ERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING KABUPATEN BOYOLALI.

ERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN
SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE
ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING
KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:
KABUL LISTIANTO
J410100059

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii


PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN
SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE
ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING
KABUPATEN BOYOLALI
Kabul Listianto
Email: [email protected]
Program S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Telp: 0271-717417 ext 453 (office)
Abstract
Noise is one of the important problems in the home industry because it can lead to
blood pressure workers. In general, high-pitched noise is very disturbing even
more disjointed or which come suddenly and unexpectedly can cause
physiological reactions such as changes in blood pressure (± 10 mmHg),
increased pulse rate, basal metabolism, sleep disorders, etc. Aluminum workers
labor at Kembang Kuning Village, Boyolali District, have a risk of changes in
blood pressure. This research is a experimental studies research with one group
pretest-postest design approach. The study population of 150 male workers with
quota sampling, the number of samples studied 40 respondents. Processing

techniques and data analysis conducted by Wilcoxon statistical test using a
computer program in the faculty of health sciences laboratories. The results of
blood pressure based on the characteristics of the respondents at the time did not
using ear plugs are: normal 7 workers, as many as 6 workers with mild
hypertension, hypertension were 25 workers, while severe hypertension 2
workers. Blood pressure based on the characteristics of the respondents while
using the ear plug is: normal 19 people, 15 people with mild hypertension,
hypertension were 5 people, while severe hypertension 1 people. There are
differences / changes in blood pressure on workers aluminum before use and after
use ear plug.
Keywords

: Impulsive Noise, Ear plug, Blood Pressure
merupakan desa

PENDAHULUAN
Perkembangan

perekonomian


yang

terletak di

Kabupaten Boyolali sebelum adanya

dan kemajuan suatu perdesaan ditandai

industri

dengan

berkembangnya

masyarakatnya

potensi desa dalam mengelola sumber

mengandalkan


daya manusia maupun sumber daya

perkebunan.

alamnya. Desa Kembang Kuning yang

berkembangnya industri alumunium

semakin

pande

alumunium,
lebih

hasil

banyak

pertanian


Namun,

dan
sejak

1

dengan banyaknya pengusaha pande

dan

alumunium lebih banyak melakukan

Kebisingan adalah bunyi atau suara

pekerjaannya

pande


yang tidak dikehendaki yang bersifat

alumunium selain mata pencaharian

mengganggu pendengaran dan bahkan

pokok mereka.

menurunkan daya dengar seseorang

menjadi

Desa

Kembang

Kuning

di


gangguan

pendengaran.

yang terpapar (Tarwaka, 2008).
Menurut

Kabupaten Boyolali menurut catatan

Soeripto

(dalam

dari kelurahan setempat memiliki jumlah

Amnon et.al., 2011), terpajan oleh

penduduk sebanyak 1360 kepala keluarga

kebisingan


(KK), dari 1360 KK tersebut 70 KK

merusak kemampuan untuk mendengar

mengandalkan penghasilan utamanya

dan juga dapat memengaruhi anggota

dari

Industri

tubuh yang lain termasuk jantung. Pada

rumahan sering disebut juga home

umumnya kebisingan bernada tinggi

industry


pande

sangat mengganggu lebih-lebih yang

alumunium ini, belum dikelola dan

terputus-putus atau yang datangnya

memiliki

secara

mendadak dan tidak terduga dapat

formal, serta sistem kerja yang masih

menimbulkan reaksi fisiologis seperti

dikerjakan secara tradisional.


perubahan tekanan darah (±10 mmHg),

pande

alumunium.

pada
wadah

keluarga
organisasi

Selain itu dengan mekanisme
sistem kerja yang dilakukan sehariharinya

oleh

melaksanakan


para

pekerja

tugasnya

peningkatan

yang

berlebihan

denyut

dapat

nadi,

basal

metabolisme, gangguan tidur, dll.

