HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
NETI EDYUN SAPUTRI
F 100 080 019
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh :
NETI EDYUN SAPUTRI
F 100 080 019
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ii
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
Neti Edyun Saputri
Drs. Muhammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Netiedyunsaputri@gmail.com
Abstrak. Salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi perusahaan
adalah mempunyai tenaga kerja yang berkualitas dan dapat menghasilkan
produktivitas kerja secara optimal. Namun kenyataannya hal tersebut sulit dicapai
karena karyawan perusahaan memiliki tekanan kerja yang berat, keterdesakan
waktu, pekerjaan yang monoton dan membosankan serta banyak terjadi konflik
kerja yang kesemuanya dapat menyebabkan pegawai mengalami stres kerja.
Apabila stres kerja tersebut berlebihan akan mengancam dan mengganggu
pelaksanaan kerja sehingga produktivitas kerja menurun. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.
Adapun hipotesis yang diajukan ada hubungan negatif antara stres kerja dengan
produktivitas kerja karyawan.
Subjek penelitian yaitu karyawan produksi CV. Mediatama Surakarta
yang berjumlah 58 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan studi
populasi. Metode pengumpulan data menggunakan skala stres kerja dan
dokumentasi produktivitas kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi
product moment.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan negatif
yang sangat signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja. Semakin
tinggi stres kerja maka semakin rendah produktivitas kerja, begitu sebaliknya
semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi produktivitas kerja. Sumbangan
efektif stres kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 26,4 %, artinya masih
terdapat 73,6 % faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja selain
variabel stres kerja, misalnya lingkungan kerja, pendidikan, pengalaman, upah,
usia dan kondisi fisik. Hasil analisis diketahui variabel stres kerja mempunyai
rerata empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik sebesar 92,5 yang berarti stres
kerja pada subjek penelitian tergolong sedang. Variabel produktivitas kerja
diketahui rerata empirik sebesar 87,64 berarti produktivitas kerja pada subjek
penelitian tergolong sedang.
Kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan negatif yang sangat
signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja, namun generalisasi hasilhasil penelitian terbatas pada subjek dan lokasi penelitian dilakukan yaitu
karyawan bagian produksi CV. Mediatama Surakarta.
Kata kunci : Stres Kerja, Produktivitas Kerja.
v
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
suatu
PENDAHULUAN
Bagi bangsa-bangsa yang ingin
aktivitas
kerja.
Produksi
produktivitas
adalah
maju, masalah produktivitas baik di tingkat
mempunyai
hubungan
makro maupun mikro merupakan suatu
merupakan masalah yang pokok dalam
keharusan.
dapat
perusahaan. Produksi adalah merupakan
peningkatan
suatu usaha untuk menghasilkan barang
Dari
dibuktikan
studi
bahwa
produktivitas
Negara
literatur
Jepang
dimulai
erat
Hal ini berkaitan erat dengan sistem
produksi tersebut.
Jepang
yang
hal
yang
yang
erat
dan
atau jasa, sedangkan produktivitas berkaitan
dengan peningkatan mutu kerja dan produk.
manajemen
dua
atau
disebut
sebagai
cara
pencapaian
Permasalahannya
sekarang,
tingkat
yaitu
pengendalian mutu terpadu, yang mencakup
bagaimana menciptakan produktivitas yang
hubungan antar manusia dan partisipasi
diinginkan oleh suatu perusahaan, karena
segenap unsur dalam perusahaan. Dengan
ukuran produktivitas tiap perusahaan akan
demikian dapat terlihat bahwa unsure
berbeda
manusia memegang peranan yang sangat
diterapkan. Produktivitas akan berbeda di
penting dalam peningkatan produktivitas
masing-masing perusahaan sesuai dengan
(Ranupandoyo, 1989).
kondisi, potensi, dan kekurangan serta
Wexley
dan
Yukl
(1997)
tergantung
harapan-harapan
dari
yang
konsep
dimiliki
menyatakan produktivitas kerja karyawan
perusahaan
dari suatu organisasi memegang peranan
jangka pendek dan jangka panjang.
yang
sangat
penting.
Karena
maju
Proses
yang
bersangkutan
menaikkan
yang
oleh
dalam
produktivitas,
mundurnya organisasi sangatlah tergantung
para manajer, teknisi dan karyawan semua
pada naik turunnya produktivitas kerja
harus memproduksi lebih banyak keluaran
karyawan.
yang
(nilai rupiah dan/atau unit produksi dan unit
melakukan sesuatu jenis pekerjaan tertentu
jasa) dari setiap unit masukan. Mereka
dapat dipastikan akan memperoleh hasil.
harus memproduksi lebih banyak keluaran
Hasil adalah output akan produksi dari
dari
Seorang
karyawan
1
setiap
jam
tenaga
kerja
yang
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
digunakan, dari setiap rupiah investasi
telah mencapai batas-batas kemampuan
modal,
yang
dari sumber-sumber bantuan yang ada
Jadi
pada individu untuk memenuhi tuntutan
dari
dikonsumsi
setiap
unit
dalam
energi
produksi.
produktivitas dapat didefinisikan sebagai
yang terdapat dalam interaksi tersebut.
hubungan antara masukan-masukan dan
Stres dapat menimpa siapa saja dan
keluaran – keluaran suatu sistem produksi.
Berbagai
kekhawatiran
masing-masing individu akan mempunyai
dan
cara-cara
tersendiri
yang
khas
untuk
permasalahan yang dialami oleh karyawan
mengatasinya.
sedikit
menimbulkan
(dalam Braham, 1990) mengatakan bahwa
ketegangan atau stres dalam melaksanakan
sesuatu yang dapat menjadikan seseorang
tugas
perusahaan.
terkena stres belum tentu akan merupakan
Apabila berlebihan akan mengancam dan
stres bagi orang lain. Apabila seseorang
mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
mengalami stres dan dapat menyesuaikan
Sehingga produktivitas itu dipengaruhi oleh
diri dengan baik, maka individu tersebut
stres kerja yang dialami oleh karyawan.
berhasil mengatasi stres yang dialaminya,
banyak
sehari-hari
telah
dalam
Greenberg (dalam Braham, 1990)
berpendapat
menyebabkan
bahwa
stres
dapat
seseorang
pada
keadaan
Lebih
jauh
Prawitasari
tetapi bila penyesuaian individu itu kurang
atau tidak baik maka dapat mengganggu
kehidupannya.
emosi, ketegangan sehingga ia tidak dapat
Ada berbagai sumber stress yang
berpikir secara baik dan efektif, karena
dapat menyebabkan stres di perusahaan
kemampuan rasional dan penalaran tidak
diantaranya adalah faktor pekerjaan itu
berfungsi dengan baik. Hal ini secara
sendiri dan di luar pekerjaan itu. Seperti
langsung
yang dikemukakan Tosi (dalam Wijono,
berakibat
performance
dan
pada
menurunnya
produktivitas
kerja
2010) bahwa sumber stress (stressors)
karyawan.
adalah suatu kondisi, situasi atau peristiwa
Menurut Lazarus (dalam Brecht,
dapat menyebabkan stres. Ada lima macam
2000) stres adalah hubungan khusus
faktor yang dapat menjadi sumber stres
antara individu dengan lingkungannya
dalam organisasi, yaitu: faktor-faktor yang
yang dianggap sebagai ancaman karena
berkaitan
2
dengan
pekerjaan
seseorang
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
individu, stres peran, peluang partisipasi
mengeluh,sulit untuk berkonsentrasi dalam
(kesempatan pelibatan diri dalam tugas),
bekerja
tanggung jawab individu, faktor organisasi
mengalami
Harapannya
perusahaan
bahwa
memahami
kondisi
maka
tak
heran
kecelakaan
dalam
karyawan
bekerja
setiap
apabila hal ini dibiarkan berlarut – larut
setiap
maka akan merugikan bagi keuntungan
karyawannya agar setiap karyawan yang
perusahaan.
bekerja pada organisasi atau perusahaan
Bertitik tolak dari latar belakang di
tersebut mencintai pekerjaannya dan senang
atas, maka rumusan pada penelitian ini
melakukan pekerjaannya sehingga akhirnya
adalah: Apakah ada hubungan antara stres
bisa bekerja pada tingkat optimal. Karena
kerja dengan produktivitas kerja karyawan?
pengaruh
Berdasarkan rumusan masalah tersebut
sangat
karyawan
penting,
dalam
yakni
perusahaan
sebagai
tubuh
peneliti tertarik untuk mengkaji secara
perusahaan dan penentu kesuksesan suatu
empirik
perusahaan.
karyawannya
berjudul: “ Apakah ada Hubungan Antara
produktif, maka semakin baik perusahaan
Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja
tersebut.
selalu
Karyawan.“ Tujuan yang diharapkan dari
memperhatikan keluh kesah karyawannya,
penelitian ini adalah: mengetahui hubungan
kebijaksanaan yang mempengaruhi kerja
antara stres kerja dengan produktivitas kerja
dan karier serta kompensasi yang adil
karyawan, mengetahui tingkat produktivitas
merupakan dambaan bagi para karyawan
kerja pada subjek penelitian dan mengetahui
sehingga karyawan bekerja lebih semangat,
tingkat stres kerja pada subjek penelitian.
