HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh:
NETI EDYUN SAPUTRI
F 100 080 019

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh :
NETI EDYUN SAPUTRI
F 100 080 019

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ii

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
Neti Edyun Saputri
Drs. Muhammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Netiedyunsaputri@gmail.com


Abstrak. Salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi perusahaan
adalah mempunyai tenaga kerja yang berkualitas dan dapat menghasilkan
produktivitas kerja secara optimal. Namun kenyataannya hal tersebut sulit dicapai
karena karyawan perusahaan memiliki tekanan kerja yang berat, keterdesakan
waktu, pekerjaan yang monoton dan membosankan serta banyak terjadi konflik
kerja yang kesemuanya dapat menyebabkan pegawai mengalami stres kerja.
Apabila stres kerja tersebut berlebihan akan mengancam dan mengganggu
pelaksanaan kerja sehingga produktivitas kerja menurun. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.
Adapun hipotesis yang diajukan ada hubungan negatif antara stres kerja dengan
produktivitas kerja karyawan.
Subjek penelitian yaitu karyawan produksi CV. Mediatama Surakarta
yang berjumlah 58 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan studi
populasi. Metode pengumpulan data menggunakan skala stres kerja dan
dokumentasi produktivitas kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi
product moment.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan negatif
yang sangat signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja. Semakin
tinggi stres kerja maka semakin rendah produktivitas kerja, begitu sebaliknya
semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi produktivitas kerja. Sumbangan

efektif stres kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 26,4 %, artinya masih
terdapat 73,6 % faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja selain
variabel stres kerja, misalnya lingkungan kerja, pendidikan, pengalaman, upah,
usia dan kondisi fisik. Hasil analisis diketahui variabel stres kerja mempunyai
rerata empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik sebesar 92,5 yang berarti stres
kerja pada subjek penelitian tergolong sedang. Variabel produktivitas kerja
diketahui rerata empirik sebesar 87,64 berarti produktivitas kerja pada subjek
penelitian tergolong sedang.
Kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan negatif yang sangat
signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja, namun generalisasi hasilhasil penelitian terbatas pada subjek dan lokasi penelitian dilakukan yaitu
karyawan bagian produksi CV. Mediatama Surakarta.
Kata kunci : Stres Kerja, Produktivitas Kerja.

v

Neti Edyun
Saputri

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan


suatu

PENDAHULUAN
Bagi bangsa-bangsa yang ingin

aktivitas

kerja.

Produksi

produktivitas

adalah

maju, masalah produktivitas baik di tingkat

mempunyai

hubungan


makro maupun mikro merupakan suatu

merupakan masalah yang pokok dalam

keharusan.

dapat

perusahaan. Produksi adalah merupakan

peningkatan

suatu usaha untuk menghasilkan barang

Dari

dibuktikan

studi

bahwa

produktivitas

Negara

literatur

Jepang

dimulai

erat

Hal ini berkaitan erat dengan sistem

produksi tersebut.

Jepang


yang

hal

yang

yang

erat

dan

atau jasa, sedangkan produktivitas berkaitan

dengan peningkatan mutu kerja dan produk.

manajemen

dua


atau

disebut

sebagai

cara

pencapaian

Permasalahannya

sekarang,

tingkat

yaitu

pengendalian mutu terpadu, yang mencakup


bagaimana menciptakan produktivitas yang

hubungan antar manusia dan partisipasi

diinginkan oleh suatu perusahaan, karena

segenap unsur dalam perusahaan. Dengan

ukuran produktivitas tiap perusahaan akan

demikian dapat terlihat bahwa unsure

berbeda

manusia memegang peranan yang sangat

diterapkan. Produktivitas akan berbeda di

penting dalam peningkatan produktivitas


masing-masing perusahaan sesuai dengan

(Ranupandoyo, 1989).

kondisi, potensi, dan kekurangan serta

Wexley

dan

Yukl

(1997)

tergantung

harapan-harapan

dari


yang

konsep

dimiliki

menyatakan produktivitas kerja karyawan

perusahaan

dari suatu organisasi memegang peranan

jangka pendek dan jangka panjang.

yang

sangat

penting.