dalam

Salah satu upaya mengurangi

belum

tingkat kebisingan pada para pekerja

menggunakan peralatan yang dapat

pande

dikatakan memenuhi keselamatan dan

menggunakan alat pelindung telinga

kesehatan kerja. Sebagai contoh, dalam

(earplug)

melakukan penempaan atau perbaikan

menyumbat telinga yang digunakan

alumunium

dapat

atau dipakai dengan tujuan melindungi,

kebisingan

impulsif

menimbulkan
yang

alumunium
yang

adalah
digunakan

dengan
untuk

sifatnya

mengurangi paparan kebisingan masuk

berulang-ulang

hal

akan

kedalam telinga serta menurunkan

menimbulkan

gangguan-gangguan

intensitas kebisingan yang mencapai

ini

kesehatan, antara lain tekanan darah

alat pendengaran.
2

awal

Pendekatan one group pretest-

penelitian di Desa Kembang Kuning

postest design yaitu suatu rancangan

pada

alumunium

penelitian untuk mempelajari dimana

Berdasarkan
pekerja

survei

pande

diketahui

bahwa

penempaan

tidak ada kelompok kontrol, tetapi

alumunium

dapat

menimbulkan

paling tidak sudah dilakukan observasi

sifatnya impulsif,

pertama (pretest) yang memungkinkan

kebisingan yang

hanya saja di sini kejadiannya tidak

menguji

menentu dan berulang-ulang, seperti

terjadi

bunyi ledakkan.
Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui dan menganalisis perbedaan
tekanan darah dengan penggunaan
sumbat telinga (ear plug) pada pekerja
pande Alumunium di Desa Kembang
Kuning Kabupaten Boyolali

perubahan-perubahan
setelah

adanya

yang

eksperimen

(program).
Waktu penelitian direncanakan
sekitar

bulan

Juli

2015

dengan

mengambil lokasi di Desa Kembang
Kuning

Kabupaten

Boyolali

pada

pekerja pande alumunium.
Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 70 usaha pande alumunium
dengan jumlah tenaga sebanyak 150

METODE PENELITIAN
adalah

pekerja. Jumlah sampel sebanyak 40

(experimental

pekerja dengan teknik sampling kuota

research) yaitu suatu penelitian dengan

yaitu teknik untuk menentukan sampel

melakukan

percobaan

dari populasi yang mempunyai ciri-ciri

(eksperimen) yang bertujuan untuk

tertentu sampai jumlah (kuota) yang

mengetahui gejala atau pengaruh yang

diinginkan (Sugiyono, 2010: 85).

Jenis
penelitian

penelitian
percobaan
kegiatan

timbul sebagai akibat dari adanya
perlakuan tertentu atau eksperimen
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Dalam
hal ini perlakuan dengan penggunaan
alat pelindung diri (ear plug) dari
kebisingan impulsif pada pekerja pande
alumunium
tekanan darah.

terhadap

penurunan

Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah penggunaan ear plug dalam
mengatasi

kebisingan

impulsif.

Variabel terikatnya adalah tekanan
darah. Tekanan yang diukur adalah
sistolik

dan

diastolik.

Sedangkan

variabel pengganggunya terdiri dari
jenis kelamin, usia, riwayat kesehatan,
dan masa kerja.
3

Cara pengumpulan data melalui

2. Usia dengan tekanan darah saat

wawancara dan pengukuran terhadap

menggunakan ear plug

tekanan darah pekerja pande sebelum

Tabel 2. Hubungan Usia dengan
Tekanan Darah saat
menggunakan Ear plug

dan sesudah penggunaan alat pelindung
diri

(earplug),

untuk

eksperimen

soundlevel meter digunakan untuk
mencatat

tingkat

kebisingan

saat

pekerja pande bekerja.
Analisis data terdiri dari analisis
univariat untuk mendeskripsikan dan
menganalisis

data

lama

paparan

kebisingan impulsif dan tekanan darah
pada

pekerja

tempa

dan

analisis

bivariat dilakukan dengan Uji Wilcoxon
dengan

menggunakan

program

komputer di laboratorium Fakultas
Ilmu Kesehatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Univariat
1. Usia dengan tekanan darah tidak
menggunakan ear plug
Tabel 1. Hubungan Usia dengan
Tekanan Darah saat tidak
menggunakan Ear plug