Semakin
Pimpinan
yang
dengan
melakukan
penelitian
memiliki komitmen yang tinggi, dan pada
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas
LANDASAN TEORI
kerja.
Produktivitas kerja
Kenyataan yang ada menunjukkan
Menurut
bahwa karyawan di perusahaan tersebut
a. Produktivitas
kerja karyawan tidak sesuai dengan harapan
perusahaan.
Karyawan
(1985)
konsep
produktivitas meliputi lima aspek, yaitu :
mengalami penurunan produktivitas karena
dari
Ravianto
adalah
konsep
universal yang dimaksudkan untuk
sering
menyediakan
3
semakin
banyak
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
barang dan jasa untuk kebutuhan
pelaksanaan, pendidikan, pelayanan
banyak orang dengan menggunakan
masyarakat, dan komunikasi.
sedikit sumber daya manusia.
b. Produktivitas
pendekatan
e. Produktivitas lebih dari sekedar
didasarkan
pada
ilmu, teknologi, dan teknik-teknik
multidisiplin
yang
manajemen,
akan
tetapi
juga
secara efektif merumuskan tujuan,
mengandung filosofi dan sikap yang
rencana
dan
didasarkan pada motivasi yang kuat
cara-cara
produktif
untuk secara terus-menerus berusaha
menggunakan
sumber-
mencapai mutu kehidupan yang
pengembangan,
pelaksanaan
dengan
sumber daya manusia secara efisien
lebih baik.
namun tetap menjaga kualitas.
Menurut
c. Produktivitas
secara
Hasibuan
(2003)
terpadu
produktivitas adalah perbandingan antara
melibatkan semua usaha manusia
output (hasil) dengan input (masukan). Jika
dengan menggunakan keterampilan,
produktivitas naik ini hanya dimungkinkan
modal
manajemen,
oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-
informasi, energy, dan sumber-
bahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik
sumber
produksi
teknologi,
daya
lainnya
untuk
perbaikan mutu kehidupan yang
mantap
melalui
bagi
dan
adanya
peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya.
seluruh
manusia,
Menurut Danadjaja (dalam Anoraga,
pendekatan
konsep
2009) produktivitas sebagai tenaga kerja
produktivitas secara menyeluruh.
sebenarnya hanya sebagian dari seluruh
d. Produktivitas berbeda di masing-
produktivitas suatu usaha. Namun demikian,
masing
Negara
dengan
produktivitas tenaga kerja adalah bagian
kondisi, potensi, dan kekurangan
yang paling menentukan sekaligus yang
serta harapan-harapan yang dimiliki
paling sulit untuk dimengerti apalagi untuk
oleh
dikelola.
negara
sesuai
yang
bersangkutan
dalam jangka pendek dan jangka
panjang,
namun
Negara
mempunyai
Produktivitas
masing-masing
tenaga
kerja,
yakni
kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan
kesamaan
masukan tenaga kerja (Sinungan, 1997).
4
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Pengukuran
produktivitas
e. Kebijaksanaan pemerintah
terutama
Manullang
digunakan sebagai sarana manajemen untuk
menganalisa
dan
mendorong
mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
laporan
karyawan
produktivitas
dilakukan
dokumentasi
kuantitas
memberi
penjelasan bahwa faktor-faktor yang dapat
efisiensi
produksi.
Hasil
(2000)
didapatkan
berdasarkan
atau
jumlah
a. Keahlian,
kerja
faktor
penting dan harus dimiliki oleh
dari
pengawas
faktor-faktor
produksi
merupakan
pelaksana
maupun
pemimpin.
yang
dihasilkan dalam jangka waktu tiga bulan.
b. Pengalaman, faktor pengalaman
Untuk mengukur produktivitas kerja ini
sangat erat hubungannya dengan
menggunakan data yang diperoleh dari staff
intelegensi, yaitu kesanggupan
HRD
yang
karyawan dalam menyelesaikan
dihasilkan karyawan pada saat penelitian.
tugas-tugas tertentu dengan hasil
Makin tinggi hasil produksi berarti semakin
yang tidak saja ditentukan oleh
tinggi produktivitas seorang karyawan.
pengalaman tertentu tapi juga
tentang
hasil
Faktor-faktor
produktivitas
(1985)
ada
produksi
yang
kerja
menurut
beberapa
harus didukung oleh intelegensi.
mempengaruhi
c. Umur, umumnya karyawan yang
Ravianto
faktor
sudah
yang
berumur
lanjut
mempengaruhi produktivitas kerja pada
mempunyai tenaga fisik relative
pokoknya digolongkan dalam enam faktor,
terbatas daripada karyawan yang
yaitu:
masih muda, untuk itu lebih
a. Pendidikan dan latihan
banyak mengenakan karyawan
b. Gizi dan kesehatan, yang meliputi
yang lebih muda karena fisiknya
lebih kuat.
kesehatan fisik maupun kesehatan
d. Keadaan fisik, keadaan fisik erat
psikis, misalnya
hubungannya dengan tugas yang
Terhindar dari stress penghasilan
dihadapi.Misalnya
dan jaminan sosial
c. Kesempatan
pekerjaan
yang membutuhkan tenaga fisik
d. Manajemen
5
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
yang
kokoh,kuat
serta
mempengaruhi tingkah laku sehari-hari.
penglihatan yang tajam.
e. Pendidikan, pendidikan sering
dihubungkan
latihan
dengan
yang
dan
mempunyai
(dalam
berpendapat
bahwa
Braham,
stres
seseorang
1990)
kerja
pada
keadaan
umunya
emosi dan tegang sehingga ia tidak dapat
berpikir secara baik dan efektif, karena
kemampuan rasional dan penalaran tidak
penting
berfungsi secara baik. Hal ini secara
dalam menunjang kesuksesan
langsung
kerja. Bakat dan temperamen
performance dan produktivitas kerja.
berhubungan dengan sifat-sifat
khusus
dari
dapat
menyebabkan
temperamen,
peranan
Greenberg
latihan-
menunjukan kesanggupan kerja.
f. Bakat
Neti Edyun
Saputri
berakibat
Munandar
(2001)
menurunnya
mengungkapkan
kepribadian
bahwa stres kerja adalah ketidakcocokan
seseorang dan dianggap bukan
antar individu (dalam arti kepribadian, bakat
dipengaruhi oleh alam sekitar.
dan kecakapanya) dengan lingkungan yang
Selanjutnya faktor lain yang
mengakibatkan
ketidakmampuan
untuk
mempengaruhi produktivitas kerja
menghadapi berbagai tuntutan terhadap
adalah
dirinya secara efektif. Bcehr dan Newman
stres
kerja
(Jewel
dan
Siegall, 2008).
(dalam
Yuliasesti,
2001)
berpendapat
bahwa stres kerja adalah interaksi antara
Stres Kerja
kondisi kerja yang tidak sesuai antara
Stres dapat muncul pada semua bidang
tuntutan pekerjaan dengan kemampuan
kehidupan manusia, termasuk stress yang
yang merubah fungsi fisik maupun fungsi
terdapat pada bidang pekerjaan. Menurut
psikis yang normal.
Anoraga (1992) stress kerja adalah respon
Anoraga (1992) mengatakan bahwa
yang adaptif terhadap situasi eksternal yang
gejala berat akibat stres akan menyebabkan
menyebabkan penyimpangan secara fisik,
individu mengalami kehilangan kontak
psikologis dan perilaku pada orang-orang
dengan realitas di lingkungan sosial, bahkan
yang
dapat menyebabkan kematian. Sebaliknya,
berpartisipasi
dalam
organisasi.
