IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8 Implemantasi Metode Bercerita Dalam Pemblajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di SMP Muhammadiyah Kebasen Kelas 8 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyuma
IMPLEMANTASI METODE BERCERITA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8
KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2014 / 2015
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh :
Purwadi Syamsul Hidayat
NIM : G000100121
NIRM : 10/X/02.2.1/T/5070
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ii
ABSTRAK
Salah satu problematika dalam pelaksanaan pendidikan yaitu pada aspek metodologi dan
media-media pembelajaran. Kurangnya media serta variasi metode pembelajaran menyebabkan
Guru masih bersifat normatif, teoritis dan kognitif yang mana kurang mampu mengaitkan serta
berinteraksi dengan siswa, sehingga masalah di atas guru ketika mengajar di kelas menjadi
monoton dalam penggunaan metode, maka guru perlu mempelajari dan mengkombinasikan
dengan metode lain. Di antaranya Metode Bercerita dalam kegiatan pembelajaran. Metode
Bercerita adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam
menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap
perasaan.
Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana tahap-tahap
penerapan Metode Bercerita dalam pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam di SMP
Muhammadiyah Kebasen pada siswa kelas 8 dan kendala-kendala yang mungkin dapat
menghambat penerapan Metode Bercerita dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini
adalah Mendeskripsikan tahap-tahap implementasi Metode Bercerita dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di SMP Muhammadiyah Kebasen pada siswa kelas 8 dan
Mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dapat menghambat penerapan Metode
Bercerita.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Dilihat dari
pendekatan penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode observasi,
dokumentasi, dan wawancara (interview). Data yang di dapat dari lapangan, kemudian akan
dianalisis secara Deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam atau Tarikh di SMP
Muhammadiyah Kebasen kelas 8 dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu : (1) Membuka
pembelajaran, Cara guru membuka proses pembelajaran, diantaranya guru melakukan pre test
materi-materi yang sebelumnya. Selanjutnya guru memfokuskan siswa kepada materi
pembelajaran. (2) Menyampaikan materi, Pada proses penyampaian materi guru tidak hanya
menggunakan metode Bercerita dalam proses pembelajaran. Selain metode Bercerita dalam
proses penyampain materi, metode yang digunakan guru adalah metode diskusi kelompok. (3)
Menutup pembelajaran, pertama, guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif dalam
pembelajaran. Kedua, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa guru melakukan post test.
Ketiga, guru memberikan pesan-pesan moral yang terdapat pada materi.
Faktor pendukung penerapan metode Bercerita yaitu pertama, ketersediaan buku-buku
penunjang. Kedua, metode ini relatif gampang diterapkan. Ketiga, metode ini mempunyai daya
tarik terhadap siswa. Adapun faktor penghambat penerapan metode Bercerita yaitu : pertama,
Kurangnya ketersedian fasilitas penunjang media pembelajaran. Kedua, materi Sejarah yang
cendrung berisi teks-tesk panjang. Ketiga, Rendahnya minat dan motivasi siswa.
Kata Kunci : Implementasi dan Tahap-tahap Metode Bercerita
iii
mempunyai
PENDAHULUAN
Salah
tarik
yang
problematika
menyentuh perasaan anak. Islam
dalam pelaksanaan pendidikan yaitu
menyadari sifat alamiah manusia
pada aspek metodologi dan media-
untuk
media
pengaruhnya
media
satu
daya
pembelajaran.
serta
Kurangnya
variasi
metode
menyenangi
cerita
besar
yang
terhadap
perasaan. Dalam metode ini teknik
pembelajaran menyebabkan Guru
yang
masih bersifat normatif, teoritis dan
mengungkapkan peristiwa-peristiwa
kognitif yang mana kurang mampu
bersejarah
mengaitkan serta berinteraksi dengan
materi ajar dan berbagai sumber-
siswa, sehingga masalah di atas guru
sumber media lain. Seperti Al-
ketika mengajar di kelas menjadi
Qur’an, Hadis, jurnal-jurnal, dan
monoton dalam penggunaan metode,
media-media lain yang berkaitan
maka guru perlu mempelajari dan
dengan
mengkombinasikan dengan metode
Kebudayaan Islam.
lain. Di antaranya Metode Bercerita
Penggunaan
dalam kegiatan pembelajaran.
digunakan
yang
adalah
bersumber
perkembangan
metode
dari
Sejarah
yang
bervariasi akan sangat membantu
Metode Bercerita ini relatif
peserta didik dalam mencapai tujuan
efektif diterapkan pada siswa kelas 8
pembelajaran. Pengalaman belajar di
dalam
pendidikan
sekolah harus fleksibel dan tidak
agama Islam. khususnya pada mata
kaku, serta perlu menekankan pada
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
kreativitas,
. Menurut Abuddin Nata : “Metode
bimbingan dan pengarahan ke arah
pembelajaran
Bercerita adalah suatu metode yang
i
1
rasa
ingin
tahu,
kedewasaan1. Penggunaan metode
Berdasarkan judul dan latar
yang tepat akan sangat menentukan
belakang masalah di atas maka
efektifitas
penulis
dan
efisiensi
merumuskan
pembelajaran. Pembelajaran perlu
sebagai berikut:
dilakukan dengan metode-metode
1. Bagaimana
lain yang berpusat pada guru, serta
penerapan
lebih menekankan pada interaksi
dalam
dengan peserta didik.
