LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 GODEAN KABUPATEN SLEMAN DIY.
1
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Berlaku
:
:
:
F/751/WKS1/P/5
1
1 Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: SMA Negeri 1 Godean
: Kimia
:XI/MIPA
: Hidrokarbon
: 2 x 45 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon.
2. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
3. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
4. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener.
5. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD :
3.1.Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
4.1.Menemukan berbagai struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul
yang sama dan memvisualisasikannya
IPK:
3.1.1. Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon.
3.1.2. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
3.1.3. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3.1.4. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener.
3.1.5. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
Materi Pembelajaran
1. Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
2. Identifikasi atom C,H dan O
3. Kekhasan atom karbon
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik (melakukan/menerapkan langkah-langkah
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi
dan menyajikan informasi).
2. Metode
: Penyampaian informasi, tanya jawab, dan penugasan
2
D. Media Pembelajaran
1. Media:
a. Bahan presentasi (Power Point)
2. Alat/Bahan:
a. LCD Proyektor
b. Spidol
c. Papan tulis
d. Lembar Kerja
e. Laptop
f. LKS/ buku
E. Sumber Belajar
1. Michael Purba. 2007. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
2. Das Salirawati, dkk. 2007. Belajar Kimia SecaraMenarikuntuk
SMA/MA kelas X. Jakarta: Grasindo.
3. Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga.
4. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. PertemuanPertama (2 JP)
KEGIATAN LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a.
ALOKASI WAKTU
Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik
mempersilahkan
peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik
mengajak
peserta
didik
berdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik
Pendahuluan
menanyakan
kabar
dan
mengecek kehadiran peserta didik
b.
Motivasi
Kalian baru saja libur kenaikan kelas dan libur
bulan Ramadhan. Bagaimana kesan-kesan liburan
kalian?
Mengasyikkan
Adakah
disini
yang
atau
selama
membosankan?
liburan
masih
menyempatkan untuk belajar, terutama pelajaran
5 menit
3
kimia. Padahal banyak sekali semua kejadian yang
kita alami maupun kita lakukan itu berkaitan
dengan kimia. Jadi, kalau diantara kalian ada yang
mengaitkan semua kejadian dengan kimia berarti
selama
liburan
kalian
telah
belajar
kimia.
Mengasyikkan bukan? Ada yang bisa memberi
contoh?
c.
Apresepsi
Pernahkah anda membakar sate, apa yang terjadi
jika daging sate tersebut terlalu lama dibakar?
Ternyata sate tersebut menjadi gosong dan
berwarna hitam. Taukah anda mengapa jika kayu
terbakar juga menjadi berwarna hitam? Apakah
yang menyebabkan warna hitam tersebut? apakah
daging binatang juga tersusun atas atom-atom yang
sama dengan atom-atom penyusun kayu? Salah
satu atom penyusun kayu dan tubuh bnatang dan
manusia adalah atom C. Atom C merupakan paling
banyak yang menyusun tubuh makhluk hidup dan
dialam semesta ini, senyawa dari atom C
menduduki jumlah terbanyak.
Kegiatan Inti
1.
80 menit
Mengamati
Peserta
didik
diminta
untuk
mengamati
berbagai gambar di layar LCD (mengenai
gambar sate dan kayu bakar).
4
2.
Menanya
Dengan melihat gambar pada layar tersebut
akan muncul pertanyaan dari peserta didik.
Dari pertanyaan yang diajukan peserta didik
lain guru memberikan kesempatan pada peserta
didik lain untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan temannya.
Bila tidak ada pertanyaan pendidik berusaha
untuk mengarahkan agar timbul pertanyaan
dari peserta didik.
3.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik dapat memanfaatkan segala
sumber
belajar
permasalahan
yang
untuk
menyelesaikan
diberikan
pendidik
mengenai sesuatu benda yang mengandung
atom C.
Peserta didik dapat mencari berbagai informasi
maupun data kekhasan atom karbon dalam
senyawa
karbon,
atom
karbon
primer,
sekunder, tersier, dan kuartener, rantai karbon
atom karbon, rumus struktur, rumus molekul,
dan rumus bangun dari sumber yang ada.
5
4.
Mengasosiasi
Peserta didik mendiskusikan kekhasan atom
karbon dalam senyawa karbon, atom karbon
primer,
sekunder,
tertier,
dan
kuartener,
rantaikarbon atom karbon, rumus struktur,
rumus molekul, dan rumus bangun.
Data
tersebut
kemudian
dikelompokkan
menjadi kekhasan atom karbon dalam senyawa
karbon, atom karbon primer, sekunder, tersier,
dan kuartener, rantai karbon atom karbon,
rumus struktur, rumus molekul, dan rumus
bangun.
5.
Mengkomunikasikan
Pendidik meminta salah satu peserta didik untuk
mempresentasikan
hasil
pengamatannya
mengenai kekhasan atom karbon dalam senyawa
karbon, atom karbon primer, sekunder, tertier,
dan kuartener, rantai karbon atom karbon, rumus
struktur, rumus molekul, dan rumus bangun yang
telah dianalisis kaitannya dengan hipotesa yang
telah dirumuskan terdahulu.
Berdasarkan undian, maka secara bergiliran
setiap kelompok mempresentasikan hasilnya.
Kelompok
lain
dapat
member
penilaian,
pertanyaan maupun tanggapan ataupun berupa
saran.
Penutup
a.
Simpulan
Pendidik bersama-sama dengan peserta didik
menyebutkan pengertian hidrokarbon
Peserta didik mendeskripsikan kekhasan atom
karbon dalam senyawa karbon
Peserta didik dapat membandingkan
atom
6
karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener.
5 menit
Bersama dengan pendidik, peserta didik dapat
membandingkan
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan
b.
Evaluasi
Pendidik
meminta
peserta
didik
untuk
mempelajari materi berikutnya dan meminta
peserta didik untuk mengerjakan tugas.
c.
Refleksi
Meminta umpan balik kepada peserta didik
tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.
d.
Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup
kegiatan pembelajaran.
G. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian pengetahuan (terlampir)
2. Penilaian keterampilan (terlampir)
Godean,
Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa PPL
Siti Martiningsih, S.Pd.
Fatma Septiyani
NIP 19700223 200604 2 003
NIM 13303241017
7
Lampiran 1
A. Materi Pembelajaran
Identifikasi Senyawa C, H, dan O
Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Namun
demikian, hidrokarbon merupakan sumber utama untuk membentuk senyawa
karbon yang lebih besar dan kompleks.
Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Untuk
mengetahui adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa karbon dapat
dilakukan suatu percobaan sederhana. Misalnya, pada pembakaran kayu, kertas,
ikan, atau gula diperoleh zat yang berwama hitam. Zat yang berwarna hitam
tersebut adalah karbon atau arang. Untuk membuktikan adanya hidrogen dalam
senyawa karbon yaitu dengan memanaskan gula dalam tabung reaksi. Bintik air
yang terbentuk pada dinding tabung sebelah dalam membuktikan adanya
hidrogen.
Secara kimiawi, kehadiran karbon dan oksigen dapat dilihat pada rumus
atom pembentuk senyawa/molekul itu. Misalnya, metana. Molekul ini memiliki
rumus CH4. Molekul ini terdiri atas atom C dan H.
Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam
bentuk arang, grafit dan intan. Intan adalah zat padat yang bening berkilauan dan
merupakan zat yang paling keras. Penggunaan intan sesuai dengan sifatnya yang
keras dan mengkilap sebagian besar digunakan untuk perhiasan. Intan alam yang
tidak cukup baik untuk perhiasan dan intan buatan digunakan untuk membuat
alat pemotong. Intan bubuk digunakan untuk membuat ampelas. Grafit
merupakan karbon yang bersifat licin dan dapat menghantarkan listrik. Grafit
digunakan baik sebagai elektroda, bahan pelumas, bahan pembuat pinsil ataupun
bahan pembuat komposit. Arang merupakan karbon yang dibuat dari kayu yang
terbakar. Arang digunakan sebagai bahan pengadsorpsi zat warna ataupun
sebagai obat sakit perut.
Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa
molekul dwiatom yang berwujud gas. Hidrogen umumnya terdapat sebagai air
atau zat-zat organik. Gas hidrogen merupakan gas yang tak berwarna, tak berbau
dan tak berasa, sedikit larut dalam air. Senyawa hidrogen umumnya merupakan
senyawa kovalen. Dalam kehidupan sehari-hari hidrogen digunakan sebagai
bahan
untuk
membuat
macam-macam
persenyawaan
organik,
untuk
mengeraskan minyak, bahan bakar dan pengisi balon udara.
Pada mulanya senyawa karbon disebut senyawa organik karena senyawa
itu berasal dari makhluk hidup. Namun, setelah diketahui bahwa senyawa
8
organik juga dapat dibuat oleh manusia maka senyawa organik berubah menjadi
senyawa karbon. Selain senyawa organik dikenal juga senyawa anorganik, yaitu
senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup. Senyawa organik dan
anorganik mempunyai perbedaan dalam hal kereaktifan, titik cair, dan titik didih
serta kelarutan. Perbedaannya yaitu senyawa organik mempunyai kereaktifan,
titik cair, dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa anorganik. Dalam
hal kelarutan, senyawa organik lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti
alkohol daripada dalam pelarut polar seperti air.
Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang mengandung
atom karbon (C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti oksida karbon,
karbonat, dan sianida. Senyawa karbon yang paling sederhana dikenal dengan
hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Dalam
senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur lain seperti
oksigen, nitrogen, sulfur atau posfor.
Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon, hidrogen dalam senyawa
karbon dapat dilakukan dengan percobaan sederhana, misalnya dengan
pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C11H22O11).
Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir dapat ditunjukkan melalui
reaksi pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar atau dioksidasi sempurna
maka karbon akan berubah menjadi CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi
H2O, melalui reaksi:
aC11H22O11(s) + bO2(g)cCO2(g) + dH2O (g)
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding
pipa penghubung. Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya reaksi
pembakaran yang tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan oksidator
untuk menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus
pembakaran gula pasir ini, dapat digunakan CuO sebagai oksidator dan uap gula
pasir yang akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan reaksi:
2 C11H22O11(s) + 4 CuO(s) + 21O2(g) 22CO2(g) + 22H2O(g) + 2 Cu2O(s)
Terjadinya reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat
berwarna merah yaitu Cu2O.
Kekhasan Atom Karbon
Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas
atom karbon yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai unsur, dengan
struktur yang bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon, antara lain:
1. Atom karbon mempunyai nomor atom 6, dengan empat elektron valensi.
Keempat elektron valensi itu dapat membentuk pasangan elektron bersama
9
dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat elektron valensi ini
dapat digambarkan sebagai tangan ikatan.
2. Atom karbon dengan keempat tangan itu dapat membentuk rantai atom karbon
dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan menghasilkan
satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin banyak jenis
senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon. Beberapa kemungkinan rantai
karbon yang dibentuk dapat dikelompokkan berdasarkan:
a. Jumlah ikatan
Ikatan tunggal, yaitu ikatan antar atom-atom karbon dengan satu tangan
ikatan (sepasang elektron ikatan).
Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom-atom karbon
dengan dua tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan).
Ikatan rangkap tiga, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan tiga
tangan ikatan (tiga pasang elektron ikatan).
b. Bentuk rantai
Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom
karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang
bercabang dan ada yang tidak bercabang.