Adanya stres pada diri karyawan akan dapat
gejala yang dimaksud adalah:
6
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
a. Fisiologi: sakit kepala, sakit maag,
mudah
kaget,
banyak
keringat
dingin,
gangguan
tidur,
lesu,
letih,
a. Ketakutan yang tidak diketahui dan
keluar
kaku
Neti Edyun
Saputri
ketidakmampuan
pola
mengenal,
leher
mengawasi.
kita
untuk
meramalkan
dan
belakang sampai punggung, dada
b. Kekurangan segala sesuatu, orang-
rasa panas atau nyeri, rasa tersumbat
orang dalam kehidupan kita tidak
di
gangguan
menyenangi kita, ketidakmampuan
makan
kita untuk menutupi kekurangan-
gejala
kekurangan atau menerima mereka.
kerongkongan,
psikoseksual,
menurun,
kulit,
nafsu
mual,
muntah,
kejang-kejang,
bermacam-
c. Ketidakmampuan
kita
untuk
menstruasi,
menatap masa depan. Yang pada
keputihan, pingsan, dan sejumlah
kenyataanya kita lebih menjadikan
gejala lain.
sebuah pesan, ketika kita harus
macam
gangguan
b. Psikologis:
pelupa,
konsentrasi,
sukar
melakukan pandangan kedepan.
sukar
d. Konflik-konflik diantara pikiran dan
mengambil
keputusan, cemas, khawatir, mimpi-
kenyataan
mimpi
buruk,
murung,
mudah
menerima realitas. Sumber stres
marah
atau
jengkel,
mudah
yang menyebabkan seseorang tidak
diri,
dapat berfungsi secara optimal atau
gelisah, merasa putus asa, dan
menyebabkan seseorang jatuh sakit,
sebagainya.
tidak saja datang dari satu macam
menangis,
pikiran
c. Perilaku:
bunuh
makin
merokok/minum/makan,
dan
kegagalan
untuk
pembangkit stres saja, tetapi dari
banyak
beberapa pembangkit stres.
menarik
diri dari pergaulan sosial, mudah
Hubungan antara Stres Kerja dengan
bertengkar, dan lainnya.
Athar
bahwa
stres
(1995)
kerja
Produktivitas Kerja Karyawan
mengungkapkan
secara
Salah satu faktor yang berpengaruh
psikologis
terhadap kinerja pegawai yaitu: stres kerja.
disebabkan oleh faktor-faktor:
Stres kerja merupakan aspek alamiah yang
tidak dapat dihindari di dalam kehidupan
7
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
karyawan. Stres dapat terjadi dalam setiap
berpikir secara baik dan efektif, karena
jajaran yang ada di dalam perusahaan, baik
kemampuan rasional dan penalaran tidak
pekerja, staf maupun pimpinan perusahaan.
berfungsi secara baik. Hal ini secara
Stres pada pekerjaan dapat ditimbulkan
langsung
oleh kondisi-kondisi di lingkungan kerja,
performance dan produktivitas kerja.
kondisi-kondisi lain di luar lingkungan
Hipotesis
kerja, maupun dari diri pribadi seseorang.
berakibat
Berdasarkan
menurunnya
teori
yang
telah
Sementara itu, Jewel dan Siegall (2008)
dikemukakan
menyatakan bahwa stres kerja merupakan
mengemukakan hipotesis sebagai berikut
suatu keadaan tidak menyenangkan atau
ada hubungan negatif antara stres kerja
tertekan yang berhubungan dengan faktor-
dengan produktivitas kerja karyawan.
faktor
METODE
dalam
pekerjaan
yang
saling
di
atas,
maka
penulis
mempengaruhi dan mengubah keadaan
Identifikasi Variabel Penelitian
psikologis, dan fisiologis pegawai. Stres
1. Variabel bebas
: Stres kerja
kerja dapat bersifat potensial dan nyata.
2. Variabel tergantung
: Produktivitas
Bersifat potensial apabila tekanan itu
kerja karyawan
dirasakan sebagai akibat interaksi antara
Subjek penelitian
pegawai dengan lingkungannya dan stres
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah
kerja yang bersifat nyata apabila orang
karyawan bagian produksi CV. Mediatama
bereaksi terhadap stres tersebut. Karyawan
Surakarta
dapat mengalami gangguan fisik maupun
Pengambilan sampel secara studi populasi.
yang
berjumlah
58
orang.
psikis seperti : menjadi sakit, menolak
untuk bekerja dan lain-lain.
Metode Pengumpulan Data
1. Skala Stres Kerja
Adanya stres pada diri karyawan
Stres
akan dapat mempengaruhi tingkah laku
kerja
yang
diungkap
dalam
sehari-hari. Greenberg (dalam Braham,
penelitian ini menggunakan skala stres kerja
1990) berpendapat bahwa stres kerja dapat
yang pernah diujikan oleh Rosidah (2010)
menyebabkan
pada karyawan Sritex yang berjumlah 90
seseorang
pada
keadaan
karyawan.
emosi dan tegang sehingga ia tidak dapat
8
Skala
stres
kerja
disusun
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
berdasarkan gejala stres kerja yang dialami
oleh
karyawan
yang
meliputi:
Berdasarkan
hasil
perhitungan
gejala
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
subjektif, gejala perilaku, gejala kognitif,
-0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut
gejala fisiologis, dan gejala keorganisasian
menunjukkan ada hubungan negatif yang
(Jewell dan Siegall, 2008).
sangat signifikan antara stres kerja dengan
2. Produktivitas Kerja
produktivitas kerja. Semakin tinggi stres
Hasil laporan produktivitas kerja
karyawan
dilakukan
dokumentasi
kuantitas
atau
didapatkan
berdasarkan
jumlah
kerja maka semakin rendah produktivitas
dari
kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
faktor-faktor
produksi
stres
kerja
maka
yang
produktivitas kerja.
dihasilkan dalam jangka waktu tiga bulan.
Sumbangan
semakin
efektif
tinggi
menunjukkan
Untuk mengukur produktivitas kerja ini
seberapa
menggunakan data yang diperoleh dari staff
variabel bebas terhadap variabel tergantung.
HRD
yang
Dari hasil analisis diketahui koefisien
dihasilkan karyawan pada saat penelitian.
determinan (r2) = 0,264. Hal ini berarti
Makin tinggi hasil produksi berarti semakin
sumbangan efektif stres kerja terhadap
tinggi produktivitas seorang karyawan.
produktivitas kerja sebesar 26,4%, artinya
Adapun kriteria skor penilaian produktivitas
masih terdapat 73,6% faktor-faktor lain
kerja
yang mempengaruhi produktivitas kerja
tentang
hasil
produksi
yang digunakan CV. Mediatama
besar
peran
atau
kontribusi
Surakarta sebagai berikut:
selain
a. Skor di atas 100 kategori tinggi
lingkungan kerja, pendidikan, pengalaman,
b. Skor 86 sampai 99 kategori sedang
upah, usia dan kondisi fisik.
c. Skor di bawah 86 kategori rendah.
variabel
stres
kerja,
misalnya
Berdasarkan hasil analisis diketahui
variabel stres kerja mempunyai rerata
empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik
Metode Analisis Data
Perhitungan analisis menggunakan
sebesar 92,5 yang berarti stres kerja pada
teknik korelasi Product Moment
subjek penelitian tergolong sedang.
Variabel
Hasil Analisis Dan Pembahasan
produktivitas
kerja
diketahui rerata empirik sebesar 87,64
Analisis Data
9
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
berarti produktivitas kerja
Neti Edyun
Saputri
mengalami gangguan fisik maupun psikis
pada subjek
seperti : menjadi sakit, menolak untuk
penelitian tergolong sedang.
bekerja dan lain-lain. Stres pada keadaan ini
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
akan merugikan perusahaan karena akan
perhitungan
mempengaruhi produktivitas kerja
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
pegawai, menimbulkan absensi, kecelakaan
-0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut
kerja, dan lain-lain.
menunjukkan ada hubungan negatif yang
Menurunnya
sangat signifikan antara stres kerja dengan
As’ad, 2007) menjelaskan bahwa stres
kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
maka
semakin
merupakan bentuk sikap seseorang terhadap
tinggi
suatu
produktivitas kerja.
