PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CRH (CROUSE REVIEW HORAY) PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Crh (Crouse Review Horay) Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Mojogedang Tahun Ajaran 20112012.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN CRH (CROUSE REVIEW HORAY) PADA
SISWA KELAS V DI SD NEGERI MOJOGEDANG
TAHUN AJARAN 20112012

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

WIWIN SUSIATI
A 510081021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
 
 


 
 

 
 

 
 

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
PEMBELAJARAN CRH (Crouse Review Horay) PADA SISWA
KELAS V DI SD NEGERI 01 MOJOGEDANG
TAHUN AJARAN 2011/2012
Wiwin Susiati, A510081021,Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008, 111
halaman
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok

bahasan gaya dan pesawat sederhana dengan menggunakan penerapan metode
pembelajaran CRH (Course Review Horay). Subyek penerima tindakan adalah
siswa kelas V SD Negeri 1 Mojogedang Karanganyar yang berjumlah 26 siswa,
subyek pelaksanaan tindakan adalah peneliti yang bertindak sebagai guru. Data
dikumpulkan melalui observasi, dan dokumentasi. Analisis data berupa reduksi
data, sajian data dan analisis data secara deskriptif komparatif dan analisis kritis.
Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah dengan meningkatkan hasil belajar IPA
pada pokok materi gaya dan pesawat sederhana siswa kelas V melalui metode
pembelajaran CRH (Course Rivew Horay). Hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus yang mendapat nilai 6 sebanyak 14 anak,
pada siklus I sebanyak 6 anak, pada siklus II sebanyak 0. Pada tahap pra siklus
siswa yang mendapat nilai 7 sebanyak 7 anak, pada siklus I sebanyak 10 anak,
pada siklus II sebanyak 6 anak. Pada tahap pra siklus siswa yang mendapat nilai 8
sebanyak 5 anak, pada siklus I sebanyak 10 anak, pada siklus II sebanyak 13 anak,
sedangkan siswa yang mendapat nilai 9 hanya ada pada siklus II sebanyak 7 anak.
Keaktifan siswa dalam mengungkapkan pendapat meningkat, yaitu: pada tahap
pra siklus sebesar 15,3%, pada tahap siklus I sebesar 53,8%, dan pada tahap siklus
II sebesar 65,3%. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami peningkatan, yaitu:
pada tahap pra siklus sebesar 19,2%, pada tahap siklus I sebesar 57,6%, dan pada
tahap siklus II sebesar 57,6%. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan juga

mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus sebesar 26,9%, pada tahap
siklus I sebesar 57,6%, dan pada tahap siklus II sebesar 92,3%.
 

Kata kunci: Hasil Belajar, CRH (Course Riview Horay), Gaya

 
 

 
 

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
proses pembelajaran agar peserta secar aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara (Depdikbud, 2005:5). Pendidikan merupakan salah satu factor
utama bagi pengembangan sumber daya manusia karena pendidikan diyakini
mampu meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan manusia

produktif yang mampu memajukan bangsanya.
Tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembngnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung
jawab (R.I, 2003:7).
Keberhasilan pendidikan akan dicapai oleh suatu bangsa apabila ada usaha
untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Untuk itu pemerintah akhirakhir ini mengusahakan mutu pendidikan di tanah air terutama pendidikan formal.
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah berkaitan langsung dengan siswa sebagai
anak didik dan guru sebagai pendidik. Keberhasilan pendidikan di sekolah dapat
diketahui dari motivasi siswa dalam belajar. Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya dari diri siswa, orang tua, dan guru. Keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dan perlu
diperhatikan sehingga proses belajar yang ditempuh benar-benar memperoleh
hasil yang optimal khususnya dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di
sekolah yang banyak dipengaruhi oleh komponen belajar mengajar, misalnya
siswa, guru, sarana dan prasarana belajar.


