Persepsi Guru dan Siswa Tentang Peranan Pendidikan Pramuka dalam Peningkatan Kesadaran Tata Tertib pada Siswa MAN Wonogiri ( Studi Kasus Tentang Kesadaran Tata Tertib Sekolah Pada Siswa MAN Wonogiri Tahun 2015 ).

Sukron Nugroho. 2015, “Persepsi Guru dan Siswa Tentang Peranan Pendidikan Pramuka
dalam Peningkatan Kesadaran Tata Tertib pada Siswa MAN Wonogiri ( Studi Kasus Tentang

Kesadaran Tata Tertib Sekolah Pada Siswa MAN Wonogiri Tahun 2015 )”, TESIS.
Pembimbing I: Prof. Dr. RB. Soemanto, MA. II: Dr. Mahendra Wijaya, MS. Program Studi
Sosiologi, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
MAN Wonogiri merupakan salah satu sekolah menengah atas yang ada di Kabupaten
Wonogiri. Kebijakan Dinas Pendidikan Wonogiri dalam mewajibkan setiap sekolah
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang menjadikan MAN wonogiri menyelenggarakan
kegiatan Pramuka. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskanPeranan Pendidikan Pramuka
dalam Peningkatan Kesadaran Tata Tertib pada siswa MAN Wonogiri. S
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus.
Sumber data dalam penelitian ini adalah informasi, arsip dan dokumentasi. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu memilih individu yang
terlibat langsung dalam pendidikan pramuka yang sberperan dalam peningkatan kesadaran tata
tertib di MAN Wonogiri. Informan dalam penelitian ini adalah 1 kepala sekolah sebagai
pembuatan kebijakan pramuka, 1 pembina dalam pelaksanaan pramuka, 8 siswa, 4 siswi dan 4
orang tua siswa yang berlatar belakang ekonomi mampu dan kurang mampu. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi. Teknik
triangulasi sumber diperoleh dari guru, siswa dan orang tua siswa yang digunakan dalam

memperoleh data mengenai peranan pendidikan pramuka dalam peningkatan kesadaran tata
tertib pada siswa MAN Wonogiri.
Hasil penelitian ini menunjukan tiga temuan yaitu: pertama Pandangan guru dan persepsi
siswa terhadap peranan pendidikan pramuka dalam peningkatan kesadaran tata tertib di MAN
Wonogiri, dimana baik siswa maupun guru merasakan pentingnya kegiatan pramuka dalam
menanamkan tanggung jawab pada siswa sehingga membentuk pribadi yang bertanggung jawab.
Kedua: program kerja dalam kegiatan pramuka ini terbagi menjadi dua yaitu kegiatan latihan
rutin dan kegiatan insidental. Kegiatan rutin terbagi menjadi dua yaitu rutin terprogram yang
meliputi upacara pembukaan latihan, PBB, Ujian SKU, IMPK maupun upacara penutupan.
Sedangkan latihan rutin yang tidak terprogram meliputi tepuk tangann bernyanyi, napak tilas,
penyelesaian TKK, Ubaloka dan pramuli. Kegiatan insidental meliputi latihan gabungan, SAKA,
Pembuatan KTA, Pendelegasian tugas partisipatif. Ketiga: upaya organisasi gerakan pramuka
dalam meningkatkan kesadaran tata tertib pada siswa MAN Wonogiri adalah dengan
meningkatkan mutu kegiatan yang variatif dan sistem pembinaan yang berkelanjutan dengan
menerapkan berbagai metode, sehingga siswa tidak merasa bosan dan selalu mendapat ilmu dan
merasakan manfaatnya sehingga bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pramuka
kedalam masyarakat masyarakat nantinya.
Kata Kunci: Gerakan pramuka, Kesadaran Hukum.