Hasil
penelitian
sesuai
kemajuan
menjadi
semakin
tinggi
waktu, bekerja lebih lama untuk memenuhi
pada
order, kondisi lingkungan fisik yang kurang
mendukung,
dan
menurun.karyawan
yang
mengambil
keputusan
menjadi
semacam
tidak
datang,
tidak
ini,karyawan
Pada
monoton,
kerja, dan ditakutkan berdampak buruk
bukan
mau
berdampak
produktivitas
dan perilakunya
menentu.
yang
memungkinkan karyawan mengalami stres
akan
kehilangan kemampuan untuk menghadapi
tantangan
pekerjaan
berulang-ulang dan tidak variatif, hal ini
berlangsung lama, maka produktivitas kerja
cenderung
yang
Beban kerja yang berlebihan, keterdesakan
produktivitas kerja. Jika stres bertambah
terus
kehidupan
bagi kehidupan fisik dan mental seseorang.
(1992) penambahan stres cenderung tidak
menghasilkan
peristiwa
menimbulkan dampak tidak mengenakkan
dengan
pendapat yang dikemukan oleh Anaroga
akan
kerja
diantaranya yaitu stres kerja. Cox (dalam
kerja maka semakin rendah produktivitas
kerja
produktivitas
karyawan dapat disebabkan beberapa faktor,
produktivitas kerja. Semakin tinggi stres
stres
para
kerja
positif
terhadap
sehingga
usaha
pencapaian produktivitas kerja karyawan
situasi
bisa terganggu.
kehilangan
Stres yang dialamikaryawan
semangat kerja. Bila stres bertambah terus
di
tempat kerja dapat berpengaruh negatif
mencapai titik batas, maka kemampuan
terhadap produktivitas kerja pegawai. Stres
kerja mencapai titik “nol”.karyawan dapat
10
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
di tempat kerja setidaknya berasal dari dua
motivasi, umur, jenis kelamin, tingkat
sumber. Pertama, dari sifat pekerjaan itu
pendidikan dan pengalaman.
sendiri yang cenderung rentan terhadap
b. Situasional, yang meliputi faktor fisik
stres seperti tugas customer service yang
bertugas
menangani
complaint
dan
dari
antara
lain
mencakup
kerja,
peraturan dan kondisi perlengkapan
customer. Kedua, dari lingkungan kerjanya
kerja,
seperti hubungan yang tidak harmonis atau
penyinaran, dan kebisingan maupun
konflik
ventilasi.
antar
pegawai,
atau
adanya
gangguan dari warga sekitar lokasi kerja,
c. Sosial
keadaan
dan
lingkungan
organisasi
seperti
antara
lain
dll. Akibat yang timbul dari kondisi diatas
kebijakan perusahaan, jenis latihan dan
adalah munculnya stres kerja yang dialami
pengawasan dan upah.
oleh pegawai. Hal ini mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan
Faktor-faktor
(Jewel dan
Kasijan (2002) ada dua golongan yaitu : a)
Sumbangan efektif menunjukkan
besar
dapat
mempengaruhi produktivitas kerja menurut
Siegall, 1998).
seberapa
yang
kontribusi
meliputi keadaan fisik dan kesehatan,
variabel bebas terhadap variabel tergantung.
kepribadian, bakat, motivasi, dan interest, b)
Dari hasil analisis diketahui koefisien
faktor yang berasal dari luar diri pegawai,
2
determinan (r ) =
peran
atau
faktor yang ada dalam diri karyawan yang
0,264. Hal ini berarti
seperti keadaan alam, iklim, dan pendapat-
sumbangan efektif stres kerja terhadap
pendapat baru atau sistem perundang-
kinerja sebesar
undangan.
26,4%, artinya
masih
terdapat 73,6% faktor-faktor lain yang
Berdasarkan hasil analisis diketahui
mempengaruhi kinerja selain variabel stres
variabel stres kerja mempunyai rerata
kerja. Seperti dikemukakan Cormick dan
empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik
Tiffin (Widhiastuti, 2002) faktor-faktor
sebesar 92,5 yang berarti stres kerja pada
yang mempengaruhi kinerja di antaranya
subjek penelitian tergolong sedang. Kondisi
adalah:
sedang di sini dapat diartikan bahwa hanya
a. Individual, yang meliputi sifat-sifat
sebagian subjek
fisik, sifat-sifat pribadi, minat ataupun
mengalami gejala-gejala
seperti yang terdapat dalam stres kerja yaitu
11
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
gejala subjektif, gejala perilaku, gejala
kognitif,
gejala
fisiologis,
keorganisasian.
dan
Adapun
4.
gejala
Produktivitas
kerja
subjek
penelitian tergolong sedang, nilai rerata
variabel
empirik sebesar 87,64.
produktivitas kerja diketahui rerata empirik
Saran
sebesar 87,64 berarti produktivitas kerja
Bagi
peneliti
lain
diharapkan
pada subjek penelitian tergolong sedang.
memperhatikan
Kondisi
mempengaruhi produktivitas kerja
sedang
di
sini
dapat
faktor-faktor
lain
yang
selain
diinterpretasikan bahwa produktivitas kerja
variabel stres kerja. Hal ini mengingat
subjek
sumbangan efektif stres kerja terhadap
penelitian
belum
maksimal,
sehingga perlu ditingkatkan lagi.
produktivitas kerja hanya sebesar 26,4%,
artinya masih terdapat 73,6% faktor-faktor
KESIMPULAN DAN SARAN
lain yang mempengaruhi produktivitas kerja
Kesimpulan
selain
1. Ada hubungan negatif yang
variabel
stres
kerja,
misalnya
misalnya lingkungan kerja, pendidikan,
sangat signifikan antara stres kerja dengan
pengalaman, upah, usia dan kondisi fisik.
produktivitas kerja. Semakin tinggi stres
DAFTAR PUSTAKA
kerja maka semakin rendah produktivitas
Anoraga,P .1992. Psikologi kerja. Jakarta:
Rineka Cipta.
kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
stres
kerja
produktivitas
maka
kerja.
semakin
Nilai
tinggi
korelasi
_________ .2009. Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Perusahaan.
Bandung
:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
(r)
sebesar –0,514; p= 0,000 (p < 0,01).
2.
Sumbangan efektif stres kerja
terhadap produktivitas kerja sebesar 26,4%,
As’ad, M. 1999. Psikologi Industri Seri
Ilmu Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : Liberty.
artinya masih terdapat 73,6% faktor lain
yang mempengaruhi produktivitas kerja
Athar, S. 1995. Bagaimana Jika Stress
Menyerang. Jakarta : Prestasi
Utama.
selain stres kerja.
3. Stres kerja subjek tergolong
sedang, nilai rerata empirik sebesar 75,69
dan rerata hipotetik sebesar 92,5.
12
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
Braham. 1990. Gejala Stres. Anima.. No 48
. Volume xii, Juli-Sept 1997.
Indonesian Psychological journal
Wexley & Yukl, G.A, 1997. Perilaku
Organisasi
dan
Psikologi
Personalia. Jakarta: Rineka Cipta.
Mengenal
dan
Stres. Jakarta :
Wijono, S. 2010. Psikologi Industri dan
Organisasi: dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana.
Brecht,
G.
2000.
Menanggulangi
Prenhallindo.
Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan
Motivasi: Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Yuliasesti. 2001 . Kontribusi Stres Pada
Produktivitas Kerja. Anima. No. 4.
Volume 16: 360-371. Indonesian
Psychological journal.
Jewell L.N & Siegall M. 2008. Psikologi
Industri Organisasi Modern Edisi
2. (terjemahan Pudjaatmaka &
Meitasari). Jakarta : Arcan.
Widhiastuti, H. 2002. Studi Meta-Analisis
tentang Hubungan antara Stres
Kerja dengan Prestasi Kerja.
Jurnal
Psikologi.
No.1
Th.XXVIII. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.
Manullang. 2000. Manajemen Personalia.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Munandar, S.A. 2001. Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta : UI –
Press.
Kasijan, Z. 2002. Psikologi Pendidikan.
Surabaya : PT. Bina Ilmu.
Ranupandoyo, H. 1989. Manajemen
Personalia.
Edisi
Ketiga.
Yogyakarta : Liberty.
Ravianto.
1985.
Produktivitas
dan
Manajemen. Seri: IV. Jakarta:
Lembaga Sarana Informasi Usaha
dan Produktivitas.
Rosidah, S. 2010. Hubungan antara Stres
Kerja dengan Prestasi Kerja.
Skripsi
(tidak
diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.
Jakarta: CV. Haji Masagung.
Sinungan, M. 1997. Produktivitas Apa Dan
Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.