Karena

maju

Proses

yang

bersangkutan

menaikkan

yang

oleh
dalam

produktivitas,

mundurnya organisasi sangatlah tergantung

para manajer, teknisi dan karyawan semua

pada naik turunnya produktivitas kerja

harus memproduksi lebih banyak keluaran

karyawan.

yang

(nilai rupiah dan/atau unit produksi dan unit

melakukan sesuatu jenis pekerjaan tertentu

jasa) dari setiap unit masukan. Mereka

dapat dipastikan akan memperoleh hasil.

harus memproduksi lebih banyak keluaran

Hasil adalah output akan produksi dari

dari

Seorang

karyawan

1

setiap

jam

tenaga

kerja

yang

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Neti Edyun
Saputri

digunakan, dari setiap rupiah investasi

telah mencapai batas-batas kemampuan

modal,

yang

dari sumber-sumber bantuan yang ada

Jadi

pada individu untuk memenuhi tuntutan

dari

dikonsumsi

setiap

unit

dalam

energi

produksi.

produktivitas dapat didefinisikan sebagai

yang terdapat dalam interaksi tersebut.

hubungan antara masukan-masukan dan

Stres dapat menimpa siapa saja dan

keluaran – keluaran suatu sistem produksi.
Berbagai

kekhawatiran

masing-masing individu akan mempunyai

dan

cara-cara

tersendiri

yang

khas

untuk

permasalahan yang dialami oleh karyawan

mengatasinya.

sedikit

menimbulkan

(dalam Braham, 1990) mengatakan bahwa

ketegangan atau stres dalam melaksanakan

sesuatu yang dapat menjadikan seseorang

tugas

perusahaan.

terkena stres belum tentu akan merupakan

Apabila berlebihan akan mengancam dan

stres bagi orang lain. Apabila seseorang

mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

mengalami stres dan dapat menyesuaikan

Sehingga produktivitas itu dipengaruhi oleh

diri dengan baik, maka individu tersebut

stres kerja yang dialami oleh karyawan.

berhasil mengatasi stres yang dialaminya,

banyak

sehari-hari

telah

dalam

Greenberg (dalam Braham, 1990)
berpendapat
menyebabkan

bahwa

stres

dapat

seseorang

pada

keadaan

Lebih

jauh

Prawitasari

tetapi bila penyesuaian individu itu kurang
atau tidak baik maka dapat mengganggu
kehidupannya.

emosi, ketegangan sehingga ia tidak dapat

Ada berbagai sumber stress yang

berpikir secara baik dan efektif, karena

dapat menyebabkan stres di perusahaan

kemampuan rasional dan penalaran tidak

diantaranya adalah faktor pekerjaan itu

berfungsi dengan baik. Hal ini secara

sendiri dan di luar pekerjaan itu. Seperti

langsung

yang dikemukakan Tosi (dalam Wijono,

berakibat

performance

dan

pada

menurunnya

produktivitas

kerja

2010) bahwa sumber stress (stressors)

karyawan.

adalah suatu kondisi, situasi atau peristiwa
Menurut Lazarus (dalam Brecht,

dapat menyebabkan stres. Ada lima macam

2000) stres adalah hubungan khusus

faktor yang dapat menjadi sumber stres

antara individu dengan lingkungannya

dalam organisasi, yaitu: faktor-faktor yang

yang dianggap sebagai ancaman karena

berkaitan
2

dengan

pekerjaan

seseorang

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Neti Edyun
Saputri

individu, stres peran, peluang partisipasi

mengeluh,sulit untuk berkonsentrasi dalam

(kesempatan pelibatan diri dalam tugas),

bekerja

tanggung jawab individu, faktor organisasi

mengalami

Harapannya
perusahaan

bahwa

memahami

kondisi

maka

tak

heran

kecelakaan

dalam

karyawan
bekerja

setiap

apabila hal ini dibiarkan berlarut – larut

setiap

maka akan merugikan bagi keuntungan

karyawannya agar setiap karyawan yang

perusahaan.

bekerja pada organisasi atau perusahaan

Bertitik tolak dari latar belakang di

tersebut mencintai pekerjaannya dan senang

atas, maka rumusan pada penelitian ini

melakukan pekerjaannya sehingga akhirnya

adalah: Apakah ada hubungan antara stres

bisa bekerja pada tingkat optimal. Karena

kerja dengan produktivitas kerja karyawan?

pengaruh

Berdasarkan rumusan masalah tersebut

sangat

karyawan

penting,

dalam

yakni

perusahaan

sebagai

tubuh

peneliti tertarik untuk mengkaji secara

perusahaan dan penentu kesuksesan suatu

empirik

perusahaan.

