PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PT. SARI BUMI SEDAYU-GRESIK.

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP LABA USAHA PT. SARI BUMI SEDAYU-GRESIK

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

SELVIANAH
NPM. 0913010203

FAKULTAS EKONOMI
J URUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP LABA USAHA PT. SARI BUMI SEDAYU-GRESIK


SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Unver sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Diajukan Oleh :

SELVIANAH
NPM. 0913010203

FAKULTAS EKONOMI
J URUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP LABA USAHA DI PT. SARI BUMI SEDAYU.
yang diajukan :

Selvianah
0913010203

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Dr. Gideon Setyo Budiwitjaksono,M.si
NPYT. 26706950243

Tanggal :………………

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi


Dr. Hero Priono, M.Si,AK
NIP. 19611011.199203.1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP LABA USAHA DI PT. SARI BUMI SEDAYU-GRESIK

Disusun Oleh :
Selviannah
0913010203/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
pada tanggal 31 J uli 2013
Pembimbing Utama


Tim Penguji
Ketua

DR. Gedeon Setyo Budi W, M.si

DR. Gedeon Setyo Budi W, M.si
Sekretaris

Dr s. EC. Tamadoy Thamrin, MM
Anggota

Dr s. Ec. Eko Riadi, M.Aks

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. H.R.Dhani Ichsanuddin Nur, SE.MM
NIP. 19630924 198903 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

“ PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA
USAHA DI PT. SARI BUM I SEDAYU GRESIK”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mem peroleh
gelar

Sarjana

Ekonomi

Progdi


Akunt ansi

pada

Fakult as

Ekonomi

Universit as

Pem bangunan Nasional “ Vet eran” Jaw a Timur.
Penulis menyadari bahw a skripsi ini t idak akan berhasil t anpa adanya dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena it u pada kesem patan ini dengan segala ket ulusan hati
penulis ingin mengucapkan t erima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedart o, M P, selaku Rekt or Universit as Pembangunan
Nasional “ Vet eran” Jaw a Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, M M , selaku Dekan Fakult as Ekonomi Universit as
Pem bangunan Nasional “ Veteran” Jaw a Timur dan selaku Dosen Pem bim bing Ut ama
yang


t elah

memberikan

bimbingan

dan

dorongan

kepada

penelit i

dalam

menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Hero Priono, M Si, Ak selaku Ket ua Progdi Akunt ansi Fakult as Ekonomi
Universit as Pem bangunan Nasional “ Veteram” Jaw aTimur.
4. Bapak Dr. Gideon Set yo Budi Wit jaksono, M si, selaku Pem bim bing Ut ama, at as

bim bingan dan arahanya.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Segenap st aff Dosen Fakult as Ekonomi Universit as Pembangunan Nasional “ Veteran”
Jaw a Timur yang telah memberikan banyak penget ahuan selama masa perkuliahan.
6. Ayah dan Ibu , yang telah mem berikan dukungan, doa dan semangat dan segalanya.
7. Saudara - saudaraku, yang telah mem berikan dukungan, doa dan semangat .
8. Sahabat – sahabat saya, yang selalu mem beri dukungan unt uk selalu semangat dalam
menyelesaikan skripsi.
9. Semua pihak yang ikut mem bantu, yang tidak bisa penulis sebut kan satu-persatu.

Penulis menyadari bahw a apa yang t elah disajikan masih banyak kekurangan,
untuk it u krit ik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
kesem purnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala ket erbatasan yang penulis miliki,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Surabaya, Juli 2013


Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL.................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... viii
ABSTRAKSI............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 8


BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu................................................................. 9
2.2 Landasan Teori........................................................................ 13
2.2.1 Laporan Keuangan................................................................ 13
2.2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan........................................... 13
2.2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan................................................ 15
2.2.1.3 Karakteristik Laporan Keuangan....................................... 15
2.2.1.4 Jenis – Jenis Laporan Keuangan........................................ 16
2.2.2 Laba Usaha........................................................................... 18
2.2.2.1 Pengertian Laba Usaha...................................................... 18
2.2.3 Modal Kerja.......................................................................... 19
2.2.3.1 Pengertian Modal Kerja..................................................... 19
2.2.3.2 Manfaat Modal Kerja........................................................ 20
2.2.3.3 Efisiensi Modal Kerja........................................................ 21
2.2.3.4 Jenis – Jenis Modal Kerja.................................................. 22
2.2.3.5 Unsur – unsur Modal Kerja............................................... 23
2.2.4 Investasi dalam Piutang........................................................ 25