 
 

 
 

Keaktifan dan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 01 Mojogedang
Kecamatan Mojogedang, mengalami kendala dalam pembelajaran IPA. Keaktifan
siswa ini tidak hanya berarah pada keadaan siswa di suatu kelas itu, tetapi juga
pada metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menarik
siswa atau tidak. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar IPA kelas V di SD
Negeri 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang. Permasalahan ini dapat dilihat
dari metode yang digunakan guru kelas kurang menarik atau monoton.
Belajar

bukan

semata


persoalan

menceritakan.

Belajar

bukanlah

konsekuensi otomatis dari perenungan informasi kedalam benak siswa namun
belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. Artinya bahwa proses
pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku peserta didik dalam ranah
kognisi dan atau ketrampilan saja, melainkan untuk mengembangkan sikap dan
perilaku

demokratis,

senang

mendengarkan


dan

memberikan

informasi,

menghargai pendapat, saling belajar, gemar berorganisasi dan bekerjasama dalam
satu kesatuan tim.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya yang berkualitas diperlukan
strategi pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki sistim pendidikan
yang telah berlangsung selama ini. Untuk mencapai proses belajar yang optimal
maka perlu adanya fasilitator yaitu guru yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan situasi belajar yang mampu melibatkan siswa secara aktif. Keaktifan
siswa dalam pembelajaran, dimana komunikasi dua arah secara timbal balik
sanagt diharapkan dalam proses

belajar mengajar. Hal ini dilakukan demi

tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada akhirnya membawa kepada
pencapaian hasil belajar yang maksimal. Upaya yang dilakukan guru untuk

tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang aktif dengan penerapan strategi
pembelajaran yang bervariasi.
Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran IPA masih banyak
digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Metode
tersebut menjadikan siswa pasif karena dalam proses pembelajaran hanya guru
yang menguasai kelas, sedangkan siswa tidak mempunyai kesempatan untuk aktif
dalam pembelajaran. Hal ini sesuai hasil wawncara dengan guru kelas V SD N 01

 
 

 
 

Mojogedang, bahwa hasil belajar mata pelajaran IPA rendah atau masih benlum
mencapai KKM. Permasalahan seperti ini harus dapat diatasi dan tentunya
memerlukan jalan keluar yaitu berupa metode pembelajaran yang bervariasi
sehingga siswa menjadi aktif dalam proses belajar mengajar.
Salah


satu usaha meningkatkan

keaktifan siswa

adalah

dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif atau belajar secara kelompok. Pembelajaran
kooperatif menempatkan guru sebagai fasilitator yang memberikan informasi
secara garis besar kemudian diselesaikan oleh siswa dalam kelompok kecilnya.
Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah CRH
(Crouse Review Horay). Metode ini dijadikan salah satu alternative untuk
menciptakan kondisi yang variatif dalam kegiatan mengajar dan membantu guru
untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran, seperti rendahnya minat
belajar siswa, kurangnya keaktifan siswa dalam berkomunikasi ketika proses
belajar mengajar, dan rendahnya hasil belajar.
Bedasarkan latar belakang di atas penulis mengambil judul “ Peningkatan
Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran CRH (Crouse Review Horay)
Pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 01 Mojogedang Tahun Ajaran 2011/2012”.


METODE PENELITIAN
A.

Setting Penelitian
Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SD 01 Mojogedang
Kecamatan

Mojogedang.

Pemilihan

tempat

tersebut

berdasarkan

pertimbangan bahwa penulis guru di SD 01 Mojogedang. Waktu yang
diperlukan penelitiani untuk melakukan penelitian tersebut kira-kira 2

minggu.
B.

Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yang memberikan
tindakan adalah peneliti yang bertindak sebagai guru kelas V. Subjek
peneliti tindakan adalah siswa SD 01 Mojogedang kelas V Kecamatan
Mojogedang yang berjumlah 26 siswa.

 
 

 
 

C.

Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan pembelajaran IPA dengan menerapkan teknik
pembelajaran Course Review Horay(CRH) secara lengsung di kelas.
Menurut Muslich (2009: 40), proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan
secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai
dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan
dan evaluasi, dan (4) analsis dan refleksi.
a. Perencanaan
Langkah ini diwujudkan dengan penyusunan skenario pembelajaran
IPA

dengan

perencanaan

penerapan
dilakukan

teknik
dengan

Course

Review

memperhatikan

Horay (CRH),

hasil

identifikasi

permasalahan yang telah dilakukan serta mempersiapkan perangkat yang
diperlukan. Adapun skenario pembelajaran yang direncanakan akan
dilaksanakan dalam tiap siklus adalah sebagai berikut.
b. Pra Siklus
Penelitian pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3
Januari 2012. Strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran
dengan menggunakan teknik ceramah. Tindakan ini yang disarankan
adalah (1) membangun hubungan baik, (2) memberikan tujuan inti materi
ajar dan kegiatan yang dilaksanakan, (3) mendorong dan membimbing
siswa untuk dapat memahami materi, (4) merespon setiap perilaku siswa
agar meningkatkan hasil belajar siswa, dan (5) memberi tugas.
Materi ajar yang disampaikan adalah setiap mata pelajaran,
dengan alokasi waktu 2 jam @ 35 menit dan dilaksanakan 1 kali
perteman di kelas.
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru memberi salam dan
mengabsen. Kemudian guru menginformasikan kegiatan belajar mengajar
yang akan dilaksanakan. Setelah itu, guru memberi materi tentang
macam-macm gaya, kemudian langsung memberi tugas kepada siswa
secara lisan dan tertulis. Pada pembelajaran ini, guru menggali

 
 

 
 

kemampuan awal siswa dengan mengkaitkan pengetahuan yang dimiliki
setiap siswa, tetapi hanya 2 siswa saja yang aktif menjawab secara lisan
dan hasil belajarnya mencapai KKM IPA, yaitu nilai 70.
a. Siklus I
Penelitian kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 dan
8 Januari

2012. Model pembelajaran pada perencanaan tindakan

siklus I adalah individu. Strategi yang digunakan adalah strategi
pembelajaran dengan menggunakan Course Review Horay (CRH)
secara individu. Tindakan ini yang disarankan adalah (1) membangun
hubungan baik, (2) memberikan tujuan inti materi ajar dan kegiatan
yang dilaksnakan, (3) mendorong dan membimbing siswa untuk dapat
memahami materi, (4) merespon setiap perilaku siswa agar
meningkatkan keaktifan melalui strategi pembelajaran Course Review
Horay (CRH), (5) setiap siswa membuat nomor soal dari nomor 1
sampai 26, kemudian guru mempunyai soal yang telah diberi nomor.
Secara acak guru mengambil soal tersebut dan membacakan., dan (6)
siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru secara lisan, jika benar
teman-temannya berteriak horay.
Materi ajar yang disampaikan adalah gaya, dengan alokasi
waktu 2 jam @ 35 menit dan dilaksanakan 1 kali pertemuan di kelas.
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru memberi salam
dan mengabsen. Kemudian guru menginformasikan kegiatan belajar
mengajar yang akan dilaksanakan. Setelah itu, guru memberi materi
tentang macam-macam gaya dan

hubungannya dengan energi,

diteruskan dengan pembelajaran yang menerapkan teknik Course
Review Horay (CRH), yang diawali dengan pembuatan nomor kotak
dan guru juga mempunyai

nomor berisi soal kemudian guru

membacakan soal dan siapa yang duluan menjawab dan benar
langsung berteriak horay.

 
 

 
 

b.

Siklus 2
Penelitian kedua dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu
tanggal 10 dan 11 Januari

2012. Model pembelajaran pada

perencanaan tindakan siklus 2 adalah kombinasi dari klaksikal dan
individu. Hal ini dilakukan karena pada siklus 1 hasil belajar siswa
banyak yang belum mencapai target/KKM. Strategi yang digunakan
adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan Course Review
Horay (CRH). Tindakan ini yang disarankan adalah (1) membangun
hubungan baik, (2) memberikan tujuan inti materi ajar dan kegiatan
yang dilaksnakan, (3) mendorong dan membimbing siswa untuk dapat
memahami materi, (4) merespon setiap perilaku siswa agar
meningkatkan keaktifan melalui strategi pembelajaran Course Review
Horay (CRH), (5) setiap siswa membuat nomor soal dan guru
mempunyai nomor yang sama berisi soal kemudian guru mengambil
nomor tersebut secara acak, dan (6) siswa menuliskan jawaban di
kertas soal kemudian membacakannya.
Materi ajar yang disampaikan adalah gaya, dengan alokasi
waktu 2 jam @ 35 menit dan dilaksanakan 1 kali pertemuan di kelas.
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru memberi salam
dan mengabsen. Kemudian guru menginformasikan kegiatan belajar
mengajar yang akan dilaksanakan. Setelah itu, guru memberi materi
tentang macam-macam gaya dan