Rantai tertutup (alisiklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara
ujung-ujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu
rantai siklis dan aromatis.
3. Posisi atom karbon di dalam rantai karbon
Berdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat posisi atom
karbon, yaitu:
a. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung satu atom karbon yang lain.
b. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung dua atom karbon yang lain.
c. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung tiga atom karbon yang lain.
d. Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung empat atom karbon yang lain.
10
Lampiran 2
RUBRIK PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
Petunjuk penilaian :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai tugas kelompok. Berilah tanda check list (√)
pada kolom skor sesuai deskripsi yang ditentukan.
Deskripsi Skor
No.
Menjelaskan
Mengidentifika Mendeskrip
Membed
Mengelom
pengertian
si unsur C, H, sikan
akan
pokkan
senyawa
dan O dalam kekhasan
atom
senyawa
hidrokarbon.
senyawa
atom
karbon
hidrokarbo
karbon.
karbon
primer,
n
dalam
sekunder
berdasarka
senyawa
, tertier, n
karbon
dan
Nama
Siswa
kejenuhan
kuartener ikatan
.
1
1
2
3
4
5
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1= kurang
2 3
4
1
2
3
4
1
2
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
11
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
(DISKUSI KELOMPOK)
1. Zat yang berwarna hitam hasil pembakaran adalah ….
2. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam
bentuk … , … dan ...
3. Intan bubuk digunakan untuk membuat ....
4.
Arang digunakan sebagai … ataupun sebagai ….
5. Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa
molekul dwiatom yang berwujud ....
6. Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal…, …,
dan … serta ….
7. Kereaktifan senyawa organik lebih ... dibanding senyawa anorganik.
8. Dalam hal kelarutan, senyawa organik lebih …disbanding senyawa
anorganik.
9. Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur
lain seperti ..., ..., ... atau ....
10. Sebutkan hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon!
11. Sebutkan beberapa macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom
karbon!
12. Sebutkan beberapa posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain!
d. PenilaianKeterampilan (KI 4)
Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bersama teman satu
kelompokmu !
1. Bagaimana proses terjadinya reaksi pembakaran sempurna pada gula pasir
(C11H22O11)?
2. Sebutkan hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon!
3. Sebutkan beberapa macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom
karbon!
4. Sebutkan beberapa posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain!
5. Mengapa atom karbon dapat mengikat 4 atom lain?
6. Sebutkan 2 bentuk rantai atom karbon!
12
KUNCI JAWABAN
PenilaianPengetahuan (KI 3)
1. Zat yang berwarna hitam hasil pembakaran adalah arang atau karbon (skor
1)
2. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam
bentuk arang, grafit, dan intan. (skor 1)
3. Intan bubuk digunakan untuk membuat amplas. (skor 1)
4.
Arang digunakan sebagai penyerap warna ataupun sebagai obat sakit
perut. (skor 2)
5. Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa
molekul dwiatom yang berwujud gas. (skor 1)
6. Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal
kereaktifan, kelarutan, dan titik leleh serta titik didih. (skor 4)
7. Kereaktifan senyawa organik lebih kecil dibanding senyawa anorganik.
(skor 1)
8. Dalam kelarutan, senyawa organik lebih besar disbanding senyawa
anorganik. (skor 1)
9. Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur
lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor. (skor 4)
10. Hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon adalah CO2dan
O2. (skor 2)
11. Macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon adalah tunggal,
rangkap dua, rangkap tiga. (skor 3)
12. Posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain adalah primer,
sekunder, tersier, kuartener. (skor 4)
Nilai = jumlah skor x 5
6
d. Penilaian Keterampilan (KI 4)
1. Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir (C11H22O11) dapat
ditunjukkan melalui reaksi pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar
atau dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi CO2 dan
hidrogen akan berubah menjadi H2O, melalui reaksi:
aC11H22O11 (s) + b O2 (g) c CO2 (g) + d H2O (g).
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding
pipa penghubung. Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya
13
reaksi pembakaran yang tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan
oksidator untuk menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam
kasus pembakaran gula pasir ini, dapat digunakan CuO sebagai oksidator dan
uap gula pasir yang akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan
reaksi:
2 C11H22O11(s) + 4 CuO(s) + 21 O2(g) 22 CO2(g) + 22 H2O(g) + 2 Cu2O(s)
Terjadinya reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat
berwarna merah yaitu Cu2O. (skor 6)
2.
Hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon adalah CO2 dan
H2O. (skor 1)
3.
Ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon adalah ikatan tunggal,
ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga. (skor 2)
4.
Posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain ada empat, yaitu atom
karbon primer, atom karbon sekunder, atom karbon tersier, dan atom karbon
kuartener. (skor 2)
5.
Atom karbon dapat mengikat 4 atom lain karena atom karbon memiliki empat
elektron valensi. (skor 2)
6.
Bentuk rantai atom karbon yaitu rantai terbuka (alifatik) dan rantai tertutup
(alisiklik) rantai tertutup terdapat dua macam yaitu siklik dan aromatik. (skor
2)
Nilai =
Jumlah skor
2
14
RUBRIK PENILAIAN KOMPETENSI KETRAMPILAN
Nilai
Hasil diskusi
Aktif
Presentasi
Nama Siswa
Diskusi
No.
Jumlah Skor
Keterampilan
Akhir
(NA)
Skor Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan Nilai
Rentang Skor
Skor
=1–4
0 – 4
= Kurang Baik
5 –8
= Cukup Baik
9 – 12
= Baik
13 – 16
= Sangat baik
Skor minimal
=4
Skor maksimal
= 16
PERTEMUAN 1
No.
1.
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan
Kriteria
Deskripsi
4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
pengertian
menjelaskan
pengertian
senyawa
hidrokarbon dengan tepat,
hidrokarbon.
dalam mempresentasikan dan aktif
lancar
selama diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
didik
dapat
atau Skor Rerata
Petunjuk penilaian :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kompetensi keterampilan peserta didik.
PERTEMUAN 1
15
menjelaskan
pengertian
hidrokarbon dengan tepat, namun
kurang
lancar
mempresentasikan
dalam
tetapi
aktif
selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
menjelaskan
dapat
pengertian
hidrokarbon dengan tepat, namun
kurang
lancar
dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
1
(kurang Jika peserta tidak didik dapat
baik)
menjelaskan
pengertian
hidrokarbon dengan tepat, namun
kurang
lancar
dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
2.
Mengidentifikasi unsur 4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
C, H, dan O dalam
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
senyawa karbon.
dalam senyawa karbon
tepat,
lancar
dengan
dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
didik
dapat
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
dalam senyawa karbon
dengan
tepat, namun kurang lancar dalam
mempresentasikan
tetapi
aktif
selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
dapat
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
dalam senyawa karbon
dengan
tepat, namun kurang lancar dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
1
(kurang Jika peserta tidak didik dapat
16
baik)
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
dalam senyawa karbon
dengan
tepat, namun kurang lancar dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
3.
Mendeskripsikan
4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
kekhasan
atom
kekhasan atom karbon
mendeskripsikan
dalam senyawa karbon
karbon
dalam
senyawa
karbon
dengan
tepat,
lancar
dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
mendeskripsikan
karbon
dalam
didik
dapat
kekhasan
atom
senyawa
karbon
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam
mempresentasikan
tetapi
aktif selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
mendeskripsikan
karbon
dalam
didik
dapat
kekhasan
atom
senyawa
karbon
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
1
(kurang Jika peserta tidak didik dapat
baik)
mendeskripsikan
karbon
dalam
kekhasan
senyawa
atom
karbon
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
4.
Membedakan
karbon
atom 4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
primer,
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan
sekunder, tersier , dan kuartener
kuartener.
dengan
tepat,
lancar
dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 ( baik)
Jika
peserta
didik
dapat
17
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan kuartener
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam
mempresentasikan
tetapi
aktif selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
dapat
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan kuartener
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
1
(kurang Jika
baik)
peserta
didik
dapat
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan kuartener
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
5.
Mengelompokkan
senyawa
4 (sangat baik) Jika
hidrokarbon
peserta
didik
mengelompokkan
dapat
senyawa
berdasarkan kejenuhan
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan
ikatan dengan tepat, lancar dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
didik
mengelompokkan
dapat
senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan dengan tepat, namun kurang
lancar
dalam
mempresentasikan
tetapi aktif selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
mengelompokkan
dapat
senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan dengan tepat, namun kurang
lancar dalam mempresentasikan dan
tidak aktif selama diskusi.
1
(kurang Jika
peserta
didik
dapat
18
baik)
mengelompokkan
senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan dengan tepat, namun kurang
lancar dalam mempresentasikan dan
tidak aktif selama diskusi.
1
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Berlaku
:
:
:
F/751/WKS1/P/5
1
1 Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/ Gasal
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Materi Pembelajaran: Struktur dan tata nama alkana
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang terdapat
pada rantai karbonnya.
2. Menuliskan rumus umum alkana berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus
molekul.
3. Menjelaskan sifat-sifat deret homolog pada alkana.
4. Menentukan nama senyawa alkana sesuai dengan aturan IUPAC.
5. Menuliskan jumlah isomer senyawa alkana.
6. Menjelaskan sifat dan kegunaan alkana.
7. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai kekhasan atom C.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekkhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
3.1.1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang
terdapat pada rantai karbonnya.
3.1.2. Menuliskan rumus umum alkana berdasarkan analisis rumus struktur
dan rumus molekul.
3.1.3. Menjelaskan sifat-sifat deret homolog pada alkana.
3.1.4. Menentukan nama senyawa alkana sesuai dengan aturan IUPAC.
3.1.5. Menuliskan jumlah isomer senyawa alkana.
3.1.6. Menjelaskan sifat dan kegunaan alkana.
4.1 Menemukan berbagai struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul yang
sama dan memvisualisasikannya
4.1.1. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai kekhasan atom C.
C. Materi Pembelajaran
1. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan.
2
2.
Alkana
a.
Deret homolog alkana
b.
Tata nama alkana
c.
Isomeri alkana
d.
Sifat dan kegunaan alkana
*Materi selengkapnya terlampir
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran :ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
E. Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran
: Buku
2. Alat pembelajaran
: Laptop, LCD, white board, dan spidol
3. Bahan pembelajaran
: Bahan ajar, LKS
F. Sumber Belajar
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Salirawati, Das, Fitria Meilina, Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar Kimia
secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
3. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.
Alokasi Waktu
Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik
mempersilahkan
peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik
mengajak
peserta
didik
berdoa sebelum memulai pelajaran
Pendahuluan
4. Pendidik
menanyakan
kabar
dan
mengecek kehadiran peserta didik
b.
Motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu siswa dapat mengelompokkan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis
ikatan
5 menit
3
yang terdapat pada rantai karbonnya, membahas
rumus umum alkana berdasarkan analisis rumus
struktur dan rumus molekul, menjelaskan sifatsifat deret homolog pada alkana, menentukan
nama senyawa alkana sesuai dengan aturan
IUPAC, menuliskan jumlah isomer senyawa
alkana, dan m.enjelaskan sifat dan kegunaan
alkana
Apresepsi
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
materi yang sudah disampaikan sebelummnya
mengenai penulisan rantai atom karbon.
