IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8 Implemantasi Metode Bercerita Dalam Pemblajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di SMP Muhammadiyah Kebasen Kelas 8 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyuma

IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8
KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2014 / 2015

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh :
Purwadi Syamsul Hidayat
NIM : G000100121
NIRM : 10/X/02.2.1/T/5070

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i

ii


ABSTRAK
Salah satu problematika dalam pelaksanaan pendidikan yaitu pada aspek metodologi dan
media-media pembelajaran. Kurangnya media serta variasi metode pembelajaran menyebabkan
Guru masih bersifat normatif, teoritis dan kognitif yang mana kurang mampu mengaitkan serta
berinteraksi dengan siswa, sehingga masalah di atas guru ketika mengajar di kelas menjadi
monoton dalam penggunaan metode, maka guru perlu mempelajari dan mengkombinasikan
dengan metode lain. Di antaranya Metode Bercerita dalam kegiatan pembelajaran. Metode
Bercerita adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam
menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap
perasaan.
Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana tahap-tahap
penerapan Metode Bercerita dalam pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam di SMP
Muhammadiyah Kebasen pada siswa kelas 8 dan kendala-kendala yang mungkin dapat
menghambat penerapan Metode Bercerita dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini
adalah Mendeskripsikan tahap-tahap implementasi Metode Bercerita dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di SMP Muhammadiyah Kebasen pada siswa kelas 8 dan
Mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dapat menghambat penerapan Metode
Bercerita.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Dilihat dari
pendekatan penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode observasi,
dokumentasi, dan wawancara (interview). Data yang di dapat dari lapangan, kemudian akan
dianalisis secara Deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam atau Tarikh di SMP
Muhammadiyah Kebasen kelas 8 dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu : (1) Membuka
pembelajaran, Cara guru membuka proses pembelajaran, diantaranya guru melakukan pre test
materi-materi yang sebelumnya. Selanjutnya guru memfokuskan siswa kepada materi
pembelajaran. (2) Menyampaikan materi, Pada proses penyampaian materi guru tidak hanya
menggunakan metode Bercerita dalam proses pembelajaran. Selain metode Bercerita dalam
proses penyampain materi, metode yang digunakan guru adalah metode diskusi kelompok. (3)
Menutup pembelajaran, pertama, guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif dalam
pembelajaran. Kedua, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa guru melakukan post test.
Ketiga, guru memberikan pesan-pesan moral yang terdapat pada materi.
Faktor pendukung penerapan metode Bercerita yaitu pertama, ketersediaan buku-buku
penunjang. Kedua, metode ini relatif gampang diterapkan. Ketiga, metode ini mempunyai daya
tarik terhadap siswa. Adapun faktor penghambat penerapan metode Bercerita yaitu : pertama,
Kurangnya ketersedian fasilitas penunjang media pembelajaran. Kedua, materi Sejarah yang
cendrung berisi teks-tesk panjang. Ketiga, Rendahnya minat dan motivasi siswa.
Kata Kunci : Implementasi dan Tahap-tahap Metode Bercerita


iii

mempunyai

PENDAHULUAN
Salah

tarik

yang

problematika

menyentuh perasaan anak. Islam

dalam pelaksanaan pendidikan yaitu

menyadari sifat alamiah manusia


pada aspek metodologi dan media-

untuk

media

pengaruhnya

media

satu

daya

pembelajaran.
serta

Kurangnya

variasi


metode

menyenangi

cerita

besar

yang

terhadap

perasaan. Dalam metode ini teknik

pembelajaran menyebabkan Guru

yang

masih bersifat normatif, teoritis dan


mengungkapkan peristiwa-peristiwa

kognitif yang mana kurang mampu

bersejarah

mengaitkan serta berinteraksi dengan

materi ajar dan berbagai sumber-

siswa, sehingga masalah di atas guru

sumber media lain. Seperti Al-

ketika mengajar di kelas menjadi

Qur’an, Hadis, jurnal-jurnal, dan

monoton dalam penggunaan metode,


media-media lain yang berkaitan

maka guru perlu mempelajari dan

dengan

mengkombinasikan dengan metode

Kebudayaan Islam.

lain. Di antaranya Metode Bercerita

Penggunaan

dalam kegiatan pembelajaran.