hubungannya dengan energi,

diteruskan dengan pembelajaran yang menerapkan teknik Course
Review Horay (CRH), yang diawali dengan pembuatan nomor soal
dan guru juga mempunyai nomor soal yang berisi soal kemudian guru
membacakan soal dan siapa yang duluan menjawab dan benar
langsung berteriak horay. Setiap kelompok diberi satu kotak yang
berisi 5 nomor soal tentang gaya.
c. Tindakan
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari skenario pembelajaran
yang telah dibuat oleh peneliti. Apabila tindakan yang direncanakan
 
 

 
 

telah dilaksanakan dan diamati, hipotesis tindakan tersebut ternyata
meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum sesuai dengan yang
diinginkan, maka peneliti harus merumuskan hipotesis tindakan yang
baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya sampai tujuan
penelitian dapat tercapai.
Pada saat tindakan dilaksanakan, peneliti mengobservasi guru
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan perencanaan
yang

telah

disusun

bersama,

guru

melaksanakan

tindakan

pembelajaran dengan menerapkan metode Course Review Horay
(CRH).
d. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilaksanakan saat pembelajaran di kelas dengan
metode Course Review Horay (CRH).. Interpretasi dilakukan seusai
pembelajaran antara peneliti dan guru kelas. Kegiatan ini dilakukan
oleh peneliti, dengan dibekali dengan observasi dan catatan lapangan.
Pedoman observasi berguna untuk mencatat, data atau semua kegiatan
pembelajaran dari pendahuluan, pengembangan, penerapan, dan
penutup, seperti pada skenario pembelajaran. Keterangan-keterangan
lain yang belum tercantum dalam skenario pembelajaran, seperti
reaksi baik dari guru maupun siswa, situasi kelas, kendala proses
tindakan serta memberikan kesimpulan dan saran secara umum dari
tindakan yang dilakukan.
Evaluasi dan pendapat guru berkaitan dengan keaktifan siswa
berkomunikasi dengan metode Course Review Horay (CRH).
dilakukan pada akhir kegiatan penelitian. Evaluasi ini menggunakan
kriteria dalam keadaan sebelum dilakukan tindakan. Apabila keadaan
setelah diadakan tindakan lebih baik, maka dapat dikatakan bahwa
tindakan tersebut berhasil, tetapi jika tidak ada perubahan atau bahkan
lebih jelek dari sebelumnya, makan tindakan tersebut tidak berhasil
atau belumberhasil.

 
 

 
 

e. Analisis dan Refleksi
Analisis dilakukan setelah seluruh data terkumpul dengan
menggunakan teknik analisis data. Seluruh data yang didapatkan oleh
peneliti setelah melakukan penelitian dianalisis atau diolah sebagai
upaya tercapainya hasil belajar siswa yang mencapai KKM untuk
menentukan tingkat keberhasilan dan tujuan tindakan. Hasil tindakan
dianalisis melalui tiga tahap dan dibandingkan dengan kondisi
sebelum tindakan.
Pada langkah refleksi ini merupakan langah untuk memproses
data yang didapat pada saat melakukan observasi. Refleksi
dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas V dalam suatu diskusi guna
untuk mengkaji hasil tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi
digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam

upaya

mencapai tujuan tindakan kelas. Oleh karena itu, proses refleksi ini
memegang peran yang penting dalam menentukan suatu keberhasilan
PTK. Dengan adanya refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapat
suatu masukan yang berharga dan akurat bagi penetuan langkah
tindakan selanjutnya. Refleksi ini dilakukan setiap akhir kegiatan
pembelajaran di SD Negeri 01 Mojogedang pada siswa kelas 5.
Langkah-langkah PTK tersebut dapat digambarkan dalam siklus
sebagai berikut:
Pra Siklus 