Kegiatan Inti
1.
Mengamati
Siswa menyimak dan mendengarkan materi
yang disampaikan guru mengenai pengolongan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
dan alkana yang meliputi deret homolog, tata
nama, isomeri, sifat dan kegunaan alkana.
Guru menjelaskan materi pengolongan senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan alkana
yang meliputi deret homolog, tata nama, isomeri,
sifat dan kegunaan alkana.
2.
Menanya
Siswa bertanya tentang penjelasan materi yang
belum dipahami atau informasi tambahan yang
ingin diketahui.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain
untuk menjawab pertanyaaan yang diajukan oleh
temannya. Apabila tidak ada pertanyaan guru
dapat mengarahkan agar timbul pertanyaan dari
siswa.
80 menit
4
3.
Mengumpulkan informasi
Siswa
menganalisis
dari
berbagai
sumber terkait pengolongan senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan
alkana yang meliputi deret homolog, tata
nama, isomeri, sifat dan kegunaan
alkana.
(siswa membaca buku panduan)
4.
Mengasosiasi
Siswa
bekerjasama
sebangku
untuk
dengan
teman
menghafal
deret
homolog alkana sampai pada dekana.
Siswa berlatih mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru.
5.
Mengkomunikasikan
Siswa menuliskan tata nama senyawa
alkana di papan tulis.
Siswa dan guru berdiskusi mengenai
jawaban pada soal yang di berikan oleh
guru.
Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusinya mengenai kekhasan atom C
secara berkelompok.
5
Guru memberikan penilaian atas keaktifan siswa
dalam mengerjakan tugas..
Penutup
a.
Simpulan
Siswa dengan dibimbing guru bersama-sama
membuat kesimpulan mengenai pengolongan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
dan alkana yang meliputi deret homolog, tata
5 menit
nama, isomeri, sifat dan kegunaan alkana.
b.
Evaluasi
Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai
tata nama senyawa alkana.
Siswa
diminta
untuk
mempelajari
materi
selanjutnya yaitu alkena.
c.
Refleksi
Meminta umpan balik kepada peserta didik
tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.
d.
Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup
kegiatan pembelajaran.
6
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek
Prosedur
Pengetahuan
-Tes tertulis
Instrument
Keterangan
-Soal evaluasi
Terlampir
-Diskusi
Godean,
Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa PPL
Siti Martiningsih, S.Pd.
Fatma Septiyani
NIP 19700223 200604 2 003
NIM 13303241017
7
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
A. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon,
yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, yang terdiri dari satu
atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4). Metana merupakan
molekul yang mempunyai struktur ruang tetrahedron dengan atom karbon
sebagai pusatnya, dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat
sudutnya.
Berdasarkan ikatan yang pada rantai karbonnya, hidrokarbon
dibedakan menjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap dua disebut dengan dengan alkena dan hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
B. Alkana
Setiap atom karbon mempunyai empat elektron valensi yang
digunakan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom lainnya., yang
digambarkan sebagai tangan ikatan. Jadi, atom karbon pada senyawa
karbon mempunyai empat tangan ikatan. Pada alkana, keempat tangan
tersebut bila tidak digunakan untuk mengikat atom karbon yang lain akan
digunakan untuk mengikat atom hidrogen.
Penggantian (substitusi) sebuah atom H yang manapun pada gambar
model molekul di atas dengan atom klorin, akan menghasilkan senyawa
lain. Hal ini menunjukkan bahwa semua atom H di dalam senyawa CH4
mempunyai kedudukan yang identik. Jika dua model molekul metana
digabungkan, akan didapat molekul hidrokarbon dengan dua atom karbon
di dalamnya
Hal tersebut menunjukkan bahwa alkana yang terbentuk dari dua atom
karbon akan mengikat enam atom hidrogen sehingga mempnyai rumus
molekul C2H6. Jika penggantian atom hidrogen dengan atom karbon
dilakukan terus-menerus.
Jadi,rumus umum molekul alkana adalah CnH2n+2.
8
1. Deret homolog alkana
Deretan rumus molekul alkana menunjukkan bahwa pada setiap
anggota yang satu ke anggota berikutnya bertambah sebanyak CH2.
Deret senyawa karbon yang demikian ini disebut deret homolog. Deret
homolog pada alkana mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a) Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah
CnH2n+2.
b) Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai
pembeda CH2.
c) Selisish massa rumus antara satu anggota ke anggota
berikutnya adalah 14.
d) Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik
didihnya.
Tabel 1.1 menunjukkan sebagian anggota deret homolog alkana
dengan beberapa sifat-sifatnya.
Tabel 1.1 Deret homolog alkana
Jumlah
Rumus
atom C
Molekul
Nama
Titik lebur Titik
Massa
Wujud
(◦C)
didih
jenis
(suhu
(◦C)
(g/cm3)
kamar)
1
CH4
Metana
-181,9
-163,9
0,466
Gas
2
C2H6
Etana
-183,2
-88,5
0,572
Gas
3
C3H8
Propana
-189,6
-42,0
0,585
Gas
4
C4H10
Butana
-138,3
-0,4
0,601
Gas
5
C5H12
Pentana
-129,9
36,2
0,626
Cair
6
C6H14
Heksana
-94,9
69,1
0,660
Cair
7
C7H16
Heptana
-90,5
98,5
0,684
Cair
8
C8H18
Oktana
-56,7
125,8
0,703
Cair
9
C9H20
Nonana
-50,9
150,9
0,718
Cair
10
C10H22
Dekana
-29,6
174,2
0,730
Cair
11
C11H24
Undekana
-25,5
196,1
0,740
Cair
9
12
C12H26
Dodekana
14
C14H30
18
20
-14,5
216,4
0,749
Cair
Tetradekana 5,9
253,5
0,763
Cair
C18H38
Oktadekana
28
313,9
0,789
Padat
C20H24
Eikosana
36,9
343,9
0,789
Padat
2. Tata nama alkana
Senyawa karbon merupakan senyawa yang jumlah dan jenisnya sangat
banyak. Oleh karena itu, diperlukan cara penamaan senyawa karbon
yang sistematis. Nama senyawa karbon dapat memberi informasi
tentang rumus molekul dan strukturnya. Pemberian nama senyawa
karbon didasarkan pada aturan IUPAC (International Union and Pure
Applied Chemistry) sebagai berikut.
a. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang
menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran “ana”.
b. Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tak
bercabang, di depan nama huruf tersebut diberi huruf n (dari kata
normal).
c. Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu ratai utamanya
(rantai induk), yakni rantai atom karbon terpanjang dan diberi nomor
urut dari ujung yang paling dekat dengan letak cabang.
d. Menetapkan gugus cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus
cabang pada alkana umumnya merupakan alkil. Gugus alkil
merupakan gugus hidrokarbon (alkana) yang kehilangan sebuah atom
hidrogen. Rumus umum alkil adalah CnH2n+1. Nama gugus alkil
disesuaikan dengan nama alkananya dengan mengganti akhiran –ana
dengan akhiran –il.
Rumus Gugus alkil
Nama IUPAC
CH3‒
Metil
C2H5‒
Etil
C3H7‒
Propil
C4H9‒
Butil
C5H11‒
Pentil
C6H13‒
Heksil
e. Gugus alkil yang mempunyai rantai bercabang atau tidak terikat
pada atom karbon primer diberi nama tertentu.
10
f. Urutan penamaan alkana: nomor cabang-nama cabang-nama
rantai utama
g. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, nama cabang
disebut sekali, tetapi diawali dengan angka latin yang menunjukkan
jumlahnya.
3. Isomeri alkana
Isomeri adalah peristiwa dimana suatu senyawa karbon
mempunyai rumus molekul sama tetapi mempunyai struktur berbeda.
Perbedaan antara senyawa n-butana dengan metil propana
adalah pada kerangka rantai atom karbonnya. Rantai n-butana tidak
bercabang, sedangkan metilpropana rantainya bercabang pada atom C2. Perbedaan struktur kedua senyaa tersebut mengakibatkan perbedaan
sifat, dimana titik didih n-butana adalah -0,4°C sedangkan titik didih
metilpropana adalah -11,6°C. Semakin banyak jumlah atom karbon
penyususn alkana, semakin banyak jumlah isomernya.
4. Sifat dan kegunaan alkana
a. Sifat fisis alkana
Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik
didih dan titik lebur relatif rendah. Titik didih dan titik lebur
alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur rantai
atom karbonnya. Secara umum titik didih dan titik lebur alkana
mempunyai pola sebagai berikut.
1) Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai
karbon alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.
2) Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan
rantai karbon tidak bercabang mempunyai titikdidih dan
titik lebur yang lebih tinggi daripada isomer dengan rantai
karbon bercabang.
3) Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin
rendah titik didih dan titik leburnya.
b.
Sifat kimia alkana
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang
ada merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya,
hidrokarbon merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga
disebut “parafin” yang berarti daya gabung atau daya reaksinya
11
rendah. Semakin panjang rantai karbon semakin berkurang
kereaktifannya. Reaksi pada alkana biasanya merupakan reaksi
substitusi, yaitu reaksi penggantian gugus atom hidrogen pada
suatu alkana.
c.
Kegunaan alkana
1) Alkana digunakan sebagai bahan bakar. Manfaat utama alkana
diantaranya:
Metana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam
gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam
banyak digunakan sebagai bahan bakar di industri dan
rumah tangga.
Alkana dengan jumlah atom karbon 2 (etana) sampai 5
(pentana) terkandung dalam LPG (Liquefied Protoleum Gas)
atau lebih dikenal dengan LPG. Elpigi digunakan sebagai
bahan bakar untuk rumah tangga.
Butana digunakan sebagai pengisi korek api.
Oktana merupakan senyawa utama yang terkandung di
dalam bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor.
2) Selain digunakan sebagai bahan bakar, alkana juga digunakan
sebagai pelarut non-polar yang dapat melarutkan senyawasenyawa non-polar.
3) Lilin dan aspal merupakan senyawa alkana suhu tinggi (ratai
karbonya mencapai lebi dari 20 atom karbon). Lilin digunakan
dalam berbagai industri tekstil (untuk membatik) sedangkan
aspal digunakan untuk pngerasan jalan.
12
Lampiran 2
RUBRIK TES PENGETAHUAN
N
Tujuan
o
Pembelajaran
1.
Mengelompokka
n
Butir Soal
Sko
r
Jelaskan pengertian senyawa hidrokarbon dan dibagi 10
senyawa menjadi berapa kelompok senyawa hidrokarbon
hidrokarbon
tersebut
berdasarkan
jenis
ikatan
pada
rantai
berdasarkan jenis karbonnnya?
ikatan
yang
terdapat
pada
rantai karbonnya.
2.
Menuliskan
rumus
Apa rumus umum alkana dan bagaimana bisa 10
umum didapatkan rumus umum tersebut?
alkana
berdasarkan
analisis
rumus
struktur
dan
rumus molekul.
3.
Menjelaskan
Jelaskan apa yang dimaksud deret homolog dan 10
sifat-sifat
deret sebutkan sifat-sifat deret homolog alkana!
homolog
pada
alkana.
4.
Menentukan
nama
Tuliskan nama senyawa alkana sesuai dengan aturan 20
senyawa IUPAC yag mempunyai rumus struktur berikut:
alkana
sesuai
dengan
aturan
a.