Tekanan darah
Kelompok Usia
saat
Usia Usia Usia
Total
menggunakan
20-32 33-43 44-55
sumbat telinga tahun tahun tahun
Normal
7
6
6
19
Hipertensi Ringan
3
6
6
15
Hipertensi
2
1
2
5
Sedang
Hipertensi Berat
0
1
0
1
Total
12
14
14
40
Keterangan: Crosstabulation Kelompok Usia
*Tekanan
darah
saat
menggunakan sumbat telinga

3. Masa Kerja dengan tekanan darah
tidak menggunakan ear plug
Tabel 3. Hubungan Masa Kerja
dengan Tekanan Darah
Tidak menggunakan Ear
plug
Tekanan darah
tidak
menggunakan
sumbat telinga
Normal
Hipertensi Ringan
Hipertensi Sedang
Hipertensi Berat
Total

Kelompok Masa Kerja
Masa Masa Masa
Kerja Kerja Kerja
4-7
8-9
10-12
tahun tahun tahun
6
0
1
0
4
2
10
10
5
0
2
0
16
16
8

Total
7
6
25
2
40

Keterangan: Crosstabulation Kelompok Masa
Kerja * Tekanan darah tidak
menggunakan sumbat telinga

Tekanan darah
Kelompok Usia
tidak
Usia Usia Usia
Total
menggunakan
20-32 33-43 44-55
sumbat telinga
tahun tahun tahun
Normal
4
2
1
7
Hipertensi Ringan
1
3
2
6
Hipertensi Sedang
7
8
10
25
Hipertensi Berat
0
1
1
2
Total
12
14
14
40

Keterangan: Crosstabulation Kelompok Usia
*Tekanan
darah
tidak
menggunakan sumbat telinga

4

Tabel 5 di atas nilai p-value uji

4. Masa Kerja dengan tekanan darah
saat menggunakan ear plug

Wilcoxon

Tabel 4. Hubungan Masa Kerja
dengan Tekanan Darah
Menggunakan Ear plug

signifikansinya sebesar 0,00 (< 0,05)

Kelompok Masa Kerja
Tekanan darah
Masa Masa Masa
saat menggunakan Kerja Kerja Kerja Total
sumbat telinga
4-7
8-9 10-12
tahun tahun tahun
Normal
11
4
4
19
Hipertensi Ringan
3
9
3
15
Hipertensi Sedang
2
2
1
5
Hipertensi Berat
0
1
0
1
Total
16
16
8
40

Keterangan: Crosstabulation Kelompok
Masa Kerja * Tekanan darah
saat menggunakan sumbat
telinga

diketahui

maka tolak hipotesis nol (H0). Jadi
kesimpulannya

Z
Tekanan darah saat
menggunakan sumbat
telinga - Tekanan darah -4.158(a)
tidak menggunakan
sumbat telinga
a Based on positive ranks.
b Wilcoxon Signed Ranks Test

Asymp.
Sig. (2tailed)
.000

Hipotesis :
H0 = Tidak
terdapat
perbedaan
tekanan
darah
sebelum
penggunaan ear plug dan
sesudah penggunaan ear plug
pada pekerja pande aluminium.
H1 = Terdapat perbedaan tekanan
darah sebelum penggunaan ear
plug dan sesudah penggunaan
ear plug pada pekerja pande
aluminium
Kriteria uji:
Tolak Hipotesis nol (H0) jika nilai
signifikansi p-value (< 0,05)

tekanan

dan sesudah penggunaan ear plug pada
pekerja pande aluminium.
PEMBAHASAN
Analisa

Jenis

Kelamin

dengan

Tekanan Darah
hasil

kebisingan

Tabel 5. Uji Wilcoxon

perbedaan

darah sebelum penggunaan ear plug

Dari

Uji Statistik

nilai

pengukuran

tersebut,

intensitas

kebisingan di 19 no lokasi melebihi
NAB yang telah ditetapkan Peraturan
Menteri

Tenaga

Transmigrasi

Kerja

Republik

dan

Indonesia

Nomor Per.13/Men/2011 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia
di tempat kerja yaitu 85 dBA untuk 8
jam kerja per hari.
Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui tekanan darah pekerja pande
aluminium berdasarkan jenis kelamin
terbagi menjadi 4, yaitu tekanan darah
normal, hipertensi ringan, hipertensi
sedang dan berat. Tekanan darah
pekerja pande aluminium berdasarkan
jenis