Kebudayan
Di
SMP
Muhammadiyah
masalah
tahapan-tahapan
Metode
Bercerita
pembelajaran
Islam
Sejarah
di
Muhammadiyah Kebasen pada
Kebasen guru masih kurang mampu
siswa kelas 8.
mengaitkan serta berinteraksi dengan
2. Apa
kendala-kendala
yang
peserta didik serta materi materi
mungkin
pelajaran yang lainnya. Hal ini
penerapan
menyebabkan
dalam proses pembelajaran.
rendahnya
SMP
minat
belajar siswa terutama pada pelajaran
dapat
menghambat
Metode
Berdasarkan
Bercerita
rumusan
Sejarah Kebudayaan Islam. Materi
masalah di atas, tujuan utama yang
sejarah edentik dengan teks-teks
hendak dicapai dalam penelitian ini
panjang berisi cerita yang dapat
adalah untuk mendiskripsikan:
membuat peserta didik bosan untuk
1. Mendeskripsikan
membacanya.
tahapan-
tahapan implementasi Metode
Bercerita
dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di
1
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional
Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
dan
Menyenangkan (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
Cet-Ketujuh, 2008), hlm. 107.
ii
2
SMP Muhammadiyah Kebasen
ketika penelitian berlangsung dan
pada siswa kelas 8.
menyajikan apa adanya.
kendala-
Sumber data adalah sumber
kendala yang mungkin dapat
tempat memperoleh informasi yang
menghambat penerapan Metode
dapat
Bercerita.
maupun suatu yang mengenainya.
2. Mengidentifikasi
Kebasen kelas 8. Sedangkan yang
penelitian, penelitian ini termasuk
menjadi obyek penelitian adalah
penelitian lapangan2. Sebab data
Implementasi
yang dikumpukan dari lapangan
Bercerita
Kebudayaan Islam (SKI).
yaitu objek SMP Muhammadiyah
Subjek penelitian menurut
Kebasen. Namun jika dilihat dari
Suharsimi Arikunto adalah orang
maka
atau apa saja yang menjadi subjek
penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif.
Metode
dalam proses pembelajaran Sejarah
terhadap objek yang bersangkutan
deskriptif
seseorang
adalah siswa SMP Muhammadiyah
Ditinjau dari segi tempat
penelitian,
dari
Sumber data dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN
pendekatan
diperoleh
penelitian3.
Penelitian
Subjek
penelitian
sebaiknya memenuhi kriteria dapat
deskriptif kualitatif ini bertujuan
menguasai, memahami, menghayati
untuk mengangkat fakta, keadaan,
serta
variabel, dan fenomena yang terjadi
terlibat
langsung
dalam
kegiatan yang diteliti. Adapun yang
menjadi subjek atau sumber data
3
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Penedekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), hlm. 4.
Moleong, Metodologi Pendidikan Kualitatif
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.4.
iii
3
adalah seluruh siswa kelas 8 dan
8 dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
guru Sejarah Kebudayaan Islam
membuka
SMP Muhammadiyah Kebasen.
penyampaian
Data yang di dapat dari
pembelajaran,
materi,
dan
tahap
tahap
menutup kegiatan pemblajaran.
lapangan, kemudian akan dianalisis
1. Membuka pembelajaran
secara Deduktif. Metode berpikir
Setelah mempelajari data pada
deduktif adalah metode berpikir yang
bab IV tentang cara guru membuka
menerapkan hal-hal yang umum
proses pembelajaran, diantaranya
terlebih dahulu untuk seterusnya
guru melakukan pre test materi-
dihubungkan
materi
bagiannya
dalam
yang
bagian-
khusus4.
Pada
Selanjutnya
yang
guru
sebelumnya.
memfokuskan
analisis konfliknya dibatasi hanya
siswa kepada materi pembelajaran
pada implementasi metode Bercerita
dengan cara menjelaskan gambaran
dan proses pembelajaran Sejarah
sifat-sifat tokoh-tokoh Islam yang
Kebudayan
ada pada materi pembelajaran.
Islam
di
SMP
Muhammadiyah Kebasen pada siswa
Sebagaimana yang terdapat
kelas 8.
pada teori bab II halaman 10, yaitu
tentang pengulangan suatu cerita
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan
menunjukan bahwa cerita tersebut
pembelajaran
besar pengaruhnya bagi kehidupan.