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.1Pengertian Piutang.............................................................. 25
2.2.4.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi piutang.................... 26
2.2.4.3 Resiko Kredit..................................................................... 27
2.2.4.4 Periode Perputaran Piutang............................................... 30
2.2.4.5 Cara Mempercepat Piutang............................................... 32
2.2.5 Investasi dalam Persediaan................................................... 32
2.2.5.1 Pengertian Persediaan........................................................ 32
2.2.5.2 Peranan Persediaan............................................................ 34
2.2.5.3 Metode Penilaian Persediaan............................................. 35
2.2.5.4 Perputaran Persediaan....................................................... 36
2.3 Kerangka Pikir......................................................................... 38
2.3.1 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Laba Usaha........... 38
2.3.2 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Laba Usaha...... 39
2.3.3 Pengaruh Perputaran Piutang dan Persediaan Terhadap
Laba............................................................................................... 40
2.4 Hipotesis.................................................................................. 40

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian...................................................................... 42
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...................... 42
3.2.1 Definisi Operasional............................................................. 42
3.2.2 Pengukuran Variabel............................................................ 42
3.2.2.1 Variabel Terikat (Y).......................................................... 42
3.2.2.2 Variabel Bebas (X)............................................................ 43
3.3 Teknik Penentuan Sampel....................................................... 44
3.3.1 Populasi................................................................................ 44
3.3.2 Sampel.................................................................................. 44
3.4 Teknik Pengumpulan Data...................................................... 47
3.4.1 Jenis - jenis Data yang diambil............................................. 47
3.4.2 Sumber Data......................................................................... 47
3.4.3 Pengumpulan Data................................................................ 47

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis........................................... 47
3.5.1 Uji Normalitas...................................................................... 47
3.5.2 Uji Asumsi Klasik................................................................ 48
3.5.2.1 Multikolinearitas................................................................ 48
3.5.2.2 Heteroskedastisitas............................................................ 49
3.5.2.3 Autokorelasi...................................................................... 50
3.5.3 Teknik Analisis..................................................................... 51
3.5.4 Uji Hipotesis......................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi objek penelitian....................................................... 54
4.1.1 Uji Normalitas...................................................................... 57
4.1.2 Uji Asumsi Klasik................................................................ 58
4.2 Hasil Analisis dan Uji Hipotesis............................................. 61
4.2.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda............................... 61
4.2.2 Uji Hipotesis......................................................................... 62
4.3 Pembahasan............................................................................. 65
4.3.1 Implikasi............................................................................... 65
4.3.2 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya............................ 65
4.3.3 Konfirmasi Hasil penelitian dengan Tujuan dan Manfaat.... 67
4.3.4 Keterbatasan Penelitian........................................................ 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................. 69
5.2 Saran....................................................................................... 69

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perputaran piutang, persediaan, modal kerja dan laba usaha
pada PT. Sari Bumi Sedayu tahun 2007 – 2011..................... 5
Tabel 3.1. Klasifikasi Durbin Watson....................................................... 50
Tabel 4.1. Perputaran piutang.................................................................... 54
Tabel 4.2. Perputaran Persediaan.............................................................. 55
Tabel 4.3. Laba Usaha............................................................................... 56
Tabel 4.4. Hasil uji Normalitas................................................................. 58
Tabel 4.5. Hasil uji Multikolinieritas........................................................ 59
Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................... 60
Tabel 4.7. Hasil Analisis regresi linear berganda...................................... 61
Tabel 4.8. Hasil analisis Kesesuaian Model.............................................. 62
Tabel 4.9. Koefisien Determinasi.............................................................. 63
Tabel 4.10. Hasil analisis Varians hubungan secara parsial...................... 63
Tabel 4.11. Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang........ 66

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian............................................................ 41

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel tabulasi
Lampiran 2 Npar Test
Lampiran 3 Hasil Regresi Linier Berganda

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN
PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PT. SARI BUMI
SEDAYU - GRESIK

Oleh :
Selvianah

ABSTRAK
Adanya perusahaan – perusahaan yang gopublic membuat
persaingan antar perusahan semakin ketat khususnya PT. Sari Bumi
dengan perusahaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara perputaran piutang dan perputaran
persediaan terhadap laba usaha di PT. Sari Bumi Sedayu – Gresik.
Jenis Data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan keuangan. Sampel yang digunakan ada 30 laporan keuangan dari
10 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dengan uji t dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap
laba usaha. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar
perusahaan lebih meningkatkan perputaran piutang dan persediaan guna
meningkatkan laba.

