Prospek Sukuk Dalam Pembangunan.

Pikiran Rakyat
4

123
17

18

OJan

19
.Peb

o Se/asa 0 Rabu 0 Kam;s 0 Jumat . Sabtu 0 M;nggu
12
13
14
15
16
5
6

7
8
9
10
11
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
@ 31

OMa, OAp, o Me; OJun OJul 0 Ags OSep

OOkt


OHov

ODes

Prospek Sukuk Dalam Pembangunan
Oleh IRAWANFEBIANTO
AIAH satu surat kabar
barn-barn ini melansir
berita bahwa Malaysia
berencana menerbitkan enam
sukuk pada 2010, sama seperti
tahun lalu. Penjualan sukuk
akan dimulai Januari ini dengan sukuk bertenor 3,5 tahun
dan akan berakhir pada November mendatang dengan tenor sepuluh tahun.
Diberitakanjuga bahwa penjualan sukuk global di tahun
lalu mencapai 20,2 miliar dolar
AS, meningkat dari pencapaian
di 2008 yang sebesar 14,1 miliar dolar AS. Data pada 2007
menunjukkan,

pasar sukuk
global mencetak rekor dengan
penerbitan 31 miliar dolar AS
saat negara-negara di Timur
Tengah mengalami kelebihan
likuiditas.
Menurut data terkini, Malaysia menjadi pusat penerbit sukuk terbesar di dunia dengan
pangsa pasar 60 persen. Sementara Uni Emirat Arab
menjadi pemimpin penerbit
sukuk di Gulf Cooperation
Countries (GCC) dengan total
26,8 miliar dolar AS dari 34
penerbitan antara 2000-2008.
Diikuti dengan Bahrain yang
mencatat 89 penerbitan sukuk
senilai 4,5 miliar dolar AS di
kurun waktu yang sama.

S


Sejarah
Sukuk merupakan bentukja-

mak dari kata sakk. Bukti tertulis penggunaan istilah sakk
pertama kali muncul pada masa awal kekhalifahan Islam,
.

yang berfungsi sebagai cheque

seperti dikenal dalam terminologi perdagangan di Eropa. Istilah ini dalam perdagangan
intemasional dl wilayah Islam
digunakan bergantian dengan
istilahsaftajah untuk merepresentasikan kewajibanfinansial
dari perdagangan, peminjaman (qurud) dan aktivitas keIja
sarna (mudaraba) (Adam &
Thomas, 2005).
Dalam fatwa No. 32/DSNMUI/IX/2002, sukuk atau obligasi syariah didefinisikan sebagai "suatu surat berharga
jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan
pemegang

-- emiten
.- ~- kepada........

obligasisyariah yang mewajibkan emiten untuk membayar
pendapatan kepada pemegang
obligasi syariah bernpa bagi
hasil margin/fee, serta membayar kembali dana obligasipada
saat jatuh tempo."
Salah satu hal yang menarik,
sukuk atau obligasisyariah ini
dalam praktiknya harns didasarkan pada akad-akad yang
sesuai dengan standar syariah,
seperti mudarabah, musyarakah, murabahah, ijarah, salam, istisna, dan lain-lain.Skema yang ada bisa bermacammacam, tergantung pada kebutuhan dan kondisi perekonomian suatu negara dan masyarakat. Skema tersebut bisa dalam bentuk mudarabah sukuk,
musyarakah sukuk, murabahah sukuk, salam sukuk, dan
lain-lain. Dengan pola demikian, obligasi syariah ini dapat
menjadi alat yang efektifuntuk
mendorong pertumbuhan sektor riil karena akad-akad tersebut pada dasamya mernpakan
bentuk investasi di sektor riil
(Beik,2008).
Sukuk pemerintah mernpakan terobosan penting dan

menciptakan banyak peluang
baru dalam bidang perbankan
dan keuangan syariah. Penerbitan sukuk pemerintah oleh
Malaysia, Bahrain, dan Qatar
telah membuka peluang pasar
dan telah mendapat pengakuan secara intemasional. lni sekaligus menunjukkan peran
dari instrumen keuangan sukuk dalam
... -pembangunan
:..-- na--

Kliping Humas Unpad 2010

sional dengan cara membantu
pemerintah
mendapatkan
uang di mana pajak bukanlah
pilihan.
Bahkan Inggris berambisi
menjadi pintu masuk (gateway) bagi perdagangan dan
keuangan


syariah

(Islamic

fi-

nance and trade). Strateginya
adalah menjadikan Inggris sebagai pusat bagi transaksi keuangan syariah global. Sekitar
85 persen dari seluruh obligasi
yang dikeluarkannegara-negara yang tergabung dalam GeC
(Bahrain, Oman, Kuwait, Qatar, Arab Saudi,dan UEA)ber.
bentuk sukuk, dan London
memegang posisi penting sebagai pasar sukuk (Sunarsip:
2007).
Di Indonesia
Indonesia mempunyai banyak projek infrastruktur yang
menjadikannya daya tarik luar
biasa bagi investor syariah. Industri energi (pertambangan,
migas), industri berbasis sumber daya alam (perkebunan),

dan industri infrastruktur berpendapatan valas (airport, seaport) merupakan sektor yang
biasanya paling diminati investor syariah. Dalam hal jangka
waktu investasi, perilaku investor syariah juga agak berbeda.
Investor syariah biasanya memilih dan memiliki horison investasi jangka panjang, 5 sarnpai 15 tahun. Perhatian utama
investor ini adalah pada keutuhan modal, return yang
kompetitif, tetapi dengan hori-

son investasi yang panjang, bukan pada return jangka pendek.
Pemerintah Indonesia telah
menerbitkan sukuk atau Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) sebanyak empat kali pada
peri6de antara 2008 dan 2009
dengan total mencapai Rp 19,8
trilliun. Awal 2009, pemerintah menerbitkan sukuk ritel
dan sukuk global. Sukuk global
telah mengalarni tujuh kali lipat oversubscribed dari penerbitan. awalnya 650 juta dolar
AS menjadi 4,7 miliar dolar
AS. Ini menjadi sinyal positif
prospek sukuk sebagai alternatif sumber pembia:yaan untuk
membiayai pembangunan dalam negeri khususnya pembangunan infrastruktur.

Berdasarkan itu, kita berharap penerbitan kembali SBSN
pada 2010 ini tidak hanya akan
menjadi salah satu sumber
pembiayaan untuk menambal
defisit APBN. Narnun, sudah
seharusnya modal yang terkumpul melalui penerbitan
SBSN dapat lebih dimanfaatkan pada sektor-sektor produktif, khususnya untuk pengembangan
proyek infrastruktur yang berdarnpak pada
pertumbuhan sektor rill.***

Penulis, dosen Konsentrasi
Manajemen Syanah di Departemen Manajemen dan Bisnis
Unpad serta kandidat Ph.D. in
Islamic Finance dan INCEIF
(Malaysia) dan peneliti LMFE
Unpad.
-- --