PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DI KELAS X MULTIMEDIA 3 SMK PGRI NGADIROJO PACITAN Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Posing di Kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacita

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI
PROBLEM POSING DI KELAS X MULTIMEDIA 3 SMK PGRI NGADIROJO PACITAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Betik Dwiyuliani
Q 100.090.323

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

NASKAH PUBLIKASI


PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI
PROBLEM POSING DI KELAS X MULTIMEDIA 3 SMK PGRI NGADIROJO PACITAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh:
Betik Dwiyuliani
NIM: Q.100.090.323

Telah Disetujui
Pada tanggal 20 Desember 2012
Pembimbing Utama

Prof. Dr. Sutama, M.Pd.

SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertandatangan dibawah ini, saya :
Nama

: Betik Dwiyuliani
NIM
: Q.100.090.323
Fakultas/Jurusan
: Magister Manajemen Pendidikan
Jenis
: Tesis
Judul
: Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika
Melalui
Strategi Problem Posing di Kelas X
Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan Tahun
Pembelajaran 2011/2012
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola
dalam
bentuk

pangkalan
data
(database),
mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy
untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu
meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Agustus 2012
Yang Menyatakan

(Betik Dwiyuliani)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI
PROBLEM POSING DI KELAS X MULTIMEDIA 3 SMK PGRI NGADIROJO PACITAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Betik Dwiyuliani, 2Sutama,
1
Guru SMK PGRI Ngadirojo Pacitan,
2
Staf Pengajar UMS Surakarta
1

Abstract
There were two purposes of this study. The first is to describe the improvement of
mathematic learning process quality through problem posing strategy in Class X
Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan. The second is to know the
improvement of mathematics learning output quality through problem posing
strategy in Class X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan. This study was
done using class action research that implemented two cycles. The cycle
consisted of four activities-planning, implementation, observation, and reflection
the action. The results showed that there was an improvement of the quality of
math learning process through problem posing strategy in Class X Multimedia 3
SMK PGRI Ngadirojo Pa ita . It as see fro the i pro e e t of stude ts’

a ti ities efore a d after ei g gi e the a tio , the per e tage of stude ts’
activity only reached 49.00%. After being given the action, it increased to 63.33%
in the first cycle, and increased to 81.11% in the second cycle. There was an
improvement of the quality of mathematics learning output through problem
posing strategy in Class X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan. It was seen
from the result of students learning that was able to achieve the minimum
standard score. Before being given the action of implementing the problem
posi g strategy, the a erage of lass s ore a hie ed 60.22 ith the stude ts’
learning completeness of 37.78%. After being given the action in the first cycle, it
increased on average to 65 with a percentage of 51.11% completeness. In the
second cycle, the class average increased to 75 with a percentage of 93.33%
completeness.
Keywords: quality, learning, methematic, problem posing

PENDAHULUAN
Selama ini proses pembelajaran matematika yang ditemui masih
secara konvensional, seperti ekspositori, drill atau ceramah. Proses ini hanya
menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian tekstuall

1


2

semata daripada mengembangkan kemampuan belajar dan membangun
individu. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuhkembangkan aspek
kemampuan dan aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Akibatnya nilai-nilai
yang didapat tidak seperti yang diharapkan pula. Misalnya sering guru kecewa
melihat hasil ulangan harian mendapat nilai yang tidak memuaskan. Kadangkadang guru merasa prihatin dan ingin memperbaiki keadaan tersebut dengan
mencobakan suatu pembelajaran yang belum pernah dilaksanakan, yaitu
pendekatan pembelajaran yang akan membuat siswa dapat belajar aktif. Yang
dimaksud belajar aktif ialah belajar dimana siswa lebih berpartisipasi aktif
sehingga kegiatan siswa dalam belajar jauh lebih dominan daripada kegiatan
guru dalam mengajar.
Problem posing merupakan istilah dalam bahasa Inggris sebagai
padanan katanya digunakan istilah Pe