digunakan

yang


adalah

bersumber

perkembangan

metode

dari

Sejarah

yang

bervariasi akan sangat membantu

Metode Bercerita ini relatif

peserta didik dalam mencapai tujuan


efektif diterapkan pada siswa kelas 8

pembelajaran. Pengalaman belajar di

dalam

pendidikan

sekolah harus fleksibel dan tidak

agama Islam. khususnya pada mata

kaku, serta perlu menekankan pada

pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

kreativitas,

. Menurut Abuddin Nata : “Metode


bimbingan dan pengarahan ke arah

pembelajaran

Bercerita adalah suatu metode yang
i
1

rasa

ingin

tahu,

kedewasaan1. Penggunaan metode

Berdasarkan judul dan latar

yang tepat akan sangat menentukan


belakang masalah di atas maka

efektifitas

penulis

dan

efisiensi

merumuskan

pembelajaran. Pembelajaran perlu

sebagai berikut:

dilakukan dengan metode-metode

1. Bagaimana

lain yang berpusat pada guru, serta

penerapan

lebih menekankan pada interaksi

dalam

dengan peserta didik.

Kebudayan

Di

SMP

Muhammadiyah

masalah

tahapan-tahapan
Metode

Bercerita

pembelajaran
Islam

Sejarah
di

Muhammadiyah Kebasen pada

Kebasen guru masih kurang mampu

siswa kelas 8.

mengaitkan serta berinteraksi dengan

2. Apa

kendala-kendala

yang

peserta didik serta materi materi

mungkin

pelajaran yang lainnya. Hal ini

penerapan

menyebabkan

dalam proses pembelajaran.

rendahnya

SMP

minat

belajar siswa terutama pada pelajaran

dapat

menghambat

Metode

Berdasarkan

Bercerita

rumusan

Sejarah Kebudayaan Islam. Materi

masalah di atas, tujuan utama yang

sejarah edentik dengan teks-teks

hendak dicapai dalam penelitian ini

panjang berisi cerita yang dapat

adalah untuk mendiskripsikan:

membuat peserta didik bosan untuk

1. Mendeskripsikan

membacanya.

tahapan-

tahapan implementasi Metode
Bercerita

dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di
1

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional
Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
dan
Menyenangkan (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
Cet-Ketujuh, 2008), hlm. 107.

ii
2

SMP Muhammadiyah Kebasen

ketika penelitian berlangsung dan

pada siswa kelas 8.

menyajikan apa adanya.
kendala-

Sumber data adalah sumber

kendala yang mungkin dapat

tempat memperoleh informasi yang

menghambat penerapan Metode

dapat

Bercerita.

maupun suatu yang mengenainya.

2. Mengidentifikasi

Kebasen kelas 8. Sedangkan yang

penelitian, penelitian ini termasuk

menjadi obyek penelitian adalah

penelitian lapangan2. Sebab data

Implementasi

yang dikumpukan dari lapangan

Bercerita

Kebudayaan Islam (SKI).

yaitu objek SMP Muhammadiyah

Subjek penelitian menurut

Kebasen. Namun jika dilihat dari

Suharsimi Arikunto adalah orang

maka

atau apa saja yang menjadi subjek

penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif.

Metode

dalam proses pembelajaran Sejarah

terhadap objek yang bersangkutan

deskriptif

seseorang

adalah siswa SMP Muhammadiyah

Ditinjau dari segi tempat

penelitian,

dari

Sumber data dalam penelitian ini

METODE PENELITIAN

pendekatan

diperoleh

penelitian3.

Penelitian

Subjek

penelitian

sebaiknya memenuhi kriteria dapat

deskriptif kualitatif ini bertujuan

menguasai, memahami, menghayati

untuk mengangkat fakta, keadaan,

serta

variabel, dan fenomena yang terjadi

terlibat

langsung

dalam

kegiatan yang diteliti. Adapun yang
menjadi subjek atau sumber data
3

2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Penedekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), hlm. 4.