IUPAC
b.
5.
Menuliskan
jumlah
isomer
senyawa alkana.
Tuliskan isomer dari C5H12!
20
13
6.
Menjelaskan sifat Sebutkan sifat fisik, sifat kimia, dan kegunaan
dan
kegunaan alkana!
alkana.
Nilai =
�
�ℎ
8
�
10
14
Lampiran 3
Kunci Jawaban
1. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon
dan hydrogen. Berdasarkan ikatan yang pada rantai karbonnya, hidrokarbon
dibedakan menjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap dua disebut dengan dengan alkena dan hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
2. Rumus umum molekul alkana adalah CnH2n+2. Rumus tersebut didapat dengan
mengamati deret homolog alkana yaitu deretan rumus molekul alkana
menunjukkan bahwa pada setiap anggota yang satu ke anggota berikutnya
bertambah sebanyak CH2. Jadi dengan melihat selisih antara anggota satu ke
anggota berikutnya pada deret homolog alkana tersebut, maka dapat dituliskan
rumus umum molekul alkana yaitu CnH2n+2.
3. Deret homolog alkana adalah deretan rumus molekul alkana menunjukkan
bahwa pada setiap anggota yang satu ke anggota berikutnya bertambah
sebanyak CH2. Sifat-sifatnya antara lain:
a. Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah CnH2n+2.
b.Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2.
c. Selisish massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah
14.
d.Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik didihnya.
4. a.
2,4-dimetilpentana
b.
3-etil-2,6-dimetiloktana
15
6. Sifat dan kegunaan alkana adalah sebagai berikut.
a. Sifat fisis alkana
Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didih dan titik
lebur relatif rendah. Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh
banyaknya atom karbon dan struktur rantai atom karbonnya.
b. Sifat kimia alkana
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada
merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya, hidrokarbon
merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga disebut “parafin” yang
berarti daya gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang rantai
karbon semakin berkurang kereaktifannya. Reaksi pada alkana biasanya
merupakan reaksi substitusi, yaitu reaksi penggantian gugus atom hidrogen
pada suatu alkana.
c. Kegunaan alkana
1) Alkana digunakan sebagai bahan bakar. Manfaat utama alkana
diantaranya:
Metana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam
gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam
banyak digunakan sebagai bahan bakar di industri dan
rumah tangga.
Alkana dengan jumlah atom karbon 2 (etana) sampai 5
(pentana) terkandung dalam LPG (Liquefied Protoleum Gas)
atau lebih dikenal dengan LPG. Elpigi digunakan sebagai
bahan bakar untuk rumah tangga.
Butana digunakan sebagai pengisi korek api.
Oktana merupakan senyawa utama yang terkandung di
dalam bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor.
2) Selain digunakan sebagai bahan bakar, alkana juga digunakan
sebagai pelarut non-polar yang dapat melarutkan senyawa-senyawa
non-polar.
3) Lilin dan aspal merupakan senyawa alkana suhu tinggi (ratai
karbonya mencapai lebi dari 20 atom karbon). Lilin digunakan
dalam berbagai industri tekstil (untuk membatik) sedangkan aspal
digunakan untuk pngerasan jalan.
16
17
Lembar Pengamatan Keterampilan
No Aspek yang dinilai
1
1
Rasa ingin tahu
2
Ketekunan/ keuletan dalam
Skor
2
3
Keterangan
belajar baik secara kelompok
maupun individu dalam
menyelesaikan masalah yang ada.
3
Keberanian dalam menyampaikan
hasil diskusi di depan kelas
Rubrik
No
1
2
3
Aspek yang dinilai
Menunjukan rasa ingin tahu
Rubrik
3 = menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar,
antusias, aktif dalam dalam
kegiatan
baik kelompok
maupun
individu.
2 = menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak
terlalu antusias, dan baru
terlibat aktif
dalam
kegiatan
kelompok ketika disuruh atau kurang
antusias dalam menyelesaikan masalah
secara individu.
1 = tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok atau individu
walaupun telah didorong untuk terlibat.
Ketekunan/ keuletan dalam 3 = tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas
belajar baik secara
dengan hasil terbaik yang bisa
kelompok maupun individu
dilakukan, berupaya tepat waktu.
dalam menyelesaikan
2= berupaya
tepat
waktu
dalam
masalah yang ada.
menyelesaikan tugas, namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya.
1= tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya
tidak selesai.
Keberanian dalam
3= berani menyampaikan hasil diskusinya
menyampaikan hasil diskusi
disertai dengan rasa percaya diri
di depan kelas
2= berani menyampaikan hasil diskusinya
namun kurang percaya diri
1= tidak berani menyampaikan hasil
diskusinya dan tidak percaya diri
Pedoman penilaian :
�
� ℎ� =
�
�
� � �
�� � �
ℎ
18
1
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Berlaku
:
:
:
F/751/WKS1/P/5
1
1 Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/ Gasal
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Materi Pembelajaran: Struktur dan tata nama alkena
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang terdapat
pada rantai karbonnya.
2. Menuliskan rumus umum alkena berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus
molekul.
3. Menentukan nama senyawa alkena sesuai dengan aturan IUPAC.
4. Menjelaskan konsep isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer
geometri (cis, trans) dan penerapannya pada sifat senyawa alkena.
5. Menjelaskan sifat fisis dan kimia pada alkena.
6. Menuliskan reaksi sederhana senyawa alkena.
7. Menjelaskan kegunaan senyawa alkena.
8. Mempresentasikan hasil diskusinya mengenai penulisan isomer alkena.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekkhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
3.1.1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang
terdapat pada rantai karbonnya.
3.1.2. Menuliskan rumus umum alkena berdasarkan analisis rumus struktur dan
rumus molekul.
3.1.3. Menentukan nama senyawa alkena sesuai dengan aturan IUPAC.
3.1.4. Menjelaskan konsep isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau
isomer geometri (cis, trans) dan penerapannya pada sifat senyawa alkena.
3.1.5. Menjelaskan sifat fisis dan kimia pada alkena.
3.1.6. Menuliskan reaksi sederhana senyawa alkena.
3.1.7. Menjelaskan kegunaan senyawa alkena.
2
4.1 Menemukan berbagai struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul yang
sama dan memvisualisasikannya
4.1.1. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai isomer dari alkena.
C. Materi Pembelajaran
1. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan.
2.
Alkena
a.
Deret homolog alkena
b.
Tata nama alkena
c.
Isomer alkena
d.
Sifat dan kegunaan alkena
*Materi selengkapnya terlampir
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
E. Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran
: Buku
2. Alat pembelajaran
: Laptop, LCD, white board, dan spidol
3. Bahan pembelajaran
: Bahan ajar, LKS
F. Sumber Belajar
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Salirawati, Das, Fitria Meilina, Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar Kimia
secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
3. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2JP)
Kegiatan
Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.
Alokasi Waktu
Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik
mempersilahkan
peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
Pendahuluan
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik
mengajak
peserta
didik
berdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik
menanyakan
kabar
mengecek kehadiran peserta didik
dan
5 menit
3
b.
Motivasi
“Anak-anak kemarin kita sudah belajar apa ya? Ada
yang masih ingat dengan pembagian atom C
berdasarkan jenis ikatan? Kemarin kita sudah
belajar hidrokarbon dengan rantai tunggal yang kita
kenal dengan nama alkana. Untuk alkana kita
kemarin sudah belajar mengenai tata nama, sifat
fisika dan kimia, isomer dan kegunaannya. Nah
untuk senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap
2 biasanya dikenal dengan sebutan apa ya anakanak? Apakah untuk hidrokarbon dengan rangkap 2
ini semua sifatnya sama dengan alkana? Untuk itu
pada hari ini kita akan belajar mengenai alkena baik
tata nama, sifat fisika dan kimia, isomer dan
kegunaannya”.
c.
Apresepsi
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
materi yang sudah disampaikan sebelummnya
mengenai penulisan rantai atom karbon.
Kegiatan Inti
1.
Mengamati
Siswa mengamati dan mendengarkan materi
yang disampaikan guru mengenai senyawa
alkena yang meliputi deret homolog, tata nama,
isomeri, sifat fisika dan kimia, dan kegunaan
alkena.
Siswa mengamati bentuk struktur alkena yang
ditampilkan dilayar.
Guru menjelaskan materi pengolongan senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan alkena
yang meliputi deret homolog, tata nama, isomeri,
sifat fisika dan kimia, dan kegunaan alkena.
2.
Menanya
80 menit
4
Siswa bertanya tentang penjelasan materi yang
belum dipahami atau informasi tambahan yang
ingin diketahui.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain
untuk menjawab pertanyaaan yang diajukan oleh
temannya. Apabila tidak ada pertanyaan guru
dapat mengarahkan agar timbul pertanyaan dari
siswa.
3.
Mengumpulkan Informasi
Siswa menganalisis dari berbagai sumber
terkait
pengolongan
senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan
alkena yang meliputi deret homolog, tata
nama, isomeri, sifat fisika dan kimia, dan
kegunaan alkena.
Siswa megumpulkan informasi untuk
menyelesaikan soal yang diberikan oleh
guru.
(siswa membaca buku panduan)
4.
Mengasosiasi
Siswa
bekerjasama
sebangku
untuk
dengan
menghafal
teman
deret
homolog alkena sampai pada dekana.
Siswa berlatih mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru berkaitan dengan
penamaan dan isomerisasi alkena.
5
5.
Mengkomunikasikan
Siswa menuliskan tata nama senyawa
alkena di papan tulis.
Siswa dan guru berdiskusi mengenai
jawaban soal yang diberikan oleh guru.
Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusinya mengenai penamaan dan
isomerisasi pada alkena.
Guru memberikan penilaian atas keaktifan siswa
dalam mengerjakan tugas..
Penutup
a.
Simpulan
Siswa dengan dibimbing guru bersama-sama
membuat kesimpulan mengenai penggolongan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
dan alkena yang meliputi deret homolog, tata
5 menit
nama, isomeri, sifat dan kegunaan alkena.
b.
Evaluasi
Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai
tata nama dan isomerisasi senyawa alkena.
Siswa
diminta
untuk
mempelajari
materi
selanjutnya yaitu alkuna.
c.
Refleksi
Meminta umpan balik kepada peserta didik
tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.
d.
Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup kegiatan
pembelajaran.
6
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek
Prosedur
Pengetahuan
-Tes tertulis
Instrument
Keterangan
-Soal evaluasi
Terlampir
-Diskusi
Godean,
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Siti Martiningsih, S.Pd.
NIP 19700223 200604 2 003
Agustus 2016
Mahasiswa PPL
Fatma Septiyani
NIM 13303241017
7
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
A. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon,
yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, yang terdiri dari satu
atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4). Metana merupakan
molekul yang mempunyai struktur ruang tetrahedron dengan atom karbon
sebagai pusatnya, dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat sudutnya.
Berdasarkan ikatan yang pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan
menjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua
beri
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Berlaku
:
:
:
F/751/WKS1/P/5
1
1 Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: SMA Negeri 1 Godean
: Kimia
:XI/MIPA
: Hidrokarbon
: 2 x 45 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon.
2. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
3. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
4. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener.
5. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD :
3.1.Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
4.1.Menemukan berbagai struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul
yang sama dan memvisualisasikannya
IPK:
3.1.1. Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon.