e tuka “oal . Pe

e tuka soal atau


pembentukan masalah mencakup dua macam kegiatan, yaitu pembentukan soal
baru atau pembentukan soal dari situasi atau pengalaman siswa dan
pembentukan soal dari soal lain yang sudah ada. Beberapa model pembelajaran
aktif adalah pembelajaran dengan metode penemuan, pembelajaran dengan
menggunakan soal-soal terbuka, dan pembelajaran melalui atau menggunakan
pemecahan masalah, Suyanto (dalam Pelangi Pendidikan Volume 4 No. 1 Tahun
2001: 4).
Dari pendapat diatas terlihat bahwa banyak model pembelajaran yang
dapat dilaksanakan di dalam kelas untuk mengaktifkan siswa belajar, antara lain
pembelajaran dengan menggunakan soal-soal. Hal ini dapat dibuat oleh guru
atau oleh siswa sendiri kemudian soal tersebut diselesaikan oleh siswa yang
membuat soal tersebut atau oleh siswa lain.
Problem posing adalah suatu model pembelajaran. Pengertian
problem posing adalah perumusan ulang soal agar lebih sederhana dan dapat
dikuasai. Jadi

problem posing adalah suatu model pembelajaran yang

memberikan peluang kepada siswa untuk menyusun/membuat soal sendiri


3

berdasarkan situasi yang diadakan dan diselesaikan oleh siswanya sendiri.
Pembelajaran problem posing dapat dilakukan secara kooperatif atau dalam
kerja kelompok. Menurut Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003,
pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran terdiri atas komponen
tujuan, materi, pendekatan, strategi, metode, sarana, sumber belajar, serta
penilaian hasil belajar (evaluasi). Dalam Standar Proses (PP No. 19 pasal 19
Tahun

2005),

bahwa

proses

pembelajaran

pada


satuan

pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologi siswa.
Keefektifan pengajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian
peserta didik. Selanjutnya menurut Reigeluth (dalam Uno, 2008: 156) ada 4
aspek penting yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan
pengajaran, yaitu (1) Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau
sering disebut dengan tingkat kesalahan, (2) kecepatan unjuk kerja, (3) tingkat
alih belajar, dan (4) tingkat retensi dari apa yang dipelajari.Keberhasilan proses
belajar dan pembelajaran diwujudkan dengan hasil belajar siswa. Indikator
peningkatan out put pembelajaran dalam penelitian ini adalah meningkatnya
nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran siswa setelah mendapatkan tindakan
berupa strategi problem posing dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan melakukan penelitian

tindakan dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui
Strategi Problem Posing di Kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan
Tahun Pembelajaran 2011/2012. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah 1) Untuk mengetahui peningkatan kualitas proses pembelajaran
Matematika melalui strategi problem posing di kelas X Multimedia 3 SMK PGRI
Ngadirojo Kabupaten Pacitan. 2) Untuk mengetahui peningkatan kualitas out put

4

pembelajaran Matematika melalui strategi problem posing di kelas X Multimedia
3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan.
Keberhasilan kualitas proses diindikasikan dengan tercapainya
persentase sebesar 80%. Keberhasilan peningkatan out put pembelajaran
diindikasikan dengan meningkatnya rata-rata hasil belajar sesuai dengan KKM
yaitu 65 dengan tingkat ketuntasan kelas sebesar 80%.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Class
Action Research). Berdasarkan para ahli Penelitian Tindakan Kelas sebagai bentuk
kajian kelas yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan (guru/pendidik) untuk

meningkatkan kematangan rasional dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan dan memperbaiki
praktik-praktik pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam 2
siklus, dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian dilaksanakan di kelas X Kompetensi Keahlian Multimedia 3
SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan dimulai bulan Agustus sampai dengan
bulan Oktober 2011 yang terdiri dari 45 siswa (18 siswa laki-laki dan 27 siswa
perempuan), bertempat di Jalan Raya Lorok-Trenggalek, Desa Tanjungpuro,
Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan.
Subyek dalam penelitian ini adalah guru bidang studi matematika dan
siswa-siswi kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan Tahun
Pembelajaran 2011/2012.

Nara sumber disini adalah Guru Mata Pelajaran

Matematika dan siswa kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten
Pacitan.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai bahan tesis penulis
menggunakan teknik : Observasi, wawancara mendalam, angket dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitas

5

pembelajaran di SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan Tahun Pembelajaran
2011/2012 adalah menggunakan analisa deskriptif - kualitaif, yakni dengan
menggunakan penilaian yang dilambangkan dengan prosentase. Dari hasil
prosentase ini, kemudian data akan dinyatakan atau dideskripsikan kedalam
sebuah bentuk predikat yang menunjukkan pada realita atau kenyataan dalam
penilaian. Untuk meyakinkan data agar lebih bermakna dan mudah dimengerti,
maka langkah-langkah analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dari
Miles dan Huberman.
Pengumpulan
Data
Penyajian
Data
Reduksi
Data
Verifikasi Data
Atau
Penarikan Data

Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman
(Sumber: Bungin, 2005:69)
Keabsahan data sebagai unsur yang tidak dapat terpisah dari tubuh
penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini terdapat lima teknik untuk menguji
keabsahan data, yakni: 1) Memperpanjang waktu penelitian. 2) Trianggulasi,
dilakukan dengan memanfaatkan sumber yang ada 3) Peer debrifing, yaitu
melakukan diskusi dengan teman sejawat dan hasilnya dikonsultasikan dengan
dosen pembimbing. 4) Analisa penelitian yang negatif, dilakukan dengan cara
mengumpulkan contoh kasus negatif yang berkaitan dengan manajemen
pembelajaran matematika. 5) Kecukupan referensi, sebagai pendukung untuk
mengecek apakah menyangsikan atau dirasa masih ada keadaan yang kurang

6

atau tidak, apabila ada kesesuaian antara data atau informasi dan kesimpulan
hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat dipercaya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kualitas proses pembelajaran matematika siswa kelas X Multimedia 3
SMK PGRI Ngadirojo Pacitan hanya mampu mencapai persentase sebesar 49.00%
dengan kriteria cukup baik. Sebelum diberikan tindakan berupa startegi problem
posing aspek aktivitas siswa dalam mengikuti PBM hanya mampu mencapai
persentase sebesar 56.00%. Untuk aspek aktivitas mengerjakan tugas hanya
mampu mencapai persentase sebesar 53.78%. Untuk aspek aktivitas siswa dalam
mempresentasikan soal matematika hanya mampu mencapai persentase sebesar
42.67%. Untuk aspek aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam kelompoknya
hanya mampu mencapai persentase sebesar 43.56%.
Data awal menunjukkan bahwa terdapat 7 (tujuh) siswa yang masuk
dalam kriteria tidak baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika. Terdapat 6 (enam) siswa yang masuk dalam kriteria kurang baik
aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Terdapat 15
(lma belas) siswa yang masuk dalam kriteria cukup baik aktivitasnya dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Terdapat 12 (dua belas) siswa
yang masuk dalam kriteria baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika. Terdapat 5 (lima) siswa yang masuk dalam kriteria
sangat baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika.
Sebelum diberikan tindakan hasil belajar matematika siswa kelas X
Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan masih banyak terlihat yang belum
tuntas. Rata-rata kelas belum mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan yaitu
65. Data awal menunjukkan bahwa rata-rata kelas dalam pembelajaran
matematika adalah 60.22. Terdapat 28 siswa atau sebesar 62.22% siswa masuk

7

dalam kriteria tidak tuntas. Terdapat 17 siswa atau sebesar 37.78% siswa masuk
dalam kriteria tuntas.
Kegiatan penelitian dimulai dengan melakukan kegiatan siklus I.
Kegiatan penelitian pada siklus I dilakukan melalui 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan,

pengamatan,

dan

refleksi.

Kualitas

proses

pembelajaran

matematika siswa kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan pada siklus I
mampu mencapai persentase sebesar 63.33% dengan kriteria baik. Setelah
diberikan tindakan berupa startegi problem posing aspek aktivitas siswa dalam
mengikuti PBM mampu mencapai persentase sebesar 71.67%. Untuk aspek
aktivitas mengerjakan tugas mampu mencapai persentase sebesar 71.11%.
Untuk aspek aktivitas siswa dalam mempresentasikan soal matematika mampu
mencapai persentase sebesar 56.89%. Untuk aspek aktivitas siswa dalam
bekerjasama dalam kelompoknya mampu mencapai persentase sebesar 53.78%.
Pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat 2 (dua) siswa yang masuk
dalam kriteria tidak baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika. Terdapat 5 (lima) siswa yang masuk dalam kriteria kurang baik
aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Terdapat 13
(tiga belas) siswa yang masuk dalam kriteria cukup baik aktivitasnya dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Terdapat 15 (lima belas) siswa
yang masuk dalam kriteria baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika. Terdapat 10 (sepuluh) siswa yang masuk dalam
kriteria sangat baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika.
Terlihat

adanya

peningkatan

aktivitas

siswa

dalam

proses

pembelajaran matematika melalui strategi problem posing mesikupun belum
optimal dan juga belum semua siswa aktif. Keaktifan siswa tersebut juga
mendukung peningkatan hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada tabel
berikut ini. Setelah diberikan tindakan hasil belajar matematika siswa kelas X
Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan sudah terjadi peningkatan jumlah