karyawannya

berjudul: “ Apakah ada Hubungan Antara

produktif, maka semakin baik perusahaan

Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja

tersebut.

selalu

Karyawan.“ Tujuan yang diharapkan dari

memperhatikan keluh kesah karyawannya,

penelitian ini adalah: mengetahui hubungan

kebijaksanaan yang mempengaruhi kerja

antara stres kerja dengan produktivitas kerja

dan karier serta kompensasi yang adil

karyawan, mengetahui tingkat produktivitas

merupakan dambaan bagi para karyawan

kerja pada subjek penelitian dan mengetahui

sehingga karyawan bekerja lebih semangat,

tingkat stres kerja pada subjek penelitian.

Semakin

Pimpinan

yang

dengan

melakukan

penelitian

memiliki komitmen yang tinggi, dan pada
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas

LANDASAN TEORI

kerja.

Produktivitas kerja
Kenyataan yang ada menunjukkan

Menurut

bahwa karyawan di perusahaan tersebut

a. Produktivitas

kerja karyawan tidak sesuai dengan harapan
perusahaan.

Karyawan

(1985)

konsep

produktivitas meliputi lima aspek, yaitu :

mengalami penurunan produktivitas karena

dari

Ravianto

adalah

konsep

universal yang dimaksudkan untuk

sering

menyediakan
3

semakin

banyak

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Neti Edyun
Saputri

barang dan jasa untuk kebutuhan

pelaksanaan, pendidikan, pelayanan

banyak orang dengan menggunakan

masyarakat, dan komunikasi.

sedikit sumber daya manusia.
b. Produktivitas
pendekatan

e. Produktivitas lebih dari sekedar

didasarkan

pada

ilmu, teknologi, dan teknik-teknik

multidisiplin

yang

manajemen,

akan

tetapi

juga

secara efektif merumuskan tujuan,

mengandung filosofi dan sikap yang

rencana

dan

didasarkan pada motivasi yang kuat

cara-cara

produktif

untuk secara terus-menerus berusaha

menggunakan

sumber-

mencapai mutu kehidupan yang

pengembangan,

pelaksanaan
dengan

sumber daya manusia secara efisien

lebih baik.

namun tetap menjaga kualitas.

Menurut

c. Produktivitas

secara

Hasibuan

(2003)

terpadu

produktivitas adalah perbandingan antara

melibatkan semua usaha manusia

output (hasil) dengan input (masukan). Jika

dengan menggunakan keterampilan,

produktivitas naik ini hanya dimungkinkan

modal

manajemen,

oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-

informasi, energy, dan sumber-

bahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik

sumber

produksi

teknologi,

daya

lainnya

untuk

perbaikan mutu kehidupan yang
mantap
melalui

bagi

dan

adanya

peningkatan

keterampilan dari tenaga kerjanya.

seluruh

manusia,

Menurut Danadjaja (dalam Anoraga,

pendekatan

konsep

2009) produktivitas sebagai tenaga kerja

produktivitas secara menyeluruh.

sebenarnya hanya sebagian dari seluruh

d. Produktivitas berbeda di masing-

produktivitas suatu usaha. Namun demikian,

masing

Negara

dengan

produktivitas tenaga kerja adalah bagian

kondisi, potensi, dan kekurangan

yang paling menentukan sekaligus yang

serta harapan-harapan yang dimiliki

paling sulit untuk dimengerti apalagi untuk

oleh

dikelola.

negara

sesuai

yang

bersangkutan

dalam jangka pendek dan jangka
panjang,

namun

Negara

mempunyai

Produktivitas

masing-masing

tenaga

kerja,

yakni

kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan

kesamaan

masukan tenaga kerja (Sinungan, 1997).
4

Neti Edyun
Saputri

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Pengukuran

produktivitas

e. Kebijaksanaan pemerintah

terutama

Manullang

digunakan sebagai sarana manajemen untuk
menganalisa

dan

mendorong

mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
laporan

karyawan

produktivitas

dilakukan

dokumentasi
kuantitas

memberi

penjelasan bahwa faktor-faktor yang dapat

efisiensi

produksi.
Hasil

(2000)

didapatkan

berdasarkan

atau

jumlah

a. Keahlian,

kerja

faktor

penting dan harus dimiliki oleh

dari

pengawas

faktor-faktor

produksi

merupakan

pelaksana

maupun

pemimpin.

