STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA : Studi Pada Outlet Kebab Buah Si Babah Cabang Sukabumi.

(1)

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA

( Studi pada Outlet Kebab Buah Si Babah Cabang Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh Anisa Yuliyasti

0901079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

STUDI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA

(Studi Pada Outlet Kebab Buah Si Babah Cabang Sukabumi)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MM NIP. 19550917 198002 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pedidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada pada penulis

Anisa Yuliyasti NIM. 0901079


(3)

Oleh Anisa Yuliyasti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Anisa Yuliyasti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

ABSTRAK

Anisa Yuliyasti, 091079, Studi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha (Studi Pada Outlet Kebab Buah Si Babah Cabang Sukabumi). Di bawah bimbingan Dr. H Syamsul Hadi Senen, MM

Kondisi ekonomi global nampaknya masih belum pulih sepenuhnya dari krisis. Kelemahan ini, tentunya akan berpengaruh pada ekonomi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia harus aktif mencari cara untuk tidak semakin terpuruk oleh hempasan ekonomi global. (Sumber : http://economy.okezone.com. Akses Sabtu, 10 Agustus 2013, 18:07 WIB)

Kebab Buah Si Babah merupakan salah satu usaha jasa yang bergerak dalam bidang makanan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada Kebab Buah Si Babah, 2) Konsep kepribadian wi

rausaha pemilik Kebab Buah Si Babah, 3) Konsep hubungan wirausaha pada Kebab Buah Si Babah, 4) Konsep pemasaran yang dilakukan oleh manajemen Kebab Buah Si Babah, 5) Konsep keahlian yang dimiliki oleh pemilik Kebab Buah Si Babah, 6) Konsep keuangan pada Kebab Buah Si Babah,

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian ini ialah pemilik usaha Kebab Buah Si Babah sebagai informan. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode study kasus dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terfokus, wawancara terstruktur, teknik pengumpulan data dengan dokumen, dan triangulasi.

Hasil temuan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1) terdapat faktor-faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada Kebab Buah Si Babah, 2) kepribadian pada pemilik Kebab Buah Si Babah memiliki kekurangan dalam hal kepemimpinan, 3) hubungan yang baik telah pemilik usaha bentuk dengan semua pihak terkait, 4) pemasaran berupa promosi yang dilakukan hanya pada saat awal usaha Kebab Buah Si Babah, 5) keahlian yang dimiliki oleh pemilik Kebab Buah Si Babah hanya Technical competence, Financial competence dan Human relation competence, sedangkan untuk Marketing competence yang dimiliki oleh manajemen Kebab Buah sangat rendah., 6) pengelolaan keuangan dilakukan dengan pengawasan terhadap pemasukan dan pengeluaran yang terjadi selama kegiatan usaha. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai dasar untuk dilakukannya perhatian khusus dari pemilik usaha terhadap faktor-faktor keberhasilan usaha pada Kebab Buah Si Babah.

Kata Kunci: Keberhasilan Usaha : Kepribadian, Pemasaran, Keahlian, Keuangan


(5)

ABSTRAK

Anisa Yuliyasti, 091079, Studi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha (Studi Pada Outlet Kebab Buah Si Babah Cabang Sukabumi). Di bawah bimbingan Dr. H Syamsul Hadi Senen, MM

Global economic condition is seemed not to be fully recovered from crisis. This situation affects to the economic condition in developed country such as Indonesia. Thus, the minister of economy Hatta Rajasa affirmed Indonesia should be proactive to seek some ways, to avoid falling by global economic flows. (Source : http://economy.okezone.com. Access Saturday, August 10, 2013 , 18:07 pm )

Kebab Buah si Babah is one of business in food and beverage. The present study was aimed at depicting factors as follows: (1) factors of success of Kebab Buah si Babah (2) entrepreneurship concept of the owner of Kebab Buah si Babah, (3) relationship concept of the owner of Kebab Buah si Babah, (4) marketing concept of the management of Kebab Buah si Babah, (5) Skill of the owner of Kebab Buah si Babah, (6) and financial concept in Kebab Buah si Babah.

The nature of the study presented is qualitative research. The object of study is the owner of Kebab Buah si Babah, further presented as descriptive study. The study is a case study, which use focused observation, structured interview, document analysis and triangulation as instrumentation.

Present study resulted as follows: (1) there is internal factors affecting the success of Kebab Buah si Babah, (2) the owner of Kebab Buah si Babah lacks of leadership, (3) a good relationship has been established since the business begun, (4) promotion as marketing is only done at the moment of the business begun, (5) skill owned by the owner of Kebab Buah si Babah are only technical competence, financial competence, and human relation competence. Meanwhile, the marketing competence owned by the management of Kebab Buah si Babah is very low, and (6) financial management is done with supervision on debt and credit during the business operation. The results of this study are further recommended as a suggestion to the owner toward the factors of success of Kebab Buah si Baba.

Keywords : Business Success : Personality, Marketing, Relationship, Competence, Financial


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Rumusan Masalah ... 11

1.4 Tujuan Penelitian ... 12

1.5 Kegunaan Penelitian... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 14

2.1 Konsep Kewirausahaan ... 14

2.2 Konsep Keberhasilan Usaha ... 22

2.2.1 Konsep Keberhasilan Usaha ... 22

2.2.2 Definisi Keberhasilan Usaha ... 25

2.2.3 Dimensi Keberhasilan Usaha ... 27

2.2.4 Indikator Keberhasilan Usaha ... 33 2.2.5 Keterkaitan Kewirausahaan Terhadap Faktor-Faktor


(7)

2.2.6 Orisinalitas Penelitian ... 40

2.3 Kerangka Pemikiran ... 43

2.4 Hipotesis ... 51

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 52

3.1 Objek Penelitian ... 52

3.2 Metode Penelitian ... 52

3.2.1 Tahapan Penelitian ... 56

3.2.2 Populasi dan Sampel ... 58

3.2.3 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.2.4 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 65

3.2.5 Teknik Analisis Data ... 66

3.2.6 Jadwal Waktu Penelitian ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

4.1 Gambaran Umum Kebab Buah Si Babah... 70

4.1.1 Sejarah Singkat Kebab Buah Si Babah ... 70

4.1.2 Profil Usaha Kebab Buah Si Babah ... 73

4.2 Hasil Penelitian ... 75

4.2.1 Aspek Kepribadian ... 76

4.2.2 Aspek Hubungan ... 85

4.2.3 Aspek Pemasaran ... 95

4.2.4 Aspek Keahlian ... 100


(8)

4.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha 113

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

4.3.1 Aspek Kepribadian ... 114

4.3.2 Aspek Hubungan ... 120

4.3.3 Aspek Pemasaran ... 130

4.3.4 Aspek Keahlian ... 136

4.3.5 Aspek Keuangan ... 141

4.3.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha 143 4.4 Implikasi Hasil Penelitian ... 145

4.4.1 Temuan Bersifat Empirik Deskriptif ... 145

4.4.2 Temuan Bersifat Praktis/ Empiris ... 148

4.4.3 Implikasi Penelitian Terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis ... 149

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 153

5.1 Kesimpulan ... 153

5.2 Rekomendasi ... 155

DAFTAR PUSTAKA ... 156 LAMPIRAN


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kondisi ekonomi global nampaknya masih belum pulih sepenuhnya dari krisis. Kelemahan ini, tentunya akan berpengaruh pada ekonomi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia harus aktif mencari cara untuk tidak semakin terpuruk oleh hempasan ekonomi global. (Sumber: http://economy.okezone.com. Akses Sabtu, 10 Agustus 2013, 18:07 WIB)

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal II-2013 hanya naik 5,81 persen secara year on year (YOY), lebih rendah dari pencapaian di kuartal I-2013 sebesar 6,03 persen. Perlambatan tersebut disebabkan beragam faktor, baik menyangkut konsumsi domestik maupun investasi. (Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com. Akses Sabtu, 10 Agutus 2013, 18:15 WIB)