Siklus 1 

Rencana 1 

Siklus 2 

Rencana  

Rencana 


Refleksi 4 

Tindakan Refleksi 4 


 


Observasi 

Tindakan Refleksi 4 


Observasi 

(Lewin dalam Muhammad Rohmadi, 2009: 98)
Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

 
 



Tindakan  


Observasi 

 
 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri 01
Mojogedang. SD Negeri 01 Mojogedang terletak di kecamatan Mojogedang,
kelurahan Mojogedang, kabupaten Karanganyar. Sekolah ini memiliki letak yang
strategis yaitu di pinggir jalan raya Mojogedang-Sragen dan berjarak 100 m
kearah utara dari pasar Mojogedang. SD Negeri 01 Mojogedang juga merupakan
salah satu SD di kabupaten Karanganyar yang sudah berstandar SDSN.
Bangunan fisik SD Negeri 01 Mojogedang, bangunannya hampir
seluruhnya sidah mengalami perbaikan. Bangunan yang tampak baru tersebut
didukung dengan menjaga kebersihan lingkungannya sehingga terlihat rapi dan
indah. Kantor kepala sekolah, kantor guru, ruang kelas, ruang perpustakaan,
laboratorium, multimedia, ruang UKS, dan ruang kesenian diatur dan dipelihara
dengan baik sehingga memberikan rasa aman dan nyaman suasana kerja yang
kondusif.
Ruang kelas di SD Negeri 1 Mojogedang berjumlah 12 kelas, kelas 1-6
paralel jadi terdiri dari A dan B. Ruang kelas tertata rapi dengan meja kursi dalam
keadaan yang baik dan layak pakai. Fasilitas lain yang ada di setiap ruang kelas
antara lain; papan tulis, meja guru, papan absensi, buku absen, mading kelas, dan
tempat cuci tangan. Ruangan yang lain seperti; toilet, kantin, masjid, gedung
pertemuan, dan tempat parkir tertata dengan rapi.
Perpustakaan di SD Negeri 1 Mojogedang ini secara umum memiliki
koleksi buku yang cukup lengkap. Koleksi bukunya meliputi; buku pelajaran,
buku pengetahuan umum, dan buku cerita fiksi. Akan tetapi, banyak siswa yang
belum menyadari pentingnya keberadaan perpustakaan itu, hal ini terlihat masih
sedikitnya siswa yang mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan.
Guru-guru yang mengajar di SD Negeri 1 Mojogedang ini sebagian besar
telah berstatus pegawai negeri dan masih ada guru yang berstatus wiyata bakti.
Guru-guru yang mengajar di sekolah ini menyandang gelas S-1 80% dan D-2
20%.

 
 

 
 