Kata kunci : Laba Usaha, Perputaran piutang dan Perputaran
persediaan.

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Krisis keuangan global yang telah mengubah tatanan perekonomian
dunia. Salah satu sektor industri yang terkena dampak krisis global adalah
industri manufaktur. Tekanan inflasi yang lebih tinggi disebabkan terbatasnya
suplai, tingginya harga kebutuhan pokok dan harga energi, seperti gas,
minyak, dan energi lainnya. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan harga BBM
yang tidak bersubsidi akan membawa dampak negatif terhadap kinerja sektor
manufaktur seperti garmen tekstil,sepatu, makanan, dan elektronik yang
tumbuh hanya 7% dibandingkan dengan pertumbuhan pada masa lalu sebelum
krisis.(Armida S Alijahbana,2008)
Semakin ketatnya persaingan di bidang perekonomian, khususnya
dalam bidang usaha memungkinkan perusahaan untuk lebih teliti dan berhati
– hati dalam melaksanakan kegiatan sehari- harinya. Sebelum melaksanakan
operasinya, perusahaan terlebih dahulu menentukan suatu rencana. Suatu
perencanaan dalam perusahaan memegang peranan penting, karena dengan
perencanaan yang baik, tujuan – tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
akan lebih mudah tercapai, serta kebijakan pemerintah yang memberikan
kesempatan bagi sektor industri untuk mengembangkan usahanya maupun
untuk mendirikan usaha baru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

PT. Sari Bumi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang Industri. Setiap perusahaan termasuk PT. Sari Bumi selalu
membutuhkan modal kerja, karena modal kerja akan mempengaruhi risiko
yang berkaitan dengan Likuiditas perusahaan. Menurut Ridwan (2002: 155)
modal kerja yaitu investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek, yaitu kas,
sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan dan piutang usaha. Modal kerja
dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan berkaitan
dengan operasi sehari- hari, misalnya pengeluaran untuk pembelian bahan
baku, pengeluaran untuk biaya pemasaran, pengeluaran untuk biaya
administrasi dan umum, pengeluaran untuk biaya tenaga kerja dan
pengeluaran untuk lainnya.
Apabila perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup akan
dapat menghambat kegiatan operasional sehari – harinya, bahkan untuk
memperbesar penjualan dan memperoleh pendapatan tertunda. Di lain pihak
kekurangan modal kerja akan mengurangi tingkat likuiditas perusahaan
karena kewajiban membayar utang jangka pendeknya menjadi terhambat.
Untuk menjaga modal kerja yang cukup perusahaan perlu memperhatikan
faktor perputaran modal kerja, yaitu saat pengeluaran kas sampai penerimaan
kembali kas tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja
adalah pengeluaran kas yang diperlukan untuk pembelian bahan baku, proses
produksi dan biaya – biaya lainnya. Uang atau dana yang telah dikeluarkan
tersebut, diharapkan akan dapat kembali lagi masuk pada perusahaan dalam
waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dari hasil penjualan tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai
operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus menerus
berputar setiap periodenya selama perusahaan masih beroperasi.
Penggunaan modal kerja ini harus ditentukan dan direncanakan
dengan matang karena apabila terdapat modal kerja yang tidak produktif atau
kelebihan modal kerja hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
karena tidak digunakannya modal tersebut untuk memperoleh keuntungan
yang lebih besar, dan sebaliknya apabila terdapat kekurangan modal kerja,
maka ini merupakan sebab utama kegagalan perusahaan. Jumlah modal kerja
yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan berbeda – beda, termasuk modal
kerja yang dibutuhkan oleh PT. Sari Bumi Sedayu.
Agar proses produksi dan penjualan terus berjalan maka pimpinan
perusahaan atau manajer harus mampu menetapkan modal kerja sesuai
dengan kebutuhan operasi perusahaan, untuk menetapkan modal kerja yang
dianggap cukup bagi perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah, karena
modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau
dipengaruhi beberapa faktor diantaranya yaitu waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan di jual
serta harga persatuan dari barang tersebut, syarat pembelian bahan atau
barang dagangan syarat penjualan dan tingkat perputaran persediaan.
Piutang merupakan elemen penting dari modal kerja.Menurut Lukman
Syamsudi (1994:48) menyatakan bahwa Piutang adalah semua klaim dalam
bentuk uang terhadap perorangan,organisasi atau debitur lainnya. Piutang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