yang

dihasilkan dalam jangka waktu tiga bulan.

b. Pengalaman, faktor pengalaman

Untuk mengukur produktivitas kerja ini

sangat erat hubungannya dengan

menggunakan data yang diperoleh dari staff

intelegensi, yaitu kesanggupan

HRD

yang

karyawan dalam menyelesaikan

dihasilkan karyawan pada saat penelitian.

tugas-tugas tertentu dengan hasil

Makin tinggi hasil produksi berarti semakin

yang tidak saja ditentukan oleh

tinggi produktivitas seorang karyawan.

pengalaman tertentu tapi juga

tentang

hasil

Faktor-faktor
produktivitas
(1985)

ada

produksi

yang

kerja

menurut

beberapa

harus didukung oleh intelegensi.

mempengaruhi

c. Umur, umumnya karyawan yang

Ravianto

faktor

sudah

yang

berumur

lanjut

mempengaruhi produktivitas kerja pada

mempunyai tenaga fisik relative

pokoknya digolongkan dalam enam faktor,

terbatas daripada karyawan yang

yaitu:

masih muda, untuk itu lebih

a. Pendidikan dan latihan

banyak mengenakan karyawan

b. Gizi dan kesehatan, yang meliputi

yang lebih muda karena fisiknya
lebih kuat.

kesehatan fisik maupun kesehatan

d. Keadaan fisik, keadaan fisik erat

psikis, misalnya

hubungannya dengan tugas yang

Terhindar dari stress penghasilan

dihadapi.Misalnya

dan jaminan sosial
c. Kesempatan

pekerjaan

yang membutuhkan tenaga fisik

d. Manajemen
5

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

yang

kokoh,kuat

serta

mempengaruhi tingkah laku sehari-hari.

penglihatan yang tajam.
e. Pendidikan, pendidikan sering
dihubungkan
latihan

dengan
yang

dan

mempunyai

(dalam

berpendapat

bahwa

Braham,
stres

seseorang

1990)

kerja
pada

keadaan

umunya

emosi dan tegang sehingga ia tidak dapat
berpikir secara baik dan efektif, karena
kemampuan rasional dan penalaran tidak

penting

berfungsi secara baik. Hal ini secara

dalam menunjang kesuksesan

langsung

kerja. Bakat dan temperamen

performance dan produktivitas kerja.

berhubungan dengan sifat-sifat
khusus

dari

dapat

menyebabkan

temperamen,

peranan

Greenberg

latihan-

menunjukan kesanggupan kerja.
f. Bakat

Neti Edyun
Saputri

berakibat

Munandar

(2001)

menurunnya

mengungkapkan

kepribadian

bahwa stres kerja adalah ketidakcocokan

seseorang dan dianggap bukan

antar individu (dalam arti kepribadian, bakat

dipengaruhi oleh alam sekitar.

dan kecakapanya) dengan lingkungan yang

Selanjutnya faktor lain yang

mengakibatkan

ketidakmampuan

untuk

mempengaruhi produktivitas kerja

menghadapi berbagai tuntutan terhadap

adalah

dirinya secara efektif. Bcehr dan Newman

stres

kerja

(Jewel

dan

Siegall, 2008).

(dalam

Yuliasesti,

2001)

berpendapat

bahwa stres kerja adalah interaksi antara
Stres Kerja

kondisi kerja yang tidak sesuai antara

Stres dapat muncul pada semua bidang

tuntutan pekerjaan dengan kemampuan

kehidupan manusia, termasuk stress yang

yang merubah fungsi fisik maupun fungsi

terdapat pada bidang pekerjaan. Menurut

psikis yang normal.

Anoraga (1992) stress kerja adalah respon

Anoraga (1992) mengatakan bahwa

yang adaptif terhadap situasi eksternal yang

gejala berat akibat stres akan menyebabkan

menyebabkan penyimpangan secara fisik,

individu mengalami kehilangan kontak

psikologis dan perilaku pada orang-orang

dengan realitas di lingkungan sosial, bahkan

yang

dapat menyebabkan kematian. Sebaliknya,

berpartisipasi

dalam

organisasi.

