Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (1)

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah
Ekonomi adalah studi yang mempelajari bagaimana suatu manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya. Ekonomi menjadi dasar dari ilmu mengenai pengaturan-pengaturan rumah tangga
baik itu rumah tangga konsumen maupun rumah tangga produsen. Ekonomi memiliki peran
aktif untuk membantu manusia dalam mengelola sumber daya yang ada.
Pada dasarnya, kebutuhan hidup manusia sangat tidak terbatas. Namun, alat pemuas
kebutuhan yang tersedia di muka bumi ini terbatas. Inti dari permasalahan ekonomi adalah
tidak seimbangnya kebutuhan manusia dengan alat pemuas kebutuhannya. Selain itu,
distribusi dari alat pemuas kebutuhannya terkadang memiliki kendala.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan permintaan dan penawaran yang
dilakukan dalam sebuah pasar. Pasar disini merupakan tempat bertemunya proses permintaan
dengan proses penawaran. Sebelum suatu produk memasuki pasar, produk tersebut akan
melalui tahap produksi, kemudian akan didistribusikan ke pasar yang nantinya akan dibeli
oleh konsumen dan dikonsumsi.
Dalam hal ini, ilmu ekonomi berperan untuk meminimalisir kesalahan yang dapat terjadi
di suatu pasar. Dengan adanya analisis terhadap konsumen dan produsen, diharapkan
kegiatan dalam pasar tidak akan terlalu terganggu dengan adanya hambatan-hambatan yang
terjadi.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian permintan dan penawaran?
1.2.2 Apa faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis permintaan dan penawaran?
1.2.4 Bagaimana skedul dan kurva permintaan dan penawaran?
1.2.5 Apa pengertian elastisitas permintaan dan elstisitas penawaran?
1.2.6 Apa jenis-jenis dari elastisitas permintaan dan penawaran?
1.2.7 Apa itu teori produsen dan teori produksi?
1.2.8 Apa faktor yang memengaruhi teori produsen dan teori produksi?

1

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui faktor-faktor permintaan dan penawaran
1.3.2 Untuk mengetahui mengenai elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
1.3.3 Untuk memahami mengenai teori perilaku konsumen dan teori produksi

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yaitu, oikos yang berarti rumah tangga dan
nomos yang berarti aturan. Jadi, ekonomi tidak jauh berkaitan dengan aturan-aturan rumah
tangga yang bertujuan untuk menggunakan pilihan-pilihan yang ada dari sumber daya yang
terbatas.
Menurut Paul A Samuelson, ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh
manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-summber yang terbatas untuk
memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Ilmu ekonomi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang
menentukan pilihannya diantara sumber daya yang terbatas. Menurut Adam Smith, ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu.
Ilmu ekonomi sendiri terdiri dari dua lingkup, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi
makro. Ekonomi mikro adalah ruang lingkup yang memplajari mengenai pelaku ekonomi
dalam lingkup individual seperti, produsen, distributor, dan konsumen.
Dalam ilmu ekonomi, suatu individu dapat melakukan produksi, distribusi, dan
konsumsi untuk melakukan keberlangsungan hidup. Produksi adalah kegiatan yang
menambah nilai guna suatu barang atau jasa/menghasilkan output. Distribusi adalah kegiatan

menyalurkan suatu barang atau jasa. Konsumsi adalah kegiatan mengurangi nilai guna suatu
barang atau jasa/menggunakan suatu barang/jasa.
Metode ilmu ekonomi :


Ilmu Ekonomi Positif
Mempelajari ilmu ekonomi apa adanya sesuai fakta. Fungsi yang termasuk
metode ini antara lain, ekonomi deskriptif yaitu mengumpulkan data untuk
menjelaskan fenomena dan Teori ekonomi yaitu menyatakan sebab-akibat secara
umum.



Ilmu Ekonomi Normatif

3

Menganalisis perilaku pelaku ekonomi, mengevaluasi, dan menyuruh tindakan
tertentu.



Ilmu Ekonomi Empiris
Mengumpulkan dan memanfaatkan data untuk menguji teori ekonomi.

2.2 Permintaan
A. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta atau dibeli pada kurun waktu
dengan

harga

tertentu.