timbul dari beberapa jenis transaksi, dimana yang paling umum adalah dari
penjualan barang ataupun jasa secara kredit. Melalui piutang diharapkan
perusahaan mampu meningkatkan pendapatan atau penjualan sehingga akan
menambah modal kerja.Piutang merupakan akun yang selalu berputar.
Perputaran piutang akan berpengaruh langsung terhadap efisiensi modal kerja.
Makin tinggi piutang menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang makin rendah (dibandingkan dengan tahun sebelumnya) dan
tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.
Bagian lain dari modal kerja adalah aktiva berwujud persediaan.
Untuk perusahaan dagang, persediaan barang yang dimaksudkan untuk
memenuhi permintaan pembeli. Untuk perusahaan industri persediaan bahan
baku dan barang dalam proses bertujuan untuk memperlancar kegiatan
produksi. Sementara itu persediaan barang jadi dimaksudkan untuk memenuhi
permintaan pasar.
Persoalan persediaan yang perlu dipecahkan adalah bagaimanna
perusahaan mampu memprediksi dengan tepat kebutuhan akan bahan baku
dan barang jadi, bagaimana perusahaan dapat menyediakan persediaan tepat
waktu dan sesuai kebutuhan. Masalah penentuan jumlah dana dalam
persediaan mempunyai dampak langsung terhadap keuntungan perusahaan.
Invetory sebagai elemen utama dari modal kerja, dan merupakan
aktiva yang selalu berputar dan terus menerus mengalami perubahan. Tingkat
perputaran persediaan barang disebut juga invetory turnover. Tinggi
rendahnya perputaran persediaan mempunyai pengaruh langsung terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

besar kecilnya modal kerja perusahaan untuk mendapatkan laba yang besar.
Berikut tabel perputaran piutang, persediaan, modal kerja dan laba usaha pada
PT. Sari Bumi Sedayu sebagai berikut :
Tabel 1.1
Perputaran Piutang, Per sediaan , Modal kerja dan Laba pada PT. Sari
Bumi Sedayu
Tahun 2007 – 2011
Tahun

Perputaran

Perputaran

Modal

Laba

piutang

persediaan

kerja

(rupiah)

(kali)

(kali)

(rupiah)

2007

18

8

964.747

150.000

2008

18

8

761.778

229.000

2009

19

7

528.887

320.000

2010

20

7

547.101

350.000

2011

18

7

266.539

200.000

Sumber : Laporan Keuangan PT. Sari Bumi Sedayu
Dilihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa perputaran piutang dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan namun pada tahun 2011 mengalami
penurunan sebanyak 2x dari tahun sebelumnya. Penurunan perputaran
piutang tersebut mengakibatkan modal kerja kurang efisien.
Sedangkan perputaran persediannya tidak mengalami kenaikan ataupun
penurunan. Pada tahun 2009 perputaran persediaan mengalami penurunan
menjadi 7 kali, bersamaan dengan modal kerja yang juga mengalami

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

penurunan. Hal ini bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh
Kasmir ( 2010 : 218 ) yang menyatakan bahwa “ makin kecil atau rendah
tingkat perputaran, maka kebutuhan modal kerja semakin tinggi demikian
sebaliknya.”
Penelitian Hastuti (2010) menunjukkan bahwa periode perputaran
persediaan, rasio lancar, dan pertumbuhan penjualan tidak memiliki pengaruh
dalam pencapaian profabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI pada tahun 2006 – 2008.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Leni (2007) yaitu pengaruh
kas, perputaran piutang, perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap
perolehan laba usaha dan hanya perputaran kas dan perputaran persediaan
terbukti kebenarannya. Untuk perputaran piutang tidak dapat terbukti pengaruh
terhadap perolehan laba usaha pada perusahaan otomotif di BEJ. Namun hal
ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh kusuma, Aditya (2008)
menunjukkan bahwa perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan
berpengaruh signifikan terhadap laba usaha, sedangkan yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap laba usaha adalah perputaran piutang terhadap
perolehan laba usaha pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI.
Berdasarkan penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa efisien modal
kerja dapat mempengaruhi pencapaian profitabilitas pada perusahaan industri
barang konsumsi yang terdaftar di BEJ, pada perusahaan persediaan tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