Dari dalam negeri sendiri, turunnya harga-harga komoditas juga dianggap sebagai satu faktor yang paling berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Walaupun mencatatkan pertumbuhan volume ekspor yang masih positif, faktanya tidak cukup kuat untuk menahan akibat dari pelemahan harga komoditas itu sendiri. Sebelumnya, BPS mencatatkan, sepanjang semester I/2013, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan hanya 5,92 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut mengalami perlambatan bila dibanding pertumbuhan ekonomi semester I/2012 yang tercatat


(10)

sebesar 6,3 persen. (Sumber : http://ekbis.sindonews.com. Akses Rabu, 10 Agutus 2013, 18:20 WIB)

Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia menyebabkan bank merevisi target laba pada akhir tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan turun dari 3,3 persen menjadi 3,1 persen. Karena dampak ekonomi global tersebut pemerintah mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 6,3 persen menjadi 5,8-6,2 persen. (Sumber : http://www.republika.co.id. Akses Senin, 12 agustus 13, 20:00 WIB)

Pemerintah mempersiapkan sejumlah langkah respon untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi China yang akan turut menekan ekonomi Indonesia. Selain mempertahankan daya beli masyarakat, pemerintah juga akan terus menekan belanja pemerintah, terutama belanja modal. Proyeksi ekonomi semester II 2013 sudah pasti diwarnai dengan tekanan berat akibat perlambatan ekonomi China. Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2013 sebesar 5,9 persen atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 6,2 persen. (Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com. Akses Senin, 12 Agustus 2013 20 40 WIB)

Salah satu kelemahan perekonomian Indonesia saat ini adalah lemahnya integritas struktur internal perekonomian domestik, terbukti dari timpangnya perimbangan kontribusi atau tanggung jawab antara pemerintah pusat dan daerah. Fokus pengembangan ekonomi daerah yang berorientasi jangka menengah dan panjang akan berpotensi memberikan efek multiplier yang signifikan bagi perekonomian nasional. Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan


(11)

Nasional (Bappenas), potensi kontribusi pembangunan di daerah akan dapat menggerakan 60% perekonomian nasional. Ini sangat signifikan dan peran pembangunan di daerah ini akan sangat menentukan kesuksesan perekonomian negara. Pertumbuhan ekonomi nasional tidak akan maksimal jika kontribusi daerah belum dioptimalkan. Revisi turun pertumbuhan ekonomi saat ini lebih disebabkan perbedaan dalam pengambilan keputusan serta perumusan kebijakan antara pemerintah pusat dengan daerah perihal perimbangan partisipasi serta kontribusi keduanya bagi perekonomian secara agregat. (Sumber : http://www.neraca.co.id. Akses Senin, 12 Agustus 2013 20:54 WIB)

TABEL 1.1

PERANAN WILAYAH/PULAU DALAM PEMBENTUKAN PDB (%)

Wilayah/Pulau 2011 2012 2013

Kuartal I Kuartal II

Sumatra 23,57 23,77 23,92 23,9

Jawa 57,59 57,62 57,83 58,15

Bali dan Nusa

Tenggara 2,55 2,51 2,49 2,5

Kalimantan 9,55 9,3 8,93 8,73

Sulawesi 4,61 4,74 4,7 4,81

Maluku dan Papua 2,13 2,06 2,13 1,91

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

Dari Tabel 1.1 dapat terlihat bahwa Pulau Jawa merupakan propinsi yang memberikan kontribusi PDB terbesar. Struktur perekonomian Indonesia pada kuartal II/2013 masih didominasi kelompok provinsi di Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto 58,15%. Di Jawa, provinsi-provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap perekonomian nasional adalah


(12)

DKI Jakarta 16,5%, Jawa Timur 15,21%, Jawa Barat 14,05% dan Jawa Tengah 8,35% (Sumber : http://www.bisnis-jabar.com. Akses, Jum’at, 16 agustus 2013 13:23 WIB)

Perekonomian Jawa Barat tumbuh sebesar 5,9 persen pada triwulan I/2013 year on year (yoy), ditopang tingginya konsumsi rumah tangga dan ekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat melansir, awal 2013 Jawa Barat berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,9 persen dengan produk domestik regional bruto (PDRB) Rp247,80 triliun. Tumbuh sekitar 1,47 persen dari kinerja pertumbuhan ekonomi triwulan IV/2012. (Sumber : http://ekbis.sindonews.com. Akses Jum’at, 16 Agustus 2013 13:31 WIB).

Pertumbuhan industri makanan dan minuman sepanjang semester I 2013 secara tahunan lebih rendah dibanding proyeksi awal tahun sebesar 7%. Pertumbuhan yang melemah dinilai merupakan dampak dari tren yang terjadi tiap tahun, dimana penjualan pada semester I cenderung lebih rendah dibanding semester II.(Sumber : http://www.indonesiafinancetoday.com. Akses Jum’at, 16 Agustus 2013 13:35 WIB)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang kuartal I-2013, industri makanan dan minuman hanya tumbuh 1,75%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, industri ini mampu tumbuh 8%. Dari sisi volume produksi, pada kuartal I-2013, industri makanan hanya tumbuh 0,3% dan industri minuman 0,08%. Tapi, "Saat ini sudah mulai diperbaiki, sehingga kami berharap di kuartal II-2013, industri makanan dan minuman bisa tumbuh 6%." kata Benny, Direktur


(13)

Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian. (Sumber : http://www.kemenperin.go.id. Akses Jum’at, 16 Agustus 2013 16.30 WIB)

TABEL 1.2

DAFTAR USAHA KEBAB DI INDONESIA No Nama Usaha Tahun Berdiri Jumlah Outlet

1 Kebab Turki 2003 1000

2 Kebab King 2006 450

3 Kebab Arabian 2006 16

4 Kebab Corner 2007 400

5 Kebab Kebudd 2011 10

6 Kebab Buah Si Babah 2012 17

Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Berdasarkan Tabel 1.2 di Indonesia terdapat enam usaha kebab. Dari keenam usaha tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dalam hal pengembangan usaha. Berbeda dengan kebab lainnya kebab Buah Si Babah hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia sebagai inovasi camilan kebab yang berisi buah-buahan segar dalam varian menunya.

Kebab ini merupakan inovasi yang dibuat oleh Mahasiswa IPB Riza Suwandira. Ia membuat kebab yang awalnya makanan berat menjadi camilan yang sehat, bergizi dan unik. Kebab buah Si Babah hasil kreasi mahasiswa IPB telah diperkenalkan Juni lalu sebagai sebuah kampanye mencintai buah lokal Indonesia. (Sumber: http://www.aktual.com. Akses 15 Februari 2013, 13:00 WIB) Kebab Buah Si Babah memiliki harapan untuk menjadi bisnis profesional dan menjadi waralaba terkemuka di Indonesia serta dapat mendunia. Dan dapat terus memberi kebermanfaatan dan keberkahan bagi masyarakat.


(14)

Adapun perkembangan pendapatan Kebab Buah Si Babah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 1.3

PERKEMBANGAN PENDAPATAN OUTLET KEBAB BUAH SI BABAH PERIODE MARET 2012 – FEBRUARI 2013

Bulan Jumlah Pendapatan (Rp) Pertumbuhan

Maret 2012 4.034.000 -

April 2012 8.070.000 1,00

Mei 2012 15.290.000 0,89

Juni 2012 42.613.000 1,79

Juli 2012 52.035.000 0,22

Agustus 2012 54.243.000 0,04

September 2012 63.857.000 0,18

Oktober 2012 63.097.000 -0,01

Nopember 2012 60.387.000 -0,04

Desember 2012 56.228.000 -0,07

Januari 2013 47.294.000 -0,16

Februari 2013 30.326.000 -0,36

Sumber : Diolah dari laporan keuangan Kebab Buah Si Babah

Penurunan pendapatan Kebab Buah Si Babah selama 4 bulan terakhir dapat terlihat pada gambar dibawah ini :

Sumber : Diolah dari laporan keuangan Kebab Buah Si Babah GAMBAR 1.1

PERKEMBANGAN PENDAPATAN KEBAB BUAH SI BABAH

Rp10.000.000 Rp20.000.000 Rp30.000.000 Rp40.000.000 Rp50.000.000 Rp60.000.000 Rp70.000.000


(15)

Dari data diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Kebab Buah Si Babah adalah perkembangan pendapatan yang cenderung mengalami penurunan. Meskipun pada bulan Juni sampai bulan Oktober sempat mengalami kenaikan yang tinggi. Namun pada bulan Desember sampai bulan Februari pertumbuhannya selalu negatif. Hal ini akan berakibat pada terhambatnya pencapaian harapan.