Hukum

permintaan

adalah

hukum


yang

menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara
tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah
jumlah barang yang diminta meningkat.
B. Faktor yang memengaruhi permintaan
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan diantaranya :
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang turun, maka permintaan terhadap suatu barang itu
bertambah, begitu pula sebaliknya. Hal ini terlihat dari hukum permintaan
yang menyatakan “Bila harga suatu barang meningkat, ceteris paribus, maka
jumlah barang yang diminta cenderung menurun, dan sebaliknya”. Ceteris
paribus artinya faktor-faktor lain yang turut memengaruhi permintaan barang
dianggap konstan/tetap.
2. Harga barang pengganti (Substitusi)
Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang
akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika
harga


barang

substitusi

naik

maka

orang

akan

tetap

menggunakan barang yang semula. Suatu barang menjadi
substitusi barang lain terpenuhi paling tidak salah satu syarat
dari dua syarat : memiliki fungsi yang sama dan atau
kandungan yang sama. Misalnya barang substitusi dari ikan
adalah daging ayam. Bila harga ikan naik, berarti harga

daging ayam relatif lebih murah, sehingga permintaan daging
ayam meningkat. Jadi antara harga barang lain dengan
permintaan suatu barang mempunyai korelasi positif.

4

3. Harga barang pelengkap (Komplementer)
Apabila kedua macam barang bersifat komplemen, pengaruhnya adalah
kebalikan dari barang yang bersifat substitusi. Bila harga bensin naik, ceteris
paribus, maka permintaan terhadap mobil cenderung akan berkurang. Dengan
demikian harga barang lain dengan permintaan suatu barang memiliki korelasi
negatif.
4. Jumlah pendapatan konsumen
Semakin tinggi pendapatan, daya beli semakin kuat, sehingga permintaan
terhadap suatu barang akan meningkat. Jadi, antara pendapatan konsumen
dengan permintaan suatu barang memiliki korelasi positif. Namun, tidak
semuanya memiliki korelasi positif, apabila suatu barang termasuk jenis
barang inferior maka apabila pendapatan kosnumen meningkat, permintaan
terhadap suatu barang menurun.
5. Selera konsumen

Apabila selera konsumen terhadap suatu barang tertentu meningkat dapat
diperkirakan permintaan terhadap barang itu akan bertambah. Di sini peran
iklan sangat berpengaruh terhadap preferensi selera konsumen.
6. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang
yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah
bertambah

banyak,

maka

barang

yang

diminta

akan


meningkat.
7. Perkiraan harga di masa depan
Apabila konsumen memperkirakan harga suatu barang akan naik, konsumen
lebih memilih membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong konsumen
untuk membeli lebih banyak saat ini karena ada kekhawatiran harga akan naik
di masa datang.
C. Jenis-jenis permintaan
Dilihat dari daya beli konsumen, ada tiga bentuk permintaan, yaitu :
a. Permintaan efektif adalah sejumlah permintaan yang disertai
dengan adanya daya beli dan dilaksanakan. Contohnya Anda
ingin memakan es krim, lalu Anda pergi ke toko es krim dan
membelinya.
b. Permintaan potensial
disertai

dengan

adalah

adanya


sejumlah

daya

beli

permintaan

akan

tetapi

yang
belum

dilaksanakan. Contohnya saat ini Anda memiliki kemampuan

5


untuk membeli sebuah buku, namun anda memilih tidak
membeli buku tersebut.
c. Permintaan absolut adalah sejumlah permintaan yang tidak
disertai

dengan

adanya

daya

beli.

Parmintaan

absolut

cenderung merupakan sebuah angan-angan saja. Contohnya
Anda ingin membili mobil sport terbaru tetapi Anda sama
sekali tidak punya uang untuk membelinya.
Sementara jika ditinjau dari jumlah permintaan, permintaan dapat
dibagi menjadi dua yaitu permintaan individu dan permintaan pasar.
a. Permintaan individu adalah sejumlah permintaan individu
terhadap

barang

atau

jasa

tertentu.

Misalnya

sebuah

permintaan dari seorang ibu terhadap tas tertentu, atau
permintaan Anda terhadap baju tertentu dan sebagainya.
a. Permintaan pasar adalah hasil penjumlahan dari permintaanpermintaan individu terhadap barang atau jasa tertentu.
Misalnya Anda menginginkan sebuah sepatu dan teman Anda
juga

membutuhkan

sebuah

sepatu

maka

penjumlahan

permintaan Anda dengan teman Anda adalah permintaan
pasar.
D. Skedul dan Kurva Permintaan
Situasi

Harga (P) (dalam rupiah)

Kuantitas (Q) (dalam unit)