Moleong, Metodologi Pendidikan Kualitatif
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.4.

iii
3

adalah seluruh siswa kelas 8 dan

8 dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu

guru Sejarah Kebudayaan Islam

membuka

SMP Muhammadiyah Kebasen.

penyampaian

Data yang di dapat dari

pembelajaran,
materi,

dan

tahap
tahap

menutup kegiatan pemblajaran.

lapangan, kemudian akan dianalisis

1. Membuka pembelajaran

secara Deduktif. Metode berpikir

Setelah mempelajari data pada

deduktif adalah metode berpikir yang

bab IV tentang cara guru membuka

menerapkan hal-hal yang umum

proses pembelajaran, diantaranya

terlebih dahulu untuk seterusnya

guru melakukan pre test materi-

dihubungkan

materi

bagiannya

dalam
yang

bagian-

khusus4.

Pada

Selanjutnya

yang
guru

sebelumnya.
memfokuskan

analisis konfliknya dibatasi hanya

siswa kepada materi pembelajaran

pada implementasi metode Bercerita

dengan cara menjelaskan gambaran

dan proses pembelajaran Sejarah

sifat-sifat tokoh-tokoh Islam yang

Kebudayan

ada pada materi pembelajaran.

Islam

di

SMP

Muhammadiyah Kebasen pada siswa

Sebagaimana yang terdapat

kelas 8.

pada teori bab II halaman 10, yaitu
tentang pengulangan suatu cerita

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan

menunjukan bahwa cerita tersebut

pembelajaran

besar pengaruhnya bagi kehidupan.

Sejarah Kebudayaan Islam atau Tarikh

Kemudian dijelaskan juga pada

di SMP Muhammadiyah Kebasen kelas

halaman 12, yaitu tentang cara guru

4

Sheily Nur Fajriah, Analisis Data dan
Penalaran
Deduktif,
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/dataanalisis-data-dan-penalaran_2771.html
(online
diakses pada 4 september 2014).

memberikan pengantar pengajaran,

iv
4

Adapun

diantaranya dengan mengenalkan

cara

guru

dalam

menyampaikan materi sebagaimana

tokoh-tokoh.
Apabila

diamati

yang

dengan

terdapat

pada

bab

IV.

seksama data yang penulis peroleh

pertama, dengan cara menceritakan

tentang cara guru membuka proses

kronologis

pembelajaran pada bab IV halaman

Kedua,

guru

membagi

siswa

28 maka terdapat kesesuaian dengan

menjadi

4

kelompok

dan

teori yang di jelaskan pada Bab II.

mempresentasikan kedepan. Ketiga,
guru

2. Menyampaikan materi

dalam

menggunakan

Bercerita

dalam

pembelajaran.

hasil

diskusi

Setelah penulis cermati dalam
proses penyampaian materi ada

metode

keterkaitan

proses

Selain

dan

tersebut.

proses

penyampaian materi guru tidak
hanya

Islam.

mengklarifikasi

menyimpulkan

Setelah penulis melakuakan
observasi

perkembangan

penulis

metode

dengan

jelaskan

teori

pada

II

halaman

materi, metode yang digunakan guru

menyajikan

adalah metode diskusi kelompok.

menceritakan secara kronologis dari

Hal ini sebagaimana terdapat pada

awal

bab IV halaman 29 dari hasil

menciptakan

wawancara

menyuruh siswa untuk membacakan

Ibu

Khusni

yaitu

bab

Bercerita dalam proses penyampain

dengan

12-13,

yang

bahan

sampai

akhir.
komunikasi

Bercerita tersebut.

Rahmawati.

3. Menutup pembelajaran

5v

ajar

dalam
guru

Untuk
guru

Setelah penulis mencermati

pemberian apresiasi pada data di

data pada bab IV dalam menutup

bab IV. Dalam hal penilaian di sini

proses

guru

pembelajaran

guru

mengukur

dari

tingkat

melakukan hal-hal sebagai berikut,

keaktifan siswa dan mengajukan

pertama, guru memberikan apresiasi

beberapa

pertanyaan

kepada siswa yang aktif dalam

mengukur

tingkat

pembelajaran.

siswa, apabila dicermati hal-hal

mengetahui

Kedua,
tingkat

untuk

tersebut

pemahaman

untuk

pemahaman

memiliki

keterkaitan

siswa guru melakukan post test.

dengan cara guru melakukan pos

Ketiga, guru memberikan pesan-

test

pesan moral yang terdapat pada

pembelajaran.