13
KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
NETI EDYUN SAPUTRI
F 100 080 019
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh :
NETI EDYUN SAPUTRI
F 100 080 019
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ii
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
Neti Edyun Saputri
Drs. Muhammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Netiedyunsaputri@gmail.com
Abstrak. Salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi perusahaan
adalah mempunyai tenaga kerja yang berkualitas dan dapat menghasilkan
produktivitas kerja secara optimal. Namun kenyataannya hal tersebut sulit dicapai
karena karyawan perusahaan memiliki tekanan kerja yang berat, keterdesakan
waktu, pekerjaan yang monoton dan membosankan serta banyak terjadi konflik
kerja yang kesemuanya dapat menyebabkan pegawai mengalami stres kerja.
Apabila stres kerja tersebut berlebihan akan mengancam dan mengganggu
pelaksanaan kerja sehingga produktivitas kerja menurun. Penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.
Adapun hipotesis yang diajukan ada hubungan negatif antara stres kerja dengan
produktivitas kerja karyawan.
Subjek penelitian yaitu karyawan produksi CV. Mediatama Surakarta
yang berjumlah 58 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan studi
populasi. Metode pengumpulan data menggunakan skala stres kerja dan
dokumentasi produktivitas kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi
product moment.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan negatif
yang sangat signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja. Semakin
tinggi stres kerja maka semakin rendah produktivitas kerja, begitu sebaliknya
semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi produktivitas kerja. Sumbangan
efektif stres kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 26,4 %, artinya masih
terdapat 73,6 % faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja selain
variabel stres kerja, misalnya lingkungan kerja, pendidikan, pengalaman, upah,
usia dan kondisi fisik. Hasil analisis diketahui variabel stres kerja mempunyai
rerata empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik sebesar 92,5 yang berarti stres
kerja pada subjek penelitian tergolong sedang. Variabel produktivitas kerja
diketahui rerata empirik sebesar 87,64 berarti produktivitas kerja pada subjek
penelitian tergolong sedang.
Kesimpulan penelitian menyatakan ada hubungan negatif yang sangat
signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja, namun generalisasi hasilhasil penelitian terbatas pada subjek dan lokasi penelitian dilakukan yaitu
karyawan bagian produksi CV. Mediatama Surakarta.
Kata kunci : Stres Kerja, Produktivitas Kerja.
v
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
suatu
PENDAHULUAN
Bagi bangsa-bangsa yang ingin
aktivitas
kerja.
Produksi
produktivitas
adalah
maju, masalah produktivitas baik di tingkat
mempunyai
hubungan
makro maupun mikro merupakan suatu
merupakan masalah yang pokok dalam
keharusan.
dapat
perusahaan. Produksi adalah merupakan
peningkatan
suatu usaha untuk menghasilkan barang
Dari
dibuktikan
studi
bahwa
produktivitas
Negara
literatur
Jepang
dimulai
erat
Hal ini berkaitan erat dengan sistem
produksi tersebut.
Jepang
yang
hal
yang
yang
erat
dan
atau jasa, sedangkan produktivitas berkaitan
dengan peningkatan mutu kerja dan produk.
manajemen
dua
atau
disebut
sebagai
cara
pencapaian
Permasalahannya
sekarang,
tingkat
yaitu
pengendalian mutu terpadu, yang mencakup
bagaimana menciptakan produktivitas yang
hubungan antar manusia dan partisipasi
diinginkan oleh suatu perusahaan, karena
segenap unsur dalam perusahaan. Dengan
ukuran produktivitas tiap perusahaan akan
demikian dapat terlihat bahwa unsure
berbeda
manusia memegang peranan yang sangat
diterapkan. Produktivitas akan berbeda di
penting dalam peningkatan produktivitas
masing-masing perusahaan sesuai dengan
(Ranupandoyo, 1989).
kondisi, potensi, dan kekurangan serta
Wexley
dan
Yukl
(1997)
tergantung
harapan-harapan
dari
yang
konsep
dimiliki
menyatakan produktivitas kerja karyawan
perusahaan
dari suatu organisasi memegang peranan
jangka pendek dan jangka panjang.
yang
sangat
penting.
Karena
maju
Proses
yang
bersangkutan
menaikkan
yang
oleh
dalam
produktivitas,
mundurnya organisasi sangatlah tergantung
para manajer, teknisi dan karyawan semua
pada naik turunnya produktivitas kerja
harus memproduksi lebih banyak keluaran
karyawan.
yang
(nilai rupiah dan/atau unit produksi dan unit
melakukan sesuatu jenis pekerjaan tertentu
jasa) dari setiap unit masukan. Mereka
dapat dipastikan akan memperoleh hasil.
harus memproduksi lebih banyak keluaran
Hasil adalah output akan produksi dari
dari
Seorang
karyawan
1
setiap
jam
tenaga
kerja
yang
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
digunakan, dari setiap rupiah investasi
telah mencapai batas-batas kemampuan
modal,
yang
dari sumber-sumber bantuan yang ada
Jadi
pada individu untuk memenuhi tuntutan
dari
dikonsumsi
setiap
unit
dalam
energi
produksi.
produktivitas dapat didefinisikan sebagai
yang terdapat dalam interaksi tersebut.
hubungan antara masukan-masukan dan
Stres dapat menimpa siapa saja dan
keluaran – keluaran suatu sistem produksi.
Berbagai
kekhawatiran
masing-masing individu akan mempunyai
dan
cara-cara
tersendiri
yang
khas
untuk
permasalahan yang dialami oleh karyawan
mengatasinya.
sedikit
menimbulkan
(dalam Braham, 1990) mengatakan bahwa
ketegangan atau stres dalam melaksanakan
sesuatu yang dapat menjadikan seseorang
tugas
perusahaan.
terkena stres belum tentu akan merupakan
Apabila berlebihan akan mengancam dan
stres bagi orang lain. Apabila seseorang
mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
mengalami stres dan dapat menyesuaikan
Sehingga produktivitas itu dipengaruhi oleh
diri dengan baik, maka individu tersebut
stres kerja yang dialami oleh karyawan.
berhasil mengatasi stres yang dialaminya,
banyak
sehari-hari
telah
dalam
Greenberg (dalam Braham, 1990)
berpendapat
menyebabkan
bahwa
stres
dapat
seseorang
pada
keadaan
Lebih
jauh
Prawitasari
tetapi bila penyesuaian individu itu kurang
atau tidak baik maka dapat mengganggu
kehidupannya.
emosi, ketegangan sehingga ia tidak dapat
Ada berbagai sumber stress yang
berpikir secara baik dan efektif, karena
dapat menyebabkan stres di perusahaan
kemampuan rasional dan penalaran tidak
diantaranya adalah faktor pekerjaan itu
berfungsi dengan baik. Hal ini secara
sendiri dan di luar pekerjaan itu. Seperti
langsung
yang dikemukakan Tosi (dalam Wijono,
berakibat
performance
dan
pada
menurunnya
produktivitas
kerja
2010) bahwa sumber stress (stressors)
karyawan.
adalah suatu kondisi, situasi atau peristiwa
Menurut Lazarus (dalam Brecht,
dapat menyebabkan stres. Ada lima macam
2000) stres adalah hubungan khusus
faktor yang dapat menjadi sumber stres
antara individu dengan lingkungannya
dalam organisasi, yaitu: faktor-faktor yang
yang dianggap sebagai ancaman karena
berkaitan
2
dengan
pekerjaan
seseorang
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
individu, stres peran, peluang partisipasi
mengeluh,sulit untuk berkonsentrasi dalam
(kesempatan pelibatan diri dalam tugas),
bekerja
tanggung jawab individu, faktor organisasi
mengalami
Harapannya
perusahaan
bahwa
memahami
kondisi
maka
tak
heran
kecelakaan
dalam
karyawan
bekerja
setiap
apabila hal ini dibiarkan berlarut – larut
setiap
maka akan merugikan bagi keuntungan
karyawannya agar setiap karyawan yang
perusahaan.
bekerja pada organisasi atau perusahaan
Bertitik tolak dari latar belakang di
tersebut mencintai pekerjaannya dan senang
atas, maka rumusan pada penelitian ini
melakukan pekerjaannya sehingga akhirnya
adalah: Apakah ada hubungan antara stres
bisa bekerja pada tingkat optimal. Karena
kerja dengan produktivitas kerja karyawan?
pengaruh
Berdasarkan rumusan masalah tersebut
sangat
karyawan
penting,
dalam
yakni
perusahaan
sebagai
tubuh
peneliti tertarik untuk mengkaji secara
perusahaan dan penentu kesuksesan suatu
empirik
perusahaan.
karyawannya
berjudul: “ Apakah ada Hubungan Antara
produktif, maka semakin baik perusahaan
Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja
tersebut.
selalu
Karyawan.“ Tujuan yang diharapkan dari
memperhatikan keluh kesah karyawannya,
penelitian ini adalah: mengetahui hubungan
kebijaksanaan yang mempengaruhi kerja
antara stres kerja dengan produktivitas kerja
dan karier serta kompensasi yang adil
karyawan, mengetahui tingkat produktivitas
merupakan dambaan bagi para karyawan
kerja pada subjek penelitian dan mengetahui
sehingga karyawan bekerja lebih semangat,
tingkat stres kerja pada subjek penelitian.