Menurut pemilik Si Babah adapun faktor yang mempengaruhi pendapatan. Menurut dia lokasi outlet sangat berpengrauh dalam menentukan besarnya pendapatan. Seperti outlet pertama yang ada di Kampus Dalam IPB Dramaga, rata-rata omzet Rp500.000 dengan konsumen berasal dari kalangan mahasiswa dan umum.(Sumber: http://www.inilah.com . Akses 17 Februari 2013).

1.4

PERTUMBUHAN LABA KEBAB BUAH SI BABAH PERIODE MARET 2012 – FEBRUARI 2013

Bulan Laba Total

(Rp)

Pertumbuhan (%)

Maret 2012 -410.340 -

April 2012 472.500 -2,15

Mei 2012 2.744.120 4,81

Juni 2012 3.538.751 0,29

Juli 2012 2.511.630 -0,29

Agustus 2012 4.556.470 0,81

September 2012 7.018.900 0,54

Oktober 2012 2.911.210 -0,59

Nopember 2012 -3.724.290 -2,28

Desember 2012 -23.284.420 5,25

Januari 2013 566.380 -1,02

Februari 2013 7.191.450 11,70

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan Kebab Si Babah

Penurunan laba usaha Kebab Buah Si Babah dalam 5 bulan terakhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(16)

Sumber: Laporan Keuangan Kebab Buah Si Babah GAMBAR 1.2

PERKEMBANGAN LABA KEBAB BUAH SI BABAH

Berdasarkan Gambar 1.2 Kebab Buah Si Babah mengalami penurunan laba yang signifikan pada bulan November Tahun 2012 dan Desember Tahun 2012. Penurunan laba ini disebabkan karena ada beberapa investror yang menarik kembali uangnya sebelum usaha berjalan. Selain itu ada beberapa outlet yang tutup karena kurangnya tenaga kerja.

Penurunan pendapatan yang berpengaruh pada penurunan laba juga dipengaruhi karena jumlah outlet yang aktif. Hal ini disebabkan karena ada beberapa outlet yang tutup dalam beberapa waktu. Berikut data mengenai pertumbuhan jumlah outlet Kebab Buah Si Babah :

TABEL 1.5

PERTUMBUHAN OUTLET KEBAB BUAH SI BABAH PERIODE MARET 2012 – FEBRUARI 2013

Bulan Jumlah Outlet Pertumbuhan (%)

Maret 2012 1 -

April 2012 1 0,00

Mei 2012 2 1,00

Juni 2012 4 1,00

Juli 2012 6 0,50

-25.000.000 -20.000.000 -15.000.000 -10.000.000 -5.000.000 0 5.000.000 10.000.000


(17)

Bulan Jumlah Outlet Pertumbuhan (%)

Agustus 2012 7 0,17

September 2012 9 0,29

Oktober 2012 9 0,00

Nopember 2012 10 0,11

Desember 2012 9 -0,10

Januari 2013 7 -0,22

Februari 2013 7 0,00

Sumber : Laporan Keuangan Kebab Buah Si Babah

GAMBAR 1.3

PERKEMBANGAN OUTLET KEBAB BUAH SI BABAH

Sampai saat ini Kebab Buah Si Babah terus melakukan perbaikan untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi. Adapun strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan membentuk tim yang dapat menunjang pencapain tujuan Kebab Buah Si Babah. Selain itu sampai saat ini Si Babah juga melakukan perbaikan aspek manajemen.

Menurut Albert Widjaja (Suryana, 2011:168) “Laba perusahaan masih

merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran keberhasilan usaha”. Jadi, dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan usaha suatu perusahaan adalah laba. Menurut keterangan beberapa ahli dijelaskan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha adalah persaingan. Kekuatan modal, penguasaan teknologi, manajemen dan perilaku kewirausahaan. Selain itu Rr.

0 5 10 15 Ma re t… A P R IL 2 0 1 2 Me i 2 0 1 2 Ju n i 2 0 1 2 Ju li 2 0 1 2 Ag us tu s… SE PT EM B… O kt ob er … N op e b… De se be … Ja ua ri… Fe br ua ri…

Jumlah Outlet Kebab Buah Si Babah

Jumlah Outlet Kebab Buah Si Babah


(18)

Gunari Budiretnowati (2007:10) menyatakan “keberhasilan usaha yang

diindikasikan dari; a) Peningkatan nilai tambahan atas bahan baku yang digunakan; b) efisiensi penggunaan modal dan; c) laba yang diperoleh. Henry Faizal Noor (2008:397) mengemukakan, keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba, adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.

Laba suatu usaha tergantung dari bagaimana kemampuan pemilik dalam mengelola usahanya. Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka perlu dilakukan mengenai penelitian mengenai “Studi Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha (Studi Pada Outlet Kebab Buah Si Babah Cabang Sukabumi )”.

1.2. Identifikasi Masalah

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Indikator keberhasilan usaha dapat dilihat dari peningkatan pendapatan, laba, dan cabang usaha.

Keberhasilan usaha diidentikan dengan perkembangan perusahaan. Istilah itu diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan. Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahan jumlah karyawan, peningkatan omzet penjualan dan lain-lain. (Ressa Andari, 2011 : 21).


(19)

Salah satu faktor yang mendukung pencapaian keberhasilan usaha adalah kemampuan manajerial dari pemilik usaha tersebut. Manajemen merupakan faktor penting dalam pencapaian suatu tujuan. Manajemen mencakup semua aspek yang berkaitan dengan sumber daya.

Kebab Buah Si Babah merupakan salah satu industi makanan dengan produk unggulan berupa kebab buah. Dalam empat bulan terakhir terhitung sejak November Tahun 2012 sampai Februari 2013 Si Babah mengalami penurunan pendapatan yang berdampak pada penurunan laba. Berdasarkan data yang didapat permasalahan Kebab Buah Si Babah disebabkan karena lemahnya manajemen dari pihak Kebab Buah Si Babah. Untuk menghadapi permasalahn yang terjadi Si Babah terus melakukan perbaikan manajemen agar mencapai keberhasilan usaha.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran mengenai kepribadian wirausaha pada pemilik Kebab Buah Si Babah.

2. Bagaimana gambaran mengenai hubungan wirausaha pada Kebab Buah Si Babah.

3. Bagaimana gambaran mengenai pemasaran yang dilakukan oleh Kebab Buah Si Babah.

4. Bagaimana gambaran mengenai keahlian wirausaha yang dimiliki oleh manajemen Kebab Buah Si Babah.

5. Bagaimana gambaran mengenai keuangan pada usaha Kebab Buah Si Babah.


(20)

6. Bagaimana gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada Kebab Buah Si Babah.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka penulis merumuskan tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh temuan mengenai kepribadian wirausaha pada pemilik Kebab Buah Si Babah.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai hubungan wirausaha pada Kebab Buah Si Babah.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai pemasaran yang dilakukan oleh Kebab Buah Si Babah.

4. Untuk memperoleh temuan mengenai keahlian wirausaha yang dimiliki oleh manajemen Kebab Buah Si Babah.

5. Untuk memperoleh temuan mengenai keuangan pada usaha kebab Buah Si Babah.

6. Untuk memperoleh temuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha, Pada Kebab Buah Si Babah.

1.5. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis dan praktik sebagai berikut :


(21)

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi sebuah sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu kewirausahaan khususnya tentang pengembangan usaha serta dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan kewirausahaan.

2. Kegunaan Praktis

1) Bagi Kebab Buah Si Babah

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi manajemen Kebab Buah Si Babah dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.

2) Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai kewirausahaan serta dapat mengetahui aplikasi pelaksanaan manajemen usaha.