materi

untuk

diterapkan

dalam

menutup

kegiatan

Ada beberapa faktor yang mendukung

dalam

kehudupan sehari-hari, kemudian

dan

menyampaikan materi yang akan

Metode Bercerita. Hal ini sebagaimana

disampaikan

terdapat pada bab IV halaman 30-31

pada

pertemuan

dari

berikutnya.

menghambat

hasil

dalam

wawancara

penerapan

dengan Ibu

Khusni Rahmawati, antara lain :

Berdasarkan data pada bab IV

1. Faktor Pendukung

di atas ada beberapa data yang

a. Ketersedian perpustakaan yang

memiliki keterkaitan dengan teori
pada bab II halaman 13, diantaranya

memadai,

guru menyampaikan pujian dan

buku-buku penunjang materi

terimakasih

yang

pelajaran Sejarah Kebudayaan

aktif, hal ini sesuai dengan proses

Islam. Hal ini sesuai dengan

kepada

siswa

6vi

yang

dilengkapi

teori bab II halaman 11-12,

siswa. Menurut Abuddin Nata :

bahwa

Islam menyadari sifat alamiah

dalam

berBercerita

dapat menggunakan ilustrasi

manusia

gambar,

cerita yang pengaruhnya besar

dengan

membaca

2. Faktor Penghambat

berkaitan dengan materi.
ini

diterapkan
dan

relatif
karena

tidak

a. Kurangnya ketersedian fasilitas

gampang
sederhana,

terlalu

menyenangi

terhadap perasaan.

buku-buku atau majalah yang

b. Metode

untuk

banyak

penunjang

media

pembelajaran,

seperti

membutuhkan media penunjang

proyektor dan koneksi internet.

dalam kegiatan pembelajaran.

Setelah

Setelah penulis mencermati data

wawancara dengan Ibu Khusni

pada bab IV ini sesuai dengan

Rahmawati,

teori pada bab II, bahwa media

pembelajaran

penunjang

penerapan metode Bercerita

prasarana

atau

sarana

dan

seperti

yang dipakai bisa

melakuakan

bahawa

media

penunjang

disebutkan

di

atas

menggunakan alat yang relatif

masih kurang. Jika diamati

sederhana.

pada

teori

bab

II

dalam

c. Metode Bercerita ini adalah

penerapan metode Bercerita

metode yang mempunyai daya

memerlukan media penunjang

tarik terhadap siswa, sehingga

seperti media audio visual,

menumbuhkan

film, gambar-gambar, slide dan

motivasi

rasa

lain

ingin tahu terhadap perasaan

vii
7

sebagainya.

Hal-hal

tersebut

tentu

sekolah

cukup

dapat

media

menghambat dalam penerapan

penunjang dalam penerapan metode

metode Bercerita.

Bercerita seperti disebutkan di atas,
dengan memperhatikan efektifitas dan

b. Materi pembelajaran Sejarah
yang cendrung berisi teks-teks

efisiensi.

panjang, hal ini membuat siswa

tersebut dapat berjalan dengan lancar

menjadi

bosan

dan tujuan pembelajaran dapat dicapai

Sejarah.

Hal

mempelajari
tersebut

A. Kesimpulan

halaman 15.

Berdasarkan hasil penelitian dan

c. Rendahnya minat dan motivasi

analisis data pada bab IV dan V

siswa dalam mempelajari ilmu

mengenai

Sejarah. Pada bab II halaman

siswa

Sejarah

dengan

memanfaatkan

pembelajaran

Kebudayaan

Islam

atau

Muhammadiyah

kesimpulan sebagai berikut :
faktor

1. Pelaksanaan

dalam

pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam atau

penerapan metode Bercerita, maka guru
dapat

metode

Kebasen, maka penulis mengambil

sosial, dan keagamaan.

pendukung dan penghambat

dalam

Tarikh di SMP

menanamkan nilai-nilai moral,

mengetahui

penerapan

Bercerita

11 guru harus pandai-pandai

Dengan

pembelajaran

PENUTUP

teori yang disebutkan bab II

memotivasi

Sehingga

secara maksimal.