kelamin,

ketika

tidak

menggunakan ear plug, yang terukur

5

tekanan darah normal sebanyak 7 orang

responden

yang

tekanan

(17.5% dari total responden laki-laki),

normal sebesar (69,3%). Jenis kelamin

hipertensi ringan sebanyak 6 orang

pada penelitian ini tidak berhubungan

(15.0% dari total responden laki-laki),

secara statistik dengan tekanan darah (p

hipertensi sedang sebanyak 25 orang

> 0,05). Sedangkan umur, pendidikan,

(62.5% dari total responden laki-laki),

pekerjaan, IMT, kebiasaan merokok,

dan hipertensi berat sebanyak 2 orang

konsumsi alkohol, kebiasaan olahraga,

(5.0% dari total responden laki-laki).

asupan

Responden berdasarkan jenis kelamin

berhubungan secara statistik dengan

laki-laki tekanan darah saat tidak

tekanan darah (p < 0,05). Untuk

menggunakan earplug paling banyak

mengurangi kasus hipertensi perlu

mengalami hipertensi sedang.

adanya

natrium,

cara

darahnya

asupan

untuk

kalium

mencegahnya

Tekanan darah pekerja pande

seperti:

memberikan

penyuluhan

aluminium berdasarkan jenis kelamin,

kepada

masyarakat

mengenai

ketika menggunakan ear plug, yang

hipertensi

terukur tekanan darah normal sebanyak

pemeriksaan

19 orang (47.5% dari total responden

rutin.

laki-laki), hipertensi ringan sebanyak

serta

melakukan

tekanan

Hipertensi

darah

adalah

secara

penyebab

15 orang (37.5% dari total responden

terbesar penyakit kardiovaskular di

laki-laki), hipertensi sedang sebanyak 5

Amerika Serikat

orang (12.5% dari total responden laki-

terbanyak terhadap angka kesakitan

laki), dan hipertensi berat sebanyak 1

dan kematian. Pria di dalam populasi

orang (2.5% dari total responden laki-

umum

laki). Responden berdasarkan jenis

tertinggi

kelamin laki-laki tekanan darah saat

dibandingkan

menggunakan earplug paling banyak

semua usia dan juga pria memiliki

normal.

angka

Pada penelitian Anggara dan

memiliki
pada

memiliki

bahwa

kardiovaskular

hipertensi sebesar (30,7%) sedangkan

diastolik

tekanan

darahnya

insiden

wanita

tertinggi

hipertensi.

Prayitno (2013), menunjukkan bahwa
responden yang menderita

angka

dengan

prevalensi

terjadinya

dan penyumbang

Walau

tertinggi

pada

semua

pada
untuk
pria
kasus
usia,

hipertensi pada pria dan wanita dapat
6

menyebabkan

stroke,

pembesaran

ventrikel kiri, dan disfungsi ginjal.
Hipertensi

terutama

umur 45 - 55 tahun sebelum lanjut usia
(Anggraini, Waren et. al, 2008)

mempengaruhi

wanita karena faktor resikonya dapat di

Analisa Usia dengan Tekanan Darah

modifikasi dan hipertensi sering terjadi
pada wanita tua.

faktor

Menurut Cortas, et. al (2008)
mengatakan

Usia

prevalensi

merupakan

yang

dapat

salah

satu

menyebabkan

terjadinya kenaikan tekanan darah,

terjadinya

namun faktor ini bukan merupakan

hipertensi pada pria sama dengan

faktor yang terkait langsung dengan

wanita. Namun wanita terlindung dari

kebisingan di tempat kerja karena

penyakit

sebelum

faktor umur ini merupakan faktor

belum

intrinsik yang berasal dari dalam diri

mengalami menopause dilindungi oleh

pekerja sendiri. Pada penelitian ini,

hormon estrogen yang berperan dalam

usia pekerja diklasifikasi menjadi 3

kardiovaskuler

menopause.

Wanita

meningkatkan kadar

yang

High

Density

kelompok yaitu

Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol

Tekanan darah pekerja pada

HDL yang tinggi merupakan faktor

usia

pelindung dalam mencegah terjadinya

menggunakan ear plug, yang normal

prosesaterosklerosis.