A
B
C
D
E

500
400
300
200
100

9
10
12
15
20

Skedul
permintaan
merupakan
sebuah

tabel yang dapat memperlihatkan hubungan antara harga berang
dan kuantitas barang yang diminta. Sedangkan kurva permintaan
adalah sebuah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga
barang dan kuantitas barang yang diminta.
Contoh :
a. Skedul permintaan barang

6

b. Kurva permintaan barang

Dari skedul permintaan barang diatas dapat dilihat bahwa apabila harga suatu barang
meningkat maka jumlah barang yang diminta cenderung sedikit. Kurva permintaan diatas
memiliki kemiringan (slope) yang negatif. Hal tersebut menjelaskan hubungan antara harga
suatu barang dengan kuantitas barang yang diminta. Apabila harga suatu barang meningkat,
ceteris paribus, jumlah barang yang diminta cenderung menurun.
Dalam kurva permintaan terdapat dua kondisi, yaitu :
a. Pergerakan sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve)
Pada saat harga barang $1 barang yang diminta 8
unit, sedangkan saat harga barang naik menjadi
$2 barang yang diminta menurun menjadi 4 unit.
Dalam hal ini, kurva permintaan akan bergeser
apabila terjadi perubahan pada harga barang itu
sendiri.

b. Pergeseran kurva permintaan (shifting demand curve)
Apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan
meningkat dan akan menggeser kurva permintaan ke kanan, begitupun sebaliknya. Dengan
demikian, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan tersebut (selain harga barang itu
sendiri) dapat menggeser kurva permintaan ke kanan atau ke kiri.

7

E. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang
menyatakan hubungan antara suatu harga barang
yang diminta dengan jumlah barang yang
diminta. Dalam ilmu ekonomi fungsi
permintaan merupakan suatu kajian matematis yang dapat digunakan
untuk

menganalisa

perilaku

konsumen

dan

harga.

Melalui

fungsi

permintaan ini, hubungan antara variabel bebas (harga) dan variabel tidak
bebas (jumlah barang yang diminta) dapat diketahui dengan asumsi
faktor-faktor lain tetap. Bentuk paling umum dari fungsi permintaan bisa
dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Qd

= quantity (jumlah)

a

= konstanta

b

= slope (koefisien pengarah)

P

= tingkat harga

2.3 Penawaran
A. Pengertian penawaran
Penawaran adalah banyaknya jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen dengan tingkat harga selama periode waktu tertentu. Hukum penawaran
menunjukkan hubungan positif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Apabila harga naik, jumlah barang yang ditawarkan meningkat dan apabila harga menurun,
jumlah barang yang ditawarkan cenderung menurun.
B. Faktor yang memengaruhi penawaran
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran diantaranya :
1. Harga barang itu sendiri

8

Jika harga suatu barang naik, aka produsen cenderung akan menambah jumlah
barang yang ditawarkan/dijual. Dengan demikian, antara harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan memilki korelasi positif.
2. Harga barang substitusi dan komplementer
Apabila harga barang substitusi meningkat, maka penawaran suatu barang
akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan, untuk barang komplemen, dapat
dikatakan apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu
barang berkurang, dan sebaliknya.
3. Biaya produksi
Kenaikan harga faktor produksi (upah meningkat, bunga modal meningkat,
harga barang baku meningkat) akan menyebabkan kenaikan biaya produksi.
Apabila biaya produksi meningkat baik dikarenakan harga faktor produksi
ataupun penyebab lainnya, maka produsen cenderung akan mengurangi hasil
produksinya, berarti penawaran barang itu berkurang.
4. Teknologi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi. Dalam
hubungannya

dengan

penawaran

suatu

barang,

kemajuan

teknologi

menyebabkan kenaikan penawaran suatu barang.
5. Pajak
Apabila suatu barang terkena pajak oleh pemerintah, maka harga barang
tersbut cenderung meningkat dan penawaran terhadap barang tersebut juga
meningkat.
6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka
penawaran barang tersebut akan bertambah.
C. Skedul dan Kurva Penawaran
Skedul penawaran adalah table yang memperlihatkan hubungan antara harga
barang yang ditawarkan dengan kuantitas yang ditawarkan. Kurva penawaran adalah
kurva yang menunjukkan antara harga barang yang ditawarkan dengan jumlah barang
yang ditawarkan.
Contoh :

9

Dari skedul penawaran barang diatas
dapat dilihat bahwa apabila harga suatu
barang meningkat maka jumlah barang
yang ditawarkan cenderung meningkat.
Kurva penawaran memiliki kemiringan
(slope)

yang

positif.