3.1.2. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon.
3.1.3. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
3.1.4. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener.
3.1.5. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
Materi Pembelajaran
1. Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
2. Identifikasi atom C,H dan O
3. Kekhasan atom karbon
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik (melakukan/menerapkan langkah-langkah
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi
dan menyajikan informasi).
2. Metode
: Penyampaian informasi, tanya jawab, dan penugasan
2
D. Media Pembelajaran
1. Media:
a. Bahan presentasi (Power Point)
2. Alat/Bahan:
a. LCD Proyektor
b. Spidol
c. Papan tulis
d. Lembar Kerja
e. Laptop
f. LKS/ buku
E. Sumber Belajar
1. Michael Purba. 2007. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
2. Das Salirawati, dkk. 2007. Belajar Kimia SecaraMenarikuntuk
SMA/MA kelas X. Jakarta: Grasindo.
3. Unggul Sudarmo. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga.
4. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. PertemuanPertama (2 JP)
KEGIATAN LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a.
ALOKASI WAKTU
Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik
mempersilahkan
peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik
mengajak
peserta
didik
berdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik
Pendahuluan
menanyakan
kabar
dan
mengecek kehadiran peserta didik
b.
Motivasi
Kalian baru saja libur kenaikan kelas dan libur
bulan Ramadhan. Bagaimana kesan-kesan liburan
kalian?
Mengasyikkan
Adakah
disini
yang
atau
selama
membosankan?
liburan
masih
menyempatkan untuk belajar, terutama pelajaran
5 menit
3
kimia. Padahal banyak sekali semua kejadian yang
kita alami maupun kita lakukan itu berkaitan
dengan kimia. Jadi, kalau diantara kalian ada yang
mengaitkan semua kejadian dengan kimia berarti
selama
liburan
kalian
telah
belajar
kimia.
Mengasyikkan bukan? Ada yang bisa memberi
contoh?
c.
Apresepsi
Pernahkah anda membakar sate, apa yang terjadi
jika daging sate tersebut terlalu lama dibakar?
Ternyata sate tersebut menjadi gosong dan
berwarna hitam. Taukah anda mengapa jika kayu
terbakar juga menjadi berwarna hitam? Apakah
yang menyebabkan warna hitam tersebut? apakah
daging binatang juga tersusun atas atom-atom yang
sama dengan atom-atom penyusun kayu? Salah
satu atom penyusun kayu dan tubuh bnatang dan
manusia adalah atom C. Atom C merupakan paling
banyak yang menyusun tubuh makhluk hidup dan
dialam semesta ini, senyawa dari atom C
menduduki jumlah terbanyak.
Kegiatan Inti
1.
80 menit
Mengamati
Peserta
didik
diminta
untuk
mengamati
berbagai gambar di layar LCD (mengenai
gambar sate dan kayu bakar).
4
2.
Menanya
Dengan melihat gambar pada layar tersebut
akan muncul pertanyaan dari peserta didik.
Dari pertanyaan yang diajukan peserta didik
lain guru memberikan kesempatan pada peserta
didik lain untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan temannya.
Bila tidak ada pertanyaan pendidik berusaha
untuk mengarahkan agar timbul pertanyaan
dari peserta didik.
3.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik dapat memanfaatkan segala
sumber
belajar
permasalahan
yang
untuk
menyelesaikan
diberikan
pendidik
mengenai sesuatu benda yang mengandung
atom C.
Peserta didik dapat mencari berbagai informasi
maupun data kekhasan atom karbon dalam
senyawa
karbon,
atom
karbon
primer,
sekunder, tersier, dan kuartener, rantai karbon
atom karbon, rumus struktur, rumus molekul,
dan rumus bangun dari sumber yang ada.
5
4.
Mengasosiasi
Peserta didik mendiskusikan kekhasan atom
karbon dalam senyawa karbon, atom karbon
primer,
sekunder,
tertier,
dan
kuartener,
rantaikarbon atom karbon, rumus struktur,
rumus molekul, dan rumus bangun.
Data
tersebut
kemudian
dikelompokkan
menjadi kekhasan atom karbon dalam senyawa
karbon, atom karbon primer, sekunder, tersier,
dan kuartener, rantai karbon atom karbon,
rumus struktur, rumus molekul, dan rumus
bangun.
5.
Mengkomunikasikan
Pendidik meminta salah satu peserta didik untuk
mempresentasikan
hasil
pengamatannya
mengenai kekhasan atom karbon dalam senyawa
karbon, atom karbon primer, sekunder, tertier,
dan kuartener, rantai karbon atom karbon, rumus
struktur, rumus molekul, dan rumus bangun yang
telah dianalisis kaitannya dengan hipotesa yang
telah dirumuskan terdahulu.
Berdasarkan undian, maka secara bergiliran
setiap kelompok mempresentasikan hasilnya.
Kelompok
lain
dapat
member
penilaian,
pertanyaan maupun tanggapan ataupun berupa
saran.
Penutup
a.
Simpulan
Pendidik bersama-sama dengan peserta didik
menyebutkan pengertian hidrokarbon
Peserta didik mendeskripsikan kekhasan atom
karbon dalam senyawa karbon
Peserta didik dapat membandingkan
atom
6
karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener.
5 menit
Bersama dengan pendidik, peserta didik dapat
membandingkan
senyawa
hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan
b.
Evaluasi
Pendidik
meminta
peserta
didik
untuk
mempelajari materi berikutnya dan meminta
peserta didik untuk mengerjakan tugas.
c.
Refleksi
Meminta umpan balik kepada peserta didik
tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.
d.
Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup
kegiatan pembelajaran.
G. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian pengetahuan (terlampir)
2. Penilaian keterampilan (terlampir)
Godean,
Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa PPL
Siti Martiningsih, S.Pd.
Fatma Septiyani
NIP 19700223 200604 2 003
NIM 13303241017
7
Lampiran 1
A. Materi Pembelajaran
Identifikasi Senyawa C, H, dan O
Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Namun
demikian, hidrokarbon merupakan sumber utama untuk membentuk senyawa
karbon yang lebih besar dan kompleks.
Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Untuk
mengetahui adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa karbon dapat
dilakukan suatu percobaan sederhana. Misalnya, pada pembakaran kayu, kertas,
ikan, atau gula diperoleh zat yang berwama hitam. Zat yang berwarna hitam
tersebut adalah karbon atau arang. Untuk membuktikan adanya hidrogen dalam
senyawa karbon yaitu dengan memanaskan gula dalam tabung reaksi. Bintik air
yang terbentuk pada dinding tabung sebelah dalam membuktikan adanya
hidrogen.
Secara kimiawi, kehadiran karbon dan oksigen dapat dilihat pada rumus
atom pembentuk senyawa/molekul itu. Misalnya, metana. Molekul ini memiliki
rumus CH4. Molekul ini terdiri atas atom C dan H.
Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam
bentuk arang, grafit dan intan. Intan adalah zat padat yang bening berkilauan dan
merupakan zat yang paling keras. Penggunaan intan sesuai dengan sifatnya yang
keras dan mengkilap sebagian besar digunakan untuk perhiasan. Intan alam yang
tidak cukup baik untuk perhiasan dan intan buatan digunakan untuk membuat
alat pemotong. Intan bubuk digunakan untuk membuat ampelas. Grafit
merupakan karbon yang bersifat licin dan dapat menghantarkan listrik. Grafit
digunakan baik sebagai elektroda, bahan pelumas, bahan pembuat pinsil ataupun
bahan pembuat komposit. Arang merupakan karbon yang dibuat dari kayu yang
terbakar. Arang digunakan sebagai bahan pengadsorpsi zat warna ataupun
sebagai obat sakit perut.
Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa
molekul dwiatom yang berwujud gas. Hidrogen umumnya terdapat sebagai air
atau zat-zat organik. Gas hidrogen merupakan gas yang tak berwarna, tak berbau
dan tak berasa, sedikit larut dalam air. Senyawa hidrogen umumnya merupakan
senyawa kovalen. Dalam kehidupan sehari-hari hidrogen digunakan sebagai
bahan
untuk
membuat
macam-macam
persenyawaan
organik,
untuk
mengeraskan minyak, bahan bakar dan pengisi balon udara.
Pada mulanya senyawa karbon disebut senyawa organik karena senyawa
itu berasal dari makhluk hidup. Namun, setelah diketahui bahwa senyawa
8
organik juga dapat dibuat oleh manusia maka senyawa organik berubah menjadi
senyawa karbon. Selain senyawa organik dikenal juga senyawa anorganik, yaitu
senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup. Senyawa organik dan
anorganik mempunyai perbedaan dalam hal kereaktifan, titik cair, dan titik didih
serta kelarutan. Perbedaannya yaitu senyawa organik mempunyai kereaktifan,
titik cair, dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa anorganik. Dalam
hal kelarutan, senyawa organik lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti
alkohol daripada dalam pelarut polar seperti air.
Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang mengandung
atom karbon (C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti oksida karbon,
karbonat, dan sianida. Senyawa karbon yang paling sederhana dikenal dengan
hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Dalam
senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur lain seperti
oksigen, nitrogen, sulfur atau posfor.
Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon, hidrogen dalam senyawa
karbon dapat dilakukan dengan percobaan sederhana, misalnya dengan
pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C11H22O11).
Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir dapat ditunjukkan melalui
reaksi pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar atau dioksidasi sempurna
maka karbon akan berubah menjadi CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi
H2O, melalui reaksi:
aC11H22O11(s) + bO2(g)cCO2(g) + dH2O (g)
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding
pipa penghubung. Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya reaksi
pembakaran yang tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan oksidator
untuk menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus
pembakaran gula pasir ini, dapat digunakan CuO sebagai oksidator dan uap gula
pasir yang akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan reaksi:
2 C11H22O11(s) + 4 CuO(s) + 21O2(g) 22CO2(g) + 22H2O(g) + 2 Cu2O(s)
Terjadinya reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat
berwarna merah yaitu Cu2O.
Kekhasan Atom Karbon
Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas
atom karbon yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai unsur, dengan
struktur yang bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon, antara lain:
1. Atom karbon mempunyai nomor atom 6, dengan empat elektron valensi.
Keempat elektron valensi itu dapat membentuk pasangan elektron bersama
9
dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat elektron valensi ini
dapat digambarkan sebagai tangan ikatan.
2. Atom karbon dengan keempat tangan itu dapat membentuk rantai atom karbon
dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan menghasilkan
satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin banyak jenis
senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon. Beberapa kemungkinan rantai
karbon yang dibentuk dapat dikelompokkan berdasarkan:
a. Jumlah ikatan
Ikatan tunggal, yaitu ikatan antar atom-atom karbon dengan satu tangan
ikatan (sepasang elektron ikatan).
Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom-atom karbon
dengan dua tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan).
Ikatan rangkap tiga, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan tiga
tangan ikatan (tiga pasang elektron ikatan).
b. Bentuk rantai
Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom
karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang
bercabang dan ada yang tidak bercabang.
Rantai tertutup (alisiklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara
ujung-ujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu
rantai siklis dan aromatis.
3. Posisi atom karbon di dalam rantai karbon
Berdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat posisi atom
karbon, yaitu:
a. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung satu atom karbon yang lain.
b. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung dua atom karbon yang lain.
c. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung tiga atom karbon yang lain.
d. Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung empat atom karbon yang lain.