Efek

sebanyak 4 (10,0%), hipertensi ringan

dianggap

sebanyak 1 (2,5%), hipertensi sedang

sebagai penjelasan adanya imunitas

sebanyak 7 (17,5%), hipertensi berat

wanita pada usia premenopause. Pada

tidak ada. Pada usia 33-43 tahun, yang

premenopause wanita mulai kehilangan

tekanan darahnya normal sebanyak 2

sedikit demi sedikit hormon estrogen

(5,0%), hipertensi ringan sebanyak 3

yang selama ini melindungi pembuluh

(7,5%), hipertensi sedang 8 (20,0%)

darah dari kerusakan. Proses ini terus

dan berat sebanyak 1 (2,5%). Pada usia

berlanjut

dimana hormon estrogen

44-55 tahun, yang tekanan darahnya

tersebut berubah kuantitasnya sesuai

normal sebanyak 1 (2,5%), hipertensi

dengan umur wanita secara alami, yang

ringan sebanyak 2 (5,0%), hipertensi

umumnya mulai terjadi pada wanita

sedang sebanyak 10 (25,0%) dan

perlindungan

estrogen

20-32

tahun,

saat

tidak

hipertensi berat sebanyak 1 (2,5). Pada
7

perlakuan tidak menggunakan ear plug,

tekanan

frekuensi tekanan darah hipertensi

(69,3%). Jenis kelamin pada penelitian

sedang dan berat merata di semua

ini tidak berhubungan secara statistik

kelompok umur.

dengan tekanan darah (p > 0,05).

Tekanan darah pekerja pada

darahnya

Sedangkan

normal

umur,

sebesar

pendidikan,

usia 20-32 tahun, saat menggunakan

pekerjaan, IMT, kebiasaan merokok,

ear plug, yang normal sebanyak 7

konsumsi alkohol, kebiasaan olahraga,

(17,5%), hipertensi ringan sebanyak 3

asupan

(7,5%), hipertensi sedang sebanyak 2

berhubungan secara statistik dengan

(5,0%), hipertensi berat tidak ada. Pada

tekanan darah (p < 0,05). Untuk

usia

mengurangi kasus hipertensi perlu

33-43

tahun,

yang

tekanan

natrium,

cara

asupan

untuk

kalium

darahnya normal sebanyak 6 (15,0%),

adanya

hipertensi ringan sebanyak 6 (15,0%),

seperti: memberikan penyuluhan kepada

hipertensi sedang dan berat sebanyak 1

masyarakat mengenai hipertensi serta

(2,5%). Pada usia 44-55 tahun, yang

melakukan pemeriksaan tekanan darah

tekanan darahnya normal sebanyak 6

secara rutin.

(15,0%), hipertensi ringan sebanyak 6

Hal

(15,0%), hipertensi sedang sebanyak 1

penjelasan

(5,0%) dan hipertensi berat tidak ada.

tekanan

Pada perlakuan menggunakan ear plug,

meningkat secara progresif pada masa

frekuensi

dengan

kanak-kanak, remaja dan dewasa untuk

hipertensi berat paling banyak dialami

mencapai nilai rata-rata 140 mmHg

oleh pekerja dengan usia antara 33-55

pada usia 70-an atau 80-an. Tekanan

tahun, yaitu pada usia 33-44 tahun 2

darah

orang dan usia 44-55 tahun juga 2

meningkat dengan bertambahnya umur,

orang.

tetapi dengan laju lebih rendah dari

tekanan

Berdasarkan

darah

sejalan

Sucipto
darah

diastolik

dengan

(2013)

sistolik

juga

bahwa

cenderung

cenderung

penelitian

pada tekanan darah sistolik, dan nilai

(2013),

rata-rata cenderung tetap datar atau

menunjukkan bahwa bahwa responden

turun setelah usia 50-an, hal ini

yang

sebesar

mengakibatkan peningkatan tekanan

(30,7%) sedangkan responden yang

nadi, dan peningkatan tekanan darah

Anggara

dan

menderita

hasil

ini

mencegahnya

Prayitno
hipertensi

8

sistolik menjadi hal yang biasa dengan

Penelitian tersebut dilakukan terhadap

bertambahnya

45 responden. Hasil penelitian dari 46

umur.