Hal

tersebut

menjelaskan hubungan antara harga
suatu barang dengan kuantitas barang
yang ditawarkan. Apabila harga suatu
barang

meningkat,

jumlah

barang

ceteris
yang

paribus,

ditawarkan

cenderung meningkat.
Pada kurva penawaran juga terdepat dua kondisi, yaitu :
a. Pergerekan sepanjang kurva penawaran (movement along supply curve)
Pergerakan di sepanjang
kurva
berubahnya

penawaran
jumlah

disebankan
produk

yang

ditawarkan produsen akibat perubahan
harga produk itu sendiri. Jadi, hal yang
menyebabkan kurva bergerak yaitu
harga barang itu sendiri.
b.

Pergeseran kurva penawaran (shifting

supply

curve)

10

Pergeseran kurva penawaran terjadi karena berubahnya jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen sebagai akibat dari faktor selain harga barang itu sendiri.
D. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga
barang yang ada di pasar dengan kuantitas penawaran yang ditawarkan oleh produsen.
Bentuk fungsi penawaran :

Qs = a + bPs
Keterangan :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
a = konstanta
b = slope (koefisien)
Ps = harga barang yang ditawarkan
2.4 Elastisitas Permintaan
A. Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan jumlah permintaan barang atau jasa
yang diakibatkan oleh adanya perubahan harga barang tersebut (dalam presentase).
B. Tipe-tipe Elastisitas Permintaan


Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Permintaan inelastis sempurna terjadi apabila perubahan
harga yang terjadi tidak berpengaruh sama sekali terhadap
jumlah permintaan, nilai elastisitasnya (Ed = 0).

11



Inelastis (Ed < 1)
Permintaan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang
berpengaruh terhadap perubahan jumlah permintaan atau
dengan kata lain bahwa perubahan relatif harga lebih
besar daripada perubahan relative permintaan. Secara
matematis dapat dirumuskan dengan ∆P > ∆Q.



Elastis Uniter (Ed = 1)
Elastis uniter terjadi jika perubahan
jumlah

permintaan

sama

dengan

perubahan harga. Dengan kata lain bahwa
perubahan relative harga sama dengan
perubahan relatif permintaan (∆P = ∆Q).



Elastis (Ed > 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan
jumlah lebih besar daripada perubahan
harganya

(dalam

presentase).

Atau

perubahan relatif harga lebih kecil dari
perubahan relatif permintaannya (∆P <
∆Q).

12



Elastis Sempurna (Ed = ∞)
Permintaan elastis sempurna terjadi jika harga naik
sedikit saja, jumlah permintaannya akan menjadi nol,
sedangkan jika harga turun sedikit saja, maka jumlah
barang yang diminta menjadi tak terhingga.

C. Menghitung Elastisitas Permintaan


Rasio presentase perubahan jumlah permintaan dengan presentase perubahan
harga
Untuk menghitung perubahan presentase kuantitas yang diminta dengan
menggunakan nilai awal sebagai dasarnya, kita menggunakan rumus sebagai
berikut :
∆ Qd
Q1

% ∆Qd =

x 100%

Kita dapat menghitung perubahan presentase harga dengan cara yang serupa
% ∆P =

∆P
P1

x 100%

Untuk menghitung elastisitasnya, kita dapat membagi % ∆Q dengan % ∆P. Maka
dapat disimpulkan rumus elastitas yaitu :
Ed =

∆Qd
∆P

x 100% =

perubahan jumlah permintaan
perubahan harga
13

x 100%



Rumus titik tengah (Midpoint)
Untuk mendeskripsikan perubahan persentase dengan lebih akurat, gunakan
konvensi sederhana berikut ketimbang menggunakan nilai awal Q dan P sebagai
dasar perhitungan persentase, lebih baik menggunakan titik tengah dari variablevariable ini.

Rumus titik tengah untuk menghitung perubahan persentase dalam kuantitas yang
diminta menjadi :
%perubahankuantitas yang diminta=

∆ Qd
×100
( Q1+Q 2 )
2

Dengan menggunakan titik tengah diantara P1 dan P2 sebagai dasar menghitung,
perubahan persentase harga,kita mendapatkan rumus menjadi :
%perubahanharga=

∆ Pd
× 100
P 1+ P 2
2

D. Elastisitas silang
Elastisitas silang menunjukkan hubungan jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut.
Hubungan tersebut dapat berupa barang pengganti (substitusi) dan barang pelengkap
(komplementer).