Adanya stres pada diri karyawan akan dapat

gejala yang dimaksud adalah:
6

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

a. Fisiologi: sakit kepala, sakit maag,
mudah

kaget,

banyak

keringat

dingin,

gangguan

tidur,

lesu,

letih,

a. Ketakutan yang tidak diketahui dan

keluar

kaku

Neti Edyun
Saputri

ketidakmampuan

pola

mengenal,

leher

mengawasi.

kita

untuk

meramalkan

dan

belakang sampai punggung, dada

b. Kekurangan segala sesuatu, orang-

rasa panas atau nyeri, rasa tersumbat

orang dalam kehidupan kita tidak

di

gangguan

menyenangi kita, ketidakmampuan

makan

kita untuk menutupi kekurangan-

gejala

kekurangan atau menerima mereka.

kerongkongan,

psikoseksual,
menurun,
kulit,

nafsu

mual,

muntah,

kejang-kejang,

bermacam-

c. Ketidakmampuan

kita

untuk

menstruasi,

menatap masa depan. Yang pada

keputihan, pingsan, dan sejumlah

kenyataanya kita lebih menjadikan

gejala lain.

sebuah pesan, ketika kita harus

macam

gangguan

b. Psikologis:

pelupa,

konsentrasi,

sukar

melakukan pandangan kedepan.

sukar

d. Konflik-konflik diantara pikiran dan

mengambil

keputusan, cemas, khawatir, mimpi-

kenyataan

mimpi

buruk,

murung,

mudah

menerima realitas. Sumber stres

marah

atau

jengkel,

mudah

yang menyebabkan seseorang tidak

diri,

dapat berfungsi secara optimal atau

gelisah, merasa putus asa, dan

menyebabkan seseorang jatuh sakit,

sebagainya.

tidak saja datang dari satu macam

menangis,

pikiran

c. Perilaku:

bunuh

makin

merokok/minum/makan,

dan

kegagalan

untuk

pembangkit stres saja, tetapi dari

banyak

beberapa pembangkit stres.

menarik

diri dari pergaulan sosial, mudah
Hubungan antara Stres Kerja dengan

bertengkar, dan lainnya.
Athar
bahwa

stres

(1995)
kerja

Produktivitas Kerja Karyawan

mengungkapkan
secara

Salah satu faktor yang berpengaruh

psikologis

terhadap kinerja pegawai yaitu: stres kerja.

disebabkan oleh faktor-faktor:

Stres kerja merupakan aspek alamiah yang
tidak dapat dihindari di dalam kehidupan
7

Neti Edyun
Saputri

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

karyawan. Stres dapat terjadi dalam setiap

berpikir secara baik dan efektif, karena

jajaran yang ada di dalam perusahaan, baik

kemampuan rasional dan penalaran tidak

pekerja, staf maupun pimpinan perusahaan.

berfungsi secara baik. Hal ini secara

Stres pada pekerjaan dapat ditimbulkan

langsung

oleh kondisi-kondisi di lingkungan kerja,

performance dan produktivitas kerja.

kondisi-kondisi lain di luar lingkungan

Hipotesis

kerja, maupun dari diri pribadi seseorang.

berakibat

Berdasarkan

menurunnya

teori

yang

telah

Sementara itu, Jewel dan Siegall (2008)

dikemukakan

menyatakan bahwa stres kerja merupakan

mengemukakan hipotesis sebagai berikut

suatu keadaan tidak menyenangkan atau

ada hubungan negatif antara stres kerja

tertekan yang berhubungan dengan faktor-

dengan produktivitas kerja karyawan.

faktor

METODE

dalam

pekerjaan

yang

saling

di

atas,

maka

penulis

mempengaruhi dan mengubah keadaan

Identifikasi Variabel Penelitian

psikologis, dan fisiologis pegawai. Stres

1. Variabel bebas

: Stres kerja

kerja dapat bersifat potensial dan nyata.

2. Variabel tergantung

: Produktivitas

Bersifat potensial apabila tekanan itu

kerja karyawan

dirasakan sebagai akibat interaksi antara

Subjek penelitian

pegawai dengan lingkungannya dan stres

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah

kerja yang bersifat nyata apabila orang

karyawan bagian produksi CV. Mediatama

bereaksi terhadap stres tersebut. Karyawan

Surakarta

dapat mengalami gangguan fisik maupun

Pengambilan sampel secara studi populasi.

yang

berjumlah

58

orang.

psikis seperti : menjadi sakit, menolak
untuk bekerja dan lain-lain.