memiliki pengaruh pada profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEJ.
PT. Sari Bumi Sedayu adalah suatu perusahaan yang bergerak di
bidang industri. Produk utama seperti gamping, super dolomite , busnt
dolomite, hydrate lime, kapur aktif, dan calcium carbonate.
Dalam lima tahun terakhir ini PT. Sari Bumi Sedayu mengalami
kemajuan yang sangat signifikan, terutama dalam hal penjualan. Untuk
mencapai target penjualan PT. Sari Bumi sedayu sangat mengandalkan
penjualan kredit yang akan timbul piutang usaha. Namun jika dilihat dari
tingkat perolehan laba untuk tahun 2010 s/d 2011 perusahaan mengalami
penurunan laba yang disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih.
Berdasarkan fenomena yang terjadi dan penelitian sebelumnya maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh
Perputaran Piutang dan Perputaran Per sediaan terhadap Laba Usaha di
PT. Sari Bumi Sedayu- Gresik”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
“ Apakah terdapat pengaruh dari perputaran piutang dan perputaran
persediaan terhadap perolehan laba usaha pada PT. Sari Bumi Sedayu –
Gresik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun maksud penelitian ini berdasarkan rumusan masalah diatas,
dapat diketahui bahwa penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan perputaran piutang,
perputaran persediaan dan pengaruhnya terhadap Laba Usaha pada PT. Sari
Bumi.
Berdasarkan batasan diatas maka penelitian ini bertujuan :
“ Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh perputaran piutang dan
perputaran persediaan terhadap laba usaha yang dicapai oleh PT. Sari Bumi
Bangunan Sedayu – Gresik.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
1.

Kegunaan Praktis

a.

Bagi Divisi Akuntansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi divisi
accounting di bidang akuntansi khususnya mengenai kebijakan investasi
terutama mengenai piutang, persediaan dan laba usaha.

b.

Bagi perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang berguna dan menjadi
masukan positif bagi perusahaan di dalam menentukan kebijakan
perusahaan dimasa yang akan datang khususnya menyangkut perputaran
piutang, perputaran persediaan dan Laba usaha.
2.

Kegunaan Teoritis
“ Sebagai Bahan Referensi
Dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan atau
pengetahuan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan untuk
mengetahui perkembangan mengenai perputaran piutang, perputaran
persediaan yang berpengaruh terhadap laba usaha.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian terdahulu
Hasil penelitian dari peneliti – peneliti terdahulu yang relevan untuk
dikaji dalam penelitian penulis adalah sebagai berikut :
1. Indriyati, Y. Anni A dan Dody Setiawan (2005)
a. Judul
“ Kemampuan informasi keuangan memprediksi perubahan
laba “
b. Perumusan masalah
1. Apakah informasi keuangan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba ?
c. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik regresi berganda.
d. Hasil penelitian
1. Secara simultan, semua informasi keuangan yang diuji
menunjukkan pengaruh signifikan pada perubahan laba.
Hal ini menunjukkan informasi keuangan dapat digunakan
untuk memprediksi perubahan labasatu tahun kedepan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Leni Ustianah (2007)
a. Judul
“ Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran
persediaan terhadap laba usaha pada perusahaan otomotif di
bursa efek jakarta”
b. Perumusan masalah
1. Apakah ada pengaruh dari perputaran kas, perputaran
piutang dan perputaran persediaan terhadap laba usaha pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek jakarta?
2. Manakah diantara variabel perputaran kas, perputaran
piutang, dan perputaran persediaan yang memiliki pengaruh
dominan terhadap laba usaha pada perusahaan otomotif
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?
c. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis rasio.
d. Hasil penelitian
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa perputaran kas, perputaran piutang,
perputaran

persediaan

berpengaruh

positif

terhadap

perolehan laba usaha pada perusahaan otomotif hanya
perputaran kas dan perputaran persediaan yang dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

terbukti kebenarannya, sedangkan untuk perputaran piutang
tidak terbukti.
2. Untuk hipotesis kedua menyatakan bahwa yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap perolehan laba usaha pada
perusahaan otomotif adalah perputaran kas tidak dapat
terbukti karena yang memiliki pengaruh dominan adalah
perputaran persediaan sebesar 22,75 %.
3. Hesti Rahmasari (2011)
a. Judul
“ Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran
persediaan terhadap laba usaha pada perusahaan dagang yang
terdaftar di bursa efek indonesia”
b. Perumusan masalah
1. Apakah terdapat pengaruh dari perputaran kas, perputaran
piutang dan perputaran persediaan terhadap perolehan laba
usaha pada perusahaan dagang yang terdaftar di bursa efek
indonesia?
2. Manakah diantara ketiga variabel, yaitu perputaran kas,
perputaran piutang, dan perputaran persediaan yang
memiliki pengaruh dominan terhadap perolehan laba usaha
pada perusahaan dagang (trade retail) yang terdaftar di
bursa efek indonesia?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Teknik analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda.
d. Hasil penelitian
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh
kesimpulan yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
perputaran kas,

