Liberalisasi Pendidikan Rugikan Siswa Miskin.

.

Selasa

456
20

21

o Mar

OApr

0

Rabu

o Kamis 0 Jumat o Sabtu
8
23


7
22

9

8Jun

OMei

10
24

11
25

OJul

12

26


o

13
27

0 Ags OSep

Minggu

14
28

OOkt

15
29
ONov

16

30

31

ODes

LiberaIisasi Pendidikan
Rugikan Siswa
Miskin
.
..

=:

~

:~

~


~

~., ~

~"

-

=--

-.

---

~~-~

--~
.

:;::......-


II

II

II
II

r

BACHRENlMPMC

Dua pengamat Ichanuddin Noorsy (kiri)dan Hendri Saparini mengkritisi liberalisasipendidikan yang merugikan siswa miskin, dalam
.diskusi publik bertajuk Perspektif
Ekonomi Indonesia Pasca-Pilpres2009
di Jakarta, Minggu __"
(3115).
__ ~
""-"
'

;
..::11I8I"'" - ~

[JAKARTA] U~d~~-Undang Bad'an~Jadi, tidak boleh ad;Tiberalisasi peiKJi-'""saja," katanya~
Hukum Pendidikan (UU BHP), prog- dikan. Sebab, sesuai amanat UUD
Prof Jim mencontohkan, dulu
ram bantuan operasional sekolah
1945, negara bertanggung jawab me- anak-anak tamatan SMA berjuang ke(BOS), dan berbagai program bantuan nyediakan pendidikan gratis bagi selu- ras agar bisa masuk ke perguruan tingpendidikan lainnya adalah bagian dari rub warga negaranya," kata Hendri.
gi negeri. Di sana para dosennya pinkonsep neoliberalisme, dengan mantePembicara lain dalam diskusi itu tar-pintar dan biaya kuliahnya sangat
ranya yang jelas, yakni deregulasi,
adalah Prof Dr Jim Wiryawan.(praktisi murah. Tetapi sekarang ini, setelah
liberalisasi, dan privatisasi~
pendidikan dan pengamat ekonomi)
subsidi dihapus, perguruan tinggi neAkibatnya, pendidikan berkualitas mengatakan, dana BOS dan UU BHP geri terpaksa meneari uang untuk
dan murah yang seharusnya menjadi itu adalah eiri-dri neoliberalisme yang membiayai dirinya sendiri," kataI;lya.
tanggung jawab negara hilang dan dise- hanya mengejar keuntungan semata.
rahkan ke pihak yang memiliki modal.
"Karena itu, UU BHP harns dicabut. Kapitalisme InternasionaI
"Pendidikan nasional kita telah di- DU ini hanya memberikan tempat keHendri menambahkan, kehaneuran
khianati. Tidak ada tanggung jawab pada masyarakat atau orang yang kaya pendidikan di Indonesia akibat sistem

negara uotuk menyediakan pendidikan
-.,
- - = - - ekonomi yang dianut para pemimpin
gratis hingga perguruan tinggi. Pendibangsa ini yang mengusung agenda
dikan gratis hanya sampai 9 tahun,'"
neoliberal. Sistem neoliberal yang dikata pengamat ekonomi dari Ekonit,
anut itu telah membuat rakyat sengsara.
Hendri Saparini dalam diskusi publik
Negara ini memiliki sumber daya
bertajuk Perspektif Ekonomi Indonesia Pasca-Pilpres 2009 di Jakarta,
Minggu (31/5).
Dijelaskan, setelah pendidikan
dasar gratis selama 9 tahun, banyak
anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, karena harns membayar
uang sekolah yang sangat mahal. Pemerintah dengan sistem ekonomi
...JJ.eoliberalmemhiarka,n haUgLter.i.!ldi.

-


~

--

I\IIPUI9

----

Humos

Unpod

l(JU~

- - --. .

alam yang melimpah, tetapi tidak bisa jang masih menerapkan konsep neolimenikmatinya, karena telah dimiliki beralisme, maka nasib bangsa ini akan
. asing. lni sangat ironis dan para pe- tetap sama seperti sekarang.
Karena itu, jangan salah memilih
mimpin bangsa ini tutup mata, bahkan

mereka membantah menerapkan agen- calon pemimpin pada Pilpres 2009. Dada neoliberalisme.
ri tiga kandidat calon presiden dan
"Kami sejak lama kampanye ting- calon wakil presiden yang ada, kata dia,
galkan ekonomi neoliberalisme yang hanya dua yang memiliki konsep ekomengacu pada konsensus Washington. nomi kerakyatan, yang mungkin bisa
Karena itu, rakyat hams cermat untuk diharapkan membangun ekonomi yang
tidak memilih pasangan capres berpa- memihak orang kecil.
"Hanya pasangan Megawati-Praham neoliberal, dalam Pilpres 2009,"
bowo dan Jusuf Kalla- Wiranto yang
katanya.
Pengamat lainnya, Ichanuddin No- masih menganut' sistem ekonomi keorsy dalam diskusi ini mengatakan, rakyatan. Pasangan lain sudah jelas,
neoliberalisme adalah perang ekono- mereka mengacu kepada kepercayaan
mi, pertentangan antara nasionalisme luar negeri, dengan agenda neoliberadan kapitalisme internasional. Siapa lyang diterapkan selama ini," katanya.
--pun yan~_~enj~di pemimpiI!' sepan- [L-8] -- - --