Semakin
Pimpinan
yang
dengan
melakukan
penelitian
memiliki komitmen yang tinggi, dan pada
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas
LANDASAN TEORI
kerja.
Produktivitas kerja
Kenyataan yang ada menunjukkan
Menurut
bahwa karyawan di perusahaan tersebut
a. Produktivitas
kerja karyawan tidak sesuai dengan harapan
perusahaan.
Karyawan
(1985)
konsep
produktivitas meliputi lima aspek, yaitu :
mengalami penurunan produktivitas karena
dari
Ravianto
adalah
konsep
universal yang dimaksudkan untuk
sering
menyediakan
3
semakin
banyak
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
barang dan jasa untuk kebutuhan
pelaksanaan, pendidikan, pelayanan
banyak orang dengan menggunakan
masyarakat, dan komunikasi.
sedikit sumber daya manusia.
b. Produktivitas
pendekatan
e. Produktivitas lebih dari sekedar
didasarkan
pada
ilmu, teknologi, dan teknik-teknik
multidisiplin
yang
manajemen,
akan
tetapi
juga
secara efektif merumuskan tujuan,
mengandung filosofi dan sikap yang
rencana
dan
didasarkan pada motivasi yang kuat
cara-cara
produktif
untuk secara terus-menerus berusaha
menggunakan
sumber-
mencapai mutu kehidupan yang
pengembangan,
pelaksanaan
dengan
sumber daya manusia secara efisien
lebih baik.
namun tetap menjaga kualitas.
Menurut
c. Produktivitas
secara
Hasibuan
(2003)
terpadu
produktivitas adalah perbandingan antara
melibatkan semua usaha manusia
output (hasil) dengan input (masukan). Jika
dengan menggunakan keterampilan,
produktivitas naik ini hanya dimungkinkan
modal
manajemen,
oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-
informasi, energy, dan sumber-
bahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik
sumber
produksi
teknologi,
daya
lainnya
untuk
perbaikan mutu kehidupan yang
mantap
melalui
bagi
dan
adanya
peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya.
seluruh
manusia,
Menurut Danadjaja (dalam Anoraga,
pendekatan
konsep
2009) produktivitas sebagai tenaga kerja
produktivitas secara menyeluruh.
sebenarnya hanya sebagian dari seluruh
d. Produktivitas berbeda di masing-
produktivitas suatu usaha. Namun demikian,
masing
Negara
dengan
produktivitas tenaga kerja adalah bagian
kondisi, potensi, dan kekurangan
yang paling menentukan sekaligus yang
serta harapan-harapan yang dimiliki
paling sulit untuk dimengerti apalagi untuk
oleh
dikelola.
negara
sesuai
yang
bersangkutan
dalam jangka pendek dan jangka
panjang,
namun
Negara
mempunyai
Produktivitas
masing-masing
tenaga
kerja,
yakni
kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan
kesamaan
masukan tenaga kerja (Sinungan, 1997).
4
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Pengukuran
produktivitas
e. Kebijaksanaan pemerintah
terutama
Manullang
digunakan sebagai sarana manajemen untuk
menganalisa
dan
mendorong
mempengaruhi produktivitas kerja adalah:
laporan
karyawan
produktivitas
dilakukan
dokumentasi
kuantitas
memberi
penjelasan bahwa faktor-faktor yang dapat
efisiensi
produksi.
Hasil
(2000)
didapatkan
berdasarkan
atau
jumlah
a. Keahlian,
kerja
faktor
penting dan harus dimiliki oleh
dari
pengawas
faktor-faktor
produksi
merupakan
pelaksana
maupun
pemimpin.
yang
dihasilkan dalam jangka waktu tiga bulan.
b. Pengalaman, faktor pengalaman
Untuk mengukur produktivitas kerja ini
sangat erat hubungannya dengan
menggunakan data yang diperoleh dari staff
intelegensi, yaitu kesanggupan
HRD
yang
karyawan dalam menyelesaikan
dihasilkan karyawan pada saat penelitian.
tugas-tugas tertentu dengan hasil
Makin tinggi hasil produksi berarti semakin
yang tidak saja ditentukan oleh
tinggi produktivitas seorang karyawan.
pengalaman tertentu tapi juga
tentang
hasil
Faktor-faktor
produktivitas
(1985)
ada
produksi
yang
kerja
menurut
beberapa
harus didukung oleh intelegensi.
mempengaruhi
c. Umur, umumnya karyawan yang
Ravianto
faktor
sudah
yang
berumur
lanjut
mempengaruhi produktivitas kerja pada
mempunyai tenaga fisik relative
pokoknya digolongkan dalam enam faktor,
terbatas daripada karyawan yang
yaitu:
masih muda, untuk itu lebih
a. Pendidikan dan latihan
banyak mengenakan karyawan
b. Gizi dan kesehatan, yang meliputi
yang lebih muda karena fisiknya
lebih kuat.
kesehatan fisik maupun kesehatan
d. Keadaan fisik, keadaan fisik erat
psikis, misalnya
hubungannya dengan tugas yang
Terhindar dari stress penghasilan
dihadapi.Misalnya
dan jaminan sosial
c. Kesempatan
pekerjaan
yang membutuhkan tenaga fisik
d. Manajemen
5
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
yang
kokoh,kuat
serta
mempengaruhi tingkah laku sehari-hari.
penglihatan yang tajam.
e. Pendidikan, pendidikan sering
dihubungkan
latihan
dengan
yang
dan
mempunyai
(dalam
berpendapat
bahwa
Braham,
stres
seseorang
1990)
kerja
pada
keadaan
umunya
emosi dan tegang sehingga ia tidak dapat
berpikir secara baik dan efektif, karena
kemampuan rasional dan penalaran tidak
penting
berfungsi secara baik. Hal ini secara
dalam menunjang kesuksesan
langsung
kerja. Bakat dan temperamen
performance dan produktivitas kerja.
berhubungan dengan sifat-sifat
khusus
dari
dapat
menyebabkan
temperamen,
peranan
Greenberg
latihan-
menunjukan kesanggupan kerja.
f. Bakat
Neti Edyun
Saputri
berakibat
Munandar
(2001)
menurunnya
mengungkapkan
kepribadian
bahwa stres kerja adalah ketidakcocokan
seseorang dan dianggap bukan
antar individu (dalam arti kepribadian, bakat
dipengaruhi oleh alam sekitar.
dan kecakapanya) dengan lingkungan yang
Selanjutnya faktor lain yang
mengakibatkan
ketidakmampuan
untuk
mempengaruhi produktivitas kerja
menghadapi berbagai tuntutan terhadap
adalah
dirinya secara efektif. Bcehr dan Newman
stres
kerja
(Jewel
dan
Siegall, 2008).
(dalam
Yuliasesti,
2001)
berpendapat
bahwa stres kerja adalah interaksi antara
Stres Kerja
kondisi kerja yang tidak sesuai antara
Stres dapat muncul pada semua bidang
tuntutan pekerjaan dengan kemampuan
kehidupan manusia, termasuk stress yang
yang merubah fungsi fisik maupun fungsi
terdapat pada bidang pekerjaan. Menurut
psikis yang normal.
Anoraga (1992) stress kerja adalah respon
Anoraga (1992) mengatakan bahwa
yang adaptif terhadap situasi eksternal yang
gejala berat akibat stres akan menyebabkan
menyebabkan penyimpangan secara fisik,
individu mengalami kehilangan kontak
psikologis dan perilaku pada orang-orang
dengan realitas di lingkungan sosial, bahkan
yang
dapat menyebabkan kematian. Sebaliknya,
berpartisipasi
dalam
organisasi.