8

siswa yang tuntas. Rata-rata kelas sudah mencapai nilai KKM yang sudah
ditentukan yaitu 65. Pada siklus I ini menunjukkan bahwa rata-rata kelas dalam
pembelajaran matematika adalah 65.00. Terdapat 22 siswa atau sebesar 48.89%
siswa masuk dalam kriteria tidak tuntas. Terdapat 23 siswa atau sebesar 51.11%
siswa masuk dalam kriteria tuntas.
Selain masih adanya kekurangan yang terjadi pada siklus I seperti
kurang aktifnya siswa dan juga kurang tanggapnya siswa dalam menerima
perintah guru, indikator kinerja dalam penelitian ini juga belum dapat tercapai.
Dimana penelitian dikatakan berhasil apabila kualitas proses pembelajaran
mencapai 80%, pada siklus I ini hanya mampu mencapai persentase sebesar
62.33%. Begitu pula dengan out put yang dilihat dari hasil belajar siswa dimana
rata-rata kelas mencapai KKM dengan persentase ketuntasan sebesar 80%. Pada
siklus I ini ketuntasan belajar siswa baru menyampai 51.11%. Kegiatan penelitian
siklus I ini belum berhasil sehingga akan dilakukan kegaitan penelitian pada siklus
II.
Kegiatan penelitian pada siklus II akan dilakukan atas dasar analisis
yang dilakukan peneliti dengan guru pada siklus I. kegiatan yang akan dilakukan
adalah 1) Agar siswa tidak bingung dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan strategi problem posing guru akan mejelasakan pelaksanaan strategi
belajar tersebut di kegiatan awal. 2) Untuk meningkatkan kerja sama siswa guru
akan mencoba meminta siswa untuk melakukan presentase atas soal dan
jawaban yang berhasil disusun masing-masing kelompok. 3) Untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berpikir cermat dan ssitematis guru akan memebrikan
contoh-contoh soal dan pembagian modul soal matematika yang sudah disusun
oleh guru.
Kualitas proses pembelajaran matematika siswa kelas X Multimedia 3
SMK PGRI Ngadirojo Pacitan pada siklus II mampu mencapai persentase sebesar
81.11% dengan kriteria sangat baik. Setelah diberikan tindakan berupa startegi
problem posing aspek aktivitas siswa dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar

9

mampu mencapai persentase sebesar 84.00%. Untuk aspek aktivitas
mengerjakan tugas mampu mencapai persentase sebesar 85.78%. Untuk aspek
aktivitas siswa dalam mempresentasikan soal matematika mampu mencapai
persentase sebesar 78.22%. Untuk aspek aktivitas siswa dalam bekerjasama
dalam kelompoknya mampu mencapai persentase sebesar 76.44%.
Pada siklus II menunjukkan bahwa sudah tidak terdapat siswa yang
masuk dalam kriteria tidak baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika. Terdapat 2 (dua) siswa yang masuk dalam kriteria
kurang baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika.
Terdapat 5 (lima) siswa yang masuk dalam kriteria cukup baik aktivitasnya dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Terdapat 23 (dua puluh tiga)
siswa yang masuk dalam kriteria baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika. Terdapat 15 (lima belas) siswa yang masuk dalam
kriteria sangat baik aktivitasnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika.
Setelah diberikan tindakan hasil belajar matematika siswa kelas X
Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan sudah terjadi peningkatan jumlah
siswa yang tuntas. Rata-rata kelas sudah mencapai nilai KKM yang sudah
ditentukan yaitu 65. Pada siklus II ini menunjukkan bahwa rata-rata kelas dalam
pembelajaran matematika adalah 75.00. Hanya terdapat 2 siswa atau sebesar
4.44% siswa masuk dalam kriteria tidak tuntas. Terdapat 37 siswa atau sebesar
93.33% siswa masuk dalam kriteria tuntas.
Pembahasan
Problem posing atau pembentukan soal adalah salah satu cara yang
efektif untuk mengembangkan keterampilan siswa guna meningkatkan
kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika. Strategi tersebut
diberikan pada pembelajaran matematika untuk siswa kelas X Multimedia 3 SMK
PGRI Ngadirojo Pacitan. Pemberian tindakan strategi posing memberikan
dampak positif bagi proses pembelajaran dan juga hasil belajar siswa. Siswa

