Budaya Sunda Jadi Ikon Fasa Unpad.

- --

- -

-

- - - -

---

Pikiran Rakyat
o Salasa
4
20
OM"

5

0

21

OApr

8

Rabu

6

7

~

9

23

OMei

0


Kamis

8

10
24

OJun

Jumat
11

25

OJul

26

o Sabtu 0 Mlnggu
12

13
14
15
16
27
28
29
30
31

0 Ags OSep

80kt

BudayaSunda
JadiIkonFasaUnpad
SUMEDANG, (PR).Kebudayaan Sunda akan
menjadi ikon Fakultas Sastra
Universitas Padjadjaran (Fasa
Unpad) saat berganti nama

menjadi Filkultas Ilmu Budaya
pada 2010. Kendati demikian,
kajian keilmuan mengenai kebudayaan dari berbagai daerah di nusantara lainnya, tetap
akan dikembangkan.
"Tanpa mengecilkan arti kebudayaan daerah lain, kami
memilih budaya Sunda sebagai ikon karena lokasi kampus
yang ada di ranah Padjadjaran," kata Dekan Fasa Unpad,
Dadang Suganda, di Kampus
Fasa Unpad, Jatinangor, Selasa (20/10).
Dadang menambahkan, pihaknya optimistis pergantian
nama menjadi Fakultas Ilmu
Budaya akan membawa pencitraan yang lebih baik dan
mampu menarik lebih banyak

lagi peminat.

.

Menurut Dadang, ada empat hal yang mendasari keinginan Fasa untuk berganti
nama, yaitu kajian keilmuan,

pencitraan, tuntutan pasar,
dan nomenklatur studio "Kajian ilmu yang dipelajari tidak
hanya bahasa dan sastra, tetapi juga menyangkut aspek sejarah dan kebudayaan. Jadi,
kami anggap nama Fasa sudah
tidak lagi cukup mewadahi kajian yang ada," ujar Dadang.
Dari segi pencitraan, tambah Dadang, nama Fasa selalu
dipandang masyarakat sebagai

Kllplng

fakultas yang hanya mempelajari bahasa dan sastra. "Padahal di sini kita juga memperlajari banyak hal selain bahasa
dan sastra," ungkapnya.
Selain itu, tuntutan pasar juga diakui Dadang sebagai salah satu alasan pergantian nama Fasa menjadi Fakultas 11mu Budaya. "Dari segi nomenklatur, budaya juga lebih diakui daripada bahasa dan sastra. Hal ini kami simpulkan
dari studi banding yang telah
dilakukan
bersama
UGM,
Unair, dan beberapa universitas lain yang memiliki fakultas
sastra," kata Dadang.
Dadang menambahkan, wacana perubahan nama Fasa sudah disetujui dalam rapat senat fakultas. "Proposal sudah

diajukan ke senat universitas,
dan tinggal menunggu persetujuan. Namun pada dasarnya,
dari dulu senat fakultas pada
prinsipnya selalu mendukung
setiap langkah yang dianggap
akan membawa dampak positifbagi fakultas yang ada di bawahnya. Mudah-mudahan implementasinya bisa dimulai
2010 mendatang," ujarnya.
Menurut Dadang, dalam kurikulum yang baru nanti, porsi
studi keilmuan akan berubah
menjadi 60% bahasa dan sastra, serta 40% budaya dan kewirausahaan. "Sekarang ini,
porsi bahasa sastra masih
80%, sedangkan 20% lagi kajian lain, termasuk budaya," tu'tur Dadang. (A-128)***

Humos

j

Un pod

2009


ONov OD..