Adanya stres pada diri karyawan akan dapat
gejala yang dimaksud adalah:
6
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
a. Fisiologi: sakit kepala, sakit maag,
mudah
kaget,
banyak
keringat
dingin,
gangguan
tidur,
lesu,
letih,
a. Ketakutan yang tidak diketahui dan
keluar
kaku
Neti Edyun
Saputri
ketidakmampuan
pola
mengenal,
leher
mengawasi.
kita
untuk
meramalkan
dan
belakang sampai punggung, dada
b. Kekurangan segala sesuatu, orang-
rasa panas atau nyeri, rasa tersumbat
orang dalam kehidupan kita tidak
di
gangguan
menyenangi kita, ketidakmampuan
makan
kita untuk menutupi kekurangan-
gejala
kekurangan atau menerima mereka.
kerongkongan,
psikoseksual,
menurun,
kulit,
nafsu
mual,
muntah,
kejang-kejang,
bermacam-
c. Ketidakmampuan
kita
untuk
menstruasi,
menatap masa depan. Yang pada
keputihan, pingsan, dan sejumlah
kenyataanya kita lebih menjadikan
gejala lain.
sebuah pesan, ketika kita harus
macam
gangguan
b. Psikologis:
pelupa,
konsentrasi,
sukar
melakukan pandangan kedepan.
sukar
d. Konflik-konflik diantara pikiran dan
mengambil
keputusan, cemas, khawatir, mimpi-
kenyataan
mimpi
buruk,
murung,
mudah
menerima realitas. Sumber stres
marah
atau
jengkel,
mudah
yang menyebabkan seseorang tidak
diri,
dapat berfungsi secara optimal atau
gelisah, merasa putus asa, dan
menyebabkan seseorang jatuh sakit,
sebagainya.
tidak saja datang dari satu macam
menangis,
pikiran
c. Perilaku:
bunuh
makin
merokok/minum/makan,
dan
kegagalan
untuk
pembangkit stres saja, tetapi dari
banyak
beberapa pembangkit stres.
menarik
diri dari pergaulan sosial, mudah
Hubungan antara Stres Kerja dengan
bertengkar, dan lainnya.
Athar
bahwa
stres
(1995)
kerja
Produktivitas Kerja Karyawan
mengungkapkan
secara
Salah satu faktor yang berpengaruh
psikologis
terhadap kinerja pegawai yaitu: stres kerja.
disebabkan oleh faktor-faktor:
Stres kerja merupakan aspek alamiah yang
tidak dapat dihindari di dalam kehidupan
7
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
karyawan. Stres dapat terjadi dalam setiap
berpikir secara baik dan efektif, karena
jajaran yang ada di dalam perusahaan, baik
kemampuan rasional dan penalaran tidak
pekerja, staf maupun pimpinan perusahaan.
berfungsi secara baik. Hal ini secara
Stres pada pekerjaan dapat ditimbulkan
langsung
oleh kondisi-kondisi di lingkungan kerja,
performance dan produktivitas kerja.
kondisi-kondisi lain di luar lingkungan
Hipotesis
kerja, maupun dari diri pribadi seseorang.
berakibat
Berdasarkan
menurunnya
teori
yang
telah
Sementara itu, Jewel dan Siegall (2008)
dikemukakan
menyatakan bahwa stres kerja merupakan
mengemukakan hipotesis sebagai berikut
suatu keadaan tidak menyenangkan atau
ada hubungan negatif antara stres kerja
tertekan yang berhubungan dengan faktor-
dengan produktivitas kerja karyawan.
faktor
METODE
dalam
pekerjaan
yang
saling
di
atas,
maka
penulis
mempengaruhi dan mengubah keadaan
Identifikasi Variabel Penelitian
psikologis, dan fisiologis pegawai. Stres
1. Variabel bebas
: Stres kerja
kerja dapat bersifat potensial dan nyata.
2. Variabel tergantung
: Produktivitas
Bersifat potensial apabila tekanan itu
kerja karyawan
dirasakan sebagai akibat interaksi antara
Subjek penelitian
pegawai dengan lingkungannya dan stres
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah
kerja yang bersifat nyata apabila orang
karyawan bagian produksi CV. Mediatama
bereaksi terhadap stres tersebut. Karyawan
Surakarta
dapat mengalami gangguan fisik maupun
Pengambilan sampel secara studi populasi.
yang
berjumlah
58
orang.
psikis seperti : menjadi sakit, menolak
untuk bekerja dan lain-lain.
Metode Pengumpulan Data
1. Skala Stres Kerja
Adanya stres pada diri karyawan
Stres
akan dapat mempengaruhi tingkah laku
kerja
yang
diungkap
dalam
sehari-hari. Greenberg (dalam Braham,
penelitian ini menggunakan skala stres kerja
1990) berpendapat bahwa stres kerja dapat
yang pernah diujikan oleh Rosidah (2010)
menyebabkan
pada karyawan Sritex yang berjumlah 90
seseorang
pada
keadaan
karyawan.
emosi dan tegang sehingga ia tidak dapat
8
Skala
stres
kerja
disusun
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
berdasarkan gejala stres kerja yang dialami
oleh
karyawan
yang
meliputi:
Berdasarkan
hasil
perhitungan
gejala
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
subjektif, gejala perilaku, gejala kognitif,
-0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut
gejala fisiologis, dan gejala keorganisasian
menunjukkan ada hubungan negatif yang
(Jewell dan Siegall, 2008).
sangat signifikan antara stres kerja dengan
2. Produktivitas Kerja
produktivitas kerja. Semakin tinggi stres
Hasil laporan produktivitas kerja
karyawan
dilakukan
dokumentasi
kuantitas
atau
didapatkan
berdasarkan
jumlah
kerja maka semakin rendah produktivitas
dari
kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
faktor-faktor
produksi
stres
kerja
maka
yang
produktivitas kerja.
dihasilkan dalam jangka waktu tiga bulan.
Sumbangan
semakin
efektif
tinggi
menunjukkan
Untuk mengukur produktivitas kerja ini
seberapa
menggunakan data yang diperoleh dari staff
variabel bebas terhadap variabel tergantung.
HRD
yang
Dari hasil analisis diketahui koefisien
dihasilkan karyawan pada saat penelitian.
determinan (r2) = 0,264. Hal ini berarti
Makin tinggi hasil produksi berarti semakin
sumbangan efektif stres kerja terhadap
tinggi produktivitas seorang karyawan.
produktivitas kerja sebesar 26,4%, artinya
Adapun kriteria skor penilaian produktivitas
masih terdapat 73,6% faktor-faktor lain
kerja
yang mempengaruhi produktivitas kerja
tentang
hasil
produksi
yang digunakan CV. Mediatama
besar
peran
atau
kontribusi
Surakarta sebagai berikut:
selain
a. Skor di atas 100 kategori tinggi
lingkungan kerja, pendidikan, pengalaman,
b. Skor 86 sampai 99 kategori sedang
upah, usia dan kondisi fisik.
c. Skor di bawah 86 kategori rendah.
variabel
stres
kerja,
misalnya
Berdasarkan hasil analisis diketahui
variabel stres kerja mempunyai rerata
empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik
Metode Analisis Data
Perhitungan analisis menggunakan
sebesar 92,5 yang berarti stres kerja pada
teknik korelasi Product Moment
subjek penelitian tergolong sedang.
Variabel
Hasil Analisis Dan Pembahasan
produktivitas
kerja
diketahui rerata empirik sebesar 87,64
Analisis Data
9
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
berarti produktivitas kerja
Neti Edyun
Saputri
mengalami gangguan fisik maupun psikis
pada subjek
seperti : menjadi sakit, menolak untuk
penelitian tergolong sedang.
bekerja dan lain-lain. Stres pada keadaan ini
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
akan merugikan perusahaan karena akan
perhitungan
mempengaruhi produktivitas kerja
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
pegawai, menimbulkan absensi, kecelakaan
-0,514; p = 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut
kerja, dan lain-lain.
menunjukkan ada hubungan negatif yang
Menurunnya
sangat signifikan antara stres kerja dengan
As’ad, 2007) menjelaskan bahwa stres
kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
maka
semakin
merupakan bentuk sikap seseorang terhadap
tinggi
suatu
produktivitas kerja.