10

menjadi memiliki keterampilan memcahkan masalah yang membantu siswa
dalam memahami setiap materi yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan
penelitian Silver dan Cai dalam Surtini (2004: 49) menunjukkan bahwa
kemampuan pembentukan soal berkorelasi positif dengan kemampuan
memecahkan masalah. Dengan demikian kemampuan pembentukan soal sesuai
dengan

tujuan

pembelajaran

matematika

di

sekolah

sebagai

usaha

meningkatkan hasil pembelajaran matematika dan dapat meningkatkan
kemampuan siswa. Dari sini kita peroleh bahwa pembentukan soal penting
dalam pelajaran matematika guna meningkatkan prestasi belajar matematika
siswa dengan membuat siswa aktif dan kreatif.
Dengan penggunaan problem posing bukan hanya guru saja yang aktif
namun juga siswa aktif dalam setiap tahap pembelajaran. Siswa mulai belajar
bagaimana menganalisis materi dan menyusunnya dalam sebuah soal. Meskipun
di siklus I siswa masih terlihat bingung, namun karena kekatifan guru untuk
memperbaiki pembelajaran dengan membagikan modul mateamtika dan
penjelasan langkah-langkah problem posing pembelajaran mnejadi interaktif dan
bermakna. Siswa bekerja kelompok, mengerjakan tugas, berdiskusi dan juga
mempresetasikan.

Dapat

dikatakan

bahwa

problem

posing

mampu

meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika di SMK
PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakuka oleh A u da “ayed
Pro le

Posi g “trategies O

de ga judul pe elitia

Effe tive ess Of

Prospe tive Mathe ati s Tea hers’ Pro le

“olvi g Perfor a e , pe elitia

i i

e

ahas

e genai strategi dalam

pembelajaran matematika. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa siswa harus
diberi kesempatan untuk merumuskan masalah dari situasi yang diberikan dan
menciptakan masalah baru dengan memodifikasi kondisi dari masalah yang
diberikan. Hasil penelitian menunjukkan kinerja guru dan siswa meningkat secara
keseluruhan ketika menggunakan strategi problem posing.

11

Jika dibandingkan antara penelitian yang dilakukan oleh Abu dan
Sayed (2010) dengan penelitian yang dilakukan di SMK PGRI Ngadirojo
Kabupaten Pacitan memiliki persamaan dan perbedaan. Keduanya sama-sama
membahas mengenai pembelajaran matematika dengan strategi problem pasing.
Hanya saja penelitian yang dilakukan oleh Abu dan Sayed (2010) bukan hanya
siswa saja yang aktivitasnya meningkatkan, namun problem pasing juga
memberikan manfaat bagi guru. Sedangkan penelitian yang dilakukan di SMK
PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan hanya menilai dari aspek siswanya saja, belum
menilai manfaat bagi guru.
Siswa kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan
pada awalnya sanagt pasif dalam melngikuti pembelajaran. Namun setelah
diberikan tindakan berupa penggunaan metode problem posing siswa tertantang
untuk menguji potensi yang dimilikinya. Mereka melakukan aktiviats dan
menunjukkan hasil yang baik. Peningkatan aktivitas siswa kelas X Multimedia 3
dengan metode problem posing sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ra irez

6

de ga

judul pe elitia

ya

A Mathematical Problem–

For ulati g “trategy , Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem posing
mampu meningkatkan proses pembelajaran matematika dimana siswa
menunjukkan keaktifannya di dalam kelas. Untuk peningkatan kualitas proses
pembelajaran matematika yang dilihat dari aktivitas siswa dalam mengikuti
setiap tahap pembelajaran dapat dilihat dari gambar berikut ini.