Peneliti memilih kelas V B untuk dijadikan sebagai subjek penelitian.
Karakter siswa kelas V B secara umum dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar IPA belum optimal dalam pembelajaran gaya dan pesawat sederhana.
Siswa menganggap bahwa saat pembelajaran IPA sering kali menjenuhkan dan
beranggapan sulit. Siswa beranggapan paling tidak suka jika diperintahkan untuk
menghafal materi. Kenyataan ini yang dijadikan sebagai pangkal permasalahan
upaya peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa pada pelajaran IPA
khususnya kelas V SD.
Penelitian mulai dilaksanakan pada 27 Februari 2012, yaitu diawali
dengan dialog awal antara peneliti, guru kelas V B, dan Kepala Sekolah. Dialog
pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Februari 2012. Pada hari
pertama penelitian tersebut, peneliti bertemu dengan Ibu Kepala Sekolah
menyampaikan ijin untuk dapat melakukan penelitian di SD Negeri 1
Mojogedang. Ibu Kepala Sekolah memberikan ijin kepada peneliti dan langsung
diberi persetujuan dan waktu untuk bertanya jawab dengan guru kelas V B.
Dialog kedua dilaksanakan pada 13 Maret 2012, peneliti melakukan
wawancara kepada guru kelas V B dan Beliau menyampaikan masalah dalam
pembelajaran IPA yaitu rendahnya hasil belajar dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran gaya dan pesawat sederhana, data hasil wawancara ada pada
lampiran 4. Oleh karena itu, kepala sekolah menyambut baik penelitian yang akan
dilaksanakan agar masalah tersebut dapat diusahakan pemecahannya. Untuk
menciptakan kegiatan pembelajaran yang tidak pasif, maka kegiatan pembelajaran
tersebut harus ada aktivitas yang dilakukan oleh siswa, sehingga menciptakan
kegiatan pembelajaran yang efektif.
Pada kesempatan ini, telah disepakati bahwa masalah kelas V B yang perlu
diatasi dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan rendahnya hasil belajar IPA dalam pembelajaran gaya dan
pesawat sederhana. Dialog kali ini menghasilkan kesepakatan, sebagai berikut.
(a) Penerapan teknik

pembelajaran CRH (Course Review Horay) dalam

pembelajaran perlu diupayakan agar dapat membantu siswa aktif dalam

 
 

 
 

kegiatan pembelajaran IPA, khususnya pada pokok pembelajaran gay dan
pesawat sederhana.
(b) Mencari sebab-sebab masalah yang dapat memacu kecilnya minat siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran IPA dan rendahnya hasil belajar siswa dalam
peningkatan pembelajaran gaya dan pesawat sederhana, dan peneliti mencoba
mencari jalan pemecahannya.
Dialog ini juga memberitahukan kepada peneliti bahwa pemakaian
teknik pembelajaran yang sebelumnya digunakan oleh guru IPA untuk
mengajarkan materi ajar yang disampaikan kepada siswa belum optimal. Oleh
karena itu, penerapan teknik pembelajaran Course Review Horay (CRH)
digunakan sebagai metode pembelajaran yang akan ditetapkan sebagai alternatif
solusi dalam upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa V B di SD
Negeri 1 Mojogedang.
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa pada hari Senin
tanggal 13 Maret 2012, bahwa siswa masih mengalami kesulitan ketika
pembelajaran gaya dan pesawat sederhana. Siswa kesulitan dalam memahami dan
menghafalkan materi-materi yang disampaikan guru. Siswa merasa tidak dapat
berpikir apa-apa ketika diberi tugas tentang gaya dan pesawat sederhana di dalam
kelas, tetapi jika tugas tersebut dijadikan dijadikan PR (Pekerjaan Rumah), siswa
bisa mengerjakan dengan baik.

PENUTUP
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara
peneliti, guru kelas V, dan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok pembelajaran gaya dan
pesawat sederhana melalui metode pembelaharan CRH (Course Riview Horay),
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Keaktifan siswa dalam mengungkapkan pendapat meningkat, yaitu: pada tahap
pra siklus sebesar 15,3%, pada tahap siklus I sebesar 53,8%, dan pada tahap
siklus II sebesar 65,3%. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami
peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus sebesar 19,2%, pada tahap siklus I

 
 

 
 

sebesar 57,6%, dan pada tahap siklus II sebesar 757,6%. Keaktifan siswa
dalam menjawab pertanyaan juga mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap
pra siklus sebesar 26,9%, pada tahap siklus I sebesar 57,6%, dan pada tahap
siklus II sebesar 92,3%.
2. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus
yang mendapat nilai 6 sebanyak 14 anak, pada siklus I sebanyak 6 anak, pada
siklus II sebanyak 0. Pada tahap pra siklus siswa yang mendapat nilai 7
sebanyak 7 anak, pada siklus I sebanyak 10 anak, pada siklus II sebanyak 6
anak. Pada tahap pra siklus siswa yang mendapat nilai 8 sebanyak 5 anak, pada
siklus I sebanyak 10 anak, pada siklus II sebanyak 13 anak, sedangkan siswa
yang mendapat nilai 9 hanya ada pada siklus II sebanyak 7 anak.