Metode Pengumpulan Data
1. Skala Stres Kerja

Adanya stres pada diri karyawan

Stres

akan dapat mempengaruhi tingkah laku

kerja

yang

diungkap

dalam

sehari-hari. Greenberg (dalam Braham,

penelitian ini menggunakan skala stres kerja

1990) berpendapat bahwa stres kerja dapat

yang pernah diujikan oleh Rosidah (2010)

menyebabkan

pada karyawan Sritex yang berjumlah 90

seseorang

pada

keadaan

karyawan.

emosi dan tegang sehingga ia tidak dapat
8

Skala

stres

kerja

disusun

Neti Edyun
Saputri

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

berdasarkan gejala stres kerja yang dialami
oleh

karyawan

yang

meliputi:

Berdasarkan

hasil

perhitungan

gejala

diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar

subjektif, gejala perilaku, gejala kognitif,

-0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut

gejala fisiologis, dan gejala keorganisasian

menunjukkan ada hubungan negatif yang

(Jewell dan Siegall, 2008).

sangat signifikan antara stres kerja dengan

2. Produktivitas Kerja

produktivitas kerja. Semakin tinggi stres

Hasil laporan produktivitas kerja
karyawan

dilakukan

dokumentasi
kuantitas

atau

didapatkan

berdasarkan
jumlah

kerja maka semakin rendah produktivitas

dari

kerja, begitu sebaliknya semakin rendah

faktor-faktor

produksi

stres

kerja

maka

yang

produktivitas kerja.

dihasilkan dalam jangka waktu tiga bulan.

Sumbangan

semakin

efektif

tinggi

menunjukkan

Untuk mengukur produktivitas kerja ini

seberapa

menggunakan data yang diperoleh dari staff

variabel bebas terhadap variabel tergantung.

HRD

yang

Dari hasil analisis diketahui koefisien

dihasilkan karyawan pada saat penelitian.

determinan (r2) = 0,264. Hal ini berarti

Makin tinggi hasil produksi berarti semakin

sumbangan efektif stres kerja terhadap

tinggi produktivitas seorang karyawan.

produktivitas kerja sebesar 26,4%, artinya

Adapun kriteria skor penilaian produktivitas

masih terdapat 73,6% faktor-faktor lain

kerja

yang mempengaruhi produktivitas kerja

tentang

hasil

produksi

yang digunakan CV. Mediatama

besar

peran

atau

kontribusi

Surakarta sebagai berikut:

selain

a. Skor di atas 100 kategori tinggi

lingkungan kerja, pendidikan, pengalaman,

b. Skor 86 sampai 99 kategori sedang

upah, usia dan kondisi fisik.

c. Skor di bawah 86 kategori rendah.

variabel

stres

kerja,

misalnya

Berdasarkan hasil analisis diketahui
variabel stres kerja mempunyai rerata
empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik

Metode Analisis Data
Perhitungan analisis menggunakan

sebesar 92,5 yang berarti stres kerja pada

teknik korelasi Product Moment

subjek penelitian tergolong sedang.
Variabel

Hasil Analisis Dan Pembahasan

produktivitas

kerja

diketahui rerata empirik sebesar 87,64

Analisis Data
9

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

berarti produktivitas kerja

Neti Edyun
Saputri

mengalami gangguan fisik maupun psikis

pada subjek

seperti : menjadi sakit, menolak untuk

penelitian tergolong sedang.

bekerja dan lain-lain. Stres pada keadaan ini
Pembahasan
Berdasarkan

hasil

akan merugikan perusahaan karena akan

perhitungan

mempengaruhi produktivitas kerja

diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar

pegawai, menimbulkan absensi, kecelakaan

-0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut

kerja, dan lain-lain.

menunjukkan ada hubungan negatif yang

Menurunnya

sangat signifikan antara stres kerja dengan

As’ad, 2007) menjelaskan bahwa stres

kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
maka

semakin

merupakan bentuk sikap seseorang terhadap

tinggi

suatu

produktivitas kerja.
Hasil

penelitian

sesuai

kemajuan

menjadi

semakin

tinggi

waktu, bekerja lebih lama untuk memenuhi

pada

order, kondisi lingkungan fisik yang kurang
mendukung,

dan

menurun.karyawan

yang

mengambil

keputusan

menjadi
semacam

tidak

datang,

tidak

ini,karyawan

Pada

monoton,

kerja, dan ditakutkan berdampak buruk
bukan

mau

berdampak

produktivitas

dan perilakunya

menentu.