Sukron Nugroho. 2015, “The Role of Pramuka Education in Improving the Order

Consciousness in the Students of MAN Wonogiri (A Case Study on the School Order
Consciousness in the Students of MAN Wonogiri in 2015) ”. Thesis, Surakarta: Sociological

Postgraduate Program. FISIP, Sebelas Maret University of Surakarta.
ABSTRACT
MAN (Public Islamic Senior High School) Wonogiri is one of senior high schools
existing in Wonogiri Regency. The policy of Wonogiri Education Service in obliging every
school to implement extracurricular activities makes MAN Wonogiri organize Pramuka (Boy
Scout) activity. This research aimed to explain the role of Pramuka education raising awareness
on student discipline in the students of MAN Wonogiri.
This study was a qualitative research with case study research strategy. The data sources
of research were information archive, and documentation. The sampling technique used was
purposive sampling, selecting the individuals participating directly in pramuka education
contributing to improving the order consciousness in MAN Wonogiri. The informants of
research were 1 headmaster as pramuka policy maker, 1 coach in pramuka implementation, 8
male students, 4 female students and 4 student parents with have- and have not-economic
background. Techniques of collecting data used in this study were in-depth interview and
observation. Source triangulation technique derived from teacher, students and student parents
used in collecting the data on the role of pramuka education in improving order consciousness in
the students of MAN Wonogiri.

The result of research showed three following findings. The first was students’ and
teachers’ perception on the role of Pramuka education in improving the quality of nation
character in the students of MAN Wonogiri, in which both students and teachers considered the
pramuka activity as important in implanting responsibility to the students thereby creating a
responsibility personality. The second was platform of pramuka activities divided into two:
routine and incidental practice activities. Routine activity was divided into two: routine
programmed and routine non-programmed ones. The routine programmed one included practice
opening ceremony, PBB (marching), SKU test, IMPK and closing ceremony. Meanwhile routine
non-programmed one included singing and clapping, trailing, TKK completion, Ubaloka and
pramuli. Incidental activity included joint practice, SAKA, KTA development, and participative
duty delegation. The third was that the pramuka movement organization’s attempt of improving
order consciousness in the students of MAN Wonogiri was to improve the varying activity
quality and sustainable building system by applying various methods, so that the students would
not be bored and would get knowledge and feel its benefit thereby would apply the knowledge
they got in pramuka activity to their living within community later.
Keywords: Pramuka Movement, Legal Consciousness

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPERATIF TENTANG TINGKAT KESADARAN SISWA LAKI-LAKI DENGAN SISWA PEREMPUAN TERHADAP PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH

4 55 53

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP SIKAP Pengaruh Persepsi Tentang Tata Tertib Sekolah Dan Partisipasi Dalam Kegiatan Osis Terhadap Sikap Disiplin Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura Kabupa

0 2 17

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP SIKAP Pengaruh Persepsi Tentang Tata Tertib Sekolah Dan Partisipasi Dalam Kegiatan Osis Terhadap Sikap Disiplin Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura Kabupa

0 2 11

PELAKSANAAN KESADARAN HUKUM PADA PERATURAN TATA TERTIB SEKOLAH Pelaksanaan Kesadaran Hukum Pada Peraturan Tata Tertib Sekolah Studi Kasus Di Smp Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PELAKSANAAN KESADARAN HUKUM PADA PERATURAN TATA TERTIB SEKOLAH Pelaksanaan Kesadaran Hukum Pada Peraturan Tata Tertib Sekolah Studi Kasus Di Smp Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 15

TATA TERTIB SEKOLAH SISWA GURU SD www.windowbrain.com

0 0 5

tata tertib siswa bk

0 0 9

Tata Tertib Siswa Sekolah Langsung Cetak - Administrasi Sekolah TATA TERTIB SISWA

0 0 1

PERAN SEKOLAH DALAM SOSIALISASI TATA TERTIB PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

2 1 17

2. bahwa untuk mendukung terlaksananya tata tertib sekolah maka perlu menetapkan Tata Tertib SMP 1 Doro Tahun Pelajaran 2015/2016. - TATA TERTIB SISWA

1 3 10