perubahan jumlah barang X yang diminta
perubahan harga barang Y
Atau
∆ Qx
Py
Ed =
x
∆ Py
Qx
Terdapat tiga macam respon permintaan suatu barang karena perubahan harga barang
Ed =

lain, yaitu :
1. Elastisitas silang positif

14

Peningkatan harga barang X menyebabkan peningkatan jumlah permintaan
barang Y. Barang ini termasuk ke dalam barang substitusi. (Exy > 0)
2. Elastisitas silang negatif
Peningkatan harga barang X mengakibatkan turunya permintaan barang X.
Barang ini termasuk ke dalam barang komplementer. (Exy < 0)
3. Elastisitas silang nol
Peningkatan harga barang X tidak akan mengakibatkan perubahan permintaan
barang Y. Dalam kasus ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan.
E. Pengaruh Pajak

(i)

Kurva

permintaan
dan
penawaran
berturut-turut adalah DD dan SS, maka keseimbangan adalah pada titik E. Misalkan
pemerintah mengenakan pajak penjualan sebanyak T, akibat dari pajak penjualan ini,
kurva penawaran akan berubah dai SS menjadi S 1S1 yang selanjutnya mengakibatkan
perubahan keseimbangan dari E kepada E1. Dapat dilihat bahwa harga naik menjadi
P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan hanya mencapai jumlah Q1.
(ii) Sebelum pemerintah memungut pajak penjualan, kurva permintaan dan penawaran
adalah DD dan SS. Kurva penawaran SS pada gambar (ii) adalah sama dengan kurva
penawaran pada gambar (i). Akan tetapi, kurva permintaan D1D1 lebih tidak elastis
darpada kurva permintaan DD.
2.5 Elastisitas Penawaran
A. Pengertian Elasisitas Penawaran
Elastisitas penawaran mengukur resopnsif penawaran terhadap perubahan harga.
B. Tipe-tipe Elastisitas Penawaran
 Elastis (Es > 1)
15

Perubahan harga sedikit menyebabkan jumlah barang yag ditawarkan banyak
berubah. Bentuk kurva penawarannya cenderung datar, dimana semakin elastis


penawaran suatu barang, kurva penawrannya semakin datar.
Inelastis (Es < 1)
Jumlah barang yang ditawarkan hanya berubah sedikit apabila terjadi perubahan
harga.

Kurva

penawarannya

berbentuk

curam/tegak. Semakin inelastic penawaran
suatu


barang,

semakin

curam

kurva

penawarannya.
Elastis Uniter (Es = 1)
Jika harga naik sebesar 20, maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah 20
juga.
Elastis Sempurna (Es = ∞)
Penawaran berubah dengan jumlah yang tak


terhingga



karena

perubahan

harga yang sangat kecil saja.

Inelastis Sempurna
Berapapun harga barang, jumlah barang yang ditawarkan tetap (tidak berubah
sama sekali). Contohnya adalah penawaran ikan
segar

(dalam

jangka

pendek),

tanah

perkotaan.
C. Menghitung Elastisitas Penawaran
 Menggunakan rasio presentase
Es =



∆Qs
∆P

x 100% =

perubahan jumlah penawaran
perubahan harga

Elastisitas silang
Es =

perubahan jumlah barang X yang ditawarkan
perubahan harga barang Y
Atau
∆ Qx
Py
Es =
x
∆ Py
Qx

16

x 100%

di



Elastisitas titik tengah (midpoint)
Rumus titik tengah untuk menghitung perubahan persentase dalam kuantitas yang
ditawarkan menjadi :
∆ Qs
× 100
(Q 1+Q 2 )
2
Dengan menggunakan titik tengah diantara P1 dan P2 sebagai dasar menghitung,
%perubahankuantitas yang ditawarkan=

perubahan persentase harga,kita mendapatkan rumus menjadi :
∆ Ps
%perubahanharga=
× 100
P 1+ P 2
2
Dari rumus diatas maka di dapatkan
∆ Qs
(Q 1+Q2)/2
Es=
∆P
( P 1+ P2)/2

2.6 Teori Perilaku Konsumen
A. Pengertian
Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau suatu
organisasi

berupa

kegiatan

mencari,

membeli,

menggunakan,

menikmati,

mengevaluasi serta melepas produk yang telah mereka pakai atau nikmati
(dikonsumsi) untuk melakukan kegiatan konsumsi memenuhi kebutuhannya.
B. Asumsi
Dalam hal ini, kita mengasumsikan bahwa semua pasar adalah pasar persaingan
sempurna yang didefinisikan sebagai bentuk struktur industri yang sangat kaku karena
tidak ada satu pun perusahaan yang dapat mempengaruhi dikarenakan oleh 2
karakteristik industri kompetitif, yaitu industri kompetitif terdiri dari perusahaanperusahaaan yang berskala kecil dan menghasilkan output yang benar-benar sama dan
tidak bisa dibedakan.
C. Batas anggaran (Budget Constraint)
17