12

Gambar 2. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Matematika Siswa
Kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan
Berdasarkan gambar di atas terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan
kualitas proses pembelajaran matematika setelah dan sesudah pemberian
tindakan berupa startegi problem posing. Siswa sudah mulai aktif dalam
melakukan kerjasama dengan teman sekelompoknya maupun lain kelompok.
Pola pikir siswa sudah sistematis sehingga tugas yang diberikan dikerjakan secara
sungguh-sungguh. Siswa juga sudah berani melakukan presentasi di depan kelas
atas soal yang sudah dibuatnya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nor a

da

“tude ts’ Pro le

Bakar

de ga

judul pe elitia

Secondary School

Posi g “trategies: I pli atio s To “e o dary “ hool “tude ts’

Problem Posing Performances , Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
mampu memecahkan masalah yang diebrikan oleh guru dan mampu menyusun
soal matematika untuk diberikan kepada siwa lainya. Siswa juga mampu
melakukan presentasi mengenai soal yang dibuat dan cara menyelesaikan soal
tersebut. Sebelum diberikan tindakan persentase keaktifan siswa hanya
mencapai 49.00% dalam kategori cukup baik. Setelah diberikan tindakan
mengalami peningkatan menjadi 63.33% pada siklus I dalam kategori baik, dan
meningkat menjadi 81.11% pada siklus II dalam kategori sangat baik.
Peningkatan keaktifan siswa di atas tidak lepas dari peran guru yang
selalu memberikan motivasi dan juga melakukan proses pembelajaran dengan
optimal. Guru SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan mempersiapkan

13

pembelajaran dengan baik mulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup. Siswa
yang belum mampu menyusun soal, diberikan masukan dengan sabar dengan
teknik pendekatan individual yang tidak menyinggung perasaan siswa. Gambaran
aktivitas guru SMK PGRI Ngadirojo kabupaten Pacitan yang merupakan dampak
positif dari pembelajaran matematika dengan problem posing sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Akay (2010) dengan penelitian yang erjudul The
Effect of Problem Posing Oriented Analyses-II Course on the Attitudes toward
Mathematics and Mathematics Self-Efficacy of Elementary Prospective
Mathe ati s Tea hers , penelitian ini membahas mengenai pembelajaran
matematika terutama sikap pengajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran
matematika. Dalam hal ini penelitian ini menguji pengaruh instruksi problem
posing pada sikap terhadap matematika dan potensi diri guru matematika.
Dalam hasil analisis data, maka ditetapkan bahwa instruksi problem posing
memberikan efek yang positif pada sikap dan potensi diri guru matematika.
Tidak

hanya

proses

pembelajarannya

saja

yang

mengalami

peningkatan, startegi problem posing yang diterapkan oleh guru matematika di
SMK PGRI Ngadirojo Pacitan juga mampu meningkatkan out put pembelajaran
yang dilihat dari hasil belajar siswa seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3. Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X
Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan

14

Berdasarkan gambar di atas bahwa setelah diberikan tindakan ratarata siswa dalam pembelajaran matematika mampu mencapai nilai KKM yang
ditentukan sekolah yaitu 65. Sebelum diberikan tindakan rata-rata kelas hanya
mampu mencapai nilai 60.22. Setelah diberikan tindakan

mengalami

peningkatan menjadi 65.00 pada siklus I, dan meningkat menjadi 75 pada siklus
II. Ketuntasan belajar siswa kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten
Pacitan juga mengalami peningkatan seperti yang terlihat dari gambar berikut
ini.

Gambar 4. Peningkatan Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Kelas X
Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan
Berdasarkan gambar di atas terjadi peningkatan persentase untuk
ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Sebelum diberikan
tindakan berupa penerapan strategi problem posing ketuntasan belajar siswa
hanya mampu mencapai persentase sebesar 37.78%. Setelah diberikan tindakan
mengalami peningkatan menjadi 51.11% pada siklus I, dan meningkat menjadi
93.33% pada siklus II.

15

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan
penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Terjadi peningkatan kualitas proses
pembelajaran Matematika melalui strategi problem posing di kelas X Multimedia
3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Kualitas proses pembelajaran awalnya
hanya mencapai 49.00%, meningkat menjadi