Hasil
penelitian
sesuai
kemajuan
menjadi
semakin
tinggi
waktu, bekerja lebih lama untuk memenuhi
pada
order, kondisi lingkungan fisik yang kurang
mendukung,
dan
menurun.karyawan
yang
mengambil
keputusan
menjadi
semacam
tidak
datang,
tidak
ini,karyawan
Pada
monoton,
kerja, dan ditakutkan berdampak buruk
bukan
mau
berdampak
produktivitas
dan perilakunya
menentu.
yang
memungkinkan karyawan mengalami stres
akan
kehilangan kemampuan untuk menghadapi
tantangan
pekerjaan
berulang-ulang dan tidak variatif, hal ini
berlangsung lama, maka produktivitas kerja
cenderung
yang
Beban kerja yang berlebihan, keterdesakan
produktivitas kerja. Jika stres bertambah
terus
kehidupan
bagi kehidupan fisik dan mental seseorang.
(1992) penambahan stres cenderung tidak
menghasilkan
peristiwa
menimbulkan dampak tidak mengenakkan
dengan
pendapat yang dikemukan oleh Anaroga
akan
kerja
diantaranya yaitu stres kerja. Cox (dalam
kerja maka semakin rendah produktivitas
kerja
produktivitas
karyawan dapat disebabkan beberapa faktor,
produktivitas kerja. Semakin tinggi stres
stres
para
kerja
positif
terhadap
sehingga
usaha
pencapaian produktivitas kerja karyawan
situasi
bisa terganggu.
kehilangan
Stres yang dialamikaryawan
semangat kerja. Bila stres bertambah terus
di
tempat kerja dapat berpengaruh negatif
mencapai titik batas, maka kemampuan
terhadap produktivitas kerja pegawai. Stres
kerja mencapai titik “nol”.karyawan dapat
10
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
di tempat kerja setidaknya berasal dari dua
motivasi, umur, jenis kelamin, tingkat
sumber. Pertama, dari sifat pekerjaan itu
pendidikan dan pengalaman.
sendiri yang cenderung rentan terhadap
b. Situasional, yang meliputi faktor fisik
stres seperti tugas customer service yang
bertugas
menangani
complaint
dan
dari
antara
lain
mencakup
kerja,
peraturan dan kondisi perlengkapan
customer. Kedua, dari lingkungan kerjanya
kerja,
seperti hubungan yang tidak harmonis atau
penyinaran, dan kebisingan maupun
konflik
ventilasi.
antar
pegawai,
atau
adanya
gangguan dari warga sekitar lokasi kerja,
c. Sosial
keadaan
dan
lingkungan
organisasi
seperti
antara
lain
dll. Akibat yang timbul dari kondisi diatas
kebijakan perusahaan, jenis latihan dan
adalah munculnya stres kerja yang dialami
pengawasan dan upah.
oleh pegawai. Hal ini mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan
Faktor-faktor
(Jewel dan
Kasijan (2002) ada dua golongan yaitu : a)
Sumbangan efektif menunjukkan
besar
dapat
mempengaruhi produktivitas kerja menurut
Siegall, 1998).
seberapa
yang
kontribusi
meliputi keadaan fisik dan kesehatan,
variabel bebas terhadap variabel tergantung.
kepribadian, bakat, motivasi, dan interest, b)
Dari hasil analisis diketahui koefisien
faktor yang berasal dari luar diri pegawai,
2
determinan (r ) =
peran
atau
faktor yang ada dalam diri karyawan yang
0,264. Hal ini berarti
seperti keadaan alam, iklim, dan pendapat-
sumbangan efektif stres kerja terhadap
pendapat baru atau sistem perundang-
kinerja sebesar
undangan.
26,4%, artinya
masih
terdapat 73,6% faktor-faktor lain yang
Berdasarkan hasil analisis diketahui
mempengaruhi kinerja selain variabel stres
variabel stres kerja mempunyai rerata
kerja. Seperti dikemukakan Cormick dan
empirik sebesar 75,69 dan rerata hipotetik
Tiffin (Widhiastuti, 2002) faktor-faktor
sebesar 92,5 yang berarti stres kerja pada
yang mempengaruhi kinerja di antaranya
subjek penelitian tergolong sedang. Kondisi
adalah:
sedang di sini dapat diartikan bahwa hanya
a. Individual, yang meliputi sifat-sifat
sebagian subjek
fisik, sifat-sifat pribadi, minat ataupun
mengalami gejala-gejala
seperti yang terdapat dalam stres kerja yaitu
11
Neti Edyun
Saputri
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
gejala subjektif, gejala perilaku, gejala
kognitif,
gejala
fisiologis,
keorganisasian.
dan
Adapun
4.
gejala
Produktivitas
kerja
subjek
penelitian tergolong sedang, nilai rerata
variabel
empirik sebesar 87,64.
produktivitas kerja diketahui rerata empirik
Saran
sebesar 87,64 berarti produktivitas kerja
Bagi
peneliti
lain
diharapkan
pada subjek penelitian tergolong sedang.
memperhatikan
Kondisi
mempengaruhi produktivitas kerja
sedang
di
sini
dapat
faktor-faktor
lain
yang
selain
diinterpretasikan bahwa produktivitas kerja
variabel stres kerja. Hal ini mengingat
subjek
sumbangan efektif stres kerja terhadap
penelitian
belum
maksimal,
sehingga perlu ditingkatkan lagi.
produktivitas kerja hanya sebesar 26,4%,
artinya masih terdapat 73,6% faktor-faktor
KESIMPULAN DAN SARAN
lain yang mempengaruhi produktivitas kerja
Kesimpulan
selain
1. Ada hubungan negatif yang
variabel
stres
kerja,
misalnya
misalnya lingkungan kerja, pendidikan,
sangat signifikan antara stres kerja dengan
pengalaman, upah, usia dan kondisi fisik.
produktivitas kerja. Semakin tinggi stres
DAFTAR PUSTAKA
kerja maka semakin rendah produktivitas
Anoraga,P .1992. Psikologi kerja. Jakarta:
Rineka Cipta.
kerja, begitu sebaliknya semakin rendah
stres
kerja
produktivitas
maka
kerja.
semakin
Nilai
tinggi
korelasi
_________ .2009. Manajemen Sumber
Daya
Manusia
Perusahaan.
Bandung
:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
(r)
sebesar –0,514; p= 0,000 (p < 0,01).
2.
Sumbangan efektif stres kerja
terhadap produktivitas kerja sebesar 26,4%,
As’ad, M. 1999. Psikologi Industri Seri
Ilmu Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : Liberty.
artinya masih terdapat 73,6% faktor lain
yang mempengaruhi produktivitas kerja
Athar, S. 1995. Bagaimana Jika Stress
Menyerang. Jakarta : Prestasi
Utama.
selain stres kerja.
3. Stres kerja subjek tergolong
sedang, nilai rerata empirik sebesar 75,69
dan rerata hipotetik sebesar 92,5.
12
Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Neti Edyun
Saputri
Braham. 1990. Gejala Stres. Anima.. No 48
. Volume xii, Juli-Sept 1997.
Indonesian Psychological journal
Wexley & Yukl, G.A, 1997. Perilaku
Organisasi
dan
Psikologi
Personalia. Jakarta: Rineka Cipta.
Mengenal
dan
Stres. Jakarta :
Wijono, S. 2010. Psikologi Industri dan
Organisasi: dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana.
Brecht,
G.
2000.
Menanggulangi
Prenhallindo.
Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan
Motivasi: Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Yuliasesti. 2001 . Kontribusi Stres Pada
Produktivitas Kerja. Anima. No. 4.
Volume 16: 360-371. Indonesian
Psychological journal.
Jewell L.N & Siegall M. 2008. Psikologi
Industri Organisasi Modern Edisi
2. (terjemahan Pudjaatmaka &
Meitasari). Jakarta : Arcan.
Widhiastuti, H. 2002. Studi Meta-Analisis
tentang Hubungan antara Stres
Kerja dengan Prestasi Kerja.
Jurnal
Psikologi.
No.1
Th.XXVIII. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.
Manullang. 2000. Manajemen Personalia.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Munandar, S.A. 2001. Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta : UI –
Press.
Kasijan, Z. 2002. Psikologi Pendidikan.
Surabaya : PT. Bina Ilmu.
Ranupandoyo, H. 1989. Manajemen
Personalia.
Edisi
Ketiga.
Yogyakarta : Liberty.
Ravianto.
1985.
Produktivitas
dan
Manajemen. Seri: IV. Jakarta:
Lembaga Sarana Informasi Usaha
dan Produktivitas.
Rosidah, S. 2010. Hubungan antara Stres
Kerja dengan Prestasi Kerja.
Skripsi
(tidak
diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.
Jakarta: CV. Haji Masagung.
Sinungan, M. 1997. Produktivitas Apa Dan
Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.
13