Sejarah Kebudayaan Islam atau Tarikh
Kemudian dijelaskan juga pada
di SMP Muhammadiyah Kebasen kelas
halaman 12, yaitu tentang cara guru
4
Sheily Nur Fajriah, Analisis Data dan
Penalaran
Deduktif,
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/dataanalisis-data-dan-penalaran_2771.html
(online
diakses pada 4 september 2014).
memberikan pengantar pengajaran,
iv
4
Adapun
diantaranya dengan mengenalkan
cara
guru
dalam
menyampaikan materi sebagaimana
tokoh-tokoh.
Apabila
diamati
yang
dengan
terdapat
pada
bab
IV.
seksama data yang penulis peroleh
pertama, dengan cara menceritakan
tentang cara guru membuka proses
kronologis
pembelajaran pada bab IV halaman
Kedua,
guru
membagi
siswa
28 maka terdapat kesesuaian dengan
menjadi
4
kelompok
dan
teori yang di jelaskan pada Bab II.
mempresentasikan kedepan. Ketiga,
guru
2. Menyampaikan materi
dalam
menggunakan
Bercerita
dalam
pembelajaran.
hasil
diskusi
Setelah penulis cermati dalam
proses penyampaian materi ada
metode
keterkaitan
proses
Selain
dan
tersebut.
proses
penyampaian materi guru tidak
hanya
Islam.
mengklarifikasi
menyimpulkan
Setelah penulis melakuakan
observasi
perkembangan
penulis
metode
dengan
jelaskan
teori
pada
II
halaman
materi, metode yang digunakan guru
menyajikan
adalah metode diskusi kelompok.
menceritakan secara kronologis dari
Hal ini sebagaimana terdapat pada
awal
bab IV halaman 29 dari hasil
menciptakan
wawancara
menyuruh siswa untuk membacakan
Ibu
Khusni
yaitu
bab
Bercerita dalam proses penyampain
dengan
12-13,
yang
bahan
sampai
akhir.
komunikasi
Bercerita tersebut.
Rahmawati.
3. Menutup pembelajaran
5v
ajar
dalam
guru
Untuk
guru
Setelah penulis mencermati
pemberian apresiasi pada data di
data pada bab IV dalam menutup
bab IV. Dalam hal penilaian di sini
proses
guru
pembelajaran
guru
mengukur
dari
tingkat
melakukan hal-hal sebagai berikut,
keaktifan siswa dan mengajukan
pertama, guru memberikan apresiasi
beberapa
pertanyaan
kepada siswa yang aktif dalam
mengukur
tingkat
pembelajaran.
siswa, apabila dicermati hal-hal
mengetahui
Kedua,
tingkat
untuk
tersebut
pemahaman
untuk
pemahaman
memiliki
keterkaitan
siswa guru melakukan post test.
dengan cara guru melakukan pos
Ketiga, guru memberikan pesan-
test
pesan moral yang terdapat pada
pembelajaran.
materi
untuk
diterapkan
dalam
menutup
kegiatan
Ada beberapa faktor yang mendukung
dalam
kehudupan sehari-hari, kemudian
dan
menyampaikan materi yang akan
Metode Bercerita. Hal ini sebagaimana
disampaikan
terdapat pada bab IV halaman 30-31
pada
pertemuan
dari
berikutnya.
menghambat
hasil
dalam
wawancara
penerapan
dengan Ibu
Khusni Rahmawati, antara lain :
Berdasarkan data pada bab IV
1. Faktor Pendukung
di atas ada beberapa data yang
a. Ketersedian perpustakaan yang
memiliki keterkaitan dengan teori
pada bab II halaman 13, diantaranya
memadai,
guru menyampaikan pujian dan
buku-buku penunjang materi
terimakasih
yang
pelajaran Sejarah Kebudayaan
aktif, hal ini sesuai dengan proses
Islam. Hal ini sesuai dengan
kepada
siswa
6vi
yang
dilengkapi
teori bab II halaman 11-12,
siswa. Menurut Abuddin Nata :
bahwa
Islam menyadari sifat alamiah
dalam
berBercerita
dapat menggunakan ilustrasi
manusia
gambar,
cerita yang pengaruhnya besar
dengan
membaca
2. Faktor Penghambat
berkaitan dengan materi.
ini
diterapkan
dan
relatif
karena
tidak
a. Kurangnya ketersedian fasilitas
gampang
sederhana,
terlalu
menyenangi
terhadap perasaan.
buku-buku atau majalah yang
b. Metode
untuk
banyak
penunjang
media
pembelajaran,
seperti
membutuhkan media penunjang
proyektor dan koneksi internet.
dalam kegiatan pembelajaran.
Setelah
Setelah penulis mencermati data
wawancara dengan Ibu Khusni
pada bab IV ini sesuai dengan
Rahmawati,
teori pada bab II, bahwa media
pembelajaran
penunjang
penerapan metode Bercerita
prasarana
atau
sarana
dan
seperti
yang dipakai bisa
melakuakan
bahawa
media
penunjang
disebutkan
di
atas
menggunakan alat yang relatif
masih kurang. Jika diamati
sederhana.
pada
teori
bab
II
dalam
c. Metode Bercerita ini adalah
penerapan metode Bercerita
metode yang mempunyai daya
memerlukan media penunjang
tarik terhadap siswa, sehingga
seperti media audio visual,
menumbuhkan
film, gambar-gambar, slide dan
motivasi
rasa
lain
ingin tahu terhadap perasaan
vii
7
sebagainya.