10
Lampiran 2
RUBRIK PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
Petunjuk penilaian :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai tugas kelompok. Berilah tanda check list (√)
pada kolom skor sesuai deskripsi yang ditentukan.
Deskripsi Skor
No.
Menjelaskan
Mengidentifika Mendeskrip
Membed
Mengelom
pengertian
si unsur C, H, sikan
akan
pokkan
senyawa
dan O dalam kekhasan
atom
senyawa
hidrokarbon.
senyawa
atom
karbon
hidrokarbo
karbon.
karbon
primer,
n
dalam
sekunder
berdasarka
senyawa
, tertier, n
karbon
dan
Nama
Siswa
kejenuhan
kuartener ikatan
.
1
1
2
3
4
5
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1= kurang
2 3
4
1
2
3
4
1
2
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
11
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN
(DISKUSI KELOMPOK)
1. Zat yang berwarna hitam hasil pembakaran adalah ….
2. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam
bentuk … , … dan ...
3. Intan bubuk digunakan untuk membuat ....
4.
Arang digunakan sebagai … ataupun sebagai ….
5. Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa
molekul dwiatom yang berwujud ....
6. Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal…, …,
dan … serta ….
7. Kereaktifan senyawa organik lebih ... dibanding senyawa anorganik.
8. Dalam hal kelarutan, senyawa organik lebih …disbanding senyawa
anorganik.
9. Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur
lain seperti ..., ..., ... atau ....
10. Sebutkan hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon!
11. Sebutkan beberapa macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom
karbon!
12. Sebutkan beberapa posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain!
d. PenilaianKeterampilan (KI 4)
Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bersama teman satu
kelompokmu !
1. Bagaimana proses terjadinya reaksi pembakaran sempurna pada gula pasir
(C11H22O11)?
2. Sebutkan hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon!
3. Sebutkan beberapa macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom
karbon!
4. Sebutkan beberapa posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain!
5. Mengapa atom karbon dapat mengikat 4 atom lain?
6. Sebutkan 2 bentuk rantai atom karbon!
12
KUNCI JAWABAN
PenilaianPengetahuan (KI 3)
1. Zat yang berwarna hitam hasil pembakaran adalah arang atau karbon (skor
1)
2. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam
bentuk arang, grafit, dan intan. (skor 1)
3. Intan bubuk digunakan untuk membuat amplas. (skor 1)
4.
Arang digunakan sebagai penyerap warna ataupun sebagai obat sakit
perut. (skor 2)
5. Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa
molekul dwiatom yang berwujud gas. (skor 1)
6. Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal
kereaktifan, kelarutan, dan titik leleh serta titik didih. (skor 4)
7. Kereaktifan senyawa organik lebih kecil dibanding senyawa anorganik.
(skor 1)
8. Dalam kelarutan, senyawa organik lebih besar disbanding senyawa
anorganik. (skor 1)
9. Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur
lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor. (skor 4)
10. Hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon adalah CO2dan
O2. (skor 2)
11. Macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon adalah tunggal,
rangkap dua, rangkap tiga. (skor 3)
12. Posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain adalah primer,
sekunder, tersier, kuartener. (skor 4)
Nilai = jumlah skor x 5
6
d. Penilaian Keterampilan (KI 4)
1. Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir (C11H22O11) dapat
ditunjukkan melalui reaksi pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar
atau dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi CO2 dan
hidrogen akan berubah menjadi H2O, melalui reaksi:
aC11H22O11 (s) + b O2 (g) c CO2 (g) + d H2O (g).
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding
pipa penghubung. Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya
13
reaksi pembakaran yang tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan
oksidator untuk menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam
kasus pembakaran gula pasir ini, dapat digunakan CuO sebagai oksidator dan
uap gula pasir yang akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan
reaksi:
2 C11H22O11(s) + 4 CuO(s) + 21 O2(g) 22 CO2(g) + 22 H2O(g) + 2 Cu2O(s)
Terjadinya reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat
berwarna merah yaitu Cu2O. (skor 6)
2.
Hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon adalah CO2 dan
H2O. (skor 1)
3.
Ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon adalah ikatan tunggal,
ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga. (skor 2)
4.
Posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain ada empat, yaitu atom
karbon primer, atom karbon sekunder, atom karbon tersier, dan atom karbon
kuartener. (skor 2)
5.
Atom karbon dapat mengikat 4 atom lain karena atom karbon memiliki empat
elektron valensi. (skor 2)
6.
Bentuk rantai atom karbon yaitu rantai terbuka (alifatik) dan rantai tertutup
(alisiklik) rantai tertutup terdapat dua macam yaitu siklik dan aromatik. (skor
2)
Nilai =
Jumlah skor
2
14
RUBRIK PENILAIAN KOMPETENSI KETRAMPILAN
Nilai
Hasil diskusi
Aktif
Presentasi
Nama Siswa
Diskusi
No.
Jumlah Skor
Keterampilan
Akhir
(NA)
Skor Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan Nilai
Rentang Skor
Skor
=1–4
0 – 4
= Kurang Baik
5 –8
= Cukup Baik
9 – 12
= Baik
13 – 16
= Sangat baik
Skor minimal
=4
Skor maksimal
= 16
PERTEMUAN 1
No.
1.
Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan
Kriteria
Deskripsi
4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
pengertian
menjelaskan
pengertian
senyawa
hidrokarbon dengan tepat,
hidrokarbon.
dalam mempresentasikan dan aktif
lancar
selama diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
didik
dapat
atau Skor Rerata
Petunjuk penilaian :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai kompetensi keterampilan peserta didik.
PERTEMUAN 1
15
menjelaskan
pengertian
hidrokarbon dengan tepat, namun
kurang
lancar
mempresentasikan
dalam
tetapi
aktif
selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
menjelaskan
dapat
pengertian
hidrokarbon dengan tepat, namun
kurang
lancar
dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
1
(kurang Jika peserta tidak didik dapat
baik)
menjelaskan
pengertian
hidrokarbon dengan tepat, namun
kurang
lancar
dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
2.
Mengidentifikasi unsur 4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
C, H, dan O dalam
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
senyawa karbon.
dalam senyawa karbon
tepat,
lancar
dengan
dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
didik
dapat
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
dalam senyawa karbon
dengan
tepat, namun kurang lancar dalam
mempresentasikan
tetapi
aktif
selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
dapat
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
dalam senyawa karbon
dengan
tepat, namun kurang lancar dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
1
(kurang Jika peserta tidak didik dapat
16
baik)
mengidentifikasi unsur C, H, dan O
dalam senyawa karbon
dengan
tepat, namun kurang lancar dalam
mempresentasikan dan tidak aktif
selama diskusi.
3.
Mendeskripsikan
4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
kekhasan
atom
kekhasan atom karbon
mendeskripsikan
dalam senyawa karbon
karbon
dalam
senyawa
karbon
dengan
tepat,
lancar
dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
mendeskripsikan
karbon
dalam
didik
dapat
kekhasan
atom
senyawa
karbon
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam
mempresentasikan
tetapi
aktif selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
mendeskripsikan
karbon
dalam
didik
dapat
kekhasan
atom
senyawa
karbon
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
1
(kurang Jika peserta tidak didik dapat
baik)
mendeskripsikan
karbon
dalam
kekhasan
senyawa
atom
karbon
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
4.
Membedakan
karbon
atom 4 (sangat baik) Jika
peserta
didik
dapat
primer,
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan
sekunder, tersier , dan kuartener
kuartener.
dengan
tepat,
lancar
dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 ( baik)
Jika
peserta
didik
dapat
17
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan kuartener
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam
mempresentasikan
tetapi
aktif selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
dapat
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan kuartener
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
1
(kurang Jika
baik)
peserta
didik
dapat
membedakan atom karbon primer,
sekunder, tersier , dan kuartener
dengan tepat, namun kurang lancar
dalam mempresentasikan dan tidak
aktif selama diskusi.
5.
Mengelompokkan
senyawa
4 (sangat baik) Jika
hidrokarbon
peserta
didik
mengelompokkan
dapat
senyawa
berdasarkan kejenuhan
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan
ikatan dengan tepat, lancar dalam
mempresentasikan dan aktif selama
diskusi.
3 (baik)
Jika
peserta
didik
mengelompokkan
dapat
senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan dengan tepat, namun kurang
lancar
dalam
mempresentasikan
tetapi aktif selama diskusi.
2 (cukup baik)
Jika
peserta
didik
mengelompokkan
dapat
senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan dengan tepat, namun kurang
lancar dalam mempresentasikan dan
tidak aktif selama diskusi.
1
(kurang Jika
peserta
didik
dapat
18
baik)
mengelompokkan
senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan
ikatan dengan tepat, namun kurang
lancar dalam mempresentasikan dan
tidak aktif selama diskusi.
1
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Berlaku
:
:
:
F/751/WKS1/P/5
1
1 Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/ Gasal
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Materi Pembelajaran: Struktur dan tata nama alkana
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang terdapat
pada rantai karbonnya.
2. Menuliskan rumus umum alkana berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus
molekul.
3. Menjelaskan sifat-sifat deret homolog pada alkana.
4. Menentukan nama senyawa alkana sesuai dengan aturan IUPAC.
5. Menuliskan jumlah isomer senyawa alkana.
6. Menjelaskan sifat dan kegunaan alkana.
7. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai kekhasan atom C.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekkhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
3.1.1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang
terdapat pada rantai karbonnya.
3.1.2. Menuliskan rumus umum alkana berdasarkan analisis rumus struktur
dan rumus molekul.
3.1.3. Menjelaskan sifat-sifat deret homolog pada alkana.
3.1.4. Menentukan nama senyawa alkana sesuai dengan aturan IUPAC.
3.1.5. Menuliskan jumlah isomer senyawa alkana.
3.1.6. Menjelaskan sifat dan kegunaan alkana.
4.1 Menemukan berbagai struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul yang
sama dan memvisualisasikannya
4.1.1. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai kekhasan atom C.
C. Materi Pembelajaran
1. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan.
2
2.
Alkana
a.
Deret homolog alkana
b.
Tata nama alkana
c.
Isomeri alkana
d.
Sifat dan kegunaan alkana
*Materi selengkapnya terlampir
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran :ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
E. Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran
: Buku
2. Alat pembelajaran
: Laptop, LCD, white board, dan spidol
3. Bahan pembelajaran
: Bahan ajar, LKS
F. Sumber Belajar
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Salirawati, Das, Fitria Meilina, Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar Kimia
secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
3. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.
Alokasi Waktu
Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik
mempersilahkan
peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik
mengajak
peserta
didik
berdoa sebelum memulai pelajaran
Pendahuluan
4. Pendidik
menanyakan
kabar
dan
mengecek kehadiran peserta didik
b.
Motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai yaitu siswa dapat mengelompokkan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis
ikatan
5 menit
3
yang terdapat pada rantai karbonnya, membahas
rumus umum alkana berdasarkan analisis rumus
struktur dan rumus molekul, menjelaskan sifatsifat deret homolog pada alkana, menentukan
nama senyawa alkana sesuai dengan aturan
IUPAC, menuliskan jumlah isomer senyawa
alkana, dan m.enjelaskan sifat dan kegunaan
alkana
Apresepsi
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
materi yang sudah disampaikan sebelummnya
mengenai penulisan rantai atom karbon.
