SDM Pasar Modal Harus Sarjana "Hukum Plus".

Pikiran Rakyat

.

Selasa

456
20

21

o Mar

OApr

0

Rabu o Kamis 0 Jumat
7
8
9

10
11
22
23
24
25
26
OMei

OJun

OJul

0 Ags

SOMPasa.rModalHarus
Sarjana"HukumPlus"
,BANDUNG, (PR).Saljana hukum yang berkecimpung di bidang pasar modal,
harus memiliki kemampuan
"hukum plus". Pasalnya, aspek

sumber daya manusja --dalam
hal ini saljana hukum-- merupakan salah satu aspek yang
menentukan terciptanya suasana kondusif dari pasar modal.
Hal tersebut dikatakan Prof.
Jusuf Anwar dalam orasi ilmiah, yang disampaikan pada DiesNatalis ke-S2 Universitas
Padjadjaran, Jumat (11/9), di
Aula Unpad, Jln. Dipati Ukur
Bandung.
Menurut Jusuf, dibutuhkan
kemampuan "hukum plus" para saIjana hukum ini, terutama
dalam seluk beluk di bidang
pasar modal. Dengan begitu,
para pelaku pasar modal dapat
memahami transaksi yang dilaksanakan berdasar pada aturan atau regulasi yang berlaku.
"Sebab, regulasi merupakan
aspek penting untuk menciptakan pasar modal yang wajar,
teratur, serta melindungi investor publik dari pr~
merugi-

Kllplng


Hum as

kan. Regulasijuga harus dinamis, tidak membuat pe!:\lsaha~
an menjadi kaku dan tidak
kompetitif, apalagi dibandingkan perusahaan asing," kata
Jusuf, yang menyampaikan
orasi beljudul "Aspek Hukum
Bagi Pengembangan Pasar Modal dan Upaya Mencegah Kegagalan Pasar".
Dalam kesempatan tersebut,
Unpad menganugerahkan sejumlah, penghargaan kepada
Prof. Himendra Wargahadibrata, Prof. Faisal Miff, Prof. Mieke
Komar, dan Prof. Peddy Mulyana yang menerima penghargaan Satya Karya Bhakti Padjadjaran. Prof. Priyatna Abdurrasyid (Fakultas Hukum), menerima penghargaan "Anugerah
padjadjaran Utama". Penghargaan "Satya Karya Bhakti Mahaguru" diberikan kepada Prof.
Kusdwiratri Setiono, Prof. FaisalMiff, dan Prof. Udju D. Rusdi. Mereka adalah guru besar
Unpad yang telah mengabdi sebagai dosen tetap Unpad selama tidak kurang dari empat pu(~-157)***
100 ~.

Un pad


2009