Hal-hal
tersebut
tentu
sekolah
cukup
dapat
media
menghambat dalam penerapan
penunjang dalam penerapan metode
metode Bercerita.
Bercerita seperti disebutkan di atas,
dengan memperhatikan efektifitas dan
b. Materi pembelajaran Sejarah
yang cendrung berisi teks-teks
efisiensi.
panjang, hal ini membuat siswa
tersebut dapat berjalan dengan lancar
menjadi
bosan
dan tujuan pembelajaran dapat dicapai
Sejarah.
Hal
mempelajari
tersebut
A. Kesimpulan
halaman 15.
Berdasarkan hasil penelitian dan
c. Rendahnya minat dan motivasi
analisis data pada bab IV dan V
siswa dalam mempelajari ilmu
mengenai
Sejarah. Pada bab II halaman
siswa
Sejarah
dengan
memanfaatkan
pembelajaran
Kebudayaan
Islam
atau
Muhammadiyah
kesimpulan sebagai berikut :
faktor
1. Pelaksanaan
dalam
pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam atau
penerapan metode Bercerita, maka guru
dapat
metode
Kebasen, maka penulis mengambil
sosial, dan keagamaan.
pendukung dan penghambat
dalam
Tarikh di SMP
menanamkan nilai-nilai moral,
mengetahui
penerapan
Bercerita
11 guru harus pandai-pandai
Dengan
pembelajaran
PENUTUP
teori yang disebutkan bab II
memotivasi
Sehingga
secara maksimal.
juga
memiliki kesesuaian dengan
harus
menyediakan
Tarikh di SMP Muhammadiyah
faktor
Kebasen
pendukung yang ada. Sementara pihak
kelas
8
dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu :
viii
8
Pada saat menutup proses
a. Membuka pembelajaran
Cara guru membuka proses
pembelajaran
pembelajaran,
melakukan hal-hal sebagia
guru
diantaranya
melakukan
pre
materi-materi
sebelumnya.
guru
berikut
test
siswa
Selanjutnya
yang
guru
aktif
dalam
pembelajaran. Kedua, untuk
siswa
kepada materi pembelajaran
mengetahui
dengan
pemahaman
cara
pertama,
memberikan apresiasi kepada
yang
memfokuskan
:
guru
menjelaskan
tingkat
siswa
guru
gambaran sifat-sifat tokoh-
melakukan post test. Ketiga,
tokoh Islam yang ada pada
guru
materi pembelajaran.
pesan moral yang terdapat
materi
proses
guru
penyampaian
dalam kehudupan sehari-hari,
tidak
kemudia
menggunakan
Bercerita
hanya
dalam
dalam
menyampaikan
materi
metode
yang
akan
disampaikan pada pertemuan
proses
berikutnya.
pembelajaran. Selain metode
Bercerita
pesan-
pada materi untuk diterapkan
b. Menyampaikan materi
Pada
memberikan
2. Pada penerapan metode Bercerita
proses
penyampain materi, metode
dalam
yang digunakan guru adalah
Sejarah Kebudayaan Islam atau
metode diskusi kelompok.
Tarikh di SMP Muhammadiyah
Kebasen
c. Menutup pembelajaran
ix
9
proses
pembelajaran
terdapat
faktor
pendukung
dan
penunjang
penghambat
media
diantaranya :
pembelajaran. Kedua, materi
a. Faktor pendukung penerapan
Sejarah yang cendrung berisi
metode
Bercerita
teks-tesk panjang, hal ini
yaitu
pertama, ketersediaan buku-
membuat
buku
siswa
menjadi
penunjang
yang
bosan mempelajari Sejarah.
dengan
materi
Ketiga, Rendahnya minat dan
berkaitan
pembelajaran. Kedua, metode
motivasi
ini
mempelajari ilmu Sejarah.
relatif
diterapkan
gampang
karena
tidak
siswa
dalam
DAFTAR PUSTAKA
terlalu banyak membutuhkan
media
penunjang
kegiatan
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta : Rineka Cipta.
pembelajaran.
Ketiga,
mempunyai
terhadap
dalam
metode
ini
daya
tarik
siswa,
E.
sehingga
Sheily Nur Fajriah, Analisis Data
dan
Penalaran
Deduktif,
menumbuhkan motivasi rasa
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/
2013/04/data-analisis-data-danpenalaran 2771.html. (online diakses
pada 2 september 2014).
ingin tahu terhadap perasaan
siswa.
b. Faktor
penghambat
Moleong. 2007. Metodelogi Pendidikan
Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
penerapan metode Bercerita
yaitu
pertama,
ketersedian
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru
Profesional
Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
dan
Menyenangkan.
Bandung:
PT
Remaja Rosda Karya.
