Pengaturan Hukum Internasional Tentang Pencemaran Lingkungan Laut Yang Berasal Dari Sumber Daratan Dan Implementasinya Di Indonesia.

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG PENCEMARAN
LINGKUNGAN LAUT YANG BERASAL DARI SUMBER DARATAN
DAN IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA

ABSTRAK
Nandini Parahita Yulisani
110113080007

Saat ini pencemaran lingkungan laut mendapatkan perhatian yang
cukup besar karena dampak yang ditimbulkan terhadap kelestarian laut dan
manfaat dari sumber daya alam di laut menjadi terganggu, tidak hanya bagi
negara pantai, tetapi bagi umat manusia keseluruhan. Salah satu
pencemaran yang terjadi di Indonesia adalah pencemaran lingkungan laut
yang berasal dari sumber daratan (land-based sources). Contoh kasus yang
ada di Indonesia adalah pencemaran yang terjadi di Perairan Kepulauan Riau
akibat sumber pencemaran yang berasal dari daratan Singapura dan
Malaysia. Pencemaran tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan laut,
sehingga perlu ada pengaturan yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaturan
dalam hukum internasional mengenai pencemaran laut yang berasal dari
sumber daratan beserta implementasinya di Indonesia.

Dalam melaksanakan karya tulis ini, penulis menggunakan metode
pendekatan yuridis-normatif dengan mengkaji pengaturan hukum
internasional tentang pencemaran lingkungan laut yang berasal dari daratan
dikaitkan dengan implementasinya di Indonesia penelitian ini bersifat
deskriptif analitis dengan memberikan gambaran dan analisis mengenai
pengaturan hukum internasional tentang pencemaran lingkungan laut yang
berasal dari daratan beserta implementasinya di Indonesia. Data dalam
skripsi ini diperoleh dari studi pustaka, internet dan data lainnya.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaturan hukum
internasional secara global dan secara regional di kawasan Asia Tenggara
tentang pencemaran lingkungan laut yang berasal dari sumber daratan belum
cukup memadai. Implementasi mengenai pengaturan tersebut juga belum
berjalan dengan baik. Dan penegakan hukum serta kesadaran masyarakat di
Indonesia masih belum cukup. Oleh karena itu, penulis memberikan saran
agar pengaturan hukum internasional secara regional di kawasan Asia
Tenggara perlu dibuat. Di samping itu, Pemerintah Indonesia pun harus
melakukan upaya penegakan hukum agar implementasi pengaturan tersebut
dapat dilakukan dengan baik.