(22)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Outlet Kebab Buah Si Babah yang berada dikawasan Cibadak, Sukabumi. Objek ini dipilih karena pada objek ini sedang mengalami permasalahan dalam pengembangan usahanya. Selain itu, penelitian ini perlu dilakukan agar dapat membantu usaha Kebab Buah Si Babah dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.

Pertimbangan praktis juga menjadi dasar pemilihan objek penelitian ini. Peneliti telah mengetahui perkembangan kondisi Kebab Buah Si Babah sampai saat ini. Kemudian peneliti telah memiliki gaining entru dan rapport yaitu hubungan yang ditandai oleh kesesuaian, kesepakatan, persetujuan, dan kedekatan antara peneliti dengan yang diteliti (Alwasilah, 2003:144).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian pada umumnya membahas bagaimana penelitian dilakukan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha Kebab Buah Si Babah. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan


(23)

data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2012:1).

Pendekatan kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (naturalistik). Hasil yang diharpakan dari penelitian ini lebih menekankan makna dari setiap variabel yang diteliti. Adapun pendekatan kualitatif yang digunakan adalah dengan metode deskriptif dan studi kasus.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena penelitian ini memusatkan perhatian kepada masalah aktual yang terjadi pada saat berlangsungnya penelitian. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuat deskripsi, yaitu gambaran secara sistematis, faktual dan akurat berdasarkan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, dalam penelitian ini informasi yang digali berkenaan dengan kondisi, peristiwa, dan gejala yang ada pada saat penelitian.

Berkenaan dengan studi kasus, Faisal (2001:22) menyatakan bahwa : Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahnya kepada satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendalam, mendetail, dan komperehensif. Studi kasus bisa dilakukan terhadap individu dan bisa juga dilakukan terhadap kelompok.

Selanjutnya, Nasution (2003:5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, interaksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran tentang dunia sekitarnya. Guba dan Lincoln (1985:39-43) dalam Alwasilah (2003:104-107) membahas secara rinci 14 karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :

1. Latar ilmiah. Secara ontologis suatu objek harus dilihat dalam konteksnya yang alamiah.


(24)

2. Manusia (peneliti) sebagai instrumen.

3. Pemanfaatan pengetahuan non-proposisional. Peneliti naturalistis melegitimasi penggunaan intuisi, perasaan, firasat, dan pengetahuan lain yang tak terbahaskan (tacit knowledge) selain pengetahuan proposisional (proposisional knowledge) karena pengetahuan jenis pertama itu banyak dipergunakan dalam proses interaksi antara peneliti dengan responden.

4. Menggunakan metode-metode kualitatif.

5. Sampel purposif bukan sampel acak atau representatif, karena peneliti ingin meningkatkan cakupan dan jarak data yang dicari demi mendapatkan realitas yang berbagi-bagi, sehingga segala temuan akan terlandaskan secara lebih mantap karena prosesnya melibatkan kondisi dan nilai local yang semuanya saling mempengaruhi.

6. Analisis data secara induktif.

7. Teori dilandaskan pada data lapangan.

8. Desain penelitian mancuat secara alamiah, bukan dibangun di awal penelitian.

9. Hasil penelitian berdasarkan negoisasi.

10.Cara pelaporan kasus, sehingga mudah diadaptasikan terhadap deskripsi realtitas dilapangan.

11.Interpretasi idiografik. Data yang terkumpul termasuk kesimpulannya akan diberi tafsir secara idiografik, yaitu secara kasus, khusus, dan


(25)

kontekstual, tidak secara nomotetis, yakni berdasarkan hukum-hukum generalisasi.

12.Aplikasi tentatif.

13.Batas penelitian ditentukan fokus

14.Keterpercayaan terhadap kriteria khusus, seperti internal validity, external validity, reability, dan objectivity.

Pada penelitian ini, suatu kelompok yang diteliti, permasalahannya ditelaah secara komperehensif, mendetail, dan mendalam. Variabel penelitian ditelaah dan ditelusuri, kemudian dicari hubungan antarvariabel yang ada. Pengamatan yang dilakukan pada seluruh aspek yang terkait dengan objek penelitian. Oleh karena itu, fenomena yang terjadi dicermati secara keseluruhan, kontekstual, dan dengan kekuatan penuh.

Pendekatan kualitatif lebih berkosentrasi pada penetapan fokus penelitian dari pada penyusunan desain yang terstruktur. Dengan penetapan fokus yang jelas dan mantap, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data mana yang akan dikumpulkan dan mana yang tidak perlu dijamah atau mana yang akan dibuang (Meleong,2001:63). Fokus penelitian muncul pada saat merumuskan judul dan masalah penelitian serta pada saat melakukan kajian pustaka.

Pendekatan kualitatif dianggap sesuai untuk permasalahan ini dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :


(26)

2. Penelitian dilakukan secara intensif di mana peneliti mengikuti perkembangan yang terjadi dilapangan.

3. Instrumen utama penelitan adalah peneliti.

4. Pertanyaan penelitian banyak dikembangkan selama penelitian berlangsung.

5. Wawancara dilakukan secara terbuka baik formal maupun informal. 6. Dipergunakan berbagai teknik pengumpulan data serta analisis data

hasil penelitian.

7. Proses penelitian dilakukan secara alami, sesuai keadaan yang terjadi dilapangan.

8. Kesimpulan penelitian merupakan hasil dari temuan antara peneliti dengan pihak terkait dalam penelitian.

3.2.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap seperti yang dikemukan oleh Nasution (2003:33), yaitu : (1) Tahap orientasi, (2), Tahap eksplorasi, dan (3) Tahap member check.

3.2.1.1 Tahap Orientasi

Tahap ini merupakan studi pendahuluan dengan tujuan memperoleh informasi yang seluas-luasnya mengenai hal-hal yang bersifat umum yang berkenaan dengan masalah penelitian. Pada tahap ini, penulis menciptakan hubungan yang baik dengan responden penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk


(27)

menemukan permasalahan yang terjadi, berdiskusi dengan pihak terkait maupun melalui studi kepustakaan. Selanjutnya, penulis menetapkan subjek penelitian, mencari dan menetapkan instrumen penelitian, serta menetapkan metode analisis data.

3.2.1.2 Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi merupakan tahap mengumpulkan data. Kegiatan yang dilakuka sudah mengarah kepada hal-hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan fokus masalah. Informasi yang dikumpulkan tidak lagi bersifat umum, melainkan sudah lebih mengarah pada variabel yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan prinsip penelitian kualitatif, yaitu berusaha memahami makna dari fenomena yang terjadi. Dengan demikian penekanannya terletak pada pemahaman yang timbul dari tafsiran terhadap interaksi, perilaku, dan peristiwa.

Dalam tahap ini, wawancara dengan responden dan observasi dilakukan secara terarah dan fokus. Dengan kata lain pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada responden diarahkan pada fokus penelitian. Selain wawancara penulis juga melakukan observasi lapangan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Kegiatan eksplorasi dilakukan untuk menggambarkan dan menjelaskan data yang diperoleh pada tahap orientasi agar dalam tahap selanjutnya lebih terarah pada hal-hal yang menjadi fokus penelitian.


(28)

3.2.1.3 Tahap Member Check

Member Check dilakukan untuk mengecek kebenaran data yang diberikan, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya. Menurut Nasution (2003:112) data itu harus diakui dan diterima kebenarannya oleh sumber informasi, dan selanjutnya data tersebut juga harus dibenarkan oleh sumber data atau informan lain.

Pengecekan data dalam tahap ini dilakukan dengan cara a.) mengkonfirmasikan kembali hasil (data) kepada semua sumber data, b.) meminta hasil koreksi yang telah dicatat pada saat observasi, c.) melakukan triangulasi dengan pihak-pihak yang relevan.

Pada tahap ini, data yang terkumpul dirangkum dan didiskusikan lagi dengan sumber-sumber data yang relevan untuk mengecek kebenarannya.

3.2.2 Populasi dan Sampel

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, kerana penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiaannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari (Sugiyono, 2012:50). Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha Kebab Buah Si Babah.

Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.


(29)

Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mengahasilkan teori (Sugiyono, 2012:50). Sampel dalam penelitian ini yang merupakan informan adalah pemilik Kebab Buah Si Babah.

Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi yang diteliti (Sugiyono, 2012:54).

3.2.3 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan (Sugiyono, 2012:59).


(30)

Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2012:52). Peneliti kualilatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2012:60).

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi (Sugiyono, 2012:63).

Teknik pengumpulan data dalam penilitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi :

1. Observasi Terfokus

Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu (Sugiyono, 2012:70). Observasi terfokus dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan mini tour observation pada outlet sukabumi.

2. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen


(31)

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan (Sugiyono, 2012:73). Wawancara terstruktur dalam penelitian dilakukan dengan membuat instrumen wawancara yang mengacu pada operasionalisasi variabel yang terdapat Tabel 3.1 dibawah ini :

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Dimensi Kepribadian

Indikator Pertanyaan

Kreativitas Darimana ide Kebab Buah Si Babah pertama kali muncul ? Disiplin ilmu Bagaimana cara anda memanfaatkan peluang usaha yang

ada disekitar anda ? Kepercayaan diri

Apakah anda memiliki keyakinan yang kuat bahwa dengan kemampuan yang anda miliki Kebab Buah Si Babah dapat berhasil ?

Motivasi Apakah anda berorientai pada tugas dan hasil atas usaha yang anda lakukan saat ini ?

Motivasi Apakah anda memiliki perspektif ke depan atas usaha yang anda jalankan saat ini ?

Keberanian

menghadapi risiko

Apakah anda memiliki keberanian dalam menghadapi risiko usaha yang ada ?

Keberanian

menghadapi risiko Bagaimana cara anda menghadapi risiko yang ada ? Komitmen Bagaimana cara anda menjaga komitmen terhadap usaha

yang anda jalankan ?

Kepemimpinan Apakah anda memiliki jiwa kepimimpinan dalam menjalankan usaha Kebab Buah Si Babah ini ? Kepercayaan diri Apakah anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap

keberhasilan usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Motivasi Apa motivasi utama anda dalam menjalankan usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Dimensi Hubungan

Indikator Pertanyaan

Komunikasi Bagaimana cara anda menjalin komunikasi dan hubungan dengan karyawan ?


(32)

Manajerial Bagaimana cara anda menyusun perencanaan tenaga kerja ?

Manajerial Bagaimana cara anda melakukan seleksi karyawan ? Manajerial Kriteria apa yang anda tetapkan dalam memilih dan

menentukan karyawan ?

Manajerial Pelatihan dan pengembangan apa yang anda berikan untuk mengembangkan potensi karyawan anda ?

Manajerial Apakah anda memberikan kesempatan kepada karyawan untuk dapat mengembangkan karirnya ?

Manajerial Bagaimana cara anda memberikan kebijakan kompensi ? Manajerial Selain kompensasi, apakah anda memberikan

kesejahteraan dalam bentuk yang lain ?

Manajerial Kebijakan pemutusan hubungan kerja seperti apa yang anda terapkan ?

Komunikasi Bagaimana cara anda menjalin komunikasi dan hubungan dengan pemasok ?

Komunikasi Bagaimana cara anda menjalin komunikasi dan hubungan dengan konsumen ?

Kepemimpinan Bagaimana cara anda memimpin usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Komunikasi Bagaimana cara anda memberikan motivasi kepada para karyawan ?

Manajerial dan kepemimpinan

Bagaimana cara anda melaksanakan dan mengarahkan karyawan agar mencapai tujuan usaha ?

Manajerial Bagaimana cara anda mengelola manajemen usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Manajerial Bagaimana cara anda menyusun perencanaan usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Manajerial Bagaimana cara anda membagi tugas dan pekerjaan dalam menjalankan usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Manajerial dan kepemimpinan

Bagaimana usaha anda untuk menjaga kelancaran usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Kepemimpinan Bagaimana cara anda mengawasi dan mengevaluasi usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Dimensi Pemasaran

Indikator Pertanyaan

Product Bagaimana cara anda menciptakan produk yang berkualitas ?


(33)

Price Bagaimana cara anda menentukan harga produk Kebab Buah Si Babah ini ?

Place Bagaimana cara anda menentukan lokasi usaha ? Promotion

Bagaimana cara anda mengiklankan dan mempromosikan Kebab Buah Si Babah, sehingga masyarakat dapat

mengenalnya ? Dimensi Keahlian

Indikator Pertanyaan

Penentuan tujuan usaha

Apa tujuan anda menjalankan usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Perencanaan usaha Bagaimana cara anda menyusun perencanaan agar tujuan yang telah dirancang dapat tercapai ?

Penjadwalan kegiatan usaha

Bagaimana cara anda menyusun jadwal kegiatan usaha Kebab Buah Si Babah agar kegiatan usaha dapat berjalan secara efektif dan efisien ?

Pengelolaan usaha Bagaimana cara anda mengelola usaha Kebab Buah Si Babah ini ?

Penentuan tujuan usaha

Apa tujuan Kebab Buah Si Babah untuk jangka waktu kedepan?

Dimensi Keuangan

Indikator Pertanyaan

Pengeloalaan

keuangan Dari mana sumber modal usaha anda dapatkan? Pengeloalaan

keuangan Dari mana pemasukan yang anda peroleh ? Pengeloalaan

keuangan

Bagaimana cara anda meningkatkan pemasukan usaha anda ?

Pengeloalaan keuangan

Bagaimana cara anda mengatur dan mengawasi pemasukan dan pengeluaran usaha anda?

Pengeloalaan keuangan

Bagaimana cara anda dalam mengelola masalah keuangan usaha anda ?

Pengeloalaan

keuangan Berapa omset yang didapat anda dari setiap outlet ? Pengeloalaan


(34)

3. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012:82). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dokumen langsung dari perusahaan berupa laporan keuangan dan laporan kegiatan usaha. Selain data dari perusahaan langsung dari perusahaan penulis juga mengumpulkan data lain berupa berita-berita yang berkaitan dengan kegian usaha.

4. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2012:83). Triangulasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah tiangulasi teori.

Triangulasi teori menurut Mohamad Ali (2011:243) mengandung makna bahwa :

suatu fakta empiris hasil investigasi divalidasi dengan beberapa teori dan harus memimiliki kebenaran dalam teori tersebut. Dasar


(35)

pemikirannya adalah apa amaknanya dan apa yang dapat diperbuat jika suatu fakta tertentu bisa konsisten dengan dua teori atau lebih.

Triangulasi teori dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara teori mengenai faktor-faktor keberhasilan usaha dengan kondisi yang terjadi pada usaha Kebab Buah Si Babah.

3.2.4 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2012:119). Pengertian realibilitas dalam penelitian kuantitatif, berbeda dengan realibilitas dalam penelitian kualitatif. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula (Sugiyono, 2012:120).

Jadi uji keabasahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (realibilitas), dan confirmability (obyektivitas) (Sugiyono, 2012:121). Validitas internal dalam penelitian ini dengan menggunakan data yang didapat secara langsung dari dalam perusahaan. Kemudian validitas eksternal dalam penelitian dengan menggunakan data yang didapat dari berita-berita dimedia. Sedangkan untuk realibilitas dalam penelitian dengan membandingkan antara data yang didapat dari berita-berita dimedia dengan data yang didapat secara langsung. Selanjutnya objektivitas dalam penelitian ini adalah kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang dilakukan.


(36)

3.2.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2012:87). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai diapangan. (Sugiyono,2012:89).

Penelitian ini menggunakan format studi kasus terhadap peristiwa yang terjadi, sehingga data diolah secara kualitatif. Faisal (2001:255) menyebutkan bahwa analisis kualitatif fokusnya pada penunjukkan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing, dan seringkali melikukiskannya dengan kata-kara daripada dalam angka.

Untuk maksud tersebut, maka data perlu disusun ke dalam pola, kategori, fokus, tema atau pokok permasalahan tertentu. Oleh karena itu, setiap catatan harian yang dihasilkan dalam pengumpulan data direduksi dan dimasukkan ke dalam pola, kategori, atau tema tertentu yang sesuai. Reduksi data dilakukan dengan menelaah kembali seluruh catatan yang dipeloreh dari hasil wawancara, pengamatan, dan studi dokumentasi.