Kurangnya
fasilitas
x
10
KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH KEBASEN KELAS 8
KECAMATAN KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2014 / 2015
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh :
Purwadi Syamsul Hidayat
NIM : G000100121
NIRM : 10/X/02.2.1/T/5070
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ii
ABSTRAK
Salah satu problematika dalam pelaksanaan pendidikan yaitu pada aspek metodologi dan
media-media pembelajaran. Kurangnya media serta variasi metode pembelajaran menyebabkan
Guru masih bersifat normatif, teoritis dan kognitif yang mana kurang mampu mengaitkan serta
berinteraksi dengan siswa, sehingga masalah di atas guru ketika mengajar di kelas menjadi
monoton dalam penggunaan metode, maka guru perlu mempelajari dan mengkombinasikan
dengan metode lain. Di antaranya Metode Bercerita dalam kegiatan pembelajaran. Metode
Bercerita adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam
menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap
perasaan.
Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana tahap-tahap
penerapan Metode Bercerita dalam pembelajaran Sejarah Kebudayan Islam di SMP
Muhammadiyah Kebasen pada siswa kelas 8 dan kendala-kendala yang mungkin dapat
menghambat penerapan Metode Bercerita dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini
adalah Mendeskripsikan tahap-tahap implementasi Metode Bercerita dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di SMP Muhammadiyah Kebasen pada siswa kelas 8 dan
Mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dapat menghambat penerapan Metode
Bercerita.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Dilihat dari
pendekatan penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode observasi,
dokumentasi, dan wawancara (interview). Data yang di dapat dari lapangan, kemudian akan
dianalisis secara Deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam atau Tarikh di SMP
Muhammadiyah Kebasen kelas 8 dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu : (1) Membuka
pembelajaran, Cara guru membuka proses pembelajaran, diantaranya guru melakukan pre test
materi-materi yang sebelumnya. Selanjutnya guru memfokuskan siswa kepada materi
pembelajaran. (2) Menyampaikan materi, Pada proses penyampaian materi guru tidak hanya
menggunakan metode Bercerita dalam proses pembelajaran. Selain metode Bercerita dalam
proses penyampain materi, metode yang digunakan guru adalah metode diskusi kelompok. (3)
Menutup pembelajaran, pertama, guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif dalam
pembelajaran. Kedua, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa guru melakukan post test.
Ketiga, guru memberikan pesan-pesan moral yang terdapat pada materi.
Faktor pendukung penerapan metode Bercerita yaitu pertama, ketersediaan buku-buku
penunjang. Kedua, metode ini relatif gampang diterapkan. Ketiga, metode ini mempunyai daya
tarik terhadap siswa. Adapun faktor penghambat penerapan metode Bercerita yaitu : pertama,
Kurangnya ketersedian fasilitas penunjang media pembelajaran. Kedua, materi Sejarah yang
cendrung berisi teks-tesk panjang. Ketiga, Rendahnya minat dan motivasi siswa.
Kata Kunci : Implementasi dan Tahap-tahap Metode Bercerita
iii
mempunyai
PENDAHULUAN
Salah
tarik
yang
problematika
menyentuh perasaan anak. Islam
dalam pelaksanaan pendidikan yaitu
menyadari sifat alamiah manusia
pada aspek metodologi dan media-
untuk
media
pengaruhnya
media
satu
daya
pembelajaran.
serta
Kurangnya
variasi
metode
menyenangi
cerita
besar
yang
terhadap
perasaan. Dalam metode ini teknik
pembelajaran menyebabkan Guru
yang
masih bersifat normatif, teoritis dan
mengungkapkan peristiwa-peristiwa
kognitif yang mana kurang mampu
bersejarah
mengaitkan serta berinteraksi dengan
materi ajar dan berbagai sumber-
siswa, sehingga masalah di atas guru
sumber media lain. Seperti Al-
ketika mengajar di kelas menjadi
Qur’an, Hadis, jurnal-jurnal, dan
monoton dalam penggunaan metode,
media-media lain yang berkaitan
maka guru perlu mempelajari dan
dengan
mengkombinasikan dengan metode
Kebudayaan Islam.
lain. Di antaranya Metode Bercerita
Penggunaan
dalam kegiatan pembelajaran.
digunakan
yang
adalah
bersumber
perkembangan
metode
dari
Sejarah
yang
bervariasi akan sangat membantu
Metode Bercerita ini relatif
peserta didik dalam mencapai tujuan
efektif diterapkan pada siswa kelas 8
pembelajaran. Pengalaman belajar di
dalam
pendidikan
sekolah harus fleksibel dan tidak
agama Islam. khususnya pada mata
kaku, serta perlu menekankan pada
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
kreativitas,
. Menurut Abuddin Nata : “Metode
bimbingan dan pengarahan ke arah
pembelajaran
Bercerita adalah suatu metode yang
i
1
rasa
ingin
tahu,
kedewasaan1. Penggunaan metode
Berdasarkan judul dan latar
yang tepat akan sangat menentukan
belakang masalah di atas maka
efektifitas
penulis
dan
efisiensi
merumuskan
pembelajaran. Pembelajaran perlu
sebagai berikut:
dilakukan dengan metode-metode
1. Bagaimana
lain yang berpusat pada guru, serta
penerapan
lebih menekankan pada interaksi
dalam
dengan peserta didik.