juga

memiliki kesesuaian dengan

harus

menyediakan

Tarikh di SMP Muhammadiyah

faktor

Kebasen

pendukung yang ada. Sementara pihak

kelas

8

dilakukan

melalui tiga tahapan, yaitu :
viii
8

Pada saat menutup proses

a. Membuka pembelajaran
Cara guru membuka proses

pembelajaran

pembelajaran,

melakukan hal-hal sebagia

guru

diantaranya

melakukan

pre

materi-materi
sebelumnya.
guru

berikut

test

siswa

Selanjutnya

yang

guru

aktif

dalam

pembelajaran. Kedua, untuk

siswa

kepada materi pembelajaran

mengetahui

dengan

pemahaman

cara

pertama,

memberikan apresiasi kepada

yang

memfokuskan

:

guru

menjelaskan

tingkat
siswa

guru

gambaran sifat-sifat tokoh-

melakukan post test. Ketiga,

tokoh Islam yang ada pada

guru

materi pembelajaran.

pesan moral yang terdapat

materi

proses
guru

penyampaian

dalam kehudupan sehari-hari,

tidak

kemudia

menggunakan
Bercerita

hanya

dalam

dalam

menyampaikan

materi

metode

yang

akan

disampaikan pada pertemuan

proses

berikutnya.

pembelajaran. Selain metode
Bercerita

pesan-

pada materi untuk diterapkan

b. Menyampaikan materi
Pada

memberikan

2. Pada penerapan metode Bercerita

proses

penyampain materi, metode

dalam

yang digunakan guru adalah

Sejarah Kebudayaan Islam atau

metode diskusi kelompok.

Tarikh di SMP Muhammadiyah
Kebasen

c. Menutup pembelajaran

ix
9

proses

pembelajaran

terdapat

faktor

pendukung

dan

penunjang

penghambat

media

diantaranya :

pembelajaran. Kedua, materi

a. Faktor pendukung penerapan

Sejarah yang cendrung berisi

metode

Bercerita

teks-tesk panjang, hal ini

yaitu

pertama, ketersediaan buku-

membuat

buku

siswa

menjadi

penunjang

yang

bosan mempelajari Sejarah.

dengan

materi

Ketiga, Rendahnya minat dan

berkaitan

pembelajaran. Kedua, metode

motivasi

ini

mempelajari ilmu Sejarah.

relatif

diterapkan

gampang

karena

tidak

siswa

dalam

DAFTAR PUSTAKA

terlalu banyak membutuhkan
media

penunjang

kegiatan

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta : Rineka Cipta.

pembelajaran.

Ketiga,
mempunyai
terhadap

dalam

metode

ini

daya

tarik

siswa,

E.

sehingga

Sheily Nur Fajriah, Analisis Data
dan
Penalaran
Deduktif,

menumbuhkan motivasi rasa

http://sheilynurfajriah.blogspot.com/
2013/04/data-analisis-data-danpenalaran 2771.html. (online diakses
pada 2 september 2014).

ingin tahu terhadap perasaan
siswa.
b. Faktor

penghambat

Moleong. 2007. Metodelogi Pendidikan
Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

penerapan metode Bercerita
yaitu

pertama,

ketersedian

Mulyasa. 2008. Menjadi Guru
Profesional
Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
dan
Menyenangkan.
Bandung:
PT
Remaja Rosda Karya.

Kurangnya
fasilitas

x
10

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 2 SMA MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

0 5 90

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 2 SMA MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

0 2 90

IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBLAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH Implemantasi Metode Bercerita Dalam Pemblajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di SMP Muhammadiyah Kebasen Kelas 8 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 20

0 4 16

PENDAHULUAN Implemantasi Metode Bercerita Dalam Pemblajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di SMP Muhammadiyah Kebasen Kelas 8 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2014 / 2015.

0 2 4

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DAN PROBLEMATIKANYA Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dan Problrmatikanya (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015).

0 2 18

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DAN PROBLRMATIKANYA Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dan Problrmatikanya (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015).

0 2 15

Soal UAS SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Kelas 8 SMP MTs Semester 1 (Ganjil)

0 13 5

Soal UAS SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Kelas 8 SMP MTs Semester 1 (Ganjil)

0 0 5

IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG - Unissula Repository

0 0 13

IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG - Unissula Repository

0 0 18