63.33% pada siklus I, dan

meningkat menjadi 81.11% pada siklus II. 2) Terjadi peningkatan kualitas out put
pembelajaran Matematika melalui strategi problem posing di kelas X Multimedia
3 SMK PGRI Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Kualitas out put dilihat dari hasil
belajar siswa yang mampu mencapai nilai KKM yaitu 65. Rata-rata awal mencapai
nilai 60.22 dengan ketuntasan belajar 37.78%, meningkat menjadi 65 dengan
persentase ketuntasan 51.11%. padi siklus I, dan meningkat menjadi 75 dengan
persentase ketuntasan sebesar 93.33% pada siklus II.
Saran dalam penelitian ini ditujukan bagi 1) Bagi Kepala Sekolah,
memberikan segala fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran baik yang
berbentuk teknologi maupun program peningkatan kompetensi guru dan siswa.
Kepala sekolah perlu membuat kebijakan baru bagi guru untuk melakukan
inovasi pembelajaran tidak hanya menggunakan satu trategi belajar saja namun
menggunakan alternatif yang variatif. 2) Melakukan proses pembelajaran yang
tepat dan proporsional untuk mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran yang
maksimal. Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada diri siswa dengan
menggunakan berbagai strategi pembelajaran agar siswa sehingga tercipta
pembelajaran yang berkualitas. 3) Bagi Siswa, aktif dalam setiap tahap kegiatan
pembelajaran baik individu maupun kelompok.

DAFTAR PUSTAKA
A u da “ayed.
. Effe tive ess Of Pro le
Posi g “trategies O
Prospe tive Mathe ati s Tea hers’ Pro le “olvi g Perfor a e . Journal
Of Science And Mathematics Education In S.E. Asia. Vol. XXV, No. 1. Pg: 5669.

16

Akay.

. The Effect of Problem Posing Oriented Analyses-II Course on the
Attitudes toward Mathematics and Mathematics Self-Efficacy of
Elementary Prospe tive Mathe ati s Tea hers . Australian Journal of
Teacher Education. Volume 35 | Issue 1. Pg: 59-75.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010 . Penelitian Tindakan. Yogyakarta : Aditya Media.
Bahri, D. S. 1995. Strategi Belajar Mengajar.Banjarmasin : IAIN Antasari.
Basrowi, H. M. 2001. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas.Bogor : Ghalia
Indonesia.
Ca koy da Dar as
de ga judul pe elitia Effe t Of A Pro lem Posing
Based Pro le “olvi g I stru tio O U dersta di g Pro le . Journal of
Education. Vol 38 No 4. Pg: 11-24.
Dimyati, S. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : RINEKA CIPTA.
Dryden, Gordon. 2000. Revolusi Cara Belajar. Bandung : Kaifa.
Mantja, Willem. 2008. Etnografi : Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan
Manajemen Pendidikan. Malang : Elang Mas.
Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : RINEKA
CIPTA.
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta : Universitas Indonesia.
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Malang : Bumi Aksara.
Nor a da Bakar.
. “e o dary “ hool “tude ts’ Pro le
Strategies: Implications To Secondary School “tude ts’ Pro le
Performances . Journal of Edupres. Volume 1 No 1. Pages 1-8

Posi g
Posi g

Ra irez.
6. A Mathematical Problem–For ulati g “trategy . Journal of
Mathematics professor at the Teaching Training College. Vol 1 NO 1. Pg: 119.
Redaktur. 2001. Buletin Pelangi Pendidikan Volume 4 Tahun 2001. Jakarta :

17

Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SMP.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Pendidikan Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Suhardjono. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : BUMI AKSARA.
Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Fairuz Media.
Winataputra, U. S. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Modul PGSD : Universitas
Terbuka.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DI KELAS X MULTIMEDIA 3 SMK PGRI NGADIROJO PACITAN Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Posing di Kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacita

0 1 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Problem Posing di Kelas X Multimedia 3 SMK PGRI Ngadirojo Pacitan Tahun Pembelajaran 2011/2012.

0 2 5

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Keberanian Bertanya Matematika (PTK Pada Siswa Kelas X Semester Ganjil SMK Muhammadiya

0 1 18

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN PROBING- PROMPTING Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Posing Dan Probing- Prompting Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa Mtsn Ngawi.

0 1 11

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN PROBING- PROMPTING Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Posing Dan Probing- Prompting Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa Mtsn Ngawi.

1 4 16

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing ( PTK Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 3 Semin ).

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing (PTK di Kelas VIII C SMP Negeri 2 Weru Tahu

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL KELAS XI MULTIMEDIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMK PGRI SUKOHARJO.

0 1 171

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SMK MIDA PESAWAHAN, MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING TYPE WITHIN SOLUTION POSING - repository perpustakaan

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SMK MIDA PESAWAHAN, MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING TYPE WITHIN SOLUTION POSING -

0 1 8