Sebuah rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memiliki batas anggaran,
yaitu pendapatan, kekayaan, dan harga. Batas anggaran yang dihadapi setiap rumah
tangga disebabkan oleh batasan dari luar, yaitu satu atau lebih pasar. Batas anggaran
memiliki rumus :

PxX + PyY = I
Keterangan :
Px = harga barang X
X = kuantitas barang X yang dikonsumsi
Py = harga barang Y
Y = kuantitas barang Y yang dikonsumsi
I = pendapatan

D. Analisis Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal menyatakan bahwa kegunaan (utility) dapat dihitung secara
nominal sebagaimana kita menghitung panjang suatu rang. Ukuran kegunaan adalah
util.
Dalam pendekatan kardinal, terdapat suatu hukum bernama Hukum Gossen.


Hukum Gossen I
“Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus
ditambah, maka kepuasan total (TU) yang diperoleh juga bertambah, tetapi
dengan tingkat pertambahan (MU) yang semakin menurun. Apabila konsumsi
terus dilakukan, kepuasan (TU) akan mencapai maksimum dan kemudian
berkurang (MU negatif)”.



Hukum Gossen II
“Seorang konsumen akan terus menerus memnuhi kebutuhannya sampai mencapai
intensitas yang sama. Maksud dari intensitas yang sama adalah rasio antara

18

marginal utility dan harga dari produk yang satu dengan rasio marginal utility dan
harga produk yang lainnya”.
Kita akan melihat apa yang terjadi dengan kepuasan apabila jumlah barang yang
dikonsumsi setiap kali ditambah satu unit.
Misalnya, kita membeli baju baru,
rasanya senang sekali (dinominalkan
sebesar 50 util). Oleh karena kita
merasa senang, kita membeli lagi satu
baju.

Ternyata

baju

kedua

tidak

memberi kesenangan sebesar baju
pertama. Artinya, baju kedua memberi
kepuasan

lebih

sedikit.

Begitupun

seterusnya. Apabila Total Utility (TU)
mencapai maksimum, maka Marginal Utility (MU) sama dengan nol. Kepuasan
marginal dengan demikian adalah tambahan kepuasan karena bertambahnya satu
unit barang yang dikonsumsi , keadaan ini dinamakan Hukum Gossen I.



Utilitas maksimum

MUx = MUy = MUz
Jika barangnya memiliki harga yang berbeda
MU x
Px

Keterangan :
MUx = marginal utility barang X
MUy = marginal utility barang Y
MUz = marginal utility barang Z
19

MU y
Py
MU z
Pz

=

=

Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Pz = harga barang Z
E. Analisis Pendeketan Ordinal
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa kegunaan tidak dapat dihitung
sebagaimana dalam pendekatan kardinal. Untuk memahami pendekatan ini,
digunakan kurva indiferensi (indifference curve).
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan
berbagai konsumsi dua macam barang yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi
seorang konsumen.
Dengan mengonsumsi 20 pakaian dan 4 buku, atau
10 pakaian dan 8 buku akan memberikan kepuasan
yang sama bagi seorang konsumen.
Ciri-ciri kurva indiferensi adalah :
a. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward slopping)
b. Cembung ke titik origin (convex to origin)
c. Kurva yang berada di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang
lebih tinggi
d. Kurva indiferensi tidak saling berpotongan
F. Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan konsumen adalah dimana
konsumen

telah

mengalokasikan

seluruh

pendapatannya untuk dikonsumsi. Secara grafis,
kondisi keseimbangan tercapai bila pada saat
kurva batas anggaran bersinggungan dengan
kurva indiferensi. Titik singgung antara garis
batas anggaran dengan kurva indiferensi menunjukkan keseimbangan konsumen.
Pada kurva disamping, keseimbangan konsumen terdapat pada titik E.