yang

memungkinkan karyawan mengalami stres

akan

kehilangan kemampuan untuk menghadapi
tantangan

pekerjaan

berulang-ulang dan tidak variatif, hal ini

berlangsung lama, maka produktivitas kerja
cenderung

yang

Beban kerja yang berlebihan, keterdesakan

produktivitas kerja. Jika stres bertambah
terus

kehidupan

bagi kehidupan fisik dan mental seseorang.

(1992) penambahan stres cenderung tidak
menghasilkan

peristiwa

menimbulkan dampak tidak mengenakkan

dengan

pendapat yang dikemukan oleh Anaroga

akan

kerja

diantaranya yaitu stres kerja. Cox (dalam

kerja maka semakin rendah produktivitas

kerja

produktivitas

karyawan dapat disebabkan beberapa faktor,

produktivitas kerja. Semakin tinggi stres

stres

para

kerja

positif

terhadap

sehingga

usaha

pencapaian produktivitas kerja karyawan

situasi

bisa terganggu.

kehilangan

Stres yang dialamikaryawan

semangat kerja. Bila stres bertambah terus

di

tempat kerja dapat berpengaruh negatif

mencapai titik batas, maka kemampuan

terhadap produktivitas kerja pegawai. Stres

kerja mencapai titik “nol”.karyawan dapat
10

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Neti Edyun
Saputri

di tempat kerja setidaknya berasal dari dua

motivasi, umur, jenis kelamin, tingkat

sumber. Pertama, dari sifat pekerjaan itu

pendidikan dan pengalaman.

sendiri yang cenderung rentan terhadap

b. Situasional, yang meliputi faktor fisik

stres seperti tugas customer service yang
bertugas

menangani

complaint

dan

dari

antara

lain

mencakup

kerja,

peraturan dan kondisi perlengkapan

customer. Kedua, dari lingkungan kerjanya

kerja,

seperti hubungan yang tidak harmonis atau

penyinaran, dan kebisingan maupun

konflik

ventilasi.

antar

pegawai,

atau

adanya

gangguan dari warga sekitar lokasi kerja,

c. Sosial

keadaan

dan

lingkungan

organisasi

seperti

antara

lain

dll. Akibat yang timbul dari kondisi diatas

kebijakan perusahaan, jenis latihan dan

adalah munculnya stres kerja yang dialami

pengawasan dan upah.

oleh pegawai. Hal ini mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan

Faktor-faktor

(Jewel dan

Kasijan (2002) ada dua golongan yaitu : a)

Sumbangan efektif menunjukkan
besar

dapat

mempengaruhi produktivitas kerja menurut

Siegall, 1998).

seberapa

yang

kontribusi

meliputi keadaan fisik dan kesehatan,

variabel bebas terhadap variabel tergantung.

kepribadian, bakat, motivasi, dan interest, b)

Dari hasil analisis diketahui koefisien

faktor yang berasal dari luar diri pegawai,

2

determinan (r ) =

peran

atau

faktor yang ada dalam diri karyawan yang

0,264. Hal ini berarti

seperti keadaan alam, iklim, dan pendapat-

sumbangan efektif stres kerja terhadap

pendapat baru atau sistem perundang-

kinerja sebesar

undangan.

26,4%, artinya

masih

terdapat 73,6% faktor-faktor lain yang

Berdasarkan hasil analisis diketahui

mempengaruhi kinerja selain variabel stres

variabel stres kerja mempunyai rerata

kerja. Seperti dikemukakan Cormick dan

empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik

Tiffin (Widhiastuti, 2002) faktor-faktor

sebesar 92,5 yang berarti stres kerja pada

yang mempengaruhi kinerja di antaranya

subjek penelitian tergolong sedang. Kondisi

adalah:

sedang di sini dapat diartikan bahwa hanya

a. Individual, yang meliputi sifat-sifat

sebagian subjek

fisik, sifat-sifat pribadi, minat ataupun

mengalami gejala-gejala

seperti yang terdapat dalam stres kerja yaitu
11

Neti Edyun
Saputri

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

gejala subjektif, gejala perilaku, gejala
kognitif,

gejala

fisiologis,

keorganisasian.