perputaran piutang,

dan

perputaran

persediaan terhadap laba usaha pada perusahaan dagang
yang terdaftar di bursa efek indonesia, sehingga hipotesis
pertama

yang

diajukan dalam penelitian

ini teruji

kebenarannya.
2. Untuk hipotesis kedua menyatakan bahwa yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap perolehan laba usaha pada
perusahaan dagang yang terdaftar di bursa efek indonesia
adalah perputaran persediaan teruji kebenarannya.
3. Fenny Nursanti (2011)
a. Judul
“ Pengaruh Modal kerja, perputaran piutang, dan perputaran
persediaan terhadap Rentabilitas ekonomi pada perusahaan
otomotif yang terdaftar di bursa efek indonesia”
b. Perumusan masalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Apakah modal kerja dan tingkat perutaran piutang
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas
ekonomi?
2. Variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan
terhadap rentabilitas ekonomi ?
c. Teknis Analisis
Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda.
d. Hasil penelitian
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh
kesimpulan yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
modal kerja dan tingkat perputaran piutang terhadap
rentabilitas ekonomi, sehingga hipotesis pertama yang
diajukan dalam penelitian ini teruji kebenarannya.
2. Berdasarkan hipotesis kedua disimpulkan bahwa secara
parsial variabel modal kerja berpengaruh signifikan
terhadap rentabilitas ekonomi,
diajukan

teruji

kebenarannya,

maka hipotesis yang
sedangkan

variabel

perputaran piutang dan variabel perputaran persediaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi
perusahaan otomotif yang go public di bursa efek indonesia,
maka hipotesis yang diajukan tidak teruji kebenarannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan
2.2.1.1.Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (1997 : 17) laporan keuangan merupakan
ringkasan dari suatu proses pencatatan, dan merupakan suatu ringkasan
dari transaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku
bersangkutan.
Menurut Munawir (1997 : 2) mengemukakan bahwa yang
dimaksud dengan laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan ( 2009 : 2) laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi yang berkaitan dengan
laporan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
laporan keuanagan merupakan suatu daftar informasi yang berisi laporan
utama yang memuat tentang posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang disajikan pada akhir periode akuntansi, yang merupakan alat bagi
pihak – pihak yang berkepentingan dengan perusahaannya untuk
mengetahui kondisi keuangan dan keberhasilan aktivitasnya.

2.2.1.2.Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (1997 : 4) tujuan utama laporan keuangan
sesuai dengan prinsip Akuntansi indonesia dapat dinyatakan sebagai
berikut:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai sumber – sumber ekonomi dan kewajiban serta modal
perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam sumber – sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi
mengenai aktivitas pembelanjaan.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai

laporan

keuangan

di

dalam

mengestimasi

potensi

perusahaan dalam menghasilkan laba.

2.2.1.3.Karakteristik Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009 : 5), karakteristik
merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik pokok yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Dapat dipahami
karakteristik ini mengandung pengertian bahwa kualitas penting
informasi

yang

ditampung

dalam

laporan

keuangan

adalah

kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai.
2. Relevan
Informasi dikatakan relevan bila dapat memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan keputusan. Disamping itu informasi
dikatakan memiliki relevan bila dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu pemakai mengevaluasi masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi di masa lalu.
3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan
atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan dan kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.4.J enis – J enis Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan menurut beberapa pendapat yang
lengkap meliputi : Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas.
1. Neraca
Menurut Niswonger et. al. (1996 :25) Neraca adalah suatu daftar
aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal yang
biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.
2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan salah satu komponen laporan keuangan
yang sangat penting bagi pemakai informasi laporan keuangan.
Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dari penjualan, betbagai
biaya dan laba yang diperoleh selama periode tertentu.
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) perhitungan rugi laba adalah
ikhtisar dari pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam periode
tertentu misalnya sebulan atau setahun.
3. Laporan perubahan ekuitas
Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) mendefinisikan bahwa
perubahan ekuitas pemilik adalah merupakan ikhtisar perubahan
ekuitas pemilik suatu perusahaan yang telah terjadi dalam suatu
periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Niswonger et. al. (1996 : 25) Arus kas adalah suatu ikhtisar
penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk
periode waktu tertentu, seperti sebulan atau setahun.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009 : 1.12). Catatan atas
laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
tertera dalam neraca, laporan laba rugi, arus kas dan laporan perubahan
ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan
komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga amencakup informasi
yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam pernyataan
standar akuntansi keuangan serta pengungkapan – pengungkapan lain
yang dierlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara
wajar.