Kebudayan
Di
SMP
Muhammadiyah
masalah
tahapan-tahapan
Metode
Bercerita
pembelajaran
Islam
Sejarah
di
Muhammadiyah Kebasen pada
Kebasen guru masih kurang mampu
siswa kelas 8.
mengaitkan serta berinteraksi dengan
2. Apa
kendala-kendala
yang
peserta didik serta materi materi
mungkin
pelajaran yang lainnya. Hal ini
penerapan
menyebabkan
dalam proses pembelajaran.
rendahnya
SMP
minat
belajar siswa terutama pada pelajaran
dapat
menghambat
Metode
Berdasarkan
Bercerita
rumusan
Sejarah Kebudayaan Islam. Materi
masalah di atas, tujuan utama yang
sejarah edentik dengan teks-teks
hendak dicapai dalam penelitian ini
panjang berisi cerita yang dapat
adalah untuk mendiskripsikan:
membuat peserta didik bosan untuk
1. Mendeskripsikan
membacanya.
tahapan-
tahapan implementasi Metode
Bercerita
dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di
1
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional
Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
dan
Menyenangkan (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
Cet-Ketujuh, 2008), hlm. 107.
ii
2
SMP Muhammadiyah Kebasen
ketika penelitian berlangsung dan
pada siswa kelas 8.
menyajikan apa adanya.
kendala-
Sumber data adalah sumber
kendala yang mungkin dapat
tempat memperoleh informasi yang
menghambat penerapan Metode
dapat
Bercerita.
maupun suatu yang mengenainya.
2. Mengidentifikasi
Kebasen kelas 8. Sedangkan yang
penelitian, penelitian ini termasuk
menjadi obyek penelitian adalah
penelitian lapangan2. Sebab data
Implementasi
yang dikumpukan dari lapangan
Bercerita
Kebudayaan Islam (SKI).
yaitu objek SMP Muhammadiyah
Subjek penelitian menurut
Kebasen. Namun jika dilihat dari
Suharsimi Arikunto adalah orang
maka
atau apa saja yang menjadi subjek
penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif.
Metode
dalam proses pembelajaran Sejarah
terhadap objek yang bersangkutan
deskriptif
seseorang
adalah siswa SMP Muhammadiyah
Ditinjau dari segi tempat
penelitian,
dari
Sumber data dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN
pendekatan
diperoleh
penelitian3.
Penelitian
Subjek
penelitian
sebaiknya memenuhi kriteria dapat
deskriptif kualitatif ini bertujuan
menguasai, memahami, menghayati
untuk mengangkat fakta, keadaan,
serta
variabel, dan fenomena yang terjadi
terlibat
langsung
dalam
kegiatan yang diteliti. Adapun yang
menjadi subjek atau sumber data
3
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Penedekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), hlm. 4.
Moleong, Metodologi Pendidikan Kualitatif
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.4.
iii
3
adalah seluruh siswa kelas 8 dan
8 dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
guru Sejarah Kebudayaan Islam
membuka
SMP Muhammadiyah Kebasen.
penyampaian
Data yang di dapat dari
pembelajaran,
materi,
dan
tahap
tahap
menutup kegiatan pemblajaran.
lapangan, kemudian akan dianalisis
1. Membuka pembelajaran
secara Deduktif. Metode berpikir
Setelah mempelajari data pada
deduktif adalah metode berpikir yang
bab IV tentang cara guru membuka
menerapkan hal-hal yang umum
proses pembelajaran, diantaranya
terlebih dahulu untuk seterusnya
guru melakukan pre test materi-
dihubungkan
materi
bagiannya
dalam
yang
bagian-
khusus4.
Pada
Selanjutnya
yang
guru
sebelumnya.
memfokuskan
analisis konfliknya dibatasi hanya
siswa kepada materi pembelajaran
pada implementasi metode Bercerita
dengan cara menjelaskan gambaran
dan proses pembelajaran Sejarah
sifat-sifat tokoh-tokoh Islam yang
Kebudayan
ada pada materi pembelajaran.
Islam
di
SMP
Muhammadiyah Kebasen pada siswa
Sebagaimana yang terdapat
kelas 8.
pada teori bab II halaman 10, yaitu
tentang pengulangan suatu cerita
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan
menunjukan bahwa cerita tersebut
pembelajaran
besar pengaruhnya bagi kehidupan.