20

2.7 Teori Biaya Produksi
A. Konsep-konsep Biaya
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran atau beban yang
ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan barang ataupun jasa. Biaya produksi
dapat mempermudah perhitungan sehingga dapat diketahui modal untuk produksi,
harga yang layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan penggunaan dana
sehingga efisiensi produksi tercapai, membantu penghitungan laba yang dihasilkan.
Terdapat lima konsep biaya produksi, yaitu :
1. Biaya tetap (Fixed Cost/FC)
Biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.
Biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang
dihasilkan produsen. Contohnya adalah biaya gaji, bunga utang bank, sewa
tempat.
Biaya tetap dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap total adalah kesluruhan biaya yang tetap dikeluarkan dalam
jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.

b. Biaya tetap rata-rata (Avarage Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit
barang.
Keterangan :

AFC

¿

TFC
Q

TFC = biaya tetap total
Q = jumlah barang yang

diproduksi
2. Biaya Variabel (Variable Cost/VC)
Biaya variable adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang
yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak
variabel.
Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Biaya variabel tetap (Total Variable Cost/TVC)
21

Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus
dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
b. Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan
per unit barang yang diproduksi.
Keterangan :

AVC

¿

TVC
Q

TVC = biaya total variabel
Q = jumlah barang yang diproduksi

3. Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya total adalah jumlah sleuruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
suatu barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total dapat
diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut

TC = TFC + TVC

Keterangan :
TFC = biaya tetap total
TVC = biaya variabel total

4. Biaya Rata-rata (Average Cost/AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit barang
yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang
dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai
mencapai titik terendah. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC
bergerak naik kembali.
Keterangan :

AC

¿

TC
Q

TC = biaya total
Q = barang yang diproduksi

5. Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya marginal adalah perubahan biaya total (∆TC) jika produksi
ditambah/dikurangi satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau
pengurangan biaya jika produsen menambah/mengurangi satu unit produksi.
MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya meningkat sejalan dengan
bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan.
Keterangan :

MC

¿

∆ TC
∆Q

22

∆TC = (T2-T1) = perubahan biaya total
∆Q = (Q2-Q1) = perubahan barang yang diproduksi
B. Jangka Waktu Produksi
Dalam memproduksi suatu barang atau jasa, perusahaan menentukan pemakaian
faktor produksi yang sesuai. Jangka waktu perusahaan yang melakukan produksi
dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang.
Apabila sebagian faktor produksi dianggap tetap jumlahnya, maka perusahaan
tersebut dikatakan berada dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, perusahaan
tidak dapat menambah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang
dianggap tetap antara lain, modal dan tenaga kerja.
Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya jika memang
diperlukan. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat melakukan penyesuaian
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
a. Produksi dalam jangka pendek
Ciri-ciri :
1. Perusahaan beroperasi pada skala tetap (faktor input tetap) dalam
produksi.
2. Perusahaan tidak bisa masuk atau keluar dari industri
3. Bersifat kaku


Teori produksi dengan satu input variabel
Dengan asumsi bahwa beberapa input dianggap konstan dalam jangka
pendek hanya satu variabel saja yang berubah, maka fungsinya dapat
ditulis
Q = f(L)
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel dan lainnya tetap
biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin
berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka
output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata,
dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang
dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun

23

akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin
kehabisan nilainya.

Dari kurva di atas, dapat disimpulkan :
1) Tahap I, menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila
ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata
dan produksi marginal.
2) Tahap II, produksi total terus meningkat sampai produksi
optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi
marginal menurun sampai titik nol.
3) Tahap III, penambahan tenaga kerja menurunkan total
produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal
negatif.
-

Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan.

MP

¿

∆ TP
∆L

Keterangan :
∆TP = perubahan produksi total
∆L = perubahan tenaga kerja
-

Produksi Rata-rata
Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.

AP

¿

TP
L

Keterangan :
TP = produksi total
24

L = tenaga kerja


Teori produksi dengan dua input variabel
Jika faktor produksinya yang berubah dua variabel, maka fungsinya
menjadi berikut :
Q = f(C,L)
Pada fungsi produksi ini, modal dan tenaga kerja dapat berubah.
Perusahaan dapat menambah tenaga kerja, atau menambah modal,
atau menambah tenaga kerja dan modal. Dalam berproduksi,
produsen

tentu

saja

dihadapkan

untuk

menggunakan

faktor

produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena
itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua
faktor input tersebut.
1) Kurva Isoquant

Isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam
faktor produksi untuk menghasilkan output yang sama.