Kegiatan Inti
1.
Mengamati
Siswa menyimak dan mendengarkan materi
yang disampaikan guru mengenai pengolongan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
dan alkana yang meliputi deret homolog, tata
nama, isomeri, sifat dan kegunaan alkana.
Guru menjelaskan materi pengolongan senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan alkana
yang meliputi deret homolog, tata nama, isomeri,
sifat dan kegunaan alkana.
2.
Menanya
Siswa bertanya tentang penjelasan materi yang
belum dipahami atau informasi tambahan yang
ingin diketahui.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain
untuk menjawab pertanyaaan yang diajukan oleh
temannya. Apabila tidak ada pertanyaan guru
dapat mengarahkan agar timbul pertanyaan dari
siswa.
80 menit
4
3.
Mengumpulkan informasi
Siswa
menganalisis
dari
berbagai
sumber terkait pengolongan senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan
alkana yang meliputi deret homolog, tata
nama, isomeri, sifat dan kegunaan
alkana.
(siswa membaca buku panduan)
4.
Mengasosiasi
Siswa
bekerjasama
sebangku
untuk
dengan
teman
menghafal
deret
homolog alkana sampai pada dekana.
Siswa berlatih mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru.
5.
Mengkomunikasikan
Siswa menuliskan tata nama senyawa
alkana di papan tulis.
Siswa dan guru berdiskusi mengenai
jawaban pada soal yang di berikan oleh
guru.
Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusinya mengenai kekhasan atom C
secara berkelompok.
5
Guru memberikan penilaian atas keaktifan siswa
dalam mengerjakan tugas..
Penutup
a.
Simpulan
Siswa dengan dibimbing guru bersama-sama
membuat kesimpulan mengenai pengolongan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
dan alkana yang meliputi deret homolog, tata
5 menit
nama, isomeri, sifat dan kegunaan alkana.
b.
Evaluasi
Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai
tata nama senyawa alkana.
Siswa
diminta
untuk
mempelajari
materi
selanjutnya yaitu alkena.
c.
Refleksi
Meminta umpan balik kepada peserta didik
tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.
d.
Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup
kegiatan pembelajaran.
6
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek
Prosedur
Pengetahuan
-Tes tertulis
Instrument
Keterangan
-Soal evaluasi
Terlampir
-Diskusi
Godean,
Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa PPL
Siti Martiningsih, S.Pd.
Fatma Septiyani
NIP 19700223 200604 2 003
NIM 13303241017
7
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
A. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon,
yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, yang terdiri dari satu
atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4). Metana merupakan
molekul yang mempunyai struktur ruang tetrahedron dengan atom karbon
sebagai pusatnya, dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat
sudutnya.
Berdasarkan ikatan yang pada rantai karbonnya, hidrokarbon
dibedakan menjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap dua disebut dengan dengan alkena dan hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
B. Alkana
Setiap atom karbon mempunyai empat elektron valensi yang
digunakan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom lainnya., yang
digambarkan sebagai tangan ikatan. Jadi, atom karbon pada senyawa
karbon mempunyai empat tangan ikatan. Pada alkana, keempat tangan
tersebut bila tidak digunakan untuk mengikat atom karbon yang lain akan
digunakan untuk mengikat atom hidrogen.
Penggantian (substitusi) sebuah atom H yang manapun pada gambar
model molekul di atas dengan atom klorin, akan menghasilkan senyawa
lain. Hal ini menunjukkan bahwa semua atom H di dalam senyawa CH4
mempunyai kedudukan yang identik. Jika dua model molekul metana
digabungkan, akan didapat molekul hidrokarbon dengan dua atom karbon
di dalamnya
Hal tersebut menunjukkan bahwa alkana yang terbentuk dari dua atom
karbon akan mengikat enam atom hidrogen sehingga mempnyai rumus
molekul C2H6. Jika penggantian atom hidrogen dengan atom karbon
dilakukan terus-menerus.
Jadi,rumus umum molekul alkana adalah CnH2n+2.
8
1. Deret homolog alkana
Deretan rumus molekul alkana menunjukkan bahwa pada setiap
anggota yang satu ke anggota berikutnya bertambah sebanyak CH2.
Deret senyawa karbon yang demikian ini disebut deret homolog. Deret
homolog pada alkana mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a) Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah
CnH2n+2.
b) Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai
pembeda CH2.
c) Selisish massa rumus antara satu anggota ke anggota
berikutnya adalah 14.
d) Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik
didihnya.
Tabel 1.1 menunjukkan sebagian anggota deret homolog alkana
dengan beberapa sifat-sifatnya.
Tabel 1.1 Deret homolog alkana
Jumlah
Rumus
atom C
Molekul
Nama
Titik lebur Titik
Massa
Wujud
(◦C)
didih
jenis
(suhu
(◦C)
(g/cm3)
kamar)
1
CH4
Metana
-181,9
-163,9
0,466
Gas
2
C2H6
Etana
-183,2
-88,5
0,572
Gas
3
C3H8
Propana
-189,6
-42,0
0,585
Gas
4
C4H10
Butana
-138,3
-0,4
0,601
Gas
5
C5H12
Pentana
-129,9
36,2
0,626
Cair
6
C6H14
Heksana
-94,9
69,1
0,660
Cair
7
C7H16
Heptana
-90,5
98,5
0,684
Cair
8
C8H18
Oktana
-56,7
125,8
0,703
Cair
9
C9H20
Nonana
-50,9
150,9
0,718
Cair
10
C10H22
Dekana
-29,6
174,2
0,730
Cair
11
C11H24
Undekana
-25,5
196,1
0,740
Cair
9
12
C12H26
Dodekana
14
C14H30
18
20
-14,5
216,4
0,749
Cair
Tetradekana 5,9
253,5
0,763
Cair
C18H38
Oktadekana
28
313,9
0,789
Padat
C20H24
Eikosana
36,9
343,9
0,789
Padat
2. Tata nama alkana
Senyawa karbon merupakan senyawa yang jumlah dan jenisnya sangat
banyak. Oleh karena itu, diperlukan cara penamaan senyawa karbon
yang sistematis. Nama senyawa karbon dapat memberi informasi
tentang rumus molekul dan strukturnya. Pemberian nama senyawa
karbon didasarkan pada aturan IUPAC (International Union and Pure
Applied Chemistry) sebagai berikut.
a. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang
menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran “ana”.
b. Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tak
bercabang, di depan nama huruf tersebut diberi huruf n (dari kata
normal).
c. Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu ratai utamanya
(rantai induk), yakni rantai atom karbon terpanjang dan diberi nomor
urut dari ujung yang paling dekat dengan letak cabang.
d. Menetapkan gugus cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus
cabang pada alkana umumnya merupakan alkil. Gugus alkil
merupakan gugus hidrokarbon (alkana) yang kehilangan sebuah atom
hidrogen. Rumus umum alkil adalah CnH2n+1. Nama gugus alkil
disesuaikan dengan nama alkananya dengan mengganti akhiran –ana
dengan akhiran –il.
Rumus Gugus alkil
Nama IUPAC
CH3‒
Metil
C2H5‒
Etil
C3H7‒
Propil
C4H9‒
Butil
C5H11‒
Pentil
C6H13‒
Heksil
e. Gugus alkil yang mempunyai rantai bercabang atau tidak terikat
pada atom karbon primer diberi nama tertentu.
10
f. Urutan penamaan alkana: nomor cabang-nama cabang-nama
rantai utama
g. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, nama cabang
disebut sekali, tetapi diawali dengan angka latin yang menunjukkan
jumlahnya.
3. Isomeri alkana
Isomeri adalah peristiwa dimana suatu senyawa karbon
mempunyai rumus molekul sama tetapi mempunyai struktur berbeda.
Perbedaan antara senyawa n-butana dengan metil propana
adalah pada kerangka rantai atom karbonnya. Rantai n-butana tidak
bercabang, sedangkan metilpropana rantainya bercabang pada atom C2. Perbedaan struktur kedua senyaa tersebut mengakibatkan perbedaan
sifat, dimana titik didih n-butana adalah -0,4°C sedangkan titik didih
metilpropana adalah -11,6°C. Semakin banyak jumlah atom karbon
penyususn alkana, semakin banyak jumlah isomernya.
4. Sifat dan kegunaan alkana
a. Sifat fisis alkana
Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik
didih dan titik lebur relatif rendah. Titik didih dan titik lebur
alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur rantai
atom karbonnya. Secara umum titik didih dan titik lebur alkana
mempunyai pola sebagai berikut.
1) Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai
karbon alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.
2) Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan
rantai karbon tidak bercabang mempunyai titikdidih dan
titik lebur yang lebih tinggi daripada isomer dengan rantai
karbon bercabang.
3) Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin
rendah titik didih dan titik leburnya.
b.
Sifat kimia alkana
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang
ada merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya,
hidrokarbon merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga
disebut “parafin” yang berarti daya gabung atau daya reaksinya
11
rendah. Semakin panjang rantai karbon semakin berkurang
kereaktifannya. Reaksi pada alkana biasanya merupakan reaksi
substitusi, yaitu reaksi penggantian gugus atom hidrogen pada
suatu alkana.
c.
Kegunaan alkana
1) Alkana digunakan sebagai bahan bakar. Manfaat utama alkana
diantaranya:
Metana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam
gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam
banyak digunakan sebagai bahan bakar di industri dan
rumah tangga.
Alkana dengan jumlah atom karbon 2 (etana) sampai 5
(pentana) terkandung dalam LPG (Liquefied Protoleum Gas)
atau lebih dikenal dengan LPG. Elpigi digunakan sebagai
bahan bakar untuk rumah tangga.
Butana digunakan sebagai pengisi korek api.
Oktana merupakan senyawa utama yang terkandung di
dalam bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor.
2) Selain digunakan sebagai bahan bakar, alkana juga digunakan
sebagai pelarut non-polar yang dapat melarutkan senyawasenyawa non-polar.
3) Lilin dan aspal merupakan senyawa alkana suhu tinggi (ratai
karbonya mencapai lebi dari 20 atom karbon). Lilin digunakan
dalam berbagai industri tekstil (untuk membatik) sedangkan
aspal digunakan untuk pngerasan jalan.
12
Lampiran 2
RUBRIK TES PENGETAHUAN
N
Tujuan
o
Pembelajaran
1.
Mengelompokka
n
Butir Soal
Sko
r
Jelaskan pengertian senyawa hidrokarbon dan dibagi 10
senyawa menjadi berapa kelompok senyawa hidrokarbon
hidrokarbon
tersebut
berdasarkan
jenis
ikatan
pada
rantai
berdasarkan jenis karbonnnya?
ikatan
yang
terdapat
pada
rantai karbonnya.
2.
Menuliskan
rumus
Apa rumus umum alkana dan bagaimana bisa 10
umum didapatkan rumus umum tersebut?
alkana
berdasarkan
analisis
rumus
struktur
dan
rumus molekul.
3.
Menjelaskan
Jelaskan apa yang dimaksud deret homolog dan 10
sifat-sifat
deret sebutkan sifat-sifat deret homolog alkana!
homolog
pada
alkana.
4.