dan

Adapun

4.

gejala

Produktivitas

kerja

subjek

penelitian tergolong sedang, nilai rerata

variabel

empirik sebesar 87,64.

produktivitas kerja diketahui rerata empirik

Saran

sebesar 87,64 berarti produktivitas kerja

Bagi

peneliti

lain

diharapkan

pada subjek penelitian tergolong sedang.

memperhatikan

Kondisi

mempengaruhi produktivitas kerja

sedang

di

sini

dapat

faktor-faktor

lain

yang
selain

diinterpretasikan bahwa produktivitas kerja

variabel stres kerja. Hal ini mengingat

subjek

sumbangan efektif stres kerja terhadap

penelitian

belum

maksimal,

sehingga perlu ditingkatkan lagi.

produktivitas kerja hanya sebesar 26,4%,
artinya masih terdapat 73,6% faktor-faktor

KESIMPULAN DAN SARAN

lain yang mempengaruhi produktivitas kerja

Kesimpulan

selain

1. Ada hubungan negatif yang

variabel

stres

kerja,

misalnya

misalnya lingkungan kerja, pendidikan,

sangat signifikan antara stres kerja dengan

pengalaman, upah, usia dan kondisi fisik.

produktivitas kerja. Semakin tinggi stres
DAFTAR PUSTAKA

kerja maka semakin rendah produktivitas

Anoraga,P .1992. Psikologi kerja. Jakarta:
Rineka Cipta.

kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
stres

kerja

produktivitas

maka
kerja.

semakin
Nilai

tinggi

korelasi

_________ .2009. Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Perusahaan.
Bandung
:
PT.
Remaja
Rosdakarya.

(r)

sebesar –0,514; p= 0,000 (p < 0,01).
2.

Sumbangan efektif stres kerja

terhadap produktivitas kerja sebesar 26,4%,

As’ad, M. 1999. Psikologi Industri Seri
Ilmu Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : Liberty.

artinya masih terdapat 73,6% faktor lain
yang mempengaruhi produktivitas kerja

Athar, S. 1995. Bagaimana Jika Stress
Menyerang. Jakarta : Prestasi
Utama.

selain stres kerja.
3. Stres kerja subjek tergolong
sedang, nilai rerata empirik sebesar 75,69
dan rerata hipotetik sebesar 92,5.
12

Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Neti Edyun
Saputri

Braham. 1990. Gejala Stres. Anima.. No 48
. Volume xii, Juli-Sept 1997.
Indonesian Psychological journal

Wexley & Yukl, G.A, 1997. Perilaku
Organisasi
dan
Psikologi
Personalia. Jakarta: Rineka Cipta.

Mengenal
dan
Stres. Jakarta :

Wijono, S. 2010. Psikologi Industri dan
Organisasi: dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana.

Brecht,

G.
2000.
Menanggulangi
Prenhallindo.

Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan
Motivasi: Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta : PT Bumi
Aksara.

Yuliasesti. 2001 . Kontribusi Stres Pada
Produktivitas Kerja. Anima. No. 4.
Volume 16: 360-371. Indonesian
Psychological journal.

Jewell L.N & Siegall M. 2008. Psikologi
Industri Organisasi Modern Edisi
2. (terjemahan Pudjaatmaka &
Meitasari). Jakarta : Arcan.

Widhiastuti, H. 2002. Studi Meta-Analisis
tentang Hubungan antara Stres
Kerja dengan Prestasi Kerja.
Jurnal
Psikologi.
No.1
Th.XXVIII. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.

Manullang. 2000. Manajemen Personalia.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Munandar, S.A. 2001. Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta : UI –
Press.

Kasijan, Z. 2002. Psikologi Pendidikan.
Surabaya : PT. Bina Ilmu.

Ranupandoyo, H. 1989. Manajemen
Personalia.
Edisi
Ketiga.
Yogyakarta : Liberty.
Ravianto.
1985.
Produktivitas
dan
Manajemen. Seri: IV. Jakarta:
Lembaga Sarana Informasi Usaha
dan Produktivitas.
Rosidah, S. 2010. Hubungan antara Stres
Kerja dengan Prestasi Kerja.
Skripsi
(tidak
diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.
Jakarta: CV. Haji Masagung.
Sinungan, M. 1997. Produktivitas Apa Dan
Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.
13