Sedangkan

menurut Rusli (2009), perbedaan usia

responden

mempengaruhi tekanan darah. Tekanan

(41,3%) hipertensi. Masa kerja > 10

darah rata-rata orang dewasa 30-45

tahun ada 22 orang (47,8%) sedangkan

tahun systolic 110-140 mmHg dan

masa kerja <

diastolic 60-90 mmHg.

Responden dengan riwayat merokok

Analisa

Masa

Kerja

dengan

Tekanan Darah
Sebagaimana hasil penelitian
yang pernah dilakukan oleh Khoirul,
bahwa terdapat hubungan yang sangat
signifikan antara masa kerja dan
terjadinya hipertensi (r = 0.457; p =
0.000); terdapat hubungan yang sangat
signifikan antara umur dan terjadinya
hipertensi (r = 0.357; p = 0.000).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
responden dengan masa kerja 5-8
tahun,

paling

banyak

mengalami

hipertensi sedang dan berat, diikuti
masa kerja lebih dari 10 tahun.. Jadi,
dapat dikatakan ada hubungan antara
lama paparan dengan penurunan daya
dengar pada pekerja produksi alat
rumah

tangga

di

desa

Kembang

Kuning, Cepogo, Boyolali.
Hasil penelitian ini relevan
dengan
dilakukan

penelitian
oleh

yang

pernah

Saryawati

(2008).

didapatkan

19

orang

24 orang (52,2%).

sebanyak 8 orang (17,4%) yang tidak
merokok 38 orang (82,6%). Responden
dengan

riwayat

hipertensi

dalam

keluarga 21 orang ( 45,7%) sedangkan
yang

tidak

25

orang

(54,3%

).

Responden yang disiplin menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak
18 orang

(39,1%) sedangkan yang

tidak 28 orang (60,9%). Responden
dengan intensitas bising > 85 dBA 14
orang (30,4%) sedangkan yang < 85
dBA sebanyak 32 orang (69,6%).
Dari hasil uji statistik bivariat
dan multivariat

disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan
antara masa kerja dengan kejadian
hipertensi,

juga

intensitas

bising

dengan kejadian hipertensi. Terdapat
faktor risiko antara intensitas bising
dengan kejadian hipertensi yaitu bahwa
tenaga kerja yang bekerja dengan
paparan intensitas bising di atas nilai
ambang batas (>85 dBA) memiliki
risiko terhadap kejadian hipertensi
9

sebesar 49,039X dibandingkan tenaga

sama dengan 85 dBA sebanyak 26,7%

kerja yang bekerja dengan paparan

pekerja mengalami kenaikan tekanan

intensitas bising di bawah NAB (

Dokumen yang terkait

Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel PT. Capella Medan Daihatsu Amplas Medan Tahun 2015

2 51 92

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING KABUPATEN BOYOLALI.

0 5 15

PENDAHULUAN PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 6

PERBEDAAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DI PUSKESMAS Perbedaan Peningkatan Tekanan Darah pada Penggunaan Kontrasepsi Hormonal di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 0 17

PERBEDAAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DI PUSKESMAS Perbedaan Peningkatan Tekanan Darah pada Penggunaan Kontrasepsi Hormonal di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI EAR PLUGTERHADAP TEKANAN DARAH TENAGA KERJA TERPAPAR Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri Ear Plug Terhadap Tekanan Darah Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Bagian Proses Tenun Pt. Iskandar Indah Printing Textile

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri Ear Plug Terhadap Tekanan Darah Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Bagian Proses Tenun Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 1 4

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI EAR PLUGTERHADAP TEKANAN DARAH TENAGA KERJA TERPAPAR KEBISINGAN Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri Ear Plug Terhadap Tekanan Darah Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Bagian Proses Tenun Pt. Iskandar Indah Printi

0 2 18

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN DAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA KERAJINAN TEMBAGA CEPOGO BOYOLALI.

0 0 11

Perbedaan Rerata Denyut Nadi pada Tenaga Kerja yang Diberi Ear Plug dan Yang tidak Diberi Ear Plug di Bagian Weaving Pt. X Cover 1

0 0 11