Selain reduksi, dilalukan juga display data, yaitu hal-hal pokok atau penting dirangkum dalam susunan yang lebih sistematis sehingga mudah diketahui tema atau polanya. Dan akhirnya, peneliti dapat menarik kesimpulan-kesimpulan dari hasil pemahaman dan pengertian serta melakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang ditarik.


(37)

Proses pengumpulan data, reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan bukan sesuatu yang berlangsung secara linier, melainkan merupakan suatu siklus yang interaktif. Seperti digambarkan Faisal (2001:256) berikut ini :

Gambar 3.1

Proses Pengolahan Data Kualitatif

Sementara itu, Alwasilah (2003:166) menyebutkan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif itu melibatkan proses (1) pengenalan dan pemisahan pendapat sendiri dengan pendapat orang lain dan (2) penataan (ulang) data sesuai dengan berkembangnya penafsiran terhadap data.

Sedangkan menurut Mohamad Ali (2011:414) agar data itu memberi makna, maka analisis data yang dapat dilakukan ditempuh langkah-langkah :

1. Reduksi data

Pada langkah reduksi data, pelaku riset melakukan seleksi data, memfokuskan data pada permasalahan yang dikaji, melakukan upaya penyerderhanaan, melakukan abstraksi, dan melakukan tranformasi. Hal

Pengumpulan Data

Penggambaran Kesimpulan


(38)

ini berarti, dalam menempuh langkah ini pelaku riset memilih-milih mana yang benar-benar data dan mana yang bersifat kesan pribadi, dan kesan-kesan pribadi itu dieleminasi dan proses analisis. Agar data itu memberi makna dan memberi penjelasan tentang permasalahan yang sedang dikaji melalui riset yang dilakukannya, maka data itu perlu difokuskan. Upaya memfokuskan data dilakukan dengan mengacu kepada bingkai kerja teoritis atau bingkai kerja konseptual. Setelah difokuskan, selanjutnya dilakukan penederhanaan, abstraksi dan tranformasi. Ketiga upaya ini saling berkait, yakni data yang difokuskan pada bingkai kerja konseptual itu selanjutnya pilah-pilah ke dalam butir-butir pokok data yang menggambarkan butir-butir karakteristik, butir-butir kegiatan, dan sebagaimana yang menjelaskan tentang fokus permasalahan yang dikaji. 2. Displai Data

Displai data adalah langkah mengorganisasi data dalam suatu tatanan informasi yang padat atau kaya makna, sehingga dapat dengan mudah dibuat kesimpulan. Displai data biasanya dibuat bentuk cerita atau teks. Displai ini disusun dengan sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan pelaku riset dapat menjadikannya sebagai jalan untuk menuju kepada pembuat kesimpulan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Berdasarkan hasil analisis data melalui langkah reduksi data dan displai data, langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dan melakukan


(39)

verifikasi terhadap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan yang dibuat adalah jawaban terhadap masalah riset.

3.2.6 Jadwal Waktu Penelitian

Adapun jadwal waktu penelitian dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut :

TABEL 3.2

JADWAL PENELITIAN

Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Tahap Orientasi (Pralapangan)

Perizinan Penelitian Januari 2013

Persiapan Perlengkapan Penelitian Januari – November 2013

Studi Pendahuluan Januari – Mei 2013

Seminar Proposal Penelitian 31 Juli 2013

Revisi Proposal Penelitian Agustus – September 2013 Tahap Eksplorasi (Lapangan)

Pengumpulan data Oktober – November 2013

Analisis dan Interpretasi Data November – Desember 2013 Member Check

Penarikan Kesimpulan Desember 2013

Penulisan Laporan Penilitian 13 Desember 2013 – Januari 2014

Dari Tabel 3.2 dapat terlihat jadwal kegiatan penilitian yang dilakukan oleh penulis selama melakukan penelitian. Jadwal kegiatan penelitian disusun berdasarkan perencanan dan kegiatan atas penelitian yang dilakukan.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada usaha Kebab Buah Si Babah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada Kebab Buah Si Babah adalah menunjukkan masih adanya kekurangan pada beberapa aspek yang menunjang keberhasilan usaha dalam hal laba usaha. Aspek yang masih memiliki kekurangan diantaranya aspek kepribadian berupa jiwa kepemimpinan.

2. Dari aspek kepribadian wirausaha dalam hal ini pemilik usaha Kebab Buah Si Babah, dari hasil penelitian menunjukkan masih adanya kekurangan pada aspek kepribadian. Dimana dalam hal ini jiwa kepemimpinan pemilik masih rendah. Sehingga hal ini dinilai menjadikan hambatan pemilik dalam memimpin usaha yang dijalankannya. Namun masih banyak aspek kepribadian wirausaha lainnya yang dimiliki oleh pemilik usaha Kebab Buah Si Babah. Aspek kepribadian tersebut adalah percaya diri, kreatif dan inovatif, mampu memanfaatkan peluang usaha, berani menghadapi resiko, bekerja keras, dan berwawasan kedepan.

3. Dari aspek hubungan wirausaha pada Kebab Buah Si Babah. Pemilik usaha Kebab Buah Si Babah telah menjalin hubungan yang baik dengan semua pihak terkait. Pihak-pihak tersebut meliputi karyawan, supplier, dan


(41)

konsumen. Hubungan baik dengan karyawan dan supplier tersebut dijalin dengan pendekatan komunikasi dalam hal ini sharing. Sedangkan dengan konsumen hubungan tersebut dibentuk melalui pelayanan terbaik dan kualitas dari kebab buah itu sendiri.

4. Dari aspek pemasaran yang telah dilakukan oleh Kebab Buah Si Babah. Promosi dilakukan hanya pada awal-awal Kebab Buah Si Babah mulai berjalan. Namun, saat ini promosi sudah tidak dilakukan seperti dulu. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan sumber daya pada Kebab Buah Si Babah. Sehingga hal ini menjadikan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan omset pada beberapa bulan terakhir.

5. Dari aspek keahlian wirausaha yang dimiliki oleh pemilik Kebab Buah Si Babah. Pemilik Kebab Buah Si Babah telah memiliki keahlian Keahlian yang dimiliki oleh manajemen Kebab Buah Si Babah adalah Technical competence, Financial competence dan Human relation competence. Sedangkan untuk Marketing competence pada manajemen Kebab Buah Si Babah masih sangat rendah.

6. Dari aspek keuangan pada usaha Kebab Buah Si Babah. Pemilik usaha telah mengelelola keuangan dengan membuat cashflow. Pengeleloaan keuangan dilakukan dengan mengatur dan mengawasi pemasukan dan pengeluran usaha yang terjadi. Selain itu pemilik usaha memisahkan antara uang pribadi dan uang perusahaan. Sehingga pengelolaan terhadap keuangan dapat terawasi dengan baik termasuk dalam laba usaha yang didapatkan.


(42)

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha Kebab Buah Si Babah, maka direkomendasikan sebagai berikut:

1. Kepribadian wirausaha pemilik Kebab Buah Si Babah dinilai masih adanya kekurangan dalam hal kepemimpinan. Maka dari itu diperlukan jiwa kepemimpinan dari pemilik usaha agar dapat memimpin, mengelola, dan mengarahkan usaha secara lebih baik.

2. Hubungan wirausaha yang dibangun oleh pemilik usaha telah dibentuk dengan baik yaitu dengan pendekatan komunikasi berupa sharing. Namun pemilik Kebab Buah Si Babah perlu melakukan perbaikan komunikasi dengan semua pihak terkait. Hal ini dilakukan agar terbentuknya networking yang lebih baik dengan baik semua pihak.

3. Pemasaran dalam hal promosi pada usaha Kebab Buah Si Babah masih sangat rendah. Sehingga perlu dilakukan promosi secara terus-terus agar mampu meningkatkan penjualan dan masyarakat akan lebih mengenal usaha Kebab Buah Si Babah.

4. Gambaran mengenai konsep keahlian yang dimiliki oleh pemilik usaha Kebab Buah Si Babah masih adanya kekurangan dalam aspek Marketing competence. Sehingga perlu adanya peningkatan mutu manajemen usaha Kebab Buah Si Babah. 5. Pengelolaan keuangan atas usaha yang dilakukan harus dikelola secara lebih baik.

