STUDI PERILAKU NILAI CBR TANAH BERLEMPUNG YANG DIPERKUAT DENGAN ANYAMAN BAMBU.

STUDI PERILAKU NILAI CBR TANAH BERLEMPUNG
YANG DIPERKUAT DENGAN ANYAMAN BAMBU

TUGAS AKHIR

Oleh
Dhita Sulistia
Bp 08 10923 154

JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

STUDI PERILAKU NILAI CBR TANAH BERLEMPUNG
YANG DIPERKUAT DENGAN ANYAMAN BAMBU
Oleh :
Andriani, MT.1)
Rina Yuliet, MT.1)
Dhita Sulistia.2)
1)


. Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Andalas
2)
. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas
ABSTRAK
Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang langsung
tersedia di lapangan. Salah satu jenis tanahnya yaitu tanah
berlempung. Tanah berlempung yang baik adalah tanah yang memenuhi
syarat dan standar mutu tanah yang layak pakai pada pengujian
laboratorium atau lapangan. Tapi jarang sekali ditemukan tanah yang
layak pakai pada setiap lokasi pembangunan. Untuk mengatasi masalah
ini perlu dilakukan perbaikan yaitu berupa penguatan tanah
berlempung baik dengan mencampurkan zat atau material pada tanah
berlempung ataupun dengan perkuatan seperti geotextile dll.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai CBR tanah
dasar akibat diperkuat dengan anyaman bambu.
Manfaat penelitian ini yaitu memberikan suatu alternatif atau
cara untuk meningkatan perilaku mekanis tanah berlempung dengan
menggunakan bahan-bahan perkuatan seperti anyaman bambu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dinyatakan
bahwa dengan memberi perkuatan anyaman bambu berbentuk bulat
maka akan memperbesar nilai CBR dari tanah asli,tetapi perubahan
yang terjadi tidak terlalu signifikan. Nilai CBR tertinggi ditunjukkan
oleh ukuran lebar potongan memanjang 0.4 cm sebesar 10.65% pada
kondisi Unsoaked sedangkan pada kondisi Soaked nilai CBR yang tinggi

ditunjukan oleh ukuran lebar potongan memanjang 0.6 cm sebesar
8.68% .
Kata Kunci : Anyaman Bambu, CBR, Tanah Berlempung

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Konstruksi jalan raya ada dua jenis yaitu perkerasan lentur dan

perkerasan kaku. Masing- masing perkuatan ini membutuhkan tanah

dasar sebagai penumpu sebelum perkerasan ini dibuat. Tanah dasar
(Subgrade) pada kontruksi jalan baru merupakan tanah asli, tanah
timbunan, atau tanah galian yang sudah dipadatkan.
Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang langsung
tersedia di lapangan. Salah satu jenis tanahnya yaitu tanah berlempung.
Tanah berlempung yang baik adalah tanah yang memenuhi syarat dan
standar mutu tanah yang layak pakai pada pengujian laboratorium atau
lapangan. Tapi jarang sekali ditemukan tanah yang layak pakai pada
setiap lokasi pembangunan. Untuk mengatasi masalah ini perlu
dilakukan perbaikan yaitu berupa penguatan tanah berlempung baik
dengan mencampurkan zat atau material pada tanah

berlempung

ataupun dengan perkuatan seperti geotextile, bambu dll.
Perkuatan

tanah

adalah


suatu

inklusi

(pemasukan/penggabungan) elemen-elemen penahan kedalam massa
tanah

yang bertujuan untuk menaikkan perilaku mekanis tanah.

Anyaman bambu adalah suatu material alam yaitu pohon bambu yang
dipotong menjadi sebuah lapisan yang bisa dianyam.
Dalam tulisan ini akan dipelajari pengaruh anyaman bambu
terhadap perilaku tanah berlempung terhadap nilai CBR

1

1.2

Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui nilai CBR tanah dasar akibat diperkuat dengan anyaman
bambu.
Manfaat dari penelitian ini yaitu memberikan suatu alternatif
atau cara untuk meningkatan perilaku mekanis tanah berlempung
dengan menggunakan perkuatan seperti anyaman bambu.

1.3

Batasan Masalah
Tanah berlempung yang digunakan pada pengujian ini diambil

di kawasan lingkungan Belimbing. Bahan yang digunakan sebagai
penguat yaitu anyaman bambu. Pengujian akan dilakukan di
Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Andalas yang mengacu pada
standar ASTM (American Standard Test Material). Pengujian yang
dilakukan adalah:
1.


Pengujian sifat fisik tanah pasir tanpa perkuatan :
a. Kadar air (Water Content Test, ASTM D 2216-71).
b. Berat Jenis (Specific Gravity, ASTM D854-83)
c. Berat Isi (Unit Weight, ASTM D 2937-83)
d. Pemeriksaan Batas Cair ( Liquid Limit Test, ASTM D 423-66)
e. Pemeriksaan Batas Plastis (Plastic Limit, ASTM D 424-59)
1. Pemadatan (Standar Proctor, ASTM D 3441-86) yang akan
menghasilkan kadar air optimum (Optimum Moisture Content)
dan berat kering maksimum (Maximum Dry Density).

2

2. CBR (California Bearing Ratio,ASTM D 1883-87) dimaksudkan
untuk menentukan CBR tanah dasar dan campuran yang
dipadatkan.
3. Bahan yang digunakan sebagai perkuatan yaitu Bambu Apus
yang kemudian dianyam dengan lebar dari masing-masing
potongan memanjang yaitu :

1.4


Nama lapisan

Lebar potongan memanjang

Bambu

0,2 cm
0,4 cm
0,6 cm
0,8 cm
1,0 cm

Sistematika Penulisan
Untuk menghindari terjadinya penulisan yang tidak terarah dan

tidak jelas, maka penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab. Masingmasing bab akan membahas mengenai hal-hal berikut:
BAB I

Pendahuluan

Berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan
masalah serta sistematika penulisan.

BAB II

Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang pendahuluan yang berisikan
tentang sumber acuan dari penelitian serta landasan
yang berisikan teori dasar yang berhubungan dengan
penelitian.

BAB III

Metodologi Penelitian

3

Berisikan metodologi yang akan menjadi alur dalam
analisis yang akan dilakukan serta menguraikan
peralatan


dan

bahan

yang

dibutuhkan

dalam

penelitian.
BAB IV

Prosedur dan Hasil Kerja
Terdiri dari tahapan penelitian dan hasil yang
diperoleh.

BAB V


Analisis dan Pembahasan
Berisikan analisi dan pembahasan berdasarkan hasil
yang diperoleh.

BAB VI

Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan dan saran penyusunan tugas
akhir.

4