2.2.2. Laba Usaha
2.2.2.1.Pengertian Laba Usaha
Laba merupakan selisih antara laba bruto dan beban usaha (income
from operation) atau laba operasi (operating income). Laba usaha adalah
laba yang semata – mata diperoleh dari kegiatan utama perusahaan
(Soemarsono, 2002 : 227 ). Laba usaha memegang peranan yang sangat
penting di dalam suatu perusahaan dabn mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap perekonomian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Laba perusahaan selalu manarik perhatian para pemiliknya maupun
investor, laba sebenarnya dari suatu kegiatan usaha baru akan dapat
diketahui apabila perusahaan yang bersangkutan telah menghentikan
kegiatannya dan perusahaan tersebut dilikuidasi. Pendapatan laba secara
periodik ini, dengan demikian memerlukan perhatian yang serius, karena
laba harus benar – benar mencerminkan laba yang diperoleh pafda periode
yang bersangkutan. Penetapan laba secara periodik juga mengandung
konsekuensi bahwa di dalamnya terdapat unsur – unsur taksiran, buakan
merupakan kunci dan kelayakan penetapan laba usaha.

2.2.3. Modal Kerja
2.2.3.1Pengertian Modal Kerja
Baik

perusahaan

besar

maupun

perusahaan

kecil

selalu

membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasional perusahaannya.
Dana yang telah dikeluarkan untuk operasional perusahaan diharapkan
dapat kembali dalam jangka waktu pendek melalui penjualan barang
dagangannya. Bagi perusahaan, uang masuk dari aktivitas penjualan
tersebut akan segera dikeluarkan untuk membiayai operasional perusahaan
selanjutnya.
Menurut Riyanto (2010 : 57 - 58) mengemukakan terhadap 3
konsep modal kerja yang umum digunakan , yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.

Konsep Kuantitatif.
Modal

kerja

menurut

konsep

kuantitatif

menggambarkan

keseluruhan atau jumlah dari aktivitas lancar seperi kas, surat –
surat berharga, piuatang, persediaan atau keseluruhan dari pada
jumlah aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke
bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu
yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut
modal kerja bruto (gross working capital).
2.

Konsep kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara
aktiva lancar diatas hutang lancar. Modal kerja ini digunakan
sebagian dari aktiva lancara yang benar – benar dapat digunakan
untuk membiayai perusahaan tanpa mengunggu likuidasinya.
Konsep ini biasanya disebut dengan modal kerja netto (net working
capital).
3. Konsep fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi
daripada dana dalam menghasilkan pendapatan atau laba dari usaha
pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada periode
tersebut. Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan pada periode – periode selanjutnya atau
dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin – mesin, alat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

– alat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan
untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan
maksud utama didirikannya perusahaan.

2.2.3.2.Manfaat Modal Kerja
Menurut Munawir (2002 : 116) manfaat lan dari tersedianya modal
kerja yang cukup adalah :
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena
turunnya nilai dari aktiva lancar.
2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi semua kewajiban –
kewajiban jangka jangka pendek tepat p[ada waktunya.
3. Menjalin perusahaan mamiliki credit standing dan dapat
mengatasi peristiwa yang tidak dapat mengatasi peristiwa yang
tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran,
pencurian dan sebagainya.
4. Memungjkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang
cukup guna melayani permintaan konsumennya.
5. Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat
kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganan.
6. Memungkinkan perusahaan untukl dapat beroperasi dengan
lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh jasa
dan supplies yang dibutuhkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3.3.Efisiensi Modal Kerja
Menurut Munawir (2002 : 80), untuk menilai keefektifan modal
kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal
kerja rata – rata tersebut (working capital turn over). Ratio ini
menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan yang dapat
diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Turn over modal kerja
yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang rendah
menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang disebabkan rendahnya
turn over persediaan dan piutang yang terlalu besar.

2.2.3.4.J enis jenis Modal Kerja
Modal kerja yang digunakan oleh perusahaan harus cukup
jumlahnya, dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran atau operasi
perusahaan sehari – hari, karena modal kerja yang cukup akan
menguntungkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi secara ekonomi
atau efisiensi sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.
Jenis –

jenis modal kerja menurut

Riyanto (2010 :61)

mengemukakan bahwa Taylor menggolongkan modal kerja ke dalam :
1. Modal kerja permanen
Yaitu modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya. Modal kerja ini dibedakan kedalam :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Modal kerja minimum yang harus ada untuk menjamin
kontinuitas perusahaan dalam menjalankan usahanya.
b. Modal kerja normal yaitu modal kerja yang diperlukan
untuk menyelenggarakan luas produksi secara normal.
2. Modal kerja variabel (Variabel working capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah- ubah sesuai
dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan menjadi:
a. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah – ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah – ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah – ubah disebabkan karena adanya keadaan darurat
yang tidak diketahui sebelumnya.