Sejarah Kebudayaan Islam atau Tarikh
Kemudian dijelaskan juga pada
di SMP Muhammadiyah Kebasen kelas
halaman 12, yaitu tentang cara guru
4
Sheily Nur Fajriah, Analisis Data dan
Penalaran
Deduktif,
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/dataanalisis-data-dan-penalaran_2771.html
(online
diakses pada 4 september 2014).
memberikan pengantar pengajaran,
iv
4
Adapun
diantaranya dengan mengenalkan
cara
guru
dalam
menyampaikan materi sebagaimana
tokoh-tokoh.
Apabila
diamati
yang
dengan
terdapat
pada
bab
IV.
seksama data yang penulis peroleh
pertama, dengan cara menceritakan
tentang cara guru membuka proses
kronologis
pembelajaran pada bab IV halaman
Kedua,
guru
membagi
siswa
28 maka terdapat kesesuaian dengan
menjadi
4
kelompok
dan
teori yang di jelaskan pada Bab II.
mempresentasikan kedepan. Ketiga,
guru
2. Menyampaikan materi
dalam
menggunakan
Bercerita
dalam
pembelajaran.
hasil
diskusi
Setelah penulis cermati dalam
proses penyampaian materi ada
metode
keterkaitan
proses
Selain
dan
tersebut.
proses
penyampaian materi guru tidak
hanya
Islam.
mengklarifikasi
menyimpulkan
Setelah penulis melakuakan
observasi
perkembangan
penulis
metode
dengan
jelaskan
teori
pada
II
halaman
materi, metode yang digunakan guru
menyajikan
adalah metode diskusi kelompok.
menceritakan secara kronologis dari
Hal ini sebagaimana terdapat pada
awal
bab IV halaman 29 dari hasil
menciptakan
wawancara
menyuruh siswa untuk membacakan
Ibu
Khusni
yaitu
bab
Bercerita dalam proses penyampain
dengan
12-13,
yang
bahan
sampai
akhir.
komunikasi
Bercerita tersebut.
Rahmawati.
3. Menutup pembelajaran
5v
ajar
dalam
guru
Untuk
guru
Setelah penulis mencermati
pemberian apresiasi pada data di
data pada bab IV dalam menutup
bab IV. Dalam hal penilaian di sini
proses
guru
pembelajaran
guru
mengukur
dari
tingkat
melakukan hal-hal sebagai berikut,
keaktifan siswa dan mengajukan
pertama, guru memberikan apresiasi
beberapa
pertanyaan
kepada siswa yang aktif dalam
mengukur
tingkat
pembelajaran.
siswa, apabila dicermati hal-hal
mengetahui
Kedua,
tingkat
untuk
tersebut
pemahaman
untuk
pemahaman
memiliki
keterkaitan
siswa guru melakukan post test.
dengan cara guru melakukan pos
Ketiga, guru memberikan pesan-
test
pesan moral yang terdapat pada
pembelajaran.
materi
untuk
diterapkan
dalam
menutup
kegiatan
Ada beberapa faktor yang mendukung
dalam
kehudupan sehari-hari, kemudian
dan
menyampaikan materi yang akan
Metode Bercerita. Hal ini sebagaimana
disampaikan
terdapat pada bab IV halaman 30-31
pada
pertemuan
dari
berikutnya.
menghambat
hasil
dalam
wawancara
penerapan
dengan Ibu
Khusni Rahmawati, antara lain :
Berdasarkan data pada bab IV
1. Faktor Pendukung
di atas ada beberapa data yang
a. Ketersedian perpustakaan yang
memiliki keterkaitan dengan teori
pada bab II halaman 13, diantaranya
memadai,
guru menyampaikan pujian dan
buku-buku penunjang materi
terimakasih
yang
pelajaran Sejarah Kebudayaan
aktif, hal ini sesuai dengan proses
Islam. Hal ini sesuai dengan
kepada
siswa
6vi
yang
dilengkapi
teori bab II halaman 11-12,
siswa. Menurut Abuddin Nata :
bahwa
Islam menyadari sifat alamiah
dalam
berBercerita
dapat menggunakan ilustrasi
manusia
gambar,
cerita yang pengaruhnya besar
dengan
membaca
2. Faktor Penghambat
berkaitan dengan materi.
ini
diterapkan
dan
relatif
karena
tidak
a. Kurangnya ketersedian fasilitas
gampang
sederhana,
terlalu
menyenangi
terhadap perasaan.
buku-buku atau majalah yang
b. Metode
untuk
banyak
penunjang
media
pembelajaran,
seperti
membutuhkan media penunjang
proyektor dan koneksi internet.
dalam kegiatan pembelajaran.
Setelah
Setelah penulis mencermati data
wawancara dengan Ibu Khusni
pada bab IV ini sesuai dengan
Rahmawati,
teori pada bab II, bahwa media
pembelajaran
penunjang
penerapan metode Bercerita
prasarana
atau
sarana
dan
seperti
yang dipakai bisa
melakuakan
bahawa
media
penunjang
disebutkan
di
atas
menggunakan alat yang relatif
masih kurang. Jika diamati
sederhana.
pada
teori
bab
II
dalam
c. Metode Bercerita ini adalah
penerapan metode Bercerita
metode yang mempunyai daya
memerlukan media penunjang
tarik terhadap siswa, sehingga
seperti media audio visual,
menumbuhkan
film, gambar-gambar, slide dan
motivasi
rasa
lain
ingin tahu terhadap perasaan
vii
7
sebagainya.