Hal ini dilakukan agar kondisi keuangan dapat tetap terawasi secara baik. Sehingga perkembangan kondisi keuangan usaha Kebab Buah Si Babah dapat terlihat dari


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett P Jr. Ronald, J Ebert. 2000. Production and Operations Management : Concepts, Models, and Behavior. Prentice Hall Inc, Singapore.

Algifari. 2003. Statistika Induktif untuk Ekonmi dan Bisnis. Edisi 2. Yogyakarta: AMP YKPN.

Alwasilah. A. Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif : Dasar-Dasar Merancang Dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Jaya.

Anjar Pratiwi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Di Pasar Klewer Tahun 2009. Skripsi UNS tersedia di digilib.uns.ac.id.

Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Benedicta Prihatin Dwi. Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang.

Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.

Buchari Alma. 2010. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:Alfabeta.

_____________. 2009. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

_____________. 2007, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Dan & Brandstreet Business Credit Service. 1993. Strategy Plan and Business Plan. New York: Prentice Hall, Inc.

Rita Dalimunthe. 2002. Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun Dan Bordir Di Sumatra Utara, Sumatra Barat Dan Riau. Desertasi. Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya (Tidak dipublikasikan).

Daryanto. 2012. Menggeluti Dunia Wirausaha. Yogyakarta: Gava Media.

_______. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.


(44)

Dedi Haryadi. 1998. Tahap Perkembangan Usaha Kecil: Dinamika dan Peta Potensi Pertumbuhan. Bandung: Yayasan Akatiga.

Dun Steinhoff, John F. Burgess. 1993. Small Business Management Fundamentals 6th ed. New York: McGrawhilllnc.

Ebert. J. Ronald, Ricky W. Giffin. 2000. Business Essentials. New Jersey: Prentice Hill.

Erliah. 2007. Pengaruh Persaingan, Promosi, Dan Keunikan Produk Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Pada Perajin Batik Desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon). Skripsi UPI Tidak Diterbitkan. Gunari Budiretnowati. 2007. Kajian Tentang Profil UKM Sukses Jurnal Pengkajian

Sumberdaya UKMK.

Farida Hadi. 2011. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha. Studi Kasus Pada Usaha Pengelasan Besi di Jalan Bogor, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batu Nunggal. Skripsi UPI Tidak Diterbitkan.

Filley, C. Allan, Robert W. Pricer. 1991. Growing Companies: Tools For Small Business Succes. Madison Wisconsin: Magna Publication, Inc.

Haris, Michael. 2000. Human Resources Management. USA.

Henry Faizal. Noor. 2007. Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ________________. 2008. Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Irman Widya Permana. 2013. Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Terhadap

Keberhasilan Usaha (Studi Persepsonal Pada Pengusaha Kecil Di Sentra Industri Kerajinan Bordir Kecamatan Kawalu Tasikmalaya). Skripsi UPI Tidak Diterbitkan.

Javed Mahmood Jasra. 2011. Determinants Of Business Success Of Small And Medium Enterprises. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 20; November 2011.


(45)

Kenan Spaho. 2011. Organizational Communication As An Important Factor Of Company Success: Case Study Of Bosnia And Herzegovina. Business Intelegence Journal. Sarejevo. Bosnia and Herzegovina.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2012. Principles Of Marketing, 14th Edition, Pearsonm International Edition, New Jersey: Prentice Hall.

Kuriloff, Arthur H., John M.Memphil, Jr. Douglas Cloud. 1993. Starting And Managing The Small Business 3rd. ed. New York: McGraw Hill.

Lambing Peggy, Charles R. Kuehl. 2000. Entrepreneurship. New Jersey: Prentice Hall.

Marzuki Usman. 1997. Kewirausahaan Dalam Birokrasi Salah Satu Langkah Antisipatif Menghadapi Globalilasi. Makalah Seminar. Jatinangor: IKOPIN. Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan; Teori dan Praktek. Jakarta: Pustaka

Bima Binaman Presindo.

Meleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mohammad Ali. 2011. Memahami Riset Dan Perilaku Sosial. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Muhammad Amjad Saleem. 2012. The Impact Of Socio-Economic Factors On Small Business Success. Malaysia Journal of Society and Space 8 issue (24-29). ISSN 21180-2491.

Mulyanto. 2007. Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Menetap. Jurnal Manajemendan Bisnis. STIE_AUB Surakart.

Musselman A. Vernon. John H. Jackson. 1984. Introduction to Modern Business. Penerjamah Kusuma Wiriadisastra. USA: Prentice Hall, Inc.

Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nathaniel boso and john w. Cadogan. 2012. Entrepreneurial Orientation And Market

Orientation As Drivers Of Product Innovation Success: A Study Of Exporters From A Developing Economy. International Small Business Journal 31(1) 57 –81.


(46)

Payaman J Simanjuntak. 1997. Pengantar Ekonomi SDM. Penerbit : FE UI.

Primiana, Ina. 2009. Menggerakan Sektor Rill UKM & Industri. Bandung: Alfabeta. Ressa Andari. 2011. Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Skala Usaha Dan Saluran

Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha. Skripsi UPI Tidak Diterbitkan. Sanapiah Faisal. 2011. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press. Sony, Heru Priyanto. 2009. Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan Di

Masyarakat. Andragogia-Jurnal PNFI. 1, (1), 57-81.

Stevenson, H.H. & Jarillo, J.C. 1990. A Paradigm Of Entrepreneurshipresearch: Entrepreneurial Management. Strategic Management Journal, 11,17-27. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryana. 2011. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung: Salemba Empat.

_______. 2009. Kewirausahaan – Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

_______. 2003. Kewirausahaan – Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

_______. 1999. Pengaruh Latar Belakang Profesional. Sistem Nilai, Serta Kemoderanan Kewirausahaan Terhadap Daya Hidup Perusahaan Kecil Unggulan di Kabupaten Bandung. Bandung: Disertasi FPS-UNPAD.

Susarsono Wijandi. 1998. Pengantar Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru.

Suyanto. M. 2011. Smart In Entrepreneur: Everyone Can Become A Successful Entrepreneur. Yogyakarta: Andi Publisher. Indonesia.

Suyanto, M. 2010. 11 Rahasia Memulai Bisnis Tanpa Uang. Bandung: Andi Offset. Tulus Tambunan, T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu

Penting. Jakarta :PT Salemba Empat.

Tun Huseno, 2011. Learning Organization Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Era Globalisasi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,


(47)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Wisda Apriana. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Manajerial,

Kompetensi, dan Lingkungan Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Di Bekasi. Skripsi Universitas Gunadarma.

Yuyun Wirasasmita. 1993. Kerjasama Perguruan Tinggi Dengan Lembaga Perbankan Dan Keuangan Lainnya Dalam Menciptakan Wirausaha-Wirausaha Baru. Hasil Seminar. Bandung:LM-UNPAD.

Zimmerer, W. Thomas, Norman M Scarborough. 1996 : Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

____________. 1993 : Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

Situs Internet

http://economy.okezone.com http://bisniskeuangan.kompas.com http://ekbis.sindonews.com

http://www.republika.co.id http://www.pikiran-rakyat.com http://www.neraca.co.id http://www.bisnis-jabar.com http://ekbis.sindonews.com

http://www.indonesiafinancetoday.com http://www.kemenperin.go.id

http://www.aktual.com http://www.inilah.com


(1)

155

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha Kebab Buah Si Babah, maka direkomendasikan sebagai berikut:

1. Kepribadian wirausaha pemilik Kebab Buah Si Babah dinilai masih adanya

kekurangan dalam hal kepemimpinan. Maka dari itu diperlukan jiwa kepemimpinan dari pemilik usaha agar dapat memimpin, mengelola, dan mengarahkan usaha secara lebih baik.

2. Hubungan wirausaha yang dibangun oleh pemilik usaha telah dibentuk dengan

baik yaitu dengan pendekatan komunikasi berupa sharing. Namun pemilik Kebab Buah Si Babah perlu melakukan perbaikan komunikasi dengan semua pihak terkait. Hal ini dilakukan agar terbentuknya networking yang lebih baik dengan baik semua pihak.