DAFTAR PUSTAKA
Aadesanjaya. 2011. Pengertian Definisi Hasil Belajar. http://aadesanjaya.blogspot.com.
Diaskes 18 November 2011.
Ahmad Faizal. 2011. “Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Implementasi
Blended Learning Pada Pembelajaran Biologi Kelas XI SMA IT NUR
HIDAYAH SURAKARTA. . Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ainamulyana. 2011. Laporan PTK Kontribusi Penerapan
//ainamulyana.blogspot.com. Diaskes 18 November 2011
Alhifni,

Model.

Heriadi.
2009.
Macam-Macam
Model
http://alhifnie.wordpress.com. Diaskes 17 Januari 2012.

http:

Pembelajaran.   

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kreasindo Mediacita.
Dinuislamjamilah.
2010.
Metode
Pengumpulan
http://dinulislamjamilah.wordpress.com. Diaskes 25 Maret 2012.

Data.

Herisetiohadi. 2011. Metode Penelitian Kooperatif. http://herisetiohadi.blogspot.com.
Diaskes 18 November 2012.
Indramunawar. 2009. Hasil Belajar. http://indramunawar.blogspot.com. Diaskes 25 Maret
2011.
Kusyono  ,  Ari. 2010. “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Dengan Penggunaan
Macro Media Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Saling Ketergantungan Dalam Ekosistem Pada Siswa Kelas VII Smpn 3

 
 

 
 

Polanharjo Klaten Tahun 2009/2010”. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Miatun,  Aris. 2011. “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Bervariasi Ebagai
Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pkn Materi
Budaya Politik Di Indonesia Pada Siswa Kelas Xi Tkr 2 Smk Muhammadiyah
Delanggu Klaten Tahun 2010”. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Mufida.

2011.
Pembelajaran konvensional.
konvensional. Diaskes 25 Maret 2012.

http://muhfida.com/pembelajaran-

Nugroho, Davis Dwi Cahyo. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Course
Review Horay Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas VC
SDN Bandungrejosari 1 Kota Malang. Skripsi, Jurusan KSDP, FIP
Universitas Negeri Malang.
Podoluhur. 2009. Metode dan Strategi Pembelajaran. http://podoluhur.blogspot.com.
Diaskes 18 November 2011.
Retnoningsih, Ana. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.
Rohmadi, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Praktik). Yuma
Pustaka: Surakarta.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakaan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Sunarni,  Sunarni. 2009. “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Pada Pokok
Bahasan Keragaman Pada Tingkat Organisasi Kehidupan Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viie Smp N 2 Cawas Tahun Ajaran
2008/2009”. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Perpustakaan.
Syaharuddin. 2008. Mengurangi Kebosanan Kebosanan Siswa Melalui Berbagai Metode
Mengajar. http://syaharuddin.wordpress.com. Diaskes 18 November 2011.
Technoly. 2011. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data. http://www.infoskripsi.com.
Diaskes 25 Maret 2012.
UU RI Nomor 20. 2003. Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). 2003.
Solo: Kharisma.
http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Instrumen-dan-Teknik-Pengumpulan-Data.html

 
 

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY PADA TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Course Review Horay Pada Tema Organ Tubuh Manusia Dan Hewan Siswa Kelas V Sd Muhammadi

0 5 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Course Review Horay Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Matesih Tahun Pembelajaran 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Course Review Horay Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Matesih Tahun Pembelajaran 2012/2013.

0 0 13

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE COURSE REVIEW HORAY Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Metode Course Review Hoeay Pada Siswa Kelas IV SD Negeri O1 Dawung Kecamat

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CRH (CROUSE REVIEW HORAY) PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Crh (Crouse Review Horay) Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Mojogedang Tahun Ajaran 20112012.

0 4 12

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Crh (Crouse Review Horay) Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Mojogedang Tahun Ajaran 20112012.

1 4 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Quiz Team Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Kartasura 6 Tahun Ajaran 2011 / 2012.

0 2 17

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA.

0 0 6

PEER REVIEW PENERAPAN MODEL KOOPERATIF T

0 0 4