Ciri-ciri :
-

Memiliki slope (kemiringan) yang negatif

-

Semakin ke kanan kurva isoquant menunjukkan semakin
tinggi jumlah output

-

Kurva isoquant tidak pernah berpotongan dengan kurva
isoquant lainnya

-

Isoquant cembung ke titik origin

2) Kurva Isocost
25

Isocost

adalah

menunjukkan
dikeluarkan

kurva

yang

biaya
oleh

yang
produsen

dalam produksi suatu barang
atau jasa dengan menggunakan
beberapa faktor input.
Ciri-ciri :
-

Kurva isocost dapat memiliki slope (kemiringan) yang negatif
maupun positif

-

Semakin besar isocost, semakin besar hasil yang diperoleh,
begitupun sebaliknya

b. Produksi dalam jangka panjang
Ciri-ciri :
1. Perusahaan beroperasi tidak pada faktor produksi yang tetap dalam
produksi
2. Perusahaan bisa masuk atau keluar dari industri
3. Bersifat fleksibel


Garis perluasan produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat
output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah.
Jadi, garis perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi
faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya
produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses
produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam
keputusan :
a. Berapa output yang harus diproduksikan
b. Berapa

dan

bagaimana

faktor-faktor

produksi

(input)

dipergunakan.
Produksi
merupakan
konsep
(flow
26

arus

concept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang
atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu,
sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
C. Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen dicapai ketika kurva isocost bersinggungan dengan isoquant.
Garis isocost ini akan dikombinasikan dengan garis isoquant dalam upaya mencari
dan menentukan titik produksi yang optimal.
Jika pada suatu saat terjadi
perubahan harga dari faktor
produksi maka secara otomatis
kurva isocost ini akan berotasi.
Namun kurva akan kembali
sejajar ketika yang berubah
adalah
anggarannya.

BAB III
PENUTUP
27

kemampuan

3.1 Kesimpulan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta
pada suatu harga dan kurun waktu tertentu. Kurva permintaan
memiliki slope (kemiringan) negatif, artinya jika harga sebuah
barang turun maka jumlah barang yang diminta akan bertambah,
atau sebaliknya (ceteris paribus). Faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan, antara lain harga barang subtitusi (pengganti), harga
barang komplementer (pelengkap), jumlah pendapatan, selera
konsumen, perkiraan harga masa depan, dan jumlah penduduk.
Fungsi permintaan dapat diartikan sebagai sebuah persamaan yang menunjukkan
hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan merupakan suatu kajian
matematis yang dapat digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga.
Melalui fungsi permintaan ini, hubungan antara variabel bebas (harga) dan variabel
tidak bebas (jumlah barang yang diminta) dapat diketahui dengan asumsi faktorfaktor lain tetap.
Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu
harga dan waktu tertentu. Jika diasumsikan semua faktor yang memengaruhi tetap
(ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan
semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran
akan semakin sedikit dan sebaliknya. Permintaan dan penawaran mempunyai
beberapa faktor yang bisa menyebabkan permintaan dan penawaran turun atau naik.
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan jumlah permintaan barang atau
jasa yang diakibatkan oleh adanya perubahan harga barang tersebut (dalam
presentase). tingkat perubahan jumlah permintaan barang atau jasa yang diakibatkan
oleh adanya perubahan harga barang tersebut (dalam presentase). Tipe-tipe dari
elastisitas, antara lain elastis, inelastis, elastis sempurna, inelastis sempurna, elastis
uniter. Elastisitas dapat dihitung menggunakan elastisitas harga, elastisitas titik, dan
elastisitas titik tengah (midpoint).
Dalam kegiatan konsumsi suatu barang, terdapat hukum yang menyatakan bahwa
apabila kita mengonsumsi suatu barang terus menerus, maka pertamabahan kepuasan
akan semakin berkurang. Begitupun dalam kegiatan produksi, ketika kita terus
28

produksi suatu barang, apabila faktor variabel ditambah terus-menerus, output secara
rata-rata akan terus menurun.

3.2 Saran
Dalam kegiatan ekonomi, terdapat banyak permasalahan, salah satunya
kelangkaan. Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca maupun masyarakat
dapat melakukan analisis sebelum melakukan kegiatan perekonomian sehingga dapat
meminimalisir masalah yang bisa saja muncul.

29

DAFTAR PUSTAKA
https://list21a9u5.wordpress.com/2012/12/05/elastisitas-permintaan-dan-penawaran/
[10 Oktober 2017]
http://lessonstogether.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktuproduksi.html [10 Oktober 2017]
http://ilmuekonomi123.blogspot.co.id/2017/04/konsep-biaya-produksi.html
[10 Oktober 2017]
Case, Karl E. Fair, Ray C. 2014. Principles of Economics. Amerika : Pearson

30