Contoh Pidato Amanat Pembina Upacara Hari Senin Tentang Kejujuran

Contoh Pidato Amanat Pembina Upacara Hari Senin Tentang Kejujuran

Alhamdulillah wa syukurillah, pada kesempatan yang berbahagia ini kita semua
dapat berkumpul lagi di lapangan ini untuk melaksanakan kegiatan upacara
bendera hari senin yang wajib diikuti dan dilaksanakan oleh kita semua sebagai
insan yang aktif di dunia pendidikan.

Pertama-tama, mari kita mengucap syukur dan memanjatkan puji kepada Tuhan
semesta alam yang telah menciptakan dan mengkarunia kita semua dengan
kenikmatan yang amat sangat banyak dan mungkin tak akan terhitung besarnya.

Salawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita sebagai umat
beliau.

Kepala sekolah, staf guru, dan TU yang saya hormati, serta siswa-siswi ... yang
saya banggakan. Ibu berdiri di podium ini akan menyampaikan amanat sepatah dua
patah kata dengan tema tentang kejujuran.

Kejujuran berasal dari kata jujur yang berarti menyampaikan sesuatu apa adanya.
Kejujuran adalah sikap positif yang perlu dibudayakan. Ada sebuah peribahasa

katakan sebuah kebenaran walaupun pahit. Peribahasa itu merupakan isyarat bagi
kita yang memberitahukan betapa pentingnya sebuah kejujuran. Tak ada
keberhasilan tanpa kerja keras, dan tiada keberhasilan yang bermakna kecuali
dengan kejujuran.

Bila saya perhatikan di zaman sekarang, kejujuran sudah mulai luntur atau hilang
dari dalam jiwa (diri) seseorang, termasuk juga kita. Terkadang kita sulit untuk

mengakui sesuatu ketika seseorang bertanya tentang kebenaran. Kemarin saya
berjalan di belakang seorang siswa 'A' dan siswa tersebut berjalan juga di depan
siswa 'B'. Ketika berjalan, uang siswa 'B' terjatuh tanpa ia sadari. Kemudian apa
yang saya lihat, tahukan kalian? Siswa 'A' ternyata menginjak uang tersebut di
kakinya. Mungkin dia akan mengambil uang itu setelah tidak ada orang yang
melihat.

Kasus kedua, saat saya mengadakan ulangan di kelas. Waktu itu ibu sudah selesai
membahas materi IPA tentang pertumbuhan dan perkembangan. Ketika
membagikan soal, saya memberikan waktu kepada semua siswa untuk membaca
sebentar sebelum ulangan dimulai. Apa yang mereka lakukan saat saya suruh
baca? Sebagian di antara siswa ada yang benar-benar membaca, dan beberapa

diantaranya sedang asyik membuat catatan kecil untuk nyontek. Setelah jatah
membaca yang saya berikan itu habis, seluruh siswa saya suruh untuk
mengumpulkan buku dan LKS miliknya dengan harapan mengerjakan soal ulangan
dengan jujur. Walaupun beberapa orang ada yang berbuat tidak jujur, tapi
setidaknya saya tahu bahwa di 'A' dan teman-temannya kurang jujur.

Itulah gambaran kecil perilaku yang mencerminkan bahwa anak sekarang mulai
mengalami degradasi mental dalam hal kejujuran. Sadar ataupun tidak, semua yang
dilakukan siswa tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan mentalnya di
masa depan. Jika kebiasaan itu terus dibiasakan maka akan terbentuklah mentalmental calon koruptor baru di masa yang akan datang.

Bila anak-anak ku sekalian tidak ingin menjadi koruptor yang baru, itu artinya
kalian semua harus menghilangkan tabiat kurang baik seperti yang sudah ibu bahas
di atas. Kalau kamu semua ingin sukses dan berhasil, baik di dunia dan di akhirat.
Kuncinya adalah Jujur.

Semoga apa yang Ibu sampaikan bisa bermanfaat dan menjadi bahan renungan
untuk kita semua.