Hal-hal
tersebut
tentu
sekolah
cukup
dapat
media
menghambat dalam penerapan
penunjang dalam penerapan metode
metode Bercerita.
Bercerita seperti disebutkan di atas,
dengan memperhatikan efektifitas dan
b. Materi pembelajaran Sejarah
yang cendrung berisi teks-teks
efisiensi.
panjang, hal ini membuat siswa
tersebut dapat berjalan dengan lancar
menjadi
bosan
dan tujuan pembelajaran dapat dicapai
Sejarah.
Hal
mempelajari
tersebut
A. Kesimpulan
halaman 15.
Berdasarkan hasil penelitian dan
c. Rendahnya minat dan motivasi
analisis data pada bab IV dan V
siswa dalam mempelajari ilmu
mengenai
Sejarah. Pada bab II halaman
siswa
Sejarah
dengan
memanfaatkan
pembelajaran
Kebudayaan
Islam
atau
Muhammadiyah
kesimpulan sebagai berikut :
faktor
1. Pelaksanaan
dalam
pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam atau
penerapan metode Bercerita, maka guru
dapat
metode
Kebasen, maka penulis mengambil
sosial, dan keagamaan.
pendukung dan penghambat
dalam
Tarikh di SMP
menanamkan nilai-nilai moral,
mengetahui
penerapan
Bercerita
11 guru harus pandai-pandai
Dengan
pembelajaran
PENUTUP
teori yang disebutkan bab II
memotivasi
Sehingga
secara maksimal.
juga
memiliki kesesuaian dengan
harus
menyediakan
Tarikh di SMP Muhammadiyah
faktor
Kebasen
pendukung yang ada. Sementara pihak
kelas
8
dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu :
viii
8
Pada saat menutup proses
a. Membuka pembelajaran
Cara guru membuka proses
pembelajaran
pembelajaran,
melakukan hal-hal sebagia
guru
diantaranya
melakukan
pre
materi-materi
sebelumnya.
guru
berikut
test
siswa
Selanjutnya
yang
guru
aktif
dalam
pembelajaran. Kedua, untuk
siswa
kepada materi pembelajaran
mengetahui
dengan
pemahaman
cara
pertama,
memberikan apresiasi kepada
yang
memfokuskan
:
guru
menjelaskan
tingkat
siswa
guru
gambaran sifat-sifat tokoh-
melakukan post test. Ketiga,
tokoh Islam yang ada pada
guru
materi pembelajaran.
pesan moral yang terdapat
materi
proses
guru
penyampaian
dalam kehudupan sehari-hari,
tidak
kemudia
menggunakan
Bercerita
hanya
dalam
dalam
menyampaikan
materi
metode
yang
akan
disampaikan pada pertemuan
proses
berikutnya.
pembelajaran. Selain metode
Bercerita
pesan-
pada materi untuk diterapkan
b. Menyampaikan materi
Pada
memberikan
2. Pada penerapan metode Bercerita
proses
penyampain materi, metode
dalam
yang digunakan guru adalah
Sejarah Kebudayaan Islam atau
metode diskusi kelompok.
Tarikh di SMP Muhammadiyah
Kebasen
c. Menutup pembelajaran
ix
9
proses
pembelajaran
terdapat
faktor
pendukung
dan
penunjang
penghambat
media
diantaranya :
pembelajaran. Kedua, materi
a. Faktor pendukung penerapan
Sejarah yang cendrung berisi
metode
Bercerita
teks-tesk panjang, hal ini
yaitu
pertama, ketersediaan buku-
membuat
buku
siswa
menjadi
penunjang
yang
bosan mempelajari Sejarah.
dengan
materi
Ketiga, Rendahnya minat dan
berkaitan
pembelajaran. Kedua, metode
motivasi
ini
mempelajari ilmu Sejarah.
relatif
diterapkan
gampang
karena
tidak
siswa
dalam
DAFTAR PUSTAKA
terlalu banyak membutuhkan
media
penunjang
kegiatan
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta : Rineka Cipta.
pembelajaran.
Ketiga,
mempunyai
terhadap
dalam
metode
ini
daya
tarik
siswa,
E.
sehingga
Sheily Nur Fajriah, Analisis Data
dan
Penalaran
Deduktif,
menumbuhkan motivasi rasa
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/
2013/04/data-analisis-data-danpenalaran 2771.html. (online diakses
pada 2 september 2014).
ingin tahu terhadap perasaan
siswa.
b. Faktor
penghambat
Moleong. 2007. Metodelogi Pendidikan
Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
penerapan metode Bercerita
yaitu
pertama,
ketersedian
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru
Profesional
Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
dan
Menyenangkan.
Bandung:
PT
Remaja Rosda Karya.
Kurangnya
fasilitas
x
10