3. Pemasaran dalam hal promosi pada usaha Kebab Buah Si Babah masih sangat

rendah. Sehingga perlu dilakukan promosi secara terus-terus agar mampu meningkatkan penjualan dan masyarakat akan lebih mengenal usaha Kebab Buah Si Babah.

4. Gambaran mengenai konsep keahlian yang dimiliki oleh pemilik usaha Kebab

Buah Si Babah masih adanya kekurangan dalam aspek Marketing competence.

Sehingga perlu adanya peningkatan mutu manajemen usaha Kebab Buah Si Babah.

5. Pengelolaan keuangan atas usaha yang dilakukan harus dikelola secara lebih baik. Hal ini dilakukan agar kondisi keuangan dapat tetap terawasi secara baik. Sehingga perkembangan kondisi keuangan usaha Kebab Buah Si Babah dapat terlihat dari waktu ke waktu.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett P Jr. Ronald, J Ebert. 2000. Production and Operations Management : Concepts, Models, and Behavior. Prentice Hall Inc, Singapore.

Algifari. 2003. Statistika Induktif untuk Ekonmi dan Bisnis. Edisi 2. Yogyakarta: AMP YKPN.

Alwasilah. A. Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif : Dasar-Dasar Merancang Dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Jaya.

Anjar Pratiwi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Di Pasar Klewer Tahun 2009. Skripsi UNS tersedia di digilib.uns.ac.id.

Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Benedicta Prihatin Dwi. Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang.

Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.

Buchari Alma. 2010. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Bandung:Alfabeta.

_____________. 2009. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

_____________. 2007, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Dan & Brandstreet Business Credit Service. 1993. Strategy Plan and Business Plan. New York: Prentice Hall, Inc.

Rita Dalimunthe. 2002. Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun Dan Bordir Di Sumatra Utara, Sumatra Barat Dan Riau. Desertasi. Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya (Tidak dipublikasikan).

Daryanto. 2012. Menggeluti Dunia Wirausaha. Yogyakarta: Gava Media.

_______. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.


(3)

157

Dedi Haryadi. 1998. Tahap Perkembangan Usaha Kecil: Dinamika dan Peta Potensi Pertumbuhan. Bandung: Yayasan Akatiga.

Dun Steinhoff, John F. Burgess. 1993. Small Business Management Fundamentals 6th

ed. New York: McGrawhilllnc.

Ebert. J. Ronald, Ricky W. Giffin. 2000. Business Essentials. New Jersey: Prentice Hill.

Erliah. 2007. Pengaruh Persaingan, Promosi, Dan Keunikan Produk Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Pada Perajin Batik Desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon). Skripsi UPI Tidak Diterbitkan. Gunari Budiretnowati. 2007. Kajian Tentang Profil UKM Sukses Jurnal Pengkajian

Sumberdaya UKMK.

Farida Hadi. 2011. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha. Studi Kasus Pada Usaha Pengelasan Besi di Jalan Bogor, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batu Nunggal. Skripsi UPI Tidak Diterbitkan.

Filley, C. Allan, Robert W. Pricer. 1991. Growing Companies: Tools For Small Business Succes. Madison Wisconsin: Magna Publication, Inc.

Haris, Michael. 2000. Human Resources Management. USA.

Henry Faizal. Noor. 2007. Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ________________. 2008. Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Irman Widya Permana. 2013. Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Terhadap

Keberhasilan Usaha (Studi Persepsonal Pada Pengusaha Kecil Di Sentra Industri Kerajinan Bordir Kecamatan Kawalu Tasikmalaya). Skripsi UPI Tidak Diterbitkan.

Javed Mahmood Jasra. 2011. Determinants Of Business Success Of Small And Medium Enterprises. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 20; November 2011.


(4)

Kenan Spaho. 2011. Organizational Communication As An Important Factor Of Company Success: Case Study Of Bosnia And Herzegovina. Business Intelegence Journal. Sarejevo. Bosnia and Herzegovina.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2012. Principles Of Marketing, 14th Edition, Pearsonm International Edition, New Jersey: Prentice Hall.

Kuriloff, Arthur H., John M.Memphil, Jr. Douglas Cloud. 1993. Starting And Managing The Small Business 3rd. ed. New York: McGraw Hill.

Lambing Peggy, Charles R. Kuehl. 2000. Entrepreneurship. New Jersey: Prentice Hall.

Marzuki Usman. 1997. Kewirausahaan Dalam Birokrasi Salah Satu Langkah Antisipatif Menghadapi Globalilasi. Makalah Seminar. Jatinangor: IKOPIN. Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan; Teori dan Praktek. Jakarta: Pustaka

Bima Binaman Presindo.

Meleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mohammad Ali. 2011. Memahami Riset Dan Perilaku Sosial. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Muhammad Amjad Saleem. 2012. The Impact Of Socio-Economic Factors On Small Business Success. Malaysia Journal of Society and Space 8 issue (24-29). ISSN 21180-2491.

Mulyanto. 2007. Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Menetap. Jurnal Manajemendan Bisnis. STIE_AUB Surakart.

Musselman A. Vernon. John H. Jackson. 1984. Introduction to Modern Business. Penerjamah Kusuma Wiriadisastra. USA: Prentice Hall, Inc.

Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nathaniel boso and john w. Cadogan. 2012. Entrepreneurial Orientation And Market

Orientation As Drivers Of Product Innovation Success: A Study Of Exporters From A Developing Economy. International Small Business Journal 31(1) 57


(5)

159

Payaman J Simanjuntak. 1997. Pengantar Ekonomi SDM. Penerbit : FE UI.

Primiana, Ina. 2009. Menggerakan Sektor Rill UKM & Industri. Bandung: Alfabeta. Ressa Andari. 2011. Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Skala Usaha Dan Saluran

Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha. Skripsi UPI Tidak Diterbitkan. Sanapiah Faisal. 2011. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Press. Sony, Heru Priyanto. 2009. Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan Di

Masyarakat. Andragogia-Jurnal PNFI. 1, (1), 57-81.

Stevenson, H.H. & Jarillo, J.C. 1990. A Paradigm Of Entrepreneurshipresearch: Entrepreneurial Management. Strategic Management Journal, 11,17-27. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryana. 2011. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung: Salemba Empat.

_______. 2009. Kewirausahaan – Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Jakarta: Salemba Empat.

_______. 2003. Kewirausahaan – Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Jakarta: Salemba Empat.

_______. 1999. Pengaruh Latar Belakang Profesional. Sistem Nilai, Serta Kemoderanan Kewirausahaan Terhadap Daya Hidup Perusahaan Kecil Unggulan di Kabupaten Bandung. Bandung: Disertasi FPS-UNPAD.

Susarsono Wijandi. 1998. Pengantar Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru.

Suyanto. M. 2011. Smart In Entrepreneur: Everyone Can Become A Successful Entrepreneur. Yogyakarta: Andi Publisher. Indonesia.

Suyanto, M. 2010. 11 Rahasia Memulai Bisnis Tanpa Uang. Bandung: Andi Offset. Tulus Tambunan, T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu

Penting. Jakarta :PT Salemba Empat.

Tun Huseno, 2011. Learning Organization Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Era Globalisasi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,


(6)

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Wisda Apriana. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi, Kemampuan Manajerial,

Kompetensi, dan Lingkungan Terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Di Bekasi. Skripsi Universitas Gunadarma.

Yuyun Wirasasmita. 1993. Kerjasama Perguruan Tinggi Dengan Lembaga Perbankan Dan Keuangan Lainnya Dalam Menciptakan Wirausaha-Wirausaha Baru. Hasil Seminar. Bandung:LM-UNPAD.

Zimmerer, W. Thomas, Norman M Scarborough. 1996 : Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

____________. 1993 : Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

Situs Internet

http://economy.okezone.com http://bisniskeuangan.kompas.com http://ekbis.sindonews.com

http://www.republika.co.id http://www.pikiran-rakyat.com http://www.neraca.co.id http://www.bisnis-jabar.com http://ekbis.sindonews.com

http://www.indonesiafinancetoday.com http://www.kemenperin.go.id

http://www.aktual.com http://www.inilah.com