran atas kegagalan dari organisasi untuk mencapai
tujuan. Dalam arti, efektivitas Pajak Daerah adalah ukuran hubungan
antara hasil pungut Pajak Daerah dengan potensi Pajak Daerah sendiri.
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi
mencapai tujuannya. Dalam efektivitas Pajak Daerah yang dimaksud
adalah berhasil tidaknya Pemerintah Daerah merealisasikan anggaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

Pendapatan

Asli

Daerahnya.

Efektivitas

di ukur

dengan

cara

membandingkan realisasi dengan target anggarannya. Semakin tinggi hasil
perbandingan tersebut, maka semakin efektif (Halim, 2001:97)
E. Efisiensi Pajak Daerah
Efisiensi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan pengorbanan
seminimal mungkin; atau dengan kata lain suatu kegiatan telah dikerjakan
secara efisien jika pelaksanaan pekerjaan tersebut telah mencapai sasaran
dengan biaya yang terendah atau dengan biaya minimal diperoleh hasil yang
diinginkan.

Efisiensi dalam Pajak Daerah adalah membandingkan besarnya
biaya yang dikeluarkan untuk memungut Pajak Daerah dengan realisasi
Pajak Daerah yang diterima. Sehingga efisiensi Pajak Daerah bisa
dikatakan memungut Pajak Daerah dengan pengorbanan seminimal
mungkin

unt uk

memperoleh

penerimaan

realisasi

Pajak

Daerah

semaksimal mungkin. Semakin rendah tingkat efisiensi, maka semakin
efisien pemungutan Pajak Daerah tersebut.
F. Pertumbuhan Pajak Daerah
Menurut Sumitro (1993), pertumbuhan menyangkut perkembangan yang
berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil pendapatan. Teori
pertumbuhan memusatkan perhatiannya pada permasalahan yang lingkup dan
luasnya lebih terbatas. Hal ini dapat diartikan bahwa tinjauan kurun waktu
yang pendek. Laju pertumbuhan sebagai tolak ukur cepat lambatnya proses
pertumbuhan merupakan inti dalam teori pertumbuhan. Pengertian Pokok Laju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Pertumbuhan mengenai suatu variabel adalah rasio pertambahan variabel itu
terhadap variabel tingkat awal. Dalam arti tersebut maka yang dimaksud laju
pertumbuhan Pajak Daerah adalah rasio pertambahan penerimaan Pajak
Daerah pada tahun sebelumnya.
G. Biaya Pemungutan Pajak Daerah
Sesuai dengan pasal 76 PP Nomor 65 tahun 2001 tentang Pajak Daerah,
dalam rangka pemungutan pajak daerah dapat diberikan biaya pemungutan
paling tinggi sebesar 5%. Pedoman tentang alokasi biaya pemungutan
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan pertimbangan Menteri
Keuangan. Sehubungan dengan ketentuan ini, Menteri Dalam Negeri
mengeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2002
tanggal 16 Juli 2002 tentang Pedoman Alokasi Biaya Pemungutan Pajak
Daerah. Sesuai dengan keputusan tersebut, dalam rangka kegiatan
pemungutan pajak daerah dapat diberikan biaya pemungutan, yang ditetapkan
paling tinggi sebesar lima persen dari realisasi penerimaan pajak daerah.
Persentase besarnya biaya pemungutan ditetapkan dalam peraturan daerah.
Alokasi biaya pemungutan pajak daerah ditentukan dengan ketentuan
sebagaimana dibawah ini:
1. Alokasi biaya pemungutan PKB dan BBNKB terdiri dari:
a. 70% untuk aparat pelaksana pemungutan, dan
b. 30% untuk aparat penunjang, yang terdiri dari:
1) 2,5 % untuk tim pembina pusat;
2). 7,5% untuk kepolisian;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

3). 20% untuk aparat penunjang lainnya.
2. Alokasi biaya pemungutan PBBKB terdiri dari:
a. 80% untuk aparat pelaksana pemungutan, yang terdiri dari:
1) 20% untuk dinas/instansi pengelola; dan
2) 60% untuk Pertamina dan produsen bahan bakar kendaraan
bermotor lainnya.
b. 20% untuk aparat penunjang, yang terdiri dari:
1) 5% untuk tim pembina pusat; dan
2) 15% untuk aparat penunjang lainnya.
3. Alokasi biaya pemungutan PPJ yang dipungut oleh PT.PLN terdiri dari:
a. 94% untuk aparat pelaksana pemungutan, yang terdiri dari:
1) 54% untuk biaya pemungutan PLN.
2) 20% untuk petugas PT.PLN setempat yang terkait pada
pelaksanaan pemungutan; dan
3) 20% untuk aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan
pelaksanaan pemungutan.
b. 6% untuk aparat penunjang, yaitu tim pembina pusat.
4. Alokasi biaya pemungutan PKB dan BBNKB, PBBKB dan PPJ ditetapkan
dengan keputusan kepala daerah.
5. Alokasi biaya pemungutan PPPABTAP, PKAA dan BBNKAA, Pajak
Pengambilan Bahan galian Golongan C, Pajak Reklame, Pajak Hotel,
Pajak Restoran, Pajak Parkir, Pajak Hiburan dan pajak lainnya ditetapkan
dengan keputusan kepala daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

Adapun alokasi biaya pemungutan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
No

Pajak

Alokasi Biaya
Aparat Pelaksana

Aparat Penunjang

1

PKB dan BBNKB

70&

30%

2
3

PBBKB
PPJ

80 %
94 %

20%
6%

Alokasi biaya pemungutan bagian aparat pelaksana pemungutan
diatur lebih lanjut oleh kepala daerah atau pimpinan perusahaan/instansi
yang bersangkutan. Alokasi biaya pemungutan bagian aparat penunjang
diatur lebih lanjut oleh Menteri Dalam Negeri untuk bagian tim pembina
pusat; Kapolri untuk bagian kepolisian; dan pimpinan instansi/lembaga
penunjang yang bersangkutan untuk bagian aparat penunjang lainnya.
H. Tolak Ukur Penilaian Suatu Pajak Daerah
Devas (1989, h.101) menyatakan bahwa Pajak Daerah yang dilaksanakan
dapat dinilai dengan menggunakan ukuran-ukuran sebagai berikut :
1. Hasil
Memadai tidaknya hasil suatu pajak dalam kaitannya dengan
berbagai layanan yang dibiayainya, stabilitas dan elastisitas hasil pajak
terhadap inflasi, p