2.2.3.5.Unsur – Unsur Modal Kerja
a.

Piutang
Menurut Munawir (2002 : 14) piutang adalah tagihan
kepada pihak lain (Kepada pihak kreditor atau langganan)
sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.
Piutang merupakan unsur yang paling penting dalam neraca
sebagaian besar perusahaan. Prosedur yang wajar dan cara
pengamanan yang cukup terhadap piutang bukan saja untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

keberhasilan

perusahaan

tetapi

juga

untuk

memelihara

hubungan yang memuaskan dengan para pelanggan. Piutang
terjadi dalam perusahaan dagang yaitu, penjualan yang
dilakukan dengan sistem kredit. Dengan demikian piutang ini
merupakan aset

perusahaan

yang

timbul

karena telah

melaksanakan kebijaksanaan kredit dalam menjual barang
dagangannya.Pentingnya piutang:
Dengan adanya piutang bagi perusahaan merupakan salah satu
kebijaksanaan manager untuk meningkatkan volume penjualan
dan juga digunakan untuk menjual barang produksi baru yang
banyak diketahui masyarakat umum.
Resiko yang timbul dalam piutang, menurut Nitisemito (1999 :
92) menyebutkan antara lain :
1. Resiko tidak terbayar seluruh piutang
2. Resiko tidak terbayar sebagian
3. Resiko eterlambatan di dalam melunasi piutang
4. Resiko tertanamnya modal dalam modal piutang
b.

Persediaan
Adalah semua barang yang diperdagangkan tetapi
barang – barang tersebut masih terdapat dalam gudang atau
belum laku terjual, termasuk juga bahan yang masih dalam
produksi.
Persediaan bahan yang sifat – sifat sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Biasanya merupakan aktiva lancar, karena perputarannya
kurang dari 1 tahun
2. Merupakan jumlah yang besar, terutama dalam perusahaan
dagang dan industri
3. Merupakan jumlah yang besar terutama dalam perusahaan
dagang dan industri
Persediaan menurut SAK (2009 : 14,1)
1.) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2.) Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
3.) Dalam bentuk bahan / perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi / pemberian jasa.
Kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir
periode akan berpengaruh terhadap laba rugi dan neraca
yang berdampak pada kesalahan jumlah aktiva lancar dan
total aktiva, harga pokok penjualan, laba kotor dan laba
bersih, taksiran pajak penghasilan, penghasilan deviden dan
laba rugi ditahan dan kesalahan – kesalahan itu akan
terbawa

juga pada periode berikutnya.

Karena

itu

penanaman modal kerja yang besar pada persediaan itu
akan mengalami kerusakan, keusanggan dan turunnya
kualitas barang sehingga atau memperkecil laba perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.Investasi dalam Piutang
2.2.4.1.Pengertian Piutang
Menurut Munawir (2002 :15), account receivable adalah tagihan
kepada pihak lain (kreditur/lagganan) sebagai akibat adanya penjualan
barang dagangan secara kredit. Pada umumnya setiap perusahaan ingin
mencapai keuntungan yang sebesar – besarnya dengan cara meningkatkan
omset penjualannya, untuk itu perusahaan melakukan kebijakan penjualan
secara kredit sehingga menimbulkan piutang. Piutang mempunyai tingkat
likuiditas yang lebih tinggi dari persediaan.

2.2.4.2.Faktor – Faktor yang mempengaruhi Piutang
Menurut Riyanto (2010 : 85 - 87) faktor – faktor yang
mempengaruhi piutang adalah :
a. Volume penjualan kredit
Apabila dalam perusahaan, penjualan secara kredit memegang
proporsi yang lebih besar maka perusahaan harus menyediakan
investasi yang lebih besar dalam piutang.
b. Syarat pembayaran penjulan kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau
lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran
yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan
keselamatan kredit daripada pertimbangan probabilitas. Syarat
yang ketat misalnya dalam bentuk batas waktu pembayaran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran
piutang yang terlambat, sedangkan jika perusahaan menetapkan
pembayaran kredit secara lunak maka perusahaan harus siap
untuk memegang resiko yang besar yang berupa keterlambatan
pembayaran piutang atau tidak tertagihnya piutang.
c. Ketentuan tentang pembata