Menentukan
nama
Tuliskan nama senyawa alkana sesuai dengan aturan 20
senyawa IUPAC yag mempunyai rumus struktur berikut:
alkana
sesuai
dengan
aturan
a.
IUPAC
b.
5.
Menuliskan
jumlah
isomer
senyawa alkana.
Tuliskan isomer dari C5H12!
20
13
6.
Menjelaskan sifat Sebutkan sifat fisik, sifat kimia, dan kegunaan
dan
kegunaan alkana!
alkana.
Nilai =
�
�ℎ
8
�
10
14
Lampiran 3
Kunci Jawaban
1. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon
dan hydrogen. Berdasarkan ikatan yang pada rantai karbonnya, hidrokarbon
dibedakan menjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya
terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung
ikatan rangkap dua disebut dengan dengan alkena dan hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
2. Rumus umum molekul alkana adalah CnH2n+2. Rumus tersebut didapat dengan
mengamati deret homolog alkana yaitu deretan rumus molekul alkana
menunjukkan bahwa pada setiap anggota yang satu ke anggota berikutnya
bertambah sebanyak CH2. Jadi dengan melihat selisih antara anggota satu ke
anggota berikutnya pada deret homolog alkana tersebut, maka dapat dituliskan
rumus umum molekul alkana yaitu CnH2n+2.
3. Deret homolog alkana adalah deretan rumus molekul alkana menunjukkan
bahwa pada setiap anggota yang satu ke anggota berikutnya bertambah
sebanyak CH2. Sifat-sifatnya antara lain:
a. Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah CnH2n+2.
b.Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2.
c. Selisish massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah
14.
d.Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik didihnya.
4. a.
2,4-dimetilpentana
b.
3-etil-2,6-dimetiloktana
15
6. Sifat dan kegunaan alkana adalah sebagai berikut.
a. Sifat fisis alkana
Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didih dan titik
lebur relatif rendah. Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh
banyaknya atom karbon dan struktur rantai atom karbonnya.
b. Sifat kimia alkana
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada
merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya, hidrokarbon
merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga disebut “parafin” yang
berarti daya gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang rantai
karbon semakin berkurang kereaktifannya. Reaksi pada alkana biasanya
merupakan reaksi substitusi, yaitu reaksi penggantian gugus atom hidrogen
pada suatu alkana.
c. Kegunaan alkana
1) Alkana digunakan sebagai bahan bakar. Manfaat utama alkana
diantaranya:
Metana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam
gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam
banyak digunakan sebagai bahan bakar di industri dan
rumah tangga.
Alkana dengan jumlah atom karbon 2 (etana) sampai 5
(pentana) terkandung dalam LPG (Liquefied Protoleum Gas)
atau lebih dikenal dengan LPG. Elpigi digunakan sebagai
bahan bakar untuk rumah tangga.
Butana digunakan sebagai pengisi korek api.
Oktana merupakan senyawa utama yang terkandung di
dalam bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor.
2) Selain digunakan sebagai bahan bakar, alkana juga digunakan
sebagai pelarut non-polar yang dapat melarutkan senyawa-senyawa
non-polar.
3) Lilin dan aspal merupakan senyawa alkana suhu tinggi (ratai
karbonya mencapai lebi dari 20 atom karbon). Lilin digunakan
dalam berbagai industri tekstil (untuk membatik) sedangkan aspal
digunakan untuk pngerasan jalan.
16
17
Lembar Pengamatan Keterampilan
No Aspek yang dinilai
1
1
Rasa ingin tahu
2
Ketekunan/ keuletan dalam
Skor
2
3
Keterangan
belajar baik secara kelompok
maupun individu dalam
menyelesaikan masalah yang ada.
3
Keberanian dalam menyampaikan
hasil diskusi di depan kelas
Rubrik
No
1
2
3
Aspek yang dinilai
Menunjukan rasa ingin tahu
Rubrik
3 = menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar,
antusias, aktif dalam dalam
kegiatan
baik kelompok
maupun
individu.
2 = menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak
terlalu antusias, dan baru
terlibat aktif
dalam
kegiatan
kelompok ketika disuruh atau kurang
antusias dalam menyelesaikan masalah
secara individu.
1 = tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok atau individu
walaupun telah didorong untuk terlibat.
Ketekunan/ keuletan dalam 3 = tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas
belajar baik secara
dengan hasil terbaik yang bisa
kelompok maupun individu
dilakukan, berupaya tepat waktu.
dalam menyelesaikan
2= berupaya
tepat
waktu
dalam
masalah yang ada.
menyelesaikan tugas, namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya.
1= tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya
tidak selesai.
Keberanian dalam
3= berani menyampaikan hasil diskusinya
menyampaikan hasil diskusi
disertai dengan rasa percaya diri
di depan kelas
2= berani menyampaikan hasil diskusinya
namun kurang percaya diri
1= tidak berani menyampaikan hasil
diskusinya dan tidak percaya diri
Pedoman penilaian :
�
� ℎ� =
�
�
� � �
�� � �
ℎ
18
1
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Berlaku
:
:
:
F/751/WKS1/P/5
1
1 Juli 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/ Gasal
Materi Pokok
: Hidrokarbon
Materi Pembelajaran: Struktur dan tata nama alkena
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang terdapat
pada rantai karbonnya.
2. Menuliskan rumus umum alkena berdasarkan analisis rumus struktur dan rumus
molekul.
3. Menentukan nama senyawa alkena sesuai dengan aturan IUPAC.
4. Menjelaskan konsep isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer
geometri (cis, trans) dan penerapannya pada sifat senyawa alkena.
5. Menjelaskan sifat fisis dan kimia pada alkena.
6. Menuliskan reaksi sederhana senyawa alkena.
7. Menjelaskan kegunaan senyawa alkena.
8. Mempresentasikan hasil diskusinya mengenai penulisan isomer alkena.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman
kekkhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
3.1.1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan yang
terdapat pada rantai karbonnya.
3.1.2. Menuliskan rumus umum alkena berdasarkan analisis rumus struktur dan
rumus molekul.
3.1.3. Menentukan nama senyawa alkena sesuai dengan aturan IUPAC.
3.1.4. Menjelaskan konsep isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau
isomer geometri (cis, trans) dan penerapannya pada sifat senyawa alkena.
3.1.5. Menjelaskan sifat fisis dan kimia pada alkena.
3.1.6. Menuliskan reaksi sederhana senyawa alkena.
3.1.7. Menjelaskan kegunaan senyawa alkena.
2
4.1 Menemukan berbagai struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul yang
sama dan memvisualisasikannya
4.1.1. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai isomer dari alkena.
C. Materi Pembelajaran
1. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan.
2.
Alkena
a.
Deret homolog alkena
b.
Tata nama alkena
c.
Isomer alkena
d.
Sifat dan kegunaan alkena
*Materi selengkapnya terlampir
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
E. Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran
: Buku
2. Alat pembelajaran
: Laptop, LCD, white board, dan spidol
3. Bahan pembelajaran
: Bahan ajar, LKS
F. Sumber Belajar
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Salirawati, Das, Fitria Meilina, Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar Kimia
secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
3. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (2JP)
Kegiatan
Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.
Alokasi Waktu
Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik
mempersilahkan
peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
Pendahuluan
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik
mengajak
peserta
didik
berdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik
menanyakan
kabar
mengecek kehadiran peserta didik
dan
5 menit
3
b.
Motivasi
“Anak-anak kemarin kita sudah belajar apa ya? Ada
yang masih ingat dengan pembagian atom C
berdasarkan jenis ikatan? Kemarin kita sudah
belajar hidrokarbon dengan rantai tunggal yang kita
kenal dengan nama alkana. Untuk alkana kita
kemarin sudah belajar mengenai tata nama, sifat
fisika dan kimia, isomer dan kegunaannya. Nah
untuk senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap
2 biasanya dikenal dengan sebutan apa ya anakanak? Apakah untuk hidrokarbon dengan rangkap 2
ini semua sifatnya sama dengan alkana? Untuk itu
pada hari ini kita akan belajar mengenai alkena baik
tata nama, sifat fisika dan kimia, isomer dan
kegunaannya”.
c.
Apresepsi
Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan
materi yang sudah disampaikan sebelummnya
mengenai penulisan rantai atom karbon.
Kegiatan Inti
1.
Mengamati
Siswa mengamati dan mendengarkan materi
yang disampaikan guru mengenai senyawa
alkena yang meliputi deret homolog, tata nama,
isomeri, sifat fisika dan kimia, dan kegunaan
alkena.
Siswa mengamati bentuk struktur alkena yang
ditampilkan dilayar.
Guru menjelaskan materi pengolongan senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan alkena
yang meliputi deret homolog, tata nama, isomeri,
sifat fisika dan kimia, dan kegunaan alkena.
2.
Menanya
80 menit
4
Siswa bertanya tentang penjelasan materi yang
belum dipahami atau informasi tambahan yang
ingin diketahui.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain
untuk menjawab pertanyaaan yang diajukan oleh
temannya. Apabila tidak ada pertanyaan guru
dapat mengarahkan agar timbul pertanyaan dari
siswa.
3.
Mengumpulkan Informasi
Siswa menganalisis dari berbagai sumber
terkait
pengolongan
senyawa
hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan dan
alkena yang meliputi deret homolog, tata
nama, isomeri, sifat fisika dan kimia, dan
kegunaan alkena.
Siswa megumpulkan informasi untuk
menyelesaikan soal yang diberikan oleh
guru.
(siswa membaca buku panduan)
4.
Mengasosiasi
Siswa
bekerjasama
sebangku
untuk
dengan
menghafal
teman
deret
homolog alkena sampai pada dekana.
Siswa berlatih mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru berkaitan dengan
penamaan dan isomerisasi alkena.
5
5.
Mengkomunikasikan
Siswa menuliskan tata nama senyawa
alkena di papan tulis.
Siswa dan guru berdiskusi mengenai
jawaban soal yang diberikan oleh guru.
Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusinya mengenai penamaan dan
isomerisasi pada alkena.
Guru memberikan penilaian atas keaktifan siswa
dalam mengerjakan tugas..
Penutup
a.
Simpulan
Siswa dengan dibimbing guru bersama-sama
membuat kesimpulan mengenai penggolongan
senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
dan alkena yang meliputi deret homolog, tata
5 menit
nama, isomeri, sifat dan kegunaan alkena.
b.
Evaluasi
Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai
tata nama dan isomerisasi senyawa alkena.
Siswa
diminta
untuk
mempelajari
materi
selanjutnya yaitu alkuna.
c.
Refleksi
Meminta umpan balik kepada peserta didik
tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.
d.
Penutup
Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup kegiatan
pembelajaran.
6
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek
Prosedur
Pengetahuan
-Tes tertulis
Instrument
Keterangan
-Soal evaluasi
Terlampir
-Diskusi
Godean,
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Siti Martiningsih, S.Pd.
NIP 19700223 200604 2 003
Agustus 2016
Mahasiswa PPL
Fatma Septiyani
NIM 13303241017
7
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
A. Penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan
Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon,
yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, yang terdiri dari satu
atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4). Metana merupakan
molekul yang mempunyai struktur ruang tetrahedron dengan atom karbon
sebagai pusatnya, dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat sudutnya.
Berdasarkan ikatan yang pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan
menjadi:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua
beri