Contoh Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi

(1)

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013


(2)

DAFTAR ISI

BAB I : I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……….. 3 I.2 Rumusan Masalah ………....………….. 3 1.3 Tujuan Kegiatan ……… 4

BAB II : II Pembahasan

2.1 Pengertian Perilaku Prosdusen…....………....………5

BAB III : III Penutup

3.1 Kesimpulan ...……….……….9 3.2 Daftar pustaka ...………..10


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantar Ilmu Ekonomi Perilaku Produsen”. Makalah ini diajukan guna memenuhi nilai mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Kami segenap penulis dari makalah ini bertujuan ingin mengupas tentang Pengantar Ilmu Ekonomi Perilaku Produsen secara umum. Penulis berharap melalui makalah ini dapat membantu pembaca memahami lebih dalam tentang Perilaku Produsen dalam Ekonomi. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan kesulitan, tetapi karena adanya motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Malang, 27 September 2013

Penulis


(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sadar atau tidak, produsen sangat berpengaruh terhadap masyarakat karena produsen yang menyediakan sebagian dari kebutuhan kita. Namun, produsen tidak asal menyediakan keperluan masyarakat. Dalam memproduksi barang yang akan disalurkan, produsen juga memiliki tahap-tahap yang harus dijalankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, para produsen juga harus jujur dalam pembuatan produksinya maupun dalam penjualan produksinya agar masyarakat dapat tetap percaya kepada produsen yang bersangkutan.

Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.


(5)

4. Bagaimana perilaku produsen ?

Produsen mempunyai Hak dan Kewajiban Hak produsen antara lain :

1. Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan 2. Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran

3. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak terbukti berdampak negatif

Sedangkan kewajiban produsen antara lain :

1. Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk 2. Melayani konsumen dengan baik karena ” Pembeli adalah Raja ”

3. Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi

4. Memberikan ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen


(6)

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Produksi

Dalam pengertian sederhana, produksi berarti kegiatan menghasilkan barang/ jasa. Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang/jasa. Pelaku kegiatan produksi disebut produsen. Contohnya ialah: kapas diolah menjadi benang, benang menjadi kain, ban mobil bekas dijadikan sandal atau pot bunga.

Fungsi Produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian, yaitu :

1. Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi

2. Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan

Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan persatuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor


(7)

akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut : Q = f(L, R, C, T)

Dimana :

Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity) F = symbol persamaan (function)

L = tenaga kerja (labour) R = kekayaan alam (resources) C = modal (capital)

T = teknologi (technology) Teori Perilaku Produsen Ada erat kaitannya dengan:

1. Menjadi kreator dan desainer dalam penciptaan barang/ jasa.

2. Memilih, mengkombinasikan faktor-faktor produksi dan teknologi, serta mengunakan secara efisien.

3. Memilih tempat dan menata letak mesin untuk proses produksi.

4. Melaksanakan proses produksi untuk meningkatkan daya guna barang/ jasa dan memperbanyak persediaan barang/jasa untuk kepentinga masyarakat.

5. Mendistribusikan dan menjual barang/ jasa kepada konsumen.


(8)

Perilaku Produsen

Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa diterima di masyarakat dan menghasilkan laba.

Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku produsen:

1. Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.

2. Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.

3. Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.

4. Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.

5. Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi. 6. Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat

itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.


(9)

1. Perencanaan : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen, komprehensi.

2. Pengorganisasian : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.

3. Pengarahan : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bsa terwujud.

4. Pengendalian : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.

Tujuan Produksi dan Perilaku Produsen

Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan dan memengaruhi perilaku produsen yang meliputi:

1. Menghasilkan barang atau jasa.

2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa. 3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat. 4. Meningkatkan keuntungan.

5. Memperluas lapangan usaha.

6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.

Bab III Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi


(10)

PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.

Sudah jelas tujuan produksi yang menjadi motif utama yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit). Laba dalam arti sederhana adalah total penerimaan dan total pengeluaran.Selain dari itu tujuan produksi ialah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai suatu kemakmuran. Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global. Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.


(1)

4. Bagaimana perilaku produsen ?

Produsen mempunyai Hak dan Kewajiban

Hak produsen antara lain :

1. Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan

2. Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran

3. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak terbukti berdampak negatif

Sedangkan kewajiban produsen antara lain :

1. Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk

2. Melayani konsumen dengan baik karena ” Pembeli adalah Raja ”

3. Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi


(2)

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Produksi

Dalam pengertian sederhana, produksi berarti kegiatan menghasilkan barang/ jasa. Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang/jasa. Pelaku kegiatan produksi disebut produsen. Contohnya ialah: kapas diolah menjadi benang, benang menjadi kain, ban mobil bekas dijadikan sandal atau pot bunga.

Fungsi Produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian, yaitu :

1. Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi

2. Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan

Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan persatuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga


(3)

akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L, R, C, T)

Dimana :

Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)

F = symbol persamaan (function)

L = tenaga kerja (labour)

R = kekayaan alam (resources)

C = modal (capital)

T = teknologi (technology)

Teori Perilaku Produsen

Ada erat kaitannya dengan:

1. Menjadi kreator dan desainer dalam penciptaan barang/ jasa.

2. Memilih, mengkombinasikan faktor-faktor produksi dan teknologi, serta mengunakan secara efisien.

3. Memilih tempat dan menata letak mesin untuk proses produksi.

4. Melaksanakan proses produksi untuk meningkatkan daya guna barang/ jasa dan memperbanyak persediaan barang/jasa untuk kepentinga masyarakat.


(4)

Perilaku Produsen

Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa diterima di masyarakat dan menghasilkan laba.

Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku produsen:

1. Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.

2. Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.

3. Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.

4. Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.

5. Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi. 6. Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat

itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.

Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :

1. Bagi Masyarakat : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.

2. Bagi Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.


(5)

1. Perencanaan : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen, komprehensi.

2. Pengorganisasian : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.

3. Pengarahan : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bsa terwujud.

4. Pengendalian : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.

Tujuan Produksi dan Perilaku Produsen

Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan dan memengaruhi perilaku produsen yang meliputi:

1. Menghasilkan barang atau jasa.

2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.

3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat.

4. Meningkatkan keuntungan.

5. Memperluas lapangan usaha.


(6)

PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.

Sudah jelas tujuan produksi yang menjadi motif utama yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit). Laba dalam arti sederhana adalah total penerimaan dan total pengeluaran.Selain dari itu tujuan produksi ialah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai suatu kemakmuran. Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global. Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.

3.2 DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent, Production planning dan inventory control berdasarkan pendekatan system terintegrasi MRP II dan JIT menuju Manufacturing 21, Jakarta, 2008.